BIMBINGAN IBADAH DI SEKOLAH DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENINGKATKAN SHALAT SISWA (Studi Kasus SMAI AI-Azhar 2 Oleh LONA INDRA NINGSIH NIM: 103011026820 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (DIN) SYARIF HIDA1'ATULLAH JAKARTA. 2008
116
Embed
BIMBINGANIBADAH DISEKOLAHDAN KONTRIBUSINYArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · pada umur sekolah akan mampu menjadi filter dalammenanggapi globalisasi kebudayaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BIMBINGAN IBADAH DI SEKOLAH DAN KONTRIBUSINYA
DALAM MENINGKATKAN SHALAT SISWA (Studi Kasus
SMAI AI-Azhar 2 ~ejaten)
Oleh
LONA INDRA NINGSIH
NIM: 103011026820
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (DIN)
SYARIF HIDA1'ATULLAH
JAKARTA.
2008
BIMBINGAN IBADAH DI SEKOLAH DAN KONTRIBUSINYA DALAM
MENINGKATKAN SHALAT SISWA
(Studi Kasus SMAI AI-Azhar 2 Pejaten)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi
Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Ole":
Lana Indra NingsihNIM: 103011026820
Di bawah bimbingan
Dra. Hj. Nuraini Ahmad, M.HumNIP: 150218861
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 Hl2007 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: "Bimbingan Ibadah di Sekolah dan Kontribusinya Dalam
Meningkatkan Shalat Siswa (Studi Kasus SMA! AI-Azhar 2 Pejaten)" diajukan
kepada Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) DIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 7 Januari 2008
di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar SaIjana
SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.
Jakarta, 7 Januari 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua JurusanlProgram Studi) Tanggal Tanda Tangan
"Makn hadapknnlah wajahmu dengan lurns kepada agama Allah; (tetaplahatas) fitrah Allah yang Telah menciptaknn manusia menurut fitrah itu. Tidakada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurns; tetapikebanyaknn manusia tidak mengetahui". (QS. Al-Rum:30)
Ayat tersebut menyatakan bahwa "menurut fitrahnya, manusia adalah
makhluk beragama. Namun, perpaduan antara jasad telah membuat berbagai
kesibukan manusia untuk memenuhi berbagai' tuntutan dan berbagai godaan
serta tipu daya duniawi yang lain telah membuat pengetahuan dan pengakuan
tersebut kadang-kadang terlengahkan, bahkan ada yang berbalik
mengabaikan".1
Oleh karena itulah, bagi siapa saja yang tidak mengikuti fitrah-Nyadan kecenderungan atan dOfOngan fitrah itu yang ada dalam dada,maka ia akan mendapatkan kerugian yang besar di bumi dan dilangit, di dunia hingga di akhirat, karena terlepas dari bimbingan danpetunjuk-Nya. Sebaliknya jika kecenderungan fitrah itu telah berhasilniemimpin dan membimbing manusia dalam melakukan seluruhaktifitas hidup dan kehidupannya, maka keselarasan tata etos kinerjaakan terjalin integritas pada upaya meraih keberhasilan nntuk di
I Sururin, IImll Jiwa Agama. (Jakarta: PT Raja Grafmdo Persada, cet.!, 2004), h.31
2
dunia hin¥ga di akhirat atau dalam lingkungan makhIuk danTuhannya.
Selain manusia diciptakan dengan fitrah, penciptaan manusiapun
membawa misi atau tujuan tersendiri yaitu beribadah kepada Allah Swt. Allah
Swt berfnman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:
(0'\ :ol,).DI). <JJ~ ~l :.rJ,¥IJ 0:JI:' il;"cJ
"Dan Aka tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadahkepada-Ku". (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Sang
Khaliq. Namun terkadang manusia sering kali Iupa dan menganggap bahwa
ibadah hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah Ianjut usia, Manusia
sering kali teriupa bahwa ibadah adalah suatu kewajiban bagi siapa saja. Oleh
karena itu, diperlukan bimbingan ibadah sedini mungkin.
Keluarga adalah media pertama dalam pendidikan anak. Oleh karena
itu keluarga seharusnya memberikan bimbingan yang Iebih kepada anak
anaknya. Akan tetapi di zaman modern seperti saat ini para orang tua
cendernng sibuk bekerja di luar rnmah dan hanya memperhatikan serta
memanjakan anak dengan materi saja. Sehingga pada saat ini jarang sekali
para orang tua yang memperhatikan kebutuhan rohani anaknya seperti
pelaksanaan ibadah.
Orang tua harns memberikan perhatian yang Iebih kepada anak
anaknya bukan hanya kebutuhan jasmani saja akan tetapi juga kebutuhan
rohani, terlebih anak pada usia remaja.
Usia SMU tergoiong pada masa remaja. "Suatu keadaan jiwa remaja
yang dapat kita pastikan adalah penuh kegoncangan. Keadaan seperti itu
sangat memerlukan agama dan Illembutuhkan suatu pegangan atau kekuatan
yang dapat membantu mereka dalam mengatasi dorongan-dorongan dan
keinginan-keinginan barn yang belum pemah mereka kenaI sebelum itu".3
J Zakiah Daradjat, Pembinaan Remaja, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h. 13
3
Kegoncangan jiwa yang dialami remaja bukan hanya padakegoncangan emosi, kecemasan dan kekuatiran. Bahkan kepercayaankepada agama yang telah bertumbuh pada umur sebelumnya,mungkin pula mengalami kegoncangan, karena ia kecewa terhadapdirinya. Maka kepercayaan remaja kepalla Tuhan kadang-kadangsangat kuat, akan tetapi kadang-kadang menjadi ragu dan berkurangyang terlihat pada cara ibadahnya yang kadang-kadang rajin dankadang-kadang malas.4
Tak jarang para remaja yang cenderung melalaikan waktu shalat, tidak
memperhatikan kesyahan shalat, bahkan tak jarang remaja yang kadang
kadang shalat dan kadang-kadang tidak. Pada saat ini dapat dilihat penayangan
filmlsinetron yang menarik perhatian remaja cenderung ditayangkan pada
pukul 18.00 Wib yang bertepatan dengan waktu pelaksanaan shalat maghrib.
Selain itu juga dapat dilihat bioskop yang memulai jam tayang perfilmannya
pada waktu shalat dan banyak sekali para remaja yang rela mengantri agar
dapat menyaksikan film yang mereka inginkan. Dapat diambH contoh
penayangan film di 21 yang dimulai pada pukul 17.05-19.25 WlB, dari
penayangan tersebut dapat terlihat jelas bertepatan sekali dengan pelaksanaan
shalat maghrib. Ketika remaja menyaksikan film tersebut, sudah dapat
dipastikan mereka tidak melaksanakan shalat maghrib.
Selain itu, tak jarang para remaja yang lebih cenderung jiwanyauntuk bersikap materialis, hal ini disebabkan kehidupan duniawilebih dipengaruhi akan materi. HasH penyelidikan Ernest Haarmsterhadap 1789 remaja Amerika antara usia 18·29 tabun menunjukkanbahwa 70% pemikiran remaja ditunjukkan bagi kepentingan:keuangan, kesejahteraan, kebahagiaan, kehormatan diri, dan masalahkeagamaan hanya sekitar 3,6%, masalah sosial 5,8%.5
Oleh Iqn-ena itulah peran keluarga sangatlah diperlukan untuk
mengantisipasi fenomena-fenomena tersebut. Orang tuapun tak jarang yang
tinggal diarn, orang tua pada saat ini banyak memasukkan anaknya ke
sekolah-sekolah Islam terpadu tujuannya tak lain adalah agar anak-anak
mereka berintelektual dan memilki iman taqwa yang tinggi.
4 Zakiah Daradjat, 1Imu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), cet. KO"16, h.133, Jalaluddin dan Ramayulis, Pengantar ilmu Jiwa Agama, (Jakaarta; Kalam Mulia, 1998),
h.40
4
"Selain itu juga pendidikan agama yang diberikan orang tua dan
sekolah mampu membantu para anak dalam mengatasi arus globalisasi yang
berdampak buruk bagi ibadahnya. Pendidikan agama yang diberikan sejak dini
sekali, ditambah dengan pendidikan agama di sekolah setelah anak itu tiba
pada umur sekolah akan mampu menjadi filter dalammenanggapi globalisasi
kebudayaan Barat (Modern) tersebut".6
Sekolah adalah media pendidikan kedua setelah keluarga, perannyapun
tak kalah penting dalam meningkatkan iman dan taqwa siswa. Oleh karena itu
pendidikan agama Islampun harns terus ditingkatkan. "Maksud pendidikan
agama diajarkan disekolah adalah untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia". 7
Pendidikan agama Islam yang diperlukan bukan hanya pendidikan
agama Islam yang hanya bersifat teori akan tetapi pendidikan yang bersifat
bimbinganpun sangat diperlukan. "Bimbingan merupakan terjemahan kata
"Guidance" berasal dari kata keIja "to guide" yang mempunyai art!
"menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu".8
Bimbingan ibadah merupakan salah satu media yang tepat untuk
menunjang keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah Swt agar selalu taat
menjalankan ibadah, terlebih ibadah shalat.
"Dalam suatu hadits dikatakan bahwa "shalat" adalah tiang penyangga
agama. Barangsiapa meninggalkannya, maka ia telah merobobkan agama".9
Hadits tersebut menjelaskan bahwa shalat diibaratkan sebagai penyangga
agama hal ini menunjukkan bahwa shalat memiliki arti dan peranan yang
sangat penting dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, bimbingan ibadah
yang dimaksud disini adalah bimbingan ibadah shalat yang dilaksanakan oleh
pihak sekolah agar para siswa dapat meningktakan ibadah shalatnya.
6 AhmadTafsir, ::'Permasalahan Pendidikan Agama Pada Remaja", http://members.Tripod.com, 13 Februari 1998
7 Himpunan Peraluran Perundang-undangan; Undang-Undang Rl No.20 Tahun 2003Tenlang SISDIKNAS 2003. (Bandung: Fokusmedia, 2003), h.51-52
• Hallen A, Bimbingan Dan Konseling" (Jakarta: Quantum Teachingm, 2005), h. 29 Al-Ghazali, Rohasia-Rahasia Sholal, (Bandung: Karisma, 1986), eet I, h.19
5
Bimbingan ibadah di sekolah tersebut seperti, kegiatan shalat zuhur dan
jum'at beIjama'ah, pembiasaan shalat-shalat sunnah seperti shalat sunnah
mwatib, dhuha maupun qiyamullaiI. Contoh lain dari bimbingan ibadah di
sekolah antam lain, pembinaan imam dan muadzin, pembinaan membaca
bacaan shalat, zikir dan doa setelah shalat ataupun kegiatan-kegiatan seperti
SANLAT (pesantren KHat) dan pembinaan kerohanian Islam (ROmS).
Dengan adanya bimbingan ibadah di sekolah dihampkan bimbingan
ibadah tersebut dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan ibadah
shalat siswa. Yang dimaksud meningkat disini alialah adanya perubahan yang
lebih baik pada ibadah shalat siswa setelah men~apatkan bimbingan ibadah di
sekolah. Peningkatan ini seperti, siswa yang pada awalnya tidak pemah atau
malas melaksanakan shalat 5 wakm menjadi rajin untuk melaksanakan shalat
5 wakt\! setelah mendapatkan bimbingan ibadah. Siswa yang pada awalnya
tidak pemah melaksanakan shalat-shalat sunnah menjadi terbiasa untuk
melaksanakan shalat-shalat sunnah..Siswa yang pada awalnya, shalat pada
akhir wakm menjadi tepat wakm. Siswa yang pada awalnya seialli shalat
dengan tergesa-gesa, tidak khusyuk, tidak memperhatikan kesyahan shalat,
tidak membaca bacaan-bacaan shalat dengan baik dan benar, setelah
mendapatkan bimbingan ibadah di sekolah menjadi terbiasa untuk tuma'ninah
dalam shalat, khusyuk, memperhatikan kesyahan shalat dan terbiasa membaca
bacaan-bacaan shalat dengan baik dan benar. Melihat pentingnya bimbingan
ibadah di sekolah dan kontribusi yang diharapkan maka, banyak sekali
sekolah-sekolah yang mulai menerapkan bimbingan ibadah untuk
meningkatkan ibadah shalat para siswanya.
Salah satu sekolah yang melaksanakan bimbingan ibadah adalah SMA!
AI-Azhar 2 Pejaten Pasar Minggn. SMA Islam AI-Azhar 2 adalah salah satu
unit sekolah di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar Bagian
Pendidikan n. Sisingamangamja Kebayomn Barn Jakarta Selatan. Visi
sekolah ini adalah mewujudkan cendikiawan muslim yang bertakwa,
bemkhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, trampil, penuh percaya diri, cerdas,
6
cakap, dan berwatak pejuang serta mampu mengembangkan diri dan keluarga
bertanggungjawab terhadap bangsa dan agamanya. IO
Untuk mewujudkan visi tersebut, salah satu langkah yang dilakukan
oleh pihak sekolah adalah melalui bimbingan ibadah atau yang lebih dikenal
dengan sebutan bimbingan keimanan dan ketakwaan.
Pada sekolah ini bukan hanya bimbingan ibadah shalat saja yang
dilaksanakaan akan tetapi, bimbingan dalam ibadah yang lain juga cukup
banyak. Melalui bimbingan ibadah shalat inilah diharapkan para siswa dapat
meningkatkan ibadah shalatnya menjadi lebih baik:, baik dalam kualitas
maupun frekuensi shalat tersebut.
Melihat pentingnya bimbingan ibadah dalam kualitas dan frekuensi
shalat siswa, serta shalat merupakan amal ibadah yang utama dan pertama
kali dihisab, maka penulis tertarik menulis skripsi ini dengan judul
"BIMBINGAN IBAtlAH DI SEKOLAH DAN KONTRIBUSINYA
DALAM MENINGKATAN SHALAT SISWA (Studi Kasus SMAI AI
Azhar 2 Pejaten Pasar Minggu)"
B. Identifkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas
penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
I Efektifitas Pelaksanaan bimbingan ibadah di sekolah SMA! AI-Azhar 2
Pejaten.
2 Tingkat ketaatan ibadah Shalat Siswa SMA! AI-Azhar 2 Pejaten
3 Kondisi sarana dan prasarana sekolah guna menunjang ketaatan beribadah
siswa.
4 Perhatian pihak sekolah dalam memperhatikan ibadah shalat siswa.
5 Peningkatan kualitas ibadah shalat siswa.
10 Pertemuan Awal Tahun SMA IslamAI-Azhar 2 Tahun Pelajaran 2006-2007
7
c. Pembatasan dan Perumusan Masalab
1. Pembatasan Masalah
Dengan pertimbangan dalam hal waktu, tenaga, pikiran, biaya, serta
luasnya permasalahan, maka tidak semua permasalahan dapat dibahas dalam
penelitian ini karena masalahnya begitu luas dan kompleks. Agar pembahasan
ini tuntas maka penelitian ini dibatasi pada:
a Iblidah disini hanya meliputi ibadah yang bersifat ritual. Bimbingan
ibadah yang dimaksud adalah bimbingan ibadah shaIat. Bimbingan
ibadah shalat tersebut antara lain pembiasaan shalat berjama'ah,
b. Yang dimaksud dengan peningkatan disini adalah menjadi lebili baik
dari waktu sebelumnya ketika siswa helum mendapatkan bimbingan
ibadah di sekolah. Peningkatan disini meliputi peningkatan
kerajinan/ketaatan siswa dalam melaksanakan shalat dan peningkatan
kualitas shalat sisswa.
2. Perumos3n Masalah
Sesuai dengan latar helakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka dapatlah dirumuskan permasalahannya sebagai herikut:
a. Apakah pelaksanaan bimbingan ibadah yang dilakukan oleh SMAI AI
Azhar 2 Pejaten berjalan dengan efektif?
b. Kontribusi apa sajakah yang dirasakan oleh siswa setelah mengikuti
kegiatan bimbingan ibadah di sekolah SMAI AI-Azhar 2 Pejaten?
D. TlIjuan dan Maufaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan ibadah di SMAI AI-Azhar
2 Pejaten
8
b. Untuk mengetahui kontribu~i bimbingan ibadah di sekolah dalam
meningkatkan shalat siswa.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat prnelitian ini adalah:
a. HasH penelitian ini dapat dijadikan bahan infonnasi bagi para pembaca
mengenai pentingnya bimbingan ibadah di sekolah SMAI AI-Azhar 2
Pejaten dan kontribusi yang dirasakan oleh para siswanya setelah
mengikuti kegiatan tersebut, serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan
perbaikan bagi pihak-pihak yang terkait.
b. HasH penelitian ini juga dapat dijadikan sumbangan sebagai bahan
bacaan untuk memperkaya hazanah ilmu pengetahuan.
BARIl
KERANGKA TEORI
A. Kerangka Teori
1. Bimbingan Ibadah
a. Pengertian bimbingan Ibadah
Pengertian harfiyyah "bimbingan" adalah "menunjukkan,
memberi jalan atau menuntun" orang lain ke arab tujuan yang
bennanfaat bagi hidupnya dimasa kini dan masa mendatang. Istilah
"bimbingan" merupakan teJjemahan dari kata bahasa Inggris
GUIDANCE yang berasal daTi kata keJja "to guide" yang berarti
"menunjukkan".l
Bimbingan menurut Lefever, adalah "bagian dari proses
pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu
pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan dan
mengarahkan hidupnya sendiri, yang pada akhimya ia dapat
memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat memberikan
sumbangan yang berarti bag! masyarakat".2
Bimbingan adalah "bantuan atau pertolongan yang
diberikan kepada individu atau sekumpulan indivdu-individu
dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu
dapat mencapai kesejahteraan hidupnya".3
Bimbingan adalah "bantuan yang diberikan kepada
seseorang, agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki
di dalam dirinya sendiri dalam mengatasi persoalan-persolan,
I M. Arifin, Pedomaan Pe/aksanaan Bimbingan dan Penyu/uhan Agama, (Jakarta:Golden Terayon Press, 1994), eet. Ke-5, h.1
2 Pmyitno, dan Rnnan Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: RinekaCipta, 1999), Cet. Ke-l, h.94
3 Bimo Walgito, bimbingan dan penyu/uhan di selw/ah, (Yogyakarta: Andi offset, 1989),Cet. IV, h.4
10
sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya seeara
bertanggungjawab tanpa harus bergantung kepada orang lain".4
Ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu yang berarti
menyembah, mengabdi, menghinakan diri kepada Allah.s Jadi
berdasarkan pengertian ibadah di atas, ibadah adalah suatl1 bentuk
pengabdian diri kepada Sang Khaliq.
Menurut ulama tauhid ibadah adalah meng-Esakan Allah
Swt dengan sungguh-sungguh dan merendahkan diri serta
menundukkan jiwa setunduk-tunduknya kepada-Nya.6 Sedangkan
menurut fuqaha, ibadah adalah segala taat yang dikerjakan untuk
meneapai keridhaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat.7
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan ibadah adalah bagian dar! proses pendidikan
agama Islamyang teratur dan sistematik guna membantu para siswa
dalam melaksanakan ibadah dan meneapai keridhoan Allah SWT.
b. Ttijuan Binibillgall Ibadah
Beraneka ragam para ahli mengungkapkan tujuan bimbingan.M. Arifin, menyatakan bahwa tujuan dari himbingan danpenyuluhan agama tidak lain adalah agar setiap siswayang mengalami kesulitan dalam proS(lS belajar-mengajardi sekolah mampu menghindarkan diri dari segalagangguan mental/spiritual, serta mampu mengatasinyadari nilai-nilai atau ajran a~ama yang telah mendasarikehidupannya seeara pribadi. .
Menurut Tiedemen, "bimbingan berfungsi untuk membantu
orang-orang menjadi insan yang berguml, tidak hanya sekedar
4 Singgih D. Gunarsa, Psilrologi Untuk Membimbing, (Jakarta: Gunung Mulia, 1992), Cet.Ke-7,h.12
5 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1989), h. 2026 Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam,
kencan., h.B77 T. M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah; Ibadah Ditinjau Dari Segi Hukllm daan
Hikmalmya. (Jakarta: Bulan Blntang, 1954), hA8 M.Arifin, Pedoman pelaksaaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. (Jakarta: Golden
Terayon Pressm 1994), cet.ke-5, h.7
11
mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja. Sedangkan
menurut Myers bimbingan bertujuan untuk pengembangall yang
mengacu pada perubahan positifpada diri individu".9
"Bimbingan bertujuan untuk mengadakan perubahan pada
kelakuan individu, menghilangkan kelemahan dan ketidak
puasannya dengan cara menggunakan semua kemungkinalmya".10
"Tujuan pokok kegiatan bimbingan dan penyuluhan ·agama
adalah pemberian bantuan kepada anak bimbing agar mampu
memecahkan kesulitan yang dialami dengan menggunakan
kemampuannya sendiri atas dorongan dari keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan".11
Tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling Islamiyakni untuk meningkatkail dan menumbl1h suburkankesadaran manusia tentang eksistensinya sebagaimakhluk dan khlifah Allah Swt di muka bumi ini,sehingga setiap aktivitas dan tingkah lakunya tidakkeluar .dari tujuan hiduynya untuk menyembah danmengabdi kepada Allah. l
Dari berbagai macam tlIjuan bimbingan di atas, n1aka dapat
ditarik sebuah kesiIIlpulan bahwa tujuan bimllingan ibadah adalah
ttlemberikan bantuan kepada para siswa yang memilikl berbagai
tllacam permasalahan dalam ibadah, dan diharapkatl dengan
adanya bimbingan tersebut para siswa darlat mengatasi berbagai
j:k\lmasalahati terserbut serta clapat menjalanklln ibadahnyu dflugan
balk dan benar.
• Prayitno, dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan KanseJing, (Jakarta: RinekaCipta, 1999), eeL Ke-1, h. 112-113
10 Attia Mahmoud Hana, Bimbingan Pendidikan dan Pekeljaan, alih bahll.'la ZakiahDaradjat, (Jakarta: Bulan -Bintang), h. 179
II M.Arifin, Pedaman peJaksaaan Bimbingan dan PenyuJuhan Agama, (Jl1karta: GoldenTerayon Press 1994), cet.ke-5, h,43
12 Hallen A, Bimbingan Dan KanseJing" (Jakarta: Quantum Teachingm, 2005), h. 14
"Ajaklah orang-orang kepadajalan Tuhanmu dengan hikmah danpelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yanglebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lebih mengetahui orangorangyang mendapatpetunjuk". (An-Nah!:125).
Ayat di atas menjelaskan tentang teori atau metode dalam
membimbing, mengarahkan dan mendidik untuk menuju kepada
perbaikan, perubahan dan pengembangan yang lebih positif dan
membabagiakan. Dalam buku konseling dan psikoterapi Islam
karangan M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky disebutkan sebagai
berikut:
1) Al-Hikmah
Al-Hikmah adalah sebuab pedoman, penuntun dan pembimbing
untuk memberi bantuan kepada individu yang sangat
membutuhkan pertolongan dalam mendidik dan
mengembangkan eksistensi diri dan citra dirinya serta dapat
menyelesaikan atau mengatasi berbagai uj ian hidup secara
mandiri.
Secara singkatnya "metode Al-Hikmah artinya penyampaian
dakwab dengan terlebih dabulu mengetahui tujuannya dan
objek dakwabnya".13
2) Al-Mau 'izhoh Al-Hasanah
Yang dimaksud dengan Al-Mau'izhoh Al-Hasanah ialah
pelajaran yang baik dalam pandangan Allab dan rasul-Nya;
yang mana pelajaran itu dapat membantu klien untuk
13 Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Unluk Kelas XI, ( Jakarta: Erlangga, 2004),
13
menyelesaikan atau menanggulangi problem ysng sedang
dihadapinya.
Secara ringkasnya "metode Al-Mau'izah al-hasanah artinya
memberi kepuasan kepada orang atau masyarakat yang menjadi
objek dakwah dengan cara seperti nasihat, pengajaran dan
teladan yang baik".14
3) Mujadalah yang baik
Yang dimaksud teori Mujadalah ialah teori konseling yang
terjadi dimana seorang klien sedang dalam kebimbangan. Teori
ini biasa digunakan ketika seorang klien ingin mencari suatu
kebenaran yang dapat meyakinkan dirinya, yang selamaIa ini ia
memiliki problem kesulitan mengambil suatu keputusan dari
dua hal atau lebih; sedangkan ia berasumsi bahwa kedua atau
lebih itu baik dan benar untuk dirinya. Padahal dalam
pandangan konselor hal itu dapat membahayakan
perkembangan jiwanya, akal fikirannya, emosionalnya dan
Iingkungannya.
Secara ringkasnya "metode MUjadalah hi al- Loti Hiya Ahsan
ialah bertukar pikiran (berdiskusi) dengan cara-cara yang
terbaik. Metode ini digunakan bagi objek dakwah tertentu,
misalnya bagi orang-orang yang berpikir kritis dan kaum
terpelajar".15
Menurut Singgih D.Gunarsa dalam bukunya Psikologi Untuk
Membimbing, bimbingan dapat dilaksanakan dengan beberapa
bentuk dan cara antara lain:
1) Secara berkelompok: dimana seorang pembimbing
menghadapi sekeIompok anak yang akan dibimbingnya,
14 Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Untuk Kelas XI. ( Jakarta: Erlangga, 2004),h.185
IS Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Untuk Kelas Xl, ( Jakarta: Erlangga, 2004),h.185
14
mungkin saja pembimbing ingin menyelesaikan masalah
sekelompok anak dengan masalah yang sarna ataupun
scorang anak, dibantu melalui kelompok anak tersebut.
2) Secara individu: dimana pembimbing membantu seorang
anak didik dengan menghadapi anak langsung, dengan
persoalannya, jadi antara empat mata saja.
2. Pengaruh Bimbingan Iblldah di Kelnarga Terhadap Ibadah Shalat
Anak
Syaikh Abu Hamid AI Ghazali ketika membahas tentang peran
kedua orangtua dalarn pendidikan mengatakan: "Ketahuilah, bahwa anak
kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci
merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap
diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan
kepadanya, jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalarn
kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dar! akherat, juga
setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan
sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa.
Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia
memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang balk,
menjaganya dari ternan-ternan jahat, tidak membiasakannya bersenang
senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan
menghabiskan umumya untuk mencari hal tersebut bila dewasa.,,16
Dari pemyataan di atas dapat dilihat bahwa keluarga khususnya
orang tua merupakan media pendidikan yang paling utama bagi anak,
Keluarga merupakan media pendidikan pertama bagi anak, oleh karena
itulah dalarn permasalahan ibadahpun orang tualah yang seharusnya
16 YusufMuhammad AI-Hasan, "Pendidikan Anak Da/am Is/am", dari www.mailarchive.com. 12 Desenber 2007
15
mendidik anaknya khususnya ibadah shalat. Allah SWT berfuman dalam
"Dan perintahkanlah kepada keluaragamu mendirikan shalat danbersabarlah kamu dalam mengeljakannya. Kami tidak meminta rezekikepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yangbaik) itu adalah bagi orangyang bertaqwa". (QS.Thaha:132)
Pada ayat di atas terlihat jelas bahwa Allah SWT melimpahkan
tanggung jawab kepada orang tua untuk memerintahkan anak-anaknya
melaksanakan shalat. Dengan kenyataan tersebut selakyanya dalam
mendidik anak, sang ayah dan ibu meneurahkan perhatiannya untuk
menyampaikan pengajaran tentang ibadah dan berusaha menerapkannya
dalam kehidupan kesehariannya semenjak usia pertumbuhannya.
Masa anak keeil bukanlah masa pembebanan atau pemberian
kewajiban, tapi merupakan masa persiapan, latihan, dan pembiasaan.
Seingga ketika mereka sudah memasuki masa dewasa, yaitu pada saat
mereka mendapatkan kewajiban dalam beribadah, segala jenis ibadah yang
Allah SWT wajibkan dapat mereka lakukan dengan penuh kesadaran dan
keikhlasan, karena sebelumnya mereka sudah terbiasa melakukan ibadah
ibadah tersebut.17 Ibadah shalat merupakan salah satu ibadah yang harns
diajarkan orang tua sedini mungkin. Untuk anak-anak pendidikan yang
paling tepat adalah denagn pembiasaan. Syekh Nashih 'Ulwan dalam
kitabnya yang sangat berharga, Pendidikan Anak Dalam Islam,
mengatakan, "penerapan kebiasaan baik dan kedisiplinan adalah faktor
pendidikan yang paling baik serta sarana yang paling efektif untuk
menumbuhkan keimanan dan akhlak pada anak".18 Oleh karena itulah
sebaiknya para orang tua membiasakan anak-anak mereka untuk
17 Muhanunad Nor Abdul H.fizh, Mendidik Anak Bersama Rasu/ullah, ( Bandung: AlB.yan, 1997), Cet.!, h.151
" Muhammsd Sa'id Mursi, Me/ahlrkan Anak Masya Allah: Sebuah Terobosan BaruDunia Pendidikan Modem. (Jakarta: Cendeki. Sentra Muslim, 2001), h.l42
16
melaksanakan ibadah shalat dengan baik dan tentunya para orang tua harns
mampu meI\iadi teladan yang contoh bagi anak-anaknya.
3. Bimbingan Ibadah di Sekolah
"Peranan sekolah terhadap pendidikan menjadi sangat penting,
mengingat ia merupakan media pertengahan antara media masY<lfakat
keluarga yang relatif sempit dengan media masyarakat kehidupan yang
luas".19
Setiap sekolah memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah yang
menginginkan agar para siswanya bukan hanya memiliki Hmu
pengetahuan yang tinggi tetapi juga memiliki iman dan taqwa yang
kuat, sekolah tersebut pastinya akan berusaha sekuat tenaga agar
tujuannya dapat tercapai. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah
para siswa bukan hanya diberikan ilmu-ilmu pengetahuan kan tetapi
juga diberikan bimbinga-bimbingan. Salah satu bimbingan tersebut
adalah bimbingan ibadah. Bimbingan ini ditujukan agar para siswa
memiliki iman dan taqwa yang kuat.
Bimbingan ibadah yang dilaksanakan di sekolah biasanya berupa
pembiasaan shalat zuhur danjum'at beJjamaah di sekolah, pembiasaan
shalat sunnah seperti shalat dhuha, dan pembinaan-pembinaan
keagamaan seperti ROmS (Rohani Islam) dan masih banyak
bimbingan-bimbingan yang lain dan biasanya pada tiap sekolah
berbeda-beda.
19 Muhammad Jamaluddin Ali Mahfuzh, Psilwlogi Aanak dan Remaja Muslim, (Jakarta:Puslllka AI-Kautsar), h. 155
17
3. Shalat
a. Pengertian Shalat
"Shalat menurut bahasa berarti doa dan menurut syara'
adalah beberapa perkataan dan perbuaatan tertentu yang dimulai
dengan takbir dan diakbiri dengan salam".1O
Machful M, mengutip pendapat Hasbi Ash-Shiddiqi tentang
pengertian shalat, heliau mengatakan bllhwa shalat ialah
"menghadapkan hati (jiwa) kepada Allah, menghadap yang
mendatangkan takut, menumbuhkan rasa kebesaran-Nya dengan
kekuasaan-Nya, dengan sepenuh kbusyu', ikblas di dalam heberapa
perkataan dal). perbuatan, yang dimulai dari takbir dan disudahi
dengan salam".21
Jadi, yang dimaksud dengan shalat adalah ibadah yang
ditunjukkan kepada Allah SWT yang dimulai derigan takbir dan
diakbiri dengan salam, yang dilaksanakan secara kbusyu' dan
penuh keikblasan.
b. Karakteristik Shalat Yang Baik
Shalat yang baik adalah salah satu syarat diterimanya shalat
seseorang oleh Allah SWT. Karakteristik shalat yang baik antara
lain:
I) Penuh dengan Kekbusyu'an
Ibadah shalat hamslah kita artikan sebagai rIIanifestasi
penyerahan secara total seorang hamba/makbluq kepada
tunhannya, sesuai dengan tuntutan Allah dan rasul-Nya. Justru
itulah, shalat hams dikeIjakan dengaan kbusyuk, yaitu
mengerti, memahami, dan menghayati betul apa itu shalat,
20 Maehful.M, Meninggalkan Sha/al? Balas, Hukum, dan Sanksinya, (Surahaya: PustakaProgressif, 2003), eet Ke-4, p.21
21 Maehful M, Meningga/kan Sha/al? Balas, Hukum, dan Sanksinya, (Surabaya: PustakaProgressif, 2003), eel. Ke-4, h. 23
18
untuk apa Allah fardhukan shalat kepada hamba-Nya.22 Allah
SWT berfinnan dalam surah AI-Mu'minun ayat 1-2 yang
menjelaskan betapa beruntungnya orang mukmin yang shalat
dengan khusyuk.
<y-, :0y JiI) •0~~ ~~ ~ ~ ;j.~1 . 0:f::P1eli! ~
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(yaitu) orang-orang yang Khusyuk dalam shalatnya. " (QS. AIMu'minun: 1-2)
Dalam shalat seseorang haruslah memperhatikan baeaan
yang ia baea. "Sedangkan, pada hakikatnya, tidak bisa disebut
pembiearaan, jika tidak mengungkap apa yang berada dalam
hati. Dan hal itu tidak mungkin terwujud, keeuali dengan
kehadiran hati".23
2) Terpenuhi Syarat dan Rukunnya
Shalat yang memenuhi syarat dan rukun adalah salah satu
karakteristik shalat yang baik. Dengan terpenuhinya syarat dan
rukunnya berarti shalat tersebut dipandang telah sempurna
seeara fisiko
3) Awal Waktu
Shalat merupakan ibadah yang telah ditentukan waktunya
oleh Allah SWT. Dalam surah An-Nisa ayat 103 Allah
<' •i :.WI) lJ';; 4~ ~.;11 Js- :.:..sl5'" ;.taJI 01 ~.taJ1 I~ti"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu),ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktuberbaring. Kemudiam apabila kamu telah merasa aman, makadirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
22 Mawardi Labay El-Sulthani, Zikir dan Do 'a Mendirikan Shalat Yang KhusyllkMencegah Manusia Dari Perrbuatan Keji dan Mungkar, (Jakarta: AI-Mawardi Arnan, 1999),cet.lI, h. 23
23A1-Ghaza1i, Rahasia-Rahasia Shalal, (Bandung: Karlsrna, 1986), eel. I, h. 57
19
shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atasoramg-orangyang beriman" (QS. An-Nisa: 103)
Pelaksanaan shalat yang paling afdhal adalah aWfll waktu.
Dalam suatu hadist dikatakan shalat pada awal waktu adalah
keridjlaan Allah dan shalat pada akhir waktu adalah
pengampunan Allah. Oleh karena itulah salah satu karakteristik
shalat yang baik adalah sholat yang dilaksanakan tepat pada
awal waktu.
Orang-orang yang melakukan shalat dengan sengaja
mengundur-undur waktunya dikategorikan sebagai orang
yang lalai dan termasuk salah satu contoh orang-orang yang
mendustakan agama. Firman Allah SWT dalam surah AI
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulahorang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkanmemberi makan orang miskin. Maka, kecelakanlah bagiorang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai darishalatnya. " (QS. Al-Ma'un: 1-5)
4) Penuh dengan Keikhlasan
"Manusia membutuhkan keimanan, fadilah, rezeki,
rahmat, ampunan, keselamatan, dan ridha Allah. Shalat harus
dikeIjakan dengan penuh gairah, sigap, hati gembira, tanpa
maksud dan tujuan lain, tanpa riya (mengharap pujian orang
lain), tidak bermalas-malasan, agar kita tidak termasuk orang
orang yang munafIk".24
Shalat harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan tanpa
mengharapkan pujian ataupun sanjungan dari orang lain. Shalat
24 Machful M, Meninggalkan Shalat? Balas, Hukum, dan Sanksinya, (Surabaya: PustakaProgressif, 2003), eet. Ke-4, h.58
20
adalah suatu kebutuhan bukan suatu beban, oleh karena itulah
manusia dalam melaksanakan shalat haruslah didiringi dengan
hati yang ikhlas.
5) Berjama'ah
Shalat berjamaah lebih utama karena nilainya 27 derajat
lebih tinggi nilainya dibandingakan shalat yang dilaksanakan
sendiri (munfarid). Pelaksanaan shalat berjamaahpun
mengandung manfaat antaralain adalah untuk meningkatkan
persatuan dan kesatuan umat. Rosulullah Saw bersabda:" ~ J... ,.. ... \.... .. f. A
"Dari Ibnu Umar ro. bahwasannya Rasulullah saw bersabda;shalat be7jamaah lebih utama daripada shalat sendiriandengan mendapat dua puluh tujuh derajat. " (HR. Bukhari &Muslim)
c. Hikmah Shalat
Shalat yang dilaksanakan secara benar-benar akan memiliki
hikrnah yang besar bagi pelaksananya. Pada dasarnya hikrnah
shalat adalah sangat banyak. Penulis mengutip beberapa hikrnah
shalat dari Supriadi dan kawan-kawan antara lain:
1) Dari segi kesehatan shalat sangat besar manfaatnya,
diantaranya:
a) Shalat adalali olah resik. Shalat dimulai dengan berwudhu,
juga disyaratkan harns bersih, suci dan tertib. Semua ini
menunjukkan orang yang shalat bersih lahimya (anggota
tubuh), suci batinnya, dan santun perilakunya.
b) 8halat adalah olah raga. Melaksanakan shalat dengan
sempuma berarti melakukan gerakan menyeluruh bagi
21
semua anggota tubuh sehingga otot menjadi rileks, sirkulasi
darah merata ke dalam tubuh, dan gerak organ tubuh
menjadi lebih normal. Shalat merupaakan "olah raga" yang
paling sesuai untuk semua jenis dan tingkatan usia manusia.
c) Shalat adalah olah rasa. Shalat harus dilaksanakan dengan
khusyuk, tenag dan serius. Ini berarti orang yang shalat
dapat menentramkan hatidan berkonsentrasi. Kekhusyuan
akan besar pengaruhnya dalam membina perasaan
(emosional) yang normal/baik. Konsentrasi merupakan
modal utama untuk pintar karena dapat mengingat sesuatu
dengan kuat dan dapat memusatkan perhatian terhadap
sesuatu.
d) Shalat adalah olah rasio. Di dalam shalat selain khusyu'
juga ada sujud. Pada saat sujud darah lebih banyak
dipompakan kebagian kepala sehingga jaringan-jaringan
pembuluh darah di bagian otak menjadi kuat dan tidak
mudah pecah. Dengan banyak sujud seseorang akan relatif
lebih tinggi kemampuan dan ketahanan berpikirnya serta
relatifjarang terkena serangan stroke. Karena itu seseorang
yang rajin shalat, terutama shalat tahajud, tidak mudah
(, H :~Y') ;);f:ill ($:?~ ;ill:"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagidan Petang) dan pada bag/an permulaan daripada malam.Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itumenghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulahperingatan bagi orang-orangyang ingat '. (Q.S. Huud: 114)
22
3) Shalat mencegah seseorang dari berbuat keji dan munkar..; <II l:i '" I"
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-kitab(al-quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itumencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dansesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan AllahMengetahui apayang kamu keljakan". (QS. AI-'Ankabut: 45)
4) Shalat dapat dijadikan sarana untuk meneguhkan hati daan
untuk memohon pertolongan dad Allah Swt.
Firman Allah
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar danshalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang-orang yang khusyuk". (QS. AI-Baqarah:45).
Irwan prayitno mengemukakan bahwa shalat danmengingat Allah merupakan terapi agar hati tidakgelisah, segala permasaIahan dapat diselesaikansecara tuntas dengan berdzikir. Hal ini dapat dicapaikarena shalat memiliki waktn-waktn yang tepat dalampelaksanaanya untuk mencegah stress. Begitupundengan kekhusyukan shalat yang perlu konsentrasidan ketenangan dalam mengeljakan akan membantudalam menenangkanjiwa, belum lagi, dengan bacaanbacaan yang bila dihayati dan diserapi mengandungbanyak arti seperti optimisme dan sekaliguspimyerahan diri pada Allah. Sikap-sikap ini dapatmengatasi segala penyebab muncuinya stress,26
Shalat merupakan kegiatan harian, kegiatan mingguan,
kegiatan bulanan atau kegiatan amalan tahunan (shalat idul
26 Irwan Prayitno, Wanita Is/amPerubah Bangsa; Tentang Anal<, Wanita. Ke/uiJrga. danMasyarakat, (pondok Oede Bekasi: Pustaka Terbiatuna, 2(03), eet. I, h. 114
23
Fitri dan Idul Adha) dapat sebagai sarana pembentukan
kepribadian, yaitu manusia yang mencirikan: disiplin, taat
2 W. Gulo, Metodologi Penelitian" (Jakarta: PT. Gramedi.. 2(05), cet. IV, r.. 76.'17
25
b. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik tertentu. Penulis dalam hal ini menggunakan
teknik Sampling Random untuk memperoleh data-data yang
diperlukan, pengambilan sampling random 25% dari seluruh jumlah
siswa kelas satu dan dua menjadi 48 siswa.
E. Variabel Penelitian
Varibel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian pada suatu penelitian. Penelitian ini terdiri atas dua variabel
yaitu:
a. Bimbingan ibadah di sekolah sebagai variabel penelitian
independen (variabel bebas) yaitu masukan yang memberikan
hasiL
b. Meningkatkan ibadah shalat siswa sebagai variabel dependen
(variabel terikat) yaitu hasil masukan dari variabel independen.
F. Teknik pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan
beberapa teknik pengumbulan data antara lain:
I. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti
oleh penulis untuk mengumpulkan data yang diperlukan melalui
participant observation3 dan non-participant observation4 dan tentang
keadaan guru, siswa, karyawan serta sarana dan prasarana di sekolah
tersebut.
2. Interview yaitu wawancara kepada berbagai pihak yang terkait dengan
masalah tersebut diantaranya kepada guru Pendidikan Agama Islam
'Peneliti ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang sedang diteliti. Contoh;peneliti i/rut serta dalam pelaksanaan shala! zuhur danjurn'at berjama'ab
4 Peneliti tidak terlibat secara hmgsung dalam kegiatan yang sedang diteliti. Contoh;pemberian sanksi hanya dilakukan oleh pihak sekolab
26
dan wawancara tertulis dengan salah satu siswa SMAI AI-Azhar 2
Pejaten.
3. Angket yaitu penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan) untuk
mengetahui peranlll1 Pendidikan Agama Islamdalam meningkatkan
ibadah shalat siswa di SMAI AI-Azhar 2 Pejaten
G. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi Instrumen ini terdiri dari :
1. kisi-kisi observasi, kisi-kisi ini berisi mengenai gambaran nyata yang
akan dijadikan objek penelitian diantaranya adalah bagaimana
pelaksanaan bimbingan ibadah di sekolah SMAI AI-Azhar 2 Pejaten.
Kisi-kisi observasi tersebut adalah sebagai berikut dengan rujukan
buku Instrumen Penelitian Bidang Sosial karangan Hadari Nawawi dan
M. Martini Hadari, Gadjah Mada University Press, 2006.
Tabe!. 1
Kisi-Kisi Observasi
27
KATEGORlNO KLASIFIKASI
SBK BK CBK TBK
1 Bimbingan lbadab
l.Eektifitas program bimbingan
ibadah.
a. Shalat berjama'ab
b.Pembiasaan shalat sunnah
rawatib
c. Shalat sunnab dhuha
d. Qiyamullail
e. Kelompok Pengkajian Islam
f. Pesantren Alam Cigombong
g.Pembinaan imam, qamat,
membaca al-qur'an, bacaan
shalat, zikir dan doa setelab
shalat
2. perhatian pihak sekolab
a.Memberikan arahan mengenai
tata cara beribadah
bMendampingi siswa dalam
setiap kegiatan bimbingan
ibadah
c.Memberikan teguran pada
siswa yang tidak
melaksanakan bimbingan
ibadah.
Keterangan: SBK: Sangat Balk
CBK : Cukup Baik
BK: Balk
TBK: Tidak Baik
2. Kisi-kisi wawancara adalah sebagai berikut:a. Wawancara langsung dengan guru Pendidikan Agama Islam
Tabel. 2
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
28
No. Jumlah.No Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Program keJja bimbingan ibadah
a. macam-macam kegiatan
b. pembimbing/penanggung
jawab 1-4 4
c. tujuan
d. sanksi
2 Keadaan bimbingan ibadah di
sekolah
a. keefektifan5,6 dan 7 3
b. kendala
c. solusi
3 Guru agama dan Shalat siswa
a. motivasi guru agama
b. kondisi shalat siswa
c. peranan bimbingan ibadah 8-11 4
terhadap shalat siswa
d. langkah ke depan
Jumlah pertanyaan II
b. Wawancara tertulis dengan siswa
TabeJ.J
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
29
No. Jumlah.No fudikatof
Pertanyaan Pertanyaan
1 Kebutuhan siswa terhadap1 1
bimbingan ibadah di sekolah
2 Pengaruhlperubahan yang
dirasakan siswa setelah2 1
mengikuti bimbingan ibadah di
sekolah
3 Kondisi ibadah siswa sebelum
memperoleh birnbingan ibadah di3 1
sekolah (dilihat dari segi ketaatan
dan kualitas)
4 Peningkatan yang dirasakan siswa
terhadap ibadah shalatnya setelah
menperoleh bimbingan ibadah di 4 I
sekolah (dilihat dari segi ketaatan
dan kualitas)
Jumlah pertanyaan 4
4. kisi-kisi kuesioner (angket), adalah sebagai berikut:
Tabel. 4
No. Jmlh.No variabel dimensi indikator
item item
1 Bimbingan lbadah Di Pelaksanaan
Sekolah bimbingan ibadah
di sekolah SMAl
AI-Azhar 2 Pejaten
• Efektifitas 1. Efektifitas bimbingan 1 1
pelaksanaan ibadah
bimbingan
ibadah
• Perhatian pihak 1. perhatian terhadap tata 2 1
sekolah dalam cara ibadah siswa
pelaksanaan 2. mendampingi dalam 3 1
bimbingan kegiatan bimbingan
ibadah ibadah
3. memotivasi siswa agar 4 1
JV
rajin beribadah
4. memberikan solusi/arahan 5 1
dalam permasalah tata
cara ibadah
5. membimbing siswa dalam 6 1
membaca al-qur'an dan
bacaan-bacaan shalat.
6. memberikan 7 1
teguran/sanksi terhadap
pelanggaran bimbingan
ibadah yang dilakukan
siswa
7. mengontrol para siswa 8 1
yang tidak shalat
• Kebutuhan 1. rasa butuh siswa terhadap 9 1
siswa terhadap bimbingan ibadah
bimbingan 2. pengaruh bimbingan 10 1
ibadah di ibadah terhadap ibadah
sekolah siswa
2 Shalat Kontribusi
bimbingan ibadah
di sekolah dalam
meningkatkan
shalat siswa
• Ketaatan ibadah I. ketaatan siswa dalam 11, 12,4
shalat siswa melaksanakan shalat 5 13,14
(sebelum dan waktu dan shalat sunnah
sesudah
mendapatkan
bimbingan
ibadah di
sekolah)
• Kualitas shalat I. membaca bacaan shalat 15, 16 2
siswa (sebelum dengan baik, benar dan
dan sesudah tidak tergesa-gesa.
mendapatkan 2. ketepatan waktu dalam 17, 18 2
bimbingan melaksanakan shalat
ibadah di 3. memperhatikan ke-syahan 19,20 2
sekolah) shalat
4. kekhusyu'an dalam shalat 21,22 2
(memahami arti/makna
bacaan shalat)
5. Pengamalan zikir dan doa 23,24 2
setelah shalat
34
4. Dokumentasi yaitu mengadakan pemeriksaan terhadap dokumen
khusus guna memperoleh gambaran umum sekolah yang dijadikan
tempat penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Prosentase data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini
selanjutnya diolah dan dianalisa, sehingga dapat diambil kesimpulan.
Dalam pengolahan data, peneliti meogambil pola perhitungan dalam
bentuk persentase, artinya setiap data diprosentasikan setelah ditabulasikan
dalam bentuk frekuensi jawaban dalam setiap jawaban. Rumus yang
dijadikan pedoman dalam mencari setiap data adalah:
fP=-xlOO% 5
N
P = Besarnya persentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah sample
Untuk melihat besar kecilnya kontribusi bimbingan ibadah di sekolah
terhadap peningkatan shalat siswa di SMAI AI-Azhar 2 Pejaten, penulis
menggunakan tolak ukur dari variatif jawaban angket yang disediakan
dengan kategori sebagai berikut:
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
Jawaban selalu dan sering adalah kontribusi besar, jawaban kadang-
kadang adalah kategori kontribusi cukup dan jawaban tidak pernah adalah
, Anas Sudjono, pengantar statistikpendidikan, (Jakarta: Rajawali), h.40
35
kategori kontribusi kurang. Langkah selanjutnya penulis menafsirkan data
dan menyimpulkannya sebagai hasil penelitian.
Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas IImu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri
SyarifHidayatullah Jakarta 2007
BABIV
RASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umnm SMAI Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan
1. Tinjauan Arti Katap "Al-Azhar"
Masyarakat hanya mengenal kata AI-Azhar, lalu sering
menghubungkannya sengan AL-Azhar Kairo di Mesir. Asal mula nama
AI-Azhar, bila ditinjau dari kata AI-Azhar berasal dari kata zahara berarti
........ ... '""Pada sebagian malam laksanakanlah shalat Thajjud, sebagai ibadahtambahan (sunnat) bagimu, agar Tuhanmu mengangkatmu lee tempat terpuji".(QS. Al-lsra':79)
Dari uraian di atas maka peneliti dapat mengatakan bahwasanya para
siswa telah dilatih untuk terbiasa melaksanakan shalat-shalat sunnah oleh
pihak sekolah. Namnn, semuanya akan menjadai kebiasaan dalam kehidupan
siswa jika para siswa menyadari arti penting melaksanakan shalat-shalat
sunnah dan adanya bimbingan dari pihak keluarga.
60
Tabel24
Siswa membaca bacaan shalat dengan baik, benar dan tidak tergesa-gesa setelah
mendapatkan bimbingan ibadah di sekolah
No Altematif Jawaban F %
1 Selalu 10 21%
2 Sering 17 35%
3 Kadang-kadang 21 44%
4 Tidak pemah 0 0%
Jumlah 48 100%.
Tabel di atas menunJukkan, setelah memperoleh blmbmgan Ibadah di
sekolah siswa yang menjawab kadang-kadang membaca bacaan shalat dengan
baik, benar dan tidak tergesa-gesa beIjumlah 21 orang (44%), yang menjawab
sering berjumlah 17 orang (35%), yang menjawab selalu berjumlah 10 orang
(21%) dan yang menjawab tidak pernah beIjumlah 0 orang (0%). Dari data
tersebut penulis menyimpulkan kontribusi bimbingan ibadah di sekolah SMAl
AI-Azhar 2 Pejaten kurang begitu maksimal. Namun, kontribusi tersebut dapat
dilihat dengan jelas setelah melihat keadaan bacaan shalat siswa sebelum
mendapatkan bimbingan ibadah di sekolah. Data tersebut dapat dilihat di
bawah ini.
Tahel25
Siswa membaca bacaan shalat dengan bail<, benar dan tidak tergesa-gesa
sebelum mendapatkan bimbingan ibadah di sekolah
No AltematifJawaban F %
1 Selalu 9 19%
2 Sering 15 31%
3 Kadang-kadang 22 46%
4 Tidak pemah 2 4%
Jumlah 48 100%. .Tabel dl atas menunJukkan, Slswa yang menJawab kadang-kadang
berjumlah 22 orang (46%), yang menjawab sering berjumlah 15 orang (31%),
yang menjawab selalu beIjumlah 9 orang (19%) dan yang menjawab tidak
61
pemah berjumlah 2 orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa terkadang
terdapat pula siswa yang membaca bacaan shalat dengan baik, benar dan tidak
tergesa-gesa sebelum memperoleh bimbingan ibadah di sekolah serta sebagian
kecil masih terdapat siswa yang tidak membaca bacaan shalat dengan baik,
benar dan tidak tergesa-gesa.
Berdasarkan data di atas, kontribusi yang dapat dilihat adalah
peningkatan shalat dari segi kualitas shalat siswa yaitu membaca bacaan shalat
dengan baik, benar dan tidak tergesa-gesa. Kontribusi terlihat dari kenaikan
jumlah persentase siswa yang menjawab selalu sebesar 2%, 4% yang
menjawab sering. Terdapatnya penurunan sebesar 2% siswa yang menjawab
kadang-kadang dan penurunan siswa sebesar 4% siswa yang menjawab tidak
pemah.
Dari uraian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa bimbingan ibadah di
sekolah telah memberikan kontribusi berupa peningkatan kualitas bacaan
shalat. Walaupun menurut data yang ada kontribusi yang dirasakan masih
sangat sedikit. Menurut penulis faktor penyebab dikarenakan kurangnya
perhatian siswa terhadap bacaan-bacaan shalat dan kurangnya kesadaran siswa
untuk menerapkannya dalam setiap shalat walaupun pihak sekolah telah
memberikan bimbingan serta setiap siswa wajib mengikuti tes hafalan. Pihak
sekolah telah memberikan bimbingan membaca al-qur'an pada setiap pagi,
bimbingan mengenai bacaan-bacaan shalat, dan basil tes hafalan siswapun
terbilang sangat bagus dengan hasil test berkisar 75-100.5 Data mengenai
perhatian pihak sekolah terhadap bacaan shalat siswa dapat dilihat pada tlIbel
6. Data tersebut menyebutkan sebanyak 63% siswa menjawab bahwa pihak
sekolah selalu dan 35% sering memberikan bimbingan bacaan al-qur'an dan
bacaan-bacaan shalat.
Tabel26
Pelaksanaan shalat 5 waktu tepat pada waktunya setelah mendapatkan bimbingan
ibadah di sekolah
5 Buku panduan maten hOOalan bacaan shalat dan hasil tes uji hOOalan dapat dilihat dilampiran
62
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 8 17%
2 Sering 12 25%
3 Kadang-kadang 28 58%
4 Tidak pernah 0 0%
Jumlah 48 100%.
Tabel dl atas menunJukkan, Slswa yang menJawab kadang-kadang
berjumlah 28 orang (58%), yang menjawab sering berjumlah 12 orang (25%),
yang menjawab selalu beJjumlah 8 orang (17%) dan yang menjawab tidak
pernah berjumlah 0 orang (0%). Hal ini menunjukkan setelah mendapatkan
bimbingan ibadah di sekolah tidak ada satu orangpun siswa yang tidak
melaksanakan shalat tepat pada waktunya.
Tabel27
Pelaksanaan shalat 5 waktu tepat pada waktunya sebelum mendapatkan
bimbingan ibadah di sekolah
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 3 6%
2 Sering 9 19%
3 Kadang-kadang 25 52%
4 Tidak pernah 11 23%
Jumlah 48 100%. .Tabel dl atas menunJukkan sebelum mendapatkan blmbmgan Ibadah di
sekolah siswa yang menjawab kadang-kadang melaksanakan shalat 5 waktu
tepat pada waktunya beJjumlah 25 orang (52%), yang menjawab tidak petnah
berjumlah 11 orang (23%), yang menjawab sering 9 orang (19%) dan yang
menjawab selalu beJjumlah 3 orang (6%). Hal ini menunjukkan sebelum
mendapatkan bimbingan ibadah di sekolah sebagian besar siswa kadang
kadang melaksanakan shalat 5 waktu tepat pada waktunya.
Berdasarkan tabel26 dan tabel27 terdapat penurunan sebesar 23% siswa
yang menjawab tidak pernah melaksanakan shalat 5 waktu tepat pada
waktunya, terdapat kenaikan sebesar 6% siswa yang menjawab kadang-
63
kadang melaksanakan shalat 5 waktu tepat pada waktunya, terdapat kenaikan
sebesar 6% siswa yang menjawab sering melaksanakan shalat 5 waktn tepat
pada waktunya, dan terdapat kenaikan sebesar 11% siswa yang menjawab
selalu melaksanakan shalat 5 waktu tepat pada waktunya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa bimbingan ibadah di sekolah memiliki kontribusi terhadap
peningkatan kualiatas shalat siswa khususnya ketepatan waktn siswa dalam
melaksanakan shalat 5 waktu.
Tabel28
Perhatian siswa terhadap hal-hal yang mendukung sahnya shalat setelah
memperoleh bimbingan ibadah di sekolah
No Altematif Jawaban F %
I Selalu 18 38%
2 Sering 19 40%
3 Kadang-kadang 10 21%
4 Tidakpemah I 2%
Jumlah 48 100%
Tabel dl atas menunJukkan, setelah Slswa memperoleh blmbingan
ibadah di sekolah siswa yang menjawab sering memperhatikan hal-hal yang
dapat menunjang kesahan shalat berjumlah 19 orang (40%), yang menjawab
selalu berjumlah 18 orang (38%), yang menjawab kadang-kadang berjumlah
10 orang (21%) dan yang menjawab tidak pemah berjumlah I orang (2%). Hal
ini menunjukkan bahawa hampir seluruh siswa memperhatikan hal-hal yang
dapat menunjang sahnya shalat. Salah satu syarat sahnya shalat adalah
Dari Aisyah ra. Menerangkan: Bahwasannya Nabi SAW. bersabda: "Allah
tiada menerima sh<;llat orang perempuan yang telah sampai umur, melainkan
64
dengan berkhimar (tertutup kepala dan leher)." (HR. Ahmad, Abu Daud, At
Turmuzi dan Ibnu Majah)
Hadist di atas menjelaskan pentingnya menutup aurat. Berdasrkan
observasi peneliti, hampir semua siswa SMAI-AI-Azhar 2 Pejaten
memperhatikan syarat sahnya shalat yang salah satunya adalah menutup aurat.
Namun, sebagian keeil masih saja terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut
antara lain masih adanya siswa laki-Iaki yang memakai seragam eelana
panjang <Ii bawah pinggang sehingga ketika rnku dan sujud, seringkali terlihat
auratuya. Hal ini telah mendapat respon dari pihak sekolah, jika terjadi
peristiwa seperti ini pihak sekolah akan langsung menegur dan
memerintahkan siswa untuk membenarkannya, memukul bokongnya,
memberikan arahan di depan ketika shalat beljama'ah selesai dilaksanakan
dan tak jarang pihak sekolah menyita eelana panjangnya dan siswa hams
membeli eelana seragam barn di koperasi. Walaupun demikian masih saja hal
itu sering sekali teljadi dan para siswa terkesan tidak jera ketika diperintahkan
untuk mebeli eelana seragam barn dan eelana seragam lamanya disita.
Berdasarkan hasil wawaneara tak tertulis dengan guru pendidikan agama
Islam, faktor utama bagi para siswa adalah kurang sadarnya para siswa,
terpengarnh model dan tidak adanya permasalahan dalam urnsan materi jadi
walaupun diperintahkan untuk membeli yang barn seakan-akan para siswa
tidak jera dengan sanksi tersebut. Oleh karena itu pihak sekolah hams terns
bernpaya membimbing siswa, menetapkan sanksi yang lebih tegas dan bagi
orang tua juga hams ikut andil pula dengan eara memperhatikan cam anak
anakuya berseragam ketika ingin pergi ke sekolah.
Tabel29
Perhatian siswa terhadap hal-hal yang mendukung sahnya shalat sebelum
memperoleh bimbingan ibadah di sekolah
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 9 19%
2 Sering 2 4%
65
3 Kadang-kadang 20 42%
4 Tidak pernah 17 35%
Jumlah 48 100%. .
Tabel dl atas menunJukkan sebelum memperoleh blmbmgan Ibadah di
sekolah siswa yang menjawab kadang-kadang memperhatikan hal-hal yang
mendukung sahnya shalat beIjumlah 20 orang (42%), yang menjawab tidak
pernah beIjumlah 17 orang(35%), yang menjawab selalu berjumlah 9
orang(l9%), dan yang menjawab sering beIjumlah 2 orang(4%). Hal ini
menunjukkan perhatian siswa terhadap hal-hal yang dapat mendukung sahnya
shalat sebelum mendapatkan biIrtbingan ibadah di sekolah masih sangat
kurang.
Berdasarkan tabel 28 dan tabel 29, terdapat penurunan siswa yang
menjawab tidak pernah memperhatikan hal-hal yang dapat mendukung sahnya
shalat sebesar 33%, terdapat penurunan sebesar 21% siswa yang menjawab
kadang-kadang, terdapat kenaikan sebesar 34% siswa yang menjawab selalu
dan terdapat kenaikan sebsar 21% siswa yang menjawab sering. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat kontribusi bimbingan ibadah yang signifIkan
terhadap peningkatan kualitas shalat siswa khusunya dalam memperhatikan
hal-hal yang dapat mendukung sahnya shalat.
Tabel30
Siswa melaksanakan shalat dengan khusyuk (memahami makna bacaan shalat
yang dibaca) setelah memperoleh bimbingan ibadah di sekolah
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 14 29%
2 Sering 15 31%
3 Kadang-kadang 19 40%
4 Tidak pernah 0 0%
Jumlah 48 100%. .
Tabel dl atas menunJukkan,slswa yang menJawab kadang-kadang
berjumlah 19 orang (40%), yang menjawab sering berjumlah 15 orang (31%),
yang menjawab selalu beIjumlab 14 oarang (29%) dan yang menjawab tidak
66
pernah berjumlah 0 orang (0%), hal ini menunjukkan kadang-kadang para
siswa melaksanakan shalat dengan khusyuk dan tidak ada I orangpun yang
melaksanakan shalat dengan tidak khusyuk.
Tabel31
Siswa melaksanakan shalat dengan khusyuk (memahami makna bacaan shalat
yang dibaca) sebelum memperoleh bimbingan ibadah di sekolah
No Alternatif Jawaban F %
I Selalu 2 4%
2 Sering 3 6%
3 Kadang-kadang 23 48%
4 Tidak pernah 20 42%
Jumlah 48 100%
Tabel di atas menunjukkan sebelum siswa memperoleh blmbingan
ibadah di sekolah, siswa yang menjawab kadang-kadang melaksanakan shalat
dengan khusyuk(memahami makna bacaan shalat yang dibaca) beJjumlah 23
orang (48%), yang menjawab tidak pernah berjumlah 20 orang (42%), yang
meqjawab sering beJjumlah 3 orang (6%) dan yang menjawab selalu
beJjumlah 2 orang (4%). Hal ini menunjukkan sebelum mendapatkan
bimbingan ibadah di sekolah hampir sebagian besar siswa kadang-kadang
melaksanakan shalat dengan khusyuk dan tidak pernah khusyuk.
Berdasarkan table 30 dan table 31, terdapat kenaikan persentase
sebesar 25% siswa yang menjawab selalu dan sering melaksanakan shalat
dengan khusyuk (memahami makna bacaan shalat yang dibaca), terdapat
kenaikan persentase sebesar 8% siswa yang menjawab kadang-kadang
dterdapat penurnnan persentase sebesar 42% siswa yang menjawab tidak
pernah melaksanakan shalat dengan khusyuk. Hal irti menunjukkan bahwa
kontribusi bimbingan ibadah di sekolah telah memberikan kontribusi berupa
peningkatan kualitas shalat siswa dari segi kekhusyuan siswa dalam
melaksanakan shalat, salah satunya adalah dengan memahami makna bacaan
shalat yang dibaca.
67
Berdasarkan tabel 30 dan 31 jawaban terbesar tetap sarna yaitu yaitu
kebanyakan siswa menjawab kadang-kadang melaksanakan shalat dengan
khusyuk (memaharni makna bacaan shalat yang dibaca). Menurut peneliti
ketidak husyukan siswa disebabkan karena kebanyakan siswa SMAI AI-Azhar
2 Pejaten kurang mendapatkan bimbingan ibadah tentang pentingnya khusyuk
dalarn shalat, banyaknya siswa yang terbuai dan disibukkan dengan kehidupan
dunia, dan penyebab yang lain adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap
bacaan shalat yang dibaca. Anjuran Allah untuk memperhatikan al-qur'an
terdapat pada surat An-Nisa ayat 82.
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-qur'an ". (QS.An-Nisa:82)
Jadi, akan lebih baikjika dalarn bimbingan bacaan shalat, siswa selain
diwajibkan menghafaI bacaan shalat dengan baik dan benar, siswa juga
diwajibkan memaharni makna bacaan shalat yang dibaca karena pada dasarnya
buku panduan yang diberikan pihak sekolah telah memadai untuk hal tersebut
(buku panduan berisikan materi bacaan-bacaan shalat dan artinya).6
Tabel32
Mengarnalkan dzikir dan doa setelah ibadah shalat (setelah memperoleh
bimbingan ibadah di sekolah)
No Alternatif Jawaban F %
I Selalu 17 35%
2 Sering 9 19%
3 Kadang-kadang 21 44%
4 Tidllk pernah 1 2%
Jumlah 48 100%. . .
Tabel dl atas menunJukkan, stswa yang menJawab kadang-kadang
berjumlah 21 orang (44%), yang menjawab selalu berjumlah 17 orang (35%),
yang menjawab sering betjumlah 9 orang (19%) dan yang menjawab tidak
6 Dapat dilihat pada lampiran; Buku Panduan Ujian Pn\ktek Agama Islam
69
Berdasarkan tabel 32 dan 33 pula, terdapat penurunan persentase siswa
yang menjawab kdang-kadang mengamalkan zikir dan doa setelah shalat
sebesar 33%, terdapat kenaikan sebesar 20% siswa yang menjawab selalu dan
kenaikan persentase sebesar 6% siswa yang meqjawab sering mengamalkan
zikir dan doa setelah shalat Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan ibadah di
sekolah telah memberikan kontribusi kepada siswa berupa pengamalan zikir
dan doa setelah shalat.
Dari semua data hasil penelitian yang terdapat pada tabel-tabel di atas,
dapat dianalisa8 dan diinterpretasikan,9 bahwa bimbingan ibadah di selcolah
SMA! Al-azhar 2 Pejaten telah memberikan kontribusinya terhadap
peningkatan ibadah shalat shalat siswa. Berdasarkan hasil kuesioner dan
wawancara tertulis oleh salah satu siswa,10 kontribusi yang dirasakan oleh
siswa terhadap ibadah shalatnya dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu dari segi
ketaatanlkerajinan, siswa menjadi lebih taat dalam melaksanakan shalat 5
waktu dan lebih meningkat kerajinannya dalam melaksanakan shalat-shalat
sunnah. Kontribusi dari segi kualiatas shalat antara lain, siswa menjadi lebih
tepat waktu dalam melaksanakan shalat 5 waktll, bacaan shalat siswa menjadi
lebih bagus, siswa lebih memperhatikan hal-hal yang dapat menunjang
kesahan shalat, siswa lebih khusyuk dan faham terhadap bacaan shalat yang
dibaca, serta pengamalan doa dan zikir setelah shalat. Akan tetapi kontribusi
yang dirasakan kurang begitu maksimal oleh karena itulah diperlukan
peningkatan bimbingan ibadah shalat yang dilaksanakan di sekolah, perlu
ditingkatkannya kesadaran siswa mengenal arti penting ibadah shalat,
perlunya ketjasama orang tua siswa dalam memperhatikan ketaatan ibadah
anak-anaknya dan diharapkan para orang tua mampu menjadi tauladan yang
baik bagi para anak-anaknya terlebih dalam beribadah. Karena keteladanan
adalah satu cerminan orang tua kepada anaknya Keteladanan yang muncul
• Menurut Sudarsono dalam bukuuya Kamus Filsafat dan psikologi, anaIisis adalabmenguraikan data-data yaug diterima oleh panea indera serta memberikan penilaian.
'Menurut J.P. Chaplin dalam bukunya kamus Lengkap Psikologi penetjemah KarliniKartono, interpretasi adalab menjelaskan suatu hal dengan satu eara yang berarti
10 Hasil wawaneara tertulis kepada salab satu I'rang siswa dapat dilihat di lampiran
70
adalah bentuk dakwah paling efektif yang akan membuat anak terpesona
dengan akhlak pribadi orang tua. Dengan demikian, proses pembelajaran,
penerapan dan dakwah memang semestinya berawal secara alamiah di dalam
lingkup keluarga. 11
II Prayudi Newoto, "Transjormasi Keteladanan Berawal Dar; Ke/uarga ", dariwww.duniaguru.com. 21 September 2007
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti melalui
observasi, kuesioner (angket) dan wawancara, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan imbingan ibadah di sekolah SMAI Al-Azhar 2 Pejaten
berjalan dengan efektif. Keefektifan ini dapat terlihat dari berjalannya
semua kegiatan bimbingan ibadah di sekolah sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan oleh sekolah. Kendala yang dihadapi antara lain
adalah kurang sadarnya para siswa akan pentingnya bimbingan ibadah
di sekolah, kurang tegasnya pihak sekolah dalam memberikan sanksi
dan kurangnya keJjasama pihak keluarga dalam mendukung kegiatan
bimbingan ibadadah di sekolah.
2. Kontribusi yang dirasakan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan
bimbingan ibadah di. sekolah antara lain adanya peningkatan dari segi
ketaatan dan kualitas ibadah shalat. Peningkatan ketaatan ibadah shalat
siswa dapat dilihat dari peningkatan ketaatan siswa dalam
melaksanakan ibadah shalat wajib dan sunnah. Peningkatan kualitas
ibadah shalat siswa dapat dilihat dari ketepatan waktu melaksanakan
shalat, perhatian terhadap hal-hal yang mendukung sahnya shalat,
kekhusyu'an (memahami makna bacaan-bacaan shalat yang dibaca,
membaca bacaan shalat dengan baik, benar dan tidak tergesa-gesa dan
pengamalan zikir dan doa setelah shalat.
72
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam skripsi ini,
selanjutnya ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan antara lain:
1. Untuk mencapai hasil maksimal dari kontribusi bimbingan ibadah di
sekolah SMAI AI-Azhar 2 Pejaten, maka bimbingan ibadah di sekolah
harns terus ditingkatkan dan diperlukannya keIjasama antara pihak
sekolah dengan k~luaga siswa. KeIjasama tersehut bisa berupa
dukungan penuh terhadap semua kegiatan bimbingan ibadah yang
dilaksanakan oleh sekolah dengan disertainya bimbingan ibadah dari
pihak keluarga. Pihak sekolah dan keluarga harus mampu
menumbuhkan kesadaran pada diri siswa mengenai arti penting ibadah.
2. Pada program KPI perlu ditambah tenaga mentor uutuk menunjang
efektifitas kegiatan tersebut dan harns diberlakukan sanksi yang tegas
bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut dan sebaiknya KPI
tidak dipegang oleh satu orang guru sebagai penanggung jawab daIam
kegiatan tersebut.
3. Hendaknya para guru dalam melaksanakan shalat berjama'ah tidak
terlambat karena hal itu dapat memberikan contoh yang tidak baik bagi
siswa, diperlukannya sanksi tersendiri bagi guru yang melanggar dari
kepala sekolah dan bagi siswa laki-Iaki yang memakai celana di bawah
pinggang harus dikenakan sanksi yang lebih tegas.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hafizh, Muhammad Nur, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung:Al-Bayan, 1997
Ali Mahfuzh, Muhammad Jamaluddin, Psikologi Anak Dan Remaja Muslim,Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
A. Hallen, Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching, 2005
Arifiin. M, Pedoman pelaksaaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta:Golden Terayon Pressm, cet.V, 1994
Sulthani, Mawardi Labay, Zikir Dan Do'a Mendirrikan Shalat Yang KhusyukMencegah Manusia Dari Perbuatan Keji Dan Mungkar, Jakarta AlMawardi Prima Cet.II, 1999
Supriadi, dkk, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Grafika KaryaUtama, Cet.II, 2001
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet.I, 2004
Syamsuri, Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2004
Tafsir, Ahmad, "Permasalahan Pendidikan Agama Bagi Remaja",13 februari 1998
Thibraya, Ahmad dan Mulia, Siti Musdah, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalamIslam, kencana
Walgito, Bimo, bimbingan dan penyuluhan di sekolah, Yogyakarta: Andi offset,Cet.IV, 1989
Yahya, Abu Dzakariya, Riyadhus Shalihin, Jakarta: Darn1 Kitab Is1ami
Usaha dan Do'a duo syarot mutlak dalam meroihkebahagiaan dunia akhrat dan dalammembentuk insanul kam'·, maka segala usahauntuk hal tersebut menjadi suatu kentscayaan
BUKU PANDUAN
@jJfYjJJ]fJ~
~~
Jalan Siaga Raya, Pejalen Bara!, Pasa!" MingguJakarta Selalan 12510
Telpun I Fax. (021) 7971445
Maka dengan memanjatkan pup dan syul:.urkehadirat Allah SWT dan berterima kasih kepadaBidang Agama SMA Islam AI Azhar 2 Pejaten alaskeberhasilannya menyusun Note Book BimbinganDzikir dan Do'(J ini.
5emoga buku kecil ini dapat mernbantu muridmurid SMA AI AZhar 2 dalam berdziki" don berdoa, serlo menjadi amal jaOOh penyusunnya serlomenjadi ilmu yang berrnanfaaf bagi semua yangmengamalkannya ,amien
KaS
-1-
1
Wossalom
AL HAMDULILLAHI RABBIL 'AlAMIiN. felahtersusun BUKU SAKU PEDOMAN UJIAN USANDAN PRAKTEK AGAMA DAN AL QUR'AN untukmund kelas XII lPA/IPS SMA ISLAM AL AZHAR 2JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2006-2007.
Semoga dengan buklet ini lebih memvdahkanmund kelas XIIIPA/If'S eli dalam memper;iapkan or!.sehingga dapat mengikuti ujlOn rISOn I proktektersebut dengan baik. dan hOSll makslmal.UJian Usan dan Praldelc Agama Terdlrf:
PendahuJ;;anAJhamduJiDah dengan memanjatkan puji dansyulax kehadirat Allah SWT,shaJawatdcn salam atasRasulullch SAW yang telah membimbing kita meniffshirat-Nya.
Dr..
• ~ I • ,; , •
~)I ~)I .JJ I r---:............ ........,.
Book Note yang berisi bimbingan Ozikir dan 00'0yang d' ambt1 dari ayat-ayat al Our'cn. Hadist Ncbiserla dari para uJama dan dengan sislimpenguJ1an. oleh pera guru di sekolah. orang tua dirumah, glXtJ ngaji ataupun kakak-kakak pembinaroharJ Is/am[Rohis}. diharapkan putra/J dan pesertadidik. ilia semakin malakah serle terbisa berdo'adeng<Jn benar.Lazimnya keh'ka berdo'a untuk orang benyak (.; )
yang orlinya "soya/aw diganff dengan ( l;
yang arlinya kamL SefTloga bermanfaat.
_ ;l.' -;?,-
""; .,.,.,.•.••;.;;;.;I:;..,.~.I ...... );!:A 5 $' f' X ~
JADWAl UJIAN lISAN DAN PRAKTE/(PENDIDIKAN AGAMA DAN AL-QUR'AN
11. AI Qoshosh(28) Ayat7712. AI An'om (06) Ayat74--79
Jika anda menghafal dengan benar.fasih dan Iancar doli nomor:
a. 1 - 23 maka nilai anda 100b. 2 - 23 mnka nilai anda 90c. 4 - 23 maka nilai anda 80d. 7 - 23 maka nilai anda 70e. 10- 23 maka nilai anda' 60f. 13- 23 maka nilai anda 50
NB: Peserta diben kesempatanmemasuki Ruang Ujian Hafalanpaling banyak tiga kali peda hanpelaksonaan uFan dan pkl 7:15-14:00
Artinya:Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung. Aku mohon ampun kepada Allah YangMaha Agung , Yang Tiada Tuhan se/ain DiG, Yang Maha Hidup dan Berdiri send/ri dan akubertaubat kepada-Nya. Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dari semuamaksiat dan dosa.
Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung untllk dirikll, kedlta orang tUnkll. orangorangyang memi/iki hag wajib atas diriku, unruk semua saudaraku mus/im/n dar: mus/imat,mukminin dan mulaninatyang masih hidup apalagi yang telah wa/at.
Tiada Tuhan se/ain Allah, Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagi-Nya. bagi-Nyasemua kekuasaan dan pUjian, yang Maha mengidupi dan mematikan, danDia Maha Kuasa atas sega/a sesuatu.
Nilai Pemruii
~)I~)I~Ir: I......... O ......... :>i ............ O ...,"' ... oJ .......... O ... O..--............ ~J~ ...
'1) ,•. ~ a' W ~I.J "1)~ W~ '1)~I W tiL. 'J ~I... ... ... ... ...
~ '" 0... 0 '" ," II ... .J ... 0 ...
~I~:~II~~Artinya:
Ya Allah tidak ada yang meno/ak apa yang Engkau berikan. dan tidak adayangmemberi apa yang Engkau t%k, tak ada yang mampu meno/ak apo yang Engkautetapkan, tidak ada arti kemegahan disbanding kemegahan Mi....u_._-. --,
Artinya: 'CI.?';IJfa Allah Engkau Maha menye/amatkan, dari Mu kese/amatan, dan keoada Mu kese/amatanitu kembal/, maka h/dupkan/ah aku dengan se/amal! bahagia dan ml1sukkan/ah aku keda/am surga yang penuh kese/amatanl kebahagiaan, Maha Suci Engkau fa Tuhan kami,
Maha Tinggi pemil/k sega/a ketinggian dan kemul/aan. '1 . 'yN.• P""""'J
ArtinyaAllah Maha Besar dengan segala kebesaran Nya, Segala puji bagi Allah, Maha Suei Allahpagi maupun petang. Tiadak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Tiada seklltu bagiNya. MiUk-Nya segala kekuasaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasadalam segala hal. Tidak ada kekuasaan dan kekulan kecuati dariAllah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Artinya:Aku memohon ampun kepada AI/ah Yang Maha Agung, Sega/a puji bagiAI/ah Tuhan se/uruh a/am, pujian yang mencukupkon ni 'matNya dan me/ipat gandakan tambahannya. Ya Tuhan komi bagiMu/ah sega/a puji dan syukur seindah kemu/iaan dan ketmggwn Nilai Pengujikekuasaan- Mu.
Artinya:Ya Allah sejahterakan Nabi Muhammad keluarga dan seluruh sahabatnya, sepertitelah Engkau sejahterakan Nabi Ibrahim dan keluarga-Nya. Ya Allah b.rkahilahNaN Muhammad dan keluarga serta sahabatnya, sepertitelah Engkau berkahi Nabi Ibrahim dan keluarganya. Nilai PengujjSesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mulia.
.. ;::; I"" ..~)I v-->)I ..iJ1 r-:
...... ...... ...
Do'a Shalat Dhuha
J. 0 ... ... J.... ... ... ...... 0 ... ... J- ...... ...- ...... 0 ... ... J.-....... ... - .... Il ~ ~ J. ~
Artinya:Ya Allah, sesungguhnya waklu dhuha ilu waklu-Mu, dan keelakan ilu keelakan-MIi,keindahan ilu keindahan-Mu, kekualan i1u kekualan-Mu, dan kekuasaan i1u .'<ekuasaanMu. Ya Allah, jika rizkiku masih berada di langil maka lurunkanlah, jlka masih berada dibumi maka keluarkanlah, dan jika sulil maka permudahlah.Jika haram sucikanlah, jikamasih jauh maka dekalkanlah, dengan hak waklu dhuha-Mu, keelakan-Mu, keindahanMu,kekualan-Mu serla kekuasaan-Mu. Lim'pahkanlah kepadaku segala apa yang Engkauberikan kepada hamba-Mu yang shaleh.
Ya Allah, bagi- Mu segala puji, Engkau pendiri langil dan bumi serla semua isinya. BagiMu segala puji, Engkau Raja di langil dan di bumi serla semua isiflya. Bagi-Mu segala puji.Engkau Nul' (Cahaya) langil dan bumi serla semua yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segalapuji, Engkau Maha Besal', perkalaan-Mu benar, surga dan neraka-Mu benar, nabi-nabi-.l1ubenar, Nabi Muhammada SAW benar dan hal'l qiyamal benar. Ya Allah kepada·Mu akumenyerahkan diri, kepada-Mu aku berintan, kepada-Mu aka berl,rwakkal, kepad,,-AIu aku
kembali, bersama-Mu aku menghadapi musuh, dan dihadapan-Mu uku akan diadili,ampunilah dosaku yang lelah lalu dan dosaku yang akan daling, dosa yang akusembunyikan dan dosa yang aku lampakkan, dan dosaku yang hanya Engkau yangmengelahuinya, Engkau yang lidak berawwal dan Engkau yang lidak berakhir, liadapadaku daya dan kekualan melainkan perlolongan perlolongan dari Allah yang AlahaTinggi lagi Agung.