Top Banner

of 89

Batuan Resevoara GMB Kelompok

Mar 06, 2016

Download

Documents

Guntur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    1/89

    KARAKTERISTIKRESERVOARKARBONAT

    MENGGUNAKAN INVERSI SPARSE SPIKEDI LAPANGAN

    PANDA FORMASIKAIS CEKUNGANSALAWATI,PAPUA

    LAPORANSKRIPSI

    Oleh :

    MARGARETHA SITUMEANG

    115.!.5

    PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN

    #OG#AKARTA

    $1$

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    2/89

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus

    atas berkat kasih dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Laporan

    Tugas Akhir tepat pada waktuya tanpa mengalami suatu gangguan apapun.

    Laporan Tugas Akhir yang disusun oleh penulis yang ada di hadapan

    pembaca saat ini merupakan rangkaian pelaksanaan penelitian yang telah penulis

    lakukan di T. !"TA#$NA %T& 'akarta( selama kurang lebih dua bulan pada

    )* September sampai dengan )* No+ember ,)).

    anyak hal yang penulis dapatkan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini(yang tentunya juga banyak pihak yang ikut terlibat serta memberikan banyak

    kontribusi ilmiah( moril( dan materil baik secara langsung maupun tidak langsung

    kepada penulis hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. ersama ini penulis

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak-pihak

    tersebut( terkhusus kepada/

    ). Tuhan Yesus Kristus... sumber kekuatan dan pengharapanku.

    ,. Alm. Ayahanda tercinta... di antara surga dan bumi kita beradasekarang.

    0. $bunda tercinta yang sangat saya cintai dan sayangi yang selalu

    memberikan dukungan( semangat( doa( dan material serta kasih

    sayang yang besar. Senyummu adalah sukacitaku.

    1. Kakak( abang dan adikku tersayang 2 k3tina( k3becca(

    b3manapar( adek lena4 yang selalu mendoakan( mendukung(

    mengarahkan( serta memberi semangat dan juga materi.

    5. apak 6r. 7. $r. Suharsono( #T( selaku Ketua 'urusan dan

    pembimbing ) Teknik 8eo9isika( :akultas Teknologi #ineral(

    %ni+ersitas embangunan

    Nasional ;

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    3/89

    iii

    >. $bu 6ra. Yatini( #.Si( selaku 6osen ?ali yang telah

    memberikan bimbingan dan arahan selama semester awal

    hingga semester akhir

    @. #as :atkhul #u3in selaku pembimbing erusahaan di T.

    !"TA#$NA %T& yang telah banyak mengarahkan(

    membimbing dan berbagi cerita dan pengetahuan selama

    pelaksanaan Tugas Akhir.

    . #as pram( mas nono( mas yoyo( mba mini( mas 9atur yang

    telah banyak berbagi cerita suka dan duka selama pelaksanaan

    Tugas Akhir.

    ). Arum 6yne uji 7artari selaku teman seperjuangan selama

    pelaksanaan Tugas Akhir yang telah menemani hari-hari

    penulis dari mulai pagi hingga pagi lagi.

    )). Keluarga esar 8eo9isika3> sebagai team-work( sahabat

    seperjuangan atas kebersamaan( kekeluargaan( dukungan serta

    bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama kuliahhingga tersusunnya Laporan Tugas Akhir ini.

    ),. apak Agus ?oro( u Anti dan #as Apri sebagai Tata %saha

    'urusan

    Teknik 8eo9isika( :akultas Teknologi #ineral %N ;

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    4/89

    Yogjakarta( 'anuari ,),

    enulis

    #argaretha Situmeang

    iv

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    5/89

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

    ABSTRAK ......................................................................................................... viii

    ABSTRACT ........................................................................................................ viiv

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

    $.). Latar elakang ............................................................................... )

    $.,. #aksud dan tujuan .......................................................................... 0

    $.0. atasan masalah ............................................................................ 0

    $.1. ?aktu dan Tempat enelitian ......................................................... 0

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

    $$.). 8eologi "egional &ekungan Salawati apua dan Sekitarnya ....... >

    $$.).). Tatanan Tektonik &ekungan Salawati apua ..................... @

    $$.).,. Tatanan Stratigra9i &ekungan Salawati apua ...................

    $$.).,.). atuan ra-Tersier ................................................ )

    $$.).,.,. atuan Tersier ...................................................... )$$.).0. Kerangka Struktur &ekungan Salawati apua.................... )5

    $$.).0.). !+olusi &ekungan Salawati apua ....................... )5

    $$.).0.,. !+olusi dan erkembangan Tahapan

    Karbonat Kais ....................................................... )>

    $$.).0.0. :asies Karbonat Kais ............................................ )@

    $$.,.Petroleum system&ekungan Salawati apua ................................ )@

    $$.0. 8eologi Lokal Lapangan anda ................................................... )

    5

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    6/89

    $$.0. enelitian Terdahulu ..................................................................... ,

    BAB III DASAR TEORI .................................................................................. 23

    $$$.). :isika atuan .............................................................................. ,1

    $$$.).). 6ensitas ........................................................................... ,5

    $$$.).,. Kecepatan ........................................................................ ,*

    $$$.).0. orositas ......................................................................... ,>

    $$$.,. emantulan dan embiasan 8elombang Seismik ....................... ,

    $$$.,.). $mpedansi Akustik .......................................................... 0,

    $$$.,.,. Koe9isien "e9leksi dan Transmisi ................................... 00

    $$$.,.0. Wavelet............................................................................ 05

    $$$.,.1. Seismogram Sintetik ....................................................... 0@$$$.,.5.Noise............................................................................... 1

    $$$.,.*. olaritas dan 9asa ............................................................ 1)

    $$$.0. Konsep 6asar $n+ersi Seismik .................................................... 1,

    $$$.0.). #etode $n+ersiBandlimited.......................................... 15

    $$$.0.,. #etode $n+ersi Sparse Spike .......................................... 1>

    $$$.0.0. #etode $n+ersi erdasarkan #odel 2Model Based4 ....... 1@

    BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 49

    $

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    7/89

    $

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    8/89

    DAFTAR TABEL

    T!"#$ II.1.etroleum system cekungan Salawati 2Satyana(dkk( ,4 .......... )

    T!"#$ III.1.Skala penentuan baik tidaknya kualitas nilai porositas batuan suatu

    reser+oir 2koesoemadinata( )>@4 .................................................. ,@

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    9/89

    xii

    i

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    10/89

    KARAKTERISTIK RESERVOAR KARBONAT

    MENGGUNAKAN INVERSI SPARSE SPIKE DI LAPANGAN

    %PANDA& FORMASI KAIS 'EKUNGAN SALA(ATI) PAPUA

    ABSTRAK

    Telah dilakukan penelitian dengan memaparkan karakteristik reser+oarkarbonat menggunakan seismik in+ersi di lapangan ;anda= :ormasi Kais&ekungan Salawati( apua. Lapangan ini menggunakan data seismik 06

    poststack( 5buah sumur eksplorasi( 1buah horiBon( dan 1buah marker.$n+ersi seismik A$ didapatkan dengan melakukan re9lekti+itas suatu model

    dianggap sebagai rangkaian spike yang jarang dan bernilai besar( ditambahkandengan deretspikeyang kecil kemudian dilakukan estimasi waveletberdasarkanasumsi model tersebut. 7asil in+ersi A$ dislice untuk mendapatkan daerahporousyang berpotensi sebagai reser+oar hidrokarbon pada lapangan ;Panda=

    berdasarkan nilai impedansi akustik dan porositas sumur di sekitarnya.Nilai impedansi akustik yang diperoleh dari proses in+ersi seismik maka

    dapat ditentukan daerah yang porousberpotensi sebagai reser+oar hidrokarbonkarbonat di sekitar Top Kais berkisar ,*,5-,0),5 2mCs4D2gCcc4( sedangkan disekitar Base Reef berkisar ,>@>5-01, 2mCs4D2gCcc4. Analisanya ditunjukkandengan semakin tinggi nilai porositas maka nilai impedansi akustik semakin

    rendah( demikian pula sebaliknya semakin tinggi nilai impedansi akustik semakinrendah pula nilai porositas.

    Kata Kunci /Akustik Impedansi (AI) Porositas daera! yan" #erpotensi reservoarkar#onat$

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    11/89

    viii

    'HARA'TERISTI' OF 'ARBONAT RESERVOIR USE

    SPARSE SPIKE INVERSION ON FIELD %PANDA&

    FORMATION KAIS) SALA(ATI BASIN) PAPUA.

    ABSTRA'T

    6epositional en+ironment analysis with describes characteristic o9carbonat reser+oir use sparse spike in+ersion on 9ield ;anda= :ormation Kais(Salawati asin( apua. This 9ield use seismic in+ersion A$ 06 poststack( 5wells(1horiBon( and 1marker.

    Seismic in+ersion( density( and -wa+e +elocity are obtained by doing theinitial modeling o9 each parameter o9 the log 2"7E4( density( sonic logs( and A$o9 the model in+ersion was then per9ormed. $n+ersions o9 A$( density( -wa+e+elocity are sliced to get map and analyBe the spread o9 lithology carbonatedepositional en+ironment with the help o9 gamma ray cur+e pattern analisys o9each well.

    $mpedance Akustik ha+e 9rom process o9 seismic in+ersion so can showthe porous area o9 carbonat reser+oir on Top Kais with price ,*,5-,0),52mCs4D2gCcc4( and on ase "ee9 with price ,>@>5-01, 2mCs4D2gCcc4. The analysisshow with i9 high porosity so $mpedance Akustic is low( and i9 $mpedance Akustichigh so the porosity is low.

    Key word / Impedan%e Akusti% (AI) Porosity porous area !ave %ar#onatreservoir$

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    12/89

    ix

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    13/89

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. L!*!+ B#$!,!-

    6alam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon seismik re9leksi merupakan

    metode utama yang selalu digunakan. #etode ini dapat menggambarkan keadaan

    geologi bawah permukaan bumi dengan cukup baik( sehingga perangkapperangkap

    hidrokarbon dapat dikenali dengan baik. Seismik re9leksi terus mengalami

    perkembangan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi( salahsatunya adalah teknik in+ersi( yaitu suatu teknik karakterisasi reser+oir dengan

    cara membuat model geologi bawah permukaan bumi yang terekam oleh alat

    dengan menggunakan data seismik sebagai input dan data sumur sebagai kontrol

    2Sukmono( ,>4. #elalui metode ini diharapkan reser+oir dapat dikarakterisasi

    dengan lebih baik.

    Karakterisasi reser+oar yang meliputi delinasi( deskripsi( dan monitoring

    diperlukan untuk dapat melihat secara penuh keadaan reser+oar. Karakterisasi

    reser+oar yang baik merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan pengelolaan

    reser+oar secara ekonomis. %ntuk dapat mengkarakterisasi reser+oar dengan baik

    studi terpadu yang melibatkan data seismik dan data sumur perlu dilakukan( salah

    satunya dengan menggunakan metode seismik in+ersi..

    Seismik in+ersi adalah teknik untuk membuat model bawah permukaan

    bumi menggunakan data seismik sebagai input dan data sumur sebagai control

    2Sukmono( ,4. $n+ersi A%ousti% Impeden%e 2A$4 adalah salah satu metode

    seismik in+ersi setelah &ta%k (post-sta%k Inversion)$A$ adalah parameter batuan

    yang besarnya dipengaruhi oleh tipe litologi( porositas( kandungan 9luida(

    kedalaman tekanan dan temperatur. Eleh karena itu A$ dapat digunakan sebagai

    indikator litologi( porositas( hidrokarbon( pemetaan litologi(flow unit mappin"dan

    Fuanti9ikasi karakter reser+oar. Secara natural A$ akan memberikan gambaran

    geologi bawah permukaan yang lebih detail daripada seismik kon+ensional( karena

    umumnya amplitude pada kon+ensional seismik akan menberikan gambaran batas

    lapisan( sementara A$ dapat menggambarkan lapisan itu sendiri.

    1

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    14/89

    6i $ndonesia sendiri( telah ditemukan juga cadangan minyak di batuan

    karbonat pada :ormasi aturaja( :ormasi Kujung( dan lapangan minyak besar

    di :ormasi Kais &ekungan Salawati apua. 2Arie( ,4

    &ekungan Salawati( Kepala urung apua( merupakan satu-satunya cekungan di

    $ndonesia Timur yang telah matang dieksplorasi dan diproduksikan. 6ua cekungan

    berproduksi lainnya( &ekungan ula dan intuni( tidak seintensi9 dikerjakan

    seperti &ekungan Salawati.

    #inyak pertama kali ditemukan di &ekungan Salawati pada tahun )0* melalui

    penemuan Lapangan Klamono. Saat itu( lapangan ini ditemukan melalui rembesan

    minyak pada antiklin permukaan. enelitian-penelitian selanjutnya menampakkan

    bahwa Lapangan Klamono sesungguhnya merupakan struktur terumbu karbonat

    yang menyebabkan drapin" membentuk antiklin pada lapisan silisiklastik di

    atasnya. Sejak itu(play typeterumbu karbonat menjadi primadona di cekungan ini(

    dan ini terus berlanjut sampai sekarang( setelah lebih dari > tahun. Karbonat

    penyusun terumbu ini terkenal sebagai :ormasi Kais berumur #iosen Tengah-

    #iosen Akhir.

    Saat sistem S& diperkenalkan( etromer Trend dan hillips etroleum

    mengeksplorasi wilayah ini secara sangat intensi9( itu terjadi pada akhir tahun

    )*-an dan awal )>-an. Semua usaha yang serius dan intensi9 akan berbuah

    hasil yang baik. #aka pada tahun-tahun itu ditemukanlah lapangan-lapangan

    minyak skala besar di cekungan ini( misalnya Lapangan ?alio dan Kasim.

    Lapangan ?alio pada masanya 2awal )>-an4 pernah tercatat sebagai lapangan

    minyak terbesar di &'Asia dari play type terumbu karbonat 2Longman( )*4.

    Sampai sekarang( teman-teman ertamina( etro&hina( dan earl masih

    mengeksplorasi cekungan ini dengan tipeplayyang sama. 2Satyana( ,4

    $mpedansi akustik secara langsung menggambarkan karakter 9isis di dalam

    lapisan batuan dan bukan pada bidang batas perlapisan( sehingga dapat digunakan

    untuk pembuatan model karakter reser+oar$ $mpedansi akustik dan berbagai

    karakter 9isis batuan hasil turunannya juga digunakan untuk mengidenti9ikasi suatu

    reser+oar$ $denti9ikasi dilakukan terhadap bagaimana kualitas sebuah reser+oar

    beserta penyebarannya( baik secara +ertikal maupun lateral. #odel karakter

    2

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    15/89

    reser+oar maupun identi9ikasi reser+oar ini sangat berman9aat dalam manajemen

    reser+oar 2Ariadmana( ,*4.

    $mpedansi akustik dipengaruhi langsung oleh litologi( porositas( kandungan

    9luida( kedalaman( tekanan( dan temperatur. Eleh karena itu AI dapat digunakan

    sebagai indikator litologi( porositas( juga dapat digunakan untuk mengidenti9ikasi

    keberadaan hidrokarbon. Karena keunggulan si9at impedansi akustik ini lebih baik

    dalam menggambarkan si9at 9isis bawah permukaan dibandingkan data seismik

    kon+ensional( maka dilakukan usaha untuk mendapatkan nilai impedansi akustik

    dari data seismik( yang dikenal sebagai in+ersipost-sta%k data seismik. Sehingga

    dengan melakukan in+ersi dan pemodelan impedansi akustik pada :ormasi Kais

    &ekungan Salawati ini dapat memberikan in9ormasi seputar reser+oar pada

    9ormasi tersebut berupa arah penyebarannya baik secara +ertikal maupun lateral(

    sehingga dapat digunakan untuk manajemen reser+oar lebih lanjut.

    I.2. M!,/0 !- T00!-

    #aksud dari penelitian ini adalah untuk karakterisasi reser+oar daerah

    penelitian dengan menganalisa porositas( serta nilai a%ousti% impedan%e 2A$4

    berdasarkan penampang seismik A$.

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah /

    ). %ntuk menerapkan in+ersi sparse spike di lapangan ;anda=

    :ormasi Kais &ekungan Salawati apua berdasarkan nilai

    a%ousti% impedan%e2A$4 dan kombinasi data well.

    ,. #enentukan daerah porousyang berpotensi sebagai reser+oar

    hidrokarbon pada lapangan ;Panda= berdasarkan nilai

    impedansi akustik dan porositas sumur di sekitarnya.

    I.3. B!*!/!- M!/!$!

    ada penelitian ini dibatasi pada metoda $n+ersi Sparse Spike yang digunakan

    untuk menganalisa porositas( serta nilai a%ousti% impedan%e 2A$4 berdasarkan

    penampang seismik A$ di lapangan Ganda :ormasi Kais &ekungan

    3

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    16/89

    Salawati apua. 6ata sumur yang digunakan berjumlah 5sumur yaitu( sumur #S

    )( #S ,( #S 0( #S 1( #S 5. enelitian tersebut bertujuan untuk

    menerapkan in+ersi sparse spike dan mengetahui daerah porous yang berpotensi

    sebagai reser+oar hidrokarbon pada lapangan ;anda= :ormasi Kais &ekungan

    Salawati apua.

    1.4. (!,*0 !- L,!/i P#-#$i*i!-

    enelitian ini dilakukan dengan menggunakan data-data dari T. !"TA#$NA

    dengan obyekti9 :ormasi Kais( &ekungan Salawati apua( yang selanjutnya diberi

    nama Lapangan ;Panda=. &ekungan Salawati merupakan cekungan yang terletak

    di sekitar ulau apua bagian barat( tepatnya berada di daerah Kepala urung

    pada ulau apua seperti yang ditunjukkan pada G!5"!+

    I.1.

    G!5"!+ I.1.Lokasi &ekungan Salawati apua $ndonesia 2

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    17/89

    5

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    18/89

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    6aerah $ndonesia Timur merupakan daerah yang kompleks secara geologi.

    7ingga saat ini penelitian yang dilakukan di daerah $ndonesia Timur dan

    sekitarnya masih belum komprehensi9 sehingga studi dan penelitian lebih lanjut

    terus dilakukan. !ksplorasi yang dilakukan di daerah $ndonesia Timur semakin

    intensi9 seiring dengan berkembangnya tuntutan pengetahuan geologi di daerah ini.

    ertambahnya in9ormasi mengenai daerah baru yang memiliki prospek jugasemakin menambah pengetahuan geologi di daerah $ndonesia Timur ini. 6ata baru

    yang menjadi panduan untuk eksplorasi lebih mendalam di daerah $ndonesia Timur

    diharapkan dapat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang sering

    muncul akibat belum komprehensi9nya penelitian-penelitian di daerah $ndonesia

    Timur 2"iadini( ,4.

    enelitian-penelitian yang terus dilakukan di daerah $ndonesia Timur(

    khususnya di daerah Kepala urung( memberikan berbagai hipotesis mengenai

    struktur dan tektonik yang berkembang di daerah tersebut. 7ipotesis bahwa Kepala

    urung mengalami rotasi atau merupakan suatu mi%ro-%ontinent masih terus

    dikembangkan. &harlton 2,4( menyatakan adanya rotasi berlawanan arah jarum

    jam dari Kepala urung yang terjadi sekitar 5 juta tahun lalu 2jtl4. 7al tersebut

    memberikan asumsi bahwa terdapat struktur akti9 pada umur 5 jtl dan menjelaskan

    bahwa 9enomena pergerakan Lempeng asi9ik terhadap Lempeng aratlaut

    Australia masih terus akti9 hingga saat ini( mengingat relati9 mudanya struktur

    yang mempengaruhi rotasi Kepala urung tersebut. Hona Sesar Sorong 2S:H4

    merupakan struktur muda yang berkembang di bagian utara apua( memanjang

    hingga ) km dari bagian timur hingga barat Kepala urung. %mur

    pembentukannya yang relati9 muda 2#iosen Akhir4 5#-!/05/i,!- "!! SF7

    i-i 5#+08!,!- /*+0,*0+ !- "#+8#-!+0 8!! 8#5"#-*0,!- '#,0-!-

    S!$!!*i) !- 0! "#+,!i*!- #-!- +*!/i K#8!$! B0+0- /#+*! +*!/i

    P0$!0 S!$!!*i !+i K#8!$! B0+0-( sehingga diasumsikan bahwa rotasi yang

    terjadi di Kepala urung tersebut berkaitan dengan akti9nya S:H 2"iadini( ,4.

    6

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    19/89

    II.1. G#$i '#,0-!- S!$!!*i P!80! !- S#,i*!+-!

    &ekungan Salawati merupakan salah satu cekungan sedimentasi yang

    terletak di wilayah apua arat( yang sudah dikenal sebagai cekungan Tersier

    penghasil minyak yang besar di kawasan $ndonesia agian Timur. &ekungan ini

    berarah timur-barat terletak di batas utara Lempeng enua Australia yang bergerak

    ke arah utara sebagaipassive mar"inyang berbatasan dengan Lempeng Samudera

    asi9ik yang bergerak relati9 ke arah barat dan dibatasi oleh adanya sesar mendatar

    regional yaitu Sesar Sorong. &ekungan Salawati berkembang di sebelah selatan

    Sesar Sorong dan perkembangan cekungannya dikontrol oleh pergerakan sesar

    besar mendatar ini 27amilton( )>4.

    &ekungan Salawati masih tergolong sebagai suatu cekungan sedimentasi

    yang relati9 muda karena mulai terbentuknya baru pada kala #iosen Tengah dan

    cekungannya mengalami penurunan yang sangat internsi9 pada Kala liosen

    hingga leistosen yang diasumsikan sebagai akibat dari akti9nya pergerakan sesar

    mendatar Sorong. 8ambar sayatan garis seismik yang berada dekat Bona Sesar

    Sorong( menunjukkan betapa tebalnya endapan batuan sedimen yang berumur

    liosen dan leistosen di daerah ini yang mencapai lebih dari 1. meter.

    Adanya kenampakan beberapa ketidakselarasan pada kala liosen danlioleistosen di garis seismik ini diduga sebagai akibat dari adanya pergerakan

    sesar yang periodik atau yang tidak bergerak secara terus menerus 2ireno( ,@4.

    6alam perkembangannya( &ekungan Salawati di bagian utara dibatasi oleh

    patahan mendatar besar yaitu Sesar Sorong yang juga merupakan batas antara

    Lempeng enua Australia dengan Lempeng Samudera asi9ik. 6i bagian timur(

    cekungan ini di batasi oleh paparan Ayamaru pada daerah tinggian Kemum dan di

    bagian selatan di batasi oleh adanya pengangkatan geantiklin #isool-Enin

    :G!5"!+ II.1;.

    7

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    20/89

    G%&'%(II.1. Peta Tatanan Tektonik di daerah Kepala Burung Papua yang

    L)*e+1

    memperlihatkanbahwa &ekungan Salawati dibatasi oleh Sesar Sorong di

    bagian utaranya 27amilton( )>4.

    II.1.1.T!*!-!- T#,*-i, '#,0-!- S!$!!*i P!80!

    Secara regional( tektonik $ndonesia Timur dikontrol oleh adanya interaksiantara Lempeng $ndo-Australia( !urasia dan asi9ik yang mengakibatkan telah

    terjadinya de9ormasi tektonik di daerah Kepala urung( apua. Lempeng enua

    $ndo-Australia yang bergerak ke utara sebagai passive mar"in bertemu dengan

    Lempeng Samudera asi9ik yang bergerak relati9 ke arah barat sejak kala #iosen

    Tengah yang diasumsikan telah mengakibatkan berkembangnya sesar mendatar

    sinistral Sorong 27amilton( )>4. Adanya interaksi antara pergerakan Lempeng

    Australia dan Lempeng Samudera asi9ik ini yang menyebabkan terjadinya

    pergerakan mendatar Sesar Sorong( yang diduga juga sebagai penyebab

    terbentuknya &ekungaan Salawati.

    eberapa sumur pemboran eksplorasi di &ekungan Salawati telah

    menembus batuan dasar yang jenisnya ber+ariasi yaitu terdiri dari batuan beku

    granit yang berumur Kapur( batuan meta-sedimen atau metamor9 yang berumur

    erm juga berumur Silur yang mengidenti9ikasikan bahwa &ekungan Salawati

    masih merupakan bagian dari Lempeng $ndo-Australia.ada :G!5"!+ I.1;dapat

    8

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    21/89

    ditunjukkan bahwa Lempeng $ndo-Australia berada di sebelah selatan dari Bona

    Sesar Sorong sedangkan Lempeng Samudera asi9ik berada di sebelah utara Bona

    Sesar Sorong yang ditunjukkan adanya singkapan batuan ultra-mafi%di ulau

    ?aigeo 2"edmond dan Koesoemadinata( )>*I *4

    Adanya interaksi antara pergerakan Lempeng Australia dan Lempeng

    Samudera asi9ik ini yang menyebabkan terjadinya pergerakan mendatar Sesar

    Sorong( yang diduga juga sebagai penyebab terbentuknya &ekungan Salawati.

    yang melewati daerah Bona Sesar Sorong yang memperlihatkan struktur yang

    komplek pada bagian kiri penampang dan &ekungan Salawati pada bagian kanan

    penampang memperlihatkan struktur monoklin yang meninggi ke arah tenggara.

    Kenampakan struktur geologi yang ditemukan dalam &ekungan Salawati adalah

    struktur lipatan asimetri dan tensional faults4 yang berarah timurlaut-baratdaya

    sebagai akibat adanya pergerakan Sesar Sorong 2ireno( ,@4.

    Ada beberapa periode patahan terindenti9ikasi dalam cekungan ini( tetapi

    yang paling ekstensi9 berkembang adalah patahan-patahan yang terjadi pada kala

    liosen hingga leistosen 27arper et al.( )>@4. 6iinterpretasikan bahwa

    patahanpatahan yang si9atnya tensional ini bisa bertindak sebagai jalur-jalur

    migrasi +ertikal bagi hidrokarbon dari dapur hidrokarbon ke struktur perangkapyang mempunyai reser+oar berkualitas baik( seperti batupasir Sirga( batugamping

    terumbu Kais bawah dan batugamping terumbu Kais bagian atas( batupasir dan

    batugamping terumbu :ormasi Klasaman yang berumur liosen.

    II.1.2. T!*!-!- S*+!*i+!

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    22/89

    G%&'%( II.$. iagra! Krono"tratigra# $ekungan %ala&ati Papua 'Pireno( 2))5*(

    O'e-Pe*el))%*

    1)

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    23/89

    II.1.2.1. B!*0!- P+!=T#+/i#+

    atuan pra-Tersier yang telah teridenti9ikasi dari data sumur pemboran eksplorasi

    adalah batuan beku granit( batuan meta-sedimen dan batuan metamor9. atuan pra-

    Tersier tertua yang pernah tertembus sumur pemboran adalah :ormasi Kemum

    yang berumur Silur-6e+on yang terdiri dari batuan metamor9 berderajad rendah

    yang dicirikan dengan ditemukannya 9osil 8raptolites berumur Silur dan

    Estracoda yang berumur 6e+on. atuan metamor9 ini berasal dari batulempung

    yang berwarna kehitaman-coklat tua disisipi batupasir kuarsa tipis-tipis. :ormasi

    Kemum ini tertembus dalam sumur-sumur pemboran SL-)( SA"-)J( KL:-) dan

    K88-) 2ireno( ,@4.

    :ormasi Ai9am telah tertembus oleh sumur eksplorasi S&-)J( #!-)(

    ?est K-) dan K#8-) terdiri dari batulempung laut dangkal yang berumur Karbon

    Akhir dan selang-seling batulempung( batupasir dan batubara yang diendapkan

    dalam lingkungan laut dangkal hingga sistem delta. :ormasi ini mengalami sedikit

    metamor9osa dan dianggap sebagai batuan dasar ekonomik.

    :ormasi Kembelangan merupakan 9ormasi yang berumur 'ura-Kapur( terdiri dari

    endapan tu99 hasil kegiatan +ulkanik dan intrusi yang menyertai tektonik di daerah

    itu. :ormasi ini diendapkan secara tidak selaras di atas 9ormasi sebelumnya. 6i

    bagian barat dari ulau Salawati ada 0 2tiga4 sumur eksplorasi yang menembus

    batuan dasar berupa batuan beku granit berumur Kapur yang mengintrusi batuan

    metamor9 berumur aleoBoikum. Sumur-sumur itu adalah SA-)J( S6-)J dan S?-

    )J.

    II.1.2.2. B!*0!- T#+/i#+

    atuan berumur Tersier yang diendapkan dalam &ekungan Salawati adalah

    batuan-batuan yang tergolong dalam :ormasi :umai( :ormasi Sirga( :ormasi Kais(

    :ormasi Klasa9et( :ormasi Klasman dan :ormasi Sele.

    Formasi Fumai (Eosen-Oligosen Awal)

    :ormasi :umai terdiri dari batupasir( batulempung( batugamping dan

    dolomite yang diendapkan dalam lingkungan pengendapan yang berbeda-beda(

    tidak selaras m

    11

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    24/89

    enumpang di atas batuan metamor9 :ormasi Ai9am berumur erm. :ormasi

    :umai yang tertembus oleh sumur S&-)J dan S6-)J pada umumnya berupa

    batugamping dengan sisipan tipis batupasir dan batulempung dan di bagian atasnya

    adalah dolomite. ada sumur K#N-) di bagian timur cekungan di dominasi oleh

    selang-seling batulempung dan batupasir yang semuanya diendapkan dalam

    lingkungan laut dangkal. Ketebalan :ormasi :umai berkisar antara @-) kaki(

    tetapi di daerah #erak !mas di bagian selatan dari cekungan. :ormasi :umai

    berkembang sebagai batugamping terumbu dan batugamping paparan. ada awal

    pengendapannya( saat mulai 9ase transgresi batugamping :umai diendapkan

    berkembang sebagai batugamping terumbu( kemudian disusul dengan

    pengendapan batugamping 9asies lempungan diendapkan dalam lingkungan laut

    yang agak dalam pada 9ase transgresi akhir( seperti yang terlihat pada penampang

    seismik Line-5 Lampiran 2ireno( ,@4. 6alam kolom stratigra9i regional

    $ndonesia bagian timur 2Lampiran 4 yang merupakan hasil studi antara Core

    *a#oratoriesdan ertamina( dapat dilihat bahwa pada akhir kala Eligosen Awal

    telah terjadi penurunan muka air laut yang cukup signi9ikan( sehingga pada daerah

    yang tadinya merupakan dasar laut berubah menjadi daratan. Salah satu alasan

    untuk menerangkan terjadinya penurunan muka air laut yang sangat signi9ikan

    salah satunya adalah terjadinya suatu peristiwa tektonik. data seismik

    memeperlihatkan bahwa :ormasi Sirga diendapkan secara tidak selaras di atas

    :ormasi :umai dan diendapkan dalam cekungan separuh graben seperti yang

    ditunjukkan pada penampang seismik . Apabila diintegrasikan antara data

    stratigra9i dari &orelab yang menunjukkan adanya penurunan muka air laut yang

    tinggi( data sumur eksplorasi 2S&-)J4 yang memperlihatkan batulempung :ormasi

    Sirga diendapkan di atas batugamping :ormasi :umai dan data seismik yang

    memperlihatkan bahwa :ormasi Sirga diendapkan dalam struktur separuh graben(

    maka diduga bahwa :ormasi Sirga kemungkinan diendapkan dalam lingkungan

    danau dangkal. 6ata-data pendukung yang digunakan untuk membuktikan bahwa

    :ormasi Sirga diendapkan dalam lingkunga danau akan dibahas dalam bab-bab

    berikutnya 2ireno( ,@4.

    12

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    25/89

    Formasi Sirga (Oligosen Akhir)

    :ormasi Sirga diendapkan secara tidak selaras di atas batugamping :ormasi

    :umai( tetapi ke arah daerah tinggian :ormasi Sirga membaji di atas batuan dasar.

    :ormasi Sirga yang ditemukan di desa Sirga terdiri dari batupasir kuarsa( batupasir

    konglomeratan dengan sisipan batulempung abu-abu dan batubara( batupasir abau

    yang mengandug lapisan-lapisan tipis konsentrasi 9osil9osil sisa tanaman. 6i sumur

    S&-)J dan S6-)J 9ormasi ini tertembus sebagai selang-seling batulempung

    hitam( batupasir dengan sisipan tipis batugamping coklat. 6alam sumur 5-)00 di

    bagian timur cekungan( :ormasi Sirga teridiri dari selang-seling konglomerat yang

    berbutir kasar dengan 9ragmen kuarsa( menyudut tanggung( sortasi buruk dengan

    batupasir konglomeratan( batupasir dan batulempung. 6engan ditemukannya

    lapisan-lapisan batubara dan 9osil-9osil sisa tanaman diperkirakan :ormasi Sirga di

    sini diendapkan dilingkungan pengendapan air dangkal dan paralik yang

    mengandung banyak kerogen spropel yang tidak berstruktur. erdasarkan hasil

    analisis geokimia dari minyak-minyak di &ekungan Salawati yang dilakukan oleh

    Thompson 2)@4 dari "obertson "esearch $nternational untuk etromer Trend

    menyebutkan adanya bukti kemunculan alga air tawar yang cukup melimpah

    2Botryo%o%%us4 sebagai ciri endapan danau yang diduga berkembang dalam

    struktur separuh-graben seperti yang terlihat pada penampang seismik Line-*

    2ireno( ,@4.

    Formasi Kais (iosen Awal-iosen Akhir)

    Setelah pengendapan :ormasi Sirga( kemudian disusul terjadinya 9ase

    transgresi mulai akhir Kala Eligosen Akhir( dimana muka air laut kembali naik dan

    menggenangi wilayah &ekungan Salawati. ada 9ase transgresi ini diendapkan

    secara tidak selaras batulempung gampingan( batugamping paparan dan

    batugamping terumbu :ormasi Kais. Secara seismik( :ormasi Kais dapat

    dibedakan menjadi , bagian yaitu :ormasi Kais bagian bawah dan :ormasi Kais

    bagian atas 2ireno( ,@4.

    :ormasi Kais bagian bawah yang berumur #iosen Awal terdiri dari

    batugamping paparan dan batugamping terumbu yang disebut sebagai horiBon

    intra-Kais dan hanya berkembang di daerah sub-cekungan #atoa di bagian utara

    &ekungan Salawati. atuan-batuan karbonat ini diendapkan di daerah paparan laut

    13

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    26/89

    dangkal yang luas. ada daerah yang mempunyai energi gelombang yang lebih

    besar batugampingnya tumbuh sebagai batugamping terumbu dan pada daerah

    yang mempunyai energi rendah berkembang sebagai batugamping paparan dan

    batulempung gampingan. ada saat pengendapan :ormasi Kais bagian bawah ini(

    telah terjadi penurunan muka iar laut yang singkat sehingga batugamping :ormasi

    Kais bagian bawah ini tersingkap ke permukaan yang telah mengakibatkan

    berkembangnya porositas sekunder( karena adanyaproses pelarutan oleh air tawar

    di bagian permukaan. erkembangnya porositas sekunder ini telah terbukti dengan

    ditemukannya baik minyak maupun gas dalam perangkap batugamping terumbu

    seperti contohnya pada sumur S&-)J( sumur S:-)J dan juga batugamping

    paparan seperti di lapangan #atoa( dan di daerah ?alio-'aya di bagian selatan

    cekungan( batugamping ini berkembang sebagai batugamping paparan dan telah

    ditembus oleh sumuran sebagai Bona hilang sirkulasi selama proses pemborannya.

    ada periode-periode yang lalu hanya dengan menggunakan data seismik ,6 tidak

    mampu mengidenti9ikasikan kenampakan batugamping terumbu :ormasi Kais

    bagian bawah ini( tetapi dengan makin majunya teknologi( dengan data seismik 06

    mampu mendeteksi dan mere9leksikan pertumbuhan batugamping terumbu ini

    seperti terlihat pada penampang seismik Line-> pada Lampiran 2ireno( ,@4.

    ada kala #iosen Tengah hingga #iosen Akhir terjadi lagi 9ase transgresi

    sehingga dengan naiknya muka iar laut ini kemudian disusul lagi dengan

    pengendapan batugamping :ormasi Kais bagian atas. 6i daerah tinggian #atoa(

    batugamping ini diendapkan sebagai batugamping paparan seperti pada

    penampang seismik Line-> yang menutupi bataugamping terumbu :ormasi Kais

    bawah dan bisa ber9ungsi sebagai batuan penutup bagi batugamping terumbunya.

    6i daerah Kasim-'aya-?alio batugamping ini berkembang sebagai batugamping

    terumbu dan %ar#onate #ank( sebagai batua reser+oar utama di wilayah ini. 6an dilepas pantai bagian selata di lapangan minyak STA-ST& batugamping :ormasi

    Kais bagian atas ini berkembang sebagai batugamping terumbu yang berkembang

    menjadi batuan reser+oar utama di lapangan ini 2penampang seismik Line-@ pada

    Lampiran 4. Lapangan-lapangan yang juga berproduksi baik minyak maupun gas

    dari :ormasi Kais bagian atas ini antara lain adalah Klalin( Kasim( ?alio dan STA

    2ireno( ,@4.

    14

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    27/89

    ada saat akhir pengendapan batugamping :ormasi Kais bagian atas ini( mulai

    terjadi transgresi sehingga di atas batugamping Kais ini diendapkan batulempung

    yang diendapkan di lingkungan pengendapan laut dangkal secara membaji di atas

    batugamping Kais. :asies batulempung ini kemudian disebut sebagai :ormasi

    Klasa9et.

    Formasi Klasa!e" (iosen Tengah-iosen Akhir)

    :ormasi Klasa9et terdiri dari batulempung dengan sisipan-sisipan

    batugamping tipis yang diendapkan pada saat mulai terjadinya 9ase transgresi

    setelah pengendapan batugamping :ormasi Kais dalam lingkungan pengendapan

    laut dangkal tertutup yang membaji di atas batugamping Kais di bagian utara dan

    selatan. engendapan :ormasi Klasa9et diakhiri dengan pengendapan batugamping

    laut dalam yang disebut sebagai batugamping e+tularia( dan tumbuh sebagai

    batugamping terumbu meja pada daerah tinggian di sekitar struktur S? di bagian

    baratlaut cekungan. atugamping terumbu ini disebut sebagai batugamping Klaili(

    yang telah ditembus oleh sumur SA-)J yang pernah diuji dan mengalir minyak

    sebanyak 0 barel minyak per hari selama dilakukan testing 2ireno( ,@4.

    Formasi Klasaman (Pliosen)

    ersamaan dengan mulai akti9nya sesar mendatar Sorong( &ekungan

    Salawati juga mengalami penurunan yang intensi9 selama kala liosen sehingga

    diendapkalah :ormasi Klasaman yang diendapkan secara selaras di atas :ormasi

    Klasa9et. :ormasi Klasaman terdiri dari batulempung laut dalam yang bersisipan

    batupasir dan batugamping. Karena sangat intensi9nya penurunan cekungan

    sehingga :ormasi Klasaman mempunyai ketebalan yang sangat signi9ikan yaitu

    mencapai sekitar >.-@. kaki. :ormasi ini bisa ber9ungsi sebagai batuan

    penutup di &ekungan Salawati. 6i daerah Klalin sebelah sealatan kota Sorong( dari

    data sumur-sumur Klalin teridenti9ikasi adanya selang-seling batupasir dan

    batulempung yang agak tebal( tetapi pada sumur T"-)teridenti9ikasi adanya

    batugamping terumbu yang berumur liosen pada data seismik. Setelah dilakukan

    pemboran( sumur T"-) menemukan batugamping terumbu yang berumur liosen

    dan mengandung gas biogenik 2ireno( ,@4.

    Formasi Sele (Pleis"osen)

    15

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    28/89

    Kemudian pada akhir kala liosen terjadilah pengangkatan pada paparan

    Ayamaru di bagian timur cekungan dan juga daerah di utara Sesar Sorong yang akan

    menjadi sumber dari batuan-batuan klastik kasar hingga halus yang diendapkan pada

    :ormasi Klasaman bagian atas dan :ormasi Sele 2ireno( ,@4. :ormasi Sele yang

    berumur leistosen dan terdiri dari batulempung( batuan sedimen klastik kasar(

    konglomerat atau aglomerat menumpang secara tidak selaras di atas :ormasi

    Klasaman. atuan-batuan :ormasi Sele banyak tersingkap di daerah Sorong dan

    sekitarnya.

    II.1.3. K#+!-,! S*+0,*0+ '#,0-!- S!$!!*i P!80!

    !lemen struktur utama &ekungan Salawati adalah Sesar Sorong( yang

    membatasi cekungan di sebelah utara. Sesar ini merupakan sesar mendatar-kana

    yang akti9 sejak liosen Awal. Kondisi struktur cekungan pada masa sekarang

    didominasi oleh sesar-sesar normal yang berarah NN!-SS? sebagai konjugasi dari

    Sesar Sorong. ergerakan sepanjang Sesar Sorong telah menghasilkan lipatan-

    lipatan dan sear mendatar-kanan dengan kecenderungan pergerakan normal

    melalui ulau Sawalati. ergerakan ini telah mengakti9kan kembali sesar normal

    purba yang terbentuk akibat riftin"pada aleoBoik Akhir-#esoBoik( seperti Sesar

    &endrawasih( menjadi sesar mendatar-kanan antitetik 2Satyana( ,04.

    II.1.3.1. Ev$0/i '#,0-!- S!$!!*i P!80!

    #enurut Satyana 2,04 berdasarkan penelitian regional yang

    dilakukannya dari )> hingga ,( mengenai e+olusi cekungan( struktur(

    geokimia( paleogeogra9i Kais( dan sedimentologi disimpulkan bahwa &ekungan

    Salawati telah mengalami perubahan arah cekungan dari yang berarah selatan

    selama aleoBoik hingga liosen Awal menjadi berarah utara sejak liosen Akhir.

    8ambar $$.0 menyimpulkan tentang e+olusi cekungan dan perubahan arah

    cekungan. erubahan arah ini berhubungan dengan akti9itas tektonik Sorong

    terhadap &ekungan Salawati. Susunan stratigra9i cekungan sebelum perubahan

    arah adalah Kelompok Ai9am dan Kemum yang berumur aleoBoik( Tipuma dan

    kelompok Kembelengan yag berumur #esoBoik( dan pada Tersier Awal hingga

    #io-liosen diendapkan :aumai( Sirga( Kais( Klasa9et serta Klasaman bagian

    bawah. Setelah perubahan arah cekungan ini pada #io-liosen sangat berpengaruh

    terhadap perkembangan dan e+olusi paparan karbonat Kais.

    16

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    29/89

    G%&'%( II./. +volu"i $ekungan %ala&ati ,agian ,arat( Peru,ahan arah -ekungan ter.adi

    bagian barat antara #iosen dan liosen Awal. agian timur dan tengah

    cekungan mengalami penurunan akibat respon terhadap pengangkatan di

    utara dan selatan( sehingga menghasilkan daerah lagoon yang dalam

    2Satyana( ,04.

    17

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    30/89

    II.1.3.2. Ev$0/i !- P#+,#5"!-!- T!!8!- K!+"-!* K!i/

    Satyana 2,04 membagi perkembangan :ormasi Kais menjadi 0 tahapan.

    Tahapan pertama meliputi paparan karbonat( #uild-updalam paparan 2intra-Kais4(

    dan terumbu Kais dengan relie9 rendah dengan ketebalan tutupan Klasa9et ).1

    kaki seperti yang ditunjukkan pada 8ambar $$.1. Tahapan kedua meliputi #uild-up

    karbonat dengan relie9 tinggi moderat dengan tebal tutupan Klasa9et kira-kira

    ).1-).@ kaki. Tahapan ketiga meliputi #uild-upkarbonat yang berelie9 tinggi

    dengan tebal tutupan Kalsa9et kurang dari @ kaki :G!5"!+ II.>;.

    G!5"!+ II.4. $lustrasi perkembangan Karbonat Kais terhadap 9ormasi-9ormasi

    di sekitarnya 2Satyana( ,04.

    G!5"!+ II.>. $lustrasi perkembangan Karbonat Kais berdasarkan pemetaan

    inter+al seismik 2Satyana( ,04.

    18

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    31/89

    II.1.3.3. F!/i#/ K!+"-!* K!i/

    Satyana 2,04 melakukan identi9ikasi 9asies karbonat Kais berdasarkan

    kehadiran 9osil dan ukuran cangkang 2mikro9asies4. Sekurang-kurangnya

    didapatkan lima pembagian 9asies yaitu pat%! reef sepanjang Tinggian Arar(

    la"oon mudatau reef moundTerumbu sepanjang punggungan Salawati( danpat%!

    reefsepanjang ?alio ank yang dijelaskan lebih lanjut pada Lampiran &.

    II.2.Pe"oleum S#s"em'#,0-!- S!$!!*i P!80!

    eberapa syaratpetroleum system antara lain adanya batuan induk 2sour%e

    ro%k4( batuan reser+oar 2reservoir4( migrasi 2mi"ration4( jebakan 2trap4( batuan

    penutup 2seal4 dan batuan over#urden. Selain syarat di atas( terdapat juga kriteria

    lain seperti temperature( berat jenis minyak( porositas( dan permeabilitas reser+oar

    dan para meter lainnya.

    atuan sumber daerah &ekungan Salawati berasal dari batulempung dan

    serpih :ormasi Klasa9et( batugamping pada :ormasi Kais dan batulempung dan

    serpih pada :ormasi Klasaman awal.

    :ormasi yang diperhitungkan akan menghasilkan hidrokarbon adalah

    :ormasi Kais. 7idrokarbon yang terakumulasi di :ormasi Kais juga selain dari:ormasi Kais itu sendiri( juga berasal dari :ormasi Klasa9et dan :ormasi

    Klasaman.

    atuan reser+oar lainnya adalah Klasa9et 2Tetularia $$ dan ;%= #arker4

    yang berumur #iosen akhir. 'ebakan hidrokarbon di &ekungan Salawati terdapat

    di :ormasi Kais berupa kompleks terumbu karbonat dan karbonat paparan yang

    tersesarkan. 'ebakan dalam jumlah yang lebih kecil ada di :ormasi Klasa9et dan

    Klasaman.

    atuan penutup 2seal rock4 berupa serpih karbonat dari 9ormasi Klasa9et

    dan batugamping kristalin :ormasi Kais. atuan yang menjadi o+erburden adalah

    batuan gamping 2limestone4 pada :ormasi Kais( dan clay pada :ormasi Klasa9et(

    Klasaman dan Sele.petroleum system&ekungan Salawati dapat dilihat pada Tabel

    $$.) sebagai berikut /

    19

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    32/89

    T!"#$ II.1. etoleum System &ekungan Salawati 2Satyana( dkk( ,4

    II.3. G#$i L,!$ L!8!-!- P!-!

    8eologi lokal lapangan anda dibuat berdasarkan pro9il sumur yang telah dibuat

    oleh peneliti dan telah dibagi menjadi beberapa lingkungan pengendapan. roses

    geologi yang berlangsung pada daerah telitian sangat dipengaruhi oleh perubahan

    muka air laut( dimana kenampakan seperti itu diasumsikan awalnya terendapkan

    adalah :asies ?ackestone-) dengan lingkungan berupa Lagoon( kemudian akibat

    adanya kenaikan air laut maksimal yang mengakibatkan berkembangnya :asies

    ackstone dengan lingkungan berupa Erganic uild %p kemudian terjadi

    penurunan muka air laut( sehingga terbentuk :asies ?ackestone, yang memiliki

    lingkungan pengendapan yang sama( yaitu Lagoon.

    2)

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    33/89

    G!5"!+ II.6.8ambar Stratigra9i daerah penelitian 2penulis( ,))4

    II.3. P#-#$i*i!- T#+!0$0

    $n+ersi data seismik yang dilakukan pada :ormasi aturaja( Lapangan

    "audatu( &ekungan Sunda( yang merupakan salah satu lapangan &NEE& S!S Ltd

    yang bertujuan untuk memperkirakan karakter dan penyebaran reser+oar lapangan

    tersebut. Nilai impedansi akustik yang diperoleh dikontrol oleh porositas total(

    kenaikan prositas total akan menurunkan nilai impedansi akustik( dan sebaliknya.

    Kualitas reser+oar pada :ormasi aturaja diketahui dikontrol oleh porositas mikro.

    7asil in+ersi data seismik menunjukkan penyebaran reser+oarnya berada pada

    bagian atas 9ormasi. 6istribusi rese+oar yang relati9 mengikuti arah orientasi sesar

    menunjukkan bahwa sesar tersebut telah meningkatkan kualitas reser+oar.

    Kon+ersi nilai porositas dari impedansi akustik dilakukan untuk mendapatkan

    parameter yang langsung berhubungan dengan kualitas reser+oar. 7ubungan linier

    antara porositas dan impedansi akustik menunjukkan simpangan data yang tinggi(

    sehingga akan menghasilkan nilai porositas hasil kon+ersi dengan kesalahan yang

    cukup berarti. "eser+oar dengan kualitas yang baik mempunyai nilai impedansi

    akustik dari 2)5.M,.4 9tDgCcc dengan perkiraan nilai porositas berkisar dari

    2)-,>4 2Ariadmana( Y.( ,*4.

    Lapangan ;Na9ri= :ormasi 6uri merupakan daerah yang sangat berpotensial

    terdapat minyak dan gas. enyebaran porositas reser+oar pada lapangan tersebut

    21

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    34/89

    dibagi menjadi dua( yaitu reser+oar &and Adan reser+oar &and B. enelitian ini

    menggunakan metode in+ersi( yaitu dengan mengubah jejak seismik menjadi bentuk

    impedansi akustik yang merupakan salah satu si9at 9isis batuan. arameter tersebut

    akan lebih memudahkan dalam interpretasi keadaan bawah permukaan dan dapat

    meningkatkan resolusi +ertikal( karena dapat memisahkan lapisan berdasarkan

    kontras impedansi akustik serta dapat memperkirakan porositas dari properti

    impedansi akustik yang dihasilkan tersebut. 7asil analisa in+ersi post-sta%k yang

    telah dilakukan menunjukkan bahwa metode in+ersiModel Based untuk pemodelan

    menunjukkan hasil korelasi yang paling baik dengan tingkat kesalahan yang relati9

    kecil dan kontinuitasnya juga terlihat lebih jelas dibandingkan dengan metode

    in+ersiBandlimiteddan &parse &pike.

    eta distribusi porositas menunjukkan nilai porositas rata-rata pada reser+oar Sand

    A sekitar 20)(5-0)(4 dan Sand sekitar 20)(>-00(54 yang hampir sama dengan

    nilai porositas riilnya dan nilai ini dapat dikategorikan sebagai nilai porositas yang

    istimewa 2'+%ellent4. erdasarkan peta penyebaran porositas dan peta struktur

    waktu( setelah di+alidasi dengan nilai porositas riilnya( lapangan

    ;Na9ri= terdapat 0 Bona berkembang ke arah timur laut 2Nort!-'ast4 yang berpotensi

    sebagai reser+oar hidrokarbon 2#ashudi #.$.( ,@4.

    :ormasi kais terletak pada lapangan ;J= yang merupakan bagian dari

    &ekungan Salawati. :ormasi Kais merupakan reser+oar yang baik sebagai tempat

    terakumulasinya hidrokarbon pada lapangan =J=. "eser+oar Kais merupakan

    batuan karbonat platform. orositas merupakan salah satu karakteristik batuan

    reser+oar yang sangat penting dalam menentukan penyebaran reser+oar. Telah

    dilakukan penelitian dengan menggunakan in+ersi seismik dengan metode Model

    Baseddengan menggunakan data seismik 06( Log &oni%( Log,ensity( marker dan

    %!eks!ot( untuk menentukan distribusi porositas. enyebaran reser+oar dilakukan

    dengan menggunakan distribusi porositas yang didapatkan dari nilai AI hasil

    in+ersi. 6istribusi porositas ini dibuat dengan &li%e AI map( yang dirataratakan

    dengan selang berapa ms di bawah Bona target pada penelitian ini yaitu

    :ormasi Kais. orositas yang bagus diindikasikan dengan Bona*ow AI. uncak dari

    nilai porositas yang bagus terletak pada time0 ms di bawah :ormasi Kais yang

    terletak pada sumur unila 5 dan unila , dan dari penyebaran porositas antar sumur

    unila 5 dan sumur unila , diusulkan sebagai lokasi sumur berikutnya dan dari

    22

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    35/89

    penelitian selanjutnya terbukti bahwa sumur baru tersebut dapat menghasilkan

    produksi yang baik.

    ada &ekungan Salawati yang merupakan reser+oar adalah :ormasi Kais(

    yang terletak pada lok Kepala urung( ropinsi apua arat. :ormasi Kaisterbentuk pada pertengahan #iosen hingga akhir. roses transgresi terus berlanjut

    dan diikuti oleh pertumbuhan terumbu karbonat. &iri litologinya adalah

    Wa%kstone-Boundstone ( dengan sedikit kerangka koral( matriks berupa

    batugamping yang terkristalisasi 2beberapa terdolomitisasi4( dan mempunyai

    tingkat porositas yang bagus 2vu""y-moldi% porosities4 sehingga baik sebagai

    reser+oar. Atribut Seismik digunakan untuk melihat penyebaran karbonat #uild-up

    dengan menggunakan atribut 9rekuensi dan amplitudo. Atribut turunan 9rekuensi

    yang digunakan merupakan 9rekuensi sesaat dan 9rekuensi dominan sedangkan

    pada turunan amplitudo digunakan "#S Amplitudo( #inimum Amplitudo dan

    (5-54 7B yang arah penyebarannya di selatan sampai dengan utara

    dan memiliki kandungan 9luida. :rekuensi dominan menunjukkan karbonat

    #uilduplapangan ulls pada nilai 9rekuensi 25-)@4 7B yang arah penyebarannya di

    selatan sampai dengan utara peta dan memiliki kandungan 9luida. ada Atributturunan amplitudo( amplitudo "#S menunjukkan karbonat #uild-up pada nilai

    amplitudo 2),.-)@.4 arah penyebarannya ke selatan sampai dengan utara.

    #inimum amplitudo menunjukkan karbonat #uild-upLapangan ulls pada nilai

    205.-,5.4 arah penyebarannya ke selatan sampai barat daya.

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    36/89

    seismik re9leksi meman9aatkan gelombang pantul 2re9leksi4 dari lapisan bawah

    permukaan yang dihasilkan dari si9at-si9at 9isis batuan( diantaranya adalah

    kecepatan gelombang P 2p4 dan kecepatan gelombang & 2s4 dan densitas 2/4

    yang besarnya ditentukan oleh tipe matriks( porositas 2/4( saturasi 2&4( elastisitas(

    modulusyoun"2')( modulus geser 2/4( modulus #ulk2k4( konstanta lame2/4( rasio

    poisson.s 2/4( dan impedansi akustik 2AI4. #etode seismik re9leksi dilakukan

    dengan membuat sumber getaran buatan pada suatu titik tembak 2s!otpoint4.

    8etaran tersebut merambat ke bawah permukaan bumi dan dipantulkan oleh setiap

    lapisan atau re9lektor. 8etaran yang dipantulkan 2gelombang re9leksi4 ditangkap

    oleh alat penerima 2re%eiver4 berupa geo9on atau hidro9on yang dibentang di

    sepanjang lintasan seismik 2line4. 6ata yang diterima oleh re%eiver kemudian

    direkam oleh instrumen perekaman( seperti yang diilustrasikan pada G!5"!+

    III.1. 8elombang seismik membawa in9ormasi mengenai litologi bawah

    permukaan dalam bentuk waktu datang (travel time) amplitudo gelombang(

    9rekuensi dan 9asa gelombang. ?aktu datang gelombang pantul akan memberikan

    in9ormasi kecepatan rambat gelombang (velo%ity)$

    ada dasarnya metode seismik re9leksi adalah untuk mengetahui batasbatas

    lapisan atau re9lektor dari sinyal berupa gelombang elastis yang dikirim ke dalam

    bumi . "e9leksi dari gelombang seismik tersebut terjadi pada saat adanya

    perbedaan impedansi akustik sebagai 9ungsi dari kecepatan dan densitas suatu

    lapisan batuan. 8elombang seismik yang melalui batuan dalam bentuk gelombang

    elastik( mentrans9er energi menjadi pergerakan partikel batuan. 6imensi dari

    gelombang elastik atau gelombang seismik lebih besar dibandingkan dengan

    dimensi pergerakan partikel batuan tersebut. #eskipun begitu( penjalaran

    gelombang seismik dapat diterjemahkan dalam bentuk kecepatan dan tekanan

    partikel yang disebabkan oleh +ibrasi selama penjalaran gelombang tersebut.

    Kecepatan gelombang dalam batuan pada saat pergerakan partikel mengalirkan

    energi( menentukan kecepatan gelombang seismik dalam batuan tersebut. 6engan

    metode seismik re9leksi diharapkan dapat diketahui keadaan bawah permukaan

    bumi berdasarkan si9at-si9at pemantulan yang telah diketahui( guna mengetahui

    keberadaan hidrokarbon.

    24

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    37/89

    G!5"!+ III.1. $lustrasi metode seismik re9leksi.

    III.1. Fi/i,! B!*0!-

    Si9at 9isika batuan dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi batuan suatu

    reser+oar. Si9at 9isis ini akan menentukan bagaimana kelakuan penjalaran

    gelombang di dalam batuan. Si9at 9isis batuan tersebut diantaranya kecepatan

    gelombangP( kecepatan gelombang &dan densitas yang besarnya ditentukan oleh

    tipe matriks( porositas dan 9luida pengisi pori. enjalaran gelombang seismik pada

    material porous yang terisi 9luida mempunyai perilaku yang komplek( untuk

    mempelajari hal ini( 8assman 2)5)4 menggunakan teori elastik untuk

    memprediksi hubungan antara +ariasi parameter-parameter batuan( dan iot 2)5*4

    menggunakan teori penjalaran gelombang melalui media terisi 9luida 2fluid filled

    medium4 dan 8reestma 2)*)4 menurunkan persamaan-persamaan iot8assman

    yang berhubungan dengan pengaruh kompresilitas #ulkbatuan.

    III.1.1. D#-/i*!/

    6ensitas merupakan properti 9isika yang berubah secara signi9ikan pada

    berbagai jenis batuan yang memiliki perbedaan dalam mineralogi dan porositas.

    6engan mengetahui distribusi densitas batuan bawah permukaan( maka banyak

    in9ormasi mengenai geologi bawah permukaan yang dapat dipelajari. 6ensitas 204

    dide9inisikan sebagai hasil bagi massa 2m4 dengan +olume 2vol4 material/

    25

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    38/89

    0 1 m2vol 20.)4

    6engan satuan densitas adalah kg.m-0.

    esarnya densitas batuan suatu material dipengaruhi oleh /

    0 'enis dan jumlah mineral serta persentasenya.

    0 orositas batuan.

    0 :luida pengisi rongga.

    ila diasumsikan bahwa hanya terdapat satu jenis mineral dan satu jenis

    9luida pengisi pori( maka persamaan ?yllie dapat digunakan untuk menentukan

    densitas/

    0# 1 (3-4) 0m5 4 0f 20.,4

    dengan/ 0# O densitas bulk batuan 4 O

    porositas batuan

    0m O densitas matrik batuan 0f O densitas

    9luida

    'ika saturasi air dide9inisikan dengan &w( densitas air dengan 0w dan densitas

    hidrokarbon dengan0!%maka/

    #3$0m$&w$0w(3&w)$0!%20.04

    G!5"!+ III.2. Crossplot antara densitas terhadap saturasi air untuk model

    reser+oar gas dan minyak dengan porositas 00 2?yllie et al( )5*4

    G!5"!+ III.2 merupakan %rossplot antara densitas terhadap saturasi air

    untuk model reser+oar gas dan reser+oar minyak dengan porositas 00 dengan

    persamaan 20.04. Nilai densitas turun lebih cepat pada reser+oar gas dibandingkan

    pada reser+oar minyak. Karena nilai densitas sangat berpengaruh pada nilai p(s

    26

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    39/89

    danAI( maka nilai densitas tersebut akan berperan penting pada interpretasi data

    seismik untuk identi9ikasi jenis reser+oar.

    III.1.2. K#?#8!*!-

    Terdapat dua jenis kecepatan gelombang seismik yang berperan penting dalam

    interpretasi data seismik( yaitu kecepatan gelombangP2gelombang kompresi4 dan

    gelombang &2gelombangs!ear4.

    G!5"!+ III.3. engaruh beberapa 9aktor terhadap kecepatan gelombang seismik

    27ilterman( )>( op$%it. No+antina( ".$.( ,)4.

    7ubungan antara kecepatan gelombang seismik dan litologi dapat dilihat

    pada 8ambar $$$.1. Kecepatan gelombang Pdapat diterangkan sebagai 9ungsi dari

    si9at elastik/

    6 5728

    p 20.14

    0

    dimana p O kecepatan gelombangP

    6 O modulus #ulk

    9 O modulus geser

    0 O densitas

    27

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    40/89

    G%&'%( III.0.u,ungan antara ke-epatan gelo!,ang "ei"!ik dengan litologi(

    Kecepatan gelombang &dapat ditulis sebagai berikut/

    s / 20.54

    6ari rumus tersebut dapat dilihat bahwa kecepatan gelombang &2s4 tidak

    terpengaruh oleh modulus #ulk. 6ari persamaan 20.)>4 dan 20.)@4 dapat disusun

    kembali hubungan antara pdan s sebagai berikut/

    p /s 629/728 20.*4

    erbandingan pdan smengandung arti yang sangat penting. Kehadiran

    gas pada pori-pori batuan menyebabkan menurunnya kecepatan gelombang P(

    sedangkan kecepatan gelombang &relati9 tidak terpengaruh.

    III.1.3. P+/i*!/

    orositas suatu medium adalah perbandingan +olume rongga-rongga pori

    terhadap +olume total seluruh batuan yang dinyatakan dalam persen. Suatu batuan

    dikatakan mempunyai porositas e9ekti9 apabila bagian rongga-rongga dalam

    batuan saling berhubungan dan biasanya lebih kecil dari rongga pori-pori total.

    Ada , jenis porositas yang dikenal dalam teknik reser+oar( yaitu porositas absolut

    dan porositas e9ekti9.

    28

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    41/89

    orositas absolut adalah perbandingan antara +olume poripori total batuan terhadap +olume total

    batuan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai persamaan berikut /

    (olume pori - pori total)

    Porositas a#solut () : 3;;

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    42/89

    ga!,ar(5 ,erikut ini(

    G%&'%( III.5.Poro"ita" dan !atrik "uatu ,atuan(

    semakin kecil( dan demikian pula sebaliknya. :aktor-9aktor utama yang

    mempengaruhi nilai porositas adalah/

    a. utiran dan karakter geometris 2susunan( bentuk( ukuran dan distribusi4.

    b. roses diagenesa dan kandungan semen.

    c. Kedalaman dan tekanan.

    Susunan porositas dan matrik dalam suatu batuan dapat ditunjukkan pada

    III.2. P#5!-*0$!- !- P#5"i!/!- G#$5"!- S#i/5i,

    erambatan gelombang seismik dari satu medium ke medium lain yang

    mempunyai si9at 9isik yang berbeda seperti kecepatan dan densitas akan

    mengalami perubahan arah ketika melewati bidang batas antar medium. Si9at 9isis

    dari medium ditentukan oleh kondisi 9isik batuan( seperti / jenis batuan( ukuran

    butir( porositas( kandungan 9luida( saturasi 9luida( tekanan( dan temperatur.

    'ika suatu berkas gelombangPyang datang mengenai permukaan bidang

    batas antara dua medium yang berbeda( maka sebagian energi gelombang tersebut

    akan dipantulkan sebagai gelombangPdan gelombang &( dan sebagian lagi akan

    dibiaskan sebagai gelombangPdan gelombang &( seperti yang diilustrasikan pada

    G!5"!+ III.6.

    3)

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    43/89

    G!5"!+ III.6. emantulan dan pembiasan pada bidang batas dua medium untuk

    gelombangP2hatia( )@*4.

    Lintasan gelombang tersebut mengikuti hukum Snell( yaitu/

    sin=3sin=3>sin=?sin43sin4 ? p 20.>4

    P3 P3 P? &3 &?

    dengan /3 O sudut datang gelombangP(

    /3.O sudut pantul gelombangP(

    /3 O sudut pantul gelombang &(

    /? O sudut bias gelombangP(

    /? O sudut bias gelombang &(

    P3O kecepatan gelombangPpada medium pertama( P?O kecepatan

    gelombangPpada medium kedua(

    &3O kecepatan gelombang&pada medium pertama(

    &?O kecepatan gelombang&pada medium kedua(p

    O parameter gelombang( dan /31 /3.

    )(, O lapisan ) dan lapisan ,

    'ika kecepatan gelombang Ppada medium pertama lebih kecil daripada

    kecepatan gelombangPpada medium kedua( maka akan ada sudut kritis pertama

    31

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    44/89

    G%&'%( III.!. inta"angelo!,ang dala! varia"i ke-epatan lapi"an' %heri eldart

    /P. Apabila sudut datang gelombang P//P( maka tidak ada gelombangPyang

    masuk ke medium kedua.

    'ika kecepatan gelombang P pada medium pertama lebih kecil dari

    kecepatan gelombang &pada medium kedua( maka akan ada sudut kritis kedua /&

    yang apabila sudut datang gelombang P//( maka tidak ada gelombang & yang

    masuk ke medium kedua. Sudut tersebut didapatkan jika /?O /.

    ila terdapat suatu sistem +ariasi kecepatan perlapisan dengan sejumlah n

    lapisan seperti yang ditunjukan pada 8ambar $$$.*(maka perubahan arah rambatan

    gelombang pada bidang batas akan ditentukan oleh hukum Snellius(

    sin=; $$$$sin=n@tnp 20.@4

    ; n @+n

    6engan p atau 2324 dikenal dengan slownessgelombang yang pararel terhadap

    bidang batas dan sering disebut sebagai parameter lintasan sinar 2ray4 atau

    gelombang. Nilaipselalu tetap pada setiap gelombang yang bersangkutan.

    )5 op$%it. Sismanto( ,*4.

    Kecepatan sistem perlapisan tersebut sebagai 9ungsi kedalaman( sehingga

    32

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    45/89

    nn 20.4

    +nn tann 20.)4

    tnn2n%osn 20.))4

    ila jumlah lapisan ntak berhingga( maka

    R;sin

    ;

    sinp () 20.),4

    ;

    maka psin

    ; sinp Cos3p?3 ?

    sehingga(

    + d+

    tan 20.)04 d

    p d

    +; tand; 3p ?3?20.)14

    yang merupakan jarak tempuh gelombang yang diproyeksikan ke permukaan dan

    t dt 3

    20.)54

    d %os

    d d

    +; %os; 3p?3?20.)*4

    yang merupakan waktu rambat gelombang. ersamaan integral 20.)54 dan 20.)*4

    dapat diselesaikan dengan menggunakan metode numerik 2No+antina( ".$.( ,)4.

    6ari penjelasan di atas( maka dapat diuraikan lebih lanjut beberapa persamaan dan

    33

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    46/89

    ketentuan yang berhubungan dengan metode seismik re9leksi( antara lain

    impedansi akustik 2AI4( koe9isien re9leksi 26R4( wavelet( sintetik seismogram serta

    polaritas dan 9asa.

    III.2.1. I58#!-/i A,0/*i,

    $mpedansi akustik atauA%ousti% Impedan%e2AI4 merupakan si9at yang khas

    pada batuan yang merupakan hasil perkalian antar densitas 204 dan kecepatan

    gelombang seismik 24. Secara matematis persamaanAIadalah sebagai berikut /

    AI 10 20.)>4

    dengan / AI O $mpedansi Akustik 2mCs. gCcc40 O densitas 2gCcc4

    O kecepatan gelombang seismik 2mCs4

    ada persamaan 20.)>4 harga impedansi akustik ini lebih dipengaruhi oleh

    kecepatan dibanding densitas. Sebagai contoh( +ariasi porositas atau material

    pengisi pori batuan yang berisi 9luida 2misalnya air( minyak( dan gas pada

    batupasir4 mempunyai e9ek yang lebih signi9ikan pada log kecepatan dibandingkan

    dengan log densitas. Keberadaan gas bumi dalam batuan rese+oaar menyebabkan

    impedansi akustik yang lebih rendah( karena adanya gas bumi dapat menyebabakan

    turunnya kecepatan gelombang seismik dalam batuan

    $mpedansi akustik dianalogikan sebagai a%ousti% !ardness 2Sukmono(

    )4. atuan yang keras (!ard ro%k) dan sukar dimampatkan seperti batugamping

    2limestone4 dan granit mempunyai impedansi akustik yang tinggi( sedangkan

    batuan yang lunak seperti lempung 2%lay4 yang lebih mudah dimampatkan

    mempunyai nilai impedansi akustik yang rendah 28ambar $$$.@4.

    Nilai kontras AIdapat diperkirakan dari amplitudo re9leksinya( semakin

    besar amplitudonya semakin besar re9leksi dan kontras AI-nya. 7asil penampang

    AIakan memberikan deskripsi geologi bawah permukaan yang lebih rinci dan jelas

    dibandingkan dengan penampang seismik kon+ensional. $mpedansi akustik dapat

    mencitrakan batas lapisan dan sebagai indikator litologi( porositas hidrokarbon(

    pemetaan litologi( pemetaan dan dapat digunakan untuk deskripsi karakteristik

    reser+oar.

    34

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    47/89

    III.2.2. K#

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    48/89

    G%&'%( III..!pedan"i aku"tik dan koe#"ien re:ek"i 'pada "udut nol dera.at* 'Bhatia

    dari batuan dengan nilai densitas dan kecepatan yang lebih tinggi( maka nilai

    koe9isien re9leksi akan positi9.

    Koe9isien transmisi adalah perbandingan antara amplitudo gelombang bias

    dengan amplitudo gelombang datang yaitu /

    AI i

    AI2i)4AI 20.,4 i

    dengan / ; O koe9isien transmisi sudut datang nol

    AIi O nilai impedansi akustik pada lapisan ke i

    AI(i53)O nilai impedansi akustik pada lapisan ke i53

    7ubungan antara impedansi akustik dan koe9isien re9leksi dapat ditunjukkan

    pada gambar 8ambar $$$.@ /

    )@*4.

    III.2.3. $a%ele"

    Waveletadalah gelombang harmonik yang mempunyai inter+al amplitudo(

    9rekuensi( dan 9asa tertentu 2Sismanto( ,*4. erdasarkan konsentrasi energinya

    wavelet dapat dibagi menjadi 1 jenis :G!5"!+ III.9.;yaitu/

    a. ero P!ase Wavelet

    Wavelet ber9asa nol 2ero p!ase wavelet4 mempunyai konsentrasi energi

    maksimum di tengah dan waktu tunda nol( sehingga wavelet ini mempunyai

    resolusi danstandout yang maksimum. Waveletber9asa nol 2disebut juga wavelet

    36

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    49/89

    simetris4 merupakan jenis wavelet yang lebih baik dari semua jenis wavelet yang

    mempunyaispe%trum amplitudeyang sama.

    b. Minimum P!ase WaveletWaveletber9asa minimum 2minimum p!ase wavelet4memiliki energi yang

    terpusat pada bagian depan. 6ibandingkan jenis wavelet yang lain dengan

    spektrum amplitudo yang sama( waveletber9asa minimum mempunyai perubahan

    atau pergeseran 9asa terkecil pada tiap-tiap 9rekuensi. 6alam terminasi waktu(

    wavelet ber9asa minimum memiliki waktu tunda terkecil dari energinya. %$

    Ma+imum P!ase Wavelet

    Wavelet ber9asa maksimum (ma+imum p!ase wavelet) memiliki energi

    yang terpusat secara maksimal dibagian akhir dari wavelet tersebut( jadi

    merupakan kebalikan dari waveletber9asa minimum.

    d$Mi+ed P!ase Wavelet

    Wavelet ber9asa campuran (mi+ed p!ase wavelet) merupakan wavelet yang

    energinya tidak terkonsentrasi di bagian depan maupun di bagian belakang.

    G!5"!+ III.9. 'enis-jenis waveletberdasarkan konsentrasi energinya( yaitu mi+edp!ase wavelet 2)4 minimum p!ase wavelet 2,4( ma+imum p!asewavelet 204( dan ero p!ase wavelet 214.

    37

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    50/89

    Selain itu terdapat jenis waveletmodel yang biasanya dipakai dalam proses

    pembuatan seismogram sintetik yaitu wavelet ri%ker dan wavelet trapeBoid atau

    #andpass$

    Wavelet ri%ker :G!5"!+ III.1@; merupakan jenis waveletmodel dengan

    9asa nol yang menggunakan 9rekuensi dominan yang dilepaskan ke bumi pada

    penampang seismik. :rekuensi dominan pada penampang seismik dilihat dari

    spektrum amplitudo hasil dari ekstraksi wavelet. ada proses pengikatan seismik

    dengan sumur 2well seismi% tie4 waveletmodel digunakan apabila memiliki nilai

    koe9isien korelasi yang lebih baik dari pada metodewaveletekstraksi.

    Wavelet trapeBoid atau #andpass :G!5"!+ III.11; termasuk kedalam

    wa+elet model yang merupakan 9ilter seismik yang digunakan ketika pengolahan

    data seismik yang berarti 9rekuensi yang dilepaskan ke bumi. arameter yang

    digunakan pada wavelet ini adalah :) 2low %ut freDuen%y4 :, 2low pass

    freDuen%y4 :0 2!i"! pass freDuen%y4 dan :1 2!i"! %ut freDuen%y4 2#ashudi(

    #.$.(,*4$

    G!5"!+ III.1@. Wavelet Ri%ker 2"ussell( )* op$%it. #ashudi( #.$.( ,*4.

    G!5"!+ III.11. Wavelet#andpass 2"ussell( )* op$%it. #ashudi( #.$.(,*4.

    38

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    51/89

    6ari G!5"!+ III.11 di atas( 9rekuensi low pass merupakan 9ekuensi

    terendah yang dilepaskan. Sedangkan 9rekuensi !i"! pass adalah 9rekuensi

    tertinggi yang dilepaskan. Waveletini digunakan apabila hasil spektrum amplitudo

    dari ekstraksi waveletmenunjukkan banyaknya 9rekuensi dominan yang muncul.

    'enis dan tahapan dalam pembuatan 2ekstraksi4 wavelet adalah sebagai

    berikut 2Ariadmana( Y.( ,*4 /

    a$ 'kstraksi Wavelet &e%ara eoritis

    Wavelet ini dibuat sebagai wavelet awal untuk menghasilkan seismogram

    sintetik. Seismogram sintetik ini kemudian diikatkan dengan data seismik dengan

    bantuan %!e%ks!ot. Apabila ternyata %!e%ks!otsumur itu tidak ada( maka korelasi

    dilakukan dengan cara memilih event-event target pada sintetik dan menggesernya

    pada posisi event-event data seismik 2s!iftin"4. Korelasi antara data seismogram

    sintetik dan data seismik ini akan mempengaruhi hasil pembuatan wavelet tahap

    selanjutnya. Korelasi yang dihasilkan dengan cara ini biasanya kurang bagus

    karena waveletyang digunakan bukan waveletdari data seismik.

    #$ 'kstraksi Wavelet &e%ara &tatistik dari ,ata &eismik

    'enis ekstraksi wavelet selanjutnya adalah ekstraksi wavelet dari data

    seismik secara statistik. !kstraksi dengan cara ini hanya menggunakan data

    seismik dengan masukan posisi serta window waktu target yang akan diekstrak.

    %ntuk memperoleh korelasi yang lebih baik( maka dilakukan s!iftin" pada

    eventevent utama. 'ika perlu dilakukan stret%! dan sDueee pada data sintetik.

    Namun karena stret%! dansDueee sekaligus akan merubah data log( maka yang

    direkomendasikan hanyalah s!iftin" saja. iasanya( korelasi yang didapatkan

    dengan cara statistik dari data seismik akan lebih besar bila dibandingkan dengan

    waveletteoritis.

    %$ 'kstraksi Wavelet &e%ara ,eterministik

    !kstraksi wavelet dengan cara ini akan memberikan wavelet yang akan

    lebih mendekati wavelet sebenarnya dari data seismik. !kstraksi ini dilakukan

    terhadap data seismik sekaligus dengan kontrol data sumur( sehingga akan

    memberikan waveletdengan 9asa yang tepat. Namun ekstraksi ini hanya akan

    memberikan hasil yang maksimal jika data sumur sudah terikat dengan baik.

    39

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    52/89

    !kstraksi wavelet secara statistik dan pengikatan yang baik sangat diperlukan

    untuk mendapatkan hasil ekstraksi wavelet secara deterministik dengan kualitas

    yang baik. %ntuk menghasilkan sintetik dengan korelasi optimal( maka dilakukan

    s!iftin"dan bila diperlukan maka dapat dilakukanstret%!dansDueee akan tetapi

    hal tersebut tidak dianjurkan$

    III.2.4. S#i/5+!5 Si-*#*i,

    Seismogram sintetik merupakan hasil kon+olusi antara deret koe9isien

    re9leksi dengan suatu wavelet :G!5"!+ III.12;. roses mendapatkan rekaman

    seismik ini merupakan sebuah proses pemodelan kedepan 2forward modelin"4(

    yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut /

    &t1 WtE6R5 n(t) 20.,)4

    dengan / &t O tra%eseismik

    Wt O wavelet

    6R O koe9isien re9leksi

    n(t) O noise

    Koe9isien re9leksi diperoleh dari perkalian antara kecepatan gelombang

    seismik dengan densitas batuannya seperti pada persamaan 20.)@4 dan persamaan

    20.)4. Sedangkan wavelet diperoleh dengan melakukan pengekstrakan pada data

    seismik dengan atau tanpa menggunakan data sumur dan juga dengan wavelet

    buatan. Seismogram sintetik sangat penting karena merupakan sarana untuk

    mengidenti9ikasi horison seismik yang sesuai dengan geologi bawah permukaan

    yang diketahui dalam suatu sumur hidrokarbon 2#unadi dan asaribu( )@14.

    $denti9ikasi permukaan atau dasar lapisan 9ormasi pada penampang seismik

    memungkinkan untuk ditelusuri kemenerusannya pada arah lateral dengan

    meman9aatkan data seismik.

    Kon+olusi antara koe9isien re9leksi dengan wavelet seismik menghasilkan

    model tra%e seismik yang akan dibandingkan dengan data riil seismik dekat sumur.

    Seismogram sintetik dibuat untuk mengkorelasikan antara in9ormasi sumur

    2litologi( kedalaman( dan si9at-si9at 9isis lainnya4 terhadap penampang seismik

    guna memperole in9ormasi yang lebih lengkap dan komprehensi9 2Sismanto( )*

    op$ %it$!9ni( N.( ,)4. Seismogram sintetik ini dikorelasikan dengan penampang

    4)

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    53/89

    G%&'%( III.1$. %ei"!ogra! "intetik diha"ilkan dari ha"il konvolu"i "e,uah

    seismik( maka akan diperoleh erro tra%e yang akan digunakan untuk mengkoreksi

    model koe9isien re9leksi sedemikian rupa( sehingga sampai diperoleh korelasi yang

    optimum.

    wavelet dengan deret koe9isien re9leksi yang diperoleh dari hasil kali

    densitas batuan dengan kecepatan gelombangPnya.

    III.2.>.&oiseNoise adalah gelombang yang tidak dikehendaki dalam sebuah rekaman

    seismik 2sinyal4( sedangkan data adalah gelombang yang dikehendaki. 6alam

    seismik re9leksi( gelombang re9leksilah yang dikehendaki sedangkan yang lainnya

    diupayakan untuk diminimalisir.

    Noiseterbagi menjadi dua kelompok/ noisekoheren 2%o!erent noise4 dan

    noiseacak ambient 2random am#ient noise4. &ontoh noisekoheren adalah"round

    roll yang dicirikan dengan amplitudo yang kuat dan 9rekuensi rendah( "uided

    wavesatau gelombang langsung yang dicirikan dengan 9rekuensi cukup tinggi dan

    datang lebih awal( noisekabel( tegangan listrik 2power line noise4 yang dicirikan

    dengan 9rekuensi tunggal( mudah direduksi dengan not%! 9ilter( multiple yang

    merupakan re9leksi sekunder akibat gelombang yang terperangkap.

    Yang termasuk dalam noise random dalam perekaman di laut berasal dari

    akti+itas hewan laut( arus dan gelombang air laut. Sedangkan noiserandom dalam

    perekaman di darat bisa berasal dari "eop!oneyang tidak tertanam dengan baik(

    41

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    54/89

    atau dari akti+itas manusia( hewan dan kendaraan. Noise random kecil

    pengaruhnya terhadap data karena energi getarannya jauh lebih dibandingkan

    dengan energi yang berasal dari sumber.Noiserandom ini bisa dihilangkan dengan

    carasta%kin"dimana noise tersebut akan berkurang 2hilang4 dan editin"2s%alin"4

    bisa secara manual atau automatis.

    III.2.6. P$!+i*!/ !-

    erdasarkan S!8 istilah polaritas dihubungkan dengan re9leksi positi9 dan

    negati9. enentuan jenis polaritas sangat penting dalam proses well seismi% tiedan

    pi%kin" !orion$ olaritas terbagi menjadi polaritas normal dan polaritas terbalik.

    &o%iety of '+ploration Feop!ysi%ists 2S!84 mende9inisikan polaritas normal

    sebagai berikut /

    ). Sinyal seismik positi9 akan menghasilkan tekanan akustik positi9 pada

    hidro9on atau pergerakan awal ke atas pada geo9on.

    ,. Sinyal seismik yang positi9 akan terekam sebagai nilai negati9 pada tape(

    de9leksi negati9 pada monitor dan trou"!pada penampang seismik.

    erdasarkan kon+ensi S!8 ini( polaritas seismik dapat dihubungkan dengan

    nilai impedansi akustik 2AI4 dari lapisan-lapisan batuan sebagai berikut /

    ). atas re9leksi berupa trou"!pada penampang seismik jika impedansi akustik lapisan

    bawah Q impedansi akustik lapisan di atasnya.

    ,. atas re9leksi berupapeakpada penampang seismik jika impedansi akustik lapisan

    bawah R impedansi akustik lapisan di atasnya.

    entuk dan jenis polaritas dan 9asa dapat diilustrasikan seperti pada G!5"!+III.13.di bawah ini /

    42

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    55/89

    G!5"!+ III.13. olaritas normal dan terbalik menurut kon+ensi S!8.

    :asa pulsa seismik umumnya ditunjukkan dalam rekaman seismik dengan

    dua 9asa( yaitu /

    :asa minimum dan 9asa nol.

    ). :asa minimum.

    !nergi yang berhubungan dengan AI terkonsentrasi pada onset 2bagian muka4

    pulsa tersebut.

    ,. :asa nol.

    atasAIakan terdapat padapeakatautrou"!2bagian tengah4 pulsa tersebut.

    Kelebihan 9asa nol dan 9asa minimum antara lain /

    Amplitudo maksimal sinyal 9asa nol umumnya akan selalu berimpit dengan

    spike re9leksi( sedangkan pada kasus 9asa minimum amplitudo maksimum

    tersebut terjadi setelah spike re9leksi tersebut.

    entuk wavelet9asa nol simetris( sehingga mudahpi%kin" !orion. %ntuk

    spectrum amplitudo yang sama( sinyal 9asa akan selalu lebih pendek dan

    beramplitudo lebih besar dari 9asa minimum( sehingga sinyal noisenya juga

    akan lebih besar.

    43

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    56/89

    G%&'%( III.10.iagra! kon"ep da"arinver"i "ei"!ik' %uk!ono 2)))*(

    III.3. K-/#8 D!/!+ I-v#+/i S#i/5i,

    engertian secara lebih spesi9ik tentang in+ersi seismik dapat dide9inisikan

    sebagai suatu teknik pembuatan model bawah permukaan dengan menggunakan data

    seismik sebagai input dan data sumur sebagai kontrol 2Sukmono( ,4. 6e9inisi

    tersebut menjelaskan bahwa metode in+ersi merupakan kebalikan dari pemodelan

    dengan metode ke depan 2forward modelin"4 yang berhubungan dengan pembuatan

    seismogram sintetik berdasarkan model bumi 28ambar $$$.)14.

    "ussell 2)@@4 membagi metode in+ersi seismik dalam dua kelompok(

    yaitu in+ersipre-sta%kdan in+ersipost-sta%k. $n+ersi post-stack terdiri dari in+ersi

    rekursi9 2Bandlimited4( in+ersi berbasis model 2Model Based4 dan in+ersi &parse

    &pike.

    ada metode in+ersi seismik penampang seismik dikon+ersi kedalam

    bentuk impedansi akustik yang merepresentasikan si9at 9isis batuan sehingga lebih

    mudah untuk diinterpretasi menjadi parameter-parameter petro9isik misalnya untuk

    menentukan ketebalan( porositas dan penyebarannya.

    44

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    57/89

    G!5"!+ III.1> adalah diagram perbandingan antara teknik in+ersi dan

    teknik pemodelan kedepan/

    G!5"!+ III.1>. 6iagram alir pemodelan kedepan dan in+ersi 2Sukmono( )4.

    #etode in+ersi seismik dikembangkan untuk membantu interpretasi

    seismik berdasarkan pada prioritas data masukan 2pre-sta%k analysis atau post

    sta%k analysis4( e9isiensi biaya dan waktu( obyek 9isis yang dianalisis( mutu

    tampilan akhir serta keakuratannya dalam memetakan struktur bawah tanah.

    #etode in+ersi seismik terbagi atas in+ersipre-sta%k dan in+ersipoststa%k$

    $n+ersipre-sta%k terdiri atas in+ersi amplitudo (A

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    58/89

    G!5"!+ III.16. 6iagram berbagai jenis model teknik in+ersi seismik 2Sukmono(

    )4.

    III.3.1. M#*# I-v#+/iBandlimi"ed

    #etode in+ersi Bandlimited atau rekursi9 ini mengin+ersi data seismik

    menggunakan algoritma rekursi9 klasik yang mengasumsikan tra%e seismik

    sebagai suatu deret koe9isien re9leksi yang telah di9ilter oleh wavelet ero-p!ase$

    #etode ini merupakan metode yang paling awal yang digunakan dalam

    metode in+ersi 2"ussell( )*4 dengan persamaan dasar seperti yang ditunjukkan

    pada persamaan 20.)@4.

    ersamaan 20.)@4 tersebut diturunkan dari persamaan /

    )ri/AI 2i)4AIiAI2i)4AIi / ,AI 2i)4

    AI2i)4AIi AI2i)4AIi AI2i)4AI i 20.,4

    ) ri/AI (i3)AIiAI(i3)AIi / ?AI (3)

    AI(i))AIi AI(i))AIi AI(i))AI i 20.,)4

    sehingga akan diperoleh persamaan in+ersi rekursi9( yaitu /

    46

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    59/89

    AIAI2ii)4))rrii atau AI2i)4AIi ))rrii 20.,,4

    mulai dari lapisan pertama( impedansi akustik pada lapisan selanjutnya ditentukan

    secara rekursi9 dan tergantung nilai impedansi akustik lapisan di atasnya dengan

    persamaan 20.,04 sebagai berikut/

    i)

    AI2i)4 AIi DH/i )rrii 20.,04

    ?a+elet tidak digunakan dalam proses in+ersi ini( sehingga impedansi

    akustik yang dihasilkan lebihsmoot!$ Adapun diagram alir proses in+ersi rekursi9

    ditunjukkan oleh G!5"!+ III.1dibawah ini /

    G!5"!+ III.1. 6iagram alir metode in+ersi seismik rekursi9 2Sukmono( )4.

    Kelebihan in+ersiBandlimited adalah waktu proses komputasi relati9 cepat(

    menggunakan data seismik sepenuhnya dalam perhitungan( dan hasilnya berupa

    wi""le tra%e yang mirip dengan data seismik :G!5"!+ III.1;.

    Kekurangan dari metode in+ersiBandlimited yaitu/

    a. Noise dianggap sebagai tras seismik dan diikutkan dalam perhitungan sehingga

    dapat menghasilkan lapisan baru yang semu.

    47

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    60/89

    b. #etode ini tidak menggunakan kontrol geologi sehingga hampir identik dengan

    permodelan ke depan.

    c. Kehilangan komponen 9rekuensi rendah 2e9ek #andlimited) dan tinggi

    mengakibatkan prediksi impedansi akustik kurang baik secara lateral.

    G!5"!+ III.1.$nput seismik dan output yang dihasilkan dari in+ersi andlimited 2"uss0ll(

    )*4.

    III.3.2. M#*# I-v#+/i S8!+/# S8i,#

    #etode in+ersi &parse &pike adalah metode in+ersi dengan

    mengekstrapolasi spektrum 9rekuensi di luar batas 9ilter untuk menghindari

    hilangnya 9rekuensi rendah. #etode Sparse &pike ini mengasumsikan bahwa

    re9lekti+itas yang sebenarnya dapat diasumsikan sebagai seri darispike-spikebesar

    yang bertumpukan dengan spike-spike yang lebih kecil sebagai #a%k"round$

    arameter yang menjadi masukan tambahan pada metode ini adalah menentukan

    jumlah maksimum spikeyang akan dideteksi pada tiap tra%eseismik dan tres!old

    pendeteksian seismik. #odel dasar tra%e seismik dide9inisikan sesuai dengan

    persamaan 20.,)4 2Sukmono( )4.

    ersamaan 20.,)4 tersebut mengandung tiga +ariabel yang tidak diketahui

    sehingga sulit untuk menyelesaikan persamaan tersebut( namun dengan

    menggunakan asumsi tertentu permasalahan dekon+olusi dapat diselesaikan

    dengan beberapa teknik dekon+olusi yang dikelompokkan dalam metode &parse

    &pike. #etode &parse &pike mengasumsikan bentuk tertentu re9lekti+itas serta

    48

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    61/89

    memperkirakan waveletdari asumsi model tersebut. Teknik yang dilakukan dalam

    metode &parse &pike meliputi/

    a. $n+ersi dan dekon+olusi norma L-) 2*inear Pro"ramin"4

    b. $n+ersi dan dekon+olusiMaksimum *ikeli!ood

    c. 6ekon+olusi !ntropi #inimum 2#!64

    Kelebihan dari in+ersi ini adalah komponen 9rekuensi rendah secara

    matematis telah dimasukkan dalam perhitungan solusi dengan pengontrol ekstra(

    dapat digunakan sebagai estimasi full-#andwit! re9lekti+itas. Kekurangannya

    adalah impedansi akustik yang dihasilkan berbentuk blok-blok sehingga detail

    yang terlihat pada in+ersi rekursi9 kurang jelas. 7asil in+ersi seismik dengan

    menggunakan metode &parse &pikeditunjukkan pada G!5"!+ III.19.

    G!5"!+ III.19. $nput seismik dan output yang dihasilkan dari in+ersi &parse &pike

    2"ussell( )*4.

    49

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    62/89

    BAB IV

    METODOLOGI PENELITIAN

    %ntuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal( maka diperlukan

    rencana yang harus dilakukan pada tahapan penelitian yang bertujuan untuk

    meminimalkan kesalahan( baik mulai dari tahap persiapan data( input data(

    pengolahan data dan membuat hipotesa atau analisa maupun penarikan

    kesimpulan. 6alam penelitian ini( langkah-langkah yang dilakukan akan

    dijelaskan atau diuraikan dibawah ini / Secara umum untuk melakukan penelitian

    ini diperlukan pengetahuan yang terintegrasi antara Ro%k p!ysi%s seismik data

    pro%essin" seismik modelin" seismik interpretation seismik inversion dan

    konsep. Eleh karena itu( studi literature sangat penting dilakukan baik sebelum

    maupun selama melakukan penelitian ini.

    Kemudian langkah berikutnya yang dilakukan yaitu persiapan data.

    Tahapan ini merupakan salah satu tahap penting dalam penelitian karena dapat

    mempengaruhi hasil akhir penelitian( sehingga tahap ini perlu diperhatikan.

    6alam penelitian ini( data yang digunakan adalah/

    )4 6ata sumur terdiri dari data-data log seperti density( "amma

    ray P-soni%( danporosity dari sumur yang terletak di daerah

    penelitian.

    ,4 6ata seismik yang berupa penampang seismik 06

    Setelah semua data sudah terkumpul dan siap untuk lanjut ke langkah

    berikutnya yaitu well seismik tie. roses ini perlu dilakukan untuk memperoleh

    korelasi antara posisi horiBon dalam domain waktu pada penampang seismik

    dengan top lapisan atau :ormasi dalam domain kedalaman pada data sumur.

    Langkah selanjutnya yang dilakukan adalahPi%kin" !orion$ Tahapan ini

    merupakan proses penelusuran horiBon seismik ke arah lateral. Sehingga

    memberikan nilai waktu datang gelombang disetiap s!ot pointlintasan seismik.

    ada penelitian ini dilakukan penelusuran pada empat horiBon( yaitu Top kais

    2TK4( Top ree9 2T"4( ase ree9 2"4( dan ase Kais 2K4

    5)

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    63/89

    tidak

    G%&'%(IV.1. ;aliriagra! inver"i ';-ou"ti-!pedan-e karakter* untuk i"a"i

    !ulai

    %tudi literatur

    Pengu!pulandata

  • 7/21/2019 Batuan Resevoara GMB Kelompok

    64/89

    %ntuk selanjutnya dilakukan estimasi wa+elet. roses ini penting dalam

    proses in+ersi( karena kesesuaian data sintetik dengan data seismik tergantung dari

    wa+elet. 'ika wa+elet baik( maka akan ada kesesuaian antara data sintetik dengan

    data seismik dan begitu pula sebaliknya.

    Setelah melakukan pengikatan data sumur dengan seismik 2well seismik

    tie4 dan ekstraksi wa+elet( langkah selanjutnya yaitu melakukan in+ersi A$

    2A%ousti% Impedan%e4. roses ini menggunakan Constrained sparse spike

    inversion 2&SS$4 dengan menggunakan software ason Feos%ien%e Work#en%!.

    6ata yang digunakan sebagai input dalam proses &SS$ adalah data seismik(

    horiBon( data sumur setelah well seismik tie( eart! modelA$( dan wa+elet hasil

    estimasi.

    Langkah selanjutnya( dilakukan & 2Juality Control4 hasil in+ersi.

    Langkah ini dilakukan untuk mengetahui hasil in+ersi yang dilakukan sudah baik

    atau tidak baik. 6alam & 2Juality Control4 hasil in+ersi ini terdapat 0 langkah

    yang dapat menyatakan hasil in+ersi tersebut baik atau tidak baik atau jelek yaitu

    %ross-%orelation( seismik sintetik dan residual( sertasi"nal to noise ratio$%ntuk

    langkah yang pertama yaitu %ross-%orelation( hasil in+ersi dinyatakan baik jikanilai %ross-%orelationmendekati satu dan sebaliknya. %ntuk langkah berikutnya(

    seismik sintetik dan residual dilihat seberapa error residualnya atau beda antara

    seismik dan sintetik. 'ika errornya kecil berarti hasil in+ersi tersebut baik dan

    sebaliknya jika errornya besar maka hasil in+ersi yang dihasilkan kurang baik atau

    jelek. Sedangkan untuksi"nal to noise ratiojika hasil in+ersi memilki nilaisi"nal

    to noise ratiolebih dari )5 maka hasil in+ersi tersebut baik dan sebaliknya jika

    nilaisi"nal to noise ratiokurang dari )5 maka hasil in+ersi tersebut tidak baik

    atau jelek. Setelah melakukan & 2Juality Control4 hasil in+ersi dengan 0 tahap

    di atas maka bisa lanjut ke langkah berikutnya yaitu analisa data. Akan tetapi hal

    itu bisa dilakukan jika ke 0 tahap di atas menunjukan hasil in+ersi yang baik. Tapi

    jika hasil in+ersi tersebut masih belum baik atau jelek maka harus kembali ke

    langkah sebelumnya yaitu proses in+ersi A$ 2A%ousti% Impedan%e4 dengan melihat

    kembali proses-proses sebelumnya.

    Selanjutnya yang dilakukan adalah analisa. Tahap ini dilakukan jika &

    2Juality Control4 hasil in+ersi yang dilakukan sudah menunjukan hasil yang baik