DISKRIPSI BATUAN BEKU
PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUANDESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor
Batuan:B.1
2.Warna Batu
a. Warna segar: Hitam Mengkilat
b. Warna lapuk: Abu-abu3.Struktur Batuan:Masif4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Holohyalin
b. Granularitas:-
c. Bentuk Kristal:-
d. Relasi:- 5.Komposisi Mineral:Gelas Silika6.Jenis
Batuan:Batuan Beku Asam7.Nama Batuan:Obsidian8.Gambar Batuan
Keterangan :
1. Gelas Silika
Banjarbaru, 03 Oktober 2012 Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh.
Ihsan Marais H1C109002 H1C108005DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor Batuan:B.2
2.Warna Batu
a. Warna segar: Putih Keabu-abuan
b. Warna lapuk: Putih Kecoklatan3.Struktur
Batuan:Masif4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Hipokristalin
b. Granularitas:Faneroporfiritik
c. Bentuk Kristal:Euhedral-Anhedral
d. Relasi:Inequigranular 5.Komposisi Mineral:Kuarsa 35%,
Orthoklas 40%, Plagioklas 10%, Biotit 7%, Hornblende 6%6.Jenis
Batuan:Batuan Beku Intermediet7.Nama Batuan:Diorit Porfir8.Gambar
Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa
4. Biotit2. Orthoklas5. Hornblende3. Plagioklas
Banjarbaru, 03 Oktober 2012
Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh. Ihsan Marais H1C109002
H1C108005DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor Batuan:B.4
2.Warna Batu
a. Warna segar: Hitam dan Putih
b. Warna lapuk: Abu Kecoklatan3.Struktur
Batuan:Amigdaloidal4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Hipokristalin
b. Granularitas:Porfiritik-Afanitik
c. Bentuk Kristal:Euhedral-Anhedral
d. Relasi:Inequigranular 5.Komposisi Mineral:Kuarsa 40%,
Plagioklas 35%, Piroksin 15%, Orthoklas 5%, Biotit 5%6.Jenis
Batuan:Batuan Beku Intermediet7.Nama Batuan:Dasit Porfir8.Gambar
Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa
4. Orthoklas2. Plagioklas5. Biotit3. Piroksin
Banjarbaru, 03 Oktober 2012
Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh. Ihsan Marais H1C109002
H1C108005DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor Batuan:B.7
2.Warna Batu
a. Warna segar: Hitam
b. Warna lapuk: Hitam (Abu-abu)3.Struktur
Batuan:Masif4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Hipokristalin
b. Granularitas:Fanerik-Afanitik
c. Bentuk Kristal:Euhedral-Subhedral
d. Relasi:Equigranular 5.Komposisi Mineral:Hornblende 25%,
Biotit 15%, Plagioklas 10%, Piroksin 5%, Kuarsa 5%, Mineral lain
5%6.Jenis Batuan:Batuan Beku Intermediet7.Nama
Batuan:Basalt8.Gambar Batuan
Keterangan :
1. Hornblende4. Piroksin2. Biotit
5. Kuarsa3. Plagioklas6. Mineral lain
Banjarbaru, 03 Oktober 2012
Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh. Ihsan Marais H1C109002
H1C108005DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor Batuan:B.8
2.Warna Batu
a. Warna segar: Hijau
b. Warna lapuk: Hijau tua3.Struktur Batuan:Masif4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Holokristalin
b. Granularitas:Fanerik
c. Bentuk Kristal:Subhedral
d. Relasi:Equigranular 5.Komposisi Mineral:Plagioklas 30%,
Kuarsa 10%, Piroksin 5%6.Jenis Batuan:Batuan Beku Basa7.Nama
Batuan:Gabro8.Gambar Batuan
Keterangan :
1. Plagioklas
2. Kuarsa
3. Piroksin
Banjarbaru, 03 Oktober 2012
Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh. Ihsan Marais H1C109002
H1C108005DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor Batuan:B.5
2.Warna Batu
a. Warna segar: Putih dan Hitam
b. Warna lapuk: Putih Keabu-abuan3.Struktur
Batuan:Masif4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Holokristalin
b. Granularitas:Fanerik-Afanitik
c. Bentuk Kristal:Euhedral-Subhedral
d. Relasi:Inequigranular 5.Komposisi Mineral:Kuarsa 40%, Biotit
10%, Plagioklas 10%, Muskovit 10%, Orthoklas 15%6.Jenis
Batuan:Batuan Beku Intermediet7.Nama Batuan:Diorit8.Gambar
Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa
4. Muskovit2. Biotit
5. Orthoklas3. Plagioklas
Banjarbaru, 03 Oktober 2012
Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh. Ihsan Marais H1C109002
H1C108005DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor Batuan:B.9
2.Warna Batu
a. Warna segar: Putih
b. Warna lapuk: Coklat3.Struktur Batuan:Masif4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Holokristalin
b. Granularitas:Fanerik-Afanitik
c. Bentuk Kristal:Subhedral-Anhedral
d. Relasi:Inequigranular 5.Komposisi Mineral:Kuarsa 30%,
Plagioklas 25%, Piroksin 20%, Hornblende 15%, Biotit 10%6.Jenis
Batuan:Batuan Beku Asam7.Nama Batuan:Granit8.Gambar Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa
4. Hornblende2. Plagioklas5. Biotit3. Piroksin
Banjarbaru, 03 Oktober 2012
Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh. Ihsan Marais H1C109002
H1C108005GENESA BATUAN
Gambar 2.11.
ObsidianGENESA DAN KEGUNAAN
Obsidian berasal dari wilayah danau, Oregan. Obsidian adalah
salah satu tipe batuan yang terbentuk dari glass secara natural
atau alami, diproduksi dari gunung berapi ketika lava mineral
felsik mendingin dengan cepat dan membeku tanpa waktu yang cukup
untuk pertumbuhan kristal. Obsidian ini biasanya ditemukan dalam
pinggiran dari aliran lava mineral felsik, yang mana membeku dengan
lebih cepat. Karena tidak mempunyai struktur kristal, Obsidian
berpinggiran runcing.
Pada zaman dahulu Obsidian digunakan sebagai mata anak panah,
dan pada zaman modern digunakan sebagai mata pisau untuk alat bedah
dan lebih tajam lima kali dibandingkan alat bedah yang terbuat dari
baja. Bisa juga diolah menjadi cermin, perhiasan, dan batu
permata.
GENESA BATUAN
Gambar 2.12.
Diorit PorfirGENESA DAN KEGUNAANKelompok batuan diorit ini, bila
bertekstur faneritik disebut diorit dan apabila bertekstur afanitik
disebut andesit. Kelompok batuan ini berada di antara kelompok
batuan asam dan batuan basa, sehingga komposisi kimianya ataupun
mineraloginya berada di tengah dari kedua kelompok itu. Diorit
terdapat sebagai stock, dike ataupun sill, juga sebagian kecil
berasosiasi dengan tubuh intsrusi yang besar dari batuan asam atau
basa.
Berat jenis dari batuan ini adalah 2,85 - 3, dapat digunakan
untuk pengeras jalan, pondasi bangunan, dan lain-lain.
GENESA BATUAN
Gambar 2.14.
Dasit PorfirGENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini memiliki kandungan silika yang cukup tinggi dan
viskositasnya juga relatif tinggi. Contohnya lava andesitik yang
sampai ke permukaan melalui celah, kemudian di permukaan akan
mengalami proses pendinginan yang relatif lambat. Biasanya lava
andesitik memiliki sifat cair, sehingga bila yang di permukaan lava
sampai, maka lava ini akan sergera menyebar ke daerah lain dengan
penyebaran yang sangat luas. Batuan ini termasuk dalam kelompok
batuan beku luar sehingga ukuran butirnya tidak seragam.
Kegunaan batuan ini adalah pembuatan gelas, kaca, serta beberapa
batu perhiasan. Dasit apabila digosok dengan baik dapat
menghasilkan ametis, avanturin, serta mata kucing yang
diperjualbelikan sebagai batuan setengah mulia yang memiliki nilai
ekonomis.
GENESA BATUAN
Gambar 2.17.
Basalt
GENESA DAN KEGUNAAN
Basalt merupakan batuan afanitik halus dari kelompok gabro.
Batuan ini berhubungan dengan sabuk organik sehingga penyebaran
dari lava basalt sangat luas sekali bahkan sampai 200.000 mil
persegi, dengan ketebalan maksimum 6000 ft.
Batuan basalt berguna sebagai pengeras jalan, bendungan,
landasan kereta api, jembatan, keramik dinding rumah, dan
tembok.GENESA BATUAN
Gambar 2.15.
DioritGENESA DAN KEGUNAANDiorit terdapat sebagai stock, dike,
ataupun sill, dengan sebagian kecil berasosiasi. Kelompok batuan
diorit ini, bila bertekstur fanerik disebut diorit dan apabila
bertekstur afanitik disebut andesit. Kelompok batuan ini berada di
antara kelompok batuan asam dan batuan basa, sehingga komposisi
kimia dan mineraloginya pun berada di tengah dari kedua kelompok
tersebut.
Berat jenis dari batuan ini adalah 2,85 - 3, dapat digunakan
untuk pengeras jalan, pondasi bangunan, dan lain-lain.
GENESA BATUAN
Gambar 2.19.
GranitGENESA DAN KEGUNAAN
Batugranit merupakan batuan beku asam yang tergolong batuan
plutonik dan batuan gang dalam bentuk batolit atau stock. Sebagai
contoh, granit pluton dari Pulau Karimun berwarna abu-abu dengan
butiran mineral sangat besar. Apabila jumlah mineral plagioklas
melebihi jumlah mineral feldspar kalium, batuan ini disebut
granodiorit. Dan dengan berkurangnya jumlah mineral kuarsa, batuan
menjadi sianit.
Batugranit sering digunakan untuk pondasi galangan kapal,
dermaga, pengeras jalan dan bahan bangunan lainnya. Batugranit
dapat dipoles untuk lantai dan dekorasi karena mempunyai variasi
warna yang indah.GENESA BATUAN
Gambar 2.18.
GabroGENESA DAN KEGUNAANKelompok batuan dalam yang sering
disebut gabro, yang memiliki warna hitam kehijauan, dengan sifat
batuannya tergolong basa, strukturnya masif atau pejal, derajat
kristalisasi yang dimiliki oleh gabro yaitu holokristalin dimana
mineral penyusun dari gabro mayoritas adalah mineral kristalin,
tekstur faneritik, susunan mineralnya seragam kasar. Gabro
terbentuk sebagai tubuh intrusi dan merupakan batuan yang umum
terdapat dimana-mana, berwarna gelap karena sebagian besar mineral
penyusunnya adalah piroksin dan olivin. Kegunaan gabro sebagai
bahan baku industri poles tegel, ornamen, bahan bangunan atau
pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan).GENESA BATUAN
Gambar 2.13.
AndesitGENESA DAN KEGUNAANAndesit banyak terdapat sebagai lava
dan terjadi akibat intrusi sekunder, sebagai dike. Komposisi
mineralogi batuan andesit mirip dengan batuan diorit, dimana pada
Andesit lebih banyak kuarsa dan plagioklas dari jenis andesin.
Fenokris dari batuan ini terdiri dari plagioklas dan massa dasar
dari biotit, hornblende serta piroksen dan mikrolit. Andesit
bertekstur afanitiknya terdiri dari hornblende yang memperlihatkan
ukuran kristal yang tidak sama besar. Mineral yang berukuran kasar
disebut fenokris, sedangkan sebagai matriks ialah mikrolit bijih
serit dan hornblende.
Kegunaan dari andesit menyerupai kegunaan dari kuarsa. Misalnya
pada andesit apabila digosok dengan baik dapat menghasilkan ametis,
avanturin serta mata kucing yang diperjualbelikan sebagai batuan
setengah mulia yang memiliki nilai ekonomis. Andesit juga digunakan
sebagai bahan baku pembuatan gelas, kaca, serta beberapa batu
perhiasan.
GENESA BATUAN
Gambar 2.16. DasitGENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini memiliki kandungan silika yang cukup tinggi dan
viskositasnya juga relatif tinggi. Contohnya lava andesitik yang
sampai ke permukaan melalui celah kemudian di permukaan akan
mengalami proses pendinginan yang relatif lambat. Biasanya lava
andesitik memiliki sifat cair, sehingga bila yang di permukaan lava
sampai maka lava ini akan sergera menyebar ke daerah lain dengan
penyebaran yang sangat luas. Batuan ini termasuk dalam kelompok
batuan beku luar sehingga ukuran butirnya tidak seragam.
Kegunaan dasit adalah pembuatan gelas, kaca, serta beberapa batu
perhiasan. Dasit apabila digosok dengan baik dapat menghasilkan
ametis, avanturin serta mata kucing yang diperjualbelikan sebagai
batuan setengah mulia yang memiliki nilai ekonomis.
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor Batuan:B.3
2.Warna Batu
a. Warna segar: Hitam Keabu-abuan
b. Warna lapuk: Kecoklatan3.Struktur Batuan:Masif4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Hipokristalin
b. Granularitas:Afanitik
c. Bentuk Kristal:Euhedral-Subhedral
d. Relasi:Equigranular 5.Komposisi Mineral:Kuarsa 40%, Piroksin
25%, Hornblende 15%, Biotit 15%6.Jenis Batuan:Batuan Beku
Intermediet7.Nama Batuan:Andesit8.Gambar Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa
4. Biotit2. Piroksin
3. Hornblende
Banjarbaru, 03 Oktober 2012
Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh. Ihsan Marais H1C109002
H1C108005DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU1.Nomor Batuan:B.6
2.Warna Batu
a. Warna segar: Abu Kehijauan
b. Warna lapuk: Abu-abu3.Struktur Batuan:Masif
4.Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Holokristalin
b. Granularitas:Fanerik
c. Bentuk Kristal:Subhedral-Anhedral
d. Relasi:Inequigranular 5.Komposisi Mineral:Kuarsa 20%,
Plagioklas 35%, Piroksin 15%, Orthoklas 5%, Biotit 5%6.Jenis
Batuan:Batuan Beku Intermediet7.Nama Batuan:Dasit 8.Gambar
Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa
4. Orthoklas2. Plagioklas5. Biotit3. Piroksin
Banjarbaru, 03 Oktober 2012
Asisten 1 Asisten 2 Noris IrawanMuh. Ihsan Marais H1C109002
H1C108005Raju SeptianH1C111042