Top Banner
BANGUNAN DAN FASILITAS MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Farmasi Industri DISUSUN OLEH: Kelompok: 2 Rohani L Sihite 260112150038 Fajwah Awaina 260112150046 Fersty Andini 260112150054 Merlitha P Dewi 260112150081 Megawati 260112150112 Isni M Adzani 260112150123 Veronica Noviani 260112150152 PROGRAM PROFESI APOTEKER
66

Bangunan Dan Fasilitas

Feb 01, 2016

Download

Documents

farindus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bangunan Dan Fasilitas

BANGUNAN DAN FASILITAS

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Farmasi Industri

DISUSUN OLEH:

Kelompok: 2

Rohani L Sihite 260112150038

Fajwah Awaina 260112150046

Fersty Andini 260112150054

Merlitha P Dewi 260112150081

Megawati 260112150112

Isni M Adzani 260112150123

Veronica Noviani 260112150152

PROGRAM PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2015

Page 2: Bangunan Dan Fasilitas

DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………………………….. .i

BAB I Pendahuluan …………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1

BAB II Isi ………………………………………………………………. 2

2.1 Desain dan Tata Letak ………………………………………… 2

2.2 Persyaratan Bangunan dan Fasilitas ….………………………. 13

2.3 Kaskade Tekanan Udara ……………………………………… 29

2.4 Sistem Drainase dan Sistem Penerangan ……………………… 33

2.5 Kualifikasi Ruangan Berkelas ………………………………… 36

2.6 Kualifikasi Ruangan Umum ...………………………………… 37

BAB III Kesimpulan……………………………………………………. 42

Daftar Pustaka………………………………………………………………… 43

i

Page 3: Bangunan Dan Fasilitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aspek yang diatur di dalam CPOB 2001 terdiri dari 10 bidang, sedangkan

di CPOB 2006 terdiri dari 12 aspek dan 2012 terdiri dari 19 aspek, salah satu

bidang tersebut adalah bangunan dan fasilitas industri (Premises). Bangunan

industri adalah sesuatu yang didirikan oleh manusia (seperti: gedung, rumah, dan

lain-lain) yang digunakan untuk mengolah barang dengan menggunakan sarana

dan prasarana tertentu. Hal lain yang berhubungan dengan bangunan, yang juga

diatur di dalam CPOB adalah fasilitas industri. Berbeda dengan bangunan industri,

fasilitas industri dapat didefinisikan sebagai sarana yang digunakan untuk

melancarkan fungsi dari suatu industri, misalnya: transportasi, media komunikasi,

sumber tenaga listik, dan lain-lain.

Pengaturan mengenai persyaratan bangunan dan fasilitas (Premises)

industri dalam CPOB merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab

pemerintah Indonesia yang dibebankan kepada seluruh industri farmasi yang ada

di Indonesia agar dapat menghasilkan produk (obat) yang berkualitas (bermutu

baik). Pencapaian produk bermutu tentunya tidak hanya dipengaruhi oleh

bangunan dan fasilitas industri (Premises) saja, melainkan juga harus melibatkan

aspek-aspek lain dalam CPOB secara berkesinambungan.

1

Page 4: Bangunan Dan Fasilitas

BAB II

ISI

2.1 Desain Dan Tata Letak

Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain,

konstruksi, letak yang memadai dan kondisi yang sesuai serta perawatan yang

dilakukan dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata

letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil terjadinya

resiko kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain serta memudahkan

pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk menghindari pencemaran

silang, penumpukan debu atau kotoran dan dampak lain yang dapat menurunkan mutu

obat. Rancang bangunan hendaklah dibuat sehingga untuk kegiatan yang berhubungan

langsung dengan daerah luar sarananya dikelompokkan. Rancangan diatas perlu

ditekankan agar tidak berdampak negatif terhadap kegiatan produksi yang dilakukan

di area dengan kelas kebersihan lebih tinggi (BPOM 2009).

Tata letak ruang hendaklah dikaji sejak tahap perencanaan konstruksi

bangunan demi keefektifan semua kegiatan, kelancaran arus kerja, komunikasi, dan

pengawasan serta untuk menghindari ketidakteraturan. Bangunan dan fasilitas harus

dikonstruksi, dilengkapi dan dirawat dengan tepat agar memperoleh perlindungan dari

pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari tanah serta masuk dan bersarangnya serangga,

burung, binatang pengerat, kutu atau hewan lain. Sebaiknya tersedia prosedur untuk

pengendalian binatang pengerat hama.

Bangunan dan fasilitas harus dirawat dengan cermat, dibersihkan dan jika

perlu didisinfektan sesuai prosedur tertulis yang rinci. Catatan pembersihan dan

disinfektan hendaklah disimpan sebagai dokumentasi. Seluruh bangunan dan fasilitas

termasuk area produksi, laboratorium, area penyimpanan, koridor dan lingkungan

sekeliling bangunan harus dirawat dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi bangunan

ditinjau secara teratur dan diperbaiki jika perlu. Perbaikan dan perawatan bangunan

dan fasilitas hendaklah dilakukan hati-hati agar kegiatantersebut tidak mempengaruhi

mutu obat. Misalnya dilakukan diluar waktu kegiatan produksi.

Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, kelembaban dan ventilasi harus tepat

agar tidak mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara langsungmaupun tidak

2

Page 5: Bangunan Dan Fasilitas

terhadap produk selama proses pembuatan danpenyimpanan atau terhadap ketepatan

atau ketelitian fungsi dari peralatan.

Desain dan tata letak ruang hendaknya memastikan kompatibilitas dengan

kegiatan produksi lain yang mungkin dilakukan di dalam sarana yang sama atau

sarana yang berdampingan. Selain itu, pencegahan area produksi dimanfaatkansebagai

jalur lalu lintas umum bagi personil dan bahan atau produk atau sebagai tempat

penyimpanan bahan atau produk selain yang sedang diproses.

Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah masuknya personil yang

tidak berkepentingan. Area produksi, area penyimpanan dan area pengawasan mutu

tidak boleh digunakan sebagai jalur lalu lintas bagi personil yang tidak bekerja di area

tersebut. Untuk mencegah hal tersebut, hendaknya disediakan koridor dimana tiap

ruang produksi dapat dicapai tanpa harus melaluiruang produksi lain.

Beberapa kegiatan dilakukan di area yang telah ditentukan :

1. Penerimaan bahan

2. Karantina barang masuk

3. Penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas

4. Penimbangan dan penyerahan bahan atau produk

5. Pengolahan

3

Page 6: Bangunan Dan Fasilitas

6. Pencucian peralatan

7. Penyimpanan peralatan

8. Penyimpanan produk ruahan

9. Pengemasan

10. Karantina produk jadi sebelum memperoleh pelulusan akhir

11. Pengiriman produk

12. Laboratorium pengawasan mutu

Rancang bangun hendaklah dibuat sehingga untuk kegiatan yang berhubungan

langsung dengan daerah luar sarananya dikelompokkan. Kegiatan yang berhubungan

langsung dengan kegiatan luar antara lain adalah (BPOM, 2009) :

Penerimaan bahan awal

Keluar masuk karyawan

Pemakaian seragam kerja

Mandi, cuci tangan dan buang air kecil

Penyerahan produk jadi untuk distribusi

Rancangan di atas perlu ditekankan agar tidak berdampak negatif terhadap

kegiatan produksi yang dilakukan di area dengan kelas kebersihan lebih tinggi.

Tata letak ruang hendaklah dikaji sejak tahap perencanaan konstruksi

bangunan demi keefektifan semua kegiatan, kelancaran arus kerja, komunikasi dan

pengawasan serta untuk menghindari ketidakteraturan. Peralatan produksi, barang,

dan fasilitas lain yang akan ditempatkan serta lalu-lintas barang dan orang hendaklah

digambarkan dengan benar pada tata letak ruang sesuai dengan ukuran yang

direncanakan (BPOM, 2009).

Untuk mencegah penggunaan daerah produksi sebagai lalu-lintas umum bagi

karyawan atau barang/bahan hendaklah disediakan koridor dari mana tiap ruang

produksi dapat dicapai tanpa harus melalui ruang produksi lain. Untuk mencegah

daerah produksi digunakan sebagai tempat penyimpanan hendaklah disediakan ruang

penyimpanan yang memadai (BPOM, 2009).

Bangunan dirancang dengan baik sehingga dapat terpelihara dan berfungsi

sebagaimana mestinya. Permukaan bagian dalam hendaknya licin, bebas dari

keretakan dan sambungan terbuka serta mudah dibersihkan dan didesinfektan. Lantai

dibuat dari bahan kedap air, permukaan rata dan memungkinkan pembersihan secara

cepat dan efisien. Sudut dinding hendaknya berbentuk lengkung (Putra et al, 2011).

4

Page 7: Bangunan Dan Fasilitas

Bangunan hendaknya mendapat penerangan dan ventilasi yang efektif dengan

fasilitas pengontrolan udara (suhu, kelembaban, filtrasi) sesuai dengan kegiatan diluar

dan didalam. Daerah penyimpan hendaknya dirancang, ditata dan mempunyai

kapasitas yang cukup sehingga memungkinkan pemisahan yang teratur dari berbagai

kelompok bahan yang disimpan serta memudahkan perputaran sediaan (Putra et al.,

2011).

Penentuan rancangan bangunan dan penataan gedung dipertimbangkan

kesesuaiannya dengan kegiatan lain untuk menjamin mutu obat dan kelangsungan

produksi. Untuk itu daerah pabrik dibagi atas tiga zona (Putra et al., 2011) :

1. Zona hitam

Zona yang bebas dimasuki sembarang petugas. Pada zona inidilakukan pekerjaan-

pekerjaan yang tidak memerlukan penjagaan ketat terhadap kontaminasi dari

udara luar.

2. Zona abu-abu

Zona tempat proses produksi non steril berlangsung. Pada zona inikebebasan

karyawan dan barang yang memasuki ruangan dikurangi.Untuk memasuki daerah

ini karyawan terlebih dahulu harus mencuci tangan dan memakai pakaian khusus

yang bersih. Barang yang memasuki daerah ini harus diganti kemasannya dengan

kemasan khusus.

3. Zona putih

Zona produksi aseptis, seperti pembuatan sediaan injeksi dan salep mata. Untuk

memasuki daerah ini karyawan harus mencuci tangan dan memakai pakaian

khusus yang steril. Semua peralatan yangdipakai harus disterilkan terlebih dahulu,

begitu juga ruangannya.

Area Penimbangan

Penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata hendaklah dilakukan

diarea penimbangan terpisah yang didesain khusus untuk kegiatan tersebut. Area

ini dapat menjadi bagian dari area penyimpanan atau area produksi.

Area Produksi

Untuk memperkecil resiko bahaya medis yang serius  akibat terjadinya

pencemaran silang, suatu sarana khusus dan self-container hendaklah disediakan

untuk produksi obat tertentu seperti produk yang dapat menimbulkan sensitif

tinggi, produk lainya seperti antibiotik tertentu (misal penisilin). Produk hormone

seks, produk sitotoksik, produk tertentu dengan bahan aktif berpotensi tinggi,

5

Page 8: Bangunan Dan Fasilitas

produk biologi (misal yang berasal dari mikroorganisme hidup) dan produk non-

obat hendaklah diprodukdsi di bangunan terpisah.

Luas area  kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang dalam

proses hendaklah memadai untuk memungkinkan penempatan peralatan dan

bahan secara teratur dan sesuai dengan alur proses, sehingga dapat memperkecil

resiko  terjadi kekeliruan antara produk obat atau komponen obat yang berbeda,

mencegah pencemaran silang dan memperkecil resiko terlewatnya atau salah

melaksanakan tahapan proses produksi atau pengawasan. Permukaan dinding,

lantai dan langit-langit bagian dalam ruangan dimana terdapat bahan baku dan

bahan pengemas primer, produk antara atau ruahan yamg terpapar ke lingkungan

hendaklah halus, bebas retak dan sambungan terbuka. tidak melepaskan

praktikulat, serta memungkinkan pelaksanaan pembersihan (bila perlu disinfeksi)

yang mudah dan efektif.

Konstruksi lantai di area pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air

permukaannya rata dan memungkinkan pelaksanaan pembersihan yang cepat dan

efisien apabila terjadi tumpahan bahan. sudut antara dinding  dan lantai di area

pengolahan hendaklah berbentuk lengkungan.

Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi sarana penunjang lain hendaklah

dirancang sedemikian rupa untuk menghindari terbentuknya ceruk yang sulit

dibersihkan. Untuk kepentingan perawatan sedapat mungkin instalasi sarana

penujang seperti ini hendaklah dapat dijangkau dari luar area pengolahan.

Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel dinding tetapi

digantung dengan menggunakan siku-siku pada jarak cukup untuk memudahkan

pembersihan menyeluruh. Pemasangan rangka atap, pipa dan saluran udara di

dalam hendaklah dihindari. Apabila tidak terhindarkan, maka prosedur dan jadwal

pembersihan instalasi tersebut hendaklah dibuat dan diikuti. Lubang udara masuk

dan keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah dipasang sedemikian rupa

untuk mencegah pencemaran terhadap produk. Saluran pembuangan air hendaklah

cukup besar, dirancang dan dilengkapi dengan bak kontrol serta ventilasi yang

baik maupun mencegah aliran balik sedapat mungkin saluran terbuka dicegah

tetapi bila perlu hendaklah cukup dangkal untuk memudahkan pembersihan dan

disinfeksi.

Area produksi hendaklah diventilasi secara efektif dengan mengunakan sistem

pengendalian udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi yang dapat

6

Page 9: Bangunan Dan Fasilitas

mencegah pencemaran dan pencemaran silang, pengendalian kelembaban udara

sesuai  kebutuhan produk yang diproses dan kegiatan yang dilakukan di dalam

ruangan  dan dampaknya terhadap lingkungan luar pabrik.

Area produksi hendaklah dipantau secara teratur baik selama ada maupun

tidak ada kegiatan produksi untuk memastikan pemenuhan terhadap spesifikasi

yang dirancang sebelumnya. Area dimana dilakukan kegiatan yang menimbulkan

debu misalnya pada saat pengambilan sempel, penimbangan bahan/produk,

pencampuran dan pengolahan bahan atau produk pengemasan produk serbuk,

memerlukan sarana penunjang khusus untuk mencegah pencemaran silang dan

memudahkan pembersihan.

Tata letak  ruang area pengemasan dirancang khusus untuk mencegah campur

baur atau pencemaran silang. Area produksi hendaklah mendapat penerangan

yang memadai, terutama penerangan di mana pengawasan visual dilakukan pada

saat proses berjalan. Pengawasan selama proses dapat dilakukan di dalam area

produksi sepanjang kegiatan tersebut tidak menimbulkan resiko terhadap produksi

obat. Pintu area produksi yang berhubungan langsung ke lingkungan luar, separti

pintu bahaya kebakaran, hendaklah ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah

diamankan sedemikian rupa sehingga hanya dapat  digunakan dalam keadaan

darurat sebagai pintu keluar. Pintu dalam area produksi yang berfungsi sebagai

barier terhadap pencemaran silang hendaklah selalu ditutup apabila sedang tidak

digunakan.

Area Sampling

Hendaklah disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali untuk

pengambilan sampel bahan awal. Apabila kegiatan tersebut dilakukan di area

penyimpanan, maka pengambilan sampel hendaklah dilakukan sedemikian rupa

untuk mencegah pencemaran atau pencemaran silang. Prosedur pembersihan yang

memadai bagi ruang pengambilan sampel hendaklah tersedia.

Area Penyimpanan

Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas yang memadai

untuk menyimpan dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan dan produk

seperti bahan awal dan bahan pengemasan, produk antara, produk ruahan dan

produk jadi, produk dalam status karantina, produk yang telah diluluskan, produk

yang di tolak, produk yang dikembalikan atau produk yang ditarik  dari peredaran.

Area penyimpanan hendaklah di desain atau disesuaikan untuk menjamin kondisi

7

Page 10: Bangunan Dan Fasilitas

penyimpanan yang baik ; terutama area tersebut hendaklah bersih, kering dan

dapat penerangan yang cukup serta dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan.

Apabla kondisi penyimpanan khusus (misal suhu, kelembaban) dibutuhkan,

kondisi tersebut hendaklah disiapkan, dipantau dan dicatat dimana diperlukan.

Area penyimpanan dan pengiriman  barang  hendaklah  dapat memberikan

perlindungan terhadap  bahan dan produk terhadap cuaca. Area  penerimaan 

hendaklah didesain dan dilengkapi dengan pearalatan yang sesuai untuk

kebutuhan pembersihan wadah barang bila perlu. Apabila status karantina

dipastikan dengan cara penyimpanan area terpisah, maka area tersebut harus

diberi penandaan yang jelas dan akses ke area tersebut terbatas bagi personil yang

berwenang. Sistem lain untuk mengantikan sistem karantina barang secara fisik

hendaklah memberikan pengamanan yang setara

Hendaklah disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali  untuk

pengambilan sampel bahan awal. Apabila kegiatan tersebut dialakukan

sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran atau pencemran silang, maka

prosedur pembersihan yang memadai  bagi ruang  pengambilan sampel hendaklah

tersedia. Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk menyimpan

bahan atau produk yang di tolak, atau yang ditarik kembali atau yang

dikembalikan. Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotika, obat

berbahaya lain dan zat atau bahan yang mengandung resiko tinggi terhadap

penyalahgunaan, kebakaran atau ledakan hendaklah disimpan di area yang

terjamin keamananannya. Hendaklah disimpan di tempat terkunci Bahan

pengemasan cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran

produk menurut penandaanya. Perhatian khusus hendaklah di berikan dalam

keamanannya. Bahan label hendaklah disimpan ditempat terkunci.

Sarana Pendukung

Ruangan istirahat  dan kantin hendaklah dipisah dari area produksi dan

laboratorium Pengawasan Mutu. Sarana untuk mengganti pakaian kerja,

membersihkan diri dan toilet hendaklah disediakan dalam jumlah yang cukup dan

mudah diakses. Toilet tidak boleh berhubungan langsung dengan area produksi

atau area penyimpanan. Ruangan ganti pakaian hendaklah berhubungan langsung

dengan  area produksi namun  letaknya terpisah. Sedapat mungkin letak bengkel

perbaikan  dan perawatan peralatan terpisah dari area produksi. Apabila suku

cadang, aksesoris mesin dan perkakas bengkel disimpan di area produksi,

8

Page 11: Bangunan Dan Fasilitas

hendaklah disediakan ruangan atau lemari khusus untuk penyimpanan tersebut.

Sarana pemeliharaan hewan hendaklah diisolasi dengan baik terhadap area lainya

dan dilengkapi dengan akses hewan serta unit pengendali udara yang terpisah.

Area Pengawasan Mutu

Laboratorium Pengawasan Mutu hendaklah terpisah  dari area produksi,

area pengujian biologis, mikrobiologi dan radio isotop hendaklah dipisahkan satu

dengan yang lain. Laboratorium pengawasan mutu hendaklah didesain sesuai

dengan kegiatan yang dilakukan. Luas ruangan hendaklah memadai untuk

mencegah campur baur dan pencemaran  silang. Hendaklah disediakan tempat

penyimpanan yang luas memadai untuk sempel, baku pembanding (bila perlu

dengan kondisi suhu terkendali) pelarut pereaksi dan catatan. Suatu ruangan yang

terpisah mungkin di perlukan untuk perlindungan istrumen terhadap gangguan

listrik, getaran, kelembaban yang berlebihan dan gangguan lain, atau bila perlu

untuk mengisolasi instrumen. Desain laboratorium hendaklah memperhatikan

kesesuaian bahan bangunan yang di pakai, ventilasi dan pencegahan terhadap

asap. Pasokan udara ke laboratorium hendaklah di pisah dari pasokan ke area

produksi. Hendaklah dipasang unit pengendali udara yang terpisah untuk masing

masing laboratorium biologi, mikrobiologi dan isotop.

a. Ukuran laboratorium dan tata ruang

Ukuran laboratorium ditentukan oleh jenis dan volume kegiatan, jumlah

peralatan dan personil laboratorium. Sebagai pedoman, luas laboratorium

dalam meter persegi sama dengan jumlah personil dikalikan 10 – 20.

Tata ruang laboratorium harus diatur sesuai dengan jenis kegiatan dan

untuk mencegah kontaminasi. Ketentuan hendaklah dibuat untuk melakukan

pengujian fisiko-kimia, biologi, mikrobiologi dan pengujian produk

radioisotop di tempat khusus. Di samping itu tempat-tempat khusus berikut ini

hendaklah tersedia dalam suatu laboratorium :

1. Ruang untuk instrumen

2. Tempat untuk menyimpan sampel yang akan diuji

3. Sampel hendaklah ditata dengan baik untuk menghindari campur baur

untuk sampel yang belum diuji dengan sampel yang telah diuji.

4. Tempat penimbangan bahan uji

5. Untuk timbangan analitik hendaklah diletakkan diatas meja tahan getar

dan ditempatkan di area dengan aliran udara serendah mungkin

9

Page 12: Bangunan Dan Fasilitas

6. Tempat penyimpanan pelarut dan pereaksi

7. Ruang penyimpanan sampel pertinggal (lokasi dapat di luar laboratorium)

8. Jarak antara meja kerja sekurang-kurangnya 1,2m.

b. Limbah dan residu

Limbah dan residu hendaklah ditampung dalam wadah yang tertutup

rapat dan diberi tanda jelas yang menyatakan jenis dan penggolongan risiko

limbah tersebut. Pemusnahan limbah dan residu hendaklah dilaksanakan tanpa

menimbulkan pencemaran lingkungan.Bahan beracun hendaklah disimpan

dalam lemari yang terkunci. Bahan mudah terbakar disimpan dalam lemari

khusus tahan api yang dibumikan.

c. Area laboratorium

Area laboratorium hendaklah terpisah secara fisik dari area produksi

agar bebas dari sumber cemaran maupun getaran yang dapat berpengaruh

terhadap hasil pengujian. Dianjurkan agar disediakan koridor yang lebarnya

tidak kurang dari 2m untuk memisahkan area laboratorium dari area produksi,

apabila keduanya berada di gedung yang sama.

Dalam suatu fasilitas pembuatan produk biologi, laboratorium hendaklah

dalam bangunan khusus yang terpisah dari area produksi. Laboratorium

pengawasan-selama-proses akan lebih memudahkan apabila letaknya di area

pemrosesan atau pengemasan dimana dilakukan pengujian fisik seperti

penimbangan dan uji pemantauan lainnya secara periodik. Dalam hal itu

tingkat kebersihan laboratorium pengawasan-selama-proses harus memenuhi

persyaratan standar lingkungan area produksi yang bersangkutan.

d. Laboratorium fisiko-kimia, mikrobiologi, dan radioisotop

Laboratorium fisiko-kimia, mikrobiologi, dan radioisotop hendaklah

memiliki ruang tersendiri karena perbedaan jenis pengujian, peralatan dan

bahan-bahan penguji yang terdapat di setiap laboratorium. Sistem tata udara di

laboratorium hendaklah terpisah dengan sistem tata udara ruang produksi. Di

dalam laboratorium mikrobiologi perlu disediakan meja kerja dengan aliran

udara laminar di dalam suatu ruang bersih (Kelas D atau lebih tinggi). Untuk

uji sterilitas, hendaklah disediakan ruang tersendiri dengan pengaliran udara

melalui saringan HEPA dengan efisiensi 99,995 % (EN 779 dan EN 1822:

H13 – H14).

10

Page 13: Bangunan Dan Fasilitas

Mengingat bahwa hewan merupakan sumber cemaran dan perlakuan

khusus diperlukan untuk hewan percobaan, maka laboratorium biologi dan

ruang hewan uji hendaklah terletak dalam ruang yang terpisah dengan sistim

pengendali udara sendiri dan dilengkapi dengan ruang antara yang berfungsi

sebagai ruang penyangga udara. Tempat pemeliharaan hewan hendaklah

berada dalam bangunan terpisah.

e. Faktor eksternal lain

Faktor eksternal lain yang perlu dipertimbangkan untuk ruang

instrumen misalnya menghindari sinar matahari langsung pada instrumen

untuk melindungi bagian yang sensitif dari instrumen serta menghindari

terjadinya pembacaan yang salah.

f. Bahan konstruksi dan perabot

Bahan konstruksi dan perabot yang dipakai di ruang laboratorium

hendaklah tahan terhadap asam, alkali, dan zat kimia lain.

Ruang laboratorium hendaklah dilengkapi dengan unit penanganan udara

khusus untuk mengkondisikan suhu 20 – 28ºC. Untuk instrumen yang sensitif

misal KCKT, inframerah, suhu dan kelembaban relatif di ruang tersebut

hendaklah dijaga pada 20 – 28ºC dan kelembaban 60 – 90%.

Jika diperlukan, sistem ventilasi hendaklah mampu menarik uap, gas,

asap, debu, bau dan panas dengan segera. Dalam hal ini, hendaklah disediakan

lemari asam yang dilengkapi sistem penghisap udara untuk menghindari

penetrasi asap toksis ke area laboratorium. Kecepatan penghisap udara

minimum 15 meter kubik udara per jam per meter kubik volume lemari asam

dan kecepatan aliran udara pada permukaan pipa penghisap (face velocity) 0,4

– 0,6 meter per detik. Kecepatan aliran udara hendaklah dipantau dan dicatat

secara periodik.

g. Pemasangan instalasi

Pemasangan instalasi pipa listrik, air, gas, udara vakum dan udara

tekan hendaklah diperhatikan kemudahan untuk pemeliharaan dan perbaikan,

misalnya dengan cara memasang dalam panel yang mudah dibuka atau

menempelkannya pada bagian luar dinding. Instalasi pipa hendaklah diberi

kode atau warna yang berbeda, misalnya hijau muda untuk pipa aqua

demineralisata dan abu-abu untuk pipa nitrogen serta tanda panah pada pipa

11

Page 14: Bangunan Dan Fasilitas

untuk menunjukkan arah aliran di dalamnya, sehingga kekeliruan dalam

pemakaian atau perbaikan saluran dapat dihindarkan.

12

Page 15: Bangunan Dan Fasilitas

2.2 Persyaratan Bangunan dan Fasilitas

Bangunan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki ukuran, rancang-

bangun, konstruksi serta letak yang memadai agar memudahkan dalam pelaksanaan

kerja, pembersihan dan pemeliharaan yang baik. Tiap sarana kerja hendaklah

memadai, sehingga setiap risiko terjadinya kekeliruan, pencemaran silang dan

berbagai kesalahan lain yang dapat menurunkan mutu obat dapat dihindarkan.

Dalam memilih lokasi bangunan hendaklah diperhatikan apakah ada sumber

pencemaran yang berasal dari lingkungan. Sebaiknya dipilih lokasi di mana tidak ada

risiko pencemaran lingkungan. Bila karena perubahan struktur tanah, atau

perencanaan kota, lingkungan pabrik tidak dapat dihindarkan dari pencemaran

hendaklah diambil tindakan sebagai berikut:

13

Page 16: Bangunan Dan Fasilitas

1. Area Pengawasan Mutu

a. Ukuran laboratorium dan tata ruang

Ukuran laboratorium ditentukan oleh jenis dan volume kegiatan, jumlah

peralatan dan personil laboratorium. Sebagai pedoman, luas laboratorium dalam meter

persegi sama dengan jumlah personil dikalikan 10 – 20.

Tata ruang laboratorium harus diatur sesuai dengan jenis kegiatan dan untuk

mencegah kontaminasi. Ketentuan hendaklah dibuat untuk melakukan pengujian

fisiko-kimia, biologi, mikrobiologi dan pengujian produk radioisotop di tempat

khusus. Di samping itu tempat-tempat khusus berikut ini hendaklah tersedia dalam

suatu laboratorium:

9. Ruang untuk instrumen

10. Tempat untuk menyimpan sampel yang akan diuji

11. Sampel hendaklah ditata dengan baik untuk menghindari campur baur untuk

sampel yang belum diuji dengan sampel yang telah diuji.

12. Tempat penimbangan bahan uji

13. Untuk timbangan analitik hendaklah diletakkan diatas meja tahan getar dan

ditempatkan di area dengan aliran udara serendah mungkin

14. Tempat penyimpanan pelarut dan pereaksi

15. Ruang penyimpanan sampel pertinggal (lokasi dapat di luar laboratorium)

16. Jarak antara meja kerja sekurang-kurangnya 1,2m.

b. Limbah dan residu

14

Page 17: Bangunan Dan Fasilitas

Limbah dan residu hendaklah ditampung dalam wadah yang tertutup rapat dan

diberi tanda jelas yang menyatakan jenis dan penggolongan risiko limbah tersebut.

Pemusnahan limbah dan residu hendaklah dilaksanakan tanpa menimbulkan

pencemaran lingkungan.Bahan beracun hendaklah disimpan dalam lemari yang

terkunci. Bahan mudah terbakar disimpan dalam lemari khusus tahan api yang

dibumikan.

c. Area laboratorium

Area laboratorium hendaklah terpisah secara fisik dari area produksi agar

bebas dari sumber cemaran maupun getaran yang dapat berpengaruh terhadap hasil

pengujian. Dianjurkan agar disediakan koridor yang lebarnya tidak kurang dari 2m

untuk memisahkan area laboratorium dari area produksi, apabila keduanya berada di

gedung yang sama.

Dalam suatu fasilitas pembuatan produk biologi, laboratorium hendaklah

dalam bangunan khusus yang terpisah dari area produksi. Laboratorium pengawasan-

selama-proses akan lebih memudahkan apabila letaknya di area pemrosesan atau

pengemasan dimana dilakukan pengujian fisik seperti penimbangan dan uji

pemantauan lainnya secara periodik. Dalam hal itu tingkat kebersihan laboratorium

pengawasan-selama-proses harus memenuhi persyaratan standar lingkungan area

produksi yang bersangkutan.

d. Laboratorium fisiko-kimia, mikrobiologi, dan radioisotop

Laboratorium fisiko-kimia, mikrobiologi, dan radioisotop hendaklah memiliki

ruang tersendiri karena perbedaan jenis pengujian, peralatan dan bahan-bahan penguji

yang terdapat di setiap laboratorium. Sistem tata udara di laboratorium hendaklah

terpisah dengan sistem tata udara ruang produksi. Di dalam laboratorium

mikrobiologi perlu disediakan meja kerja dengan aliran udara laminar di dalam suatu

ruang bersih (Kelas D atau lebih tinggi). Untuk uji sterilitas, hendaklah disediakan

ruang tersendiri dengan pengaliran udara melalui saringan HEPA dengan efisiensi

99,995 % (EN 779 dan EN 1822: H13 – H14).

Mengingat bahwa hewan merupakan sumber cemaran dan perlakuan khusus

diperlukan untuk hewan percobaan, maka laboratorium biologi dan ruang hewan uji

hendaklah terletak dalam ruang yang terpisah dengan sistim pengendali udara sendiri

15

Page 18: Bangunan Dan Fasilitas

dan dilengkapi dengan ruang antara yang berfungsi sebagai ruang penyangga udara.

Tempat pemeliharaan hewan hendaklah berada dalam bangunan terpisah.

e. Faktor eksternal lain

Faktor eksternal lain yang perlu dipertimbangkan untuk ruang instrumen misalnya

menghindari sinar matahari langsung pada instrumen untuk melindungi bagian yang

sensitif dari instrumen serta menghindari terjadinya pembacaan yang salah.

f. Bahan konstruksi dan perabot

Bahan konstruksi dan perabot yang dipakai di ruang laboratorium hendaklah

tahan terhadap asam, alkali, dan zat kimia lain.

Ruang laboratorium hendaklah dilengkapi dengan unit penanganan udara

khusus untuk mengkondisikan suhu 20 – 28ºC. Untuk instrumen yang sensitif misal

KCKT, inframerah, suhu dan kelembaban relatif di ruang tersebut hendaklah dijaga

pada 20 – 28ºC dan kelembaban 60 – 90%.

Jika diperlukan, sistem ventilasi hendaklah mampu menarik uap, gas, asap,

debu, bau dan panas dengan segera. Dalam hal ini, hendaklah disediakan lemari asam

yang dilengkapi sistem penghisap udara untuk menghindari penetrasi asap toksis ke

area laboratorium. Kecepatan penghisap udara minimum 15 meter kubik udara per

jam per meter kubik volume lemari asam dan kecepatan aliran udara pada permukaan

pipa penghisap (face velocity) 0,4 – 0,6 meter per detik. Kecepatan aliran udara

hendaklah dipantau dan dicatat secara periodik.

g. Pemasangan instalasi

Pemasangan instalasi pipa listrik, air, gas, udara vakum dan udara tekan

hendaklah diperhatikan kemudahan untuk pemeliharaan dan perbaikan, misalnya

dengan cara memasang dalam panel yang mudah dibuka atau menempelkannya pada

bagian luar dinding. Instalasi pipa hendaklah diberi kode atau warna yang berbeda,

misalnya hijau muda untuk pipa aqua demineralisata dan abu-abu untuk pipa nitrogen

serta tanda panah pada pipa untuk menunjukkan arah aliran di dalamnya, sehingga

kekeliruan dalam pemakaian atau perbaikan saluran dapat dihindarkan.

16

Page 19: Bangunan Dan Fasilitas

2. Pemilihan Lokasi

Dalam pemilihan lokasi bangunan industri farmasi harus memperhatikan

beberapa aspek, diantaranya adalah apakan ada sumber pencemaran yang berasal dari

lingkungan disekitarnya serta potensi pencemaran oleh industri terhadap lingkungan

disekitarnya. Lokasi bangunan hendaklah sedemikian rupa sehingga dapat mencegah

pencemaran lingkungan di sekelilingnya seperti pencemaran udara, tanah dan air

maupun terhadap kegiatan di sekitarnya.

Bangunan industri farmasi harus didirikan di daerah yang tidak ada sumber

pencemaran, misalnya bekas timbunan sampah, bahan kimia dan lain-lain. Sumber

pencemaran lainnya adalah debu jalan, debu industri lain dan partikel pestisida.

Apabila oleh karena adanya perbedaan struktur tanah atau perencanaan kota maka

perlu dilakukan langkah pencegahan yang sesuai, agar pencemaran tersebut tidak

mempengaruhi kualitas produk yang dibuat. Untuk itu bangunan industri farmasi

harus memiliki perlindungan yang memadai terhadap :

Cuaca, misalnya dengan memberikan cat tahan cuaca pada tembok, memasang

alat penyerap kelembaban udara secara pendinginan atau penyerapan oleh

bahan kimia yang higroskopis.

Banjir, misalnya letak bangunan dibuat cukup tinggi terhadap permukaan air

banjir atau dibuat saluran air secara tepat guna.

17

Page 20: Bangunan Dan Fasilitas

Rembesan air melalui tanah, misalnya dengan membuat pondasi bangunan

yang tahan terhadap rembesan air sesuai dengan teknik bangunan yang

berlaku.

Serangga dan binatang pengerat, misalnya pemberian saringan udara pada

saluran pengendali udara, pemasangan kawat kasa dan atau tirai plastik, serta

adanya program pengendalian hama (pest control) yang teratur, efektif dan

terdokumentasi.

3. Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan hendaklah memenuhi syarat dan peraturan yang berlaku

untuk bangunan. Hendaklah diadakan sarana perlindungan seperlunya terhadap

(BPOM, 2006):

Lingkungan Tindakan pencegahan antara lain dengan:

Cuaca Memberikan cat tahan cuaca pada tembok;

Memasang alat penyerap kelembaban udara secara

pendinginan atau secara penyerapan oleh bahan

kimia yang higroskopis.

Banjir Mendesain letak bangunan dibuat lebih tinggi

daripada permukaan air banjir;

Memasang saluran pembuangan air yang efektif

Rembesan air Memasang saluran pembuangan air yang efektif;

Membuat pondasi dan lantai bangunan yang tahan

rembesan air sesuai dengan teknik bangunan yang

berlaku

Masuk dan bersarangnya

binatang kecil, tikus,

burung, serangga dan

hewan lain

Memasang saringan udara pada alat pengendali

udara;

Memasang kawat kasa dan/atau tirai plastik;

Melaksanakan pest control.

o Protap Pemusnahan Serangga, Lampiran 5.19a

o Protap Pemusnahan Tikus, Lampiran 5.19b.

18

Page 21: Bangunan Dan Fasilitas

Dalam line terakhir disebutkan bahwa masuknya dan bersarangnya binatang

kecil, tikus, burung, serangga dan hewan lain haruslah dicegah, dengan tiga cara yakni

(Cemani, 2011):

Memasang saringan udara pada alat pengendali udara yang di implementasikan di

HVAC

Memasang kawat kasa dan/atau tirai plastik, biasanya dipasang di pintu gudang

penyimpanan dengan warna kuning atau warna yang menyilaukan hewan

sehingga tidak mau masuk.

Melaksanakan Pest Control.

Pest Control merupakan sistem pengendalian hewan di area pabrik untuk menjaga

kebersihan lingkungan. Adapun pest control dibagi menjadi beberapa bagian

(Cemani, 2011):

Pest ControlPest Control

Outside BuildingOutside Building

Chemical Bait

Chemical Bait

FoggingFogging

SprayingSpraying

Inside Building

Inside Building

Glue trapGlue trap

Insect killerInsect killer

Flying catherFlying cather

19

Page 22: Bangunan Dan Fasilitas

Pembagian Pest Control

Chemical bait adalah cara menangkap tikus atau hewan pengerat lainnya dengan

menaruh kotak di sepanjang dinding bangunan pabrik yang diisi dengan racun

tikus.

Fogging dilakukan dengan pengasapan untuk membunuh nyamuk dan lalat.

Spraying adalah penyemprotan untuk membunuh kecoa.

Glue trap yakni pemasangan perangkap yang dilengkapi dengan lem.

Flying catcher berupa pemasangan kotak lampu dilengkapi lem akan menjebak

serangga yang masuk dan serangga itu akan tertempel di lampu tersebut. Biasanya

diletakkan sebelum masuk ruangan dan ruangan itu tidak boleh ada kotoran

serangga.

Insect killer berupa pemasangan kotak lampu yang dilengkapi dengan penyetrum

listrik untuk membunuh serangga. Biasanya diletakkan sebelum masuk ruangan.

Penggunaan lem agar hewan yang mati tidak terbawa kemana–mana, sehingga

mudah dibersihkan. Perlu diingat, bahwa ruang produksi tidak boleh ada pest

control, karena justru pest control itu zat kimianya akan dapat mengkontaminasi.

4. Desain dan tata letak ruang

Rancang bangun hendaklah dibuat sehingga untuk kegiatan yang berhubungan

langsung dengan daerah luar sarananya dikelompokkan. Kegiatan yang berhubungan

langsung dengan kegiatan luar antara lain adalah (BPOM, 2012):

penerimaan bahan awal

keluar masuk karyawan

pemakaian seragam kerja

mandi, cuci tangan dan buang air kecil

penyerahan produk jadi untuk distribusi

Rancangan di atas perlu ditekankan agar tidak berdampak negatif terhadap

kegiatan produksi yang dilakukan di area dengan kelas kebersihan lebih tinggi.

Tata letak ruang hendaklah dikaji sejak tahap perencanaan konstruksi

bangunan demi keefektifan semua kegiatan, kelancaran arus kerja, komunikasi dan

pengawasan serta untuk menghindari ketidakteraturan. Peralatan produksi, barang,

dan fasilitas lain yang akan ditempatkan serta lalu-lintas barang dan orang hendaklah

20

Page 23: Bangunan Dan Fasilitas

digambarkan dengan benar pada tata letak ruang sesuai dengan ukuran yang

direncanakan (BPOM, 2012).

Untuk mencegah penggunaan daerah produksi sebagai lalu-lintas umum bagi

karyawan atau barang/bahan hendaklah disediakan koridor dari mana tiap ruang

produksi dapat dicapai tanpa harus melalui ruang produksi lain. Untuk mencegah

daerah produksi digunakan sebagai tempat penyimpanan hendaklah disediakan ruang

penyimpanan yang memadai (BPOM, 2012).

Bangunan dirancang dengan baik sehingga dapat terpelihara dan berfungsi

sebagaimana mestinya. Permukaan bagian dalam hendaknya licin, bebas dari

keretakan dan sambungan terbuka serta mudah dibersihkan dan didesinfektan. Lantai

dibuat dari bahan kedap air, permukaan rata dan memungkinkan pembersihan secara

cepat dan efisien. Sudut dinding hendaknya berbentuk lengkung (Putra et al, 2011).

Bangunan hendaknya mendapat penerangan dan ventilasi yang efektif dengan

fasilitas pengontrolan udara (suhu, kelembaban, filtrasi)sesuai dengan kegiatan diluar

dan didalam. Daerah penyimpan hendaknya dirancang, ditata dan mempunyai

kapasitas yang cukup sehingga memungkinkan pemisahan yang teratur dari berbagai

kelompok bahan yang disimpan serta memudahkan perputaran sediaan (Putra et al,

2011).

Penentuan rancangan bangunan dan penataan gedung dipertimbangkan

kesesuaiannya dengan kegiatan lain untuk menjamin mutu obat dan kelangsungan

produksi. Untuk itu daerah pabrik dibagi atas tiga zona (Putra et al, 2011):

4. Zona hitam

Zona yang bebas dimasuki sembarang petugas. Pada zona inidilakukan

pekerjaan-pekerjaan yang tidak memerlukan penjagaan ketat terhadap kontaminasi

dari udara luar.

5. Zona abu-abu

Zona tempat proses produksi non steril berlangsung. Pada zona inikebebasan

karyawan dan barang yang memasuki ruangan dikurangi.Untuk memasuki daerah ini

karyawan terlebih dahulu harus mencuci tangan dan memakai pakaian khusus yang

bersih. Barang yang memasuki daerah ini harus diganti kemasannya dengan kemasan

khusus.

6. Zona putih

21

Page 24: Bangunan Dan Fasilitas

Zona produksi aseptis, seperti pembuatan sediaan injeksi dan salep mata.

Untuk memasuki daerah ini karyawan harus mencuci tangan dan memakai pakaian

khusus yang steril. Semua peralatan yangdipakai harus disterilkan terlebih dahulu,

begitu juga ruangannya.

5. Area Penimbangan

Penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata produk dengan cara

penimbangan hendaklah dilakukan di area penimbangan terpisah yang didesain

khusus untuk kegiatan tersebut. Area ini dapat menjadi bagian dari area penyimpanan

atau area produksi.

6. Ruang Sampling

Hendaklah disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali untuk

pengambilan sampel bahan awal. Apabila kegiatan tersebut dilakukan di area

penyimpanan, maka pengambilan sampel hendaklah dilakukan sedemikian rupa untuk

mencegah pencemaran atau pencemaran silang. Prosedur pembersihan yang memadai

bagi ruang pengambilan sampel hendaklah tersedia.

Gambar 1. Desain ruang pengambilan sampel

22

Page 25: Bangunan Dan Fasilitas

7. Area Produksi

Area produksi hendaklah memenuhi persyaratan CPOB. Sangat dianjurkan

penggunaan bangunan dan fasilitas yang diperuntukkan hanya untuk sejenis

bahan/produk. Disamping itu sifat alamiah yang khas dari produksi obat tradisional

membutuhkan perhatian khusus yang harus diberikan kepada pemrosesan produk

yang menimbulkan debu. Jika pemanasan atau pemasakan bahan diperlukan,

mekanisme penghisap udara yang sesuai hendaklah dipasang untuk menghindarkan

penumpukan asap dan uap.

Untuk mempermudah pembersihan dan menghindarkan kontaminasi silang

tindakan pencegahan yang tepat hendaklah diambil saat mengambil sampel,

menimbang, menggiling, mencampur dan memproses produk, misalnya dengan

menggunakan sistem penghisap debu dan sistem penanganan udara untuk

memperoleh perbedaan tekanan dan aliran udara yang diinginkan.

Tata letak ruang produksi hendaklah dirancang sedemikian rupa untuk:

1. memungkinkan kegiatan produksi dilakukan di area yang saling berhubungan

antara satu ruangan dengan ruangan lain mengikuti urutan tahap produksi dan

menurut kelas kebersihan yang dipersyaratkan

2. mencegah kesesakan dan ketidakteraturan

3. memungkinkan komunikasi dan pengawasan yang efektif.

  Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang dalam

proses hendaklah memadai untuk memungkinkan penempatan peralatan dan bahan

secara teratur dan sesuai dengan alur proses, sehingga dapat memperkecil risiko

terjadi kekeliruan antara produk atau komponen yang berbeda, mencegah pencemaran

silang dan memperkecil risiko terlewat atau salah melaksanakan tahapan proses

produksi atau pengawasan.

Permukaan dinding, lantai dan langit-langit bagian dalam ruangan dimana

terdapat bahan awal dan bahan pengemas primer, produk antara atau produk ruahan

yang terpapar ke lingkungan hendaklah halus, bebas retak dan sambungan terbuka,

tidak melepaskan partikulat, serta memungkinkan pelaksanaan pembersihan (bila

perlu disinfeksi) yang mudah dan efektif.

23

Page 26: Bangunan Dan Fasilitas

  Konstruksi lantai di area pengolahan hendaklah dibuat dari bahan kedap air,

permukaannya rata dan memungkinkan pembersihan yang cepat dan efisien apabila

terjadi tumpahan bahan. Sudut antara dinding dan lantai di area pengolahan hendaklah

berbentuk lengkungan.

  Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi sarana penunjang lain hendaklah

dirancang dan dipasang sedemikian rupa untuk menghindarkan terbentuk ceruk yang

sulit dibersihkan. Untuk kepentingan perawatan, sedapat mungkin instalasi sarana

penunjang seperti ini hendaklah dapat dijangkau dari luar area pengolahan. Pipa yang

terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel pada dinding tetapi digantungkan

dengan menggunakan siku-siku pada jarak cukup untuk memudahkan pembersihan

menyeluruh. Pemasangan rangka atap, pipa dan saluran udara di dalam ruangan

hendaklah dihindari. Apabila tidak terhindarkan, maka prosedur dan jadwal

pembersihan instalasi tersebut hendaklah dibuat dan diikuti. Lubang udara masuk dan

keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah dipasang sedemikian rupa untuk

mencegah pencemaran terhadap produk. Saluran pembuangan air hendaklah cukup

besar, dirancang dan dilengkapi dengan bak kontrol serta ventilasi yang baik untuk

mencegah aliran balik. Sedapat mungkin saluran terbuka dicegah tetapi bila

perlu hendaklah cukup dangkal untuk memudahkan pembersihan dan disinfeksi.

  Area produksi di mana terdapat bahan awal dan bahan pengemas primer,

produk antara atau produk ruahan yang terpapar ke lingkungan hendaklah diventilasi

secara efektif dengan menggunakan sistem pengendali udara termasuk filter udara

dengan tingkat efisiensi yang dapat mencegah pencemaran dan pencemaran-silang,

pengendali suhu dan, bila perlu, pengendali kelembaban udara sesuai kebutuhan

produk yang diproses dan kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan dan dampaknya

terhadap lingkungan luar pabrik. Area produksi hendaklah dipantau secara teratur

baik selama ada maupun tidak ada kegiatan produksi untuk memastikan pemenuhan

terhadap spesifikasi yang dirancang sebelumnya.

  Area dimana dilakukan kegiatan yang menimbulkan debu misalnya pada saat

pengambilan sampel, penimbangan bahan atau produk, pencampuran dan pengolahan

bahan atau produk, pengemasan produk serbuk, memerlukan sarana

penunjang khusus untuk mencegah pencemaran silang dan memudahkan

pembersihan.

24

Page 27: Bangunan Dan Fasilitas

Tata letak ruang area pengemasan hendaklah dirancang khusus untuk

mencegah campur baur atau pencemaran silang. Area produksi hendaklah mendapat

penerangan yang memadai, terutama dimana pengawasan visual dilakukan pada

saat proses berjalan.

Pengawasan selama-proses dapat dilakukan di dalam area produksi sepanjang

kegiatan tersebut tidak menimbulkan risiko terhadap produksi obat tradisional.

  Pintu area produksi yang berhubungan langsung ke lingkungan luar, seperti

pintu bahaya kebakaran, hendaklah ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah diamankan

sedemikian rupa sehingga hanya dapat digunakan dalam keadaan darurat sebagai

pintu ke luar. Pintu di dalam area produksi yang berfungsi sebagai barier terhadap

pencemaran-silang hendaklah selalu ditutup apabila sedang tidak digunakan.

8. Area Penyimpanan 

Area penyimpanan hendaklah rapi dan bersih. Perhatian khusus hendaklah

diberikan kepada kebersihan dan perawatan yang baik. Semua tumpahan akibat

kecelakaan hendaklah segera dibersihkan dengan menggunakan metode yang

meminimalkan risiko pencemaran silang oleh bahan lain dan hendaklah dilaporkan.

Konstruksi area penyimpanan tergantung dari bahan yang akan disimpan. Area

hendaklah diberi penandaan yang baik dan bahan hendaklah disimpan sedemikianrupa

untuk menghindarkan risiko kontaminasi silang. Hendaklah ditetapkan dan diberi

tanda suatu area karantina untuk semua bahan yang baru datang.

  Tata letak area penyimpanan hendaklah sedemikian rupa untuk

memungkinkan pemisahan bahan dari berbagai kategori secara efektif dan teratur

serta memungkinkan rotasi stok. Bahan yang berbeda hendaklah disimpan pada area

yang terpisah. Untuk melindungi bahan yang disimpan dan untuk mengurangi risiko

serangan hama hendaklah diberi batas durasi penyimpanan semua bahan yang tidak

terbungkus.

  Bahan segar yang baru tiba hendaklah diproses sedini mungkin kecuali

ditetapkan lain. Bila diperlukan, bahan tersebut hendaklah disimpan pada suhu antara

2 °Cdan 8 °C. Jika bahan disimpan dalam bentuk ruahan, untuk mengurangi risiko

pembentukan kapang atau fermentasi dianjurkan agar menyimpannya di ruangan atau

di dalam wadah yang diventilasi dengan baik. Area tersebut hendaklah juga

25

Page 28: Bangunan Dan Fasilitas

dilengkapi sedemikian rupa untuk memberi perlindungan terhadap gangguan serangga

atau binatang, terutama binatang pengerat. Tindakan yang efektif hendaklah

diambiluntuk membatasi penyebaran binatang dan mikroorganisme yang terbawa oleh

bahan dan untuk menghindarkan kontaminasi silang.

  Bahan hendaklah tidak diletakkan di lantai meskipun dimasukkan ke dalam

tongfiber, kantong atau kotak dan hendaklah penyimpanannya diberi cukup ruang

untuk memungkinkan pembersihan dan pemeriksaan.

  Penyimpanan bahan awal, ekstrak, tingtur dan sediaan lain mungkin

memerlukan kondisi khusus untuk kelembaban dan suhu atau perlindungan terhadap

cahaya; langkah yang sesuai hendaklah diambil untuk memastikan bahwa kondisi

tersebut disediakan, dijaga, dipantau dan dicatat.

Bahan awal, termasuk bahan mentah, hendaklah disimpan di area kering yang

dijaga terhadap kelembaban dan diproses menurut prinsip “pertama masuk,pertama

keluar” (FIFO).

  Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk penyimpanan bahan

dan produk yang ditolak atau yang ditarik kembali atau yang dikembalikan.

  Bahan pengemas cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan

kebenaran produk menurut penandaannya. Perhatian khusus hendaklah diberikan

dalam penyimpanan bahan ini agar terjamin keamanannya. Bahan label hendaklah

disimpan di tempat terkunci.

9. Ruang Produksi Sediaan Steril

Daerah pengolahan produk steril harus dipisahkan dari daerah produksi lain

serta dirancang dan dibangun secara khusus. Ruangan harus bebas debu, dialiri udara

yang melewati saringan bakteri. Saringan tersebut harus diperiksa (di-verifikasi) pada

saat pemasangan serta dilakukan pemeriksaan secara berkala.

Tekanan udara di dalam ruang pengolahan produk steril harus lebih tinggi

dibanding dengan ruang sebelahnya yang dibuktikan dengan perbedaan tekanan yang

ditunjukkan oleh alat magnehelic dan dicatat secara teratur. Pembuatan produk steril

memerlukan 3 (tiga) kualitas ruangan yang berbeda, yaitu :

26

Page 29: Bangunan Dan Fasilitas

Ruang ganti pakaian

Ruang bersih, yaitu ruang persiapan komponen dan pembuatan larutan

serta ruang untuk produk yang akan disterilisasi akhir, dan

Ruang steril, digunakan untuk kegiatan steril

Dalam CPOB Terkini (cGMP), persyaratan standar lingkungan produksi adalah

sebagai berikut :

27

Page 30: Bangunan Dan Fasilitas

10. Sarana Pendukung

Ruangan istirahat  dan kantin hendaklah dipisah dari area produksi dan

laboratorium Pengawasan Mutu.

Sarana untuk mengganti pakaian kerja, membersihkan diri dan toilet

hendaklah disediakan dalam jumlah yang cukup dan mudah diakses . Toilet tidak

boleh berhubungan langsung dengan area  produksi atau area penyimpanan. Ruangan

ganti pakaian hendaklah berhubungan langsung dengan  area produksi namun 

letaknya terpisah.

Sedapat mungkin letak bengkel perbaikan  dan perawatan peralatan terpisah

dari area produksi. Apabila suku cadang, aksesoris mesin dan perkakas bengkel

disimpan di area produksi, hendaklah disediakan ruangan atau lemari khusus untuk

penyimpanan tersebut. Sarana pemeliharaan hewan hendaklah diisolasi dengan baik

terhadap area lainya dan dilengkapi dengan akses hewan serta unit pengendali udara

yang terpisah.

28

Page 31: Bangunan Dan Fasilitas

2.3 Kaskade Tekanan Udara

Pada petunjuk CPOB Bab Bagunan dan Fasilitas, disebutkan bahwa untuk

mencegah kontaminasi silang (cross contamination) hendaklah diatur tekanan udara.

Udara akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Kelas

kebersihan yang lebih tinggi mempunyai tekanan yang lebih tinggi (bernilai positif)

dibandingkan dengan kelas kebersihan yang lebih rendah. Untuk kelas yang berbeda

antar ruangan (misal Ruang I, dan Ruang II, dimana Ruang I kelas C, dan Ruang II

kelas D, maka perbedaan tekanan antara 10 – 15 Pascal. Sedangkan untuk kelas yang

sama, hanya berbeda 5 Pascal. Untuk Ruang Produksi yang memproduksi sediaan

padat, tekanan didalam ruangan di setting lebih rendah daripada di koridor. Misalkan

ruang produksi positif dua, maka koridor haruslah positif tiga. Hal ini dimaksudkan

agar debu-debu yang berterbangan di ruang produksi akibat partikel-partikel dari

bahan baku tidak keluar koridor dan mencemari ruangan produksi lainnya. Jenis

sistem perbedaan tekanan ini disebut “clean Coridor”. Sedangkan untuk sediaan steril,

tekanan udara pada koridor harus lebih rendah dibandingkan dengan ruang produksi.

Hal ini bertujuan agar sediaan bebas partikel yang berasal dari koridor, namun

partikel dari ruang produksi tidak boleh punya peluang untuk keluar dari koridor

maka tidak bisa menggunakan sistem dirty coridor maupun clean corridor namun

menggunakan air lock. Dengan dikenalnya air lock ini maka udara akan terkurung

dalam suatu ruangan, dan diruangan yang mengunci udara tersebut telah ada

penghisap udara yang memiliki saringan sehingga udara yang dihisap dan di bawa

keluar gedung telah bersih/bebas partikel berbahaya maupun partikel ukuran tertentu.

29

Page 32: Bangunan Dan Fasilitas

Gambar 3. Kaskade Tekanan Udara sediaan solid Untuk Mencegah Kontaminasi

silang

Gambar 4. Kaskade Tekanan Udara injeksi untuk Melindungi dari mikroorganisme

dan partikel

Alat pengatur tekanan udara sangat di butuhkan di dalam ruang produksi. Hal

ini berkaitan dengan kontrol perbedaan tekanan antara ruangan didalam ruang

produksi dengan di koridor. Alat ini digunakan untuk mengatur tekanan di ruang

produksi, koridor, air lock, dan diluar lingkungan ruang produksi. Tujuannya adalah

menjaga proses produksi tetap dalam konsistensi mutu yang berkualitas. Hal ini

sangat penting karena apabila tekanan udara tidak diatur, maka aliran udara dapat

bergerak sekehendak hati sehingga partikel pun dapat masuk ke ruang produksi atau

keluar ruang dari ruang produksi. Misalnya ketika proses mixing diruang produksi.

Apabila tekanan udara tidak di kontrol, maka partikel dari bahan awal akan keluar ke

koridor dan partikel di koridor dapat masuk ke ruangan produksi lainnya seperti ruang

filling, coating dan ruang produksi jenis obat yang berbeda. Sehingga tekanan udara

perlu diperhatikan sehingga aliran udara dapat dikontrol karena udara mengalir dari

tekanan yang lebih tinggi ke rendah. Untuk menghindari masuknya partikel dari

koridor ke ruang produksi yang terbawa oleh personil, maka pesonil diwajibkan untuk

berganti pakaian ketika akan memasuki ruang produksi.

30

Page 33: Bangunan Dan Fasilitas

Gambar 4. Kaskade tekanan udara di area pengemasan

Pada ruang antara terdapat fasilitas air lock. Dengan adanya air lock tersebut, baik

udara yang berasal dari ruang produksi (misal primary packaging dan filling) akan

langsung masuk ke dalam ruangan air lock dan udara di koridor akan masuk ke

ruangan antara dulu sebelum masuk ke air lock. Dengan sistem tersebut maka udara

yang dari koridor tidak akan mencemari sediaan cair, dan partikel betalaktam tidak

akan keluar ke koridor apabila terjadi kebocoran karena berada di air lock. Dalam air

lock, penghisap udara di tambahi filter HEPA dengan efisiensi minimal 99,5 % (class

H12 EN1822) atau melalui suatu sistem yang sesuai sebelum dilepaskan ke atmosfer.

Terdapat beberapa jenis air lock, yaitu:

a. Sink Air lock

Pada sistem ini, tekanan pada ruang air lock berada di bawah tekanan di

Cleanroom dan koridor. sehingga air lock anak menarik udara keluar ruangan

melalui penyedot udara yang telah dilapisi HEPA

31

Page 34: Bangunan Dan Fasilitas

Gambar 5. Sink air lock

b. Bubble Air lock

Pada sistem ini, tekanan pada ruang air lock lebih tinggi dibanding udara

sekitarnya. Bubble Air lock men-supply udara bersih ke ruang di sekitarnya

Gambar 6. Bubble air lock

c. Combination Air lock

Pada sistem ini, udara di ruangan A dan B tidak boleh bercampur, sehingga

digunakan sistem kombinasi antara bubble dan zink air lock dimana air lock

disusun secara seri. Sistem ini cocok untuk pembuatan obat-obat betalaktam

sediaan padat

Gambar 7. Combination Air lock

32

Page 35: Bangunan Dan Fasilitas

d. Cascade Air lock

Tekanan airlock antara tekanan di Cleanroom dan koridor. Udara di ruang A lebih

bersih dibandingkan dengan udara di ruangan B sehingga udara mengalir dari

ruang A ke B melalui ruang air lock.

Gambar 8. Cascade Air lock

2.4 Sistem Penerangan dan Drainase

2.4.1 Sistem Penerangan

Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, kelembaban dan ventilasi hendaklah

tepat agar tidak mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap produk selama proses pembuatan dan penyimpanan,

atau terhadap ketepatan / ketelitian fungsi dari peralatan. Pencahayaan yang cukup

hendaklah tersedia di semua area untuk memudahkan pembersihan, perawatan dan

kegiatan yang benar.

Area produksi hendaklah mendapat penerangan yang memadai, terutama di

mana pengawasan visual dilakukan pada saat proses berjalan. Lampu penerangan,

lihat Rekomendasi Kekuatan Cahaya Untuk Ruangan /Daerah Kegiatan

Area penyimpanan hendaklah didesain atau disesuaikan untuk menjamin

kondisi penyimpanan yang baik; terutama area tersebut hendaklah bersih, kering dan

mendapat penerangan yang cukup serta dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan.

Area penyimpanan hendaklah diberikan pencahayaan yang memadai sehingga semua

kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman.

Penerangan di industry farmasi hendaklah:

• Penerangan efektif dan mempunyai ventilasi yang baik

33

Page 36: Bangunan Dan Fasilitas

• Posisi lampu penerangan rata dengan plafond dan diberi silicon rubber agar

kedap udara

• Lampu penerangan diganti/diperbaiki melalui atas plafon agar tidak terjadi

pencemaran saat diperbaiki

Pencahayaan

Depkes RI (1992) mendefinisikan pencahayaan sebagai jumlah penyinaran

pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.

Sistem pencahayaan dan sistem tata udara hendaklah didesain untuk

mendapatkan suhu dan kelembaban nisbi yang tepat bagi personil yang bekerja

dengan pakaian pelindung. Bangunan hendaklah dalam kondisi terawat. Kondisi

bangunan hendaklah ditinjau secara teratur dan dilakukan perbaikan jika perlu.

Perhatian khusus hendaklah diberikan untuk menjamin bahwa kegiatan perbaikan atau

perawatan bangunan tidak menyebabkan dampak merugikan pada mutu produk.

Bangunan hendaklah memiliki ruangan yang memadai luasnya untuk kegiatan yang

dilakukan, memungkinkan alur kerja yang efisien serta komunikasi dan supervisi

yang efektif. Seluruh bangunan dan ruangan hendaklah bersih, higienis dan bebas

dari kontaminasi radioaktif.

Bahan awal, terutama yang dapat rusak karena terpapar panas, hendaklah

disimpan di dalam ruangan yang suhu udaranya dikendalikan dengan ketat; bahan

yang peka terhadap kelembaban dan/atau cahaya hendaklah disimpan di bawah

kondisi yang dikendalikan dengan tepat. Wadah terisi produk parenteral hendaklah

satu per satu diinspeksi terhadap kontaminasi oleh benda asing atau cacat lain. Bila

inspeksi dilakukan dengan cara visual hendaklah dilakukan dalam kondisi

34

Page 37: Bangunan Dan Fasilitas

pencahayaan dan latar belakang yang terkendali dan sesuai. Operator yang melakukan

inspeksi hendaklah lulus pemeriksaan mata secara berkala, dengan menggunakan

kacamata bila memakai, dan didorong untuk sering melakukan istirahat selama proses

inspeksi.

2.4.2 Sistem Drainase

Desain Sistem Drainase

Drainase hendaklah dilarang di area Kelas A/B. Di area lain, penyekat udara

hendaklah dipasang di antara mesin atau bak cuci dan drainase. Saluran pembuangan

untuk daerah yang lebih rendah tingkat kebersihannya, jika dipasang, hendaklah

dileng kapi dengan jebakan yang efektif atau penutup air untuk mencegah aliran balik.

Semua saluran air hendaklah terbuka dan mudah dibersihkan serta dihubungkan

dengan drainase luar dengan tepat untuk mencegah cemaran mikrobiologis masuk.

35

Page 38: Bangunan Dan Fasilitas

2.5 Kualifikasi Ruangan Berkelas

Berdasarkan CPOB, ruang diklasifikasikan menjadi kelas A, B, C, D dan E,

dimana setiap kelas memiliki persyaratan jumlah partikel, jumlah mikroba,

tekanan, kelembaban udara dan air change rate.

Ruang kelas A terdiri dari Laminar Air Flow (LAF), dimana dilakukan

pengisian ke dalam vial. Ruang kelas B meliputi locker, koridor kelas B, air

shower dan ruang staging steril. Ruang kelas C meliputi ruang timbang, ruang

staging, ruang campur, ruang cetak tablet, ruang karantina, ruang salut film, ruang

penyetripan, ruang isi kapsul, ruang isi sirup kering, ruang cuci vial, ruang botol

bersih, ruang simpan alat, ruang IPC, ruang janitor, loker kelas C wanita dan pria.

Ruang kelas D meliputi ruang coding, ruang kemas, ruang karantina obat jadi,

ruang gudang sejuk, ruang gudang botol/vial, ruang cuci botol, ruang simpan alat,

ruang laundry dan loker kelas D wanita dan pria.

Perbedaan Kelas Berdasarkan Jumlah Partikel

Hygine Zoning

Kelas

Jumlah partikel/m3

At rest In Operational

0,5 (µm)5,0 (µm)

0,5 (µm)5,0 (µm)

A 100 ≤ 3.520 ≤ 20 ≤ 3.520 ≤ 20B 100 ≤ 3.520 ≤ 29 ≤

352.000≤ 2.900

C 10.000 ≤ 352.000

≤ 2.900 ≤ 3.520.000

≤ 29.000

D/E 100.000 ≤ 3.520.000

≤ 29.000

NS NS

F UC NS NS NS NS

Perbedaan Kelas Berdasarkan Jumlah Kontaminasi Mikroba

Hygine Zoning

Class

Limit for Microbial contamination(In operation)Air sample (cfu/m3)

Settle plates diam. 90mm (cfu/4 hours)

Glove print, 5 fingers (cfu/glove)

A 100 < 1 < 1 < 1B 100 10 5 5C 10.000 100 50 NSD/E 100.000 200 100 NSF UC NS NS NSE2 UC NS NS NSE3 UC NS NS NS

36

Page 39: Bangunan Dan Fasilitas

KeteranganUC = UnclassifiedNS = No Specification

2.6 Kualifikasi Ruangan Umum

Ruangan di industri farmasi merupakan salah satu aspek yang harus dijaga

kebersihannya.

Untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang antar produk maka ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Permukaan ruangan harus kedap air, tidak terdapat sambungan atau retakan,

tidak merupakan tempat pertumbuhan mikroba, mudah dibersihkan, bagian

37

Page 40: Bangunan Dan Fasilitas

sudut dan tepi dinding dibuat melengkung.

2. Pipa saluran udara, listrik dipasang diatas langit-langit.

3. Lampu penerangan harus dipasang rata dengan langit-langit.

4. Tahan terhadap bahan pembersih.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran yang berasal dari lingkungan dan

sarana maka perlu:

1. Disiapkan ruang antara yang dirancang khusus untuk menghindari

kontaminasi.

2. Kelas A atau kelas 100, berada di bawah aliran udara laminer dan memiliki

efisiensi saringan udara akhir sebesar 99.995%.

3. Kelas B atau kelas 100, merupakan ruangan steril, kelas ini adalah lingkungan

latar belakang untuk zona kelas A dan memiliki efisiensi saringan udara akhir

sebesar 99.995%.

4. Kelas C atau kelas 10.000, merupakan ruang bersih, memiliki efisiensi

saringan udara sebesar 99.95 %.

5. Kelas D atau kelas 100.000, adalah ruangan bersih, memiliki efisiensi saringan

udara sebesar 99.95 % bila menggunakan sistem resirkulasi ditambah make-up

air (10-20 % fresh air)

6. Kelas E adalah ruangan umum dan ruangan khusus, memiliki efisiensi

saringan udara sebesar 99.95% bila menggunakan sistem resirkulasi ditambah

make-up air (10-20 % fresh air).

7. Kelas F adalah ruangan pengemasan sekunder.

8. Kelas G adalah ruang gudang.

Area pabrik dibagi menjadi 4 zona dimana masing-masing zona memiliki

spesifikasi tertentu. Empat zona tersebut meliputi :

a. Unclassified Area

Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan (Unclassified area)

tetapi untuk kepentingan tertentu ada beberapa parameter yang dipantau.

38

Page 41: Bangunan Dan Fasilitas

Termasuk didalamnya adalah laboratorium kimia (suhu terkontrol), gudang (suhu

terkontrol untuk cold storage dan cool room), kantor, kantin, ruang ganti dan

ruang teknik. 

b. Black area

Area ini disebut juga area kelas E. Ruangan ataupun area yang termasuk

dalam kelas ini adalah koridor yang menghubungkan ruang ganti dengan area

produksi, area staging bahan kemas dan ruang kemas sekunder. Setiap karyawan

wajib mengenakan sepatu dan pakaian black area (dengan penutup kepala)

c. Grey area

Area ini disebut juga area kelas D. Ruangan ataupun area yang masuk

dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril, ruang pengemasan

primer, ruang timbang, laboratorium mikrobiologi (ruang preparasi, ruang uji

potensi dan inkubasi), ruang sampling di gudang.  Setiap karyawan yang masuk ke

area ini wajib mengenakan gowning (pakaian dan sepatu grey). Antara black area

dan grey area dibatasi ruang ganti pakaian grey dan airlock.

d. White area

Area ini disebut juga area kelas C, B dan A (dibawah LAF). Ruangan yang

masuk dalam area ini adalah ruangan yang digunakan untuk penimbangan bahan

baku produksi steril, ruang mixing untuk produksi steril , background ruang filling

, laboratorium mikrobiologi (ruang uji sterilitas). Setiap karyawan yang akan

memasuki area ini wajib mengenakan pakaian antistatik (pakaian dan sepatu yang

tidak melepas partikel). Antara grey area dan white area dipisahkan oleh ruang

ganti pakaian white dan airlock.

Airlock berfungsi sebagai ruang penyangga antara 2 ruang dengan kelas

kebersihan yang berbeda untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari ruangan

dengan kelas kebersihan lebih rendah ke ruang dengan kelas kebersihan lebih

tinggi. Berdasarkan CPOB, ruang diklasifikasikan menjadi kelas A, B, C, D dan

E, dimana setiap kelas memiliki persyaratan jumlah partikel, jumlah mikroba,

tekanan, kelembaban udara dan air change rate.

39

Page 42: Bangunan Dan Fasilitas

Tabel pembagian kelas ruangan berdasarkan jumlah partikel

Hygine Zoning

Kelas

Jumlah partikel/m3

At rest In Operational

0,5 (µm) 5,0 (µm) 0,5 (µm) 5,0 (µm)

A 100 ≤ 3.520 ≤ 20 ≤ 3.520 ≤ 20

B 100 ≤ 3.520 ≤ 29 ≤ 352.000 ≤ 2.900

C 10.000 ≤ 352.000 ≤ 2.900 ≤ 3.520.000 ≤ 29.000

D 100.000 ≤ 3.520.000 ≤ 29.000 NS NS

E1 UC NS NS NS NS

E2 UC NS NS NS NS

E3 UC NS NS NS NS

Hygine Zoning

Class

Limit for Microbial contamination (In operation)

Air sample (cfu/m3)

Settle plates diam. 90mm (cfu/4 hours)

Glove print, 5 fingers (cfu/glove)

A 100 < 1 < 1 < 1

B 100 10 5 5

C 10.000 100 50 NS

D 100.000 200 100 NS

E1 UC NS NS NS

E2 UC NS NS NS

E3 UC NS NS NS

40

Page 43: Bangunan Dan Fasilitas

Keterangan :    UC = Unclassified

                        NS = No Specification

Kondisi rest yaitu kondisi dimana tidak ada operator yang beraktivitas di

dalam ruangan, mesin dalam kondisi beroperasi, sedangkan kondisi in

operational yaitu kondisi dimana ada operator yang sedang bekerja di dalam ruangan

dan kondisi mesin sedang beroperasi.

41

Page 44: Bangunan Dan Fasilitas

BAB III

KESIMPULAN

Aspek bangunan dan fasilitas industri yang diatur di dalam CPOB baik 2001,

2006 ataupun 2012 pada prinsipnya memiliki desain, konstruksi dan letak yang

memadai, serta disesuaikan kondisinyadan dirawat dengan baik untuk

memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tujuannya adalah untuk

memperkecil risiko terjadinya kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain

dan memudahkan pembersihan, sanitasi dan perawatanyang efektif untuk

menghindari pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran dan dampak lain

yang dapat menurunkan mutu obat.

42

Page 45: Bangunan Dan Fasilitas

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2009. Petunjuk Operasional Penerapan

CPOB. Jakarta: Badan POM RI.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang

Baik. Jakarta: Badan POM RI.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2006. Petunjuk Operasional

Penetapan Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia. Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Petunjuk Operasional Penerapan Cara

Pembuatan Obat yang Baik. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia. Jakarta

Putra, B. P., R. Y. Putri., V. Rachmawati., Y. H. Romauli dan Y. Afrianti. 2011.

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Lafial Drs. Mochamad Kamal

Jakarta Pusat. Jakarta : Universitas Pancasila.

43