Page 1
' '
~ .~"-" : .. '\'..!c)llo'c ~ ~>·'~ ....... 't
_VAAIA$1 P·OLA ALIRAN ANGIN DAN. DISTRlBUSI TEt<ANJ\r,l ANGIN
. PAOA BEBERAPA MACAM aANGlJNAN PERTANlAN
Oloh:
Nu:·~iult Blntoro
,\
.J.urus.an JV1eltanisa,si Pertanian . . -
Falc:ult:as Tolu-:oloni Pertaniari
Unh1orsitas Ga,djah Mada
· Yogybl(aa·ta·
., 4' r .
. .\
:-·
., :• . . -~~ ~··'f989 . :•
·.~41-- .• ' •. .' ... , • . ..... -1 ' ·.- .J
. '
''j l J
. 'i
,1 . i
Page 2
1
KATA PENGANTAR
Atas berkat rachDlat Tuhan Yang Maha Esa, tel~h dapat dise
lesaikan penulisan laporan basil peneli tian yang b•rjudul "VAI1 si Pola Al~ran Angin dan Distribusi Tekanan Angin Pada Beberapa
Macam Bangunan Pertanian". Penelitian ini dilaksanakan d1 Labo
ratoriwa Bangunan Pertanian, Fakultas Teknologi ·Pertanri.an, UDli
versi tas Gadjah Mada. Peneli tian ini saya laksanak.an mu1ai bu
lan N,ovember sampai·dengan bulan Deseaber 1989.
·Pada kesempatan in:l. saya ingin menyal'lp&ikan teri.makasih k!
pada :
1. Bapak Ir. Saroyo, sebagai dosen pembimbing yang te.lah membe
rikan petUDjuk dan saran-saran hingga peneli tian 1n1 · · d&jpa t. ··
diselesaikan.
z. Bapak Dr. Ir. Zuheid Noor, sebagai Dekan Fakultas Teknolog:L_
Pertanian yang telah memberikan,ijin untuk aeleksanak:an pene -litian 1n1.
3. Semua pihak yan•g telah raemberikan baa.tuannya sampai ~e:aulis
an basil penelitian ini selesai.
Sudah barang tentu didalam pelaksanaan penelitian maupun,
penulisan basil penelitian 1n1 tidak terlepas dari ~ekuraQgan
kekurangan, aamun besar harapan saya seaoga basil peneli tiaa
ini dapat beraantaat bagi yang memerlukannya.
Yogyakarta, Januarj. 1990
penulis
Page 3
.,
iii
DAFTAR ISI
Halaman
llalaman jhdul •••••••• ' • 8 •••••• •. ........... , ........... 1
Ka tn pengan tar •••••.•.• 1 ••••• ~ • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • i.i
Daftar isi • • . • • •. . . . . • . . . . • • . . . . . . . . . . . . . • . . • • . . . . . . . • • iii
Daftar tabel. • • . • • .. . .. . • . • • • • . . • • . . .. .. . . . • . . . • • • . . • • . . .. • . iv
Da ftar gam bar • • • • • • • . . • . . • • • . • • • • . • . . • • • • • . • . • • • . • . • • • v
BAB I. PENDAHULUAN
1. 1. La tar bel.!iiknn~ •........ ·· .......... r. • • • • • • • • 1
1.2. :Tujuan penelitian •••••••••••·•············ 6
1.3. Kegunaan penelitian ••••••••••••••••••••••• 6
;BAB II. rt.'INJAUAN PUSTAKA ::
2. l. Bangunan ·pel~~anian Sf!<:ar:." URlUtll •••••••••••• r; 2. 2. Inve.atasi untult bangunan pertanian • • • • • • • . 8
2.3. Faktor-faktor yang berpengaruh
turhauap ba.ngunan pertanian •·····•········ 9 . .
2.1h Beban yang bekerja pada bangunan •••••••••• 10
2.5. Beban yang ditimbulkan oleh angin .......... 12
2. 6. Koetild.en gay a t~kan angi.n •••••••••• i.... 16
BAB III. ME~rODHE PENELITIAN
3.1. Bahan dan alat yang dibutuhkan •••••••••••• 22
3.2. Rancangan penelitian ••••••••••••••••.•••·•• 22
3.3. Pelaksanaan penelitian ••••••••••.• •••••••• 27
·BA~' IV. ANALISA DA'l'A.
4.1. Analisa terhad·:..p pola aliran angin .......... 29 ·
4.2. !nalisa ctata dtstrtbuai tekanan ans1n ••••• 36 ·
' . '
Page 4
4.2.1. Ana1isa statistik untuk
bangunan ngable" •••••••••••••••••••••••••••••• 36
4.2.2. Ana1isa statistik untuk
bangunan. "m.oni tor" ••••••••••••••••••••••••• • • • 37 . 4.2.3. Analisa statistik untuk
bangunan· "shed n • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 38
BA~·v. PEMBAHABAN
5.1. Pola aliran angin pada bangunan pertanian ••••••• 40
5.2. D1etr1busi tekanan angin pada bam.gunan •••••••••• 44
BAB VI. KESIMPULAN
6.1. Pola aliran angin pada bangunan pertanian ••••••• 49
6.2. Distribusi tekanan angin pada bangunan
pe.rtanian • • • • • • • • • • • • • • • • • • • .. • •. • • • • .. • • • • • • • • • • • • 49 ·
LAMPI RAJ:
1. Data tekanan angin pada bangunan· dengan atap "gable". .;,
2. Data tekanan aagin pada bang.unan dengan. atap "mond. tor''.
3. Data tekanan angin pada bangunan dengan atap "shed".
Page 5
iv
DAF!'AR TABEL
1. Beban mati yang ditiabulkan oleh
kerangka bangunan •••••••••••••••••••••,••••••••••••••
2. H~bunsan antara tekanan angin. densan
ketinggi.an teapat •••••••••••••••••••••••••••••••••••• .. 3. K.oetisien gaya untuk permukaan mirin:g ••• •••••••••••••
4. K:oetisien gaya bangunan beratap ''gable" den,gan
dindin:g depan terbuka •••••••••••••• 1•••••••••••••••••
5. Koef1sien gaya untuk perancangan beban
angi.n untuk baagunan pertanian •••••••••••••••••••••••
6. Anava basil analisa tekanan angin pada
bangunan dengan atap 11 gable" •••••••••••••••••••••••••
7. Anava hasil analisa tekanan angin pada
bangunan den:gan atap "monitor" •••••••••••••••••••••••
8. Anava basil analisa tekanan an.gi.n pada
bau.gunan deaga11 a tap y:ahed" • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • .3
Page 6
v
DAFI'AR GAMBAR 1.
1. Grafik'' hubungan an.tara kecepa~an angi.n
dengan tekanannya ••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 4
2. Potongan melintang bangunan beratap
11 gable11, ~okasi harga C serta bukaan •••••••••••••••••• 8
3. Koefisien gaya untuk beban angin pada
bangunan dengan atap "gambrel" ••••••••••••••••••••••••
4· Ukuran bangunaa beratap 11gable11 •••••••••••••••••••••••
5. Ukuran bangunan beratap "shed" • •••••••••••••••••••••••
6. Ukuran bangunan beratap "monitor" ••••••••••••••••••••• 6
7. Pandangan samping pola aliran angin pada
bangunan. beratap 11gable11 .............................. .
B. Pandangan.atas pola aliran angin pada
bangunan beratap "gable" ••••••••••••••••••••••.••••••••
9. Pandangan samping pola aliran angin pada
bangunan beratap nmonitor" •••••••••••• •• .................. .
10. Pandangan atas pola aliran an.gin. pada
bangunan beratap "monitor" ••••••••••••• ••·••••• ••••••••
11. Pandangan samping pola aliran angin pada
bangunan beratap "shed" •••••••••••••••••••••••••••••••
12. Pandangan atas pola aliran angin pada
bangunan beratap "shed" ••••••••• • .•••••••••••••••••.••••
,J
Page 7
..
I. PENDAHULUAN
• 1.1. Latar belalc::..t.ng
Tiga wacaru ltebutuhan yang paling pokok bagi sstiap.
si~ untuk hidup layak adalah : makauan, sandant~ dan papa
u tempat tipggal. Ketiga r.nacam kqbutuhan tersebut harus
dapat pel'hiltian yang seimbang dan seraai sehingga tidalt
u-
ta
11-·
t .I'-·
dapat ketimpangan diantar.a.nya. Usaba-uaaba. yang d:ljalanltan da
lam bid&ng partailiau adalah untulr. dapat memenuh1 · ltebutu Wl
.akan pangan. sandang dan papan bagi umat manusia.
wenghasilkan bahan mal~anan ataupun sandang, mah:a
perallilt~n-pel•alat.an dan juga papan atau. disebut jugEl
bangunan pertan:Lan. Oleh ltar·al!a i tu bahgun8Jl pertanian
ga11g peranan yang pentj ng didalam m~mproduksi makana.n <lEm
dant~ untult meauenuhi kebutuhan manuaia, sehingga kehad:t..r•an
ugunan pertanian dalam. bidang per·tantan harua benar ... benar ·
perhatikan.
Apabila kita perhatikan lebih cermat. sering kita t
bany.ut bangunan pertanian ;yang clidirikan .tidak dapat
si sebapimanaaeatin;ya, sehingga tujuan ,iungsion .... l dari ·•
g-
buatan banpnan teraebut tidak tercapai. Disampiq ban1ak a-·
ngunan pertaliian ;yan.g tidak berfungsi s$bagaimana mestiny di . . . . -antaran;ya ada ;yang justru berten.tangan dengan apa yang s~ UJ
n;ya diberikan oleh suatu bangunan pertanian. Hal .1n1 b-
kan karena :
Page 8
2
1. Bangunan dibuat atas dasar ltemauan pribadi, dibuat dj.mana
saja tanpa mempelajari secara jelas apa yang dibutuhkan.
2. Orang terbiasa menganggap bahwa bangunan pertan•ian
sekedal• ·tambahan saja dalam usaha pertania.n.
hanya
3. Bangunan pertanian dewaaa ini, diliha:t 'dari segi stk'till:.tur-
al tidak d~lpat·segera disesuaikan dengan perubahan-peruba~
an yang cl,iinginkan.
Bangunan per·tanian mel"Upakan bagian yang tid~tk dapat di
pisahkan. didala111 menjalankan U13aha dibidang pe.rtanian. Banguu
an: per·tani.an juga mewberikan sumbangan· 'yang besar terhadap pe . . -ningls:atan eftisiensi produlcsi, meningkatkan kwalitas basil
produksi pe1•ta:nian dan memberikan lingkungan kerja yang sehat
dan nyaman bagt pekerja maupun ternak yang diuaahakan.
Bangunan pertauian mempunyai nilai yang s~ma pentin~nya de
ngan peraiatan-peralatan Wl'l.Upun mesin-aes:J.n pertaiiian, oleh
ka1•ena 1 tu didalam menyusun ·program uutuk ~ pengelolaan usaha
dibidang pertanian harus juga w.endapat perhatian yang sama
dongan pera.latan-peralatan maupun mesin...:mosin yang d.:l.gunaltan
d·:!laua~ usalla pertanian tersobu t. l
Besarnya bi.~y~ yang d~cu:nakan untult mendiri.kan 'banauntln.
perta,.nian ti~etltlah kecil, aebagai ilustraai nilai investao:t
yang dih:eluarkan untuk bangunan pertanian di Amerika Serikat · "!'f
diperldrakan;mencapai 29- 30 milyard dollar dan kurang lebih
dna m!ll.yard dollax· lagi dilteluarkan untuk perawatan maupun
p~rbaikan set:\.ap tabunnya (Bowera'.!l. ~. • 1973) • Selan.jutnya · .
dikatakan, sebaga1. auatu bagian dari uaaha dibida!1g pertalld.---&t, bia7a yang dikeluarka.n untuk bangunan pertanian cukup be
ear. Sebagai contob : diperkirakan paling sedikit 10 veraen
beaya yang diperlukan untuk usaha peternakan bal"Us dikeluaz·-
Page 9
..
3
kan untult bangunan pertanian, panelitian tempat untuk bangunan
pada areal pertanian serta pengaturan tata letak diantara b.a-
ngunan-bangunan partanian tel"sebut, dimana pengaturan lettik
ini akan mempangaruhi besarnya eff!siensi produksi yang pada
gi11rannya. altan mampengaruhi. beaya produkai secara total.
Seuara rata-rata kurang-.lebi.h 30 paraan da1 .. i seluruh akt1V1.
taa dala111 bida.ne; :pertanian dilakukan di dalam Ul6\.Upun di aeki
tal' ba11gunan pertanian, padc.l usaha peternakan propors1 1n1. ma.t
kin beaar dan bisa mencapai 75 persen.
Dari lteterangan di atas dapatlah ·dilihat betapa besar pe
ranan dan nilai invastasi yang harus dikeluarltan untuk mendi
rikan bansunan pertan.tan, akan tetapi banyalc: orang/petani flU• . dab terbiasa mensanggap bahwa bansunan pertanian hanyalah mfj-
rupakan suatu barang pelengkap saja dalam usaha pertan:Lan, t1-
dak menghasilkan sesuat1:1. Anggapan yang delllikian ini harus se
gera dih:!langltan agar tujuan untuk meningltatkan produltsi dalam
b~d~ng pertanian benar-benar dapat dicapai.
,
Karena bangunan pertan.ian merupakan bagian yang tak dapa t ·
dipisahli:au dala111 usaha pel·tanian, maka didalam peran.c;anaannya
harus diperhitungkan juga aebagai suatu bagian yang terkoordi
nasi da1•.i.. keseluruhan p.£>ogrwtt panaelolaan usaha pertand.an ter~
sebut. Sebelum suatu bangunan partanian didirikan harus diketa ' -
hui lebih dabulu tujuaq pokolt bagunan pertanian teraebut se-
lanjutnya barulah diambil langltah-langka.h un.tuk ,.
bangunan tersebut. Tujuan pendirian bansunan antara ~a~n : un-
tult mencapai produltsi semah:a:l.mal mungkin, penjagaan kwali tas
basil pertanian yang disimpan. pencapaian effisiensi kerja ae
tinggi mungkin, penghematan yang menyeluruh dari koX11St1r•nksi
dan menejemen sert~ kondisi kesebatan dan ltenyamanan bagi pe-,
Page 10
. \
4
tani a~au ternak yang dipelihara.
Beberapa taktor yang perlu diperhatikan 'untuk dapat terc!
painya tujuan pembuatan bangunan pertanian di atas secara ga~
r.:l.s besarnya adalah : lokasi, 11ngkungan dan perancaugan ba-.
ngunan. Lokas1 berltaitan dengan pengaturan tata letak
bangunan yang aatu dengan yang lainnya serta pengaturan
an tara
di d£1,. -law masint-masing bangunan tersebut. Lingktingan berhubungan
dengan masala:h-ma.salah faktor-faktor alam yang · mempengaruh1
bangunan pertaniail aeperti : suhu, sinar matahar1, air, angin
ae1•ta falttor-faktor alarn lainnya. Sedantkan perancangan ba
n.unau berbubunsan densan ukuran dari ba«ian-bagian bangunan,
juualah dan sita1; material aorta perk:t.x·aan beaya untult membuat
bangunan ter~ebut. ·
Separti telah· diseb.utkan di ataa, babwa salah aatu faktor
alam yang barpongaruh terhad.ap perencanaan bangunan pertanian
adalah ang;in. Angin merupaltan salah satu beban bidup yang akan
hekerja pada bangunan pe1•tanian, sehingga perlu sekali diper
bitungkan dalam nterencanakan suatu bangunan; lebih-lebih untuk
daerah-daerah yang sering d:llanda angin dengan kecepatan. yang
cultup besa~. Apa.bila angin bertiup mengenai suatu banaunan ma
lta angin tersebut akan menaakibatkan terjadinya tekanan yang
oukup besar baik pada permultaan dinding-dindins bansunu.n ml;lu·-
pun atapnya, yang harua dapa.t ditahan oleh rangka bangunan.
Sehingga apabila konstru~s1 dari bagian-bagian bangunan terse
hut tidak kuat anaka akan dapat lepas s&tu sama lainnya atau
. bahkan akan bancur,, bl,ll 1B1. : akan mengakibatkan k~rugian ya11g
sangat besar. Sebaliltnya didalam Jlerancangan siatim v.entilasi
alamiah dimana keluar masuknya udara ke dalam bangunan dige-' .~ ' ' ·. .
x•akan oleb tEmaga ang1n, maka adanya angin d1s1ni justru sa-
Page 11
5
11gat diperlukan agar. sirltulasi udara di dalam bangunan perta
niait tersebut dapat berjalan (\engan bailt. Dengan sist1m ven
tilasi yang baik malta pengendalian tem~eratur, kelembaban, d~
·bu-debu maupun bau ya:ag kurang enalt dar.1 4alam bangunan dapat
dilakukan dengan mudah, seb:i.ngga dapat diciptakan linglttmgan,
yang nyC;lman dan aebat bagi petani maupun ternak yang d1.u.oaha
lum ataupura dapat diciptaltan ltondiai yang sesuai untuk J>e
nyiuapanan has11~has11 pertanian.
01$1:.. karena dem:lkian pen"t.i.ngnya faktor angin didalam pe
rancangan bangunan pertanian, maka didalam mendirikan bangun
an. pertanian sudah selayaknya talttor an~n ini untuk diperh1-
t~ngkan. Baik sebagai bebun yang akan bekerja pada bangunan
maupun aebagai tenaga penggerak sistim ventilasi aptit.bila ba
llb'tman teraebut dirancang dangan menggunakan ventilasi alami
ah. Salah satu faktor penting didalam m.emperhi~ungkan pe»:ga-'
rub angin terhadap bangunan pertanian adalah perlu diketahui-
nya pola aliran angin maupun d1stribusi tekanan angi11 terse-.. ~ .
but pada ba~gunan. Dengan alasan tersebut diatas, maka pada
penelitian ini diambil j"dul :
"Vana.n ·'Po~a J.liraa' Aacia dan Distr.t.bu.n TMaaan· A.DC1B. · _P.ada
Beberapa Ma~alll aaacunalr ·partanian"•
Page 12
., 6
1.2. Tujuan penelitian
1. Un.tuk mengetalwi. pola e.li.ran aagin pada beberapa macaa
b eatuk baaswaan pertanian.
2. Uatuk aeagetahui distribusi tekanan ep,.n pada bagi~n
bag1an bangunan pertaDian.
1.3. Kegunaaa pene11tian.
Balah aatu faktor penting untuk meaperhitUBgkan pen;garu&
angin pada baasunan ad.alah dengan mengetahui pola .
aD'&:i• serta distribuaiDya pada banguaan. pertaai.an. Dengan~ 4! ketahuinya 1\0la aliraa serta distribusinya, malta dalam meraJtr~o
cog bangunan maupun s1st1.m vent1.laa1 dapat dilakukan deagan
baik, seh1.agga banguaan pertanian yan.c cl1dir::l.kan akaa dapat
bertungsi sebaga1.mana mest1.nya.
Page 13
! I I
?
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bangunan Pertanian Secara Umum
Bangunan pertanian dibutuhkan hampir pada semua usaha da
laru bic;lang pertanian, baik sebagai sarana penctukung maupun se
bagai bangunan utama dalam usal1a· teraebut. Keberadaan bangun
an pertanian dalam mendukung keberbasilan f!Uatu sistim produk
s1 a4alah sanp:t besar seltali, karena banaunan pertanian meru
paltan faa111 ta.s produksi yang sama pen.tingnya dengan perala ta!!
peralatan pertanian yang lainnya.
Kejelekan didalatn merancang suatu bangunan pertanian du
lam usaba pertanian akan dapat mengakibatkan kerugian yang be
sal· bahltan mungkin altan dapat mengakibatkan tel"jad:tnya kegaga-I
lan total pada uaaha terse but. Pengertian bangunan per·tanian
tidak t.erbatas pada baJ:lgunan tersebut se~ra individu, akan
tetapi 'juga mengandung pengertian hubungan. antara_ satu bangun
an denganbangunan yang l.ainnya dalam auatu usaba pertanian,
babkan· hubungan sa tu ltelot4pok bangunan dengan kelompok bangun
an yang lainnya.
Tlte A,m~rican Society. of Ag~cultural Engj,neers memberikan
batasan: sebagai berikut : Bangunan pertanian m.eliputi kegiatan . . -
kegiatan penel.itian, perencanaan, pembuatan dan penjual.an dari
bangunan-bangunan khusua yang digunakan didalam bidang perta
nian. Misalnya : bangunan untuk penyimpana~ basil-basil perta-
nian, pusat-pusat pensolahan basil pertanian dan. bangunan de-' I
Page 14
8
ngan kontrol iklim yang lengkap untuk tujuan produksi yang m&!
simum.
2.2. Investasi untukbangunan pertanian
Bangl;lnan pertanian dalam suatu usaba pertani.an mempunyadL
nilai ekonomis yang tinggt ballltan · dibeberapa tempat inveatasi
uutuk bangunan per·tanian sama besaroya 4enpn investasi untuk
laban •. Secat•a ra ta-ra.t~:l bangunan pertanian di takeir kurang-le
bih seper11ma sampai dengan seperempat dari seluruh investasi
untuk laban, bangunan, mesin-mesin pertanian dan ternak. ,. " '
;
Sadatt.gkan investasi yang dikeluarkan untuk bangunan pertanian
beaerta lahannya Jturang lebih 75 persen dari investasi total,
sedangltan 25 persen aisanya dibagi masing-masing untuk m.esin
mesin pertanian dan ternak ( Colli clarl' Ma!"tini 19J5) •r· '.I
: .. : Dari uraian di atas terlihat bahwa bangunan pertani.an
mempunyai nilai investaai yang sangattinggi, oleh karena itu
ba.ngunan pertanian sebagai salah.satu tasilitas dalam. menjala!!
kan us;:.\ha pertanian harus benar-benar diperhi tungkan dengan
cermat. untuk menghindil.ri lterugian-~erugian yang tidak diingill
kan.
Beberapa hal yang ·mempengaruhi beearnya investaei bangun ..
an pertanian antara lain :
1. Besar-kecilnya usaha yang dijalankan, di.butuhkan in:veatasi'
yang semakin tinggi dengan semaldn luasnya laban yang diusa
haltan dan semakin besar produksi yang dihasilkan.
2. Jenis uaaha, sebagian beaar dari aumber dana dikeluarkan un
tuk kepentingan bangunan pertanian.
3. Lokasi, keadaan iklim seperti suhu yang ekstreem, hujan dan
angin memerlukan je~l$ bangunan yang lebib mabal.
Page 15
9.
4. Pemilikan dan- kebanggan rasa mem:lliki sering memerlukanin
vostasi yanglebih tinggi,. sebaliknya usaha pertanian de
ngan cara menyewa kadang-kadang hanya memerlukan investasi i
yang rendah.
5. Bahan-bahan konstruk~1. yang· digunakan, hal ini
dalam liarga untuk bahan-bahan yang berbeda.
be.rvaria.si
6. Perubahan-perubahan keperluan, perubaban dalam sistim .per-
tanian, praktek-pratek baru dan penggunaan peralatan-peral!
tan dan penggunaan tenaga buruh yang semakin m:enurun akan
mampengaruhi besarny~. i11Vestae1. dan renovasi untuk bangunan
pertanian.
2.3. Faktor-falttor yang berpengaruh terliadap 'bangunan pertanian
Agar supaya bangunan pertanian· yang akan didirikan dapat
memberikan dukungan yang m.'1ksimum dalam suatu ueaba pertanian
yang dijalankan, maka sebelum suatu bangunan pertanian itu di
dirikan haru:S dit"encanakan dahulu agar tujuan pembuata.n bangun
an pertanian tersebut dapat .~esuai dengan yang dib.S.rapk.an. Kon
disi alaJil seperti : temperatur, hujan, kelembaban, angin, sinar
matabari dan masalah drainase semua harua dipertimbangkan dida
lam merancang suatu bangunan pertanian. Adanya var!asi kondisi
alam yang berbeda-beda menuntut perubahan-peruba~an design ba
ngunan agar sesuai dengan kondist alam disekitarn,ya. Disam.
ping itu hal-hal yang ber)l':'bungan dengan maaalah ekonomi seper
ti modal yang tersedia, laju pengembaliannya dan program mene
jemen juga berpengaruh terhadap rancangan bangunan pertanian
yang akan dibuat.
Menurut · Wbitak&r ( 1979,)., beberapa faktor yang berpe
ngaruh dalam merancang bangunan pertanian antara lain.:
•
,
Page 16
10
1. Keperluan-lteperluan tungsional untuk jen1s usaha yang ·akaa
dijalankan, seperti lokasi, ternpera·t.ur,. aiu.ar ma~ahari, pe£ !
lindun~on phisik, sanitasi dan keamanan.
2. Effisiensi kerja yang hlenyoluruh, termaauk iaekanisa·si, pe
Jnusata'n keg:latan-kegiatan, pergerakan yang melingk.ar, pena
nganan prodult-produk pertanian secara curah dan lain-lain.
3· Rancangan ba.11gunan men1bahas ten tang· be ban ~ang akan beker
ja pada bangun~n, modal dan beaya perawatan yang l.ayak dan·
juga mengenai umur bangunan.
L•· Keteraedlaan material, termasult. sifat-sifat kekuatan bahan,
ltetahanan bahan tarhadap api, harga, kemudahan untuk diber
aihkan dan kenampakannya.
,5. Aspek ekonomi dari bane;unan, beqa '~an berkurans dengan pe ' "
ulilihan ukuran ... ukuran bahan yane; sesuai • ·ukuran etandal"t . da " . ' -
ri material dan komponen-komponen bangunan ¥ang lain.
6. Fleksibilitas dari bangunan yang memungkinkan untuk merubah
metodhe produksi menja.di suatu usaha yang lebih besar atau
menyempumakan usaha, yang telah ada· dengan beaya yang seke
cil mungldn.
2.4. Beban yang bekerja pada bangunan
Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan didalam.
merancang bangunan pe~tanian adalah ueala.h rancangan bangunan
,. yang maml didalamnya memperhi tungkan lll•asalah-masalah yang ber
kaitan dengan beban yang bekerja. pada bangunan pertanian.· Un
t~ dapat mene~tuka.n besarn,-a beban ini ha.rus d:tketahui :lebih'
dahulu beban-beban alamiah dan berbaga1 m.acam janis bebaq. yang.
akan bekerja pada banP,nan pertan:l.an tersebut. Kemudian mengg~
nakan 1nformas1-1nformas1 ini untuk mengambil keputusan dalam
~·
• ->: '
I .
/
•
Page 17
11
perancangan, pemi1ihan material dan methode konstruksinya. Ti
da.k semua b~ban dapat diperllitungkan dengan sem.purna betul, n!
1nun demikian dengan menggunakan data-data yang tersedia dapat
dibuat perkiraan-perkiraan yang memenuhi syarat.
Secar~ garis besarnya beban yang bekerja pada bagunan
pertanian dapat digolongkan menjadi dua maca111t yaitu : ·
1. Beban matt, yang meliputi berat seluruh material yang digu
nakan untuk menyusun bangunan, me1iputi tiang, 'kerangka,1a!!
. tai, dinding dan bagian-bagiannya, atap, p1pa-p1pa air· dan
material-material lainnya yang. bersifat tetap pada b:~.ngunan
tersebut. B·eban mati ini besarnya tetap dan selalu bereaksi
vertikal terbadaF bangunan. '-
Dengan mengetahui berat material yang menyusun bangunan, JD.!.
ka dapat dihitung besarnya beban m.ati ini. Hal ini memer1u-· ·
kan.pengalaman dalam ~erancangan bangunan. Sebagai contoh
secara sederhana untuk menghitung beban hidup dari suatu ky
da-kuda atap adalah sebagai berikut :
Untuk kuda-kuda kayu digunakan persamaan Merriman
W = 1/2 SL ( l + 0,1 L )
Untuk kuda-kuda besi digunakan persamaan Fowler
-2 W = 0,4 SL + 0,04 SL
I)illl!lna W = Berat satu kuda-kuda (lbs) ..
( 1 0 1 )
· S = Jarak antar kuda-kuda yanc berdekatan (ft) '
L =·Bentangan kudn-kuda (ft)
Sedangkan untuk menghitung beban mati dari kerangka-kerang-' ka bangunan, dapat d~tentllkan berdasarltan prosentase dari
berat to·tal kerangka tersebut seperti pada tabel di. bawab
ini..
Page 18
.12
Tabel 1 •.. Beban mati yang ditimbulkan
oleh kerangka bangunan
'Material
Beai
Kayu
Bentangan (a) ____ ,......_..__.._. .... 30;, 61.
4 ,;
10 ,;
( Farlll Structures, Barre· daa:·sa...t•·: 1950) j.•.
2. B'eban hidup, meliputi ·semua beban yang bergerak atau dapat I .
digerakkan/dipindah tanpa merubah bangunan atau dengan k.a
ta lain adalah bebali yang tidalt kon.stan pada seluruh ba
ngunan. Sebagai contoh : truk atau kendaraan lainnya pada
daear jembatan, perabotan rumah tangga• peralatant materi
al-material yang dieimpan, hujan,. sa1ju, angin dan lain-1!
in. Beban ini lebih.sulit diteJltukart beaar.nya tterta freltu
enai k~jadianya jusa tidak teutu. Peraamaan-pe~aamaan ma
tematis .untuk menentukan beban bidup ini muclah, akan teta-, I
pi karena llesar dan frekuensi kejadianya yang tidak tentu
r11engakibatkan per1u pertimbangan-pertimban.gan yang 1ebih
banyak. TidaK terdapat rumus yang benar-benar dap~t mewa
k11i. untuk meng~i tung besarnya be ban hid up 1.Di, · akan teta-
. pi dengan menggunakall data-data tertentu seperti : .data k!
cepatan angin, curah hujan dan lain-lain akan sangat mem
bantu seka1i untuk menentukan besarnya beban hidup ini.
2.5. Beban yang d:ltimbulkan oleh angin
Angin merupakan salah satu falttor 11ngkungan yang berpe-
Page 19
.
13
ngaruh terl~dap b~ngunan pertanian. Besar-kecilnya angin ber
val'iasi dari satu tempat lte tempat lain, demikian pula akan
bervariasi .terhadap ltetinggian dari permukaan tanah dimana
semakin tin:ggi dari permukaan tanah keoep~tan · angin terse but
akan semakin tinggi pula. Hal ini penti.ng untuk. dipe:I"ti~bang
.. didalam peraucangan bahgunan-bangunan yang tinggi. Tabel yang
menunjukkan hubungan antara ketinggian tempat dengan tekan-
an angin dapat dilihat di bawah ini.
· •rabel 2. ,_. Hubitngan an tara ketinggian tempat dengan
tekanan anc:ln
Ketinggian Peta daerah tekanan angin (lb. per sq. ft)
temp11t di 20 25 .30 35 40 45 50
atas perm!!
· ltaan tanah Rancangan tekanan angin .
( ft ) (lb. per sq. ft) _ _......... _____ _.......
<30 15 20 25 2'5 30 35 40
30 49 20 25 .30 35 40 45 50
.50 - 99 2.5 30 40 45 50 55 60.
100 - 499 30 40 45 55 60 70 75
500 - 1199 35 45 55 6o 70 80 90
' 1200 40 50 60 70 80 .. 90 100 '/
( Building Construction, Runtiftgt6n ·act IUekadeit, 197,. ·) . · · ··
Apabila angin bertiup.mengenai bangunan, malta akan meng
akibatkan terjadinya gaya tekan,. saya anskat dan sttya :J:..sap pa
da dinding-dinding maupun atap bangunan tersebut. Beearnya sa-
Page 20
ya-gaya tersebut dipengaruhi oleh kecepatan angin, letak geo
grati, ketinggian tempat, bentuk bangunan dan orientasi ba
ngunan terhadap arah angin. Angin diassumsikan mengenai bang~ ;
nan dari s.egala arab horizontal, sehingga menimbul\tan tekanan
posi tip pada dinding Yl:lDg berhadapan d.engan arab angin terse
but dan alta~ menimbulkan tekanan negatif atau Yacuum pada ba-
gian-bagian yang lainnya. Hubungan antara kecepatan tiu:paDt
angin dan te)tanaru statik pada dinding-dinding bangunan perta
hiau secara teoritis dapat dinyatakan dengan persamaan seba
gai beriku t :
P = o,oo256 w2 ( 1 • 2 )
. Dimana P = Tekanan angin (lb/tt2)
·W = Kecepatan angin(M11/jam)
Persamaaa di atas berlaku.·untuk berat j&ni·s udara 0·~;0764 lb/ , I
tt3 ," · 'aetlangkan aecara gratis dapa t diluldskan sebaga1 ber1k~t.
60 ·--1- ---]·--]----~- --!;0 .:__ ---- -- . ------- --- -- ----~- _ ___;___ __ ---- ----·- --- ------- ...
p ;: 0.002!>6 .... . , (p"' ''"""'" norrn•l to vtr1i,al surfate, lb/11
1)
(w " ~ ind speed rnplt)
40 ----- ---- - -------- ------- -- ----
:1 1:
Wind sped, mph
Gambar 1 •. G~afik hubungan antara kecepatan
angin dengan tekanannya.
I \o.
i'lf
Page 21
15
Masa udara yang bergaralt atau angin yang mengena.i bang!!
nan, maka g.erakannya akan diperlambat atau dihentikan, seba-
gian atau aeluruh energi ldnetiknya akan dirubah 111.enjadt
energi potensial apabi).a lteadaan mem.ungkinkan. Sebagai contoh
tekanan yang d1hasilkan oleh anatn ketika meng,erw.i sisi dari
bangunan, maka angin tersebut altt\n dibelokkan atau diperlam
bat dan sebagian enerat kinetiknya akan hilang, sebagai aki-
batnya timbul kenaikkan tekann.n etatik pada bagian bangunan:
yans dikenai angin tersebut. Secara m.atematik perubahan ener
gi ini dapat dinyatakan dengan persamaan. berikut ini :
= ( 1 • 3 )
Dimana M = Berat material
W1 &. W2 = Kecepatan
g • Kecepatan Gravitaa1
' ( 'lb )
( tt/e)
( tt/a2 )
z1 & z2 = Energi potensial pada titik 1 dan 2.
Sepert~ juga fluida, angin bertiup dari tempat yang ber
tekanan tinggi ke tampa t yang bertekanan rendab. Untuk menge
.tahui besar~a tokanan yans di timbulkan ole.h angin pada euatu
13ist1m, eering diuku1• dengan nengsunakan Draft sage atau
nometer. Dengan melihat perbedaan ketinggian kolom air
Ma·· I
pada
10anometer, ~aka dapat diltetahui perbedaan tekanan d1
dan di luar sistim. Suatu konv~rei yang menyatakan
dalam
hubungan
ant.~ra teltanan keoepatan angin dangan tekanan statik dinyata
ltan densan persamaan di bawah ini :
P = o, 000224 w2 v dimana Pv = Tek. statik
(inch air)
W = Kec. udara (ft/s)
•
Page 22
I 16
2.6. Koe·ttsiett pya tekan aqln.
Sepez·ti telah disebutkan dimuka, bahwa apabila angin be£
tiup_ blengena:L bangunan mak.a ~kan mengakibatkan ter.jadinya te
lcanan sta.tik pada bagian-bagian bangunan tersebut. Hubungan
antara tekanan aktu~\1 pada bagian-bagiail bungunan dengan te
kauan teor1tis yang dihitung berdasarkan persamaan (1.2) di.
muh:a disebut koetitd;e~ gaya. Koefild.eDI :Lni menyatakan per
banclingan antara tekanan aktual terhadap tekanan teoritis dan
nilainya bervar1as1 dipengaruhi oleh bentuk bangunan, orien
tasi bangu11an terha.dap arab angin, kemiringan dan lain-lain.
Secara umum untuk bangunan diambi·l 1,3 untuk dinding-dinding
Vertikal, angka ini berlaltU juga untuk dinding-dinding yang
tidak berhadapan dengan arab angin. Untuk permukaan-permukaan
bagian bangunan yang miring, besarnya koefii!deit '· gay a ini da
pat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Koefisien gaya untuk permukaan md.ring
Kemi- Koef181en> s&Ja ringan· I II
200
20°-- 30°
30(1-.1.·.60°
60°-- 90°
-0,60
0 106 A - 1,8
o,Ol5A .- o,,45
Ot.45
-0,45 -0,45
-0,.45
-0,.4.5
--~----------------------------------------Keterangan :
I .. (···Windward Slope); ,Permukaan lUring yang berhadapan dengan
a~h angin.
II ( Leeward Slope ), PermUk:aan Jlli.l'ing yang ti.dak. ber:badapam
Page 23
17
dengan ara·h anSin.
A adalah ltemiringan a tap dalam derajat.
Nilai positip pada tabe1 di atas menunjukkan. arah tek:anan/be-'
ban kedalam (bangunan), sedangltan nilai negatif Qaenun-jukkan
arah beb~n ke 1uar (bangunan).
( Farm Struc~ures, Barre dan. Salilaet , 19.50 )
Koeffisian gaya yang diterapkan khusus untuk ba.ngunan -\Jangunan pertanian diperoleh berdasarkan eksperirn.en pada te
rowongan angin· dari beberapa wac~ type bangunan pertanian.
Dari aiUatu · perfe1it1an yang d11akukaa· ···· olejh .. -- Mahone7
dan J'ry~ar _· • dengan mengaabungkan peng!iruh ukuran 1obang
lte1uaran ( out1et) 1 posisi penem.pa tan 1obang ke1uaran serta
posisi wind breaker terhadap besarnya n11a1 koeft1sien gay a
padu bangunan beratap gable dengan dinding depan terbuka ha-
siln~a dapat di11hat pada tabel di bawah ini.
Tabe1. 4. Koefisien gaya bangunan beratap gable dengan din-
d~ng de pan tertiuka.
BUkaan · din ding Atap_ A tap Din ding
Depaa· Be1akang· SaJtpins · .,
Be1akang cl 02 c3 04 05 c6
Taapa bukaan -1.03 -0.66 -1.22 -:-1.23 -1.00 -1.14
H/4 di atas -o. 11• -0.64. .;.1.24 -1.26 -0.75 -0.97
H/4 d1 tengah -0.78 -0.59 -1.19 -1.04 -0.70 -0.83
H/4 di bawah -0.53 -0.59 -1.27. -1.26 -0.99 -1.10
H/8 di-·atas -0.74 -0.55 -1.17 -1.07 -0.?3 -0.93
B/8 di tengah, .-o.82 -0.60 -1.18 -1.19 -1.06 -1.10
H/8 di bawah -0.91 -0.61 -1.11 -l.l1 -0.96 -0.77
;·~
Page 24
18
Sedangkan keterangan dari tabel di atas dapat dilihat pada
gambar di bawah ini •
....,_ ____ w
Gan1bar 2. Potongan melintang bangunan beratap gable, lokasi
harga C serta bukaan pada dinding belakang (pada
~ambar ditunjultkan lokasi bukaan dibagian .tengah
dari dinding belakang).
( Transact:t.ons of the ASAE, Vol. 28 - No. 2 Mart-Apr 1985 )
Dari tabel di ~tas dapat dilibat, bahwa ukuran dari pin•
tu keluaran serta poaiai penempatanya me~punyai pengaruh yang
berbeda-bflda terhadap besarnya beban. Sebagai contoh : untult
bukaan H/4 pada dasar (bottom) besarnya beb~ pada atap yang
berhadapan dengan arah angin berlturang sampai 49 persen. Be
ban pada dinding bel&tang untuk sebagian bedar ukuran pintu
bukaan 'dun posisi penempa tannya berkurang; akan. tetapi ha.rgct
~~5 untuk bu.kaan 11/8 dengau JlOt:d.si di tengan dinding bertambah
sebesar 6 peraen. Secara garis besarnya dapat d1.simpu1kan, b~
ik ukuran maupun penempatan pintu bukaan mem.punyai pengaruh ' I
yang besar terhadap penambahan maupun pengurangan . besarnya
Page 25
19 •
beban yang ditimbulkan oleh angin terhadap bangunan pertanian.
Berdasarkan basil percobaan ·ternyata juga terdapat perbe
daan tekanan yang cukup besar untuk bentuk-bentuk bangunan yang
berbeda-beda. Besarnya koetiiiden · gaya yang terdapat pada ba
ngunan dengan atl;lp gambrel_dengan semua bagian. tertutup, dengan
arab angin dari sebelah kanan bagian sumbu panjang bangunan me!_!
berikan basil seperti pada gambar di bawah ini.
B
C~D Wind .
Gamb~r 3 • ltoeti'siea··. gaya ·un~uk beban angin pada bangunan
dengan atap gambrel.
Garis-garis kontour dari koefi~~n gaya pada gambar di_atas k! t '
lihatan, konsentrasi tekanan positip terjadi pada bagian tengah
Page 26
20
dari ketiga dinding dan bagian atap bawab. yang berhadapan de- · •
ngan arab angin. Nilai posi tip ini menu run pada bagian akhir
dar.i bangunan dan akan menjadi negatif mendekati bagian akhir
dari din ding yang berlladapan dengan arah angin ini. Pada bag.i-
an atas.dari atap yang berhadapan dengan arab angin dan pada
dinding samping serta pada dinding bagian belakang tekane.n be~
variasi altan tetapi semua mempunyai nilai n&gatif.
Besarnya . keefiid..ea saya ini altan bet-beda-be.da untuk arah ·:
angin yang berbeda-beda, demikian juga untuk bukaan pada din
d:t.ng yang berbeda-beda n.tlai koetiei.elt ini akan berbeda-beda
pula. •Dengan cara yang sama seperti di atas, malta dapat diten
tukari besarnya ltoetisien gaya tekan untuk beberapa macam ben-·
tuk bangunan yang berbeda-beda seperti pada tabel d1 bawah·ini.
I .
Tabel 5 •; Koet1~.b~ gaya untuk perancangan beban angiri. · untuk
bangunan pertanian dengan atap ~*'Gtilbrel'.'·~··_,ttQothilc"•
4aa "•ble"•
D1flding 0.8 I, -0.3 0.8 -0•5 0.8 -0.4 I .
A tap. -·Baw•b· 0.7 I -0.4 0.8 -0.6 0.3 -0 .. 5 A,_p·Atas .· -0.7 -0.7 -0.8 ·-0.8 -0.5 -0.5
Dinding aamping 0.8 -0.6 0.8 -0.6 0.8 -0.6
(Farm Structures. Barre dan sauet1 · 1:9§0)
Tekanan·pqsitif terjadi pada din ding yang berhsdapa~ dengan.
arah angint tekanan negatif terjadi pada dinding yang tidak
berhadapan dengan arab angin. Apabila . koefieien•k~•fiid.en ini
.. I
Page 27
21
digunakan dalam perhitungan, alum menunjukkan besarnya tekanan
normal pada permukaan dinding bangunan. Pada bangunan dengan
atap ghotic dan gamble, tidak terdapat atap bawah dan atap a
tas, akan tetapi pada setengah lebar atap 7.ang berhadapan de
ngan arah.angin, koetiei'ea~·· akan berubah dari Dilai poeitit ke
nilai negatit. Daera~ dengan ltoefi.aien· positit dapat dianggap
sebagai atapt bawah dan daerah dengan koetild.a negatif seba
ga,i atap atas •
•
Page 28
22
III •. HETODJIE PENELITIAN
Untuk menjalankan penelitian ini dibutubk:an bebel .. apa macaw
bahan maupun peralatan untuk membuat lt.omponen-komponen yang di
butuhkan dalam penelitian ini, seperti : maket bangunan, ruang
an ketca, manometer dan lain-lain. Bahan-bahan maupun peralatan
yang dibutu~tan tersebut antara lain :
3.1.· Bahan·dan alat yang dibutubkan
1. Triplek g. Selang plastik
2.. Lem kaju 10. Penggaris p1ast1k
3 .. Lem kaca 11. Paku dan k1em p1astik
LJ.• Pipa pr~1on 12. Asap
5· Kran air 1.3 .. Blower
6. Seng 1#. M&ket bangunan
7 • AlUadniwa 15. Manometer
8. Kayu 16. Sor·· daD'. Kiltir
3.2. Rancangan penelitian
Da1am· penel1 tian ini akan dilak.ukan pengujian untuk meilge
tahui pola alirun angin dan distribusi teltanan angin pada din
ding-dinding dan atap bangunan. Untuk keper1uan me11hat po1a al~
ran an,ain pada bangunan dibutubkan ruangan kaca, .ruangan
yang disunakiln berukuran .40 Om X 40 Ora X 60 Om. Ruangan
kaca
kaca
ini bex•tungsi untult. melindungi pola aliran angin yang di tunjukan
oleh gerakan asap dari peng,.rub-pengaruh luar.
Page 29
23
Sedangkan macam-macam bangunan yang akan dipakai dalam peneli-
tian ini ada tiga macam, yaitu : bangunan dengan atap gable,
bangunan dengan atap monitor dan bangunan dengan atap shed.
Bangunan-bangunan tersebut dibuat dalam bentuk. maket dengan
perbandin~an 1 : .50 , d:1buat dari bahan triplek yang direkat
ltan dengan lelll kayu, kemudian didempul agar benar-benar rapat.
Ukuran dari. masing-masing bangunan tersebut seperti
pada lempar berikut ini.
terlihat
Sebagai sumber tenaga angin, bailt untuk pengujian pola a-
liran·angin maupun distribusi tekanan angin digunakan blOWOl'
dengan kekuatan 1/6 liP. Maltet bangunan yang digunakan untuk p~
ngujian distribusi tekauan angin ukuranya sama dengan maltet ba
ngunan dalam pengujian pola aliran angin. Akan tetapi untuk P!
ngujian diatribusi tekanan angj.n ini, dinding bangunan bagian
dapan dibuka (open front building), hal ini dikarenakan pada
pengujian distribusi tekanan angin ini yang c.liutamakan adalah
untult mengatahui distribusl takanan angin pada seluruh dinding ·
dan utap bangunan, sehingga untuk dapat mencapai tujuan itu
dindj.ng bangunan bagi~n depan harus dibuka. Pada · bagian din
ding-dinding ataupun atap bangunan dibuat lobang-lobang keeil
<iengan boor yang berdiameter 7 mm. Jumlah .lobang yang dibuat . ~·
sebanyak 3 - ,9 buah, terg8.11tung dari luasnya dinding bangunan
yang akan diultur. Lobang-lobang tersebut diletakan pada bagian
tengah-tengah dinding serta.bagian-bagian tepi dari dinding ba -ugunan tersebut. Hal ini dimaksndkan untuk mengukur tekanan-
tekanan angin yang terjadi pada bagian tengah mat.J.pun bagian t!
pi dari dinding dan atap bangunan tereebut, sehingga dapat d1-
ketahui distribusi tekanannya pada bagian-bagian yang diukur
tersebut. Untuk keperluan pengukurd.n besarnya tekanan pada ma-
. '
•
Page 30
0,75
3
3
0,75
3.5
. 1,5
3.5
24 1 . 7,5 1
r-+----·--·--·------"""·~--~ ... 1
r~-----------------1
i
I I ·I I
I l I I I I I I I . I
---------------~-------~
I T : I ~---~--------------,
I
--·---·------~
·--6·-;----~---~
Gambar 4 .- Ukuran maltet· ba.ngunan beratap "Gable"
TAMPAK ATAS
T AMPAK
DE PAN
TAMPAK SAMPtNG
Page 31
0,5
6
o.s
2
3
2
3
'\
25 f I
! '7,5
r-----~-------------,
I I I I I I I I I I I I
· I I
I I I ' ' I ' I L------~~--------~--J
'--- :-_:----------------·-------------:- -----------------------t-__.
1.•
,.
TAMPAK
ATAS
TAMPAK
DEPAN
TAMPAK
SAMPING
Gambar 6 ._ Ukuran maket bangunan beratap "Shed" '' '
Page 32
j. 1 *'
,75 r----
1 I l
1 I I
~--+---I
2 I -I I I I I
2 I I I
f---1-----1 I TAMPAK
I , SAMPING 1
I I L--
l,75
o.s l '-· ·-1-
1
0,5
6
.......
c:.:: L ·~L=-==:e. .. n· be rata p "MeDil. tor"
L
. 'I
J
26 ·.:·~
Page 33
2.7 '
si.ng-m~sing Iobang tersebut, digunakan manollleter yang dihubang-
~an de11gan pipa plastik pada tiap-tiap lobang tersebut. Dalam
' pan eli tian ini, hanya dilakultan pengukuran distribusi tekanan
augin pada dindjj'lg-dinding dan atap bangunan dan bukan untuk.m!!
nantukan be':'arny~ beban anain pada bas;L~n-bagian tersebut. Se
dangkan arab angin dibuat tegak lurus terhadap dinding belakang
bangunan (lee ward), dengan cara menempatkan outlet blower pa
da posisi yang setegak mungkin terbadap dinding belakang·terse
but.
3·3· Pelakaanaan penelitian
I. Meli·hat p'~la aliran angin
1. Maket bangunan yang akan diuji diletakan.di dalam ruan~ '
an kac,a.
2. Poe:l.ei blower diatur, kemudian dengan bantuan sa lang
plastik blower dihubungltan dengan kotak tempa t asap.
3. Lobang keluaran kotak asap dihubungkan dengan
lllasukkan ruangan kaca dengan pipa. pralon.
lobang
l~. Blower dihidupkan kecepatan anginnya diatur sesuai de-
ngan yang.dibutuhkan:,,sehingga asap yang keluar dapat
terlihat dengan baik.
5· Pekerjaan ini diulangi untuk semua maket bangunan yang
akan diuji.
'6. Untuk menggambar pola aliran angin ini, dapat
..
langsung dilihat pola aliran yang terjadi di dalam ru- ,
•ngan kaca tersebut, kemudian digambar pola aliran yang
terjadi.
..:
Page 34
28
II. Melihat distribusi tekanan angin
1. Maket bangunan dengan dinding depan yang terbuka, di
tempatkan di ataa meja kecil kemudian dipaltu a.tau di
sekrup •.
2. Otltlet blower disambung dengan pipa plastik dan ujung
p~pa ini diletakan pada posisi tesak lurus terhadap
din ding belakang bangunan, kemudian diika t dengan ta -·
11 .. ; I
3. Penguh:uran besarnya tekanan pertama-tama dilakukan U!!
tuk dinding belakang (leeward) bangunan, dengan meng-
gunakan manometer.
4. Dengan menggunakan isolasi se~ua lobang pada dinding
d:tnding dan atap ditutup, kecuali pada dinding ·bela
kang.
, 5. Mnnometer-manolileter. dihu'Dangkan dengan lobang- lobane
pada din ding belaltang terse but d engan pipa plastik.
6. Setelah semua siap, blower dihidupkan ~an tekanan yang . '
terukur pada manometer dicatat.
7. Kemudian dj;lakukan pengukuran pada bagian-bagian yang
lainnya, sampai semua bagian ba~gunan tersebut ter
ukur.
8. Pekerjaan ini diulangi antuk semua maket bangunan yang
akan diteliti.
Page 35
IV. ANALISA DATA
Sepdrti telah disebutkan di. multa, ba~Yra tujuan dari pene-
11 tia11 ini secara garis besarnya adalah untuk mengetahui pola
ali.ran angin dan distribusi tekananya pada bangunan pertanian.
Agar supaya proses analisa ini lebih terperinci, maka
akau dibagi menjadi dua bs.gian, yai tu
'•·1. Analisa terhadap pola uliran angin
Dalam penelitian untuk mengetahui pola aliran
disini
an gin
ini, tidak didapatkan data-data yang berupa angka-angka·.
Oleh karena itu disini tidak terdapat analisa data dengan
mengguna.kan rumus-rumus ataupun metodhe statistik tertentu. I
Akan tetapi proses analisanya disini didasarkan,atas gamba!
gambar dari pola aliran angin yang diperoleh selama peng~ ,.
matan untuk masing-masing bangunan yang diuji. ~erdasarkan
gambar-gambar pola aliran angin yang terkumpul• dapat d:J
huat gambar dari pola aliran angin yang paling banyak ter
jadi d~ri suatu macam bangunan tersebut. Berdasarkan gam
bar pola aliran angin. yang paling dominan ini, maka akan d~
pat digambar pola aliren angin secara umum dari jenis ba
ngunan yang diuji ~ersebut. Basil dari pungamatan ini dapat
d111hat pad·a gambar-gainbar berikut ini. Gambar""gambar haoil
pengamatan ini menunjukkan pandangan samping dan pandangan
atas pola aliran angin dari maaing•masing bangunan yang di-.'
uji. 29
...
Page 36
•
.-
:::::::::---.-: .
~~~~ " ~~ ~~ ~----:-=-;:__:_~ @';·.~- . . ~----~~ . . \. . . . . ' \ '\..."' ~ ... - ·~ \'\_.0_ J)l)¥ "-......,_ ~ -------~ CUL_ ________ __ --~, ·~ --
Gaabar 7 • Pandangan samp:Lng pola al:Lran ang:Ln pada
bangunan beratap ·'"Gatle"
~
"-t
~
Page 37
•
~~d·.
r----1 J I I I I I I I I I I I I I I I I I I I L-------
~.,...,I
\ . . . ..· '-_:_,_/ Gam'ba:r 8 •
~
~-----...----,
- I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
--...1
'·· -~
'
........... -:....
~· ~
~ kz/
__...;;..-
_____.
. ""' ...
~
Page 38
',
,. : ~1
'
..
' ' .
' ' ~ '
Page 39
""
"
-~-·'- \·----- _________ _-·_·-·------~--------- _____ , ____ - --------- ·--cc•·------- ------- --,--- -- ------- ------ -- - -
--~/~'\;}·~~.:____ ----··--~· ----·----------~-. --.... ''· .. /-- "''- ...._ . . ~ --- ...._____
I I "' .J ~\I/~~~ ........... -~--------~_,_ :::------.. .. - . --'\ ....__,. /.· .t (I ~~ --- ·-~ ~ --~~ -------.... ....,. ~1). fr I I . -:'--·-.......____ .
}/)t' 1 I ·""-·~~~~ '! j i - _...:+---- -----t-- --, .. '\. ~. -. /.. I A. 1 r... I · · I '- · "-...~ -- .. ... .,, I I I . ~\I · .• ' --
..... / ~1l I j I I I I l ' ,, . " ., ·
~·~/1-l I· I-· _I 1- t \ '.'-~-"- -~ -.,- ~ ' . • I I 1 I . . -_ . '· " - --·
======::::::a~-- / 'r' I I ' I \ '. \' . -, . • I I ' I I I I 'I ' \ . '· -------::- /? · ~ I I '· ....
---------..-----__../')! J I I ~ I \ -\, -. .. ·- '~ ~__). : I : I . • ,i . '~ '. '"
====:::::;~ -:====::.- I 1 I --. I - 1 '-~ = . -~I I l I ---·-·---.. ·~~ ·. I I I I
-- ~ ~-. I I - l I _________ __,...__--........ ·. ' I I I I
~:::::;:~~\~ I 1 1 I_ --._ ...... '· I 1 I I
: ~-=:-.:~ 4! i ~I I l I I A ---------..-~.':-- .... I I I I I I ' ..
---··~~~-\:: I l : I It' j
~ \V; I I I I
~ \' I 1 \\, I I . I I
' · ( I · I ~ ..,, ~ L__ -+--- I -- -..l
/~.1~\\' I I I !( {)~'''';\'~~.. ~· ~ ~ ~
\, ,t ~''~- ~--~~ '- . ....._, /./ '·"-~-~ .. · ..::--::::: -:;oooo-------· ..... _ :;;f/' '· ~....;--- __.,.. . . . __ ___..-::; - . - -- . --~--=--= -·· - ----~.....____ .. -. ---- -----;:;;;::--- -- . liiiJo----------------· - .. ~.
Gambar 10 •. · Pandangan a·tas pola aliran angin
pada bangunan beratap lfM:mt:ltor:"
-·--·-·---------. ~.
~·
Page 40
~-; I
1 '·
34
-;·r·.~/" ~-J . ...$, '\
I ' l 1 i\ I
. '~·
,, ; '
Page 41
,.
. ~ ~~~--:::::::--...... > r:~~·-~~~-~'\~~-- .. ~((C.~ .. ) j ·. ~, r1 . ..~~ _:_ 1 "'\~ .. · -~---------.,___ _ ~/ .· flr- ------- I · '\ '\ '""-"' ~ ~ ·' . .· : ;il i r::---- . : . \ \ \~.-~ "'. --~ '." "-~
! I i_.l I I ~ \ \. '-- ~ "' /1'1 I I 'I ~ "···I I ~ ~ --0 < .. ··'!>il II I 'i\ . . . ... -----. - ~_::;~A l : . "-..: . .< ~
/1 I /~.-------.1 I ·'
_.... • I / .- , ~~-----"?'- · I I / // ./"'- =-
I 1 . / __
I
I ) .· /.~ =
=--:::-::=::::::::: . / I . _ . ---._,. I I ·. I .
- -:--._~ I I .· . , .;----
--._"-'1 I .··j"· .. //~. ~-----,.~\:1 1 I / •. / / ....----
~ "'~ I . -.-J I ? // -</. ...,.. . ..-----. . \\ '\ L ________ -------=::!-/ /.---:-:;_.:-:~---,. -~_.A __ _ •I, ·- ~-. ~\ ,. \(\ •. ./b---. . f.r'~ \ ·;\\~"'/~ .
A- \ c-+ j . '<":~=--.\ . ~ I
\'·-· / ""'- £".
Gambar 12.- Pandangan atas pola aliran angin pada bang-..man 'heratap •-Shed•
,..
\If \JI
Page 42
36
4.2. Aualisa data distribusi tekanan. angin
Untult rnengetahui apakah terdapa.t perbedaan dis,tribusi
tekana•.i angin pada bagian-bagian bangunan yang diuji, maka
harus dilakukan analisa statistik. Rancangan analisa sta
tistik yang digunakan adalah CRD ( Complet,e Randomizes De
sign ). Analisa statistik disini tidak untuk membandingkan
antara diatribusi tekanan angin pada bentuk bangunan yang
sutu dengan lainnya, karena maket bangunan tersebut · tidak
mem.punyai ;ulturan yang sama, akan tetapi yang dibandingkan
adalah antara bagian-bagian dalam satu bangunan yang diuji
ters'ebut. Tujua.n analisa ini adalah untuk mengetahui apa
kah terdapat perbedaan llesarnya tekanan angin pada bagian
bagian bangunan tersebut atau tidak. Sedangkan untuk mange
tahu:i. distr:t.busi tekanan pada bangunan pertanian tersebut
berrlasarkan data yang diperoleh selama pengamatan.
4.2 .1. Analisa statistilt untuk bangunan "Gable".
Analiaa ini dengan menggunakan design CRD, berdasarkan ana
lisa ini didapatkan basil seperti pada tabel di bawah ~ni.
Tnbel 6 i ANAVA basil analisa tekanan angin pada bangunan
dengan atap "Gable"•
Sumber Variasi dk JK RJK F
~·
Rata-rata 1 265,73 265.73
Bag. Bangunan 4 56,4!78 14,1045 3.2506
Kekelirueui 58' 251,674 4,339
,.
Page 43
Dengan ·roengambil o'- = 0,05 '\'· .
didapatkan F( 4 , 58)= 2,768
dari anal.isa etatiatik :l.ni dapat dilihat bahwa nilai F
torhitung lebih besar dari F tabel ( 3 1.2506) 2 .. 768 ) ma
ka dapa't disimpulltan, bahwa hipoteaa di tolak, jadi terda
pat perbedaan yang nya~a besarnya teltanan angin pada ma
sing-masing bagian ban~tnan yang diukur.
Sedangltan untuk mengetahui antara bagian-bagian ba
ngunan mana yang berbeda, pada analisa statistik ini di
gunakan metodhe '·uji rentang "lfe~-K•ul.a"•· Berdasarkan ' ~
hasil analisa ini maka dapat diltetahui tekanan angin yang
berbeda nyata adalah antar~l bagian dinding. belaltang de
ngan dinding samping kanan, dan antara atap yang tidak
berhadapan dengan ara.h angin dengan d1nd1ng sam ping kanan .. I
Sedangkan bagian-bagian lain pada baagunan tersebut tidak
memberikan perbedaan tekanan angin yang nyata.
4· 2.2. Anal! sa statistik untuk bangunan "Molltl.tor"
Berdasarkan basil ana11sa didapatkan hasil seperti terli
hat pada tabel di .bawah ini.
Tabel 7.1
ANA VA· has~l anali.sa tekanan angin pada bangunan ' d.engan a tap "MODll. tor"
Sumber Var,iasi '
Rata-rata .
Bag. Bangunan
Kekeliruan
dk
1
6
110
JK
22,361
6,914
29,5295
RJK
22,361
1,1523
0,2685
•·
F
4.2924
•.
i'/1
•
Page 44
! ' 38
' Dengan mengarnbilo<:.= 01 05 didapatkan F( 6 , llo)= 2 .. 1916 da-
ri analisa ini terlihat F terhitung lebih besar dari pada F
tabel, maka hipotesa ditolak, jadi terdapat perbedaan yang
1·. nyata besarnya tekanan angin antara bagian-bagian bangunan I
yang diu~ur. Sedangkan bagian-ba.gian bangunan yang menun-
jukkan perbedaan tersebut adalah antara atap bawah yang ti
dak berb~9apan d·engan arah angin dengan bagian-bagian din
ding samping, dengan bagian atap bawah yang berbadapan de
ngan arah ~ngin, serta aritara atap atas yang tidak berhada
pan dengan arab angin dengan bagian dinding samping. Sedan5
kan pada bagian-bagian yang lain tidak menunjukkan perbeda
an yang nyatt\.
4.2.3. Analisa statistik ~ntuk bangunan "Shed" I . !
I
· 1 Berdasarkan basil analisa didapatkan basil seperti pada ta-r
I bel di bawah .irii. !
i
i
I Tabel a·. ANAVA basil analisa tekanan. angin pada bangunan.
dengan atap ."Shed."•
sumber Variasi dk JK RJK F .. Rata-rata 1' 21;622 21,622
Bag. Bangunan 3 18,108 6,036 12,662
Kekeliruan 50 2.},8365 0,4767
Dengan mengambil oL • 0,05 didapatkan F · (3 , .50) = 2,80 tv
dari basil analisa ini da:pat dilihat F terhitung lebih be-
ear dari pada F·tabel, maka hipotesa ditolak, jadi ada per
bedaan tekanan angin yang nyata antara bagian-bagian bangue
..•
'
I
Page 45
39
an yang diuji. Sedarigkan bagian-bagian yang menunjukkan ad!
nya perbedaan nyata terse but menurut uji . reutang "N'e1DI8ll•Ke
uls" adalah, antara bagian dinding belaltang dengan bagian
atap dan dinding samping kanan maupun kir1, sedangkan anta
ra bagian~bagian yang lainnya tidak menundukkan adanya per-
bedaan,yang.berarti.
i, .,
Page 46
·#1. ':.~ .... f • ...
~·
V. PEMBAHASAN
Angin merupah:an salah satu faktor yang berpengaruh terha
dap k£tahanan, bangunan pertanian, sehingga perlu diperhitungkan
dalam perancangan bangunan pertanian. &llah satu m.tra yang pa-• : t •
' l tng bauy:.:.~.k diatmakan dalam me1nperkirakan besarnya be ban angin
adal.!\h clengan memanfaatkan nilai koeffisien gaya dari basil-ba
sil penelitian yang pernah dilakukan. Untuk kepentingan yang
lebih luas, uka tidak ha.nya· beearnya beban angin sa.ja yang per
lu diperhitungkan/diketahui., altan tetapi pola aliran angin yang
mangenai bangunan maupun diatribusi tekanannya juga sangat pen
ting untuk diketahui. Hal ini akan sangat beranantaa:t sekali da-..
lam perancangau suatu siati~ ventj.lasi maupun keran!,ka-h:eranglta
bangunan.: Dalam penelitian ini dicoba untuk melih.at distribusi
teltanan an gin maupun pol a· alirannya secara langsuhg pada sua tu
bangunan melalui suatU; simulas:f. sederhana. Meskipun dalam simu
lasi ini hasilnya masih kurang memuaskan, akan tetapi dapat di- ·
pakai. sebagai bahan pembanding untuk penel.itian-penelitian se
jenis pada waktu yang akan datang •
. 5 .1. ·Pol a ·lairan angin ·. pada b.angunan pertanian ·
Seperti telah disebutkan di muka, pada penelitian ini di
sunah:an tiga macam bentuk bangunan yai tu : bangunan dengan at~p ·
gable, atap. monitor dan atap bentuk shed. Berdasar.kan basil 'pe
nelitian ternyata pola.aliraq. yang ditampilkan tidaklah ·seidaal
yang dibarapkan, akan tetapi secara garis besarnya pola aliran
40
Page 47
·\
! tersebut tampak seperti pada lembar di muka. Dari basil pene-
• I .
li. tian ini pola · aliran _padlt bangunan bentuk gable,
muupun bangunan beratap shed tidaklah menunjukkan
yung menycilok.
monitor,
perbedaan
Pada bangunan dengan atap glible pola aliran angin yang
mengenai dinding.bangunan yang tegak lurus terhadap arah da
tangnya angin, akan menyebar lte segala arah dan mombentuk pu
saran-pusaran pada bagian ujung-ujungnya. Sedangkan pada ba
g:lan atas, · disamping terjadi pusaran pada bagian yang paling
atas sebagial) asap akan d1.teruskan melalui bagian atas atap
terua ke belakang dan achirnya bergerak melewati bangunan.
Pada bagian belakang dari dinding yang tidak be~hadapan lang
sung dengan arah angin juga terjadi pusaran yang 1emah, yang
ukurannya agak .besar dibandingltan pusaran-pusaran yang lainya.
Pnda pen&bapang atas tampak; bahwa aliran angin yang bergerak • I
lurua terhadap qinding bangunan akan bergerak menyeba_r ke ka..;.
nan rataupun kiri bangunan dan kemudian meml,>entuk pusaran-puaa
ran pada ujun6-ujung aliran angin tersebut. Sebagian asap te
rus dilewatk~n melalui dinding samping dengan lintasan yang
membentuk. lengkungan pada sudut antart\ dinding samping dengan
. dinctl.ng depan ( yang berhadapan dengan arah angin ) , pada ba
gian 1n1 juga· te~lihat adanya puaaran-puearan yang lemah.
Pada bangunan monitor secara umum pola aliran angin yang . .
ditunjukka~ ~idak jaub berb~da dengan pola aliran angin pada
bangunan gable. Dimana aliran angin yang mengenai dinding de
pan akan tersebar ke segala arah serta pada ujung-ujungnya a
kan terbentuk pusaran-pusaran. Kemudian sebagian asap berge
rak terus melew~ti atap dan achirnya meninggalkan bangtinan.
Page 48
Do~gan adanya lobang ventilasi antara atap atas dan atap bawah
mcdta sebagian asap masuk ke dalam lobang ventilasi :J.ni, kemu
dian memyebar di dalam ruangan bangunan, sebagian asap berge··
rak terus melewati lobang ventilasi ini. Sedahgkan pola aliran
angin pada penampang atas tampak sama dengan bahgunan gable.ha . -
nya pada bagian ventilasi ini terdapat menunjukkan pola aliran
yang berbeda, dimana pada bagian ini terdapat aliran yang me
l~wati lobang-lobang ventilasi tersebut.
Pada bangunan dengan atap shed pola aliran anginya lebih
sederhana dibandingkan pola aliran pada gable dan monitor, na-' aun secar~ garis besarnya pola aliran tersebut memberikan ba~
sil yang hampir sama. Dimana pada penampang samping tampak po
la aliran asap yang m.enyebar setelah ·. mengenai d."'tnding bangunan
dan membentuk pusaran pada ujung-ujung aliran. Selanjutnya be£
gerak me~ewati asap dan meninggalkan bangunan, disini juga ter.
jadi pusaran di belakang dinding yang tidak ber~dapan dengan I
I I ' ' '
arab angin~ Pada penampang atas tampalt pusaran-pusaran asap P! ., .
da ujung alir&n dan terjadi lintasan yang aelengkung pada ba~ -an sudut antara dinding depan dengan dinding aampins.
Salah satu manfaat penting yang diperoleh dengan diketa
huinya pola aliran angin pada bangunan ini, yaitu akan sangat
membantu didalam merancang sistim ventilasi dar:L suatu bangun-I
an perta~ian •. Sering kali didalam merancang sis tim ventilasi . I
ditemui persoalan, dim'ana parus ditempatkari pintu masukkan dan
dimana harus c!itempatkan pi.ntu keluarannya, agar ventilasi ter
sebut mempunyai effektivi.tas yang tinggi. Menurut Barre · du Samme' (1950), penempatan; pi.ntu/lobang masukkan sistim ven
tilasi yang baik adalah padll. bagian-bagi.an bangunan dimana ter
dapat tekanan angin yang tinggi, karena penempatnn lisini al~an
, l!t
Page 49
.. 43
mempunyai effekti.fitas yang tinggi dibandingkan pada bagian
bagian yang lai~. Sedangkan penempatan lobang kelu~ran. akan
lebih effeh:tif apabila ditempatkan pada b~gian-bagian yang
mempUllyai tekanan rendah. Dengan melihat pola alirall angin
pada bangunan, maka dapat diketahu:l. tempat-tempat yang. mem
punyai tekanan rendah dan tempat-tempat yang bertek~nan tins
gi. Tempat-tempat yang bertekanan rendah pada bangunan dici-,
ri~an dengan pola aliran yang melengkung, aebagai contohnya
adalah ppla aliran lengkung yang terjadi pada bagian sudut .. .'· . '
antara dinding depan dengan dinding samping, juga pada bagi-. . - . .
ari belakang dari dinding yang tidak berhad.apan debgan arah
antin. Pada bacian-bagian ini akan aesuai untuk meriempatkan
lobang keluaran, karena adanya tekanan rendah diaini akan ' ...
"· membantu terjadinya sirkulasi udara yang menganskut 'kotoran,
debu, bau., .uap air dan. lain-lain keluar dari dalam bansttnan.
/Ka.t·ena dengan adanya tempat yang bertekanan rendah ini gera!s
an udttra di· d~am bangun~n ~idak memerlukan tekanan. a tau te
naga yang besar, .akan tetapi gerakan udara tersebut cukup d!
akibatkan karena perbedaan tekanan antara pintu masukkan de
ngan pintu keluaran, sehingga gerakan udara ini cukup dila
l~ukan oleh tenaga angin/alamiah. Sedangkan tempat-temp~t ber . -
tekanan tinggi pada bangunan diciriltan dengan pola ~·· aliran.
yang berbentu~ garis lurus, sebagai contohnya pada dinding
d~pan atau pada bagi,an dinding aamping setelah pola lengkung
dan juga pada bagian atap yang berhadapan dengan arab angin
pada bangunan gable dan monitor. Penempatan lobang masukkan
pada bagian-bagian ini akan memberikan effektititas yang le
bih tinggi dari pada bagian-bagian yang lain. Karena dengan
penempatan lobang masukkan disini akan didapatkan tenaga
~ ..
Page 50
p8nggerak sistim ve.n'lilasi yang tinggi, sebingga proses sir;_
kulaai udara .d~ dalam ruangan akan dapat berlangsung dengan
baik. Untult merancar1g sistim ventilasi ya11g. lebih detail ma
s:t.h dipeJ>lukan informasi-informasi lain seperti : faktor uta
ma yang dikendalikan, b~rapa banyak debit udara yang diper-I I I I .
lukan, uku.ran lobang masukkan dan keluaran dan lain-lain. ·. . I I
Namuu demildan pola aliran angin pada bangunan pertanian ini
altan merupakan salah satu i.nformasi yang pen~in•g didalam ine
rancang bflngunan pertanian!
5.2. Distribusi tekanan ang_in pada bangunan
Distribusi tekanan angin pada·bagian-bagian bangunan ju I -
ga merupakan'faktor yang penting didalam memperhitungkan be
ban angin dalam perancangan bangunan. Dengan deketahuinya s~
bara~ tek~nan angin ini, maka didalam merancang bangunan da-
? pat diketahui bagian-bagian mana yang mendapat tekanan angin
yang tinggi dan bagian mana yang bertekanan rendah, sehing
ga dalaua membuat kerangka bangunan dapat diperbitu~gkan de
ngan tepat kekuatan dari kerangka tersebut. Demiki4ln juga.d!
pat dipilih bahan-bahan bangunan yang sesuai dengan besarnya
. beban angin yang akan bekerja.
·Pada penelitian ini dicoba untuk mel:that distribusi te
kanan angin yang terja~i pada suatu bangunan ·dengan · dinding
depan terbuka (open front building), dengan menggunak.an ti
ga macam bentuk bangunan, yaitu : gable, monitor. dan shed.
Dari basil penelitian ~ni terlihat besarnya tekanan angin
yane; terukur ~angat kec11 1 hal ini disebabkan karena kecepa~
an angin yang bersumber dari blower juga sangat rendah, se-..
hingga te~a~ yang diha,silkannya juga kecil. Akan tet~pi I
..
Page 51
45
hal ini bttlranlah merupakan persoalan yang serius, karena pa-
da·penelitian ini yang diutamakan adalab distribusi tekanan
pada bagian-bagian bangunan bukan l 1ese.rnya be ban y·ang. terjadi
pada bagian-bagian tersebut.
Dari haail penelitian ini terlihat bahwa tekanan angin . . .
yang mengen.U .. bangunan tidalt didistribusikan secaru merata:,
terdapat ba.gj.au-bagian yang mendapat tekanan cukup~ besar seba
liltnya pada bagian-bagian lain tekanannya sangat kecil b4h
kan nol.
Pada bangunan gable berdEi.IE:nrkan basil analisa diketahui,
terdapat perbedaan distribusi tekanan angin yang nyata anta
ra bagian dinding belakang dengan dinding samping dan antara
atap yang tak.berhadapan dengan arab angin dengan dinding sam
pitig, sedangkan pada. bagian .... bagian lain tidak( menunjukkan per
bedaan yang berarti. Dengan melihat basil analisa ip.i dapat
llilihat, bahwa kon.sentrasi tekanan angin terdapat ·pada bagian
dindiug belakang dan atap belakang yang t.ak berhadapan de
ngan arah angin. Hal ini dapat dimaklumi karena dinding bela
bang m.empunyai orientasi tegak lurus terhadap arah angin, .se
hiugga tekanannya pali.ng beaar dibandingkan bagian-bagian la
inya. Pada bag:lan atap yang tidak berhadapan de-ngan arah da
taugnya ar.gin~ mempunyai tekanan lebih besar dari pada atap
yang berhadapan · dengan arah angin. Hal ini mungkin disebabltan
ka;,. .. ena angin setelah mengenai dinding belakang akan tersebar ,,
· di dalam ruangan bangunan leruu langsung mengenai atap ini,
disamping atap ini juga menerima tekanan angin secara lang-
sung. Sehingga bagian atap yang tidak berhadap dengan arah d!
tangnya angin ini . Jilempunyai tekanan yang cukup tingsi. Seda.ns
kan pada dinding samping kanan maupun kiri tekanan terkonsen-
•
Page 52
trasi juga pada bagian tensah dinding teraebut dan semald.n
m·Jngecil ;padft bagian-ba~an tepinya. Pada ·bagian inl tekanan
yang terukU1' ltecil .da1·i pada bagian-bagian ya11g lain, kecu
ali dibandingkan dengan atap yang berhadapan ·dengan arah da
tangnya angin. Hal ini disebabkan karena bagian ini mempwtyai
orientasi yang sejajar dengan arah angin, sehingga tidak laus
sung menerillla teltEutan angin yang menuju ba11gunan~ Tekanan pa- .
da dinding samping ini hailya di.sebabkan Jr.arena desakan angin . 1
y.cmg berpusHr (U dalam bangunan, oleh kar~na itu tekananya j~
tidaJc besar. Bagian yang men·dapat tekanan angin paling kecil
adalah bagian atap yang berhadapan dengan arab angin, ha~ ini
disebabkan karena pada pen eli ti.an ini yang diukur hanyalah t!! . .
· .kanan angln kearah 1 uar baucunan sedangkan tekanah angin yang
langsung mengenai a tap dari surnber angin tak diukur) oleh ka
rena itu pada bagian ini tekanannya paling kecil dari pada b!
gian-bag:l.an yang lain. Distribusi tekanan angin p.ada bagtan '\"
atap baik atap depan maupun belakang terpusat pada bagian te-
n~ab atap dan tekanan akan menurun ke arah tepi menuju dinding
samping. . .
Pada bangunan Qloriitor bred.asarkan analisa statistik di
·ketahui,. balnya. terdapat pel'betlBan yang berarti antara bagian . . .
atap b.:1wah yang tidak berbadapan dengan arab angin dengan ba
gian·dinding-dinding samping dan dengan atap bawah yang ber-! I
nadapan dengan arah angin, serta ·~tara atap atas yang tidak
berhadapa:u. dengan a.rab angin dengan bagian dinding. samping.
Pttda bangunan iili tekanan maksimum terjadi pada bag:lan atap
bawah yang tidak berbadapan deng~n arah angin, hal ini mung
kin disebabkan karena dengan semakin tingginya dinding bela
kang aaka sel)agian angin akan terkonsentraai pada bagian atas
,.,
Page 53
47
dinding bangunan sehingga setelah mengenai dtnding.langsung m!
nyebar dan sebagian besar mendesak bagian atap ini, disamping
itu dengan adu~ya lobang ventilasi memungkinkan angin bergerak
langsung menel~an 'bagi&n a tap ini, oleh karena ·1tu. tekanan pada
bag:l.an ini juga lebih besar dibandingkan dengan bagian-bagian
yang latn.· Distribusi tekanan angin pada bagian dinding bela
kang sebagian besar terkonaentrasi pada bag:l..an atas dan te-' ' ' ngah dan mengecil pada bagian bawah. Besarnya tekanan pada b~
glan atap bela.ltang lebih tingg.i dari pada atap clepan baik un
tuk atap bagian atas maupu11 atap bag:lan bawah, hal in.i mung
kin disebabkan karena tiupan angin yang masuk ke dalam bangun .~ -
an setelah ntengenai dinding balakang kemudian langsung mende
desak bagian a tap ini • karena sebagian besar angirl pada din
ding belakang terlronsen.trasi pads bagian atas dan tengah maka
hal ini adalah sangatl m~ngldn sekali. Disamping i tu dengan a-
·. danya lobang ventilasi mengakibatkan angin akan bertiup lang
sung mengenai atai> atas bagian belakang, seh:l.ngga pada · kedua
bagian ini tekanannya juga lebih besar dari pada bagian-bagi
an yang lain. Pada dlnding-dinding samping secara UDlUm distt1,;
busi teltanannya terpusat pada bagian tengah dan bagian atas,
bahkan pada bapan-baaian bawah. tidak terukur/kecil aekali.
Pada bangunan bentuk shed menurut analisa statietilt ter-
dapat perbedaan yang berarti antara bagian dindin~ belakang . '
dengan bag:1an atap dan dinuing-dinding samping, sedangltan an
tara dinding samping dengan atap tidak berbeda nyata. Pada b!
ngunan 1n1 konsentrasi tekanan terpuaat pada bag:l.an dinding
belah:ang, hal ini dapat dirnakltlmi karena bagian ini menerima
tekanan anSin seoara langaung dari aufilber angin, eehingga te
kananya juga lebih besar dari baSian-bagian yang lain. ,(.
Page 54
48
Sedangkan distribuaf tekanan pada bagian ini sendiri t~rpusat
pada bagian tengah dan atas dan mengecii pada bagidn bawah.
Pada bagian dinding-dinding samping tekananya paling kecil da
r1 pada bagian-bagian yang lain, hal ini seperti juga pada ba .-ngunan gable maupun monitor keadaan ini karena bagl.an ini me!
punyai orientasi yang sejajar dengan arah datangnya angin, se . ' I I -
hingga de~akan yang dial.ami hanya d.iakibatkan oleh pusaran-py
saran angin didalalli bangunan. Sedangkan pada bagi.ari atap dis
tribusi tekananya terkonsen·trasi pada bagie.n tengah dan me
llgecil pada ba.g:l.an depan sedangltan pada bagian beltikang agak
tinggi dari pada bagian muka, hal ini mungkin disebabkan ka
rena bagian belakang ini di .. '381Jlp:l.ng aeaer:lma tekanaut aDgin se
cara langsung. juga menerim'a desakan angin aetelah angin menge '
nai dinding belakang.
Page 55
1. Pada bangunan dengan atap g~i>rtt,.,.terdapat perbedaan ~ekanan
yang berarti ~ntara bagtan dinding belakanl dengan dinding
samping d£\1'1. antara bagian atap yang tidak berhadapan dengan
urah datangnya angin dengan dinding sampihg. ·Konsentrasi t~
ltanan terpusat pada bagian dinding belakang dan atap bela
kang1 bagian atap belakang mampunyai tekanan lebih tinggi
dari pada bag"ian atap depun dan tekanan pal~.ng kecil. adalah
pada bagian dinding samping. Dist.ribusi tekanan pada masine;
111as:Lng bagian pada umumnya terpusat pada bagian tengah dan
atas aedangkan pada bagian bawah lebih k..ecil tek&.nanya.
2. l,adabangunan dengan a tap monitor, terdapat perbedaan tekan
an yang nyata an tara baginn a tap bawah yang tid8.k beJ:w dap- .
an dengan a.rah datangnya angin dengan bagjian dinding - din~ '
ding samping dan dengan atap baw~h yang berhadapan dengah ·
arab datangnya angin , serta antara atap atas yang tidak bet
badapan dengs.n arab datangnya angin dengan dinding samping.
Konsentrasi tekanan terbeaa1• Jl&da baglan atap yang tidak be£
had.'lpcnl dengan arab angin. Tel~anan engin pada atap ba!ian bt
·lakang baik atap atas maupun bawah lebih besar dari pada ba-
gian atap ·d~pan. Teltan,an angin P,ada ctinding-dinding samping
adalah paling kecil di~and.ingkan deDgan baglan-b~~:gian lain;ya
Pada bagian dinding-dinding secara umum distribusi tekananya
terpusat pada bagian tengah dan atas dan mengecil pada bagi
an tepi-tepinya.
3. Pada bangunan iengan atap shed, menurut analisa statistik ~!
ltetahui terdapat perbede.an yang nyata antara bagtan dinding
be1akan& dengan bagian atap dan dinding samping1 sedangkan
antara bagian dinding samping dengan atap tidak terdapa.t per
bedaan yang berarti •. Konaentras1 tekanan pada bahgunan 1n1
Page 56
51
terkonsentrasl pada bagiun tengah dari dinding belakang.
pada bag·ian bawah dinding ini · tekanannya menurun. Sedan g-
. kan tekanan terkecil terdapat pada dinding-dinding sam
ping. Teluman angin pada bagian atap belalta.Iig lebih tins
gi dari· pada bagian a tap bela11'1lllg. D1stribua1 tekanan pa-
da dinding santping terpusat pada bagian tengah _dan menge- ,
cil pada bagian ... bagian tepi, bagian atas l.ebih be88lr te
kananya dari pada bagian bawah.
Page 57
/t I
-w·
..
DAF!'AR, PUS'.rW
Barre H. J and Sammet L. L, "Farm Structures", · J oha:. Wiley and
Sons- Inc., 1959, llew York- USA.
Bottcher R.W and Willits D.H, "luer:lcal COilputat1on .of fto·
Demensional Flow Around ··.·alld t'hrouch a .Peaked. • . :Roof
Building·, Transaction. of tu ABlE - Special Bd1 tiozn \ . .
Vol. 30 BE, 1987, Michi.ga._ • USA.
B·owers W. , Jones B. A and Olver E.F, "Eng:f..neer:Lq Appli.cation,
in Agriculture", Stipes Publi.shing Coapany, 1975 ·Ill
n:ois - USA.
Chanlet t E. T. , "Enviromeatal Protection,", McGr~w-11111 Kogaku
sha ltd., ·19-?9, '.rokyo- Ja~n. -- , I
Cochran W.G., "Statistical Methods"~' The IOWA Stat.e University
Press, 1967, Ames - Iowa - USA.
Huntington w.c. and Mickadeit R.E., "Building Construction",
John Wiley and Sons, New York - USA.
Mahoney G.W.A. and Fryrear J.I., "Lee Wall . Yeat Ope:l11.ngs . \
in Open Shelters Effects on: Wind Pressures", 'l'rattsac-
tions of. the ASA.E, 1.985, Vol.: 28, Michigan - USA.
Noton .N.H., "Farm Building", Collage of Estate Managemellit",
1982, LondDlll - England.
Randall J.M. and Battams V.A. 1 "Stabilit;y Criteria for .Airflow
Pattern in L1 veStoC"k Build:Litp", i.• As»c. "·PI• it.l•
The Br:lst1shSoc1et7 for Research 1n 1.¢cultural. ~
eenering, 1979, Eagland.
Whitaker J. H. , "Agricultural B,\Q.ld.illcs ~~onu Structures'', Reston,
Publishing Company, 19?9, Reston, - Virg:LDd.a.
Page 59
·'
Lampiran 1. Data teka~an angin pada bangunan dengan atap
"G&)+•'! 4•~- tip_ kali ulqgaa dalaa gr/c•Z
x 10~~
LOKASI I I' . II·· I III. IV v 2,12~ 0,35'• o.177 0._885 0,177
I
Atas 2;.655 0,531 0,708 0,708 0,531 2,30~ o,,35; · o,.531 o.885 0,5?1
0,8'85 7,081 1~947 0,708 0,8.85 A taG 1,239 6,903 2,124 o.531 o.7o8
1,062 7,257 1,947 0,531 1,239
7,080 z,655. 1,239 6,372 . 1,593 7 •. 965
' 3,540; Tengah 1,416 ' 6,195 2,124
7,34~ o,oooi I 1,593 6,549 3t186 .I
3,186 0,885 Bawah 3,..540 0,885
3•633 0,708 ~
1, 7.70 0,177 . Bawah 1,770 0,177
1,593 o,ooo ' '
KETERANGAN • • I
(lee ward). ;r ... Dinding be1akang • II Atap yang tidak berhadapan dengan arah angin. III Atap yang berbadapan dengan arab angin. IV : Dinding samping·kiri. v Dinding samping kanan •.
I
,..,-
Page 60
Lampi ran 2.- Data tekanan ~uigi.n pada bangunan dengan a tap "mo-niter" clar.l tiga.itali ulattgan dalaa, gr/ca2 x 10·3.
.. ___ ....__
I.OKASJ I II Ill IV v VI VII
0,177 o,ooo 0,354 0,177 0,885 0,177 (),531 Atas 0,354 0,177 . 0,177 o,ooo 1,.062 o,ooo 0,177
~ ~
o, 177· o,ooo l 0,177 0,177 Ot885 o,ooo 0,177
0,'177 0,708 i 0,531 1,770 1t770 1,239 0,177 A tars 0;345 0,531 0,354 . 1,L.i6 1t 416 ~. 1,062 0,177
0,177 0,?08 0,354 1,770 1~ 593 1,593 o,ooo
2,301 0,177 0,177 0,708 o,·8a5 0,177 0,.354 Atas 2,4713 0,177 o,ooo 0,531 0•708 o,ooo 0,177
1,947 o,ooo o,ooo 0,531' 0,885 o,ooo 0,354
2,301 o,ooo o, 708 .· Tengah 2,655. 0,,177 0,.531
2,478 o,ooo . 0,531
o,177 o .. ooo 0,531 Tengah 0~000 o,ooo 0,708
0,354 o,ooo 0,531
0,177 o,.35l• 0,177 Tengah 0,177 0,.177 o,ooo
o,ooo 0,354 ,0,.177
0,177 0,885 o,177 Bawah 0,17'7 0,354 o,ooo
0,177 0,531 o.177
o,ooo 0,,177 0,177 Bawah o,ooo 0,177 0,000
o,ooo 0,354 o,ooo b~l'P7 o,ooo o,ooo
Bawah o,ooo o,ooo o,ooo t'!l
o.ooo 0,,177 o,ooo --··-···-..
Page 61
f\
·/.
· KETERANGAN :
I
II
III IV v VI VII
: Dinding bel.akang. : At~p atas yang berhadapan dengan arah angin. : Atap bs.wah yang tidak berhadapan dengan arah angin. : Atap atas yang tidak berbadapan dengan arah angin.
:. Atap ba:wah yang tidalt berhadapan dengan arah augin. I . :' Di~ding sampinf!. ldri.
: Dinding.samping kanan.
. I
' I
I
'
i I
•· :
Page 62
'~:.
f' .·~- ·' ·~··· .... 1 . ,,......~ ... · .......... ··;
Jam pi ran 3.' Data tekan.an angin pada bangunan d&ngan atap "I!Md"j dari t:lga kall ulan·su. ctalam gr/ca2 1 -3 X 0 •
JOKJ\SI .I II III IV
........... 1,770 0,177 o.177 0,177 1\.tas 1,947 0,354 o,ooo o,ooo
1,593 0,177 ,0,354 o.177 0,531 0,1?? 0,354
'taa o,ooo .0,177 o,ooo 0,354 0,177 0,35lf
3,,40 1,293 0,708 0,531 engab 3,89~ 1,593 o,354 1,293
3,717 2,301 1,062 0,708
0,354 0,177 o,o~
.wah 0,177 0,354. 0,17? 0,177 o,177 o.17'7
0,177 0,354 o,ooo 0,531 0,354 o,ooo 0,354 0,177/ 0,177 0,177·. 0,177 0,177"
K;ETE:RANGAN :
I Dinding bel~k~ng. III Atap. III :: Dindi.ng samping kiri.
I
IV : Dinding samping kanan.
' I I
' ' '. ' .
. '·j
I ,
I
l ill
1 1
l j
:
i I