SUARA PEMBARUAN MINGGU, 20 FEBRUARI 2011 UTAMA 4 Pesatnya pertum- buhan layanan data seiring dengan perkem- bangan teknologi, mendorong para penyedia layanan komunikasi atau operator berlomba- lomba mengembang- kan layanan data guna merebut hati konsumen. Operator telekomunikasi di Indonesia pun dituntut meningkatkan investasi guna memperkuat jaringan- nya demi menjaga kualitas layanan. S alah satu infra- struktur jaringan yang harus diting- katkan operator te- lekomunikasi ada- lah kualitas layanan data yang berteknologi generasi ketiga (3G) atau teknologi HSPA (3,5G), bahkan LTE (4G). Peningkatan kualitas ja- ringan 3G ini menjadi amat penting, mengingat layanan data adalah bisnis masa depan operator. Layanan data adalah sumber tambahan pelanggan, sekaligus menjadi sumber pendapatan operator di masa datang. Untuk itu, operator membutuhkan dana investasi yang amat besar. Pengamat telekomunikasi Arif Hamdani mengatakan, potensi pasar layanan data masih sangat terbuka lebar. Untuk itu, diperlukan dukung- an teknologi yang menunjang layanan tersebut. “Layanan data sangat menunjukkan ki- nerja setiap pengguna jasa te- lekomunikasi, sehingga masih sangat berprospek pada masa mendatang. Perlahan-lahan Indonesia akan menuju ke arah tersebut,” kata dia. Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (XL) Hasnul Suhaimi membenarkannya. Dikatakan, saat ini ada kecen- derungan layanan voice dan SMS mulai memperlihatkan perlambatan tingkat pertum- buhan dan kontribusi penda- patan terhadap operator, walau- pun masih akan menjadi layan- an utama di industri seluler. “Sementara, layanan data justru menunjukkan perkem- bangan dan pertumbuhan yang sangat signifikan dari waktu ke waktu, yang dipicu berbagai hal di antaranya mu- lai meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk lebih ba- nyak menggunakan layanan data, termasuk mengakses so- cial media network, tarif atau biaya untuk layanan data atau internet yang semakin murah yang disertai dengan semakin banyaknya pilihan paket data yang sesuai dengan kebutuh- an dan kemampuan keuangan pelanggan, dan juga semakin terjangkaunya harga ponsel yang dilengkapi dengan fitur- fitur layanan data,” tuturnya kepada SP. Tak tanggung-tanggung, XL membidik pendapatan da- ri layanan data pada tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun, atau naik 25 persen dibanding pen- dapatan yang diperoleh perse- roan pada tahun lalu. “Penda- patan 2011 bisa tumbuh 11-12 persen di atas proyeksi per- tumbuhan pasar telekomuni- kasi sebesar 9 persen. Target kami tahun ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan para ahli bahwa pasar akan tumbuh se- kitar sembilan persen. Untuk layanan data diharapkan bisa tumbuh minimum 50 persen dibanding tahun lalu,” ung- kapnya. Menurut Hasnul, layanan data pada tahun lalu memberi kontribusi sekitar tujuh persen terhadap pendapatan persero- an, atau sekitar Rp 1,2 triliun. Tahun lalu, kontribusi penda- patan dari layanan suara dan pesan singkat masih 93 persen mendominasi. Sementara itu, target pendapatan perseroan tahun ini dari layanan data me- ningkat menjadi Rp 1,5 triliun. Sejalan dengan itu, pada 2011, XL menyiapkan belanja modal sebesar US$ 500 juta, untuk membangun 1.500 hingga 2.000 Base Transcei- ver Station (BTS), guna pe- ningkatan kapasitas jaringan dan membangun serat optik. Senada dengan itu, tahun ini Indosat juga menargetkan pertambahan pelanggan baru dan perbaikan di beberapa as- pek, data, modernisasi, serta jangkauan. Untuk mengejar target itu, perseroan terus me- modernisasi jaringan dan pro- duk komersialnya, dalam arti meluncurkan produk yang le- bih tersegmentasi. “Pasar mulai jenuh, jadi bukan hanya akuisisi pelang- gan, tetapi juga meningkatkan value dari pelanggan. Kami te- rapkan nilai lebih bagi konsu- men. Itu gabungan dari produk inovasi disertai pricing yang tepat,” ucap Presiden Direktur Indosat Harry Sasongko. Dia menambahkan, mo- dernisasi jaringan pada 2010 sudah terlaksana di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Jawa Timur, Sukabumi, serta sebagian di Sumatera Utara dan Kaliman- tan. Sebagian lagi akan dilan- jutkan tahun ini. Permintaan Melonjak Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno juga menyatakan akan fokus pada pengembangan jaringan inter- net broadband. Langkah ini ditempuh karena diproyeksi- kan permintaan pasar terha- dap layanan internet mobile atau via modem akan melon- jak. “Kalau di kawasan kota- kota besar di Indonesia, seper- ti Jakarta, penetrasi broad- band memang bisa dikatakan tinggi. Tetapi, kami tetap akan meningkatkan daya pada ja- ringan. Apalagi kita semakin dekat dengan teknologi 4G,” ungkapnya. Kalau pada 2010 perusa- haan fokus pada peningkatan kapasitas, baik suara, teks, maupun data, namun kenyata- annya proyeksi perusahaan menunjukkan, bahwa kebu- tuhan terhadap layanan data cukup signifikan. Untuk me- nyambut tingginya kebutuhan data tersebut, anak perusaha- an Telkom ini akan mening- katkan infrastruktur yang mendukung internet broad- band. Di area II, Telkomsel dilaporkan memiliki 2.023 unit BTS node B (3G) dan 5.737 unit BTS 2G. Telkomsel pada 2011 akan lebih fokus meningkatkan kualitas mobile dan data con- tent. “Sebab di waktu menda- tang, layanan data dan content akan menjadi suatu mesin pertumbuhan pendapatan di era baru layanan broadband,” kata Sarwoto. Untuk meningkatkan per- tumbuhan bisnis mobile data dan content, hingga akhir 2010, Telkomsel telah meng- gelar 36.000 BTS, termasuk lebih dari 7.000 Node B (BTS 3G) yang menjangkau hingga pelosok Indonesia. Kondisi serupa juga dila- kukan Smart Fren dan PT Na- trindo Telepon Seluler (Axis). Deputy CEO Commercial Smart Fren Djoko Tata Ibra- him menyebutkan, sesuai de- ngan kebutuhan jangka pan- jang, layanan data akan me- ningkat lagi. Untuk itu, pihak- nya akan fokus ke data meng- ingat suara sudah mencapai ti- tik jenuh. “Para operator seka- rang berlomba-lomba untuk ke data,” tukasnya Djoko menambahkan, per- kembangan data juga seiring dengan pasar luar negeri. Na- mun begitu, jika dibanding- kan luar negeri, pasar Indone- sia masih jauh lebih menarik ketimbang asing. Adapun pa- da tahun ini, pihaknya akan menggenjot kenaikan penda- patan melalui persentase la- yanan data dari 50 persen menjadi 60 persen. VP Sales & Delivery Axis Syakieb A Sungkar mengaku, layanan suara masih menjadi andalan sumber pendapatan Axis, dengan kontribusi seki- tar 40 persen, dan SMS mem- beri kontribusi sekitar 30-35 persen. Meski masih didomi- nasi suara dan SMS, layanan data juga tumbuh tak kalah pesat. Di Axis, misalnya, kon- tribusi pendapatan layanan data tahun 2009 sekitar 10 persen, tahun 2010 menjadi sekitar 25 persen, dan tahun depan diperkirakan bisa men- capai 30 persen. Terkait kondisi tersebut, anggota Badan Regulasi Tele- komunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi memperkirakan, sejumlah operator telekomu- nikasi pada tahun ini mulai memantapkan diri ada layan- an data, seiring meningkatnya kebutuhan akan mobile lifes- tyle, dan meningkatnya jum- lah pengguna smartphone. Dia berpendapat, mening- katnya pengguna layanan data tersebut seiring menurunnya pengguna layanan suara dan pesan singkat. Heru mempre- diksi, pengguna layanan suara dan pesan singkat memang masih ada, tapi akan meng- alami penurunan sekitar 10 persen. Sementara pengguna layanan data akan meningkat signifikan sekitar 30-40 per- sen pada 2011. [H-12/O-2] Berlomba Menggarap Layanan Data FOTO: DOK SP Blackberry menjadi primadona konsumen dan operator dalam layanan data.