Kelompok IV Umdatul Mufiida (M03100 Aditya Imantaka (M0310002) Conchita Nurul A (M0310013) Hartini (M0310022) Nurjanah A (M03100 Roro Ernia (M03100
Kelompok IVUmdatul Mufiida
(M03100Aditya Imantaka
(M0310002)Conchita Nurul A
(M0310013)Hartini (M0310022)Nurjanah A (M03100Roro Ernia (M03100
EFFECT OF SOME DIETARY OILS AND FATS ON SERUM LIPID
PROFILE,CALCIUM ABSORPTION AND
BONE MINERALIZATION IN MICEAmr A. Rezq, Fatma A. Labib and Abd Elrahman M. Attia
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
KESIMPULAN
LATAR BELAKANG
Jumlah dan jenis lemak
dalam makanan
Kesehatan tulang
dan profil lipid
EFEK PENTING
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui pengaruh dari berbagai jenis minyak dan
lemak makanan pada profil lipid , profil peanyerapan
kalsium dan tulang mineralisasi pada tikus jantan
LemakMolekul penyusun tubuh yang cukup
penting, terlebih pada kesehatan tulang
Lipida memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel dalam tubuh.
PENDAHULUAN
Minyak dan lemak makanan
terdiri dari berbagai jenis Asam Lemak
(FA)
Asam lemak Jenuh (SFA)
Asam lemak tak jenuh tunggal
(MUSFA)
Asam lemak Polyunsaturated
(PUSFA)
Minyak dan lemak makanan
Tulang
Matriks tulang terdiri dari komponen organik dan
anorganik.
jaringan ikat yang terus menerus mengalami regenerasi
Organik kolagen dan glikoprotein
Anorganik mineral seperti
kalsium dan fosfor
memberikan ketegasan dan kekuatan untuk tulang
DIET ?
Cara pengaturan pola makan manusia dalam kehidupan sehari-hari
Salah arti ?
kekurangannya molekul asam lemak dalam tubuh
Dampak negatif
Dampak positif
Mengapa?
Bila tubuh kekurangan Lemak maka molekul-
molekul dalam tubuh tidak akan bekerja maksimal
sesuai dengan fungsinyaAsam lemak yang berlebihan memang tidak
begitu baik bagi tubuh
Diet maksimal dan tidak mengganggu metabolisme
tubuh
Asam lemak jenuh pada khususnya, mungkin memiliki efek yang bisa melemahkan kesehatan
tulang (Parhami, 2003)
Sejumlah studi ditemukan bahwa rantai panjang asam lemak tak jenuh ganda pengaruh massa tulang
pada model berbagai hewan (Watkins et al, 2000)
Dasar penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Ruang 22-25oC
45 tikus jantan berat 25±5 gr
Penelitian selama 6 minggu
Aklimatisasi: Diatur pola makan dengan diet dasar tanpa minyak dan lemak selama 1 minggu
Desain Penelitian
DESAIN PENELITIAN
Grup I : diet tanpa minyak/lemak(variabel kontrol)
Grup II : diet minyak kedelaiGrup III : diet
minyak jagung Grup IV : diet minyak sawit
Grup V: diet minyak zaitun
Grup VI : diet minyak bunga matahari
Grup VII : diet Butter
Grup VIII : diet lemak hewani
Grup IX : diet margarin
Dibagi 9 grup @5 ekor tikus
#PENENTUAN KESEIMBANGAN ZAT KAPUR
2 hari adaptasi
4 hari diet
Dikarantina pada Kandang bermetabolisme sendiri
urinfeses
Dikeringkan 12 jam 100oC
Diabukan 12 jam 700oC
Dilarutkan HCl 6N
AAS
Didestruksi: +HCl 12 M
Didinginkan -20oC
#PENENTUAN PANJANG, VOLUME, DAN DENSITAS TULANG PAHA
Note; air deionisasi
volume Hukum Archimides
jaringan lunak diangkat
panjang diukur dg vernier caliper
# Panjang tulang kanan
#PENENTUAN PANJANG, VOLUME, DAN DENSITAS TULANG PAHA
Dipotong pertengahan diafisis
Sumsum dicuci keluar
Dimasukkan botol berisi air deionisasi
Desikator vakum 90 menit
Dikeluarkan
Dikeringkan dengan blotting paper
Ditimbang
Tulang Tikus
# Berat tulang
PENENTUAN KANDUNGAN MINERAL TULANG PAHA
Diabukan 12 jam 1000oC
Tulang paha kanan
Dikeringkan semalam 100oC
Diencerkan dg HCl 6N sampai 100 mL
Ca & Mg AAS
P spektrofotometericily
#ANALISIS BIOKIMIA
Puasa 12 jam
Dibunuh
Darah dari portal vena diambil
Dimasukkan tabung sentrifugasi
Dibiarkan membeku pada suhu kamar
Serum dipisahkan dg sentrifugasi 3000 rpm 15 menit
Analisis
TG
TC
LDL-C
HDL-C
ANALISIS STATISTIK
Hasil penelitian: mean±SE
Analisis variasi searah dg paket program SPSS (ANOVA test)
JUMLAH DAYA SERAP???
HASIL PENELITIAN
Terhadap Serum Lipid Profile
Terhadap Serum Phosporus, Calcium, dan magnesium
Terhadap Konsentrasi kalsium, Phoporus, dan magnesium dalam
tulang
Terhadap Panjang, berat jenis, dan volume Tulang
Terhadap penyerapan , rasio penyerapan dan keseimbangan
kalsium
Terhadap kandungan kalsium dari hasil ekskresi (urin dan
feses)
1 2 3 4 5 6 7 8 90
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
TG (mg/dL)
TC (mmol/L)
LDL-c (mg/dL)
HDL-c (mg/dL)
(1) diet without oils or fats
(2) diet with soybean oil
(3) diet with corn oil
(4) diet with palm oil
(5) diet with olive oil
(6) diet with sunflower oil
(7) diet with mentega
(8) diet with animal fat
(9) diet with margarine
Effect of some dietary oils and fats on serum TG, TC, LDL-c and HDL-c in mice
Terhadap Serum Lipid Profile
Triglyceride (TG) Total cholesterol (TC)
Diet minyak jagung, mentega, lemak hewan atau makanan berlemak kandungan trigliserida meningkatDiet minyak kedelai, minyak sawit, minyak nabati, atau minyak bunga matahari kandungan trigliserida menurun
Diet minyak kedelai dan minyak nabati kandungan TC menurun
Diet mentega, lemak hewani, dan margarine TG meningkat sangat signifikan dibandingkan diet terhadap makan-makanan non minyak ataupun lemakDiet mentega, lemak hewani, dan margarine TG meningkat signifikan dibandingkan diet terhadap makan-makanan non minyak ataupun lemak
Low-density Lipoprotein (LDL-c)
Diet minyak kedelai, minyak jagung, minyak sawit, dan minyak nabati penurunan yang significant kandungan LDL-c
Diet mentega, lemak hewani dan margarine kandungan LDL-c meningkat dibandingkan dengan tikus yang diet tanpa segala macam lemak dan minyak.
High-density Lipoprotein (HDL-c)
Diet minyak kedelai, minyak sawit, minyak nabati, mentega, lemak hewani, maupun margarin kandungan HDL-c yang menurun secara drastis
Diet minyak bunga matahari kandungan HDL-c yang lebih tinggi dibandingkan tikus yang diet terhadap segala macam minyak dan lemak
1 2 3 4 5 6 7 8 90
5
10
15
20
25
Phosphorus
Magnesium
Calcium
Effect of some dietary oils and fats on serum calcium, phosphorus and magnesium in mice
(1) diet without oils or fats
(2) diet with soybean oil
(3) diet with corn oil
(4) diet with palm oil
(5) diet with olive oil(6) diet with sunflower oil
(8) diet with animal fat
(7) diet with mentega
(9) diet with margarine
Terhadap Serum Phosporus , Calcium, dan magnesium
Diet minyak sawit, minyak nabati, minyak bunga matahari, mentega, minyak hewani, maupun margarine penurunan kandungan calcium dalam tulang
Diet minyak jagung dan segala macam minyak maupun lemak tidak memiliki pengaruh yang terlalu besar
Diet minyak kedelai peningkatan kandungan kalsium paling besar dibandingkan yang lain
Diet minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak sawit, minyak nabati, lemak hewani maupun margarine kandungan phospor meningkat signifikan
dibandingkan dengan tikus yang diet tanpa segala macam minyak maupun lemak dan tikus yang diet terhadap mentega
Diet terhadap minyak kedelai, minyak nabati, lemak hewani ataupun margarine kandungan magnesium meningkat signifikan
Diet terhadap minyak bunga matahari ataupun mentega kandungan magnesium meningkat
Dibandingkan diet terhadap minyak ataupun lemak, diet terhadap minyak jagung ataupun terhadap minyak sawit
(1) diet without oils or fats
(2) diet with soybean oil
(3) diet with corn oil
(4) diet with palm oil
(5) diet with olive oil
(6) diet with sunflower oil
(7) diet with mentega
(8) diet with animal fat
(9) diet with margarine
Volume (cm3)
Effect of some dietary oils and fats on femur bone length, volume and density in mice
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-3
2
7
12
17
22 Length (mm)
Bone density (g/cm3)
Terhadap Panjang, berat jenis, dan volume Tulang
Diet dengan minyak kedelai Panjang tulang lebih pendek, yaitu 18.00±0.47 mm
Diet tanpa minyak dan lemak Panjang tulang lebih panjang, yaitu 20.40±0.51 mm.Diet tanpa minyak dan lemak volume dari tulang meningkat secara significant
Diet dengan margarine penurunan volume tulang tidak terlalu significant
Diet dengan minyak nabati, butter, dan lemak hewani berat jenis tulang peningkatan yang sangat besar pada berat jenis tulang.
(1) diet without oils or fats
(2) diet with soybean oil
(3) diet with corn oil
(4) diet with palm oil
(5) diet with olive oil
(6) diet with sunflower oil
(7) diet with mentega
(8) diet with animal fat
(9) diet with margarine
Pengaruh Diet Minyak Dan Lemak Terhadap Konsentrasi Kalsium, Fosfor Dan Magnesium Pada Tulang Paha Tikus
1 2 3 4 5 6 7 8 9-10
40
90
140
190
240
290 Calcium (mg/g)
Phosphorus (mg/g)
Magnesium (mg/g
Terhadap Konsentrasi kalsium, Phoporus, dan magnesium dalam Tulang
Diet minyak kedelai, minyak sawit, minyak nabti, minyak bunga matahari, butter ataupun lemak hewani konsentrasi kalsium dalam tulang meningkat secara significant dibandingkan dengan tikus yang diet tanpa makan minyak dan lemak
Diet minyak kedelai, minyak nabati, minyak bunga matahari, butter ataupun lemak hewai kandungan konsentrasi phospor dalam tulang naik paling tinggi dari semua grup tikus yang didietkan
Diet minyak kedelai ataupun margarine kandungan magnesium dalam tulang turun secara significant
Diet butter kandungan konsentrasi dalam tulang naik, dibandingkan grup tikus yang lain
Pada grup tikus yang lain (secara umum) tidak menunjukkan adanya perubahan yang significant terhadap magnesium dalam tulang
(1) diet without oils or fats
(2) diet with soybean oil
(3) diet with corn oil
1 2 3 4 5 6 7 8 90
5
10
15
20
25
30
35
(4) diet with palm oil
(5) diet with olive oil
(6) diet with sunflower oil
(7) diet with mentega
(8) diet with animal fat
(9) diet with margarine
Calcium intake (mg/day)
Fecal calcium (mg/day)
Urinary calcium (mg/day)
Pengaruh Diet Minyak Dan Lemak Terhadap Asupan Kalsium, Ekskresi Kalsium Dalam Feses Dan Urine Tikus Harian
Penyerapan Kalsium Dalam Tulang Melalui Analisis Urin dan Feses Tikus
Perbandingan diet tanpa minyak dan lemak dan diet dengan beberapa minyak dan lemak Tidak terlihat secara jelas atau terlihat adanya perubahan yang significant
Analisis calsium dari urin merupakan calcium yang dibawa oleh hasil ekskresi. Dimana calcium tersebut tidak terserap oleh tulang sehingga dapat terbawa oleh hasil ekskresi.
Diet minyak jagung daya serap kalsium dalam tulang lebih besar dibandingkan dengan diet minyak nabati, lemak hewani ataupun butter
Diet terhadap minyak dan lemak penurunan kandungan kalsium dalam urindibandingkan tikus yang diet tanpa minyak ataupun lemak
1 2 3 4 5 6 7 8 90
10
20
30
40
50
60
70
80
90
(1) diet without oils or fats
(2) diet with soybean oil
(3) diet with corn oil
(4) diet with palm oil
(5) diet with olive oil
(6) diet with sunflower oil
(7) diet with mentega
(8) diet with animal fat
(9) diet with margarine
Apparent calcium absorption(mg/day)
Apparent calcium absorptionratio (%)
Apparent calcium balance(mg/day)
Pengaruh Diet Minyak Dan Lemak Terhadap Penyerapan Kalsium, Persentase Penyerapan Kalsium, dan Keseimbagan Kalsium pada tulang paha tikus
Penyerapan, Rasio penyerapan, dan keseimbangan Kalsium dalam tulang
Diet minyak kedelai, minyak sawit, minyak nabati, minyak bunga matahari, minyak jagung, butter ataupun lemak hewani Daya serap kalsium dalam tulang naik
Secara umum yang diet margarin dengan yang lainnya tidak ada perubahan yang significant terhadap penyerapan kalsium
KESIMPULAN
Asupan minyak nabati lebih menguntungkan dibandingkan lemak hewani serta minyak hidrogenasi (margarine), terutama olive oil dan minyak bunga matahari, karena dapat meningkatkan profil lipid dan kandungan mineral pada tulang tikus.
Mentega dan lemak hewani lebih menguntungkan jika dibandingkan minyak nabati untuk menangkal osteoporosis , karena dapat meningkatkan komposisi kalsium dan fosfor pada tulang paha dan mengurangi ekskresi kalsium pada tikus.