BANGUNAN DAN FASILITAS MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Farmasi Industri DISUSUN OLEH: Kelompok: 2 Rohani L Sihite 260112150038 Fajwah Awaina 260112150046 Fersty Andini 260112150054 Merlitha P Dewi 260112150081 Megawati 260112150112 Isni M Adzani 260112150123 Veronica Noviani 260112150152 PROGRAM PROFESI APOTEKER
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BANGUNAN DAN FASILITAS
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Farmasi Industri
DISUSUN OLEH:
Kelompok: 2
Rohani L Sihite 260112150038
Fajwah Awaina 260112150046
Fersty Andini 260112150054
Merlitha P Dewi 260112150081
Megawati 260112150112
Isni M Adzani 260112150123
Veronica Noviani 260112150152
PROGRAM PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………………………………………………….. .i
BAB I Pendahuluan …………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1
BAB II Isi ………………………………………………………………. 2
2.1 Desain dan Tata Letak ………………………………………… 2
2.2 Persyaratan Bangunan dan Fasilitas ….………………………. 13
2.3 Kaskade Tekanan Udara ……………………………………… 29
2.4 Sistem Drainase dan Sistem Penerangan ……………………… 33
2.5 Kualifikasi Ruangan Berkelas ………………………………… 36
2.6 Kualifikasi Ruangan Umum ...………………………………… 37
BAB III Kesimpulan……………………………………………………. 42
Daftar Pustaka………………………………………………………………… 43
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aspek yang diatur di dalam CPOB 2001 terdiri dari 10 bidang, sedangkan
di CPOB 2006 terdiri dari 12 aspek dan 2012 terdiri dari 19 aspek, salah satu
bidang tersebut adalah bangunan dan fasilitas industri (Premises). Bangunan
industri adalah sesuatu yang didirikan oleh manusia (seperti: gedung, rumah, dan
lain-lain) yang digunakan untuk mengolah barang dengan menggunakan sarana
dan prasarana tertentu. Hal lain yang berhubungan dengan bangunan, yang juga
diatur di dalam CPOB adalah fasilitas industri. Berbeda dengan bangunan industri,
fasilitas industri dapat didefinisikan sebagai sarana yang digunakan untuk
melancarkan fungsi dari suatu industri, misalnya: transportasi, media komunikasi,
sumber tenaga listik, dan lain-lain.
Pengaturan mengenai persyaratan bangunan dan fasilitas (Premises)
industri dalam CPOB merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab
pemerintah Indonesia yang dibebankan kepada seluruh industri farmasi yang ada
di Indonesia agar dapat menghasilkan produk (obat) yang berkualitas (bermutu
baik). Pencapaian produk bermutu tentunya tidak hanya dipengaruhi oleh
bangunan dan fasilitas industri (Premises) saja, melainkan juga harus melibatkan
aspek-aspek lain dalam CPOB secara berkesinambungan.
1
BAB II
ISI
2.1 Desain Dan Tata Letak
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain,
konstruksi, letak yang memadai dan kondisi yang sesuai serta perawatan yang
dilakukan dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata
letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil terjadinya
resiko kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain serta memudahkan
pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk menghindari pencemaran
silang, penumpukan debu atau kotoran dan dampak lain yang dapat menurunkan mutu
obat. Rancang bangunan hendaklah dibuat sehingga untuk kegiatan yang berhubungan
langsung dengan daerah luar sarananya dikelompokkan. Rancangan diatas perlu
ditekankan agar tidak berdampak negatif terhadap kegiatan produksi yang dilakukan
di area dengan kelas kebersihan lebih tinggi (BPOM 2009).
Tata letak ruang hendaklah dikaji sejak tahap perencanaan konstruksi
bangunan demi keefektifan semua kegiatan, kelancaran arus kerja, komunikasi, dan
pengawasan serta untuk menghindari ketidakteraturan. Bangunan dan fasilitas harus
dikonstruksi, dilengkapi dan dirawat dengan tepat agar memperoleh perlindungan dari
pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari tanah serta masuk dan bersarangnya serangga,
burung, binatang pengerat, kutu atau hewan lain. Sebaiknya tersedia prosedur untuk
pengendalian binatang pengerat hama.
Bangunan dan fasilitas harus dirawat dengan cermat, dibersihkan dan jika
perlu didisinfektan sesuai prosedur tertulis yang rinci. Catatan pembersihan dan
disinfektan hendaklah disimpan sebagai dokumentasi. Seluruh bangunan dan fasilitas
termasuk area produksi, laboratorium, area penyimpanan, koridor dan lingkungan
sekeliling bangunan harus dirawat dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi bangunan
ditinjau secara teratur dan diperbaiki jika perlu. Perbaikan dan perawatan bangunan
dan fasilitas hendaklah dilakukan hati-hati agar kegiatantersebut tidak mempengaruhi
mutu obat. Misalnya dilakukan diluar waktu kegiatan produksi.
Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, kelembaban dan ventilasi harus tepat
agar tidak mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara langsungmaupun tidak
2
terhadap produk selama proses pembuatan danpenyimpanan atau terhadap ketepatan
atau ketelitian fungsi dari peralatan.
Desain dan tata letak ruang hendaknya memastikan kompatibilitas dengan
kegiatan produksi lain yang mungkin dilakukan di dalam sarana yang sama atau
sarana yang berdampingan. Selain itu, pencegahan area produksi dimanfaatkansebagai
jalur lalu lintas umum bagi personil dan bahan atau produk atau sebagai tempat
penyimpanan bahan atau produk selain yang sedang diproses.
Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah masuknya personil yang
tidak berkepentingan. Area produksi, area penyimpanan dan area pengawasan mutu
tidak boleh digunakan sebagai jalur lalu lintas bagi personil yang tidak bekerja di area
tersebut. Untuk mencegah hal tersebut, hendaknya disediakan koridor dimana tiap
ruang produksi dapat dicapai tanpa harus melaluiruang produksi lain.
Beberapa kegiatan dilakukan di area yang telah ditentukan :
1. Penerimaan bahan
2. Karantina barang masuk
3. Penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas
4. Penimbangan dan penyerahan bahan atau produk
5. Pengolahan
3
6. Pencucian peralatan
7. Penyimpanan peralatan
8. Penyimpanan produk ruahan
9. Pengemasan
10. Karantina produk jadi sebelum memperoleh pelulusan akhir
11. Pengiriman produk
12. Laboratorium pengawasan mutu
Rancang bangun hendaklah dibuat sehingga untuk kegiatan yang berhubungan
langsung dengan daerah luar sarananya dikelompokkan. Kegiatan yang berhubungan
langsung dengan kegiatan luar antara lain adalah (BPOM, 2009) :
Penerimaan bahan awal
Keluar masuk karyawan
Pemakaian seragam kerja
Mandi, cuci tangan dan buang air kecil
Penyerahan produk jadi untuk distribusi
Rancangan di atas perlu ditekankan agar tidak berdampak negatif terhadap
kegiatan produksi yang dilakukan di area dengan kelas kebersihan lebih tinggi.
Tata letak ruang hendaklah dikaji sejak tahap perencanaan konstruksi
bangunan demi keefektifan semua kegiatan, kelancaran arus kerja, komunikasi dan
pengawasan serta untuk menghindari ketidakteraturan. Peralatan produksi, barang,
dan fasilitas lain yang akan ditempatkan serta lalu-lintas barang dan orang hendaklah
digambarkan dengan benar pada tata letak ruang sesuai dengan ukuran yang
direncanakan (BPOM, 2009).
Untuk mencegah penggunaan daerah produksi sebagai lalu-lintas umum bagi
karyawan atau barang/bahan hendaklah disediakan koridor dari mana tiap ruang
produksi dapat dicapai tanpa harus melalui ruang produksi lain. Untuk mencegah
daerah produksi digunakan sebagai tempat penyimpanan hendaklah disediakan ruang
penyimpanan yang memadai (BPOM, 2009).
Bangunan dirancang dengan baik sehingga dapat terpelihara dan berfungsi
sebagaimana mestinya. Permukaan bagian dalam hendaknya licin, bebas dari
keretakan dan sambungan terbuka serta mudah dibersihkan dan didesinfektan. Lantai
dibuat dari bahan kedap air, permukaan rata dan memungkinkan pembersihan secara
cepat dan efisien. Sudut dinding hendaknya berbentuk lengkung (Putra et al, 2011).
4
Bangunan hendaknya mendapat penerangan dan ventilasi yang efektif dengan
fasilitas pengontrolan udara (suhu, kelembaban, filtrasi) sesuai dengan kegiatan diluar
dan didalam. Daerah penyimpan hendaknya dirancang, ditata dan mempunyai
kapasitas yang cukup sehingga memungkinkan pemisahan yang teratur dari berbagai
kelompok bahan yang disimpan serta memudahkan perputaran sediaan (Putra et al.,
2011).
Penentuan rancangan bangunan dan penataan gedung dipertimbangkan
kesesuaiannya dengan kegiatan lain untuk menjamin mutu obat dan kelangsungan
produksi. Untuk itu daerah pabrik dibagi atas tiga zona (Putra et al., 2011) :
1. Zona hitam
Zona yang bebas dimasuki sembarang petugas. Pada zona inidilakukan pekerjaan-
pekerjaan yang tidak memerlukan penjagaan ketat terhadap kontaminasi dari
udara luar.
2. Zona abu-abu
Zona tempat proses produksi non steril berlangsung. Pada zona inikebebasan
karyawan dan barang yang memasuki ruangan dikurangi.Untuk memasuki daerah
ini karyawan terlebih dahulu harus mencuci tangan dan memakai pakaian khusus
yang bersih. Barang yang memasuki daerah ini harus diganti kemasannya dengan
kemasan khusus.
3. Zona putih
Zona produksi aseptis, seperti pembuatan sediaan injeksi dan salep mata. Untuk
memasuki daerah ini karyawan harus mencuci tangan dan memakai pakaian
khusus yang steril. Semua peralatan yangdipakai harus disterilkan terlebih dahulu,
begitu juga ruangannya.
Area Penimbangan
Penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata hendaklah dilakukan
diarea penimbangan terpisah yang didesain khusus untuk kegiatan tersebut. Area
ini dapat menjadi bagian dari area penyimpanan atau area produksi.
Area Produksi
Untuk memperkecil resiko bahaya medis yang serius akibat terjadinya
pencemaran silang, suatu sarana khusus dan self-container hendaklah disediakan
untuk produksi obat tertentu seperti produk yang dapat menimbulkan sensitif
tinggi, produk lainya seperti antibiotik tertentu (misal penisilin). Produk hormone
seks, produk sitotoksik, produk tertentu dengan bahan aktif berpotensi tinggi,
5
produk biologi (misal yang berasal dari mikroorganisme hidup) dan produk non-
obat hendaklah diprodukdsi di bangunan terpisah.
Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang dalam
proses hendaklah memadai untuk memungkinkan penempatan peralatan dan
bahan secara teratur dan sesuai dengan alur proses, sehingga dapat memperkecil
resiko terjadi kekeliruan antara produk obat atau komponen obat yang berbeda,
mencegah pencemaran silang dan memperkecil resiko terlewatnya atau salah
melaksanakan tahapan proses produksi atau pengawasan. Permukaan dinding,
lantai dan langit-langit bagian dalam ruangan dimana terdapat bahan baku dan
bahan pengemas primer, produk antara atau ruahan yamg terpapar ke lingkungan
hendaklah halus, bebas retak dan sambungan terbuka. tidak melepaskan
praktikulat, serta memungkinkan pelaksanaan pembersihan (bila perlu disinfeksi)
yang mudah dan efektif.
Konstruksi lantai di area pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air
permukaannya rata dan memungkinkan pelaksanaan pembersihan yang cepat dan
efisien apabila terjadi tumpahan bahan. sudut antara dinding dan lantai di area
pengolahan hendaklah berbentuk lengkungan.
Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi sarana penunjang lain hendaklah
dirancang sedemikian rupa untuk menghindari terbentuknya ceruk yang sulit
dibersihkan. Untuk kepentingan perawatan sedapat mungkin instalasi sarana
penujang seperti ini hendaklah dapat dijangkau dari luar area pengolahan.
Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel dinding tetapi
digantung dengan menggunakan siku-siku pada jarak cukup untuk memudahkan
pembersihan menyeluruh. Pemasangan rangka atap, pipa dan saluran udara di
dalam hendaklah dihindari. Apabila tidak terhindarkan, maka prosedur dan jadwal
pembersihan instalasi tersebut hendaklah dibuat dan diikuti. Lubang udara masuk
dan keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah dipasang sedemikian rupa
untuk mencegah pencemaran terhadap produk. Saluran pembuangan air hendaklah
cukup besar, dirancang dan dilengkapi dengan bak kontrol serta ventilasi yang
baik maupun mencegah aliran balik sedapat mungkin saluran terbuka dicegah
tetapi bila perlu hendaklah cukup dangkal untuk memudahkan pembersihan dan
disinfeksi.
Area produksi hendaklah diventilasi secara efektif dengan mengunakan sistem
pengendalian udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi yang dapat
6
mencegah pencemaran dan pencemaran silang, pengendalian kelembaban udara
sesuai kebutuhan produk yang diproses dan kegiatan yang dilakukan di dalam
ruangan dan dampaknya terhadap lingkungan luar pabrik.
Area produksi hendaklah dipantau secara teratur baik selama ada maupun
tidak ada kegiatan produksi untuk memastikan pemenuhan terhadap spesifikasi
yang dirancang sebelumnya. Area dimana dilakukan kegiatan yang menimbulkan
debu misalnya pada saat pengambilan sempel, penimbangan bahan/produk,
pencampuran dan pengolahan bahan atau produk pengemasan produk serbuk,
memerlukan sarana penunjang khusus untuk mencegah pencemaran silang dan
memudahkan pembersihan.
Tata letak ruang area pengemasan dirancang khusus untuk mencegah campur
baur atau pencemaran silang. Area produksi hendaklah mendapat penerangan
yang memadai, terutama penerangan di mana pengawasan visual dilakukan pada
saat proses berjalan. Pengawasan selama proses dapat dilakukan di dalam area
produksi sepanjang kegiatan tersebut tidak menimbulkan resiko terhadap produksi
obat. Pintu area produksi yang berhubungan langsung ke lingkungan luar, separti
pintu bahaya kebakaran, hendaklah ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah
diamankan sedemikian rupa sehingga hanya dapat digunakan dalam keadaan
darurat sebagai pintu keluar. Pintu dalam area produksi yang berfungsi sebagai
barier terhadap pencemaran silang hendaklah selalu ditutup apabila sedang tidak
digunakan.
Area Sampling
Hendaklah disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali untuk
pengambilan sampel bahan awal. Apabila kegiatan tersebut dilakukan di area
penyimpanan, maka pengambilan sampel hendaklah dilakukan sedemikian rupa
untuk mencegah pencemaran atau pencemaran silang. Prosedur pembersihan yang
memadai bagi ruang pengambilan sampel hendaklah tersedia.
Area Penyimpanan
Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas yang memadai
untuk menyimpan dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan dan produk
seperti bahan awal dan bahan pengemasan, produk antara, produk ruahan dan
produk jadi, produk dalam status karantina, produk yang telah diluluskan, produk
yang di tolak, produk yang dikembalikan atau produk yang ditarik dari peredaran.
Area penyimpanan hendaklah di desain atau disesuaikan untuk menjamin kondisi
7
penyimpanan yang baik ; terutama area tersebut hendaklah bersih, kering dan
dapat penerangan yang cukup serta dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan.
Apabla kondisi penyimpanan khusus (misal suhu, kelembaban) dibutuhkan,
kondisi tersebut hendaklah disiapkan, dipantau dan dicatat dimana diperlukan.
Area penyimpanan dan pengiriman barang hendaklah dapat memberikan
perlindungan terhadap bahan dan produk terhadap cuaca. Area penerimaan
hendaklah didesain dan dilengkapi dengan pearalatan yang sesuai untuk
kebutuhan pembersihan wadah barang bila perlu. Apabila status karantina
dipastikan dengan cara penyimpanan area terpisah, maka area tersebut harus
diberi penandaan yang jelas dan akses ke area tersebut terbatas bagi personil yang
berwenang. Sistem lain untuk mengantikan sistem karantina barang secara fisik
hendaklah memberikan pengamanan yang setara
Hendaklah disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali untuk
pengambilan sampel bahan awal. Apabila kegiatan tersebut dialakukan
sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran atau pencemran silang, maka
prosedur pembersihan yang memadai bagi ruang pengambilan sampel hendaklah
tersedia. Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk menyimpan
bahan atau produk yang di tolak, atau yang ditarik kembali atau yang
dikembalikan. Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotika, obat
berbahaya lain dan zat atau bahan yang mengandung resiko tinggi terhadap
penyalahgunaan, kebakaran atau ledakan hendaklah disimpan di area yang
terjamin keamananannya. Hendaklah disimpan di tempat terkunci Bahan
pengemasan cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran
produk menurut penandaanya. Perhatian khusus hendaklah di berikan dalam
keamanannya. Bahan label hendaklah disimpan ditempat terkunci.
Sarana Pendukung
Ruangan istirahat dan kantin hendaklah dipisah dari area produksi dan
laboratorium Pengawasan Mutu. Sarana untuk mengganti pakaian kerja,
membersihkan diri dan toilet hendaklah disediakan dalam jumlah yang cukup dan
mudah diakses. Toilet tidak boleh berhubungan langsung dengan area produksi
atau area penyimpanan. Ruangan ganti pakaian hendaklah berhubungan langsung
dengan area produksi namun letaknya terpisah. Sedapat mungkin letak bengkel
perbaikan dan perawatan peralatan terpisah dari area produksi. Apabila suku
cadang, aksesoris mesin dan perkakas bengkel disimpan di area produksi,
8
hendaklah disediakan ruangan atau lemari khusus untuk penyimpanan tersebut.
Sarana pemeliharaan hewan hendaklah diisolasi dengan baik terhadap area lainya
dan dilengkapi dengan akses hewan serta unit pengendali udara yang terpisah.
Area Pengawasan Mutu
Laboratorium Pengawasan Mutu hendaklah terpisah dari area produksi,
area pengujian biologis, mikrobiologi dan radio isotop hendaklah dipisahkan satu
dengan yang lain. Laboratorium pengawasan mutu hendaklah didesain sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan. Luas ruangan hendaklah memadai untuk
mencegah campur baur dan pencemaran silang. Hendaklah disediakan tempat
penyimpanan yang luas memadai untuk sempel, baku pembanding (bila perlu
dengan kondisi suhu terkendali) pelarut pereaksi dan catatan. Suatu ruangan yang
terpisah mungkin di perlukan untuk perlindungan istrumen terhadap gangguan
listrik, getaran, kelembaban yang berlebihan dan gangguan lain, atau bila perlu
untuk mengisolasi instrumen. Desain laboratorium hendaklah memperhatikan
kesesuaian bahan bangunan yang di pakai, ventilasi dan pencegahan terhadap
asap. Pasokan udara ke laboratorium hendaklah di pisah dari pasokan ke area
produksi. Hendaklah dipasang unit pengendali udara yang terpisah untuk masing
masing laboratorium biologi, mikrobiologi dan isotop.
a. Ukuran laboratorium dan tata ruang
Ukuran laboratorium ditentukan oleh jenis dan volume kegiatan, jumlah
peralatan dan personil laboratorium. Sebagai pedoman, luas laboratorium
dalam meter persegi sama dengan jumlah personil dikalikan 10 – 20.
Tata ruang laboratorium harus diatur sesuai dengan jenis kegiatan dan
untuk mencegah kontaminasi. Ketentuan hendaklah dibuat untuk melakukan
pengujian fisiko-kimia, biologi, mikrobiologi dan pengujian produk
radioisotop di tempat khusus. Di samping itu tempat-tempat khusus berikut ini
hendaklah tersedia dalam suatu laboratorium :
1. Ruang untuk instrumen
2. Tempat untuk menyimpan sampel yang akan diuji
3. Sampel hendaklah ditata dengan baik untuk menghindari campur baur
untuk sampel yang belum diuji dengan sampel yang telah diuji.
4. Tempat penimbangan bahan uji
5. Untuk timbangan analitik hendaklah diletakkan diatas meja tahan getar
dan ditempatkan di area dengan aliran udara serendah mungkin
9
6. Tempat penyimpanan pelarut dan pereaksi
7. Ruang penyimpanan sampel pertinggal (lokasi dapat di luar laboratorium)
8. Jarak antara meja kerja sekurang-kurangnya 1,2m.
b. Limbah dan residu
Limbah dan residu hendaklah ditampung dalam wadah yang tertutup
rapat dan diberi tanda jelas yang menyatakan jenis dan penggolongan risiko
limbah tersebut. Pemusnahan limbah dan residu hendaklah dilaksanakan tanpa