Top Banner
BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH DI DESA CEMANDI SIDOARJO Oleh Akhmad Faishol J ABSTRAK Reog Cemandi tidak seperti Reog pada umumnya yang kita ketahui seperti Reog Ponorogo, Reog Dog dan lainnya. Reog cemandi ini berasal dari kabupaten Sidoarjo. Reog cemandi berbeda dengan reog-reog lainnya, dari segi penyajian, bentuk iringan musik, ataupun gerakannya. Untuk itu melalui makalah ini dirumuskan suatu masalah : Bagaimana struktur penyajian, alat musik, dan teknik permainan yang digunakan pada Reog Cemandi. Tujuan umum dari penelitian ini : 1) Memperkenalkan kesenian tradisional yang dimiliki kabupaten Sidoarjo. 2) Melestarikan kesenian tradisional Reog Cemandi. Dan tujuan khusus dari penelitian ini : 1) Mengetahui struktur penyajian reog cemandi. 2). Mengetahui alat yang digunakan dalam iringan Reog Cemandi. 3). Mengetahui teknik permainan yang digunakan dalam iringan penyajian Reog Cemandi. Penelitian ini dilakukan pada satu-satunya Grup Reog Cemandi yang berasal dari desa Cemandi kecamatan Sedati kabupaten Sidoarjo dalam rangka memperingati 1 Muharram 1434H di Desa Cemandi Sidoarjo yang diketuai oleh Susilo. Dengan demikian melalui penelitian ini dapat dijadikan referensi tentang kesenian yang ada di Sidoarjo Kata kunci : Penyajian, Reog
29

BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Feb 09, 2016

Download

Documents

Alim Sumarno

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : AKHMAD FAISHOL J,
http://ejournal.unesa.ac.id
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI

DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH

DI DESA CEMANDI SIDOARJO

OlehAkhmad Faishol J

ABSTRAK

Reog Cemandi tidak seperti Reog pada umumnya yang kita ketahui seperti Reog Ponorogo, Reog Dog dan lainnya. Reog cemandi ini berasal dari kabupaten Sidoarjo. Reog cemandi berbeda dengan reog-reog lainnya, dari segi penyajian, bentuk iringan musik, ataupun gerakannya. Untuk itu melalui makalah ini dirumuskan suatu masalah : Bagaimana struktur penyajian, alat musik, dan teknik permainan yang digunakan pada Reog Cemandi.

Tujuan umum dari penelitian ini : 1) Memperkenalkan kesenian tradisional yang dimiliki kabupaten Sidoarjo. 2) Melestarikan kesenian tradisional Reog Cemandi. Dan tujuan khusus dari penelitian ini : 1) Mengetahui struktur penyajian reog cemandi. 2). Mengetahui alat yang digunakan dalam iringan Reog Cemandi. 3). Mengetahui teknik permainan yang digunakan dalam iringan penyajian Reog Cemandi.

Penelitian ini dilakukan pada satu-satunya Grup Reog Cemandi yang berasal dari desa Cemandi kecamatan Sedati kabupaten Sidoarjo dalam rangka memperingati 1 Muharram 1434H di Desa Cemandi Sidoarjo yang diketuai oleh Susilo. Dengan demikian melalui penelitian ini dapat dijadikan referensi tentang kesenian yang ada di Sidoarjo

Kata kunci : Penyajian, Reog

Page 2: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan

untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Menurut

Kuntjaraningrat Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,

norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.

Kesenian di Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku di

Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan sejumlah 17.508

pulau di Indonesia memiliki budaya dan seninya sendiri - sendiri. Indonesia

memiliki ribuan jenis kesenian, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas.

Kesenian tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan dan keroncong,

karena 2 jenis kesenian tersebut yang terdengar sampai dipelajari di negara lain.

Sebenarnya indonesia sangatlah kaya akan karya seni dan budaya yang tidak

dimiliki oleh negara lain, tapi sayang akhir-akhir ini banyak karya seni dan

budaya indonesia yang di klaim oleh negara lain, itu karena warga Indonesia

sendiri yang tidak mau menghargai karya seni dan budayanya, bahkan mereka

cenderung menyukai produk negara lain atau luar negeri, padahal di luar sana

banyak negara yang iri dengan kekayaan seni dan budaya indonesia sampai-

sampai mereka berani mengklaim kesenian dan kebudayaan negara kita, seperti

yang baru-baru ini terjadi kesenian Reog dari Ponorogo yang diklaim negara

tetangga tersebut.

Kabupaten Sidoarjo merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,

Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik

di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten

Mojokerto di barat. Sidoarjo dikenal sebagai penyangga utama Kota Surabaya,

dan termasuk kawasan Gerbangkertosusila. Sidoarjo dikenal dengan sebutan Kota

Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali Brantas, yakni Kali

Mas dan Kali Porong. Kota Sidoarjo berada di selatan Surabaya, dan secara

geografis kedua kota ini seolah-olah menyatu.

Page 3: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Sidoarjo tidak hanya dikenal sebagai kota udang dan petis tetapi juga

dikenal dengan kesenian Reog Cemandi. Reog Cemandi ini berbeda dengan reog-

reog yang ada di Indonesia, kendati Reog ini hanya berupa topeng tanpa hiasan

bulu merak seperti halnya reog Ponorogo, iringan musiknya pun hanya

didominasi suara dhang-dhang. Maklum, alat musik yang digunakan terdiri atas

beberapa kendang yang dimainkan oleh beberapa orang.

Keberadaan kesenian ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat

umum, yang berdomisili di Sidoarjo sendiri pun mengaku belum pernah

mendengar atau pun melihat kesenian ini. Oleh sebab itu melalui makalah yang

berjudul “Bentuk Penyajian Musik Reog Cemandi Dalam Peringatan 1 Muharram

1434 Hijriah Di Desa Cemandi Sidoarjo” ini akan membahas secara rinci baik

tentang bentuk penyajiannya, alat musik serta teknik permainan yang digunakan

dalam penyajian Reog Cemandi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

siapapun yang membacanya.

PEMBAHASAN

Struktur Penyajian Reog Cemandi

Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibukota Propinsi Jawa

Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini

dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan

perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan

baik dan terarah. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber

daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo

mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian

regional. 

Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112.5’ dan 112.9’ Bujur Timur dan

antara 7.3’ dan 7.5’ Lintang Selatan. Batas sebelah utara adalah Kotamadya

Surabaya dan Kabupaten Gresik, sebelah selatan adalah Kabupaten Pasuruan,

sebelah Timur adalah Selat Madura dan sebelah barat adalah Kabupaten

Mojokerto.

Page 4: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Wilayah kabupaten Sidoarjo terbagi atas 18 Kecamatan, diantaranya

terdapat sebuah kecamatan yang bernama kecamatan Sedati. Kecamatan Sedati

berada di sebelah ujung timur-utara Kabupaten Sidoarjo dan berjarak 14 Km dari

pusat kota Sidoarjo. Sebelah barat kecamatan berbatasan dengan kecamatan

Gedangan dan Buduran, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Buduran,

sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Waru, sedangkan sebelah timur

berbatasan dengan Selat Madura.

Kecamatan Sedati memiliki beberapa kelompok kesenian yang masih

berjalan sampai saat ini. Seperti Patrol, Hadrah, Banjari, Reog Cemandi dan lain-

lain. Reog Cemandi ini berbeda dengan Reog yang ada di Indonesia pada

umumnya. Secara bentuk dan juga iringannya juga sangat berbeda, Kalau Reog

Ponorogo terdapat bulu merak pada topengnya ( banongan ), sementara reog

cemandi hanya ada 2 buah topeng saja yang biasa disebut banongan lanang dan

banongan wadon. Dalam penyajian Reog Cemandi juga tidak ada yang namanya

Jathil, warok, klonosewandono, bujangganong ataupun dadak merak.

Seni, dalam hal ini seni pertunjukan selama perjalanan sejarah

memperlihatkan keragaman fungsi yang disandangnya. Beragam fungsi ini oleh

Soedarsono dikelompokkan ke dalam tiga wilayah, yaitu 1) sebagai sarana ritual,

2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai presentasi estetis. Pemilahan ke dalam

tiga wilayah ini berdasarkan kepentingan pengamat atau penontonnya. Ketiga

wilayah yang dipilahkan demikian ini tidak tersekat mutlak, tetapi seringkali

bertumpang tindih. Misalnya, seni pertunjukan yang disajikan untuk kepentingan

ritual juga menampilkan nilai-nilai estetis atau seni pertunjukan yang ditampilkan

untuk hiburan pribadi juga tidak lepas dari keindahan yang membalut wujudnya.

Reog Cemandi sudah ada sejak tahun 1922, pada saat itu reog cemandi

difungsikan untuk mengusir Belanda dari desa tersebut, sampai saat ini Reog

Cemandi sudah turun pada generasi ke 5 dari sejak keberadaan Reog Cemandi ini,

Pada mulanya kesenian ini dinamakan “Mujahidin”, Karena identik dengan nama

islami, dikhawatirkan terjadi pendapat-pendapat yang tidak diinginkan, maka

diubahlah nama kesenian tersebut menjadi Reog Cemandi.

Page 5: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Reog Cemandi sekarang ini mempunyai fungsi sebagai sarana ritual, tapi

terkadang difungsikan sebagai arak-arakan karnaval atau hajatan pengantin,

namun tidak menghilangkan nilai ritualnya tersebut. Karena pada saat karnaval

ataupun arak-arakan pengantin, Reog Cemandi ini dipercaya masyarakat Cemandi

sebagai penolak bala (bahaya). Di Desa Cemandi tersebut Reog Cemandi sudah

menjadi tradisi untuk pengiring pengantin, baik pengantin yang masuk Desa

Cemandi atau keluar Desa Cemandi.

Disamping itu nilai magis pada Reog Cemandi ini pun masih kental, hal

tersebut dibuktikan dengan diberinya sesajen setiap akan melakukan aksinya, juga

setiap malam jum’at legi.

Menurut Koentjaraningrat (2002:348) Sesajen ini adalah penyerahan sajian pada saat-saat tertentu di dalam rangka kepercayaan terhadap makhluk halus, ditempat-tempat tertentu, seperti dibawah tiang rumah, dipersimpangan jalan, dikolong jembatan dan dibawah pohon besar, di tepi sungai, serta tempat-tempat lain yang dianggap keramat dan mengandung bahaya gaib (angker).

Sesajen tersebut diletakkan ditempat penyimpanan Reog Cemandi beserta alat-alat

pendukung lainnya.

Ketua Reog Cemandi mengatakan : “Jika tidak ada sesajen ataupun tidak lengkap isi sesajennya, maka hal-hal gaib akan terjadi pada pemain Reog Cemandi, misalnya kesurupan, permainan musik yang kurang enak didengar, terasa berat dan lainnya”

Selain untuk arak-arakan Reog Cemandi juga digunakan sebagai media

ritual pada hajatan bersih desa yang dilakukan 1 tahun sekali pada bulan ruwah,

atau bulan menjelang puasa Ramadhan. Adapun beberapa urutan yang disajikan

dalam permainan Reog Cemandi, pada saat digunakan sebagai hajatan bersih desa

ataupun arak-arakan, Reog Cemandi mempunyai gaya yang berbeda. Untuk

sebuah arak-arakan pengantin di Desa Cemandi, Reog Cemandi selalu

ditempatkan dibarisan paling depan dengan maksud sebagai penolak bala

(bahaya). Dengan formasi berbaris seperti halnya pasukan perang yang akan

melawan musuh, dengan 2 orang memakai banongan pada barisan depan, disusul

6 orang penabuh kendang dibelakangnya, ditambah 2 orang lagi yang

Page 6: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

membunyikan angklung bambu, dan berjalan kaki dari pintu masuk desa menuju

rumah pengantin, ditengah perjalanan para pemain Reog (penabuh Kendang)

memperlihatkan sedikit atraksi yang disebut silang silat, namun atraksi ini tidak

selalu dilakukan karena melihat kondisi dan situasi yang memungkinkan.

Berbeda dengan arak-arakan pengantin, pada saat diikutkan dalam kegiatan

karnaval dalam rangka hari jadi kota misalnya, Reog Cemandi ditempatkan sesuai

dengan kehendak panitia penyelenggara, dalam artian tidak harus pada barisan

pertama, sama dengan pada saat arak-arakan pengantin, ditengah perjalanan para

pemain reog ini melakukan atraksi silang silat juga. Sedangakan dalam rangkaian

pertunjukan hajatan desa ataupun acara-acara yang terdapat sebuah panggung

didalamnya, pertunjukan Reog Cemandi dalam gerakannya terlihat lebih

kompleks atau lebih banyak dibandingkan pada saat arak-arakan dan karnaval.

Dengan urutan gerakan sebagai berikut : 1) Hormat tamu, 2) Berbaris, 3) Hormat

dalam, 4) hormat lingkaran, 5) Silat secara vertikal, 6) silat secara horizontal, 7)

barisan semula, 8) Hormat terakhir. Untuk kegiatan bersih desa Reog Cemandi ini

tidak melakukan arak-arakan keliling Desa, melainkan hanya ditampilkan di Balai

Desa setempat.

Page 7: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Foto : Penulis

Gambar 1

Foto kelompok kesenian Reog Cemandi bersama mahasiswa Universitas Negeri Malang yang menempuh ujian perkuliahan Repertoar di kegiatan desa cemandi dalam rangka memperingati 1 Muharram 1434H atau bertepatan pada tanggal 15 November 2012.

Foto : Penulis

Gambar 2

Banongan Lanang adalah karakter tokoh laki-laki (lanang) dalam Reog Cemandi, dengan sebuah golok yang selalu dikenakan untuk menakut-nakuti, konon topeng (Banongan) ini sudah ada sejak pertama kali Reog Cemandi ini muncul atau sekitar tahun 1922.

Page 8: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Foto : Penulis

Gambar 3

Banongan wadon adalah karakter tokoh perempuan (lanang) dalam Reog Cemandi, dengan busana khas perempuan yang selalu dikenakan, konon topeng (Banongan) ini sudah ada sejak pertama kali Reog Cemandi ini muncul atau sekitar tahun 1922.

Page 9: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Foto : Penulis

Gambar 4

Reog Cemandi saat arak-arakan keliling desa Cemandi dalam rangka memperingati 1 Muharram 1434H atau bertepatan pada tanggal 15 November 2012. Agenda arak-arakan ini dilakukan setiap tahun di Desa Cemandi, pada saat itu sebagai penyelenggara acara tersebut adalah Karang Taruna “Bina Karya” dan Risma (Remaja Masjid Al-Fath).

Page 10: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Alat musik

Musik mempunyai peranan penting dalam sebuah tarian ataupun

sejenisnya, karena dengan adanya iringan musik gerakan dalam sebuah tarian

akan mudah diingat, ada banyak macam alat musik yang dapat digunakan sebagai

iringan tarian, tari tradisi khususnya, seorang koreografer biasanya menggunakan

seperangkat gamelan sebagai pengiring dari tarian tersebut. Berdasarkan sumber

bunyinya alat musik ini juga terbagi menjadi 5 jenis, yaitu : 1) idiofon, 2)

kordofon 3) membranofon 4) aerofon, dan 5) elektrofon.

Dalam hal iringannya, Reog Cemandi juga berbeda dengan reog yang

lainnya, karena dalam Reog Cemandi ini hanya menggunakan 6 buah kendang

(membranofon) dan 2 angklung (idiofon) sebagai pengiringnya, untuk kendang

yang digunakan pun tidak seperti kendang yang digunakan pada gamelan, karena

salah satu sisi kendang tersebut terbuka. Untuk angklungnya pun tidak harus

memilih nada tertentu, asal bunyi dari kedua angklung tersebut berbeda dapat

digunakan sebagai pengiring, keberadaan angklung ini tergong baru dalam sajian

Reog Cemandi, berbeda dengan kendang yang digunakan, kendang ini sudah ada

sejak pertama kali Reog Cemandi ini muncul atau sekitar tahun 1922, dan sampai

sekarang masih tetap menggunakan kendang tersebut.

Kendang yang digunakan terbuat dari kayu nangka yang masing-masing

mempunyai ukuran panjang 50 Cm. Adapun simbol-simbol yang terdapat pada

kendang ini mempunyai filosofi sebagai berikut : 1) lulang (kulit) yang

mengandung makna menghalang-halangi musuh, karena pada awal adanya Reog

Cemandi ini ditujukan untuk mengusir Belanda yang ada di Desa tersebut, 2)

tanding mempunyai makna tanpa tanding, 3) penjalin (rotan) yang berarti

Page 11: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

menjalin persatuan dan kesatuan, untuk angklungnya ditambahkan pada awal

generasi ke 5 ini.

Terdapat 6 buah kendang yang mempunyai sebutan yang disesuaikan

dengan suara atau pola pukulannya, ada 2 kendang yang disebut dhang-dhang

karena kendang tersebut jika dimainkan menghasilkan suara dhang-dhang. 2

kendang yang disebut Selan (sela) karena dalam memainkan kendang tersebut

diantara sela-sela dari kendang yang pertama atau kendang dhang-dhang. 1 buah

kendang bem karena suara yang dihasilkan berbunyi seperti mengucap kata bem.1

buah kendang yang disebut drendeng karena pola ritme yang digunakan akan

berbunyi seperti mengucap kata drendeng, kendang yang satu ini berbeda dengan

kendang lainya karena menggunakan rotan sebagai pemukulnya.

Semua kendang terbuat dari kayu nangka yang sudah ada sejak awal

keberadaan Reog Cemandi, namun baru-baru ini kelompok Reog Cemandi

tersebut mencoba menggunakan paralon besar sebagai pengganti dari kendang

yang terbuat dari kayu, namun ketua Reog Cemandi yang akrab disapa Cak Susilo

mengatakan : “Suara yang dihasilkan tidak enak, tidak seperti yang terbuat dari

kayu” ketika ditanya dalam wawancara. Pada kendang-kendang tersebut terdapat

pengait yang nantinya akan digunakan sebagai pegangan saat kendang-kendang

tersebut ditanting.

Page 12: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Foto : Penulis

Gambar 5

Seorang pemain Reog Cemandi menanting salah satu kendang yang digunakan dalam iringan reog cemandi, yaitu kendang yang biasa disebut kendang drendeng. Berbeda dengan kendang lain yang digunakan dalam iringan, kendang ini dilengkapi sebuah pemukul untuk membantu dalam memainkan kendang tersebut.

Teknik permainan

Kendang termasuk alat musik perkusi, adapun cara memainkannya

adalah dengan dipukul pada bagian membran atau kulitnya. Sama halnya pada

kendang bali yang digunakan pada saat berjalan yaitu dengan cara ditanting dan

dipukul dengan hanya menggunakan tangan kanan, namun kendang Reog

Cemandi ini mengandalkan sebuah pengait yang terdapat pada tiap-tiap kendang

sebagai pegangan dan bertumpu pada lengan kiri.

Foto : Penulis

Gambar 6

Page 13: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Teknik memainkan kendang Reog Cemandi berbeda dengan memainkan kendang lainnya. Cara membawa kendang tersebut dengan cara ditanting / gendong dengan lengan tangan kiri sebagai tumpuan kendang tersebut, dan dimainkan dengan cara memukul pada sisi bawah yang terdapat ulang dengan telapak tangan.

Terdapat 6 kendang yang digunakan dalam iringan Reog Cemandi, 5 diantaranya

cara memainkannya dipukul dengan menggunakan telapak tangan kanan yaitu

kendang dhang-dhang, selan dan bem dan 1 kendang menggunakan rotan sebagai

pemukulnya (kendang drendeng).

Semua kendang-kendang tersebut mempunyai pola pukulan yang berbeda

antara satu dengan yang lainnya. Awal dan akhir pada permainan kendang ini

ditandai dengan pukulan pada kendang drendeng, jadi kendang ini berfungsi

sebagai aba-aba tanda dimualai atau berakhirnya pertunjukan Jika dituliskan

dalam notasi balok sebagai berikut :

Page 14: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Terdapat 2 Kendang dhang-dhang dalam sajian Reog Cemandi yang tiap 1

ketuknya terdapat dua kali pukulan, dan pukulan tersebut dilakukan bergantian

dengan kendang dhang-dhang yang kedua.

Page 15: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Sama halnya dengan kendang dhang-dhang, terdapat dua buah kendang Selan

yang dibunyikan secara bergantian namun setiap ketuknya hanya berbunyi satu

kali.

Page 16: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Kendang bem kendang yang paling berat diantara kendang lain, kendang bem ini

pada formasi barisan, terdapat pada barisan belakang bersebelahan dengan

kendang drendeng

Page 17: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Dan kendang yang terakhir adalah kendang drendeng, untuk memainkan kendang

ini dibutuhkan sebuah pemukul karena pola ritmenya tidak memungkinkan jika

menggunakan telapak tangan,

Page 18: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Pola ritme kendang dilakukan seperti itu dari awal sampai akhir pertunjukan, baik

pada saat arak-arakan ataupun saat pertunjukan di panggung. Ritme ini akan

diulang ulang sampai urutan penyajian benar-benar selesai. Jika Reog Cemandi ini

digelar untuk arak-arakan untuk berhentinya sajian tersebut tergantung pada

situasi dan kondisi pada saat itu, misalnya kelelahan ataupun lainnya. Berbeda

dengan waktu digelar sripanggung, iringan musik harus tetap berjalan sampai

benar-benar selesai.

Sebelum memulai pertunjukan khususnya pada saat akan pentas di

panggung dalam artian bukan arak-arakan atau karnaval, salah seorang pemain

melantunkan sebuah syair yang merupakan tanda akan berlangsungnya sebuah

pertunjukan Reog Cemandi

Iki reog, reog cemandiReog e wong Sidoarjo

Ayo konco podho nyawijiBebarengan bangun negoro

Dalam syair tersebut mempunyai makna bahwa Reog Cemandi adalah Reognya

warga Sidoarjo dan semua harus bersama-sama dalam membangun negara.

Kemudian dilanjut dengan syair yang berikutnya.

Lakune wong urip, iling gusti NiroTansah ibadah Ing tengah ratri

Suci diri Jiwo mewarogoSumingkiro barang olo sing nggudho riko

iling gusti Niro, sing sayup sing rukun

Lanjutan syair tersebut mengingatkan semua orang agar selalu ingat kepada

tuhannya dan beribadah di segala waktu, apapun yang menjadi godaan pada diri

manusia agar menjauh. Syair tersebut hanyalah tambahan dari ketua yang

sekarang (Susilo) agar dalam penyampaian pertunjukan tersebut mudah dipahami

oleh masyarakat yang menyaksikan.

Page 19: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

untuk setiap penyajiannya diawali dengan kendang drendeng kemudian

kendang dhang-dhang berbunyi sampai kurang lebih tiga pukulan, kemudian

disambung dengan kendang selan, juga tiga pukulan lalu kendang bem menyusul,

namun kendang bem ini biasanya menunggu kendang dhang-dhang dan selan

menghasilkan bunyi yang stabil, setelah itu disambut dengan pukulan kendang

drendeng dan diulang-ulang sampai benar-benar rangkaian dari penyajian Reog

Cemandi berakhir. Jika digabungkan antara kendang dhang-dhang, selan, bem dan

drendeng. Kurang lebih hasilnya akan seperti ilustrasi yang ada dibawah ini.

KESIMPULAN

Reog Cemandi merupakan warisan kesenian dari para pendahulu yang

melawan penjajah yang ada di Sidoarjo pada zaman itu. Reog Cemandi masih

kental dengan sifat magisnya karena setiap malam jum’at legi dan juga setiap

akan melakukan pertunjukan harus diberi makan ugo rampen (sesajen). Iringan

musik Reog Cemandi berbeda dengan Reog-reog yang ada di Indonesia karena

Reog cemandi ini hanya menggunakan kendang dan angklung sebagai

pengiringnya. Kendang-kendang tersebut adalah dhang-dhang, selan, bem dan

drendeng. Sebagai tanda akan berlangsungnya pertunjukan Reog cemandi ini

salah seorang pemain melantunkan sebuah syair dengan bahasa Jawa untuk

menghimbau pada para penikmat. Reog Cemandi ini sudah jarang ditampilkan

didepan umum, dibutuhkan regenerasi untuk menjaga kesenian ini agar tetap

hidup.

Page 20: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

Daftar Pustaka

Koentjaraningrat, 2002, Manusia dan kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Djambatan,

Soedarsono, R.M. 2002, Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi, Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

,_______________, 2006, trilogi seni, penciptaan, eksistensi dan kegunaan seni, Yogyakarta, Badan penerbit ISI Yogyakarta.

“ Reog cemandi, kesenian khas Sidoarjo yang tetap lestari” , gelar budaya agraris dicandi pari, Katalogus, 2008, hal. 17.

“Reog Cemandi, fatwa kiai untuk usir kompeni”, PENA 07 Juli 2012. Hal. 16

PUSTAKA MAYA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sidoarjo ( diakses tanggal 1 desember 2012)

Page 21: BENTUK PENYAJIAN MUSIK REOG CEMANDI  DALAM PERINGATAN 1 MUHARAM 1434 HIJRIAH  DI DESA CEMANDI SIDOARJO

http://www.sidoarjokab.go.id/ ( diakses tanggal 1 Desember 2012)

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php ( diakses tanggal 5 Desember 2012 )