BATU SALURAN KEMIH (VESIKA URINARIA, URETER, URETRA) Tutor: dr. Taufan, Sp. B Kelompok: G1 Anggota: Tsalasa Agustina G1A010078 Elisabeth SerafiyaniG1A010079 Rizka Dana Prastiwi G1A010080 Novita Lusiana G1A010081
BATU SALURAN KEMIH (VESIKA URINARIA, URETER, URETRA)
Tutor: dr. Taufan, Sp. B
Kelompok: G1
Anggota:Tsalasa Agustina G1A010078
Elisabeth SerafiyaniG1A010079Rizka Dana Prastiwi G1A010080
Novita Lusiana G1A010081
DEFINISIBatu saluran kemih merupakan suatu kondisi
didapatkannya batu di dalam saluran kemih, mulai dari kaliks sampai dengan uretra anterior
ETIOLOGI 1. FAKTOR INTRINSIK : a. Herediter (keturunan) : Faktor risiko yang
lebih tinggi mungkin karena kombinasi dari predisposisi genetik dan eksposur lingkungan yang lama (misalnya, diet).
b. Umur : Penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
c. Jenis kelamin :Jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan
2. FAKTOR EKSTRINSIK : a. Asupan air : Kurangnya asupan air dan tingginya
kadar mineral kalsium meningkatkan insiden batu saluran kemih.
b. Geografi c. Iklim dan temperatur d. Diet : purin, oksalat, dan kalsium mempermudah
terjadinya penyakit batu saluran kemih. e. Pekerjaan : Sering dijumpai pada orang yang
pekerjaannya banyak duduk dan kurang aktifitas atau sedentary life.
MANIFESTASI KLINIS
a. Nyeri kolik dan nonkolik.b. Hematuri c. Infeksi
Biasanya dengan gejala-gejala menggigil, demam, nyeri pinggang, nausea serta muntah dan disuria.
d. Demame. Adanya massa di daerah punggungf. Nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra.
EPIDEMIOLOGI1. Batu saluran kemih merupakan penyakit nomor tiga
paling sering yang terjadi di sistem saluran kemih setelah infeksi saluran kemih dan penyakit prostat.
2. Berdasarkan pembandingan data penyakit batu saluran kemih di berbagai negara, dapat disimpulkan bahwa di negara yang mulai berkembang terdapat banyak insidensi batu saluran kemih bagian bawah, terutama terdapat di kalangan anak.
3. Di negara berkembang, terdapat banyak batu saluran kemih bagian atas, terutama di kalangan orang dewasa.
4. Pada suku bangsa tertentu, penyakit batu saluran kemih sangat jarang, misalnya suku bangsa Bantu di Afrika Selatan.
5. Satu dari 20 orang menderita batu ginjal. 6. Insidensi batu saluran kemih pada pria
banding wanita adalah 3 : 1.7. Puncak kejadian di usia 30-60 tahun atau 20-
49 tahun. 8. Prevalensi di Amerika Serikat sekitar 12%
untuk pria dan 7% untuk wanita. 9. Batu struvite lebih sering ditemukan pada
wanita daripada pria
PEMERIKSAAN FISIKPada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan
nyeri ketok didaerah kosto vertebraTeraba ginjal pada sisi sakit akibat
hidronefrosisTerlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi
urine dan jika disertai infeksi didapatkan demam/menggigil.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan sedimen urine dan faal ginjal.2. Foto polos abdomen 3. IVP (Intravenous Pyelography) 4. RPG (Retrograde Pyelography ) 5. USG6. Pemeriksaan Mikroskopik Urin7. Renogram,8. Analisis batu9. Kultur urin10. DPL, ureum, kreatinin, elektrolit, kalsium, fosfat,
urat, protein, fosfatase alkali serum.
DIAGNOSIS BANDING
1. Pielonefritis akut2. Tumor ginjal, ureter dan vesika urinaria3. Tuberkulosis ginjal4. Nekrosis pielocaliceal ginjal5. Kolesistitis akut6. Appendisitis akut
TERAPI FARMAKOLOGISDitujukan untuk batu yang ukurannya < 5
mm, karena batu diharapkan dapat keluar spontan.
Terapi yang diberikan bertujuan mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan pemberian diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar.
TERAPI FARMAKOLOGISOpioid analgesik Obat antiinflamasi non-steroidKortikosteroidCalcium channel blockers,Alpha blocker,Obat urikosurikAgen alkalisDiuretik
TERAPI NONFARMAKOLOGIS1. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Adalah alat pemecah batu ginjal, batu ureter proksimal atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan
2. Endourologia. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) :b. Mengeluarkan batu yang berada disaluran
ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui insisi pada kulit.
c. Litotripsid. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
EDUKASI1. Penyakit batu saluran kemih2. Komplikasi batu saluran kemih3. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan
produksi urin 2-3 liter per hari4. Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk
batu, antara lain: a. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi
kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.
b. Rendah oksalat.c. Rendah garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya
hiperkalsiuri.d. Rendah purin.
5. Aktivitas harian yang cukup
dr. Novita LusianaSIP: 23/BMS/2010/XX
Jl. Arca Mas No. 19A PurwokertoTelp. (0281) 6571561
Purwokerto, 5 Desember 2013R/ Ketorolac Inj amp No. I cum disposable syringe cc 3 No. I ∫ immR/ Hydrochlortiazid tab mg 25 No XIV ∫ 1 dd tab 1 h.m.R/ Tamsulosine tab mg 0.4 No. X ∫ 1 dd tab 1 p.cR/ Metoclopramide tab mg 10 No. XV ∫ 1 dd tab 1 a.c Pro : Tn. AhmadUmur : 56 TahunAlamat : Jl. Martadireja No. 1 Purwokerto
SURAT RUJUKAN
Kepada Purwokerto, 5 Desember 2013Yth. T.S. Dokter Ahli : Spesialis BedahDi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Dengan hormat,Mohon penanganan dan pengobatan lebih lanjut terhadap pasien di bawah ini :Nama / umur / jenis kelamin : Tn. Ahmad / 56 tahun / laki-lakiAlamat : Jl. Martadireja No. 1 PurwokertoHasil-hasil penatalaksanaan yang telah kami lakukan terhadap pasien tersebut sebagai berikut:Anamnesis : Retensi urin, nyeri kolik, mual, muntah, rasa terbakar di saluran kemih saat
BAK Pemeriksaan fisik : Hipertensi, febris, nyeri ketok di daerah kostovertebra, dan teraba ginjal pada
sisi yang sakit akibat hidronefrosisPemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya : anemiaDiagnosis kerja : Batu saluran kemihTerapi sementara : Pemberian Ketorolac injeksi, Hydrochlortiazid tablet 25 mg, Tamsulosine tablet
0,4 mg, dan Metoclorpramide tablet 10 mg Demikianlah surat rujukan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih. Salam sejawat, (dr. Novita Lusiana)
KESIMPULAN1. Batu saluran kemih merupakan suatu kondisi
didapatkannya batu di dalam saluran kemih, mulai Dari kaliks sampai dengan uretra anterior.
2. Manifestasi klinis pada batu saluran kemih, berupa: nyeri kolik dan nonkolik, hematuri, infeksi, demam, adanya massa di daerah punggung, dan nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra.
3. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan sedimen urine dan faal ginjal, foto polos abdomen , IVP (intravenous pyelography), RPG (retrograde pyelography ), USG, pemeriksaan mikroskopik urin, renogram, analisis batu, kultur urin, DPL, ureum, kreatinin, elektrolit, kalsium, fosfat, urat, protein, dan fosfatase alkali serum.
4. Terapi farmakologis yang dapat diberikan, antara lain: opioid analgesik, obat antiinflamasi non-steroid, kortikosteroid, calcium channel blockers, alpha blocker, obat urikosurik, agen alkalis, dan diuretik.
5. Terapi non farmakologis yang dapat diberikan, antara lain: PNL, endourologi, bedah terbuka, dan pemasangan stent.