Top Banner
BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA Agus Sutanto Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: [email protected] Abstract: Human civilization will contruct interaction between human and their god, their fellow, and their environment. In traditional grow local wisdom which contain bioethic that universal and that contain negative in use and manage resource around them, traditional bioethic inclined ignored and undergo erosion. In growth of IPTEK (Science and Technology) and using biotechnology that being acceleration of changing of social-economy living that dynamic and complex in transaction form, or service at living things or they parts, were need antisipation for value order or bioethic that satisfaction. Kata kunci: bioetik, tata nilai Istilah “Bioetik“ pertama kali muncul pada tahun 1974, dan diperkenalkan oleh Van Rensselaer Potter dalam bukunya Bioethics: Bridge to the Future (1971). Ia mendifinisikan bioetika sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengkombinasikan pengetahuan biologi dengan pengetahuan sistim nilai manusiawi. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa istilah ini berasal dari praktek masa lampau, seperti etika kedokteran. Jauh sebelum lahir bioetika, di kebudayaan barat, dikenal Sumpah Hipocrates (abad III dan IV SM) yang berisi implikasi etika kedokteran: kewajiban etika dokter berhadapan dengan guru dan keluarga serta hubungan antara dokter dengan pasien. Sumpah ini merupakan bagian dari Corpus Hippocraticum, kumpulan tulisan yang diklasifikasikan para Bapak Kedokteran. Di lain budaya, dapat ditemukan juga Sumpah Inisiasi, Caraka Samhita dari India abad I, Sumpah Asaph abad III-IV dan Nasihat kepada seorang dokter abad X yang datang dari dunia Arab. Ada juga lima perintah dan sepuluh tuntutan dari Chen Shih Kung, tabib Cina pada abad XVII . Sintesis dari pedoman etika itu dirangkum dalam konsep latin primum non nocere yang artinya “dari semua, tidak membuat sakit“. Menjelang pada abad XIX, Thomas Percival, Bapak Etika Kedokteran membuat semacam etika dasar untuk praktek kedokteran. Pada abad XIX bermunculan di berbagai negara, Asosiasi Perserikatan Para Dokter. Dan setelah perang dunia ke II, muncul Hukum Keperawatan dan Hukum Nuremburg (1946), Deklarasi Genewa (1948) dalam 2 pertemuan pentingnya th. 1948 dan 1949 dengan mengembangkan Hukum Internasional Etika Kedokteran (Aristanto, 2000). Dengan pengetahuannya Potter menggunakan istilah bioetik untuk pertama kalinya. Tokoh lain yang menggunakan istilah ini adalah André Helleger, bidan Belanda yang bekerja di Universitas Georgetown. Enam bulan setelah Potter, Helleger memberikan nama sebuah pusat studi bioetika pertama di USA: Joseph and Rose Kennedy Institute for Human Study of Human Reproduction and Bioethics di Universitas Washington DC pada 1 Juli 1971. W.T Reich menegaskan bahwa
13

BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

Oct 23, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

BIOETIK PEMANFAATANSUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

Agus Sutanto

Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah MetroE-mail: [email protected]

Abstract: Human civilization will contruct interaction between human and theirgod, their fellow, and their environment. In traditional grow local wisdom whichcontain bioethic that universal and that contain negative in use and manageresource around them, traditional bioethic inclined ignored and undergo erosion. Ingrowth of IPTEK (Science and Technology) and using biotechnology that beingacceleration of changing of social-economy living that dynamic and complex intransaction form, or service at living things or they parts, were need antisipation forvalue order or bioethic that satisfaction.

Kata kunci: bioetik, tata nilai

Istilah “Bioetik“ pertama kali muncul padatahun 1974, dan diperkenalkan oleh VanRensselaer Potter dalam bukunyaBioethics: Bridge to the Future (1971). Iamendifinisikan bioetika sebagai sebuahdisiplin ilmu yang mengkombinasikanpengetahuan biologi dengan pengetahuansistim nilai manusiawi. Namun demikian,perlu diperhatikan bahwa istilah iniberasal dari praktek masa lampau, sepertietika kedokteran. Jauh sebelum lahirbioetika, di kebudayaan barat, dikenalSumpah Hipocrates (abad III dan IV SM)yang berisi implikasi etika kedokteran:kewajiban etika dokter berhadapan denganguru dan keluarga serta hubungan antaradokter dengan pasien. Sumpah inimerupakan bagian dari CorpusHippocraticum, kumpulan tulisan yangdiklasifikasikan para Bapak Kedokteran.Di lain budaya, dapat ditemukan jugaSumpah Inisiasi, Caraka Samhita dariIndia abad I, Sumpah Asaph abad III-IVdan Nasihat kepada seorang dokter abad Xyang datang dari dunia Arab. Ada jugalima perintah dan sepuluh tuntutan dariChen Shih Kung, tabib Cina pada abadXVII . Sintesis dari pedoman etika itu

dirangkum dalam konsep latin primumnon nocere yang artinya “dari semua,tidak membuat sakit“. Menjelang padaabad XIX, Thomas Percival, BapakEtika Kedokteran membuat semacametika dasar untuk praktek kedokteran.Pada abad XIX bermunculan diberbagai negara, Asosiasi PerserikatanPara Dokter. Dan setelah perang duniake II, muncul Hukum Keperawatan danHukum Nuremburg (1946), DeklarasiGenewa (1948) dalam 2 pertemuanpentingnya th. 1948 dan 1949 denganmengembangkan Hukum InternasionalEtika Kedokteran (Aristanto, 2000).

Dengan pengetahuannya Pottermenggunakan istilah bioetik untukpertama kalinya. Tokoh lain yangmenggunakan istilah ini adalah AndréHelleger, bidan Belanda yang bekerja diUniversitas Georgetown. Enam bulansetelah Potter, Helleger memberikannama sebuah pusat studi bioetikapertama di USA: Joseph and RoseKennedy Institute for Human Study ofHuman Reproduction and Bioethics diUniversitas Washington DC pada 1 Juli1971. W.T Reich menegaskan bahwa

Page 2: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

bioetika lahir di dua tempat, di MadisonWisconsin dan Universitas Georgetown.Istilah bioetik menunjuk pada 2 hal: ilmupengetahuan dan pemahaman mengenaikemanusiaan. Selain WT Reich, secarakhusus, bioetik di USA mempunyai¨sejarah“ tersendiri, sebagaimanadikemukakan oleh Alberth R. Jonsen. Iamemberikan beberapa tahapperkembangan bioetik: Adminission andPolicy th 1962 di Pusat KedokteranUniversitas Seattle, New England Journalof Medicine (1966), Komisi NasionalAlabama, Informe Belmont, HavardMedical School, Kasus Karen A Quinlan1975, dan yang paling berpengaruhkemudian adalah Hasting Center (1969).Dalam sejarah awal ini, bioetik berkutathanya pada masalah kesehatan dankedokteran.

Sejarah kedua bioetik disebutsebagai sejarah konsolidasi. Itu tercermindari difinisi yang diberikan. EnsiklopediBioetik menerjemahkan bioetika sebagaistudi sistimatis perilaku dan tindakan yangberhubungan dengan biologi dankesehatan yang memikirkan nilai-nilai danprinsip moral. Asosiasi internasionalBioetik mengungkapkan bahwa bioetikadalah studi etika, sosial, hukum, filsafatdan lain lain yang berkaitan denganperawatan kesehatan dan ilmu biologi. L.Feito mengatakan bahwa bioetik adalahilmu baru yang mempelajari tindakanmanusia dan ilmu yang berkaitan denganhidup. Bidang bioetik yang dipikirkanpada tahap ini adalah: Etika Biomedika,Etika Gen Manusia, Etika Binatang danetika Lingkungan Hidup.

Yang terakhir adalah FrancescAbel yang memahami bioetik sebagaistudi interdisipliner, yang berorientasipada pengambilan keputusan etikaberdasarkan dari berbagai sistem etika ataskemajuan ilmu kesehatan dan biologi,dalam skala mikro dan makrososial, mikrodan makro ekonomi dan pengaruhnyadalam masyakarat dan sistim nilai, baik

untuk masa kini maupun masamendatang. Bioetik dimengerti secaralebih luas dan tidak dipahami hanyasekedar bioteknologi saja. Dan definisiini berkisar secara kuat kepadapengertian dan isi dari “martabatmanusia“. Tema-tema yang dibahasoleh bioetika menjadi sangat beragam.Beberapa di antaranya adalah: asistensikesehatan, aborsi, teknologi prokreasi,kloning, eutanasia, bunuh diri, hukumanmati, studi klinis manusia, transplantasiorgan, manipulasi gen manusia, AIDS,obat-obatan terlarang dan ekologi. Darimasing-masing bidang ini, masih adabeberapa kajian khusus sepertipengawetan sperma dan ovum sertaembrio (Koesnandar, dkk, 2008).

Dari sejarah singkat kelahiranbioetik ini, ada dua perubahan besardalam etika: yang pertama, etikadibahas dalam kerangka sekuler bukandalam kerangka agama; yang kedua,yang menjadi pemeran utama adalahpasien bukan dokter. Kecenderungan inikemudian menempatkan etika dalamtataran martabat, autonomi dankebebasan dasarnya atau menyempitkanpengertian etika dalam kerangkahukum, berkaitan dengan masalah hak,kewajiban dan kebebasan pasien.

Pertimbangan etika dasar padadasarnya ada beberapa proposal dasarprinsip-prinsip bioetika yang diterimauntuk seluruh dunia bioetik. Prinsippertama muncul berawal daripembentukan Komisi Bioetik NasionalUSA 1974 yang berfungsi menelitikriteria-kriteria yang seharusnyaditerapkan dalam penyelidikan tentangmanusia dalam bidang ilmu etika danbiomedika. Prinsip etika ini dikenaldengan nama Informe Belmont 1978 .Dalam Informe Belmont ini dipaparkantiga prinsip etika dasar: 1.Penghormatan kepada pribadi: individuharus diperlakukan sebagai pribadi danpribadi yang mempunyai autonomi

Page 3: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

terbatas harus dilindungi. 2. Kebaikan:mencari yang baik bagi pasien menurutkemampuan dan pengetahuan besardokter. Tidak membuat sakit-merusak. 3.Keadilan: Distribusi. Ada beberapakriteria mengenai keadilan:a. Berpartisipasi secara samab. Sesuai dengan kebutuhan individuc. Sesuai dengan konstribusi sosiald. Sesuai dengan kemampunannyae. Sesuai dengan hukum timbal balik

yang bebas.Informe Beltmon dicoba pada tahun

1978 dan disahkan secara publik padatahun 1979. Prinsip itu memberikantekanan-tekanan yang penting bagibeberapa tema: otonomi pasien danpersetujuan pasien, evaluasi resiko dankeuntungan, dan kesediaan personal untukmenjadi subjek dari investigasi.

Prinsip bioetika yang lain munculdari seorang filsuf dan teolog, Beauchampdan Childress, yang mempublikasikanPrinciples of Biomedical Ethics 1979.Mereka mengemukakan empat prinsipdasar bioetika yang dipikirkan daribeberapa dasar etika Sumpah Hipocrates,Surat hak Pasien, Deklarasi Geneva (1948)yaitu:1. Otonomi: Dasar dari prinsip otonomi

adalah bahwa setiap individu mampubebas dari objek personal dan bertindakseturut kebebasannya. Otonomi inimempunyai 3 syarat dasar: a.mempunyai maksud/intense, b. pahamakan arti tindakannya, c. tidak beradadalam pengaruh luar.

2. Tidak merugikan: “primum non nocere“artinya bahwa tidak diperbolehkanmembuat rusak dan kejelekan.Diterjemahkan dalam kata lain: tidakmenyebabkan sakit.

3. Menguntungkan: harus berbuat baik.Yang diungkapkan dalam: a.Melindungi dan membela hak asasiorang lain, b. Mengantisipasi supayatidak ada yang merugikan orang lain, c.Menghilangkan kondisi-kondisi yang

dapat memancing prasangka terhadaporang lain, d. Membantu orang-orangcacat, e. Menyelamatkan orang yangberada dalam bahaya.

4. Keadilan: keadilan distributif: kasusyang sama seharusnya diperlakukandengan cara sama dan kasus yangberbeda diperlakukan dengan carayang berbeda. Dalam bahasa latindisebut: Justitia est constans etperpetua voluntas ius suum cuiquetibuens (Jenie, 2008).

Teori mengenai keutamaan(virtues). Etika ini berdasarkan padanilai-nilai yang secara habitualdiungkapkan dalam tindakan. Prinsip:Dengan berbuat baik membentukpribadi yang baik. Etika ini secaramodern diangkat lagi oleh EdmuntPellegrino dari Universitas Georgetowndan David C Thomasma dariUniversitas Loyola Chicago.

Etika Tanggungjawab. Etika inidikembangkan secara baru oleh seorangspanyol, D. Garcia. Etika inimempunyai 3 karakteristik: mempunyaiaturan normatif, deontologis dan disertaidengan análisis situasi dan konsekuensi.Dari tu bioetik mempunyai beberapakaraktek: harus menjadi etika sekular(bukan langsung etika agama), harusmenjadi etika plural, harus menjadietika yang otonom dan bukanheteronom, harus rasional, mempunyaiaspirasi universal dan harus mempunyaisikap kritis terhadap kenyataan plural.

Perkembangan bioetika di lingkupdunia sangatlah cepat, luas danmencakup banyak tema. Jumlah pusatpengkajian bioetika bekembang diAmerika maupun Eropa dengan cepat.Pada tahun 1984 saja di Pusat BioetikaInstitut Kennedy diregistrasi sekitar40.000 judul (10.000 buku dan 30.000artikel). Bioetik juga muncul dalamkongres, kursus etika untuk formasidokter, diskusi-diskusi mengenailegislasi sanitaria, penelitian kedokteran

Page 4: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

dan lain lain. Ketertarikan bioetik nampaksemakin nyata dalam pembentukan komisietika atau bioetik, Komisi etika asesoruntuk Dewan Kongres dan beberapakomite etika untuk rumah sakit.

Dalam tingkat internasional, jugadibentuk Komite Bioetik Internasionaltahun 1993 oleh 36 tokoh dan mulai tahun1998 bekerjasama dengan UNESCO.Komisi ini bekerjasama dengan UNESCOuntuk mengembangkan etika dalamkesehatan dan penelitian medis. Tahun1997, PBB mengeluarkan DeklarasiUniversal Mengenai Gen Manusia danHAM (11 November 1997) yang di satusisi menjaga martabat dan kebebasanmanusia, tetapi di lain sisi memberikanruang gerak bagi penelitian gen manusia.

Sebelumnya ada Deklarasimengenai prinsip-prinsip mengenaipraktek investigasi genetika (disahkanoleh Komisi HUGO di Heidelberg, 21Maret 1996). Pada 16 Oktober 2003 jugadikeluarkan Deklarasi Universal MengenaiData Genetik Manusia. Dan pada 19oktober 2005 dikeluarkan DeklarasiUniversal Mengenai Bioetik dan HAM.Dibeberapa negara Uni Eropa danAmerika semakin berkutat denganlegalisasi mengenai aborsi, eutanasia,kloning, prokreasi antifisial, penelitiandengan embrion dan sebagainya. Dansetiap negara berbeda dalam penangananetika walaupun tetap memegang prinsip-prinsip etika yang sama (Nazif, 1999).

Bioetik di Indonesia belumlahbanyak dikenal secara luas di kalanganakademis sebagai sebuah disiplin ilmu.Seminar pertama bioetik terjadi diUniversitas Atmajaya pada tahun 1988dalam kerjasama dengan beberapa ahlibioetik di Nederland, Belgia dan USA.Pada tahun 2000, diadakan seminarnasional pertama yang dikelola olehKonferensi Nasional Kerjasama Bioetikdan Humanidades di Universitas GadjahMada, dan dilanjutkan dengan konferensike II tahun 2002 dan ketiga tahun 2004.

Pada tahun 2003, juga diadakanbeberapa seminar tentang bioetikdengan beberapa tema aktual: Seminartentang Genetic Engineering fromIslamic Persepctive di Pusat PenelitianBioetika, Universitas Muhammadiyah,Malang, Seminar mengenai Stem Cellsdi Sekolah Kedokteran UniversitasIndonesia, Seminar mengenai Kloningdan Kesehatan Sosial di UniversitasIndonesia, Pernyataan Posisi Indonesiaatas Konvensi Ban mengenai CloningManusia oleh Kementrian Luar Negeripada tanggal 4-5 September 2003, danSeminar mengenai prospek bioetiknasional oleh kementrian Riset danTeknologi (Dwiyanto, 2008).

Selain itu, tidak dilupakan jugakerjasama Kementerian Riset danTeknologi, yang diwakili oleh LIPI,mengadakan kegiatan-kegiatan dalamkerangka pelaksanaan DeklarasiUniversal tentang gen manusia danHAM. Kementerian Kesehatan danWHO juga telah mengadakan kerjasamamengenai Riset Komisi Etik diIndonesia dan dari kerjasama itu telahdibentuk 26 sub komite bioetika di 11propinsi dan pada 29 Oktober 2002dibentuk Komisi Etika PenelitianKesehatan Nasional. Dan pada 12Oktober 2004 dibentukkan KomisiBioetik Nasional Indonesia yangmerupakan buah kerjasama dari tigakementerian: Kementerian Riset danTeknologi, Kementerian Kesehatan danKementerian Pertanian dengan misi danfungsinya. Dalam perkembanganIPTEK dan penggunaan bioteknologiyang membawa percepatan perubahankehidupan sosial–ekonomi yangdinamis dan kompleks dalam bentuktransaksi, kontrak maupun jasa padamakhluk hidup (SDH) atau bagiannya,diperlukan antisipasi tata nilai ataubioetik yang memadai. Posisi bioetiksangat strategis dalam kerangkapembangunan berkelanjutan berikut.

Page 5: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

Gambar 1. Bioetik dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan (Sumber:Koesnandar, 2008).

Situasi bioetik pada masa kinisangatlah beragam, tergantung padatingkat perkembangan bioteknologi danpraktek-praktek perawatan kesehatan diberbagai negara. Secara umum kitadapat melihat gejolak-gejolakperdebatan yang terjadi sekitar tema:konsep awal hidup manusia, intervensiselama kehamilan, tekno-reproduksi(inseminisasi buatan dan FIV (bayitambung), penyimpanan gamet danembrión, investigasi dengan embrio,kloning, eutanasia, transgenik nikroba,dan lain lain. Pada kesempatan ini akandiuraikan beberapa hal berkaitanbioetik pemanfaatan bakteri antar lainsumber daya genetik, prinsip dasarbioetik dalam pemanfaatan mikroba,isu penting bioetik mikroba danlangkah penerapa bioetik dalammencegah senjata biologi. Salah satupersoalan yang mendasar dialami olehmasyarakat.

Sumber daya Genetik MikrobaSumber daya genetik mikroba

adalah sumber daya genetika yangberkaitan dengan jasad renik ataumikroba seperti bakteri, archaea, virus,protozoa, kapang, dan ragi. Berdasakangenetiknya mikroba dikelompokkanmenjadi: 1. Mikroba wild type (galurliar), adalah mikroba hasil isolasi darialam dengan teknik mikrobiologi yangada dan bukan mikroba hasil modifikasigenetika; b. Mikroba transgenik/hasilrekayasa genetika adalah mikroba yangmemiliki tambahan informasi genetikdari luar, dan mempunyai kemampuanuntuk mewariskan sifat genetik yangtelah berubah itu secara stabil padaketurunannya melalui proses rekayasagenetika. Pengelompokkan lain adalahMikroba Patogen adalahmikroorganisme yang bersifat patogenatau mampu menimbulkan penyakit.Berdasarkan tingkat bahayanya mikrobapatogen dibagi menjadi 4 group :

Page 6: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

Grup 1 : mikroba yang biasanya tidakmenimbulkan penyakit padamanusia.

Grup 2 : mikroba yang dapatmenyebabkan penyakit padamanusia tetapi biasanya tidakmenyebar dalam masyarakatdan telah tersedia carapencegahan danpengobatannya.

Grup 3 : mikroba yang dapatmenyebabkan penyakitmanusia yang parah, dapatmenyebar pada masyarakat,tetapi ada pencegahan danpengobatan yang efektif.

Grup4 : mikroba yang dapatmenyebabkan penyakitmanusia yang parah,mempunyai daya penyebarantinggi pada masyarakat dantidak ada cara pencegahan danpengobatannya.

Prinsip Dasar Bioetik DalamPemanfaatan Mikroba

Berdasarkan prinsip bioetik(Universal Declaration on Bioethicsand Human Rights), bahwa dalamsetiap keputusan dan praktek yangberkaitan dengan pemanfaatan mikrobasecara umum, maka bagi pelaku perlumemperhatikan hal-hal berikut.Pemanfaatan mikroba tersebut harusmenghormati harkat manusia dan hakasasi manusia. Pemanfaatan mikrobatersebut harus memprioritaskankepentingan kemanusiaan daripadakepentingan sains an sich ataupunmasyarakat tertentu. Karena itupemanfaatan mikroba untukkepentingan apapun harusmemperhatikan keamanan kemanusiaandan lingkungan pada umumnya.

Pemanfaatan mikroba tersebutharus dilaksanakan dengan mengacupada persamaan, keadilan, dankesetaraan dalam masyarakat globalmaupun lokal. Konvensi KeragamanHayati (CBD) mengakui kedaulatansetiap negara dalam melindungisumberdaya alamnya termasukkekayaan mikroba di dalamnya, dansetiap negara mempunyai hak yangsama untuk mendapatkan bagiankeuntungan yang adil (fair andequitable benefit sharing) daripengelolaan dan eksploitasi kekayaanhayati mikrobanya. Fair and equitablebenefit sharing membawa konsekuensipada hak akses setiap negara padasumberdaya hayati termasukmikrobanya yang harus dilakukansecara mutual dalam material transferagreement jika eksploitasi mikroba itumerupakan kerjasama bilateral ataupunmultilateral (Koesnandar dkk., 2008).

Pemanfaatan mikroba harusmemperhatikan dan tidak merugikanlingkungan dan keragaman biodiversitasyang ada, sehingga pemanfaatantersebut dapat melindungi kepentingangenerasi mendatang yang memerlukanlingkungan sehat dan kekayaan sumberdaya alam. Penggunaan rekayasagenetika pada mikroba tidak bolehmerusak lingkungan dan menurunkankeberlanjutan alam dengan cara:a. Mempengaruhi keseimbangan

ekologi yang dapat menimbulkanbahaya pada kesehatan dan alam.

b. Menyebabkan kerusakan padamakhluk hidup yang tidak terlibatmerusak biodiversitas.

c. Menimbulkan permasalahan baru.d. Menimbulkan perubahan dalam

komposisi makanan di dalam tanahmaupun proses geokimia.

Page 7: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

Kasus Pemanfaatan Mikroba

1. Fair and equitable benefit sharing:a. Kasus Penemuan Taq Polymerasedan PCR (Polymerase ChainReaction) dengan Taman NasionalYellow Stone; b. Kasus PengirimanSampel Flu Burung ke WHO danpembuatan vaksin H5N1 nya olehperusahaan farmasi USA; c. Adakahdata tentang biopiracymikroorganisme Indonesia?

2. Menghormati harkat manusia danhak asasi manusia: a. Senjatabiologi dan Bioterorisme; b.Biosafety dan Biosecurity.

Kasus Taman Nasional YellowStone, USA diperkirakan mengandung60% feature daratan geotermal dunia.Cyanobacteria, Bacteria, dan Archaeahidup di sumber air panas, fumarol,geysers, maupun sumber air panasmendidih dengan kisaran suhu 40-93°C.

Enzim yang terdapat padamikroba-mikroba tersebut sangatpotensial bagi banyak industri untukmengembangkan banyak produk.Tahun 1966: Dr. Thomas Brock(Indiana University) dan mahasiswa S1nya (Hudson Freeze) mengisolasi isolatyang hidup pada suhu 69°C danmenamakannya YT- 1 (ATCC 25104).Tahun 1969: Brock dan Freezmempublikasikan penelitian merekadan menamakan mikroba tersebutThermus aquaticus danmendepositkannya di ATCC.

Kasus Taman Nasional YellowStone. Kary Mullis, peneliti dariperusahaan Cetus membeli isolat iniseharga US$35 dari ATCC. Iamemurnikan enzim yang sekarangdikenal dengan nama Taq DNApolymerase dan mengembangkanmetode PCR dengan enzim ini. PCRsekaligus DNA polymerase tahan panasdari T.aquaticus menjadi metode yang

revolusioner dalam molekuler biologi,sehingga dia mendapatkan nobel untukini. Tahun 1991, PerusahaanFarmaseutikal Swiss (F.Hoffmann-LaRoche) membeli hak paten untukPCR technology sebesar US$ 300 juta.Penjualan tahunan untuk untuk semualisensi dan produk yang berhubungandengan Taq polimerase sebesar US$200juta. Hingga saat ini Taq polymerasedan PCR sudah merambah ke semuabidang penelitian, diagnostik, forensikdan sebagainya. Tetapi Taman NasionalYellow stone tidak mendapatkankompensasi apapun selain biayapemeliharaan dari pemerintah yangsumbernya sebagian kecil pajak dariperusahaan ini.

Kasus Taman Nasional YellowStone Mengapa bisa terjadi ? Ada 2faktor penyebab: 1. Persyaratan ijinuntuk Dr. Brock adalah koleksi sampeluntuk penelitian, tetapi tidak berisipersyaratan untuk benefit sharing darihasil riset tersebut; 2. Peraturan diATCC sendiri. Ketika Mullismelakukan penelitian, juga tidak adakewajiban Mullis untuk meminta ijinsebelumnya pada ATCC maupunTaman Nasional Yellow Stone untukkomersialisasi maupun untukpembagian keuntungan atas penggunaanenzim ini.

Berdasarkan pengalaman iniPengelola Taman Nasional YellowStone memutuskan untukmemaksimalkan keuntungan yangdidapat dari sampel yang diambil dariTaman Nasional tersebut. Maka ketikaPerusahaan Diversa melakukaneksplorasi habitat Taman NasionalYellow Stone, kebijakan benefit sharingini diberlakukan (Koesnandar dkk.,2008).

Kasus Flu Burung dan VaksinH5N1 (Indonesia), Pengiriman SampelFlu Burung ke WHO dan pembuatanvaksin H5N1. Virus Flu Burung yang

Page 8: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

dikirim ke WHO oleh Indonesia untukpengujian dan konfirmasi, ternyatatelah didistribusikan oleh WHO kepadaperusahaan farmaseutikal USA. Virusyang dikirim digunakan sebagai bibitvirus untuk mendapatkan vaksin,sehingga perusahaan farmaseutikaldapat memproduksi vaksin H5N1berdasarkan virus yang dikirim.Indonesia harus membeli produk vaksindengan harga mahal tanpa kompensasi.Mengapa? Tidak adanya MTA yangjelas antara Indonesia dan WHO,sehingga WHO merasa berhak untukmenyerahkan pada pihak ketiga untuktujuan komersialisasi.

Bagaimana Data BiodiversitasIndonesia? Indonesia mempunyaidiversitas mikroorganisme yang tinggikarena merupakan daerah tropis yangberkelembaban tinggi, banyak daerahvulkanik baik di darat maupun di laut.Laut yang luas juga menjadi habitatyang berpotensi besar untuk mikrobapotensial. Akan tetapi informasi tentangbiodiversitas mikroba asli Indonesiamasih sangat kurang. Mikrobapotensial: hyperthermophiles(penghasil enzim tahan panas), mikrobapenghasil antibiotik atau senyawabioaktif lainnya yang bernilai komersialtinggi. Maka: a. Perlu wadah yangmempunyai otoritas internasionaldalam menerima deposit hasil isolasipara periset; b. Perlu aturan yang jelasdan tersosialisasikan termasuk MTAyang jelas dan transparan untukmencegah biopiracy.

Manajemen Pemanfaatan MikrobaLalu lintas mikroba dalam

kerangka Fair and equitable benefitsharing, diatur dalam MOSAICC(Micro-Organisms Sustainable use andAccess regulation International Codeof Conduct). MOSAICC adalah alatuntuk mengimplementasikanConvention on Biological Diversity

(CBD), the TRIPS agreement, danBudapest Treaty khusus untuk mikrobaagar sejalan dengan hukum nasional daninternasional. Code of conduct inibersifat suka rela, tujuannya: a.Mempermudah akses sumber dayagenetika mikroba; b. Memudahkan parapartner untuk mengadakan kesepakatandalam proses transfer sumber dayagenetika mikroba.

Kenapa perlu MOSAICC?MOSAICC diperlukan karena dalamCBD, sumber daya genetika mikrobatidak terlalu ditekankan. Pengelolaanmikroba memerlukan perhatian khususdengan alasan sebagai berikut: a.Mempunyai banyak replika dalamkondisi in vitro; b. Sampling dapatdilakukan tanpa mempengaruhi populasiin situ; c. Mikroba sangat ideal sebagaikonservasi ex situ; d. Mikroba ada dimana-mana (ubiquitous).

Prosedur Umum untuk Akses danTransfer Mikroba dalam MOSAICC, Insitu: a. Persyaratan administratif(Identifikasi negara asal in situ); b.Dokumen yang digunakan(Kewenangan untuk sampling (PriorInformed Consent, PIC); c. Informasiminimal yang diperlukan: 1) Nama danalamat pengaju PIC dan provider; 2)Lingkup PIC (area sampling, deskripsisumber daya genetika mikroba); 3.Referensi legislasi nasional yangberkaitan dengan PIC Referensi MTA;4) Ijin dari pemilik tanah jikadiperlukan.

Ex situ: a. PersyaratanAdministratif, 1) Pernyataan/ pengakuanasal in-situ; 2) Kesepakatan kondisitransfer; 3) Daftar list penerima). b.Dokumen yang digunakan adalahMaterial Transfer Agreement (MTA),berisi informasi minimal sbb: 1)Informasi tentang asal in-situnya; 2)Informasi provider dan penerima; 3)Bulir-bulir yang disepakati. Untuktransfer mikroba yang biasa seperti

Page 9: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

strain untuk uji, dan lain lain, dapatdigunakan MTA standar. Jikakesepakatan yang lebih detail antarpihak diperlukan, maka pihak-pihakterkait harus mengacu pada kebutuhanmasing-masing yang legal, danmengacu pada prinsip-prinsip CBD,TRIPS Agreement and Budapest Treaty.Material Transfer Agreement (MTA),dokumen yang merekam transaksimaterial biologis, baik tanaman, hewan,maupun mikroba dari institusi satu keinstitusi lainnya baik skala nasionalmaupun internasional. Dalam MTAdigambarkan: 1) Kondisi transfermaterial biologis; 2) Hak dankewajiban pihak provider 3. Hak dankewajiban pihak penerima. MTAsangat penting untuk melindungi haksetiap pihak yang terkait dengantransfer sumber daya genetika mikroba.MTA menjadi rule bagi pihak yangmelakukan pertukaran sumber dayagenetika mikroba.

Material Transfer Agreement(MTA), a. Tujuan: 1) Mempermudahakses dari material biologis yangpotensial; 2) Membuatpembagian/sharing keuntungan yangadil dan setara dari hasil penggunaanmaterial biologis tersebut. b. Dalamtataran operasional bisa berbentukdokumen pengiriman standar, ataupunkontrak berisi bulir-bulir yang telahdisepakati. c. Fungsi: 1) Membuatsumberdaya genetik mikroba mudahdilacak; 2) Memudahkan kesepakatandalam pembagian keuntungan; 3)Memelihara IPR yang mungkin timbulpada investor seperti termaktub dalamTRIPS and WIPO; 4) Menjaminkualitas mikroba dan informasi terkait.

Material Transfer Agreement(MTA), Check List (1): Check ListMTA dengan persyaratan khusus. 1.Bulir lampiran: PIC atau MTAterdahulu yang sudah ada; 2. Termumum/dasar: a. Keterangan lengkap

sumber daya genetika mikroba (negaraasal, tempat dan tanggal isolasi; b. Dataidentifikasi, nama person atau institusiyang mengisolasi galur tersebut secarain situ, data identifikasi; c. Penggunaanyang jujur dan berkelanjutan mengikutiprinsip CBD; d. Mengatur pembayaranbiaya penanganan; e. Tipe distribusi:apakah pihak ketiga boleh atau tidakmenerima material tersebut.Material Transfer Agreement (MTA)Check List (2): 3. Term untukpenggunaan khusus. Kategori 1: a.Untuk test, referensi, bioassay, pelatihan(non-komersial); b. Penerima harusmengikuti standar tes protokol danprosedur referensi; c. Tidak ada IPR danteknologi atau informasi turunan.Kategori 2: a. Untuk tujuan penelitian(non-komersial); b. Tidak ada IPR danteknologi atau informasi turunan; c.Feed back dalam bentuk publikasi(harus menyebut provider dan negaraasal). Kategori 3: a. Untuk komersialHarus ada persyaratan IPR, feedbackinformasi tentang aplikasi paten; b.Perlu syarat yang lebih mendetailtentang benefit sharing di dalampersyaratan tambahan: 1) IPR yangberkaitan dengan sumber daya gentikamikroba dan teknologi turunannya: (a)Siapa yang memiliki IPR sumber dayagenetika mikroba tersebut? (b) Siapayang memiliki IPR teknologiturunannya; 2) Persyaratan: tentangtraining, kerjasama sains dan teknologi,akses dan transfer teknologi, publikasidan pertukaran informasi. 3) Bulirtentang kesempatan mengembangkankapasitas pihak provider yangmemberikan sumber daya genetikamikroba dalam bidang taksonomi ataumikrobiologi secara umum. Ini haruslebih ditekankan daripada kompensasijangka pendek yang tidak ilmiah sepertifinansial;

Page 10: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

Gambar 2. Prosedur Administratif Transfer Sumberdaya Genetika Mikroba(Sumber: Koesnandar, 2008)

4) Konservasi dari sumber daya gentikamikroba; 5) Kemitraan harusmelibatkan tidak hanya provider danpenerima, tetapi juga masyarakat lokaldan asli; 6) Bulir keuangan meliputi:pembayaran di awal atau pembagianroyalty (Koesnandar, 2008).

BiosecurityUpaya perlindungan perorangan

atau institusi atau negara dari usahasabotase, pencurian, penyalahgunaan,pelepasan mikroba patogen ataupuntoksinnya untuk dijadikan senjatabiologi dan lain-lain yang dapatmembahayakan keselamatan individu/insitusi/Negara. Komponen biosecurity:1. Keamanan Personal; 2. Programmanajemen 3.Keamanan transfer;4.Kontrol dan akuntabilitas material 5.Keamanan fisik; 6. Keamananinformasi.

Senjata Biologi dan BioterorismeSenjata biologi (biological

weapon) adalah senjata yangmenggunakan patogen (bakteri, virus,atau organisme penghasil penyakitlainnya) sebagai alat untuk membunuh,melukai, atau melumpuhkan musuh.Senjata ini berbeda dengan senjatakimia, yang menggunakan racun atau

bahan kimia yang bukan merupakanorganisme hidup. Pembuatan danpenyimpanan senjata biologi dilarangoleh Konvensi Senjata Biologi 1972yang ditandatangani oleh lebih dari 100negara. Alasan pelarangan ini adalahuntuk menghindari efek yang dihasilkansenjata biologi, yang dapat membunuhjutaan manusia, dan menghancurkansektor ekonomi dan sosial.

Bioterorisme: Pemanfaatanmikroorganisme dan segala produkbiologis maupun toksinnya untukmengancam atau menakut-nakuti untuktujuan politis, ideologi, da lain lain.Senjata Biologi sangat berbahaya,karena: a. Relatif mudah diproduksidengan ongkos produksi relatif rendah;b. Mudah dipindahkan, disebar, dibawa,atau disembunyikan; c. Masa inkubasidapat diperkirakan; d. Daya tular tinggi;e. Ada beberapa penyakit yangditimbulkannya belum ada obatnya.Penyakit-penyakit yang mungkin dapatdijadikan senjata biologis: a. Antrak (Bacillus anthracis); b. Botulinum toksin(Clostridium botulinum); c. Ebola (virusEbola); d. Cacar (virus Variola). Bahan-bahan senjata biologi yang dapatdigunakan sebagai senjata: a. Bakteri;b.Virus; c.Jamur dan d.Toksin.

Page 11: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

Gambar 3.Biosafety and Bioscurity Mikroba Patogen.(Koesnandar, 2008).

Langkah-langkah Penerapan Bioetikuntuk Mencegah PenggunaanSenjata Biologi

Dalam upaya mencegahpenggunaan senjata biologi langkahyang ditempuh antara lain: 1.Sosialisasi, pelatihan, dan pelaksanaanBiosafety dan Biosecurity; 2.Pengembangan landasan hukum danprosedur operasional untuk pengirimandan penanganan bahan-bahan specimenbiologi berbahaya untuk penelitianbiologi dan kedokteran; 3. Code ofconduct: a. Pemahaman bioetik; b.Dalam situasi dan kondisi apapun tidakmengembangkan, menghasilkan, danmenyimpan mikroorganisme, produkbiologiknya ataupun toksin (darimanapun asal dan metode produksinya)dalam segala bentuk dan jumlah, jikabukan ditujukan untuk pencegahan,perlindungan terhadap penyakit, atautujuan lain guna meningkatkankesejahteraan dan keamananmasyarakat; c. Menghindari “dual use”,d. Melakukan kajian resiko di setiaptahap riset (Koesnandar, 2008).Berdasarkan kajian di atas makamikrobiologi dalam kajiannya secara

das sein mesti membebaskan diri darinilai-nilai dogmatis (ontologis),meskipun dalam pemilihan objekpenelaahannya ilmu dibimbing olehakidah moral yang berasaskan tidakmerubah kodrat manusia, tidakmerendahkan kodrat martabat manusiadan tidak mencampuri masalahkehidupan. Secara aksiologismikrobiologi harus digunakan dandimanfaatkan untuk kebaikan manusiadengan jalan meningkatkan taraf hidupmanusia (Suriasumantri, 2003).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Masalah yang dihadapi dalammemajukan telaah kebioetikan diIndonesia memang banyak, namundapat dipilah dan dikelompokkansehingga dapat dikaji secara seksamamenurut kepentingan dan prioritasnya.

Mengingat keanekaragamanmikroba di Indonesia demikianmelimpah, bioetik pemanfaatan mikrobadi Indonesia sudah saatnyamendapatkan prioritas. Bukan sajapeluang sebagai sumber devisa tetapi

Page 12: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA

juga bahayanya jika sampai menjadialat senjata biologis oleh orang-orangyang tidak bertanggungjawab.

Saran

Menjadi tantangan bagi ilmuwanIndonesia untuk terus mengembangkanbioteknologi dan bioetiknya, mengingatpengalaman kasus flu burung dimanakita sekarang membayar mahal untukmembeli vaksinnya, yang semestinyakita mampu untuk memproduksisendiri.

Netralitas ilmu merupakan dassein namun tetap dibimbing oleh kaidahmoral demi kemaslahatan dankelestarian kehidupan. Makatangungjawab ilmuwan secaraprofessional dan sosial merupakankeharusan.

DAFTAR RUJUKAN

Aristanto. 1999. Mengenal danMengembangkan Bioetika diIndonesia. UPCM.

Ashari. 2000. Bioetika MenunjangPembangunan Berkelanjutan.Balai Penelitian Ternak. CiawiBogor.

Dwiyanto. 2008. Bioetika dalamPeneltian, Pengembangan,Komersialisasi dan pengelolaanSumber Daya ternak. MakalahSeminar Bioetika Pertanian. Balaibesar Penelitian daPengembangan Biotekhnologi danSumber Daya Genetik pertanian.Departmen Pertanian Indonesia.

Jenie, A. Umar. 2008. Isu GlobalBioetika. Makalah SeminarNasional: Tinajuan BioetikaMenuju Pertanian Berkelanjutan.29 Mei 2008. BPPT Bogor.

Koesnandar, Is Helianti. 2008. IsuBioetika dalam Riset dan

Industrialisasi Sumber DayaGenetik Mikroba. SeminarBioetika Nasional 29 Mei 2008.BPPT Bogor.

Nazir, Amru Hydari. 1999. IsuNasional Bioetika di Indonesia.Komisi Bioetika NasionalIndonesia.

Suriasumantri, Jujun S. 2003. FilsafatIlmu Sebuah Pengantar Populer.Pustaka Sinar Harapan. Jakarta

Page 13: BIOETIK PEMANFAATAN SUMBERDAYA GENETIK MIKROBA