Top Banner
(Berat Bayi Lahir Rendah) BBLR
23

Berat Bayi Lahir Rendah

Jan 28, 2016

Download

Documents

SMF anak
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Berat Bayi Lahir Rendah

(Berat Bayi Lahir Rendah)BBLR

Page 2: Berat Bayi Lahir Rendah

Definisi

Berat Badan Lahir Rendah

Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi.

Berat lahir berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir.

BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi cukup bulan.

Page 3: Berat Bayi Lahir Rendah

Pada Kongres European Perinatal Medicine II di

London (1970) telah diusulkan definisi berikut:

Bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37

minggu.

Bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37

minggu sampai 42 minggu.

Bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minngu

atau lebih.

Page 4: Berat Bayi Lahir Rendah

BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:

a. Prematuritas murni

Masa gestasinya < 37 minggu dan berat badannya

sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau

biasa disebut neonatus kurang bulan- sesuai masa

kehamilan (NKB-SMK).

Page 5: Berat Bayi Lahir Rendah

b. Dismaturitas

Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan

seharusnya untuk masa gestasi itu. Dismatur dapat terjadi

dalam preterm, term, post term. Dismatur dapat pula NKB-

KMK, NCB-KMK, NLB-KMK. Setiap bayi yang berat lahirnya

sama dengan atau lebih rendah dari 10th persentil untuk masa

kehamilan pada Denver intra uterin growth curves, berarti

bayi mengalami retardasi pertumbuhan interuterine dan

merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).

Page 6: Berat Bayi Lahir Rendah

Klasifikasi BBLR

Jadi BBLR dapat dibagi menjadi 2 yaitu BBLR tanpa

melihat usia gestasi dan BBLR menurut usia gestasi.

a. Berat badan lahir rendah (BBLR): berat lahir < 2500

gram

b. Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR): berat lahir

1000-1500 gram

c. Berat badan lahir ekstrem rendah (BBLASR): berat

lahir < 1000 gram

Page 7: Berat Bayi Lahir Rendah

BBLR menurut usia gestasi:

BBLR denagn usia gestasi < 37 minggu

(NKB)

BBKR dengan usia gestasi > 37

minggu (KMK)

Page 8: Berat Bayi Lahir Rendah

Epidemiologi

Prevalensi BBLR masih cukup tinggi, terutama di negara dengan sosio ekonomi rendah. Data statistik menunjukan sekitar 90 kasus BBLR terjadi dinegara berkembang. Di Negara berkembang, angka kematian BBLR mencapai 35 kali lebih tinggi dibandingkan bayi dengan berat lahir diatas 2500 gram.

Page 9: Berat Bayi Lahir Rendah

Sejak tahun 1981, frekuensi BBLR telah naik, terutama karena adanya kenaikan jumlah kelahiran preterm. Sekitar 30% bayi BBLR di Amerika Serikat mengalami dismaturitas, dan dilahirkan sesudah 37 minggu. Di negara-negara yang sedang berkembang sekitar 70% bayi BBLR tergolong dismaturitas.

Page 10: Berat Bayi Lahir Rendah

Di Indonesia, angka kejadian bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain, yaitu berkisar 9%-30%. Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut survey Demografi dan

Kesehatan (SDKI), angka BBLR sekitar 7,5%.

Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan

pada sasaran program gizi menuju Indonesia Sehat yaitu

maksimal 7%. Menurut perkiraan, setiap tahunnya sekitar

400.000 bayi lahir dengan BBLR.

Page 11: Berat Bayi Lahir Rendah

Etiologi

Prematuritas murni1. Faktor ibu

Penyakit Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan

misalnya perdarahan anterpartum, trauma fisis dan psikologis. Penyebab lainnya adalah DM, penyakit jantung, bakterial vaginosis.

Usia Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia

dibawah 20 tahun dan pada multi gravida yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat. Pada ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga sering ditemukan. Kejadian terendah ada pada usia 26-35 tahun.

Page 12: Berat Bayi Lahir Rendah

Keadaan sosial ekonomi Kejadian tertinggi pada golongan sosial

ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.

Page 13: Berat Bayi Lahir Rendah

2. Faktor janin

Hidramnion, gawat janin, kehamilan ganda,

eritroblastosis umumnya akan mengakibatkan

BBLR.

Page 14: Berat Bayi Lahir Rendah

Dismaturitas

Penyebab dismaturitas adalah setiap keadaan

yang mengganggu pertukaran zat antara ibu dan

janin (gangguan suplai makanan pada janin).

Dismaturitas dihubungkan dengan keadaan medik

yang mengganggu sirkulasi dan insuffisiensi plasenta,

pertumbuhan dan perkembangan janin atau

kesehatan umum dan nutrisi ibu.

Page 15: Berat Bayi Lahir Rendah

Manifestasi Klinis

Fisik; bayi kecil, pergerakan kurang dan masih lemah, kepala lebih besar daripada badan, lemak yang sedikit sehingga sulit mempertahankan suhu tubuh normal, berat badan < 2500 gram.

Sistem pernafasan; pernafasan belum teratur, frekuensi nafas bervariasi dikarenakan paru yang belum matur.

Kulit dan kelamin; kulit tipis, transparan, lanugo banyak, rambut halus dan tipis, serta genitalia belum sempurna.

Sistem saraf; refleks moro, refleks menghisap, menelan, batuk belum sempurna.

Sistem muskuloskeletal; aksifikasi tengkorak sedikit, ubun dan satura lebar, tulang rawan elastis kurang, otot-otot masih hipotonik, tungkai abduksi, sendi lutut dan kaki fleksi.

Page 16: Berat Bayi Lahir Rendah

Diferensial Diagnosis

Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) < 1500 gram

Berat Badan Lahir Ekstrem Rendah (BBLASR) < 1000 gram

Page 17: Berat Bayi Lahir Rendah

Penatalaksanaan

Pemberian vitamin K1. Injeksi 1mg IM sekali pemberian. Peroral 2mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu)

Mempertahankan suhu tubuh normal, jaga agar selalu tetap hangat. Misalnya dengan kangaroo mother care (KMC), inkubator, atau pemancaran panas.

Pada BBLR refleks hisap masih lemah maka pemberian ASI dapat diberikan dengan pipet atau OGT. Pastikan pemberian ASI dalam jumlah yang cukup. Pemberian minimal 8x/hari.

Bila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20gram/ hari selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2x seminggu.

Page 18: Berat Bayi Lahir Rendah

Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi pada Berat Badan

Lahir Rendah (BBLR) adalah Hiportemi

Hipoglikemia

Gangguan cairan dan elektrolit

Hiperbilirubinemia Sindrome gawat nafas

Page 19: Berat Bayi Lahir Rendah

Paten duktus arteriosus Infeksi Perdarahan intraventrikulerApnea of PrematurityAnemia

Page 20: Berat Bayi Lahir Rendah

Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada BBLR antara lain:Gangguan perkembanganGangguan pertumbuhanGangguan penglihatan (Retinopati)Gangguan pendengaranPenyakit paru kronisKenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah

sakitKenaikan frekuensi kelainan bawaan

Page 21: Berat Bayi Lahir Rendah

Prognosis

Prognosis bayi berat badan lahir rendah ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi (makin muda masa gestasi/ makin rendah berat bayi makin tinggi angka kematian), asfiksia / iskemia otak, sindroma gangguan pernafasan, perdarahan intraventrikuler, dysplasia bronkopulmonal, retrolental fibroplasias, infeksi, gangguan metabolik (asidosis, hipoglikemia, hiperbilirubinemia ).

Page 22: Berat Bayi Lahir Rendah

Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal (pengaturan suhu lingkungan, resusitasi, makanan, mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan, asfiksia, hiperbillirubinemia, hipoglikemia, dan lain-lain.

Page 23: Berat Bayi Lahir Rendah

Daftar Pustaka

Hasan R, Alatas H. Perinatologi. Ilmu Kesehatan Anak 3: edisi ke-4. Jakarta: FKUI, 1985; 1051-7.

Wiknjosastro H, Saifuddin AB. Bayi Berat Lahir Rendah. Ilmu Kebidanan; edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2002; 771-83.

Arifuddin J, Palada P. BBLR-LBW. Perinatologi dan Tumbuh Kembang. Jakarta: FKUI, 2004: 9-11.

Behrman RE, Kliegman RM. The Fetus and the Neonatal Infant, Nelson Textbook of pediatrics; 17th ed. California: Saunders. 2004; 550-8.

Saifuddin AB, Adrianz G. Masalah Bayi Baru Lahir. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal; edisi ke-1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2000: 376-8.