Basic CNC Programming POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Basic CNC Programming
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Pengenalan Mesin CNC
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Pengantar
CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled,
Program NC sesungguhnya merupakan sejumlah urutan perintah logis yang dibuat bagi suatu jenis mesin perkakas dalam rangka suatu pembuatan komponen mesin atau peralatan.
Mesin perkakas ini dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, M dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat.
Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional.
Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.
Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Kontrol numerik pertama kali di Amerika Serikat oleh John T. Pearson yang bekerja sama dengan Massachussetts Institute of Teknologi (MIT) sekitar awal tahun 50-an.
Pearson menggunakan pita berlubang yang berisikan data koordinat posisi untuk mengontrol gerakan alat potong “relatif” terhadap benda kerja pada sebuah mesin perkakas (mesin milling) konvensional, yang dilengkapi dengan motor servo di ketiga sumbu utamanya, yang kemudian dipercaya sebagai ‘prototype’ mesin NC yang pertama.
Perkembangan CNC
Pada 1947, Parson mengemukakan ide pembuatan kurva data 3-axis secara otomatis dan menggunakan data untuk mengkontrol mesin.
Parson menggunakan punched card untuk mengontrol posisi mesin.
Pada 1949, Parson dan U.S. Airforce menciptakan prototipe programmable milling machine.
Pada 1952, awal mulanya ditampilkan mesin milling NC “three-axis Cincinnati Hydrotel”.
Era 1960-an mulai dipelajari oleh U.S. Airforce untuk merancang komponen pesawat terbang. Kemampuan ini dapat menghemat biaya untuk pemesinan presisi berbentuk contour.
Perkembangan CNC
Perkembangan CNC
Pada awal tahun 70-an sebuah perkembangan yang sangat penting terjadi di dunia mesin NC, di mana akibat perkembangan teknologi komputer maka dimungkinkan untuk menggunakan komputer internal pada mesin perkakas NC yang akhirnya dikenal dengan nama CNC (Computer Numerical Control)
Ilustrasi Perbandingan
Operasi terkelola oleh tenaga operator
Ketelitian kurang terpenuhi Ketepatan kurang terjaga Hasil kurang maksimal Waktu relatif lama
Mesin Manual
Mesin CNC
Operasi terkelola oleh computer pengontrol Ketelitian / kepresisian terpenuhi Ketepatan / keakuratan terjaga Hasil maksimal Waktu cepat dan terkontrol dengan baik
Ragam Pemesinan
Pemesinan Konvensional Mesin bubut/turning , Mesin frais/milling dll>>Manual, NC, CNC
Non KonvensionalRam EDM, Wirecut edm, Lasercutting dll>> NC, CNC
Perhitungan dari speed dan feedrate
1000 VN =
π D
N = Spindle Speed ( rpm )V = Cutting Speed of cutter ( m/min ) [ ada dalam katalog ]D = Cutter Diameter ( mm )π = 3.142
F = Sz x Z x N
Sz = Feed per tooth ( mm/tooth ) [ ada dalam katalog ]
Z = Jumlah mata potong ( flute )N = Spindle Speed ( rpm )F = Cutting Feedrate ( mm/min )
Contoh Perhitungan Speed ( N ) dan Feedrate ( F )
Data : End Mill Cutter HSS 8 mm mata dua Cutting Speed 28 m/min Feed per tooth 0.05 mm
Maka perhitungannya,1000 x 28
N = = 1100 rpm3.142 x 8
F = 0.05 X 2 X 1100 = 115 mm/min
Maka speed yang digunakan yaitu 1100 rpm dan feedrate 115 mm/min
Ilustrasi
Turning Milling
Rangkuman Keuntungan Pemakaian Mesin CNC
Mampu membuat produk dengan ketelitian tinggi (presisi)
Mampu membuat produk dengan ketepatan yang sama (akurat)
Mengefektifkan kinerja operator (paradigma kerja) Mampu mengkontrol proses kerja (cutting tools,
material produk, dan pergerakan mesin) Mampu membuat produk kompleks Efektif untuk produk massal
Bagian-bagian Mesin CNC
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Bagian-bagian Mesin CNC
Secara garis besar terbagi dalam 2 bagianutama mesin :
Mesin
Kontrol
Bagian-bagian Mesin CNC
Bagian utama mesin : Head (spindle)
Memutar alat potong pada mesin milling Memutar benda kerja pada mesin turning
Meja mesin => Area kerja Slide mesin (poros penggerak) => X,Y,Z Sumbu / axis putar mesin => a,b, Magazine / turret Column (kerangka utama mesin) Sistem pendingin spindle Sistem pendingin (coolant system)
Bagian-bagian Mesin CNC
Milling CNC
POROS PENGGERAK
MONITOR
ELECTRICAL
5 AXIS MILL
MOTOR SERVO
COOLANT
MEJA MESIN
EXTERNAL PROGRAM
Saringan udara
Turning CNCRegulator spindle dan tailstock
Spindle (chuck)
Panel monitor
External program
Turret
Olie hiraulik
Coolant system
Bagian-bagian Mesin CNC
Assesories mesin : Pencekaman alat potong (tool holder)
side lock, collet, sleeve, shrink-fit dll. Pencekaman benda kerja (clamping
system)vice, chuck, step clamp, side clamp, magnet , maupun pemakaian fixture lainnya.
Tool Holder
Turning Milling
Pengekleman (clamping system)
Vice
Step clamp
Side clamp
Jig & Fixture with pneumatic
Step block clamp Jig & Fixture in turning
Bagian-bagian Mesin CNC
KontrolMerupakan parameter pengatur dari bagian –
bagian mesin yang bergerak. Sistem pengontrol ini mengkoordinasi semua perintah baik ke penggerak mekanik maupun elektrik dan memberikan tanda apakah perintah tersebut terlaksana ataupun gagal.
Pabrikan pembuat kontrol diantaranya : Fanuc, Siemens, Heidenhein, Mitsubishi, dll
Kapasitas mesin
Kapasitas mesin adalah kemampuan mesin melakukan proses produksi, yang didasarkan pada :
Dimensional area kerja Putaran spindle (Rpm) Axis putar (derajat perputaran) Kemampuan lain yang mendukung
Dimensional Area Kerja
Milling (frais) Kemampuan pemakanan axis X Kemampuan pemakanan axis Y Kemampuan pemakanan axis Z
Y
X Z
# untuk axis z, ukuran terkurangi oleh pemakaian tool cutting dan pemakaian jig maupun fixture.
Dimensional Area Kerja
Turning (bubut)
Diameter maksimum (axis X)
Kemampuan pemakanan (axis Z)
# Perlu juga diperhatikan tentang berat benda kerja
X
Z
Putaran spinlde
Maksimum & minimum putaran spindle, Sistem pencekaman tool (mill)
Angin / hidraulik Tool arbor (shank arbor)
Sistem pencekaman benda kerja (turn) Hidraulik Outside, inside, collet
Contoh Spesifikasi Mesin Turning
Typehorizontal CNC ControlFanuc Number of Axes 2 Swing 420mm Turning Diameter 186mm Turning Length 350mm
Work Station 1• No of Headstocks 1 • Spindle Power 7.5kw• Spindles Per Head1 • Spindle Bore 61.5mmBar • Capacity 52mm• Spindle Nose A2-5 • Spindle Speed 4000rpm
Contoh Spesifikasi Mesin Turning
Tool Changer 1 TypeTURRET Tool Stations 12 AxisX (Standard) X Rapid 10m / min AxisZ (Standard) Z Rapid 15m / min Tailstock(Standard) Tailstock Quill Diameter63mm Tailstock Quill Travel 125mm Tailstock Quill Taper No.4 MT Tailstock Body Travel 450mm
Sumber : Colchester Tornado 100 Cnc turning machine
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mesin berproses
Kebersihan meja mesin / area kerja Pemeriksaan kotak oli sirkulasi mesin Pemeriksaan tekanan angin ke mesin Pemeriksaan pendingin / coolant
system
Kotak oli
Kotak coolant
Regulator angin
Manfaat
Kepresisian mesin terjaga dari chip/tatal
Menjaga dari keausan bagian bagian mesin yang bergerak
Menjaga kelangsungan proses kerja. baik oli maupun tekanan angin yang tidak kontinyu mengakibatkan mesin berhenti (alarm)
Akurasi produk Menjaga umur pakai mesin yang lama
Pengenalan Fungsi dan Kontrol
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Pengenalan Fungsi dan Kontrol
MesinManual : Feel dan effort
NC : Numerical Control
CNC : Computer Numerical Control
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi (gerak) yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka).
Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai.
Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter, karena penggunaanballscrew pada setiap poros transportiernya.
Gambar Ball Screw dan Servo Motor
SERVO MOTOR
Ballscrew bekerja seperti lager yang tidak memiliki kelonggaran /spelling namun dapat bergerak dengan lancar.
Ada pula yang memakai gerak slide (sumbunya) dengan linear motor Yaitu motor elektrik yang memiliki rotor dan stator yang tidak bergerak berputar melainkan menghasilkan gaya linear (lurus) pada lintasannya.
Gambar Linear Motor
Meja mesin / Bed Mesin
Mesin milling CNC bisa bergerak dalam 2 sumbu yaitu sumbu X dan sumbu Y. Untuk masing-masing sumbunya, meja ini dilengkapi dengan motor penggerak, ball screw plus bearing dan guide way slider untuk akurat pergerakannya.
Untuk pelumasannya, beberapa mesin menggunakan minyak oli dengan jenis dan merk tertentu, dan beberapa mesin menggunakan grease. Pelumasan ini sangat penting untuk menjaga kehalusan pergerakan meja, dan menghindari kerusakan ball screw, bearing atau guide way slider.
Spindle Mesin
Spindle mesin merupakan bagian dari mesin yang menjadi rumah cutter. Spindle inilah yang mengatur putaran dan pergerakan cutter pada sumbu Z. Spindle inipun digerakkan oleh motor yang dilengkapi oleh transmisi berupa belting atau kopling.
Seperti halnya meja mesin, spindle ini juga bisa digerakkan oleh handle eretan yang sama. Pelumasan untuk spindle ini biasanya ditangani oleh pembuat mesin. Spindle inilah yang memegang arbor cutter dengan batuan udara bertekanan.
Faktor Pengaruh Mesin
Prinsip utama struktur mekanis mesin : Stabilitas : kemampuan mesin meredam gerakan
mekanis luar sehingga tidak mengganggu proses pengerjaan bendafundamen dan rangka mesin
Kekakuan (rigid) : kepresisian pada saat pengalihan gaya di dalam mesin perkakassifat bahan, jenis bantalan dan tata letak komponen
Sifat suhu : perubahan dalam tahapan panas yang berhubungan dengan presisi dan pada suhu lingkungan sekitar yang tinggi
Proses pemakanan yang dihasilkan tergantung pada gaya penggerak yang ada dan pada gaya spindle yang dihasilkan
Kontrol Sebagai Pengendali kerja
Panel KontrolMonitor, edit programming, panel manual, execution program
Bahasa programIso ( kode G ), menu, macro
Cara pemrogramanOnline, transfer program
Kemampuan lain
Monitor Pada bagian depan mesin
terdapat monitor yang menampilkan data-data mesin mulai dari setting parameter, posisi koordinat benda, pesan error, dan lain-lain.
Panel ControlPanel control adalah kumpulan
tombol-tombol panel yang terdapat pada bagian depan mesin dan berfungsi untuk memberikan perintah-perintah khusus pada mesin, seperti memutar spindle, menggerakkan meja, mengubah setting parameter, dan lain-lain.
Masing-masing tombol ini harus diketahui dan dipahami betul oleh seorang CNC Setter / operator
Panel Control
Beberapa hal umum yang biasa dimiliki setiap komputer pengontrol :
Editing dan background editing (Bg.Edit): Kemampuan sebagaimana yang dimiliki computer
dengan program pengolah kata sederhana (insert, delete, alter) untuk program NC dalam kode G-ISO dan bahasa lain (APT) serta mampu mengedit pada saat mesin sedang proses penyayatan.
Kode program : Penomoran program, kodifikasi program (O0011 : (
blocking))
Searching : Kemampuan untuk mencari nomor program,
nomor kerja sehingga mempercepat editing
Panel Control
Decimal point input : Mampu menerima input bilangan decimal sesuai
dengan kepresisian mesin, seperti : 30.000.
Compare & stop : Pengechekan dengan membandingkan dua
program.
Absolute / Increment : Program NC untuk pengaturan titik koordinat
tujuan. Bila absolute koordinat titik tujuan selalu dihitung dari satu titik refferensi awal yang sama. Sedangkan incremental titik koordinat tujuan dihitung dari titik terakhir / posisi koordinat tujuan terakhir (G90, G91).
Panel Control
Metric-Inch : Pemilihan satuan yang dinyatakan dalam program
NC yang disesuaikan dengan tututan gambar teknik / gambar kerja (G21, G20).
Program storage Kapasitas : Kapasitas memory computer pengontrol.
Optional Block Skip : Bila tanda ini dinyalakan dan dalam program perintah ini diinput maka blok baris yang ada akan tidak terbaca (terloncati). Biasanya berupa garis miring yang diletakkan diawal baris blok ( / )
Programable Data / Parameter input Pemilihan parameter kerja mesin dalam kontrol
Data Protection Key : Kunci pengaman program.
Bahasa program
Dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis utama :
1. Bahasa manual ( kode G-ISO)Kode yang sebagian besar distandarkan ISO atau
EIA, sebagian lain mempunyai arti spesifik untuk jenis kontrol mesin. Dengan bahasa ini mesin dapat langsung deprogram melalui Manual Data Input atau pada menu pembuatan program (Edit)
2. Bahasa MenuPemrograman yang telah disediakan oleh mesin
pembuat, dan terletak pada panel dan akan tampil pada layar monitor apabila kita aktifkan. Menu ini disediakan untuk pengerjaan yang sederhana seperti contour luar dan dalam terstruktur, drilling dan lainnya. Programmer tinggal memasukkan data yang dibutuhkan saja.
Contoh Tampilan Bahasa Menu :
Bahasa program
3. Bahasa MacroBahasa program yang lebih spesifik
sesuai dengan computer pengontrolnya. Secara umum nya digabung dengan bahasa kode G-ISO.
4. Bahasa automatic (APT- Automatically Programmed Tools)
Merupakan bahasa tingkat tinggi yang dipakai dalam pembuatan program di luar mesin NC (Offline). Pada umumnya untuk mesin 4 axis ke atas.
Cara Pemrograman
Pemrograman mesin CNC dilaksanakan dalam tiga cara :
Pemrograman manual : Pemrograman yang dilakukan di mesin CNC (ONLINE, Machine Tool Level, Manual NC Data Input)
Pemrograman dengan computer pembantu (Computer Assisted Programming): Pemrograman yang dilakukan computer lain (OFFLINE )
Pemrograman terintegrasi dalam suatu sistem (CAD/CAM) : pemrograman yang memanfaatkan basis data geometric ( internal geometrical data base) yang dihasilkan perancang produk dengan system CAD.
Rangkaian Pengoperasian Mesin CNC
Form & Worksheet
Beberapa form pendukung untuk pengaturan kinerja mesin CNC
Buku inventaris mesin Buku inventaris tools cutting
Form preventive maintenance Mesin Form Rekapitulasi Jam Mesin Harian
Gambar Kerja Production Sheet Form Transfer Program CNC Programing Sheet CNC Coordinate Sheet Etc
Contoh Form & Worksheet
Contoh Form & Worksheet
Contoh Form & Worksheet
Kode G dan Kode M (G code and M code)
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Kode G dan M Milling CNC
Kode yang sebagian besar distandarkan ISO atau EIA, sebagian lain mempunyai arti spesifik untuk jenis kontrol mesin. Dengan bahasa ini mesin dapat langsung diprogram melalui Manual Data Input atau pada menu pembuatan program (Edit)
Kode ini merupakan bagian dari bahasa program yaitu bahasa manual atau sering disebut bahasa kode G dan bahasa kode M. Selain kode G dan M ada beberapa abjad lain yang sering terpakai seperti F, I, J , K , L , O, P, Q, R, S, T Dan lainnya
M Code FUNCTION
M00 PROGRAMME STOPM01 OPTIONAL STOPM02 END OF PROGRAMMEM03 SPINDLE ON ANTICLOCKWISEM04 SPINDLE ON CLOCKWISEM05 SPINDLE STOPM08 COOLANT ONM09 COOLANT OFFM98 SUB PROGRAMME CALLM99 END OF SUB PROGRAMME AND
RETURN TO MAIN PROGRAMEM30 END OFF PROGRAMME AND REWIND
Kode M Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 0 Modal Rapid traverseketerangan : jarak terdekat akan dicapai terlebih
dahulukomponen G 0 X…Y…Z…
G 1 Modal Linier interpolationketerangan : gerak luruskomponen G 1 X…Y…Z…F…
G 2 Modal Circular interpolation, clokcwiseketerangan : gerak melingkar searah jarum jamkomponen G 2 X…Y…Z…I…J…K…(R…)
G 3 Modal Circular interpolation, counterclokcwiseketerangan : gerak melingkar berlawanan arah
jarum jamkomponen G 3 X…Y…Z…I…J…K…(R…)
G 4F Non Modal Dwell ( must be followed by “F…” )keterangan : Waktu tunggu proseskomponen G 4 F…( dalam detik )
G 9 Non Modal Exact Stop
Kode G Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 10 Non Modal Data settingKeterangan untuk pengulangan dengan
perubahan offsetkomponen G 90/91 G10 P…L…
G 17 Modal Plane selection XY, length compensation Z
G 18 Modal Plane selection XZ, length compensation Y G 19 Modal Plane selection YZ, length compensation X
G 20 Modal Inch inputketerangan pengukuran dengan koordinat
inchiG 21 Modal Metris input
keterangan pengukuran dengan koordinat metris
Kode G Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 27 Non Modal Refferensi point return check keterangan kembali ke refferensi mesinkomponen G27 X…Y…Z…
G 28 Non Modal Refferensi point return check keterangan kembali ke refferensi mesinkomponen G28 X…Y…Z…
G 29 Non Modal Refferensi point return check keterangan kembali ke refferensi mesinkomponen G29 X…Y…Z…
G 30 Non Modal Second refferensi point return check keterangan kembali ke refferensi lain
Kode G Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 40 Modal Cancel contour compensation G 41 Modal Contour compensation (tool left of contour)
keterangan gerak kontur cutter disisi kiri benda kerja
komponen G41 X…Y…Z….D..G 42 Modal Contour compensation (tool right contour)
keterangan gerak kontur cutter disisi kanan benda kerja
komponen G42 X…Y…Z….D..
G 43 Modal Tool length compensation +keterangan koreksi panjang alat potong plus
G 44 Modal Tool length compensation -keterangan koreksi panjang alat potong minus
G 49 Modal Tool length compensation cancel
Kode G Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 50 Non Modal Cancel skalingG 51 Non Modal Scaling
keterangan skala ukuran benda kerja
G 50.1 Non Modal Programmable mirror image cancelG 51.1 Modal Programablemirror image
komponen G51.1 X…Y…Z…
G 52 Modal Local coordinate sistem setting keterangan koordinat pergerakan relative mesinkomponen G52 X…Y…Z…
G 53 Modal Machine coordinate sitem selectionketerangan koordinat pergerakan mesinkomponen G53 X…Y…Z…
Kode G Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 54 - 59 Modal Work coordinate Sytem1 selectionpilihan koordinat refferensi benda kerja 1
untuk G54, pilihan koordinat refferensi benda kerja 2
untuk G55, pilihan koordinat refferensi benda kerja 3
untuk G56, pilihan koordinat refferensi benda kerja 4
untuk G57, pilihan koordinat refferensi benda kerja 5
untuk G58, pilihan koordinat refferensi benda kerja 6
untuk G59, komponen G54 X…Y…Z…
G 60 Modal Single directionpositioningG 61 Modal Exact stop modeG 62 Modal Automatic corner overrideG 63 Modal Tapping ModeG 64 Modal Cutting Mode
Kode G Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 65 Modal Macro callG 66 Modal Macro modal call AG 66.1 Modal Macro modal call BG 67 Modal Macro modal call A/B cancel
G 68 Modal Coordinate rotationG 69 Modal Coordinate rotation cancelG 72.1 Modal Rotation copyG 72.2 Modal Parallel Copy
G 73 Modal Peck drilling cycleketerangan proses drillingkomponen G73 X…Y…Z…R…Q…F…K…
G 74 Modal Left handed tapping cycle keterangan proses tappingkomponen G74 X…Y…Z…R…P…F…K…
G 76 Modal Fine boring cyclekomponen G76 X…Y…Z…Q…R…P…F…K…
Kode G Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 80 Modal Canned cycle cancelG 81 Modal Drilling Cycle, spot boring cycle
komponen G81 X…Y…Z…R…F…K…G 82 Modal Drilling Cycle, counter boring
komponen G82 X…Y…Z…R…P…F…K…G 83 Modal Peck drilling Cycle
keterangan proses drilling dengan gerak membuang chipskomponen G83 X…Y…Z…R…Q…F…K…
G 84 Modal Tapping Cyclekomponen G84 X…Y…Z…R…P…F…K…
G 84.2 Modal Rigid tapping cycleG 84.3 Modal Rigid counter tapping cycleG 85 Modal Boring cycle, reamer
keterangan G85 X…Y…Z…R…F…K…G 86 Modal Boring cycle
keterangan G86 X…Y…Z…R…F…K…
Kode G Milling CNC
Kode G Kategori Fungsi
G 87 Modal Back boring cycleketerangan G87 X…Y…Z…R…Q…P…F…K…
G 88 Modal Boring cycleketerangan G88 X…Y…Z…R…P…F…K…
G 89 Modal Boring cycleketerangan G89 X…Y…Z…R…P…F…K…
G 90 Modal Absolut coordinateG 91 Modal Increment coordinate
G 92 Modal Alternation of work coordinate sytem
G 94 Modal Feed per minute
G 98 Modal Canned cycle initial level returnG 99 Modal Canned cycle reference point level return
Kode G Milling CNC
Kode M dan Kode G Turning
G Code FUNCTION
G00 RAPID TRAVERSEG01 LINEAR INTERPOLATIONG02 CIRCULAR INTERPOLATION ( CLOCKWISE VIEWED
FROM ABOVE)G03 CIRCULAR INTERPOLATION ( C/CLOCKWISE VIEWED
FROM ABOVE )G04 DWELLG10 OFFSET VALUE SETTINGG20 INCH DATA INPUTG21 METRIC DATA INPUTG27 REFERENCE POINT RETURN AND CHECKG28 REFERENCE ZERO RETURNG33 THREADINGG40 TOOL NOSE RADIUS COMPENSATION CANCELG41 TOOL NOSE RADIUS COMPENSATION LEFTG42 TOOL NOSE RADIUS COMPENSATION RIGHT
G Code FUNCTION
G70 FINISHING CYCLEG71 ROUGH TURNING CYCLEG72 ROUGH TURNING CYCLEG73 PATTERN REPEAT CYCLE
G74 PECK DRILLING CYCLEG75 GROOVING CYCLEG76 THREAD CUTTING CYCLEG77 ROUGH TURNING CANNED CYCLEG78 THREAD TURNING CANNED CYCLEG79 ROUGH FACING CANNED CYCLE
G92 ABSOLUTE POSITION REGISTER PRESET OR MAX SPINDLE SPEED
G94 Inch/min. or mm/min FEED RATEG95 Inch/min. or mm/min FEED RATEG96 CONSTANT SURFACE SPEED PROGRAMMING / CSG97 DIRECT rev./min. PROGRAMMING / CSS OFF.
Kode M dan Kode G Turning
M Code FUNCTION
M00 PROGRAMME STOPM01 OPTIONAL STOPM02 END OF PROGRAMMEM03 SPINDLE ON ANTICLOCKWISEM04 SPINDLE ON CLOCKWISEM05 SPINDLE STOPM08 COOLANT ONM09 COOLANT OFFM13 COOLANT ON AND SPINDLE ON ANTICLOCKWISEM14 COOLANT ON AND SPINDLE ON CLOCKWISEM30 END OFF PROGRAMME AND REWINDM33 WORK CATCHER TO PARK POSITIONM34 WORK CATCHER TO COLLET POSITIONM35 WORK CATCHER DEPOSITS COMPONENT AND RETURNS TO PARK
Kode M dan Kode G Turning
M Code FUNCTION
M51 ENABLE CONTINUOUS CYCLEM52 DISABLE CONTINUOUS CYCLEM68 TAILSTOCK QUILL ADVANCEM69 TAILSTOCK QUILL RETRACTM74 COLLET CHUCK MODE DISABLEM75 COLLET CHUCK MODE ENABLEM78 CHUCK OPENM79 CHUCK CLOSEM86 BAR FEEDER PRESSURE ONM87 BAR FEEDER PRESSURE OFFM90 BAR FEEDER MODE ONM91 BAR FEEDER MODE OFFM98 SUB PROGRAMME CALLM99 END OF SUB PROGRAMME AND RETURN TO MAIN PROGRAMME
Kode M dan Kode G Turning
Sistim Koordinat dan Refferensi
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Koordinat
KARTESIUS ( X, Y, Z)Kartesius adalah Sistem Koordinat yang dipergunakan untuk meletakkan titik dalam
bidang untuk penggambaran objek berdasarkan pemasukan nilai ruas sumbu X dan ruas sumbu Y, dimana dari titik pertemuan ini nilai sumbu X dan sumbuY titik koordinat dibentuk.
Sistem koordinat Kartesius dapat pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi, seperti 3 dimensi, dengan menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z)
Koordinat
POLAR ( @ Jarak < Sudut ). Adalah system koordinat yang dipergunakan untuk menentukan titik koordinat
berikutnya dari titik koordinat saat ini dengan memasukan nilai jarak dan penempatan arah berdasarkan besarnya sudut
CW ( Clock Wise ) : Searah Jarum Jam.CCW ( Counter Clock Wise ) :Berlawanan Arah Jarum Jam.
Koordinat Mesin dan benda kerja
MCS (G53): Machine Coordinate Systemadalah koordinat mesin yang digunakan untuk dasar pergerakan axis.
WCS (G54 – G59): Work Coordinate Systemadalah penetapan lokasi dari benda kerja yang terpasang.
WCS harus ditetapkan sebelum memulai pemrograman.
Untuk menentukan WCS, jarak dari Machine origin ke benda kerja terukur dalam machine controller
Pemrograman dibuat berdasar pada salah satu titik refferensi WCS (G54 – G59)
Untuk reposisi titik koordinat benda kerja, dapat menggunakan perintah G92 dengan diikuti besaran jarak titik nol mesin ke titik yang diinginkan tersebut ( G92 X… Y… Z… ). Jarak ini dapat terlihat pada angka pergerakan mesin (machine position)
Refferensi Point Mesin
Perintah ini muncul ketika monitor kontrol hidup
Mesin akan bergerak ke arah titik nol mesin (MCS)
Setelah proses reff pos selesai akan muncul tanda bahwa semua axis telah ke titik reff. mesin
MCS dan WCS pada Kontrol Siemens 802D
MCS dan WCS pada Kontrol Fanuc
Koordinat Mesin dan benda kerja
Koordinat Mesin (MCS) dan koordinat Benda Kerja (WCS)
Sistim Koordinat dan Refferensi
Koordinat Titik yang digunakan sebagai awal gerak atau
tujuan dari gerak program, baik gerak lurus maupun gerak putar ( melingkar)
Refferensi > Titik atau bidang acuan utama gerak> Untuk kalibrasi dan pengontrol sistim pengukuran gerakan slide dan spindle
Pergerakan Sumbu (Axis)
1 2 3
Koordinat 2 axis (Turning)Memanjang Z dan melintang X
Koordinat 3 axis ( Milling)Memanjang X, melintang Y dan vertikal Z
Koordinat axis ke - 4 dan seterusnyaMemutar a, pergeseran sudut b
Pergerakan Koordinat
2010 30
30
20
10
40
A
C
B
F
ED
X
Y
ORIGIN
Pergerakan antar titik dengan nilai panjang dan arah tujuan ataupun dengan besarnya sudut,
Penentuan Refferensi Gambar Kerja
Penentuan Refferensi Benda Kerja
Zentrofix (probe)
Digunakan untuk mencari refferensi benda kerja dengan cara berputar
Penentuan refferensi axis X dan Y
Penentuan refferensi axis Z
Perlu ketelitian dan feelingDapat juga memakai Tool Pre-setter
Penentuan Refferensi Benda Kerja
Menentukan titik tengah (center) benda dengan inside dial indicator
Bila permukaan rata cukup tiga titik yang sama
Inside Outside
Setting Kelurusan Refferensi Benda Kerja
Sisi axis X maupun YSisi axis Z
Sebagai dasar ketegak lurusan dengan sisi lain
Kerataan bidang / sisi permukaan atas
G90 – Absolute command. Penetapan pergerakan dengan berdasarkan pada titik utama gambar, yang selanjutnya dijadikan titik refferensi benda kerja (WCS)
G91 – Increment command. Penetapan arah dan jarak pergerakan dengan berdasar penambahan nilai dari pergerakan sebelumnya.
G91X + RightX - Left
Y + Front
Y - Rear
Z + Up
Z - Down
Sistem Refferensi Ukuran dan Gerak
Perintah Absolut ( ABS ) dan Increment ( INC )
40
20
20 40
Start
A
B
C
D
X +
Y + O0001 ( Absolute );G90 G54 X10. Y20.;M3 S1000;Y50.;X30. Y30.;Y10.;X50. Y40. M5;M30.;
O0001 ( Increment );G91 G54 X10. Y20.;M3 S1000;G91 Y30.;X20. Y-20.;Y-20.;X20. Y30. M5;M30.;
Perintah Pergerakan (Movement Command)
Linier interpolation movement> Gerak lurus rapid G00> Gelak lurus dengan feeding G01
Polar interpolation movement> Gerak putar searah jarum jam G02> Gerak putar berlawanan arah jarum jam G03
G00
G01
G02G03
Gerak Lurus
G00 – Rapid positioning. Gerak lurus bebas yang mengandalkan pada feedrate maksimum dari mesin. G00 tidak dapat digunakan untuk pemakanan
( cutting )G01 – Digunakan untuk gerak pemakanan lurus. Feedrate harus ditetapkan
dengan F pada program
40
20
20 40
1
2
4
3
X +
Y +O0001 ( Absolute );G90 G55 G0 X0 Y0;M3 S1000;X20. Y20.;G1 X50. F100.;X50.;Y20.;X20.;G0 X0 Y0 M5;M30.;
O0001 ( Increment );G91 G55 G0 X0 Y0;M3 S1000;X20.Y20.;G1 Y30. F100;X30.;Y-30.;X-30.G0 X-20. Y-20. M5;M30.;
--- Rapid positioning
Cutting feed
O1110 ( Small Arc );G90 G54 G0 X10. Y40.;M3 S1000;G02 X40. Y10. R30. F100;M30;
O1111 ( Bigger Arc );G90 G54 G0 X10. Y40.;M3 S1000;G02 X40. Y10. R-30. F100;M30;
30 60
30
60R30
R30
A
B
X+
Y+
Gerak Putar / melingkar
Gerak putar memiliki nilai radius (R) yang mengikutinya.Nilai R + (positif) adalah gerak putar dengan sampai pada 180° Bila gerak putar melebihi 180° maka penulisan harus R – (negatif)
Gerak Putar / melingkar
R sebaiknya tidak digunakan untuk program gerak lingkar penuh. Sebagai gantinya digunakan I,J dan K
Dari titik koordinat start point sampai end point adalah sama, sehingga tidak perlu menandai dengan nilai x dan y
X+
Y+
J
I
R30
A
B
O2002 ( Point A );G90 G54 G0 X-30. Y0.;M3 S1000;G03 I30.;M30;
O2002 ( Point B );G90 G54 G0 X0 Y-30.;M3 S1000;G03 J30.;M30;
Gerak Putar / melingkar Selain menambahkan R pada gerak pemakanan melingkar, ada juga
dengan pemakaian I,J,K untuk beberapa kontour radius terbatas. Untuk menentukan I,J,K maka harus menghitung jarak dari start ke titik
pusat radius. Nilai dari I,J,K adalah nilai increment jarak awal pergerakan ke center
radius putar. I = Segaris sumbu X, untuk J = Segaris sumbu Y, sedangkan K =
Segaris sumbu Z
( Start point )
20 40
20
40
A
B
X+
Y+
Center
( Start point )
( End point )
20 40
20
40
A
B
X+
Y+
Center
( End point )
J
I I
J
O2000;G90 G54 G0 X20. Y40.;M3 S1000;G02 X40. Y20. I-10. J-30. F100;M30;
O2001;G90 G54 G0 X40. Y20.;M3 S1000;G03 X20. Y40. I-30. J-10. F100;M30;
Gerak lurus dan putar pada mesin turning
Gerakan Sumbu Pemrograman Turning CNC
Menggunakan 2 axis : X axis dan Z axis
Z+VE( W + VE )
X + VE( U + VE )
Z - VE( W - VE )
X - VE( U - VE )
Contoh Pergerakan Perintah ABS dan INC Turning
25
50
100
2
TOOL
START POSITION
Program Increment Turning
N10 G21; ( metric progamming )N20 G28 U0 W0; ( reff zero return )N30 G96 S100; ( constant cutting speed )N40 G92 S1200; ( max spindle speed )N50 T0101 M04 S100; ( tool call up )N60 G00 X25. Z2. M08; ( rapid to start position )N70 G01 W-27. F0.1; ( kontour )N80 U25.;N90 W-25.N100 U25.;N110 W-50.;N120 G28 U0 W0; ( reff zero return )N130 M30; ( end programme )
25
50
100
2
TOOL
START POSITION
Program Absolute Turning
N10 G21; ( metric progamming )N20 G28 U0 W0; ( reff zero return )N30 G96 S100; ( constant cutting speed )N40 G92 S1200; ( max spindle speed )N50 T0101 M04 S100; ( tool call up )N60 G00 X25. Z2. M08; ( rapid to start position )N70 G01 Z-25. F0.1; ( kontour )N80 X50.;N90 Z-50.;N100 X75.;N110 Z-100.;N120 G28 U0 W0; ( reff zero return )N130 M30; ( end programme )
25
50
100
2
TOOL
START POSITION
Struktur dan Program Dasar
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Struktur Program
Struktur program merupakan rangkaian perintah kerja untuk memproses produk. Rangkaian program ini tersusun dalam komputer pengontrol
Struktur program didasarkan pada tuntutan gambar kerja dan perencanaan proses permesinan benda kerja/produk
Struktur program sebaiknya dibuat sederhana namun mencakup seluruh proses kerja
Struktur Program
Main program (program utama)
Sub program (anak program / program turunan)=>program pembantu yang digunakan untuk spesifik proses kerja
Tingkat kemampuan pemanggilan sub program tiap mesin mungkin berbeda sampai 4 tingkat
Struktur Program
Nomor program ‘O’Oxxxx nama program
O0001 ~ O8999 => user areaO9000 ~ O9999 => maker area
Setelah nomor program dapat dituliskan nama perintah program
Contoh : O1234 ( test )
Struktur Program
Urutan nomor ‘N’Digunakan untuk memudahkan masuk program
selama memilihContoh : O4567;
N10 T2 M6
Program terdiri dari :Block, Words, Address, Value
Struktur program ( NC Block ) :N 110 G 01 X 60. M03Block No. Word Word Word
Catatan :# Setiap akhir dalam satu blok program digunakan ‘ ; ‘ ( End Of
Block /EOB )# Setiap pergerakan Axis ( X,Y,Z ) untuk beberapa tipe kontrol,
perintah besaran angka menggunakan titik ( X 3. ), jika tidak menggunakan pergerakan besaran akan terbaca microns ( X 0.003 )
Arah Pemakanan (Cutting System)
Arah penyayatan alat potong (cutter) terhadap benda kerja untuk menghasilkan kualitas permukaan yang diinginkan
Macam Proses Pengerjaan
Proses Pemakanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyayatan pada mesin perkakas adalah
Arah pemakanan dan kecepatan pemakanan
Pendinginan
Model pemakanan ( facing, side cutting, sloting, drilling, pocketing, reamering, boring dan sebagainya)
Langkah pemakanan (roughing / finishing)
Cutter Radius Compensation
G41 – cutter berada pada sisi sebelah kiri dari arah gerak pemakanan
G42 – cutter berada pada sisi sebelah kanan dari arah gerak pemakanan
G40 – cancel G41 dan G42 Arah gerak pemakanan
G42
G41
G40
30
Normal
30
Start
G41
30
Start30 G42
30
Start
30
30
Start
30
Start
G4130
30
Start
G4230
30
EXTERNAL CUTTING
INTERNAL CUTTING
Proses raughing dan finishing dapat memakai satu program yang sama, hanya dengan mengubah data radius tool pada offset screen.
Jika cutter yang digunakan Ø10mm, maka ketika proses roughing disisakan ( allowance ) 0.2mm sehingga 5.2 mm. Ganti besaran radius pada offset screen mesin menjadi 5mm untuk proses finishing,dan dengan program yang sama proses dijalankan kembali.
Contoh : G90 G41 D1 G1 X20. Y0. F100;
001 5.20 016 0.00
002 0.00 017 0.00
003 0.00 018 0.00
… …. … …
001 5.00 016 0.00
002 0.00 017 0.00
003 0.00 018 0.00
… …. … …
Besaran offset untuk proses roughing = A+BBesaran offset untuk proses finishing = A
A= Tool radius
B= AllowanceA
B
Roughing Finishing
Cutter Radius Compensation
Offset Radius Tool Cutting
Milling Turning
Cutter Radius Compensation
Ketika menetapkan G41 / G42, mesin akan membaca 2 blok ke depan dengan tujuan mengkalkulasi offset, jika ada dua nilai Z setelah G41 akan terjadi overcutting, karena kompensasi tool akan terbaca pada nilai x dan y
Selalu mengingat untuk memeriksa besaran offset radius alat potong / cutter sebelum menjalankan program
Cutter Radius Compensation
O3000 ( Overcut );G90 G58 G0 X0 Y0;Z100. M1;M3 S1000;G41 X20. Y10. D1; Z2. M8;Z2. M8; G41 X20. Y10. D1;G1 Z-10. F100; G1 Z-10. F100;Y50.;X50.;Y20.;X10.;G0 Z100. M9G40 X0 Y0 M5;M30.;
X+
Y+Point B
20
40
4020
Point c
Point A
G43 Tool Length Compensation
Nilai H adalah panjang cutter, Ketika mesin membaca G43 Z100. H1 dalam program,
maka ia mengambil data yang ada pada offset nomor 001 dan mengkompensasikannya sehingga ujung mata potong cutter berhenti 100mm diatas benda kerja.
Untuk membatalkannya menggunakan G49. Mesin secara otomatis membatalkan kompensasi ini ketika sumbu Z melakukan pergerakan zero return point
G43 Z100. H1Z0
H
100
Tool Pre-setter
Digunakan untuk mengukur panjang dari tool cutting
Ketinggian dariholder cutter sampai pada ujung mata potong
Menyentuhkan ujung Mata potong cutter dengan permukaan tool pre setter sampai jarum menunjuk angka nol ( zero )
Menginput titik nol axis Z ke offset setting
G28 Automatic Zero Return
Kegunaannya untuk kembalinya axis ke titik nol mesin dengan gerak cepat
Supaya sekali gerak tercapai maka sebaiknya diikuti dengan G91
Axis Z dilakukan terlebih dahulu, diikuti axis X dan Y secara bersamaan
Machine Zero
WorkpieceZero
Machine Zero
WorkpieceZero
G28 G90 Z0; G28 G91 Z0;
Dwell ( Waktu Tunda / Diam )
Berfungsi untuk menunda blok program berikutnya Harus ditetap kan pada blok tersendiri P1000 berarti menunda selama 1 detik
Contoh : G04 P1000; Jika koordinat mesin mempunyai 4 desimal maka
P10.000 berarti menunda selama 1 detik
Inch / Metric Conversion
Penulisan perintah ada pada awal program (main program)
G20 – Program dengan perhitungan Inchi
G21 – Program memakai perhitungan milimeter
Pemilihan Area / Bidang Kerja
G17 – Bidang X Y. Pandangan dari sisi positif sumbu Z, permukaan atas benda kerja
G18 – Bidang ZX. Pandangan dari sisi positif sumbu Y
G19 – Bidang YZ. Pandangan dari sis positif sumbu X
Pemilihan Area / Bidang Kerja G17, G18, G19
Z+Y+
G3
G2
X+G17 PLANE
X+
G3
G2
Z+ Y+
G19 PLANE
G18 PLANE
G3
G2
Z+ Y+
X+
Programmable Data Input
Mengubah offset data setting programG10 P… R…;
- P – Nomor offset- R – Nilai data yang akan diinput ke offset screen
( radius cutter ) Mengubah Work Coordinate System ( WCS ) pada program
G10 L2P1 X… Y… Z…;- L2P0 mengubah EXT- L2P1 mengubah G54 - L2P2 mengubah G55- L2P3 mengubah G56
- L2P4 mengubah G57 - L2P5 mengubah G58 - L2P6 mengubah G59
Bila menggabungnya dengan G90, data yang keluar akan tertulis lagi….
Bila menggabungnya dengan G91, data akan melakukan penambahan
Subprogram ( anak program )
Anak program digunakan ketika kita ingin mengulang program rutin yang spesifik
M98 – Memanggil anak programM99 – Kembali ke induk programP___ - nomor anak programL___ - jumlah pengulangan
Dianjurkan untuk memakai G91 dalam sub programnya Anak program dapat dipanggil sampai pada 4 tingkat
( level ) Untuk memanggil program di data server, gunakan
m198
Contoh Pemanggilan Anak Program
Cutter 12mm, S3000, F300mm/minO3500 ( INDUK );G17 G21 G40 G80 M23;G28 G91 Z0;G28 G91 X0 Y0;T1 M6;G90 G57 G0 X0 Y0;G43 Z100. H1 M1;M3 S3000;Z5. M8;M98 P3501 L3; ( PROFIL 1 - 3 );G90 G0 X0 Y60.; ( DI POINT B )M98 P3501 L3; ( PROFIL 4 - 6 );G90 G0 X0 Y0 M9;G28 G91 Z0 M9;M30;
O3500 ( ANAK );G91 G41 X20. Y10. D10;G1 Z-15. F300;Y40.;X30.;Y-30.;X-40.;G0 Z15.;G40 X-10. Y-20.;X50.; ( BERHENTI DI TITIK A ) (C )M30;
20
Y+
X+
20
60
50 100
54
321
6
A
B
C
Basic CNC ProgrammingMILLING MAKINO FANUC
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Pemrograman di mesin Milling
Suatu proses dari pembuatan rangkaian perintah seperti pergerakan alat potong ( cutter ), kecepatan pemakanan dan kecepatan spindle, dalam perintah untuk mesin sehingga melakukan beberapa operasi
Ketika memprogram, selalu berprinsip dasar alat potong berputar, sedangkan benda kerja diam
Aliran programming
Skema Program Dasar Milling Fanuc :
N10 G17 G21 M23 G40 G80… Kode untuk referensi area ( plane ) pemakanan dan cancel fungsi G
N20 G00 G91 G28 Z0… Kode G untuk memposisikan axis Z pada titik nol pada koordinat mesin ( axis Z didahulukan )
N30 G00 G91 G28 X0 Y0… Kode G untuk memposisikan axis X dan Y bersamaan pada titik nol pada koordinat mesin
N40 G90 G54 X…Y…Z… Pengaktifan referensi benda kerja dihitung dari titik nol yang ditulis di blok ini, setelah melewati N20 dan N30 posisi spindle berada di titik nol mesin maka dengan G54/..G59 koordinat / posisi ini dihitung dengan besaran G90 G54/G59 X..Y..Z..
N50 G90 G00 X0 Y0 Z100… Pergerakan cepat kearah titik aman benda kerja sebelum masuk ke program kontur. Besaran X..Y..Z..dapat disesuaikan.
N60 M3 S… Memutar spindle. M3 putarannya searah jarum jam N70 G0 Z10... Gerakan cepat mendekati referensi benda kerja. N80 G1 Z0 F… Gerakan dengan feed terkontrol untuk memulai
program
N90... Awal dari isian program, dapat berupa :1. program kontur dengan ( G41 / G42 )2. program pelubangan (G81/G82,G83…dsb )3. pemanggilan anak program ( M98 P… )
N190 G0 X0 Y0 Z100... Parkir di tempat aman (Z menjauhi benda kerja ) setelah pengerjaanG28 G91 Z0 (Z axis menuju reff. 0 mesin)
N200 M30... Menutup jalannya program
Skema Program Dasar Milling Fanuc :
O0001 ; MAIN PROGG17 G21 G80 M23G28 G91 ZOG28 G91 X0 Y0G90 G54 GO X0. Y0. Z50.M3 S1000G1 Z0. F200
M98 P11 L5(Pemanggilan anak program )
G28 G91 Z0M30
Pengulangan Kontour
O0011 ; SUBG91 G1 Z-3. F300;G90 G41 G1 X20. Y0. D10 F784; (A)G3 X20. Y0. I-20. J0; (B)G40 G1 X0. Y0.; (C)M99;
X+
Y+ I
R20
A
C
B
Z0
Z50.
CUTTER
POCKETTING
Canned Cycle / pelubangan bulat
Proses pelubangan seperti proses pembesaran lubang (boring ), pelubangan ( drilling ), penguliran dengan memakai penetapan format terlebih dahulu, pilih format yang paling pendek ,mudah dan tepat untuk setiap type mode cycle. Gunakan G80 untuk membatalkannya.
G90 G98 G__ X__ Y__ R__ Z__ Q__ P__ F__ L__ K__;
G98 – Kembali ke posisi titik Z awal, setelah tiap proses pelubanganG99 – Kembali ke posisi refferensi R, setelah tiap proses pelubanganG__ - Type dari cycle modeX – Posisi titik X dari lubangY – Posisi titik Y dari lubangR – Jarak titik refferensi Z – Kedalaman lubangQ – Banyaknya pemakanan / pergeseran pemakanan ( increment )P – Waktu tunda / diam sementara pada saat di dasar lubangF – Kecepatan pemakananL__K__ - Pengulangan
Perbedaan antara G98 dan G99
Z awal
R
Z
G98
Rapid positionCutting Feed
Z awal
R
Z
G99
Rapid positionCutting Feed
Ketika menggunakan G98, setiap selesai melakukan proses, cutter akan kembali ke posisi Z awal. Metode ini mengakibatkan makan waktu lama tetapi ini yang sangat dianjurkan penggunaannya karena lebih aman
Ketika menggunakan G99, setiap selesai melakukan proses, cutter akan kembali ke posisi R, diakhir proses baru ke Z awal. Bila menggunakan metode ini mohon permukaan benda kerja tidak ada halangan antara lubang satu ke lubang lainnya.
G81 Spot Drill Cycle
G98 G81 X__ Y__ R__ Z__ F__ ;
Untuk awalan lubang dengan menggunakan NC drill.
Rapid position
Z awal
R
Z
G98
Cutting Feed
Z awal
R
Z
G99
Rapid positionCutting Feed
G82 Counterboring Cycle
G98 G82 X__ Y__ R__ Z__ P__ F__ ;
Untuk proses pembuatan counterbore. Kerataan dasar diperbaiki dengan waktu tunda ( berhenti sementara )
Ketika kita menetapkan P1000, maka waktu tundanya satu detik.
Rapid position
Z awal
R
Z
G98
Cutting Feed
Z awal
R
Z
G99
Rapid positionCutting Feed
Retacts after dwell Retacts after dwell
G98 G83 X__ Y__ R__ Z__ Q__ F__ ;
Q adalah kedalaman tiap pemakanan dan akan selalu kembali ke R ‘d’ adalah nilai dimana mesin telah mulai melakukan proses dengan feeding
sebelum mencapai titik pemakanan berikutnya. Besarnya yaitu 0.1mm
G83 Peck Drilling Cycle
Rapid position
Z awal
R
Z
G98
Cutting Feed
Q
Q
d
d
Q
Rapid position
Z awal
R
Z
G99
Cutting Feed
Q
Q
d
d
Q
G98 G73 X__ Y__ R__ Z__ Q__ F__ ;
Nilai tarik balik mesin setelah pemakanan. Besarnya yaitu 0.1mm Tidak baik untuk lubang yang dalam, karena tatal ( chips ) mungkin menjepit
alat potong dan alat potong cepat rusak. Baik untuk material lunak dengan kedalaman ringan.
G73 High Speed Peck Drilling Cycle
Rapid position
Z awal
R
Z
G98
Cutting Feed
Q
Q
d
d
Q
Rapid position
Z awal
R
Z
G99
Cutting Feed
Q
Q
d
d
Q
G84 Penguliran
G98 G84 X__ Y__ R__ Z__ F__ ;
Titik R minimal 7mm atau lebih menjauhi dari permukaan benda kerja.
Gunakan Floating chuck untuk proses ini Untuk ulir kiri menggunakan G74 F = Spindle speed X Thread pitch (mm )
Rapid position
Z awal
R
Z
G98
Cutting Feed
Z awal
R
Z
G99
Rapid positionCutting Feed
Spindle cw Spindle cw
Spindle ccwSpindle cw
Spindle cw
Spindle cwSpindle ccw
Spindle cw
G84 Penguliran
Rigid Tapping M135 (optional funtion)
Kecepatan putar spindle dan feedrate pemakanan dikontrol dan sesuaikan oleh mesin)
M135 S200 ; G98 G84 X__ Y__ R__ Z__ F__ ;
Rapid position
Z awalR
Z
G98
Cutting Feed
Z awalR
Z
G99
Rapid positionCutting Feed
Spindle cw Spindle cw
Spindle ccwSpindle cw
Spindle cw
Spindle cwSpindle ccw
Spindle cw
G85 Reaming Cycle
G98 G85 X__ Y__ R__ Z__ F__ ;
Sama dengan G81, namun pada saat kembali ke titik R tetap menggunakan gerak / feeding pemakanan.
Rapid position
Z awal
R
Z
G98
Cutting Feed
Z awal
R
Z
G99
Rapid positionCutting Feed
G86 Reaming Cycle
G98 G86 X__ Y__ R__ Z__ F__ ;
Spindle berhenti di dasar lubang dan kembali dengan gerak cepat mesin ( rapid rate )
Ada sedikit goresan permukaan ketika spindle kembali ke atas.Gunakan G76 untuk menghilangkan goresan pada lubang dan hasil yang lebih baik.
Rapid position
Z awal
R
Z
G98
Cutting Feed
Z awal
R
Z
G99
Rapid positionCutting Feed
Spindle stop Spindle stop
G76 Reaming Cycle
G98 G76 X__ Y__ R__ Z__ F__ ;
‘Oriented Spindle Stop’ ( M19 ) akan melakukan gerak balik setelah pemakanan sehingga tidak ada goresan di permukaan benda kerja.
Arah pergeseran X+, X-, Y+, Y-, telah di atur pada kontrol sebelumnya.( periksa dahulu sebelum menggunakan )
Besarnya pergeseran diatur dengan Q.
Rapid position
Z awalR
Z
G98
Cutting Feed
Z awalR
Z
G99
Rapid positionCutting Feed
Spindle stop Spindle stoposs oss
Contoh Peckdrill
Speed 1000 rpm, feedrate 100mm/min
O5000 ( INDUK );G17 G21 G40 G80 M23;G28 G91 Z0;G28 G91 X0 Y0;T1 M6;G90 G58 G0 X0 Y0;G43 Z100. H1 M1;M3 S1000;Z50. M8;G98 G83 X30. Y20. R2. Z-20. Q1. F100;G91 X30.L3K3;Y40.;X30. L3K3;G80G90 G0 X0 Y0 M9;G28 G91 Z0 M9;M30;
20
Y+
X+
20
60
60 90
5
4321
6 7 8
Mirror Image Command
M21 – X axis mirror image M22 – Y axis mirror image M23 – Pembatalan mirror image Titik awal dan akhir program harus sama Selalu akhiri dengan M23 di setiap selesai menggunakan program
mirror
Gambar awal
X+, Y+
M21
M22M22
M21
X-, Y+
X-, Y-X+, Y-
Contoh Program Mirror
O4000 ( MAIN );G17 G21 G40 G69 G80 M23;G28 G91 Z0;G28 G91 X0 Y0;T4;M6;G90 G54 G0 X0 Y0;G43 Z50. H4 M1;M3 S4000;M8;M98 P4001;--- ( Image 1 )M21;M98 P4001;--- ( Image 2 )M23;M9;G28 G91 Z0 M5;M30;
O4001 ( Sub );G90 Z2.;G41 X20. Y10. D5;G1 Z-5. F400;Y40.;X40. Y60.;X50.;G2 X60. Y50. R10.;G1 Y30.;G2 X50. Y20. R10.;G1 X10.;G0 Z50.;G40 X0 Y0;M99;
12
20
60
20
60
Contoh Program Mirror
O4000 ( MAIN );G17 G21 G40 G69 G80 M23;G28 G91 Z0;G28 G91 X0 Y0;T4;M6;G90 G54 G0 X0 Y0;G43 Z50. H4 M1;M3 S4000;M8;M98 P4001;--- ( Image 1 )M21;M22;M98 P4001;--- ( Image 3 )M23;M9;G28 G91 Z0 M5;M30;
1
3
20
60
20
60
O4001 ( Sub );G90 Z2.;G41 X20. Y10. D5;G1 Z-5. F400;Y40.;X40. Y60.;X50.;G2 X60. Y50. R10.;G1 Y30.;G2 X50. Y20. R10.;G1 X10.;G0 Z50.;G40 X0 Y0;M99;
G68 Coordinate Rotation
Fungsi ini digunakan untuk mengatur perputaran profil dalam program yang ada pada area tertentu
G69 untuk pembatalannya
G68 X__ Y__ R__;
* X dan Y adalah pusat sumbu dengan nilai absolut Ketika menghilangkannya, posisi dimana G68 diatur menjadi pusat putar* R Sudut putar
G68 dan G69 harus diatur pada titik yang sama Selama memakai G68, plane ( bidang ) tidak bisa
dirubah / diganti
Contoh Coordinat Putar
O3500 ( INDUK );G17 G21 G40 G80 M23;G28 G91 Z0;G28 G91 X0 Y0;T1 M6;G90 G57 G0 X0 Y0;G43 Z100. H10 M1;M3 S3000;Z5. M8;G68 X0 Y0 R60.;G41 X60. Y-30. D13;G1 Z-5. F100;Y20.;X100.;Y-20.;X50.;G0 Z50.;G40 X0 Y0 M9;G69;G28 G91 Z0 M9;M30;
60ºX+
Y+
G51 Scaling
Fungsi ini digunakan untuk mengatur penyekalaan profil dalam program yang ada pada area tertentu
G50 untuk pembatalannya
G51 X__ Y__ Z__ P__; (1)
* X dan Y adalah pusat sumbu dengan nilai absolut* P Nilai Pembesaran / pengecilan total
G51 X__ Y__ Z__ I__ J__ K__; (2)
* X, Y, Z adalah pusat sumbu dengan nilai absolut* I, J, K Nilai Pembesaran / pengecilan untuk X, Y, Z
Selama memakai G51, plane ( bidang ) tidak bisa dirubah / diganti
Contoh Program Skala
G90 G00 X0 Y0;G51 X0 Y0 Z0 I2000 J1000;G02 X100. Y0 R100. F500;
Pergerakan di atas sama dengan perintah pergerakan dibawah ini
G90 G00 X0 Y0 Z0;G02 X200 Y0 R200. F500 X+
Y+
100 200
Pergerakan skala
Helical Interpolation
Pergerakan helical (spiral) hanya dapat dilakukan pada mesin dengan kemampuan gerak 3D
Gunakan G02 atau G03, pemakanan dengan arah gerakan spiral
O6789 ( Normal );G90 G58 G0 X50. Y0 M3 S1000;G43 Z100. H1 ;G03 X0 Y50. R50.; -- P1 Ke P2M30;
O6789 ( Helical );G90 G58 G0 X50. Y0 M3 S1000;G43 Z100. H1 ;G03 X0 Y50. Z30. R50.; -- P1 Ke P3M30;
P3
30
Z+ Y+
X+
50P2
P150
Basic CNC ProgrammingTURNING TORNADO FANUC
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Gerakan Sumbu Pemrograman
Menggunakan 2 axis :X axis dan Z axis
Z+VE( W + VE )
X + VE( U + VE )
Z - VE( W - VE )
X - VE( U - VE )
Metode Pemrograman Pergerakan Sumbu
INCREMENTAL ( U DAN W )Pada pemrograman Incremental, simbul axis yang digunakan yaitu U ( sebagai pengganti sumbu X ) dan W (sebagai pengganti sumbu Z )
ABSOLUT ( X DAN Z )Memakai sumbu X dan Z dalam pemrogramannya
Bentuk Program pada Mesin Turning
Beberapa bentukan umum yang dapat dikerjakan di mesin turning CNC
Kontour (dalam dan luar) Pelubangan Alur / groove / Cutting Ulir / thread
Proses Roughing
1.Longitudinal area clearance cycle G71 U… R…G71 P… Q… U… W… F…
Blok G71 yang pertama :U: Nilai Depth of Cut ( axis X ). Nilai D.O.C ditulis dengan angka decimal dan merupakan nilai radiusR: Jarak / clearance antara benda kerja dengan tool nose radius setiap selesai melakukan proses pemakanan. Nilai clearance ini ditulis dengan angka desimal dan merupakan nilai radius.
Blok G71 yang kedua :P: Nomer blok awal program kontur.Q: Nomer blok akhir program kontur.U: Allowance axis X untuk proses Finishing. Nilai allowance ini dalam ukuran diameter dan ditulis dengan angka desimal. Pada proses tertentu ( pengerjaan Internal Turning ) nilai U ini bisa Menjadi – ( negatif ).W: Allowance axis Z untuk proses Finishing. Nilai allowance ini ditulis dengan angka desimal.F: Feeding proses roughing.
2. Tranverse area cleareance cycleG72 W… R…G72 P… Q… U… W… F…
Proses roughing untuk pembubutan kontur dengan Depth of Cut pada axis Z.Semua words pada G72 = words pada G71, kecuali W pada blok yang pertama = Depth of Cut pada axis Z.
Proses Roughing
3. Pattern repeat cycleG73 U… W… R…G73 P… Q… U… W… F…
Blok G73 yang pertama U(¡i) : Excape distance and direction in X axis (Designated the
radius)W( ¡ k) : Escape distance and direction in Z axisR(d) : Repeating time(It is conneeted with the cut volume of each time)
Blok G73 yang kedua :P : Start sequence No.Q : Final sequence No.U( ¡ u) : Finishing in clearance X axis(Radius des-ignated)W( ¡ w) : Finishing in clearance Z axis F(f) : Cutting feedrate
Proses Roughing
Proses Finishing
G70 P… Q… F…
P: Nomer blok awal program kontur.Q: Nomer blok akhir program kontur.F: Feeding untuk proses Finishing
Proses Finishing merupakan pengulangan dari program roughing baik G71, G72 atau G73.
Proses Finishing
Contoh Program
N10 G21;N20 G28 U0 W0;N30 G96 S100;N40 G92 S800;N50 T0101 M03 S100;N60 G00 X135. Z5. M08;N65 G71 U3. R1.;N68 G71 P70 Q130 U0.5 W0.05 F0.2;N70 G00 G42 X0;N75 G01 Z0;N80 X50. C5.;N90 Z-30.;N100 X80. Z-65.;N110 Z-85.;N115 G02 X120. Z-105. R20.;N118 G01 X130. Z-110.;N120 X135.;N130 G40;N140 G70 P70 Q130 F0.05;N150 G28 U0 W0;N160 M30;
KONTOUR BENDA KERJA
Contoh Program
N10 G50 S2000 T0300 :G96 S200 M03 :G00 X35.0 Z5.0 T0303 :Z0 :G01 X-1.6 F0.2 :G00 X70.0 Z10.0 :G73 U3.0 W2.0 R2 :G73 P12 Q16 U0.5 W0.1 F0.25 :N12 G00 G42 X20.0 Z2.0 :G01 Z-10.0 F0.15 :G02 X40.0 Z-20.0 R10.0 :G01 Z-30.0 :X60.0 Z-50.0 :N16 G40 U1.0 :G70 P12 Q16 :G00 X200.0 Z200.0 T0300 :M30 :
Proses pengeboran memakai kode G74,
G74R…G74Z… Q… F…
Blok G74 yang pertama :R : Peck lift off ( jarak antara / delta setiap proses
pengeboran sebelum melakukan proses pengeboran selanjutnya )
Blok G74 yang kedua :Z : kedalaman akhir dari proses pengeboran (axis Z ).Q : kedalaman proses 1 kali pengeboran hingga
mencapai kedalaman akhir ( step by step )F : feeding proses pengeboran.
Proses Pelubangan
Contoh program :Drilling speed = 300 rev/min. ( 25 dia. Drill @ 25 m/min. cutting speed )Drill feed = 0.15 mm/revPeck increment = 10 mmPeck lift off = 1 mm
O0121:N10 G21 G90 ;N20 G28 U0 W0 ;N30 T0101 M3 S100:N40 G96 S25 ;N50 G92 S320 ;N60 G00 X0 Z5. M8:N70 G74 R1. ;N80 G74 Z-65. Q10000 F0.15:N90 G00 G90 Z10. ;N100 G28 U0 W0 M5 ;N110 M30 ;
Contoh Program
Pembuatan Alur (Groove)
Proses pengaluran memakai kode G75, dengan format sbb :
G75R…G75X… Z… P… Q… R… F…
Blok G75 yang pertama :R : Peck lift off ( sama dengan G74 )
Blok G75 yang kedua :X : diameter groove yang diinginkan ( final depth in X
Axis )Z : posisi akhir dari lebar groove ( final depth in Z axis ) P : penambahan pemakanan groove ( peck in feed
increment in X axis ).Q : lebar tool yang digunakan ( the tool in )R : gerakan sudut yang dibuat oleh tool setelah selesai
membuat groove ( the tool lift off at end of the cut in-feed )
F : feeding pembuatan groove.
Cutting conditions :Cutting speed = 150 m/min In-feed depth = 12 mmCutting feed = 0.15 mm/rev Peck Increment = 1 mmTool width = 6 mm Lift – off = 1 mm
O0012:N10 G21 G90 ;N20 G28 U0 W0 ;N30 T0202 M4 S100: N40 G96 S100:N50 G92 S800;N60 G00 X125. Z-46. M8 ;N70 G75R1. ;N80 G75 X96. Z-76. P1000 Q6000 R0 F0.15;N90 G28 U0 W0 M5 ;N100 M30:
Contoh Program
Program pembuatan ulir ini memakai kode G76,
G76P(m,r,a)…….. Q(∆d min.)............. R(d)…G76X… Z… R(i)… P(k)… Q(k)… F(l)…
Blok G76 yang pertama :P(m) : jumlah pengulangan proses finishing.
Penulisan dalam 2 digit. Contoh untuk pengulangan 2 kali ditulis 02
P(r) : chamfering pada akhir pemotongan ulir. Penulisan dalam 2 digit. Contoh 5˚ ditulis 05
P(a) : Sudut dari ulir yang dibuat. Contoh 55, 60 dsb.
Q(∆d min. : cutting depth minimum Penulisan tanpa decimal. Contoh depth 0.05 ditulis 50.
R(d) : finishing allowance. Penulisan dengan system decimal. Contoh 0.05.
Pembuatan Ulir
Program pembuatan ulir ini memakai kode G76,
G76P(m,r,a)…….. Q(∆d min.)............. R(d)…G76X… Z… R(i)… P(k)… Q(k)… F(l)…
Blok G76 yang kedua :X : diameter minor ulir ( ulir luar ) atau diameter mayor ulir
(ulir dalam)Z : posisi akhir proses penguliran ( axiz Z )R(i) : di program untuk membuat ulir taper.
Untuk ulir lurus, nilai R(i) = 0P(k) : depth / tinggi ulir.
Penulisan dalam 4 digit. Contoh tinggi 1.75 ditulis 1750
Q(d) : depth of cut untuk pemotongan pertama. Penulisan tanpa desimal point. Contoh D.O.C. 0.025
ditulis 25F(l) : lead ulir G76 P(m,r,a)… Q(d min)… R(d)…
Pembuatan Ulir
Khusus untuk ulir taper/konus :Blok G76 yang kedua :X : diameter minor atau mayor dari tujuan akhir
penguliran.Z : posisi akhir proses penguliran ( axiz Z )R(i) : R(i) = tan α/2 x W, dimana :
α = sudut konusW = panjang penguliran.Nilai R ini bias + (positif) atau – (negatif) sesuai arah pengulirannya.
P(k) : depth / tinggi ulir pada posisi akhir penguliran Penulisan dalam 4 digit. Contoh tinggi 1.75 ditulis
1750Q(d) : depth of cut untuk pemotongan pertama.
Penulisan tanpa desimal point. Contoh D.O.C. 0.025 ditulis 25
F(l) : lead ulir
Pembuatan Ulir
Contoh program
O0213:N10 G21 G90 ;N20 G28 U0 W0 ;N30 T0101 M3 S100 ;N40 G96 S100 ;N50 G92 S1000 ;N60 G00 X45. Z-45. M8 ;N70 G76 P021060 Q50 R0.025 ;N80 G76 X96. Z-76. R0 P1230 Q500 F2. ;N90 G28 U0 W0 ;N100 M30 ;
LatihanPemrograman Milling CNC
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Milling CNC
Pergerakan dasar
G17 G21 G90 G54 G0 X15. Y60.
Z10. M3 S1000 G1 Z0. F200 G1 Z-10. G1 X15. Y0. G1 X60. G0 Z100. M30
ØCUTTER 10
G17 G21 G90 G54 G0 X20. Y0. Z10. M3 S1000 G1 Z0. F200 G1 Z-10. G2 X20. Y0. I-20. J0 GO Z100. M30
ØCUTTER 10
Pergerakan dasar
Kontour Dasar
G17 G21 G90 G54 G0 X5. Y-20. Z10. M3 S500 G1 Z0. F200 G91 G1 Z-10. G90 G1 G41 D1 X5. Y5. F100 G1 Y65. G2 X65. Y0 R60. G1 X-20. G40 G1 X5. Y-20. >>titik awal
kontour G0 Z100. M30
Shell EMC ∅40
Pelubangan (G81, G82, G83, G73, G85, G86, G80 )
G17 G21 G90 G54 GO X0. Y0. Z100. M3 S... G0 Z20. F200 G98 G81 X0 Y0 Z-5. R5. F120
(G98 G83 X0 Y0 Z-25. Q3. R5. F120)(G98 G85 X0 Y0 Z-25. R5. F100)
X-20. Y20. LUBANG KE 2 X20. LUBANG KE 3 Y-20. LUBANG
KE 4 X-20. LUBANG
KE 5 G80 G0 Z100. M30
ØDRILL 11.8, NC Drill, Reamer
O0001 ; MAIN PROG G17 G21 G80 M23 G28 G91 ZO G28 G91 X0 Y0 G90 G54 X0 Y0 Z50. (Posisi awal dan akhir dari proses
kontouring) M3 S1000 G1 Z0. F200
M98 P13 (Pemanggilan anak program 1 tanpa pengulangan)
M98 P12 L5 (Pemanggilan anak program 2 dengan pengulangan 5X)
G28 G91 Z0 M30
ØCUTTER 10
Pemanggilan Anak Program dan Pengulangan Kontour
Outside Contour
O0011; ( SUBPROGRAM) G91 G1 Z-0.5 F 500 ; G90 G41 G1 D1 X ... Y... F200 ; G1 X... Y... ; G2 X... Y... I... J... ; G1 X... Y.... ; G2 X... Y... I... J... ; G1 X... Y... ; G1 X... Y... ; (KOORDINAT
BEBAS) G40 G1 X... Y... ; (KOORDINAT
AWAL) M99 ;
4 Gerak pemakanan (2 polar, 2 linier)
Posisi koordinat bebas
Inside Contour
O0012; ( SUBPROGRAM) G91 G1 Z-0.5 F 500 ; G90 G41 G1 D1 X... Y... F200 ; G1 X... Y... ; G2 Y... I... J... ; G1 X... Y... ; G2 X... Y... I... J... ; G1 X... Y... ; G1 X... Y... ; (KOORDINAT BEBAS) G40 G1 X... Y... ; (KOORDINAT
AWAL) M99 ;
Pre drill , 4 gerak pemakanan
(2 polar, 2 linier) Posisi koordinat bebas
In-Out Contour
Drill Repeatted
G17 G21 G90 G54 GO X5. Y-20. Z10. M3 S1000 G1 Z0. F200 G98 G83 X Y R Z Q F G91 X… L... K… Y… X… L… K… G0 Z100. M30
( L, K >>>REPEAT )
M21, M22
Mirror X Mirror Y
Pergerakanan mesin 2,5 D
G17 G21 G90 G54 G0 X15. Y55. Z10. M3 S1000 G1 Z0. F200 G90 G1 X35.Y15. Z15. G1 X55. Y55. Z0 G0 Z100. M30
Ø CUTTER BALLNOSE 10
G17 G21 G90 G54 G0 X-25. Y0 Z20. M3 S1000 G1 Z0 F200 G91 G1 Z-10. G90 G2 X0 Y-25. I25. J0 G0 Z100. M30
Ø CUTTER BALLNOSE 10
Pergerakanan mesin 3 D (Helix)
G10 FOR TAPER
MAIN PROGRAMG17 G21G90 G54 G0 X Y... Z10.M3 S1000G90 G10 P1 R5.G1 Z0. F200M98 P… L…G0 Z100.M30
SUB PROGRAMG91 G1 Z-0.2 F500G90 G1……G91 G10 P1 R..GO Z100.M99
Ø Cutter akan berubah sesuai pergeseran sudut
G68 Rotate Contour
MAIN PROGRAM
G17 G21
G90 G54 G0 X.. Y... Z50.
M3 S1000
G0 Z0
G68 X… Y… R…
(TITIK PERPUTARAN DAN BESARNYA SUDUT)
M98 P2 L…
G69
G0 Z100.
M30
O0002;SUB PROGRAM
G91 G1 Z-5. F200
G90 G1 G41 D1 X... Y...
…
.... KontourG40
M99
Simple MacroMAIN PROGRAMG17 G21 G80 G40 M23G91 G28 G0 Z0G91 G28 G0 X0 Y0G90 G54 GO X0. Y-20. Z100.M3 S1000G1 Z0. F300
#1=0 REFFERENSI#2=-0.25 DEPTH OFF CUT#3=20. DEPTH TOTAL#4=100. SISI PANJANG#5=60. SISI LEBAR
#4
#5TAMPAK ATAS
TAMPAK DEPAN
#3
N10:#1=#1+#2 PERHITUNGAN DEPTHG90 G1 Z#1 F100… PERHITUNGAN CONTOURG41 G1 G41 X0 Y0 F200G1 Y#5G1 X#4G1 Y0G1 X-20.G40 G0 X0 Y-20.IF [#1 LT #3] GOTO 10G91 G28 Z0M30
CONTOUR
Simple Macro
REFF DOC DEPTH TOTAL SISI PANJANG RADIUS
#(Radius tidak mengalami perubahan, panjang sisi mengalami perubahan)
PERHITUNGAN
Tan 56º
½ Bola
REFF DOC DEPTH TOTAL RADIUS
PERHITUNGAN
Pitagoras a²+b²=c²
Produk
CONTOUR KOTAK CONTOUR KOTAK DENGAN
RADIUS…
Produk
CONTOUR CONTOUR BULAT DENGAN
MIRING… G68 (MACRO POLAR)
LatihanPemrograman Turning CNC
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Pergerakan Dasar
Pemakanan Muka / FacingTirusSilindris
N010 G00 X200.0 Z100.0 : N011 G00 X160.0 Z10.0 : N012 G71 U7.0 R1.0 : N013 G71 P014 Q021 U4.0 W2.0 F0.3 S550 : N014 G00 G42 X40.0 S700 : N015 G01 W-40.0 F0.15 : N016 X60.0 W-30.0 :N017 W-20.0 :N018 X100.0 W-10.0 :N019 W-20.0 :N020 X140.0 W-20.0 :N021 G40 U2.0 :N022 G70 P014 Q021 : N023 G00 X200.0 Z100.0 : M30 :
G71 (STOCK REMOVAL IN TURNING)
N010 G00 X220.0 Z60.0 : N011 G00 X176.0 Z2.0 : N012 G72 W7.0 R1.0 : N013 G72 P014 Q021 U4.0 W2.0 F0.3 S550 : N014 G00 G41 Z-70.0 S700 : N015 X160.0 : N016 G01 X120.0 Z-60.0 F0.15 : N017W10.0 :N018X80.0 W10.0 :N019W20.0 :N020X36.0 W22.0 :N021G40 :N022 G70 P014 Q021 : N023 G00 X220.0 Z60.0 : N024 M30 :
G72 (STOCK REMOVAL IN FACING)
N010 G00 X260.0 Z80.0 : N011 G00 X220.0 Z40.0 : N012 G73 U14.0 W14.0 R3 : N013 G73 P014 Q020 U4.0 W2.0 F0.3 S0180 : N014 G00 G42 X80.0 Z2.0 : N015 G01 W-20.0 F0.15 S0600 : N016 X120.0 W-10.0 : N017 W-20.0 S0400 : N018 G02 X160.0 W-20.0 R20.0 : N019 G01 X180.0 W-10.0 S0280 : N020 G40 : N021 G70 P014 Q020 : N022 G00 X260.0 Z80.0 : N023 M30 :
G73(PATTERN REPEATING)
N10 G00 X20.0 Z1.0 :G74 R1.0 :G74 Z-10.0 Q3000 F0.1 :G00 X200.0 Z200.0 :M30 :
N10 G50 S2000 T0100 :G96 S80 M03 :G00 X50.0 Z1.0 T0101 :G74 R1.0 :G74 X10.0 Z-10.0 P10000 Q3000 F0.1 :G00 X200.0 Z200.0 T0100 :M30 :
G74(Peck drilling in Z axis divection) Stock removal cycle in side
N10 G50 S500 T0100 : G97 S_ M03 :
G00 X90.0 Z1.0 T0101 : X82.0 Z-60.0 :
G75 R1.0 : G75 X60.0 Z-20.0 P3000 Q20000 F0.1 : G00 X90.0 X200.0 Z200.0 T0100 :
M30 :
G75(X directiion grooving : Peck drill cycle in turining)
N10 G97 S1000 M03 T0100G00 X50.0 Z5.0 T0101G76 P021060 Q100 R100G76 X28.2 Z-32.0 P900 Q500 F1.5G00 X200.0 Z200.0 T0100M30
G76 (Compound type thread cutting cycle)