JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2015) 1-6 1 Abstrak – Gedung Favehotel Surabaya terdiri dari 13 lantai dengan tinggi total 43 m, dibangun di kota Surabaya dengan jenis tanah lunak yang mana menurut SNI 1726-2012 termasuk dalam kategori desain seismik D. Bangunan gedung yang termasuk dalam kategori desain seismik D dapat menggunakan sistem ganda dengan SRPMM dan dinding geser khusus dengan tinggi tidak lebih dari 48 m. Perencanaan struktur gedung ini meliputi plat, balok, kolom, shearwall dan tangga mengikuti peraturan beton bertulang (SNI 2847-2013) dan perhitungan pembebanan mengikuti peraturan SNI 1727-2013. Beban gempa dihitung dengan metode beban gempa dinamis respons spectrum yang dikontrol dengan metode beban gempa statik ekivalen, kemudian dianalisis dengan menggunakan program bantu komputer SAP2000. Gedung Favehotel ini dimodifikasi memiliki ruangan bebas kolom pada lantai 12 sehingga direncanakan menggunakan balok prategang pada lantai atapnya. Balok prategang pada gedung bertingkat memiliki kendala dari sifat beton prategang yang getas. Oleh karena itu perlu perencanaan khusus dalam desain balok prategang agar dapat bersifat daktail yang cukup untuk menahan beban gempa. Cara memenuhi syarat daktilitas tersebut yaitu menggunakan balok prategang parsial. Perencanaan balok beton prategang pada gedung Favehotel Surabaya ini menggunakan sistem pascatarik yang dicor monolit pada kolom. Dimensi balok prategang dengan bentang 13,2 meter ini didapatkan 50/70 dengan PPR 61,4 % yang terdiri dari 1 tendon dengan 24 strand. Struktur bangunan bawah direncanakan dengan pondasi dalam yaitu tiang pancang. Kata kunci : beton prategang parsial, pascatarik, sistem ganda, respons spectrum, pondasi dalam I. PENDAHULUAN emakaian struktur beton prategang di Indonesia dalam dasawarsa terakhir sudah berkembang dengan pesat dan banyak diterapkan pada prasarana transportasi berupa jembatan dan jalan layang. Di sisi lain kebutuhan gedung akan ruang yang luas semakin meningkat pula karena mempunyai nilai investasi dan fungsi yang baik seperti ruang pertemuan atau ruang serbaguna. Oleh karena itu teknologi beton prategang mulai diterapkan pada struktur gedung bertingkat seperti hotel, apartemen dan gedung lainnya. Pada tugas akhir ini akan dilakukan perencanaan ulang pada struktur gedung Favehotel Surabaya pada lantai atap dengan balok beton prategang yang dimodifikasi memiliki sebuah ruangan convention hall pada lantai atas. Convention Hall ini membutuhkan ruangan yang luas tanpa ada kolom di bagian tengah ruangan sehingga diperlukan struktur balok yang dapat menjangkau bentang panjang dengan dimensi yang relatif kecil namun kuat. Lokasi dari pembangunan gedung ini berada di Surabaya yang mana kita tahu berada pada zona gempa menengah. Untuk gedung yang menggunakan balok prategang, terdapat sebuah kendala dimana balok prategang biasanya memiliki sifat yang getas. Oleh karena itu diperlukan sebuah perencanaan khusus dalam mendesain balok prategang agar mencapai daktilitas yang memadai serta andal dalam menahan beban gempa. Cara untuk memenuhi syarat daktilitas itu adalah dengan menggunakan balok prategang parsial (Pangaribuan, 2012) Berikut gambar modifikasi pada lantai atap. : Gambar 1.1 Potongan Melintang Gedung modifikasi. MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FAVEHOTEL SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DAN BALOK PRATEGANG PADA LANTAI ATAP Candra Nur Arifin dan I Gusti Putu Raka, Pujo Aji. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]P
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2015) 1-6
1
Abstrak – Gedung Favehotel Surabaya terdiri
dari 13 lantai dengan tinggi total 43 m, dibangun di
kota Surabaya dengan jenis tanah lunak yang mana
menurut SNI 1726-2012 termasuk dalam kategori
desain seismik D. Bangunan gedung yang termasuk
dalam kategori desain seismik D dapat menggunakan
sistem ganda dengan SRPMM dan dinding geser
khusus dengan tinggi tidak lebih dari 48 m.
Perencanaan struktur gedung ini meliputi plat, balok,
kolom, shearwall dan tangga mengikuti peraturan
beton bertulang (SNI 2847-2013) dan perhitungan
pembebanan mengikuti peraturan SNI 1727-2013.
Beban gempa dihitung dengan metode beban gempa
dinamis respons spectrum yang dikontrol dengan
metode beban gempa statik ekivalen, kemudian
dianalisis dengan menggunakan program bantu
komputer SAP2000. Gedung Favehotel ini
dimodifikasi memiliki ruangan bebas kolom pada
lantai 12 sehingga direncanakan menggunakan balok
prategang pada lantai atapnya. Balok prategang pada
gedung bertingkat memiliki kendala dari sifat beton
prategang yang getas. Oleh karena itu perlu
perencanaan khusus dalam desain balok prategang
agar dapat bersifat daktail yang cukup untuk menahan
beban gempa. Cara memenuhi syarat daktilitas tersebut
yaitu menggunakan balok prategang parsial.
Perencanaan balok beton prategang pada gedung
Favehotel Surabaya ini menggunakan sistem
pascatarik yang dicor monolit pada kolom. Dimensi
balok prategang dengan bentang 13,2 meter ini
didapatkan 50/70 dengan PPR 61,4 % yang terdiri dari
1 tendon dengan 24 strand. Struktur bangunan bawah
direncanakan dengan pondasi dalam yaitu tiang
pancang.
Kata kunci : beton prategang parsial, pascatarik,
sistem ganda, respons spectrum, pondasi dalam
I. PENDAHULUAN
emakaian struktur beton prategang di Indonesia
dalam dasawarsa terakhir sudah berkembang
dengan pesat dan banyak diterapkan pada prasarana
transportasi berupa jembatan dan jalan layang. Di sisi
lain kebutuhan gedung akan ruang yang luas semakin
meningkat pula karena mempunyai nilai investasi dan
fungsi yang baik seperti ruang pertemuan atau ruang
serbaguna. Oleh karena itu teknologi beton prategang
mulai diterapkan pada struktur gedung bertingkat seperti
hotel, apartemen dan gedung lainnya. Pada tugas akhir
ini akan dilakukan perencanaan ulang pada struktur
gedung Favehotel Surabaya pada lantai atap dengan
balok beton prategang yang dimodifikasi memiliki
sebuah ruangan convention hall pada lantai atas.
Convention Hall ini membutuhkan ruangan yang luas
tanpa ada kolom di bagian tengah ruangan sehingga
diperlukan struktur balok yang dapat menjangkau
bentang panjang dengan dimensi yang relatif kecil
namun kuat. Lokasi dari pembangunan gedung ini
berada di Surabaya yang mana kita tahu berada pada zona
gempa menengah.
Untuk gedung yang menggunakan balok
prategang, terdapat sebuah kendala dimana balok
prategang biasanya memiliki sifat yang getas. Oleh
karena itu diperlukan sebuah perencanaan khusus dalam
mendesain balok prategang agar mencapai daktilitas
yang memadai serta andal dalam menahan beban gempa.
Cara untuk memenuhi syarat daktilitas itu adalah dengan
menggunakan balok prategang parsial (Pangaribuan,
2012)
Berikut gambar modifikasi pada lantai atap. :
Gambar 1.1 Potongan Melintang Gedung modifikasi.
MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
FAVEHOTEL SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM
GANDA DAN BALOK PRATEGANG PADA LANTAI
ATAP
Candra Nur Arifin dan I Gusti Putu Raka, Pujo Aji.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember