PROTOKOL PENELITIAN A. Judul Penelitian Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Bawang Kucai(Allium tuberosum Rottl. ex Spreng) Terhadap penurunan Low- Density Lipoprotein (LDL) Pada serum Darah Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar B. Latar Belakang Hiperlipidemia adalah suatu istilah umum bagi peningkatan konsentrasi setiap atau semua anggota lipid dalam plasma, meliputi hipertrigliseridemia, hiperkolesterolemia, dll (Dorland, 2002). Salah satu konsekuensi hiperlipidemia yang paling penting adalah peningkatan kolesterol serum yang terutama mencerminkan kolesterol lipoprotein serum densitas rendah (LDL-C), merupakan faktor predisposisi terjadinya ateroma. Diketahui terdapat hubungan antara peningkatan kolesterol serum dan peningkatan prematuritas dan keparahan aterosklerosis (Price dkk, 2005). Peningkatan kolesterol merupakan faktor penyakit jantung koroner. Menurut WHO 60% penyebab kematian penyakit jantung disebabkan penyakit jantung koroner dan pada tahun 2008 tercatat 17, 3 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular dengan 7,3 juta diantaranya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROTOKOL PENELITIAN
A. Judul Penelitian
Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Bawang Kucai(Allium tuberosum Rottl. ex
Spreng) Terhadap penurunan Low-Density Lipoprotein (LDL) Pada serum Darah
Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar
B. Latar Belakang
Hiperlipidemia adalah suatu istilah umum bagi peningkatan konsentrasi setiap
atau semua anggota lipid dalam plasma, meliputi hipertrigliseridemia,
hiperkolesterolemia, dll (Dorland, 2002). Salah satu konsekuensi hiperlipidemia
yang paling penting adalah peningkatan kolesterol serum yang terutama
mencerminkan kolesterol lipoprotein serum densitas rendah (LDL-C), merupakan
faktor predisposisi terjadinya ateroma. Diketahui terdapat hubungan antara
peningkatan kolesterol serum dan peningkatan prematuritas dan keparahan
aterosklerosis (Price dkk, 2005).
Peningkatan kolesterol merupakan faktor penyakit jantung koroner. Menurut
WHO 60% penyebab kematian penyakit jantung disebabkan penyakit jantung
koroner dan pada tahun 2008 tercatat 17, 3 juta kematian akibat penyakit
kardiovaskular dengan 7,3 juta diantaranya karena penyakit jantung koroner.
Laporan Sakernas tahun 2009 menunjukkan PJK merupakan penyebab 23,6%
kematian orang Indonesia dan penyebab utama kematian dini 40% kematian usia
menengah(Asmariani, 2012). Panduan terapi ATP III (Adult Treatment Panel III),
menerapkan metode utama dalam terapi penurunan LDL adalah perubahan gaya
hidup dan terapi obat (price dkk, 2005). Adapun obat yang menjadi pilihan dalam
terapi penurunan LDL-C adalah HMG-KoA inhibitor golongan statin. Obat ini
merupakan obat pertama yang diberikan untuk terapi penurunan LDL (price dkk,
2005).
Statin memiliki aktivitas dalam penurunan LDL-C dengan cara menghambat
HMG-KoA reduktase secara kompetitif. Statin menghambat pembentukan
kolesterol dihati yang menyebabkan peningkatan reseptor LDL. Disamping efek
yang menguntungkan tersebut, statin memiliki kerugian pula yaitu terjadinya
hepatotoksisitas dan efek merugikan utama yang yang disebabkan oleh statin
adalah miopati (Gilman, 2007).
Allium tuberosum Rottl. ex Spreng adalah spesies dari keluarga Allium yang
ditanam diwilayah asia tenggara, Cina dan timur laut India. Dilaporkan tanaman
ini dikonsumsi masyarakat india dan cina salah satunya untuk penurunan
kolesterol (Choudhary, 2008). Dilaporkan pula fraksi metanol memiliki aktivitas
hipoglikemia, keadaan kolesterol yang tinggi merupakan faktor resiko penyakit
diabetes mellitus (Putria,2012). Efek hipolipidemik dikarenakan adanya senyawa
sulfur yang terdapat pada keluarga Allium. Penelitian tentang Allium tuberosum
Rottl. ex Spreng belum banyak dilakukan terutama yang berhubungan dengan
aktivitas antikolesterolnya di Indonesia. Tetapi terdapat tanaman yang berasal dari
genus yang sama yaitu bawang putih ( Allium sativum L) memiliki aktivitas
hipolipidemik yang diamati pada hewan yang diberikan ekstrak bawang putih.
Pada preparat bawang putih menunjukkan adanya penurunan kolesterol pada
serum dan dilaporkan ada efek yang menguntungkan.
Pada penggunaan Allium sativum yaitu untuk mencegah aterosklerosis pada
hewan eksperimental. Hipotesis hegnauer menyatakan tumbuhan yang berasal dari
suku yang sama mempunyai pola kandungan kimia yang hampir sama. Sementara
itu hipotesis fitoekivalen menyatakan bahwa tumbuhan dengan kandungan kimia
yang sama memiliki aktivitas yang sama (Fidriany, 2003). Berdasarkan uraian di
atas maka perlu dilakukan penelitian tentang ektstrak bawang kucai terhadap
penurunan LDL-C, sehingga pada akhirnya didapatkan obat pengendali kolesterol
yang berasal dari tumbuhan.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah:
C.1. Apakah ekstrak daun bawang kucai (Allium tuberosum Rottl. ex Spreng
mampu menurunkan LDL serum?
D. Hipotesis
Ekstrak etanol bawang kucai (Allium tuberosum Rottl. ex Spreng) mampu
menurunkan kadar LDL serum darah tikus.
E. Tujuan
E.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek ekstrak etanol daun
bawang kucai terhadap penurunan kadar LDL serum yang pada akhirnya
mengacu penemuan obat penurun kolesterol yang berasal dari alam.
E.2. Tujuan Khusus
E.2.a. Untuk mengetahui dosis ekstrak etanol 70% daun bawang kucai (Allium
tuberosum Rottl. ex Spreng) yang dapat menurunkan LDL serum.
E.2.b. Untuk membandingkan besar penurunan kadar LDL serum yang terjadi
akibat diberikan pravastatin atau ekstrak etanol 70% daun bawang
kucai (Allium tuberosum Rottl. ex Spreng).
F. Kerangka Teori
G. Kerangka Konsep
H. Metodologi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan time series.
b. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Farmasi Klinis,
Laboratorium, Laboratorium Kimia Farmasi, Laboratorium Biologi
Farmasi, laboratorium mikroskopik dan nonmikroskopik Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Laboratorium Teknologi Hasil
Hutan, dan Unit Laboratorium Kesehatan (ULK) pada bulan Januari –
juni 2013.
No Kegiatan BulanOkt
2012
Nov
2012
Des
2012
Jan
2013
Feb
2013
Mar
2013
April
2013
Mei 2013
Juni 2013
1 Studi pustaka √ √ √ √
2 Persiapan alat
dan bahan
penelitian
√
3 Penelitian √ √ √ √ √ √
4 Penulisan √ √ √
c. Instrumen dan Bahan Penelitian
c.1. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan yaitu glassware, timbangan analitik,
mikroskop cahaya,mikrokapiler, kandang hewan uji, Spuit oral 3 ml, spuit
injeksi, sentrifuge, spektrofotometer, mikropipet, blender, Hot plate,
tabung effendrof , tabung reaksi, beaker glass, labu ukur, evaporator,
spatula, batang pengaduk, dan oven.
c.2. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan yaitu alumunium foil, kertas saring,
kloralhidrat, etanol 70%, KI, HgCl2, asam klorida, asam asetat glacial,