BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar Belakang MasalahBentang lahan ini tersusun dari bentuk
lahan asal proses marine atau geomorfologi asal marine.Geomorfologi
asal marin merupakan bentuk lahan yang terdapat di sepanjang
pantai. Proses perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin dangkal laut maka akan
semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan
semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang
alam di daerah pantai.Pengaruh proses marin berlangsung intensif
pada daerah pantai pesisir, khususnya pada garis pantai di wilayah
pesisir tersebut, bahkan ada diantaranya yang sampai puluhan
kilometer masuk ke pedalaman. Selain itu, berbagai proses lain
seperti proses tektonik pada masa lalu, erupsi gunung api,
perubahan muka air laut, dan lain lain sangat besar pengaruhnya
terhadap kondisi medan pantai dan pesisir beserta karakteristik
lainnya. Adakalanya proses marin di kawasan ini berkombinasi dengan
proses angin (aeolin). Medan yang terbentuk dari kombinasi dus
proses ini bersifat spesifik.Berbagai proses berlangsung di daerah
pantai dan pesisir, yang tenaganya berasal dari ombak, arus, pasang
surut, tenaga tektonik, menurunnya permukaan air laut maupun
lainnya. Proses ini berpengaruh terhadap medan dan karakteristikya,
serta mempengaruhi perkembangan wilayah pantai maupun pesisir
tersebut. Oleh karena itu, dari latar belakang diatas maka penulis
mengangkat judul Bentang Lahan Pantai untuk memenuhi tugas makalah
untuk mata kuliah Geomorfologi Dasar.
1.2Rumusan MasalahBerdasarkan pada uraian latar belakang di
atas, dapat dikaji adabeberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai
berikut:1.Apa pengertian bentang lahan pantai?2.Apa saja yang
termasuk dalam mintakat pantai?3.Bagaimana proses terbentuknya
bentang lahan pantai?4.Bagaimana pengklasifikasian pantai menurut
para ahli?5.Bagaimana daur perkembangan garis pantai?6.Bagaimana
bentuk topografi pantai?
1.3Tujuan PenulisanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu sebagai berikut:1.Untuk mengetahui pengertian bentang lahan
pantai.2.Untuk mengetahui mintakat pantai.3.Untuk mengetahui proses
terbentuknya bentang lahan pantai.4.Untuk mengetahui
pengklasifikasian pantai menurut para ahli.5.Untuk mengetahui daur
perkembangan garis pantai.6.Untuk mengetahui bentuk topografi
pantai.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bentang Lahan PantaiBentang lahan ini tersusun
dari bentuk lahan asal proses marine atau geomorfologi asal
marine.Geomorfologi asal marin merupakan bentuk lahan yang terdapat
di sepanjang pantai. Proses perkembangan daerah pantai itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin dangkal laut maka
akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan
semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang
alam di daerah pantai. Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut,
perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi
oleh:1.Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.2.Keadaan bentang
alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar
pantai tersebut.3.Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai
tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang
disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.4.Proses
geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan
bentang alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga
vulkanisme, diastrofisme, pelipatan, patahan, dan
sebagainya.5.Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang
surut, serta kegiatan organisme yang ada di laut.Di Indonesia,
pantai yang ada pada umumnya dialih fungsikan sebagai tempat wisata
yang notabene dapat membantu tingkat pendapatan suatu wilayah.
Apabila masyarakat mengetahui bahwa garis pantai bisa mengalami
perubahan, maka akan muncul pemikiran-pemikiran agar pantai
tersebut tetap bisa dinikmati keindahannya meskipun sudah mengalami
perubahan.2.2Mintakat Pantai1.Pesisir(Coast)adalah daerah pantai
yang tidak menentu dan cenderung meluas ke daratan. Biasanya
daratan terletak di belakang pantai (shore) yang tidak tergenang
air laut tetapi mendapat pengaruh bahari, batasnya disebutcoast
line. Coast line merupakan garis batas laut yang tetap dari
pesisir.2.Pantai (Shore) adalah daerah yang terletak antara pasang
dan surut, garis batas darat-laut disebutShore line. Shore line
atau garis pantai adalah garis yang membatasi permukaan daratan dan
permukaan air. Garis batas ini selalu berubah-ubah sesuai dengan
permukaan air laut. Garis pantai tertinggi terjadi pada saat
terjadi pasang naik setinggi-tingginya, sedangkan garis pantai
terendah terjadi pada saat terjadi pasang surut
serendah-rendahnya.Pantai dibedakan menjadi:a.Pantai belakang (Back
Shore)Backshore adalah bagian dari pantai yang terletak di antara
pantai depan (foreshore) dengan garis batas laut tetap (coastline).
Daerah ini hanya akan tergenang air apabila terjadi gelombang
pasang yang besar. Dengan demikian daerah ini akan kering apabila
tidak terjadi gelombang pasang yang intensitasnya besar. Bentang
alam seperti ini biasanya terdapat pada daerah pantai yang terjal,
misalnya di pantai selatan Pulau Jawa.b.Pantai Depan (Fore
Shore)daerah sempit yang terdapat pada pantai yang terletak di
antara garis pasang naik tertinggi dengan garis pasang surut
terendah.c.Endapan pantai (Beaches)Beaches merupakan endapan hasil
kegiatan laut yang terdapat di pantai. Menurut tempat terjadinya,
beaches ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:vEndapan
bawah pantai depan (lower forest beach), merupakan jenis endapan
yang terdapat di bagian bawah pantai depan. Endapan ini juga
merupakan hasil dari kegiatan gelombang dan arus litoral.vEndapan
atas pantai depan (upper foresher beach), merupakan jenis endapan
pantai yang terdapat pada bagian atas pantai depan. Endapan pantai
ini terbentuk karena hasil kegiatan gelombang.vEndapan pantai
belakang (backshore beach), merupakan jenis endapan pantai yang
terdapat pada pantai belakang yang sempit. Endapan pantai ini
merupakan gabungan dari hasil kegiatan gelombang yang besar, aliran
air dari gelombang pasang naik setinggi-tingginya, angin, serta
aliran sungaiyang membawa material batuan ke pantai belakang
tersebut.d.Lepas pantai (Off shore) yaitu daerah yang meluas dari
garis pasang surut terendah ke arah laut, dibedakan :Inshofe,
meluas dari garis pasang surut sampai gosong pasir (bar) atau
daerah empasan (breakers)Off shore,meluas di sebelah luar, arah ke
laut.
22.3Proses Terbentuknya Bentang Lahan PantaiTenaga yang
mempengaruhi proses pembentukan pantai, baik secara langsung maupun
tidak langsung ada beberapa macam, yaitu gelombang laut, arus
litoral, pasang naik dan pasang surut, tenaga es, dan kegiatan
organisme laut.1.Gelombang Air LautGelombang dapat terjadi dengan
beberapa cara, misalnya longsoran tanah laut, batu yang jatuh dari
pantai curam, perahu atau kapal yang sedang lewat, gempa bumi di
dasar laut, dan lain sebagainya. Diantaranya adalah gelombang yang
disebabkan oleh angin. Angin akan berhembus dengan kencang apabila
terjadi ketidakseimbangan tekanan udara. Karena tekanan yang tidak
sama di permukaan air itulah yang menyebabkan permukaan air
berombak. Adanya gelombang ini sangat penting dalam perkembangan
garis pantai.2.Arus LitoralSelain gelombang air laut, arus litoral
juga merupakan tenaga air yang sangat penting pengaruhnya dalam
pembentuka garis pantai. Pengaruh arus litoral terhadap
perkembangan garis pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
tekanan atau kekuatan angin, kekuatan gelombang laut, kedalaman
air, dan bentuk pantainya. Apabila bentuk pantainya landai dan
proses pengendapannya cukup besar, maka arus litoral mempunyai
pengaruh yang sangat penting sebagai tenaga pengangkut. Pada daerah
pantai yang tersusun dari batuan yang tidak kompak, proses erosi
akan bekerja sangat intensif. Jika hasil pengendapan terangkut dari
permukaan air yang dangkal menuju permukaan air yang lebih dalam,
maka arus litoral merupakan tenaga yang sangat efektif dalam proses
pengendapan di pantai.3.Pasang Naik dan Pasang SurutPengaruh
pasang-surut yang terpenting terhadap pembentukan pantai adalah
naik-turunnya permukaan air laut dan kekuatan gelombangnya. Apabila
gelombang besar terjadi pada saat pasang naik akan merupakan tenaga
perusak yang sangat hebat di pantai. Arus air yang ditimbulkan oleh
pasang naik dan pasang surut akan bergerak melalui permukaan
terbuka dan sempit serta merupakan tenaga pengangkut endapan
daratan yang sangat intensif.4.Tenaga EsPengaruh tenaga es yang
terpenting yaitu adanya pengkerutan es dan pemecahan atau pencairan
es. Air yang berasal dari bawah akan naik dan mengisi celah-celah
dan akhirnya akan membeku. Apabila terjadi perubahan iklim, maka es
akan mencair sehingga permukaan airnya akan bertambah
besar.5.OrganismeJenis binatang laut yang sangat penting dalam
proses pembentukan garis pantai beserta perubahannya salah satunya
yaitu binatang karang. Binatang karang yang paling banyak membentuk
batuan karang ialah golongan polyps. Polyps merupakan jenis
binatang karang yang sangat kecil yang hidup dengan subur pada air
laut yang memiliki kedalaman antara 35-45 meter.Jenis makhluk hidup
lain yang berpengaruh pada perkembangan pantai ialah
tumbuh-tumbuhan ganggang (algae). Ganggang merupakan jenis mikro
flora yang dapat membantu pengendapan dari larutan yang mengandung
kalsium karbonat menjadi endapan kapur.2.4Klasifikasi PantaiAntara
pantai yang satu dengan garis pantai yang lainnya mempunyai
perbedaan. Perbedaan dari masing-masing jenis pantai tersebut
umumnya disebabkan oleh kegiatan gelombang dan arus laut.Menurut
Johnson, pantai dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:Pantai
yang Tenggelam (Shoreline of submergence)Shoreline of submergence
merupakan jenis pantai yang terjadi apabila permukaan air mencapai
atau menggenangi permukaan daratan yang mengalami penenggelaman.
Disebut pantai tenggelam karena permukaan air berada jauh di bawah
permukaan air yang sekarang. Untuk mengetahui apakah laut mengalami
penenggelaman atau tidak dapat dilihat dari keadaan pantainya. Naik
turunnya permukaan air laut selama periode glasial pada jaman
pleistosin menyebabkan maju mundurnya permukaan air laut yang
sangat besar. Selain itu, penenggelaman pantai juga bisa terjadi
akibat penenggelaman daratan. Hal ini terjadi karena permukaan bumi
pada daerah tertentu dapat mengalami pengangkatan atau penurunan
yang juga dapat mempengaruhi keadaan permukaan air laut. Pengaruh
ini sangat terlihat di daerah pantai dan pesisir.Pada bentang lahan
yang disebabkan oleh proses geomorfologi, pantai yang tenggelam
dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Hal ini dapat dilihat dari
bentuk pantai yang berbeda sebagai akibat dari pengaruh gelombang
dan arus laut. Jenis-jenis pantai tersebut antara lain:a.Lembah
sungai yang tenggelamPada umumnya lembah sungai yang tenggelam ini
disebut estuarium, sedangkan pantainya disebut pantai ria. Lembah
sungai ini dapat mengalami penenggelaman yang disebabkan oleh pola
aliran sungai serta komposisi dan struktur batuannya.b.Fjords atau
lembah glasial yang tenggelamFjords merupakan pantai curam yang
berbentuk segitiga atau berbentuk corong. Fjords atau lembah
glasial yang tenggelam ini terjadi akibat pengikisan es. Ciri khas
dari bagian pantai yang tenggelam ini yaitu panjang, sempit,
tebingnya terjal dan bertingkat-tingkat, lautnya dalam, dan
kadang-kadang memiliki sisi yang landai. Pantai fjords ini
terbentuk apabila daratan mengalami penurunan secara
perlahan-lahan. Bentang lahan ini banyak terdapat di pantai laut di
daerah lintang tinggi, dimana daerahnya mengalami pembekuan di
musim dingin. Misalnya di Chili, Norwegia, Tanah Hijau, Alaska, dan
sebagainya.Lembah Glasial di daerah Alpin dari Alaska hingga
Selandia Baruc.Bentuk pengendapan sungaiBentuk pengendapan sungai
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: (1) Delta, yaitu endapan
sungai di pantai yang berbentuk segitiga dan cembung ke arah laut;
(2) Dataran banjir, yaitu sungai yang terdapat di kanan dan kiri
sungai yang terjadi setelah sungai mengalami banjir; (3) Kipas
alluvial, yaitu bentuk pengendapan sungai seperti segitiga,
biasanya terdapat di daerah pedalaman, dan ukurannya lebih kecil
bila dibandingkan dengan delta, serta sungainya tidak
bercabang-cabang.d.Bentuk pengendapan glasialBentuk pengendapan ini
disebabkan oleh proses pencairan es.e.Bentuk permukaan hasil
diastrofismeBentuk kenampakan ini dapat diilustrasikan sebagai
fault scraps (bidang patahan), fault line scraps (bidang patahan
yang sudah tidak asli), graben (terban), dan hocgbacks. Setelah
mengalami penenggelaman, fault scraps, fault line scraps, dan
dinding graben akan langsung menjadi pantai.f.Bentuk permukaan
hasil kegiatan gunung apiJenis pantai yang disebabkan oleh kegiatan
gunung api ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1)
Merupakan hasil kegiatan kerucut vulkanis (mound), yang menyebabkan
terbentuknya pantai yang cembung ke luar; (2) Merupakan hasil
kegiatan aliran lava (lava flow), yang menyebabkan terbentuknya
pantai yang cekung ke luar.2)Pantai yang Terangkat (Shoreline of
emergence)Pantai ini terjadi akibat adanya pengangkatan daratan
atau adanya penurunan permukaan air laut. Pengangkatan pantai ini
dapat diketahui dari gejala-gejala yang terdapat di lapangan dengan
sifat yang khas, yaitu:Terdapatnya bagian atau lubang dataran
gelombang yang terangkatDi daerah ini banyak dijumpai teras-teras
pantai (stacks), lengkungan tapak (arches), pantai terjal (cliffs),
serta gua-gua pantai (caves).Terdapatnya teras-teras gelombangTeras
gelombang ini terbentuk pada saat permukaan air mencapai
tempat-tempat di mana teras tersebut berada. Teras-teras ini
merupakan batas permukaan air.Terdapatnya gisik (beaches)Gisik
yaitu tepian laut yang terdapat di atas permukaan air laut yang
terjadi karena adanya pengangkatan dasar laut.Terdapatnya laut
terbukaLaut terbuka ini terjadi karena adanya dasar laut yang
terangkat.Garis pantai yang lurus (straight shoreline)Erosi
gelombang dan pengendapannya pada laut dangkal cenderung menurunkan
bentang lahan dan menyebabkan dasar laut dasar laut yang dangkal
menjadi datar. Apabila dasar laut yang dangkal tersebut sekarang
mengalami pengangkatan, maka garis pantai yang terbentuk akan
kelihatan lurus.3)Pantai yang Netral (Neutral shoreline)Tidak di
jumpai tanda-tanda penurunan atau pengangkatan di daerah pantai.
Jenis pantai ini terjadi di luar proses penenggelaman dan
pengangkatan, misalnya pantai yang terjadi pada delta, plain
hanyutan, terumbu karang, gunung api, gumuk-gumuk pasir, dan jenis
pantai yang merupakan hasil dari sesar (patahan).4)Pantai Majemuk
(Compound shorelines)Semula merupakan pantai tenggelam yang terdiri
dari beach kemudian air laut surut sehingga dasar laut muncul ke
permukaan atau pantai timbul kemudian tenggelam karena efisiensi
daratan mencair. Jenis pantai ini terjadi sebagai gabungan dua atau
lebih proses di atas. Berarti dalam suatu daerah bisa terjadi
proses penenggelaman, pengangkatan, pengendapan, dan
sebagainya.
Menurut Shepard:1.Kelompok Primer (Non Marine Agency), terjadi
bukan karena proses marine yang sering disebutYouth Full Coast.
Jenisini dibedakan menjadi:a.Terbentuknya karena erosi di daratan,
misalnya pantai ria, fiord.Pantai Ria di Spanyolb.Terbentuk karena
deposit dari daratan, misal:1)River deposit coast: delta2)Glacial
deposition coast: morain, drumlin3)Wind deposition coast:
beach4)Post extented by vegetation.2.Kelompok Sekunder (Marine
agency), terbentuk karena proses marine (mature coast), dibedakan
:a.Shorelines save by marine erosionb.Shorelines save by marine
depositionc.Coral reef coast22.5Daur Perkembangan Garis
Pantai1.Daur Perkembangan Garis Pantai yang TenggelamDaur
perkembangan garis pantai yang tenggelam ini dapat dipengaruhi oleh
erosi sungai. Gangguan yang terjadi di kulit bumi dan topografi di
sekitar garis pantai dapat mengalami perkembangan besar. Hal ini
tergantung dari keadaan batuannya, bentuk pantainya, kekuatan
gelombang dan arus lautnya, serta tingkat perkembangan atau stadium
pantainya.Stadium atau tingkatan perkembangan garis pantai yang
tenggelam itu sendiri dapat dibedakan menjadi empat macam,
yaitu:a.Stadium dini atau awal (initial stage)Pada tingkatan
permulaan ini, keadaan garis pantai sangat tidak teratur.
Teluk-teluknya dalam dan dipisahkan oleh daratan.b.Stadium muda
(youthful stage)Keadaan pantai pada stadium ini sama tidak
teraturnya dengan keadaan pantai pada stadium dini. Gelombang akan
menjalar dari suatu tempat ke tempat lain di sepanjang garis
pantainya dan mengikuti keadaan litologis atau struktur
batuannya.Pada stadium muda awal (early youth) ditandai dengan
terdapatnya pantai curam (cliff) yang sangat terjal, teras-teras
gelombang yang sempit di kaki pantai cliff tersebut, serta endapan
pasir. Sedangkan pada stadium muda akhir (late youth) ditandai
dengan terdapatnya gisik yang makin mengecil ke arah pantai dan
jenis endapan berada di tempat yang dalam airnya.Gejala lain dari
stadium ini yaitu terbentuknya lagoon yang terbentuk di belakang
dari ambang yang bersambungan dan gosong pasir. Lagoon atau laguna
atau tasik itu sendiri yaitu laut kecil yang umumnya terdapat di
tepi pantai dan bentuknya memanjang di sepanjang pantai tersebut
dan terpisah dari laut oleh daratan yang sempit.c.Stadium dewasa
(mature stage)Pada stadium ini perkembangan pantai yang tenggelam
dengan kenampakan topografinya yang khas sudah banyak yang hilang.
Pulau kecil, semenanjung, ambang yang bersambung, dan sebagainya
dapat hilang atau berpindah tempat karena pengaruh erosi gelombang.
Selain itu pada stadium ini, pantai cliff akan mengalami pelapukan
yang hebat karena pengaruh cuaca dan kemiringan lerengnya semakin
landai. Demikian juga dengan ketinggian dinding pantai di sekitar
teluk yang menjadi semakin rendah karena pengaruh angin dan sungai.
Arus litoral pada stadium ini dapat menyapu hasil-hasil endapan
pantai pada jarak yang sangat jauh.d.Stadium tua (old stage)Karena
pengaruh waktu, perkembangan garis pantai akhirnay mencapai usia
tua. Hal ini ditandai oleh semakin melemahnya tenaga erosi yang
berasal dari daratan mendekati permukaan air laut, sehingga
material yang dibawa oleh gelombang dan arus laut banyak diendapkan
di sepanjang garis pantai tersebut. Bentang lahan di daerah ini
kelihatan sangat landai sekali dan merupakan dataran pantai dengan
sudut kemiringan lerengnya sangat rendah atau kecil.11.Daur
Perkembangan Garis Pantai yang Terangkat atau timbulPerkembangan
garis pantai yang terangkat dapat dipengaruhi oleh kegiatan
gelombang, arus litoral, dan arus pasang surut. Selain itu, erosi
sungai juga dapat mempengaruhi perkembangan garis pantai yang
terangkat tersebut.Sebelum terangkat, sungai dapat mengerosi
daratan hingga cukup dalam dan menyebabkan terbentuknya lembah
dalam stadium muda hingga stadium dewasa. Selama dan sepanjang
pengangkatan, sungai tersebut mulai melakukan pengerosian pada
lembah baru yang terbentuk di sepanjang dataran yang terangkat
tersebut. Oleh karena itu, lembah sungai yang tua sampai yang muda
dapat terdapat bersama-sama di dekat laut.Pantai yang terangkat ini
dapat dibedakan lagi menjadi beberapa stadium atau tingkatan,
yaitu:a.Stadium dini atau awal (initial stage)Bentuk garis pantai
yang asli ini seolah-olah merupakan dataran pantai laut yang
terangkat secara langsung, teratur, dan berjalan secara
perlahan-lahan. Dengan demikian, kemiringannya ke arah laut sangat
kecil sekali atau landai. Kadang-kadang daerah ini merupakan daerah
pasang surut yang tergenang sewaktu terjadi pasang naik dan menjadi
kering kembali setelah berlangsungnya pasang surut. Di belakang
daerah ini pada umumnya terdapat dataran pantai yang datar dan
rata.Beberapa kenampakan yang terdapat pada pantai pada stadium ini
diantaranya adalah:1.NipNip merupakan pantai kliff yang tidak
seberapa curam. Hal ini disebabkan karena adanya kegiatan gelombang
pada pantai yang sedang mengalami pengangkatan.2.Gosong lepas
pantai (offshore bar)Apabila permukaan pantai yang datar ini agak
jauh tenggelam ke arah laut, maka apabila terjadi gelombang yang
cukup kuat akan memecah agak jauh dari pantai. Sekembalinya ke
laut, gelombang ini akan pecah dan mengangkut material lepas yang
terdapat di dasar air laut tersebut. Kadang-kadang pengangkutan
material lepas tersebut dapat berasal dari arah daratan karena
naiknya gelombang yang cukup kuat. Proses ini kemudian membentuk
gosong lepas pantai yang agak kasar dan sejajar dengan garis
pantai.Gambar : gosong lepas pantai
b.Stadium muda (youthful stage).Pada stadium ini, gosong lepas
pantai dan pantai nip atau pantai rusak yang asli terdiri dari
bagian dalam dan luar yang keduanya merupakan hasil pengikisan
air.Beberapa kenampakan yang dijumpai dalam stadium ini
adalah:1.Tasik (lagoon)Tasik merupakan laut kecil yang terdapat di
antara garis pantai dan gosong lepas pantai. Apabila sungai yang
bermuara di laut banyak mengangkut material batuan dari daratan,
maka tasik tersebut akan tertutup oleh material endapan tersebut,
sehingga akhirnya akan bersatu dengan pantai. Proses ini dibantu
oleh kegiatan pasang-surut dan gelombang. Selain itu proses ini
dapat juga dibantu oleh angin yang membawa endapan gumuk-gumuk
pasir sehingga dapat menutupi tasik tersebut. Di Indonesia
gejala-gejala seperti ini banyak dijumpai di pantai selatan
Parangtritis Yogyakarta.2.Teluk pasang-surut (tidal inlet)Tidal
inlet merupakan teluk kecil yang terbentuk akibat kegiatan
pasang-surut. Pada saat terbentuknya gosong lepas pantai,
ketinggiannya sangat bervariasi. Aliran air akibat pasang-surut
tersebut akan melalui tempat-tempat yang rendah. Apabila aliran air
pasang-surut tersebut sama atau melebihi kekuatan gelombang, maka
tempat-tempat yang lebih rendah akan terbuka. Bekas-bekas atau
tempat-tempat yang terbuka inilah yang disebut teluk pasang-surut
atau tidal inlet.3.Gosong lepas pantai yang berpindah-pindahJika
gosong lepas pantai ini telah mencapai ukuran tertentu, maka akan
menjadi sasaran yang baik dalam pengikisan gelombang yang cukup
kuat. Pada mulanya akan terbentuk pengendapan baik ke daerah laut
maupun ke arah daratan dari datangnya gelombang. Erosi pada sisi
luar dari ambang kemungkinannya membawa dasar laut ke dasar
gelombang (wave base). Dasar gelombang atau wave base merupakan
kedalaman air dimana pengaruh atau kekuatan gelombang sudah tidak
terjadi lagi. Apabila ambang berpindah-pindah ke arah daratan akan
semakin kecil dan beberapa bagian yang masih asliakan terangkut
oleh arus bawah. Sebagian lagi dihanyutkan oleh gelombang ke arah
pantai. Demikian juga dengan tasik, tasik yang terdapat di belakang
ambang semakin menyempit karena tergali dari dalam dan
dihapuskan.c.Stadium dewasa ( mature stage)Pada stadium ini,
perkembangan garis pantai yang mengalami pengangkatan, tasik,
rawa-rawa, teluk pasang-surut, pantai kliff yang tidak terlalu
curam, serta gosong pantai telah banyak mengalami pengrusakan.
Dalam keadaan asli, lereng yang landai serta dataran rendah yang
lembek dapat tererosi ke bawah hingga ke dasar gelombang dan pada
air dalam merupakan tenaga perusak yang sangat kuat ke arah pantai
atau pantai kliff yang landai.d.Stadium tua (old stage)Secara
teoritis, kenampakan pantai yang terangkat pada stadium ini sama
dengan stadium dewasa. Garis pantai akan selalu terus mundur
sebelum pengikisan gelombang. Hasil pembuangan atau pengikisan dari
daratan akan segera diangkut oleh arus air dan diendapkan pada
dasar laut yang dalam.22.6Bentuk Topografi PantaiDipengaruhi oleh
aktivitas gelombang, arus, sungai, angin, dan organisme. Erosi
gelombang sangat mempengaruhi terjadinya garis pantai. Banyak
faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi gelombang, misalnya
ukuran dan kekuatan gelombang, kemiringan lereng dan ketinggian
garis pantainya, komposisi batuannya, kedalaman airnya, serta
lamanya proses tersebut berlangsung.Apabila gelombang di laut dalam
menghempas pantai yang curam, maka sebagian besar air akan membalik
kembali ke laut dan mengerosi lereng kliff tersebut dan naik dari
permukaan air yang dangkal.1.Bentuk-bentuk hasil erosiDisebabkan
oleh aktivitas gelombang, baik oleh kekuatan gelombang itu sendiri
(hydraulic action) maupun karena membawa pasir (abrasi).a.Gua laut
(Sea Caves), terbentuk karena cliff mengalami erosi bawah (under
cutting) oleh pukulan gelombang arus.b.Celah (Cleff), erosi oleh
gelombang atau arus yang menimpa retakan atau patahan menyebabkan
terbentuknya celah di pantai.c.Teras-teras (Wave cut terraces),
terjadi karena dasar laut dangkal tererosi menyebabkan permukaan
menjadi rata kemudian terangkat.2.Bentuk-bentuk sisa
erosia.Cliffadalah diding terjal di pantai sisa daratan yang
terkikis gelombang.b.Stackyaitu tiang-tiang baru yang terpisah dari
daratan. Tersusun dari batuan yang resisten sehingga masih bertahan
dari pukulan gelombang.c.Arcadalah batuan berlubang tembus sebagai
akibat kikisan gelombang, tersusun dari batuan yang lunak (tidak
resisten).d.Head Landyaitu batuan daratan resisten yang menjorok ke
laut sebagai akibat erosi gelombang, terdiri atas batuan lava dan
breksi.3.Bentuk-bentuk hasil pengendapanSebagai tenaga pengendap
adalah gelombang, arus, sungai, dan angin.a.Gisik (beach) adalah
endapan pantai yang terletak antara mintakat pasang dan
surut.b.Gosong pasir (bar) yaitu endapan pasir atau kerikil di laut
sejajar garis pantai.1.Off shore bar (barrier bar), terdapat di
laut lepas hasil pengendapan backswash.2.Laguna (lagoon), laut
dangkal antara daratandan off shore bar3.Spit, endapan arus
sepanjang pantai, salah satu ujungnya menjorok ke laut
lepas.4.Hooks (Recurved spit), jung spit dibelokkan arahnya karena
ada arus dari arah berlawanan, ujung spit kemudian melengkung ke
arah laut lepas.5.Loopsujungspitdibelokkan ke arah daratan dan
bersambung dengan daratan.6.Bay mouth bar (embankment),endapan
pasir di mulut teluk yang terpisah dengan laut lepas karena arus
sejajar pantai memotong mulut teluk tersebut.7.Tombolo,endapan yang
menghubungkan daratan dengan pulau, sebagai akibat reflaksi
gelombang karena rintangan pulau tersebut.c.Guguk pasir pantai
(Coast dunes) adalah timbunan pasir di pantai sebagai akibat hasil
aktivitas angin dan vegetavFree dunes, timbunan pasir di pantai
oleh pengendapan angin tanpa di bantu vegetasi.vImpeded dunes,
timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin dan vegetasi atau
topografi kasar.4.Bentukan OrganismeDi bentuk oleh aktivitas
organisme di laut, meliputi pantai terumbu karang, pantai bakau dan
pantai berumput payau.a.Terumbu karang (coral reef) yaitu pantai
atau pulau yang tersusun dari karang sebagai akibat aktivitas
organisme polyps atau ganggang kapur.oSyarat yang baik untuk
kehidupan karang:1)Kedalaman laut < 40 meter, optimal 20
meter2)Temperatur air laut > 18C, optimal 25-29C3)Kadar garam
air laut 1:33%4)Sirkulasi air cukup, tetapi arus tidak terlalu
kuat5)Air laut jernih, sedikit lumpur, banyak mengandung kalsit
oKlasifikasi terumbu karang (Maxwell, 1968)1)Terumbu samudera
(oceanic reefs) yang dapat di bedakan menjadi:a.Koloni
embrionikb.Terumbu pinggiran (fringing reef)c.Terumbu penghalang
(barrier reef)d.Atol yaitu pulau karang di laut yang bentuknya
menyerupai cincin yang sangat besar.2)Terumbu paparan (shelf reef)
dibedakan menjadi:a.Koloni embrionikb.Terumbu rataan gelombang
(platform reef)c.Terumbu laguna-rataan (lagoon platform
reef)d.Terumbu rataan gelombang memanjang (longate platform
reef)e.Terumbu dinding (wall reef)f.Terumbu cuspate (cuspate
reef)g.Terumbu apron campuran (composite apron reef)h.Terumbu
cincin terbuka (open ring reef)i.Terumbu jala terbuka (open mesh
reef)j.Terumbu cincin tertutup (closed ring reef)k.Terumbu jala
tertutup (closed mesh reef)l.Terumbu sumbat (resorbed reef)oTeori
terjadinya terumbu karang dibedakan sebagai berikut:1.Teori
DarwinMenurut Darwin pertumbuhan atol di mulai dari adanya karang
pantai, karena suatu proses pulau beserta karang pantainya
tenggelam. Apabila proses penurunan ini berjalan lambat maka karang
yang masih hidp di pantai tersebut masih sempat membangun rumahnya
sehingga karang pantai itu dapat mencapai permukaan laut kembali,
bentuknya melingkar seperti cincin.2.TeoriGlacial Controldari
DalyDaly mendukung teori Darwin, menurut dia tenggelamnya
pulaudisebabkan karena mencairnya efisiensi daratan pada jaman
inter glasial.3.Teori Penggelombangan dari KeumenKeumen juga
mendukung teori Darwin dan berpendapat bahwa tenggelam dari
timbulnya pulau karena gerak pelipatan pada kulit bumi. Pada gerak
ini permukaan bumi mengalami penggelombangan sehingga bagian yang
semula punggung antiklinal yang muncul di atas permukaan laut suatu
saat dapat tenggelam di bawah permukaan laut, proses ini terjadi
berulang-ulang.4.Teori Imbangan Isostasi dari MolengraafMolengraff
menyatakan bahwa tenggelamnya pulau terjadi karena adanya imbangan
isostasi. Pulau-pulau volkan semakin bertambah berat karena erupsi
sebagai akibat bertambahnya materi dari volkan itu. Untuk mencapai
keseimbangan isostasi pulau tersebut mengalami penenggelaman secara
lambat dan berlangsung lama sesudah erupsi itu berhenti. Sehingga
dapat tumbuh karang pantai selanjutnya berkembang menjadi karang
penghalang atau atol.5.Teori MurreyEkspedisi Murrey menemukan
puncak volkan yang sudah mati, letak puncaknya di bawah permukaan
laut. Menurut dia puncak-puncak volkan yang sudah mati yang
letaknya tidak begitu dalam akan mengalami pengendapan terutama
jenisbenthos. Oleh karena itu lama kelamaan menjadi tinggi sehingga
mencapai ketinggian yang memenuhi syarat bagi hidupnya bintang
karang. Dengan tumbuhnya karang di tempat itu maka dapat berbentu
atol.6.Teori GardinnerPrinsip teori ini hampir sama dengan Murrey,
menurut Gardinner pembentuk atol bukan binatang karang tetapi
ganggang karang dari jenisLithothamnium. Faktor yang menyebabkan
bentuk gelang adalah perbedaan kesuburan antara bagian tengah dan
tepi pulau tersebut.b.Pantai bakauDi daerah tropis bakau (mangrove)
beradaptasi dengan air asin sehingga banyak di jumpai mintakat
pasang surut. Fungsi terpenting tanaman bakau di pantai adalah
melindungi erosi gelombang dan menjadi perangkap sedimen yang
terbawa dari daratan maupun dari laut pada saat pasang sehingga
proses deposisi berlangsung cepat.
BAB IIIPENUTUP3.1KesimpulanBentang lahan ini tersusun dari
bentuk lahan asal proses marine atau geomorfologi asal
marine.Geomorfologi asal marin merupakan bentuk lahan yang terdapat
di sepanjang pantai. Proses perkembangan daerah pantai itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin dangkal laut maka
akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan
semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang
alam di daerah pantai.Mintakat pantai terdiri dari 1.
Pesisir(Coast)adalah daerah pantai yang tidak menentu dan cenderung
meluas ke daratan, 2. Pantai (Shore) adalah daerah yang terletak
antara pasang dan surut, garis batas darat-laut disebutShore
line.Proses terjadinya bentang lahan pantai dipengaruhi oleh tenaga
baik secara langsung maupun secara tidak langsung diantaranya yaitu
: gelombang laut, arus litoral, pasang naik dan pasang surut,
tenaga es, dan kegiatan organisme laut.Klasifikasi pantai menurut
Johnson dibedakan menjadi pantai teggelam, pantai terangkat atau
timbul, pantai netral dan pantai campuran. Sedangkan menurut
Shepard dibedakan menjadi kelompok primer dan kelompok
sekunder.Daur perkembangan garis pantai dibedakan menjadi 2 yaitu :
perkembangan pantai yang tenggelam terdiri dari stadia awal dan
stadia muda, perkembangan pantai terangkat atau timbul terdiri dari
stadia awal, stadia muda,stadia dewasa dan stadia tua..Bentuk
topografi pantai dipengaruhi oleh aktivitas gelombang, arus,
sungai, angin, dan organisme. Faktor yang mempengaruhi terjadinya
erosi gelombang, misalnya ukuran dan kekuatan gelombang, kemiringan
lereng dan ketinggian garis pantainya, komposisi batuannya,
kedalaman airnya, serta lamanya proses tersebut berlangsung.Apabila
gelombang di laut dalam menghempas pantai yang curam, maka sebagian
besar air akan membalik kembali ke laut dan mengerosi lereng kliff
tersebut dan naik dari permukaan air yang dangkal.
3.2 SaranPemerintah seharusnya mampu meningkatkan kualitas
bentang lahan pantai khususnya yang ada di Indonesia saat ini.
Indonesia memiliki berbagai jenis ekosistem laut seperti terumbu
karang serta organisme lainnya. Selain itu juga harus mampu
meningkatkan kualitas pantai untuk sarana rekreasi namun di adakan
penjagaan agar pantai tetap terjaga kelestariannya.
DAFTAR PUSTAKA.
Dwi, Ichwan.2010.Bentang Lahan Marine.
(online),(http://one-geo.blogspot.com/, diakses 29 Maret
2012)Dibyosaputro, Suprapto.1997,Geomorfologi Dasar, Fakultas
Geografi Universitas GadjahMada, YogyakartaSyahputra.2010.Tipe
Pantai. (online)(http://younggeomorphologys.wordpress.com/, diakses
29 Maret 2012)Kafila, Zaky.2010,Bentuk Lahan Asal Marine.
(online)(http://zakykafila.blogspot.com/, diakses 07 Juni 2012)