Oleh : Widianto dan Kurniatun Hairiah PTI4208 : Pertanian Berlanjut BIODIVERSITAS LANSEKAP DAN HIDROLOGI : KUALITAS DAN KUANTITAS AIR
Oleh : Widianto dan Kurniatun Hairiah
PTI4208 : Pertanian Berlanjut
BIODIVERSITAS LANSEKAP DAN HIDROLOGI :
KUALITAS DAN
KUANTITAS AIR
Contoh :
Keragaman Vegetasi, Tutupan
Lahan atau Penggunaan Lahan
dalam sebuah Lansekap (DAS)
1. DAS Way Besai di Kabupaten Lampung
Barat
2. DAS Kali Konto di Kabupaten Malang
3. DAS Sumber Brantas di Kota Batu
3 Contoh
A broader view: an ecosystem consisting of a landscape with a waterbody plus all what is around…
DAS Way Besai : Sumberjaya Lampung Barat
Beberapa Penggunaan Lahan di
DAS Sumber Brantas ................
(lebih detil)
Perhatikan praktek2 pengelolaan yang diterapkan
dalam beberapa macam penggunaan lahan di DAS
Brantas Hulu :
• Manajemen Kanopi
• Pengolahan Tanah (guludan, parit, dsb)
• Penutupan Tanah (terbuka/tertutup)
• Pemupukan
• Pemberantasan Hama, Penyakit, Gulma
• Irigasi, Drainasi
• Pembuangan limbah/sampah
Kondisi Kerapatan Pohon, Tajuk dan Tutupan Lantai Tanah Bisa Sangat Beragam
Hutan Tanaman (Perhutani)
Kebun Apel dan Jeruk
PENYEMPROTAN PESTISIDA
PEMUPUKAN
TUTUPAN TAJUK DAN LANTAI DASAR TANAH
TUTUPAN TAJUK DAN LANTAI DASAR TANAH
Pemukiman (Dusun, Desa)
POSISI PEMUKIMAN DAN AKTIVITAS PENDUDUK DENGAN PEMANFAATAN DAN PEMBUANGAN AIR
Siklus Air dalam Plot
PRESIPITASI
EVAPO-
TRANSPIRASI
INTERSEPSI
PRESIPITASI
LIMPASAN
PERMUKAAN
LATERAL
PRESIPITASI
PERKOLASI
DRAINASI
Siklus Air dalam Plot
Komponen Siklus Air (yang relevan) :
• Presipitasi (Hujan)
• Intersepsi (oleh tajuk tanaman)
• Lolos Tajuk
• Infiltrasi
• Perkolasi
• Limpasan Permukaan
• Aliran Lateral (masuk)
Faktor yang berpengaruh terhadap besaran komponen siklus air di tingkat plot
Komponen
Siklus AirFaktor yang mempengaruhi besaran komponen
Presipitasi (variabel bebas)
Aliran Lateral1) Kondisi Petak di bagian Hulu/Atas
Intersepsi Penutupan Tajuk :• Kerapatan Tajuk• Tebal dan susunan Lapisan Tajuk (strata)
Lolos Tajuk • Intensitas dan durasi Hujan• Kerapatan Tajuk
Infiltrasi Laju Infiltrasi :• Porositas (makro)• Profil Tanah• Intensitas Hujan dan Simpanan Permukaan
Perkolasi Permeabilitas Tanah, Ketebalan Solum
Evapotrasnpirasi2) Ketersediaan air tanah, cuaca dan kondisi tanaman
Limpasan Permukaan Resultante semua komponen
Komponen Siklus Air
Hutan AlamHutan Tnm
PinusKebun Apel
Sayuran : Kentang
Presipitasi 100 100 100 100
Aliran Lateral
Intersepsi
Lolos Tajuk
Infiltrasi
Perkolasi
Evapotrasnpirasi
Limpasan Permukaan
Komponen Siklus Air
Hutan AlamHutan Tnm
PinusKebun Apel
Sayuran : Kentang
Presipitasi 100 100 100 100
Aliran Lateral ? ? ? ?
Intersepsi ? ? ? ?
Lolos Tajuk ? ? ? ?
Infiltrasi ? ? ? ?
Perkolasi ? ? ? ?
Evapotrasnpirasi ? ? ? ?
Limpasan Permukaan ? ? ? ?
Estimasi Neraca Air dalam Petak
Tanamansaat terjadi hujan Diskusikan :• Berapa proporsi masing-masing komponen ketika terjadi hujan 100 %• Berapa besarnya limpasan permukaan dari berbagai macam penggunaan lahan ini• Komponen apa saja yang berbeda dari keempatnya ? Mengapa demikian ?
1) Aliran lateral tergantung dari limpasan yang berasal dari petak dibagian hulu/atasnya , dianggap sama2) Evapotranspirasi sangat kecil (nol) karena durasi kejadian yang singkat dan cuaca hujan (kelembaban udara
maksimum/jenuh)
Komponen Siklus Air
Hutan AlamHutan Tnm
PinusKebun Apel
Sayuran : Kentang
Presipitasi 100 100 100 100
Aliran Lateral ? ? ? ?
Intersepsi ? ? ? ?
Lolos Tajuk ? ? ? ?
Infiltrasi ? ? ? ?
Perkolasi ? ? ? ?
Evapotrasnpirasi ? ? ? ?
Limpasan Permukaan ? ? ? ?
Salah satu interpretasi jawaban (alternatif)
Komponen Siklus Air
Hutan AlamHutan Tnm
PinusKebun Apel
Sayuran : Kentang
Presipitasi 100 100 100 100
Aliran Lateral1) x x x x
Intersepsi ++++ +++ ++ +
Lolos Tajuk ++ +++ +++ ++++
Infiltrasi +++ ++ ++ +
Perkolasi ++ ++ ++ +
Evapotrasnpirasi2) 0 0 0 0
Limpasan Permukaan + +++ +++ ++++
1) Aliran lateral tergantung dari limpasan yang berasal dari petak dibagian hulu/atasnya , dianggap sama2) Evapotranspirasi sangat kecil (nol) karena durasi kejadian yang singkat dan cuaca hujan (kelembaban udara
maksimum/jenuh)
Apakah ada yang mempunyai pendapat berbeda dengan jawaban di atas ????
Apa saja yang bisa terbawa keluar dari
Plot bersama dengan aliran permukaan ?
• Material Tanah (sedimen)
• Bahan Organik :
• Pupuk Kandang (manure)
• Kompos
• Sampah, seresah
• Unsur-unsur kimia :
• Unsur Hara
• Pupuk
• Pestisida, Herbisida, dsb
• Lainnya ........ ?
• Apa kondisi yang mendorong terangkutnya bahan-bahan tsb
bersama limpasan permukaan ?
Pertanyaan2 selanjutnya ...................
1. Apakah tindakan2 pengelolaan yang justru bisa
mendorong terjadinya :
• Limpasan permukaan
• Erosi
• Pencemaran air
PENYEMPROTAN PESTISIDA
GULUDAN DAN SELOKAN
1. Debit sungai merupakan
total limpasan
permukaan dari semua
plot di dalam lansekap
2. Jumlah sedimen yang
terangkur sungai
merupakan kumulatif
dari erosi seluruh plot
didalam lansekap
Apakah hal-hal yang
terjadi di Plot akan sama
dengan di DAS ?
Apakah hal-hal yang terjadi di Plot akan
sama dengan di DAS ?
Limpasan
Permukaan dan
Debit
Total limpasan
permukaan dari semua
plot sama atau lebih
besar dari debit banjir di
sungai
Total limpasan
permukaan dari semua
plot lebih kecil dari
debit banjir di sungai
Erosi dan Sedimen Total erosi dari semua
plot lebih besar dari pada
jumlah sedimen
terangkut banjir di sungai
Total erosi dari semua
plot lebih kecil dari
pada jumlah sedimen
terangkut banjir di
sungai
Fungsi Lansekap
(DAS)
DAS atau lansekap
memiliki fungsi buffer
(menahan) dan
menyaring (filter)
DAS atau lansekap
tidak mempunyai
fungsi menahan
(buffer) dan menyaring
(filter).
Terjadi longsor tebing
dsb
Adanya cekungan (embung) alami dan relief mikro menjadi tempat singgah air permukaan sehingga tidak langsung mengalir ke sungai, meningkatkan kapasitas infiltrasi kawasan dan mengendapkan bahan terangkut air (sedimen dsb)
Best Management Practices such as “filter strips” or buffers next to surface waters help protect water quality.
stem-flow
through-fall
rainfall cloudinterception
lateral
outflow
percolation
recharge
infiltration
surface
evaporation
transpiration
canopy waterevaporation
uptake
quick-flow
baseflow
{
surface run-on
sub-surfacelateral
inflow
surface run-off
Stream:
the trees
the soil
What matters most in a ‘forest’:
the landscape
?Sumber : Meine van Noordwijk (2009)
Sumber : Susswein, P.M, M. van Noordwijk and B. Verbist (2002)
Schematic development of the landscape in a sub-watershed and its effects on storm flow, net sediment loss and dry-season base flow:
I. original forest cover, II. patches of forest opened for shifting cultivation, III. intensification of land use has brought most land into cultivation, except for riverine
borders and hedges along paths, IV. reclamation of all 'wastelands' has removed all filter strips causing a disproportional
rise in net sediment loss,V. restored agroforestry landscape with permanently vegetated contour strips and
riparian woodlands.
Sumber : Susswein, P.M, M. van Noordwijk and B. Verbist (2002)
Debit Banjir
Sedimen Terangkut
Debit Dasar (musim kemarau)
Pengelolaan ditujukan untuk memperbaiki neraca air yang dicirikan
dengan
1. Meninimkan limpasan permukaan
2. Meningkatkan intersepsi (meningkatkan tutupan kanopi)
3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi (porositas makro tanah dan
relief mikro)
4. Meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air
5. Meningkatkan kapasitas perkolasi untuk mengisi groundwater
Pengelolaan di tingkat Plot :
Pengelolaan yang ditujukan untuk mengurangi erosi dan
pencemaran agrokimia :
1. Mengurangi limpasan permukaan
2. Menurunkan laju aliran permukaan (terasering, tanam searah
kontur)
3. Melindungi permukaan tanah dari pukulan air (meningkatkan
tutupan kanopi, mulsa, cover crops)
4. Mengurangi penggunaan bahan agro-kimia (pupuk, pestisida,
herbisida)
Agroforestri bebasis kopi dan kakao : Salah satu pilihan pengelolaan (BMPs)
Tajuk berlapis
Jenis Tanaman BeragamTanaman Beragam dan Tajuk
berlapis
Lantai Tanah Tertutup Vegetasi dan Seresah
Pengelolaan ditujukan untuk memperbaiki neraca air yang dicirikan
dengan :
1. Menurunkan limpasan permukaan dari plot
2. Meningkatkan luas tutupan permanen dan berlapis (menyerupai
hutan)
3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi (porositas makro tanah dan
kekasaran permukaan/relief mikro, embung, wetlands)
4. Meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air
5. Meningkatkan kapasitas perkolasi untuk mengisi groundwater
(recharge)
Pengelolaan di tingkat DAS (lansekap):
Pengelolaan yang ditujukan untuk mengurangi erosi dan pencemaran
agrokimia :
1. Mengurangi limpasan permukaan dari lahan pertanian (plot)
2. Menurunkan laju aliran permukaan (terasering, barier, bangunan
penahan dan pengendali)
3. Meningkatkan luas kawasan yang tertutup permanen (kanopi, mulsa,
cover crops)
4. Mengurangi penggunaan bahan agro-kimia (pupuk, pestisida, herbisida)
5. Membangun zona penyaring (filter)
INDIKATOR LINGKUNGAN• Tidak ada tanah yang terbuka (bero)
• Dalam selokan dan parit mengalir air yang
jernih
• Hewan/Binatang Liar sangat banyak
• Ikan dijumpai pada selokan/sungai yang
mengalir melalui lahan pertanian
• Pada Lansekap Pertanian dijumpai aneka
vegetasi (sangat beragam)
Preston Sullivan, 2003
1. Curah hujan
2. Bentuk lahan
3. Jenis tanah
4. Kedalaman
akar (dari
vegetasi
alami)
1. Transmisi air
2. Menyangga pada
kejadian puncak
hujan
3 Infiltrasi &
melepaskan air
secara bertahap
4. Memelihara
kualitas air
5. Mengurangi
longsor
6. Mengurangi erosi
7. Mempertahankan
iklim mikro
1. Pengguna air di
daerah hilir
2. Masyarakat yang
tinggal di bantaran
sungai dan
bantaran banjir
3. Masyarakat yang
tidak memiliki
sistem
penyimpanan air
4. Masyarakat yang
tidak memiliki
sistem purifikasi,
PLTA
5. Masyarakat yang
tinggal di kaki bukit
6. Petani, Nelayan,
PLTA
7. Petani & wisatawan
1.Ketersediaan air
sepanjang waktu
2. Tinggi muka air
sampai batas
terkendali
3. Sumur dangkal yang
tidak kering
4.Ketersediaan air
bersih sepanjang
waktu
5. Intensitas kejadian
longsor
6.Ketebalan seresah &
top-soil, biodiversitas
ikan (mis: ikan bilih
kasus di Singkarak),
bioindikator bentos
7. Suhu dan
kelembaban
IndikatorRelevansi bagi
pengguna :
Karakteristik
Lokal :
Fungsi DAS (kriteria):
(Sumber: Farida& M. Van Noordwijk, 2006)
Perubahan distribusi musiman aliran
sungai di (A) DAS Kalikonto
(Indonesia), dimana pada periode ke
II (1951-1972) terjadi alih guna hutan
menjadi lahan pertanian dalam skala
besar (sumber: Bruijnzeel, 1990)
Water hyacinth (enceng gondok) early
warning of a new threat to the reservoir?
Pollution ~ high concentration of nutrient N and P
Layanan Lingkungan (Ecological Services)
• Apa bentuk layanan lingkungan yang
diberikan ?
• Siapa yang memberikan layanan
lingkungan ?
• Siapa yang menerima manfaat layanan
lingkungan ?
LAYANAN LINGKUNGAN
Keuntungan yang dirasakan oleh masyarakat yang diperoleh dari adanya perbaikan ekosistem
Anak-anak bermain bebas di sungai sebagai hasil perbaikan ekosistem di daerah hulu
Foto: Kurniatun Hairiah
Layanan Lingkungan (Ecological Services)
Selamat Menonton Film tentang Imbal
Jasa Lingkungan
RUPES – REWARDS FOR, USE OF AND SHARED
INVESTMENT IN PRO-POOR ENVIRONMENTAL SERVICES(PHASE-II)
SAMPAI DI SINI............................,
tetapi silahkan jika mau melanjutkan ke
CONTOH KASUS di THAILAND ..... Silahkan
dilanjutkan !!