BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Mata adalah organ fotosensitif yang kompleks dan berkembang lanjut yang memungkinkan analisis cermat tentang bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang dipantulkan obyek. Mata adalah organ penglihatan berupa struktur yang sangat khusus dan kompleks, menerima dan mengirimkan data ke korteks serebral.Mata terletak di dalam struktur tengkorak yang melindunginya, yaitu orbita. Banyak sekali penyakit yang bisa menyerang pada mata, walaupun mata berukuran sangat kecil dibandingkan dengan ukuran bagian tubuh yang lain. Penyakit mata ini sangat mengganggu penderitanya karena dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Salah satu penyakit mata adalah glaucoma dimana mata merah dengan penglihatan turun mendadak, terjadi aposisi iris dengan jalinan trabekular pada sudut bilik mata. Saat kondisi iris terdorong atau menonjol kedepan maka outflow akuos humor akan terhambat, keadaan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Jika penutupan sudut terjadi secara mendadak, maka gejala yang akan timbul sangat berat seperti nyeri pada mata, sakit kepala, pandangan kabur, haloe, mual, muntah. Dalam pengobatan berbagai penyakit dan kondisi pada mata, ada beberapa bentuk sediaan pada obat mata, dimana masing- masing obat mata tersebut memiliki mekanisme kerja tertentu. Salah satunya bentuk sediaan obatnya adalah tetes mata. Namun
43
Embed
Biofarmasi Kelompok 2 Faktor fisiologis Sediaan Mata Makalah.docx
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Mata adalah organ fotosensitif yang kompleks dan berkembang lanjut yang
memungkinkan analisis cermat tentang bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang
dipantulkan obyek. Mata adalah organ penglihatan berupa struktur yang sangat khusus dan
kompleks, menerima dan mengirimkan data ke korteks serebral.Mata terletak di dalam
struktur tengkorak yang melindunginya, yaitu orbita. Banyak sekali penyakit yang bisa
menyerang pada mata, walaupun mata berukuran sangat kecil dibandingkan dengan ukuran
bagian tubuh yang lain. Penyakit mata ini sangat mengganggu penderitanya karena dapat
menyebabkan hilangnya penglihatan. Salah satu penyakit mata adalah glaucoma dimana mata
merah dengan penglihatan turun mendadak, terjadi aposisi iris dengan jalinan trabekular pada
sudut bilik mata. Saat kondisi iris terdorong atau menonjol kedepan maka outflow akuos
humor akan terhambat, keadaan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Jika
penutupan sudut terjadi secara mendadak, maka gejala yang akan timbul sangat berat seperti
nyeri pada mata, sakit kepala, pandangan kabur, haloe, mual, muntah.
Dalam pengobatan berbagai penyakit dan kondisi pada mata, ada beberapa bentuk
sediaan pada obat mata, dimana masing-masing obat mata tersebut memiliki mekanisme kerja
tertentu. Salah satunya bentuk sediaan obatnya adalah tetes mata. Namun salah satu bentuk
sediaan obat mata konvensional ini dianggap tidak lagi cukup untuk memerangi penyakit
mata. Ketersediaan hayati obat sering menjadi tantangan besar untuk diatasi. Penghantaran
obat ke mata juga terhambat oleh ada barier yang melindungi mata. Begitu banyak faktor
yang mempengaruhi absorpsi sediaan obat mata. Faktor-faktor yang mempengaruhi dibagi
menjadi 3 kategori yaitu :
1. Faktor fisiologi
2. Faktor fisikokimia
3. Faktor formulasi
1.2. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca mengenai
faktor fisiologis yang mempengaruhi penghantaran sediaan obat mata dalam terapi penyakit
mata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Mata
Mata merupakan organ yang peka dan penting dalam kehidupan, terletak dalam
lingkaran bertulang yang berfungsi untuk memberi perlindungan maksimal sebagai
pertahanan yang baik dan kokoh. Mata mempunyai pertahanan terhadap infeksi, karena
sekret mata mengandung enzim lisozim yang dapat menyebabkan lisis pada bakteri dan dapat
membantu mengeliminasi organisme dari mata Mata adalah organ penglihatan yang mana
memiliki struktur yang sangat khusus dan kompleks. Menerima dan mengirimkan data ke
korteks serebral. Indra penglihatan yang terletak pada mata ( organ visus ) terdiri dari organ
okuli assesoria (alat bantu mata) dan okulus (bola mata).
Gambar 1. Anatomi mata normal
2.1.1. Organ Okuli Assesoria
Organ okuli assesoria (alat bantu mata), terdapat disekitar bola mata yang sangat erat
hubungannya dengan mata dan terdiri dari :
a. Kavum orbita
Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan puncaknya
mengarah ke depan dan ke dalam. Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang:
rongga mata mempunyai beberapa celah yang berhubungan dengan rongga otak,
rongga hidung, rongga etmoidalis, rongga bola mata ini berisi jaringan lemak, otak,
fasia, saraf dan pembuluh darah.
b. Supersilium ( alis mata )
Merupakan batas orbita dan potongan kulit tebal yang melengkung, dan
ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar
matahari.
c. Palpebra ( kelopak mata )
Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak didepan bulbus okuli. Kelopak mata berfungsi sebagai pelindung mata terhadap gangguan yang datang dari luar misalnya serangga, melindungi bola mata dari trauma, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Pada bagian kelopak mata yang berlipat-lipat terhadap tarsus, yang mana pada kedua tarsus terdapat kelenjar tarsalia. Pada kelopak mata terdapat beberapa bagian antara lain; kelenjar sebasea, kelenjar keringat atau kelenjar Moll, kelenjar zeis pada pangkal rambut bulu mata, serta kelenjar meibom pada tarsus.Kelopak mata merupakan pelindung mata yang paling baik dengan membasahi mata da melakukan penutupan mata bila terjadi rangsangan dari luar
d. Aparatus lakrimalis (air mata)
Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis superior dan inferior. Melalui duktus ekskretorius lakrimalis masuk ke dalam sakus konjungtiva. Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata. Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal yang terletak di bagian depan rongga orbita, air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.
e. Muskulus okuli (otot mata)
Merupakan otot ekstrinsik mata, yang terdiri dari 7 buah otot, dimana 6 buah
otot diantaranya melekat dengan os. Kavum orbitalis dan 1 buah mengangkat kelopak
mata ke atas.
Muskulus levator palpebris superior inferior, fungsinya mengangkat kelopak mata.
Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
Muskulus rektus okuli medial ( otot disekitar mata ), fungsinya menggerakkan bola
mata.
Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke bawah
dank e dalam.
Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar bola mata ke atas, ke bawah
dan ke luar.
f. Konjungtiva
Merupakan membran mukosa yang melapisi bagian dalam kelopak mata (palpebra) dan kemudian berlanjut ke batas korneosklera permukaan anterior bola mata (bulbar). Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang bersifat membasahi bola mata terutama kornea dihasilkan oleh sel Goblet. Terdapat tiga bagian konjungtiva yaitu ; konjungtiva tarsal yang menutup tarsus, konjungtiva bulbi membungkus bulbi okuli serta menutupi sklera, dan konjungtiva forniks sebagai tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.
2.1.2. Okulus
Okulus ( mata ) meliputi bola mata ( bulbus okuli )
a.) Tunika okuli
Tunika okuli terdiri dari :
Kornea, merupakan selaput yang tembus cahaya. Kornea merupakan selaput bening mata dan bagian terdepan dari sklera yang bersifat transparan sehingga memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. Kornea berperan meneruskan dan memfokuskan cahaya ke dalam bola mata. Kornea terdiri dari beberapa lapis jaringan yang menutup bola mata bagian depan yaitu epitel, membran bowman, stroma, membran descement dan endotel. Saraf sensoris yang mempersarafi kornea yaitu saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid yang masuk ke dalam stroma korneamenembus membran Bowman dan melepaskan selubung Schwannya.
Sklera, merupakan lapisan fibrosa yang elastis yang merupakan bagian putih
mata. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk
pada mata serta bagian putih pada bola mata yang bersama kornea sebagai
pembungkus dan pelindung isi bola mata. Kekakuan tertentu pada sklera
mempengaruhi tekanan bola mata. Bola mata terbagi menjadi 2 bagian,
masing-masing terisi oleh cairan:
1. Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa. Segmen anterior sendiri
terbagi menjadi 2 bagian:
a. Bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris
b. Bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa.
Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu
melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata
melalui saluran yang terletak ujung iris.
2. Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina.
Segmen anterior berisi humor aqueus yang merupakan sumber energi bagi
struktur mata di dalamnya. Segmen posterior berisi humor vitreus. Cairan
tersebut membantu menjaga bentuk bola mata.
b.) Tunika vaskulosa okuli
Tunika vaskuli okuli merupakan lapisan tengah dan sangat peka oleh
rangsangan pembuluh darah. Lapisan ini menurut letaknya terbagi 3 bagian, yaitu :
Koroid, merupakan selaput yang tipis dan lembab. Dimana fungsinya
memberikan nutrisi pada tunika.
Korpus siliaris, merupakan lapisan yang tebal dan berfungsi dalam terjadinya
akomodasi.
Iris, merupakan bagian terdepan tunika vaskuola okuli, yang berwarna karena
mengandung pigmen. Di bagian tengah terletak bagian yang berlubang yang di
sebut pupil. Pupil berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata.
c.) Tunika nervosa
Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam bola mata yang disebut retina.
Retina dibagi atas 3 bagian :
Pars optika retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan
khatulistiwa bola mata.
Pars siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpussiliar
Pars iridika melapisi bagian permukaan belakang iris.
Didalam mata terdapat dua macam cairan yaitu:
1. Aqueus humor
Cairan ini berada di depan lensa.Aqueous humor adalah suatu cairan jernih
yang mengisi bilik mata depan dan belakang. Volumenya adalah sekitar 250 µL dan
kecepatan pembentukannya yang memiliki variasi diurnal adalah 2,5 µL/mnt.
Tekanan osmotiknya lebih tinggi sedikit dari plasma. Komposisi aqueous humor sama
dengan plasma, kecuali konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi,
protein, urea dan glukosa yang lebih rendah.
Aqueous humor diproduksi oleh corpus ciliare. Setelah masuk ke bilik mata
belakang, aqueous humor mengalir melalui pupil ke bilik mata depan lalu ke anyaman
trabekular di sudut bilik mata depan.. selain itu terjadi pertukaran diferensial
komponen-komponen aqueous dengan darah di iris.
2. Vitreus humor
Cairan albumin berwarna keputih-putihan seperti agar-agar yang berada
dibelakang mata, mulai dari lensa hingga retina. (Evelin C Pearce: 317). Dalam hal ini
ciran yang mengalami gangguan yang dihubungkan dengan penyakit glaukoma adalah
aqueus humor, dimana cairan ini berasal dari badan sisiari mengalir kea rah bilik
anterior melewati iris dan pupil dan diserap kembali kedalam aliran darah pada sudut
antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai
saluranschlemm. (Evelin C. Pearce : 317). Secara normal TIO 10-21 mmHg karena
adanya hambatan abnormal terhadap aliran aqueus humor mengakibatkan produksi
berlebih badan silier sehingga terdapat cairan tersebut. TIO meningkat kadang-kadang
mencapai tekanan 50-70 mmHg.
2.2. Struktur Pelindung Mata
Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas
ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, irus,
jamur dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap
terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk. Struktur yang melindungi mata antara lain
adalah:
a) Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf,
pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air
mata.
b) Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak
mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing,
angin, debu dan cahaya yang sangat terang. Ketika berkedip, kelopak mata
membantu menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika
tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembaban permukaan mata. Tanpa
kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi kering dan terluka. Bagian dalam
Gambar 2. Aliran humor aqueus pada mata normal
kelopak mata adalah konjungtiva yang merupakan membran mukosa tipis
yang vaskular dan transparan, yang juga membungkus permukaan mata.
c) Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata
dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier
(penghalang).
d) Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan
menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam
hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung
kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga
kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-
partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi
yang membantu mencegah terjadinya infeksi. Air mata adalah kelenjar yang
diproduksi oleh proses lakrimasi (bahasa Inggris: lacrimation atau
lachrymation; (dari bahasa Latin lacrima, artinya "air mata") untuk
membersihkan dan melumasi mata. Sistem lakrimal berfungsi menjaga
kelicinan mata, melindungi kornea dari penguapan dan menetralkan efek
sediaan tetes mata. Pada manusia, selaput air mata yang membungkus mata,
dikenal sebagai selaput prekorneal (precorneal film), terdiri dari 3 lapisan
yang berbeda, dari permukaan paling luar sampai ke dalam: