Batubara di Indonesia
Penyebaran Batubara di Indonesia
Berbeda dengan tugas petrologi yangmana di daerah Ring Of Fire
terdapat banyaknya struktur geologi yang mengakibatkan keterdapatan
mineral banyak didaerah Pulau Sumatera,Jawa,dan Sulawesi.Batu bara
banyak didaerah Kalimantan,walaupun daerah Sumatera,Jawa,dan
Sulawesi.Namun ada perbedaan antara batubara di daerah Kalimantan
dengan daerah lainnya.
Daerah Kalimantan mempunyai ketebalan lapisan batubara rata-rata
lebih dari 4 meter,Artinya pematangan batu bara tidak berlansung
sempurna.sehingga kalori batubara di daerah Kalimantan hasilnya
rendah.Hal ini diakibatkan sedikitnya struktur geologi yang
mendominasi daerah Kalimantan dan tidak adanya pertemuan lempeng
disana sehingga tekanan endogen yang dapat menekan lapisan batubara
atau mendukung pematangan batubara di daerah Kalimantan yang
kurang.Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis
terdapat di cekungan Tersier,yang terletak di bagian barat Paparan
Sunda (termasuk pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya
endapan batubara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai
batubara berumur Eosen atau sekitar Tersier bawah, kira-kira 45
juta tahun yang lalu dan Miosenatau sekitar Tersier atas, kira-kira
20 juta tahun yang lalu menurut skala waktu geologi.Batubara ini
terbentuk dari endapan sisa tumbuhan dan fosil pada iklim purba
sekitarkhatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa
diantaranya tergolong kubah gambutyang terbentuk di atas muka air
tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengankata lain,
kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral
anorganik yangterbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk
lapisan batubara yang berkadarabu dan sulfur rendah dan menebal
secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batubara Miosen.
Sebaliknya, endapan batubara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar
abudan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batubara ini terbentuk
pada lingkungan lakustrin,dataran pantai atau delta, mirip dengan
daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini didaerah timur
Sumatera dan sebagian besar Kalimantan. (Sukandarrumidi,
2006)Kualitas batubara adalah sifat fisika dan kimia dari batubara
yang mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan
oleh maseral dan mineralmatterpenyusunnya, serta oleh derajat
coalification (rank).Umumnya, untuk menentukankualitas batubara
dilakukan analisa kimia pada batubara yang diantaranya berupa
analisis proksimat dan analisis ultimat. Analisis proksimat
dilakukan untuk menentukan jumlah air(moisture), zat terbang
(volatile matter),karbon padat (fixed carbon), dan kadar abu
(ash),sedangkan analisis ultimat dilakukan untuk menentukan
kandungan unsur kimia pada batubara seperti : karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan jugaunsur jarang.
Kualitas batubara ini diperlukan untuk menentukan apakah batubara
tersebutmenguntungkan untuk ditambang selain dilihat dari besarnya
cadangan batubara di daerah penelitian.Di Indonesia, batubara
merupakan bahan bakar utama selain solar (diesel fuel) yangtelah
umum digunakan pada banyak industri, dari segi ekonomis batubara
jauh lebih hematdibandingkan solar, dengan perbandingan sebagai
berikut: Solar Rp 0,74/kilokalorisedangkan batubara hanya Rp
0,09/kilokalori, (berdasarkan harga solar industri
Rp.6.200/liter).
.
Perusahaan Batubara di Indonesia
Contoh contoh deskripsi Batubara di Indonesia
1.Batu Bara di Tanjungenim Sumatera Selatan
Sebagian besar batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan tropis
masa prasejarah (masa karbon). Tubuh-tumbuhan tersebut termasuk
jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam
lapisan-lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu
bara disebut juga inkolen (proses pengarangan) yang terbagi menjadi
dua yaitu prosess bio kimia dan proses metamorfosis.Proses bio
kimia adalah proses terbentuknya batu bara yang dilakukan oleh
bakteri anaerop dan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan yang menjadi keras
karena beratnya sendiri. Jadi tidak ada kenaikan suhu dan tekanan.
Proses ini mengakibatkan tumbuh-tumbuhan berubahmenjadi gambut
(turf).Proses metamorfosis adalah suatu proses yang terjadi karena
pengaruh tekanan dan suhu yang sangat tinggi dan berlangsung dalam
waktu yang lama. Pada proses ini sudah tidak ada bakteri
lagi.Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebagai
berikut:Ombilin dekat sawahlunto (sumatera Barat) menghasilkan batu
bara muda yang sifatnya mudah hancur.Bukit asam dekat Tanjung Enim
(palembang) enghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi antrasit
karena pengaruh magma.
2.Batubara di Kotabaru Pulau Laut, Kalimantan Selatan.
PT Arutmin beroperasi di area konsesi yang dekenal dengan Blok 6
Kalimantan.
Blok 6 mencakup sejumlah area sempit di bagian timur laut pulau
Kalimantan ditambah dengan bagian utara pulau tetangga, yaitu Pulau
Laut.
Blok 6 terletak di provinsi Kalimantan Selatan yang mencakup
sampai 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Kota Baru
dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Pada bulan Desember 1990, PT Arutmin melepas kembali 94% areal
konsesi awal kepada Pemerintah Indonesia.
Persediaan batubara di Mulia dan Asam-asam, membentuk kelanjutan
tenggara dari tambang Satui, mengakses ke Pembentukan Warukin dari
jaman Miocene. Dengan kandungan belerang dan abu yang sangat
rendah, batubara jenis sub-bituminous menghasilkan pembakaran
bersih sehingga dikategorikan sebagai ramah lingkungan.
Areal kandungan batubara tambang Mulia dan Asam-asam adalah
sepanjang 65 km, yang terdiri dari Mulia; sebelah barat dan utara
Asam-asam, Blok C dan kandungan batubara di Jumbang. Tambang Mulia
dan Asam-asam memiliki kelebihan di bidang produksi, yaitu rasio
landasan yang rendah, lapisan batubara yang tebal dan akses ke
fasilitas transportasi dan tongkang di tambang Satui.
Batubara yang berasal dari tambang Mulia dan Asam-asam harus di
hancurkan, tapi tidak perlu di cuci.
Areal sewa jangka panjang Batulicin dibagi menjadi Ata, Mereh,
Saring, Mangkalapi yang berlokasi dibagian timur Blok 6, sekitar 50
kilometer kearah utara Batulicin, Kalimantan Selatan.
Batubara tambang Ata memiliki kandungan abu yang rendah,
belerang dan CV yang tinggi, batubara tambang Mereh & Saring
memiliki kandungan abu yang tinggi, belerang dan CV yang
rendah.
Dengan karakteristik yang berbeda pada dua lokasi ini, batubara
dari area ini harus di operasikan sebagai unit terpisah.
Batubara tambang Ata harus dicampur dengan batubara dari tambang
Mereh dan Saring serta dicuci guna meningkatkan daya jual produk
akhir batubara tersebut.
Tambang Satui terletak disebelah selatan dan barat tambang
Senakin di terusan bagian bawah dari Tanjung Pembentukan, dibagian
tenggara lereng pegunungan Meratus. Daerah ini menghasilkan
batubara bituminous berkualitas tinggi.
Sama seperti dengan tambang Senakin, tambang Satui terbentang
sepanjang kira-kira 40 km dari timur laut sampai barat daya,
sejajar dengan pesisir pantai sekitar 20 km kepedalaman. Tambang
Satui terdiri dari kandungan Karuh, Kintap, Satui dan Bukit Baru.
Lapisan batubara Satui terbagi-bagi tergantung dari kandungan
abu.
Batubara Satu harus dipecah, namun karena hanya memiliki
kandungan abu yang rendah, jadi batubara tersebut tidak perlu
dicuci. Batubara tambang Satui dihancurkan di fasilitas yang
terletak tidak jauh dari pelabuhan Muara Satui. Batubara tersebut
ditumpuk tersendiri agar mudah dibedakan dengan yang lain. Campuran
batubara dari tumpukan ini dapat diatur sesuai dengan kualitas yang
diinginkan.
Tambang Senakin terletak di Tanjung Pembentukan yang berasal
dari jaman Eocene yang memiliki kualitas batubara bituminous.
Tambang batubara tersebut terbentang sepanjang 40 km dari utara ke
selatan dan sejajar dengan pantai terletak sekitar 14 km kearah
pedalaman.
Kandungan dari tambang Sangsang dan Sepapah terletak di bagian
barat lereng dimana kandungan Senakin Timur berlokasi di bagian
timur. Kecuraman dari lereng ini memiliki sudut antara 5 sampai 15
derajat.
Untuk keperluan penambangan dan penjualan, lapisan batubara
tambang Senakin dibagi-bagi tergantung dari kandungan belerangnya
di setiap tingkatan lapisannya.
BATUBARAPETA TOPOGRAFI BATU di INDONESIA
TUGAS II
Disusun Oleh :
Arief Arbima1308140Teknik Pertambangan
Universitas Negeri Padang
2015