GUNUNG LOKON. Gunung lokon berlokasi di Tomohon, Sulawesi Utara dan merupakan salah satu gunung api yang sering meletus. Berdasarkan bentuk morfologinya, puncak Lokon berdampingan dengan puncak Empung dengan jarak antarakeduanya 2,2 km sehingga merupakan gunung kembar, oleh karena itu sering disebut kompleks Lokon –Empung. Letak geografis puncak gunung Lokon 1 0 21,5’ Lintang Utara dan 124 0 47’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar antara 1579 meter di atas permukaan laut. Sedangkan ketinggian puncak Empung berkisar antara 1340 meter diatas permukaan laut. Gunung lokon terjadi akibat letusan dasyat dari gunung api purba Minahasa sekitar 2 juta tahun yang lalu. Kompleks Gunung Lokon – Empung. Pelana antar kedua puncaknya adalah lokasi kawah aktif, kawah Tompaluan (Foto: Farrid Bina 2009) Oleh karena itu gunung api lokon merupakan gunung api muda yang masih termasuk dalam kaldera Tondano. Gunung api muda ini tumbuh di zona sesar atau zona lemah di pinggiran kaldera yang berada di sebaran gunung api Zona Pasific. Sebelum terbentuknya kawah Tompoluan kawah yang aktif saat ini,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
GUNUNG LOKON.
Gunung lokon berlokasi di Tomohon, Sulawesi Utara dan merupakan salah satu gunung api
yang sering meletus. Berdasarkan bentuk morfologinya, puncak Lokon berdampingan
dengan puncak Empung dengan jarak antarakeduanya 2,2 km sehingga merupakan gunung
kembar, oleh karena itu sering disebut kompleks Lokon –Empung. Letak geografis puncak
gunung Lokon 10 21,5’ Lintang Utara dan 1240 47’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar
antara 1579 meter di atas permukaan laut. Sedangkan ketinggian puncak Empung berkisar
antara 1340 meter diatas permukaan laut. Gunung lokon terjadi akibat letusan dasyat dari
gunung api purba Minahasa sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Kompleks Gunung Lokon – Empung. Pelana antar kedua puncaknya adalah lokasi kawah aktif, kawah Tompaluan (Foto: Farrid Bina 2009)
Oleh karena itu gunung api lokon merupakan gunung api muda yang masih termasuk dalam
kaldera Tondano. Gunung api muda ini tumbuh di zona sesar atau zona lemah di pinggiran
kaldera yang berada di sebaran gunung api Zona Pasific. Sebelum terbentuknya kawah
Tompoluan kawah yang aktif saat ini, dulunya kawah berada di puncak gunung Empung lalu
berpindah di puncak gunung Lokon setelah itu berpindah lagi di antara gunung Empung dan
Gunung Lokon. Sejaharah kegiatannya, letusan semula berpusat di puncak Empung yang
berlangsung antara tahun 1350 dan 1400. Saat tahun 1829 titik kegiatannya pindah ke
kawah Tompaluan. Letusan besar yang pernah terjadi yang terjadi dari tahun 90an sampai
saat ini yaitu pada bulan Oktober 1991, letusan tersebut di sertai awan panas dan berakhir
dengan terbentuknya sumbat lava di dasar kawah. Anatara tahun 2000 sampai dengan
tahun 2003 letusan berlangsung secara beruntun hampir setiap tahun dan secara bertahap
sumbat lava yang terbentuk tahun1991 terkikis dan menghasilkan lubang baru di dasar
kawah. Pada tahun 2011 juga terjadi letusan besar yang memuntahkan material-material
padat dari dalam kawah dan terlihat lava pijar di sekitaran kawah. Dan memuntahkan
material-material piroklastik ke langit. Awan abu yang di muntahkan hingga sampai ke
daerah Manado dan sekitarnya.
Awan abu yang di muntahkan gunung Lokon pada tahun 2011 lalu.
Selain menimbulkan bencana bagi warga yang berada di daerah gunung Lokon dan
sekitarnya, di daerah sekitaran gunung api Lokon juga menimbulkan banyak manfaat.
Diantaranya menghasilkan energi panas bumi, yang dapat di maanfaatkan untuk
pembangkit listrik tenaga tenaga uap dari dalam bumi, mata air panas yang mengandung
belerang dapat di gunakan untuk mengobati penyakit seperti di daerah Lahendong. Dan
juga di daerah sekitar gunung api lokon menghasilkan tanah yang subur yang kaya akan
unsur hara yang di perlukan untuk pertanian. Seperti yang terlihat di daerah sekitar gunung
berapi lokon, sebagian besar mata pencarian masyarakat sekitar berupa pertanian
holtikultura.
GUNUNG MAHAWU.
Gunung Mahawu adalah gunung
berapi stratovolcano yang terletak di timur gunung
berapi Gunung Lokon-Gunung
Empung di Sulawesi Utara, Indonesia.. Gunung
Mahawu memiliki lebar 180 m dan kedalaman
kawah 140 m dengan dua kerucut5Piroklastik di
lereng utara. Gunung mahawu merupakan
gunung api muda yang masih berada dalam
kaldera Danau Tondano,yang terbentuk akibat ledakan dasyat gunung Minahasa purba jutaan tahun
yang lalu. Letusan kecil terjadi di tahun 1789. Tahun 1994 terjadi letupan lumpur fumarol dan
aktivitas geyser yang terjadi sepanjang danau kawah yang berwarna kehijau-hijauan.
GUNUNG SOPUTAN.
Gunung Soputan adalah sebuah gunung
berapi yang terletak di provinsi Sulawesi
Utara, Indonesia. Gunung ini tercatat telah terjadi
letusan yang cukup sering dalam rentang waktu
beberapa tahun sekali. Gunung Soputan berjarak
sekitar 50 kilometer di sebelah baratdaya-selatan
kota Manado dan berjarak sekitar 12 kilometer di
sebelah timur laut kecamatan Tombatu, kabupaten
Minahasa Tenggara. Ketinggian gunung soputan
1.784 meter (5.853 kaki), letak geografis 1.1080 N / 124.7250 E. jenis gunung stratovolcano, dan
merupakan gunung api muda yang masih berada dalam rangkaian kaldera danau Tondano.
Sejarah letusan yang pernah tercatat terjadi pada tahun 1785, 1819, 1833(?), 1845, 1890, 1901,
Tipe erupsi dari Soputan adalah ledakan, kubah lava, aliran piroklastik, dan aktivitas strombolian.
GUNUNG KARANGETANG.
Gunung Karangetang (dikenal juga dengan nama Api Siau) adalah gunung berapi yang terletak di bagian utara Sulawesi Utara, Indonesia tepatnya diKabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Gunung Karangetang adalah salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia dengan letusan sebanyak lebih dari 40 kali. sejak 1675 serta banyak letusan kecil yang tidak terdokumentasi pada catatan sejarah. ketinggian 1784 m dan merupakan gunung stratovolcano. berisi lima puncak kawah sepanjang garis N-S. Gunung ini merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Pada letusan gunung Karangetang tahun 1997 menewaskan 3 orang.
Pada bulan Agustus 2007 terjadi letusan yang memaksa dilakukannya evakuasi dari sekitar gunung berapi. Gunung Karangetang pada 4 Agustus 2010 sekitar pukul 00.15 WITA meletus. Masyarakat melakukan evakuasi untuk menghindari letusan susulan. Akibat letusan sedikitnya 4 orang dinyatakan hilang. Akses transportasi ke lokasi bencana lumpuh setelah jembatan ambruk oleh endapan lahar panas. Rombongan Bupati yang meninjau lokasi bencana terdekat dengan lereng gunung mengalami kesulitan karena beberapa jembatan rusak parah.
Sejak ditetapkan berstatus Awas pada Jumat 18 Maret 2011, aktivitas Gunung Karangetang,
Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, tetap tinggi. gunung itu masih mengeluarkan api dan awan panas.
Sementara, awan panas Karangetang mengarah ke Barat, ke arah tiga kampung yakni Kampung
Kinali, Mini dan Winangun. Awan panas dan guguran lava diketahui telah merusak satu jembatan dan