Batik fractal
https://www.youtube.com/watch?v=ZFNzO3QvT_E
Batik Fractal
25 November 2013, 10:15
Batik dan fractal adalah dua konsep yang berbeda. Batik
merupakan suatu kesenian sedangkan fractal adalah konsep matematika
yang berfokus pada pengulangan, dimensi, literasi, dan pecahan.
Kombinasi keduanya menghasilkan suatu konsep baru yaitu batik
fractal, penciptaan desain batik menggunakan fractal. Batik fractal
ini merupakan hasil penelitian dari sebuah kelompok riset desain
asal Institute Teknologi Bandung (ITB) bernama Pixel People Project
(Muhammad Lukman, Nancy Margried Panjaitan, dan Yun Hariadi).
Batik Fractal adalah batik yang sentuhan desainnya dibuat dengan
rumus-rumus matematika yang dikerjakan dengan teknologi komputer
sehingga menghasilkan desain pola baru yang sangat beragam.
Keragaman desain ini dapat dilihat dari grafis, warna, ukuran,
sudut dan perulangannya. Kehadiran fractal dalam batik menunjukan
bahwa batik merupakan suatu sistem kompleks yang terlahir dari
hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Batik fractal
merupakan kombinasi dari empat elemen, yaitu seni, budaya, sains,
dan teknologi.
Batik Fractal
Sumber :http://batikfractal.com
Sumber :http://batikfractal.com
Sumber :http://batikfractal.com
Ingin belajar membatik? KlikDisiniuntuk melihat video tutorial
membatik.
Motif batik fractal dibuat menggunakan software komputer dan
saat ini software yang dapat digunakan adalah jBatik.Faktor yang
berperan besar menghadirkan fractal pada batik adalah teknik
dekoratif yang berhubungan dengan makna simbolis pada batik, yaitu
isen atau mengisi motif besar dengan motif kecil yang mirip dengan
kesamaan diri pada fractal. Batik fractal adalah inovasi baru di
bidang batik yang memanfaatkan sebuah software yang dapat mengolah
rumus matematis untuk menciptakan pola tertentu dalam pembuatan
batik.
Batik Fractal
Sumber :http://batikfractal.com
Software jBatik
Sumber : http://jbatik.com
Ingin membeli alat-alat membatik? KlikDisiniuntuk mendapatkan
alat-alat membatik.
Setidaknya ada tiga tipe pola komputasional yang dapat menjadi
bentuk generatif motif batik fractal.
1. Fractal Sebagai Batik
Hasil simulasi komputer dalam bentuk fractal yang memiliki
kemiripan dengan desain batik tradisional. Beberapa jenis fractal
yang dikustomisasi dapat didesain sebagai inspirasi atas konstruksi
desain batik.
2. Hibrida Fractal Batik
Pola motif dalam fractal dan motif batik digunakan sebagai bahan
dekorasi untuk desain batik secara bersamaan. Modus dari desain ini
adalah menggabungkan pola yang dilahirkan secara komputasional dan
apa yang dilahirkan melalui tradisi budaya batik yang dikenal
luas.
3. Batik Inovasi Fractal
Pola motif batik tradisional didesain ulang dengan menggunakan
teknologi komputasional fractal. Dua motif batik diproses ulang
sehingga menghasilkan motif yang benar-benar baru dengan
memperhatikan pola dan prinsip proses membatik.
Batik Fractal
Sumber :http://batikfractal.com
Sumber :http://batikfractal.com
ikshuniyya.wordpress.com
Ingin membeli batik tulis eksklusif? KlikDisiniuntuk melihat
katalog kain batik.
Motif batik fractal bisa dituangkan dalam bentuk batik print
maupun cap. Setelah pola desain jadi, dicetak di atas kain, baru
dikerjakan dengan proses tradisional dengan cap atau canting.
Penggunaan malam serta proses pewarnaan membuat kualitas batik
fractal tak kalah dengan batik tradisional. Motif-motif yang
dihasilkan diantaranya adalah motif batik Buketan (Pekalongan),
Kangkungan (Cirebon), Parang Rusak (Yogyakarta), dan Banji, yang
dipengaruhi budaya Tionghoa.
Batik Fraktal
Sumber : http://www.tempo.co/
Hasilnya, motif batik dapat dibuat dengan waktu relatif cepat,
dan mudah diperbanyak. Tak hanya itu, selain bisa diaplikasikan di
selembar kain, motif batik buatan komputer ini juga bisa
diaplikasikan di media kayu dan akrilik. Selain diproduksi dalam
bentuk produk fashion, batik fractal juga bisa muncul pada desain
interior, mobil, kursi, maupun homeware.
Sahabat Fitinline bisa menjadikan Batik Fractal sebagai salah
satu koleksi anda. Semoga bermanfaat
Batik Fraktal, Paduan Batik Seni dan Teknologi
atik merupakan salah satu karya seni yang menjadi kebanggaan
masyarakat Indonesia. Bahkan, batik Indonesia kini telah dikenal
hingga ke kancah internasional. Kepopuleran batik ini membuat para
seniman batik di Indonesia pun berlomba-lomba membuat batik dengan
lebih kreatif, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi. Batik
fraktal contohnya.
Batik fraktalmerupakan batik yang motifnya dirancang dengan
bantuan software tertentu di komputer. Dalam pembuatannya, motif
batik fraktal dibuat dengan menggunakan rumus permodelan fraktal.
Fraktal sendiri merupakan salah satu konsep ilmu matematika yang
membahas mengenai kesamaan pola dalam suatu skala. Dengan
menggunakan rumus fraktal, pola batik yang sudah ada kemudian
diterjemahkan sehingga dapat dimodifikasi dengan bantuan software
tertentu dan dapat menghasilkan suatu motif baru.
Batik fraktal pertama kali diperkenalkan oleh beberapa mahasiswa
Institute Teknologi Bandung (ITB) yang menemukan unsur matematika
fraktal dalam motif batik tradisional. Saat ini, beragam motif
batik tradisional telah dimodifikasi seperti, parang, kawung,
buketan, lunglungan, sawat garuda, merak ngibing dan sebagainya.
Motif-motif ini telah dimofikasi menjadi ribuan motif baru batik
fraktal.
Software yang digunakan untuk membuat motif batik fraktal
adalahjBatik. Sedangkan untuk proses pembuatan batik pada batik
fraktal sama seperti membuat batik pada umumnya, yaitu dengan
menggunakan cap atau canting. Perbedaannya hanya pada pembuatan
motifnya saja yang menggunakan bantuan software komputer. Dengan
cara ini, dapat dihasilkan desain pola baru yang sangat beragam.
Keragamannya dapat berupa grafik, warna, ukuran, sudut, dan juga
pengulangannya.
Batik fraktalmemiliki beberapa keunggulan, yakni motifnya yang
terlihat lebih kontemporer. Selain itu, motifnya yang dirancang
dengan bantuan komputer memungkinkan semakin beragamnya motif batik
di Indonesia. Motif yang dihasilkan juga sangat beragam, mulai dari
yang sederhana hingga yang rumit. Proses pembuatannya juga dapat
dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan batik
secara tradisional. Dengan batik fraktal juga dapat memungkinkan
motif batik diaplikasikan ke dalam media lain selain kain, misalnya
ke dalam motif furniture.
Nurul Fadhilah
Nancy Margried, Mengangkat Batik Fractal
Jumat, 4 Mei 2012 | 18:09 WIB
KOMPAS.com- Ternyata motif batik yang cantik dan geometris bisa
dihasilkan dengan pola rumus matematis. Dari penemuan Nancy
Margried Panjaitan (32) dan dua temannya, motif batik diciptakan
melalui komputer dengan sebuah software. Menggunakan program ini,
Anda pun bisa memakai batik hasil desain sendiri. Sebutannya, batik
fractal.Menurut Nancy, fractal sendiri merupakan salah satu cabang
ilmu matematika yang berfokus pada pengulangan, dimensi, literasi,
dan pecahan. Semua motif batik pasti mengandung unsur ini. Akhir
2006 lalu, Nancy berkumpul bersama dua temannya, Muhamad Lukman dan
Yun Hariadi. Mereka berasal dari jurusan arsitektur dan matematika
ITB."Lukman yang saat itu sedang membuat tesis iseng mendesain
bunga di laptopnya. Saya lihat, kok, lucu bunga itu. Malah mirip
batik. Ternyata pola matematis dapat membentuk gambar geometris
yang erat terlihat pada motif batik. Lalu, Yun meriset 300 motif
batik Indonesia. Sebagai alat kerjanya, kami perlu software yang
dirancang oleh teman-temanprogrammer. Jadilah sebuah software
bernama JBatik," tuturnya.Proses merancang batik ini tergolong
sulit dan cukup panjang karena menggabungkan ilmu pengetahuan,
seni, dan teknologi. Mereka berdiskusi dengan dosen,programmer,
para ahli batik, hingga perajin batik, sampai akhirnya yakin temuan
ini sah sebagai ilmu pengetahuan dan dapat dikategorikan sebagai
seni. Saat ide batik fractal tercetus, mereka mencoba menerapkannya
menjadi produk kain batik.
Pada 2007 hasil riset mereka Batik Fractal, from Traditional Art
to Modern Complexity juga lolos seleksi untuk dipresentasikan dalam
ajang Committee of 10th Generative Art International Conference in
Politecnico, di Milan, Italia. Terdorong untuk merealisasikan
penemuan ini, pada 2009 Batik Fractal mulai dibisniskan dengan
bendera Piksel Indonesia.
"Tadinya hanya orang-orang terdekat saja yang beli. Lalu
menyebar hingga ke Australia, Inggris, dan Swiss. Bangga juga bisa
membawa nama Indonesia. Terlebih batik fractal termasuk kategori
seni yang dibuat dengan sistem, yakni matematika," ujar lulusan
Jurusan Hubungan Masyarakat, Universitas Padjajaran ini.Karena
identik dengan matematika, memang tak mudah menjelaskan konsep
batik fractal kepada konsumen dan pembatik. Imajinasi itu luas,
sedangkan pemikiran terbatas. Namun menurut Nancy kehadiran batik
fractal seharusnya justru bisa mengakomodasi imajinasi pada
desainer batik. Biasanya pembatik buat sketsa dulu di kain. Dengan
software JBatik, hanya sekali klik pada tetikus komputer, mereka
bisa memodifikasi motif bahkan membuat desain baru. Hasilnya motif
makin beragam, produksi meningkat, harga bersaing, keuntungan pun
makin banyak.Batik fractal ini juga bisa jadi batikprint. Setelah
pola desain jadi, dicetak di atas kain, baru dikerjakan dengan
proses tradisional dengan cap atau canting. Penggunaan malam serta
proses pewarnaan membuat kualitas batik fractal tak kalah dengan
batik tradisional. Motif-motif yang mereka hasilkan adalah motif
batik Buketan (Pekalongan), Kangkungan (Cirebon), Parang Rusak
(Yogyakarta), dan Banji, yang dipengaruhi budaya Tionghoa.Tantangan
membangun bisnis batik fractal ini adalah modal awalnya yang
tergolong minim, hanya Rp 1 juta. Tak mudah membuat batik fractal
diterima masyarakat Indonesia. Demi mengerti teknik dan proses
pembuatan batik tradisional, Nancy dan teman-temannya keliling
Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan dengan dana sendiri.
"Sepulang dari Milan, kami bertiga ingin memperkenalkan hasil
penelitian ini. Istilahnya harus sowan pada pembatik.
Semangatentrepreneurshipjuga belum ramai seperti sekarang. Ada yang
mendukung, banyak pula yang hanya bicara saja," kata Nancy, yang
produk batiknya digemari mantan Menristek Kusmayanto Kadiman.Para
pembatik sebenarnya senang dan ingin dibantu. Hanya saja, mereka
terbentur soal akses teknologi. Ada juga yang sekadar mau, namun
malas belajar. Senangnya, banyak juga yang sadar manfaat software
JBatik dan berkonsultasi. Selain lewat pelatihan, software ini juga
bisa dimiliki dengan harga terjangkau, mulai dari 30 dollar AS per
lisensi (CD kepingan). Permintaannya kebanyakan daripersonal
useryang berjiwa wirausaha."Tapi tetap saja ada pengalaman tak
enak. Saya pernah dimarahi juragan batik tradisional ketika menjadi
pembicara di sebuahworkshop. Mereka bilang, kami menumpang
ketenaran batik Indonesia. Anggapannya software ini akan melibas
batik tradisional. Pernah juga dimarahi seorang desainer tenar
karena kami dianggap merusak nilai luhur batik Indonesia. Perlahan
saya coba jelaskan manfaatnya," ungkap perempuan yang bertindak
sebagai CEO di Piksel Indonesia ini.Untuk mendapatkan produk batik
fractal, konsumen bisa membelinya melalui jalur online. Motif dan
modelnya tertera di website www.batikfractal.com. Sedangkan
untukcustom madedapat langsung menghubungi Nancy. Setelah berembuk
soal desain, kemudian diproduksi. Setiap batik rata-rata memerlukan
waktu pengerjaan, termasuk desain, 3-4 minggu. Batik fractal
berbeda dengan butik batik karena adabrand, ciri khas dan
eksklusif. Untukready to wearharganya berkisar Rp 150-700 ribu, dan
batik tulis premium (kain sutera) mulai dari Rp 1 juta.
Produktivitasnya sekitar 50-100 batik dalam sebulan.Jika Anda ingin
mencoba software JBatik, bisa mengakses lewat website. Anda tinggal
mencetak dan memproduksinya sesuai keinginan. Motif yang dimiliki
tim Nancy sekitar 600 jenis. Bila rajin mengulik, satu motif batik
bisa menjalar jadi ribuan varian.Selain diproduksi dalam bentuk
produk fashion, batik fractal juga bisa muncul pada desain
interior, mobil, kursi, maupunhomeware. Mereka bahkan pernah
mengaplikasikan batik pada interior kereta api dan gedung
perkantoran. Pola pemasarannya lebih kepersonal sellingdan promosi
dari mulut ke mulut. Selain dari Jakarta, banyak juga pelanggan
dari daerah, seperti Surabaya, Pekalongan, Kalimantan, dan
Medan.
Ke depan, Nancy berencana tetap fokus dalam pengembangan
software agar pemakainya makin banyak hingga ke luar negeri. Selain
itu, ia sedang merancang Batik Goes to School dan Batik Goes to
Campus. Ia berharap Jbatik selain bisa membangkitkan kreativitas,
juga bisa jadi pencetakentrepreneur. "Anak muda Indonesia jangan
sampai lupa pada batik. Jangan cuma jadi pemakai, tapi juga harus
jadi pelaku (pembatik)," pesannya.(Tabloid Nova/Ade Ryani HMK)