Top Banner
PEMBUATAN BIOETANOL DARI AMPAS SAGU DENGAN PROSES HIDROLISIS ASAM DAN MENGGUNAKAN Saccharomyces cerevisiae Daniel De Idral, Marniati Salim, dan Elida Mardiah Laboratorium Bioteknologi Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Andalas email : [email protected] Jurusan Kimia FMIPA Unand, Kampus Limau Manis, 25163 Betty Ika Hidayah 1003020008 Teknik Kimia
13

Bioetanol

Oct 20, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Insert Title Text

PEMBUATAN BIOETANOL DARI AMPAS SAGU DENGAN PROSES HIDROLISIS ASAM DAN MENGGUNAKAN Saccharomyces cerevisiae Daniel De Idral, Marniati Salim, dan Elida Mardiah Laboratorium Bioteknologi Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Andalas email : [email protected] Jurusan Kimia FMIPA Unand, Kampus Limau Manis, 25163 Betty Ika Hidayah1003020008Teknik Kimia1Pendahuluan Bioetanol adalah etanol yang diperoleh dari proses fermentasi gula bahan-bahan berkarbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme .

Etanol adalah salah satu bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, serta menghasilkan gas emisi karbon yang rendah dibandingkan dengan bensin atau sejenisnya (sampai 85% lebih rendah).

2Ampas sagu (Metroxylon sago) merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan sagu, kaya akan karbohidrat dan bahan organik lainnya. Pemanfaatannya masih terbatas dan biasanya dibuang begitu saja ketempat penampungan atau kesungai yang ada disekitar daerah penghasil. Oleh karena itu ampas sagu berpotensi menimbulkan dampak pencemaran lingkungan.

Industri ekstraksi pati sagu menghasilkan 3 jenis limbah, yaitu residu selular empulur sagu berserat (ampas), kulit batang sagu (bark), dan air buangan (wastewater).

3

4 Ampas sagu, aquadest, ragi roti (fermipan), kentang, gula pasir, natrium hidroksida (NaOH), natrium tartarat (Na2C2O2) p.a (Merck), natrium bikarbonat (NaHCO3) p.a (Merck), natrium sulfat (Na2SO4) p.a (Merck), tembaga (II) sulfat penta hidrat (CuSO4.5H2O) p.a. (Fluka) , asam sulfat pekat (H2SO4) p.a (Merck), asam klorida pekat (HCl) p.a (Merck), asam molibdat, Yeast ekstrak (Merck), glukosa (C6H12O6) p.a (Merck), kalium dihidrogen posfat (KH2PO4) p.a (Merck), ammonium klorida (NH4Cl) p.a (Merck) , magnesium sulfat (Mg2SO4) , kalium klorida (KCl) p.a (Merck), dan etanol (C2H5OH) 96% p.a (Merck). BahanAlat yang digunakan adalah alat-alat gelas, seperti : Erlenmeyer , beker gelas , batang pengaduk , cawan arloji dan lain-lain , pH meter (Lab 850 Schott Instruments), blender , spektrofotometer UV-Vis(Shimadzu pharmaspec 1700 UV-VIS), GC-MS (QP 2010 S SHIMADZU), autoclave, oven, inkubator, neraca analitik , pemanas , panci , penyaring vakum, alat destilasi, magnetik stirrer, alat colony counter, dan shaker . Metode Penelitian1. Isolasi dan Pemurnian Saccharomyces cervisiae dari Fermipan Hasil & Pembahasan

2. Optimasi Hidrolisis Asam Optimasi Waktu Hidrolisis B. Optimasi Konsentrasi Asam

3. Fermentasi Bioetanol

Produksi BioetanolHidrolisat yang telah diatur pH nya mejadi 5,5, dilanjutkan pada proses fermentasi. Konsentrasi etanol diukur menggunakan alat GC-MS. Hasil konsentrasi etanol yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar

Asam yang paling baik untuk menghidrolisis ampas sagu adalah asam sulfat dengan konsentrasi 0,3 N selama 120 menit dimana memberikan konsetrasi gula reduksi sebesar 4,477 g/L. Selama fermentasi berlangsung terjadi penurunan pH medium dan peningkatan jumlah sel. Produksi Etanol optimum terjadi pada lama fermentasi 4 hari dengan konsentrasi etanol 7,69% KesimpulanMERCY