OSTEOARTHROSIS (OA) Osteoarthritis adalah penyakit yang paling
sering dijumpai pada penyakit musculoskeletal dan merupakan
penyebab terbanyak keterbatasan fungsi dan ketergantungan. Dalam
hal ini sendi lutut adalah lokasi yang paling sering terkena.Sendi
lutut dibentuk oleh tiga persendian yaitu : tibiofemoral,
patellofemoral, dan tibiofibular. Hubungan simetris antara condilus
femoris dan condilus tibia dilapisi oleh meniscus dengan struktur
yang melekat pada kapsul sendi.Meniscus ini berfungsi untuk
mengurangi tekanan femur dan tibia dengan menyebarkan tekanan pada
cartilage artikularis. Stabilitas utama sendi lutut adalah ligamen
dan otot yang melekat di sekitar sendi lutut. Sendi lutut sangat
mudah terkena cidera, karena secara fungsional sendi ini memiliki
beban kerja yang berat karena harus menopang berat badan dalam
aktifitas sehari-hari.Osteoarthrosis berasal dari kata-kata dalam
bahasa Yunani yang berarti osteo (tulang) artho (sendi) dan itis
(peradangan inflamasi). Mungkin deskripsi itu tidak begitu tepat,
karena nyeri sendinya lebih menonjol dari inflamasinya dan
merupakan ciri-ciri yang khas, oleh karena itu banyak ahli
berpendapat sebaiknya penyakit tersebut disebut sebagai arthrosis
yang berarti suatu penyakit sendi degeneratif.Osteoarthritis sendi
lutut adalah salah satu jenis penyakit sendi yang sering dijumpai
yang mengenai tulang rawan sendi lutut. Selain itu permukaan sendi
lutut atau tulang rawan sendi. Osteoarthritis lutut juga mengenai
sekitar sendi lutut seperti: tulang subchondral, kapsul sendi dan
otot-otot yang melekat disekitar sendi lutut. Anatomi Sendi
Lutut
Secara sekilas sendi lutut hanyalah sebuah sendi sederhana,
tetapi sebenarnya sendi lutut adalah sendi yang terbesar dan sendi
paling kompleks pada tubuh manusia. Sendi ini diklasifikasikan
dalam synovial hinge joint dengan gerakan yang terjadi adalah
fleksi dan ekstensi. Pada sendi lutut juga terdapat gerakan rotasi
tetapi bukan rotasi murni yang dilakukan oleh sendi lutut tetapi
merupakan kerjasama dengan sendi lain. Karena struktur dan
fungsinya yang kompleks, maka sendi lutut memiliki susunan anatomis
dan biomekanik yang berbeda, sesuai dengan struktur pembentuknya.
Oleh karena itu sendi lutut dapat disegmentasikan sebagai berikut
:1) OsteologiSendi lutut dibentuk oleh tiga tulang yaitu; tulang
femur, tibia, dan patella. Tulangfemur merupakan tulang terpanjang
dan terberat dalam tubuh yang bertugas meneruskan berat tubuh dari
tulang coxae ke tibia sewaktu kita berdiri. Bagian proksimal dari
tulang ini terdiri dari caput femoris yang bersendi dengan
acetabullum, collum femoris dan dua trochanter major. Ujung distal
tulang femur berakhir menjadi dua condylus yaitu epicondylus
medialis dan epicondylus lateralis yang bersendi dengan
tibia.Tulang tibia yang terbesar merupakan tulang kuat satu-satunya
yang menghubungkan antara femur dengan pergelangan kaki dan
tulang-tulang kaki, serta merupakan tulang penyangga beban. Bagian
proksimal tulang ini bersendi dengan condylus femur dan bagian
distal bersendi dengan talus.Patela merupakan tulang sesamoid
terbesar pada tubuh manusia. Tulang ini berbentuk segitiga yang
basisnya menghadapi ke proksimal dan apex/puncaknya menghadap ke
distal. Tulang ini mempunyai dua permukaan, yang pertama menghadap
ke sendi facies articularis dengan femur dan yang kedua menghadap
ke depan facies anterior. Facies anterior dapat dibagi menjadi tiga
bagian dan bergabung dengan tendon quadriceps. Pada sepertiga atas
merupakan tempat pelekatan tendon quadriceps, pada sepertiga tengah
merupakan tempat beradanya saluran vascular dan pada sepertiga
bawah termasuk apex merupakan tempat awal ligamentum patella.2)
ArticulatioSendi lutut dibentuk oleh tiga persendian yaitu;
tibiofemoral joint, patellofemoral joint, dan proksimal
tibiofibular joint yang ditutupi oleh kapsul sendi.Tibiofemoral
joint merupakan sendi dengan jenis sinovial hinge joint (sendi
engsel) yang mempunyai dua derajat kebebasan gerak. Sendi
tibiofemoral dibentuk oleh condylus femoris. Sendi ini mempunyai
permukaan yang tidak rata yang dilapisi oleh lapisan tulang rawan
yang relatif tebal dan meniscus.Patellofemoral joint merupakan
sendi dengan jenis modified plane joint dan terletak diantara
tulang femur dan patella. Sendi ini berfungsi membantu mekanisme
kerja dan mengurangi friction quadriceps.Proksimal tibiofibular
joint merupakan sendi dengan jenis plane sinovial joint yang
terbentuk antara caput fibula dengan tibia. Dilihat dari segi
fungsional sendi ini lebih cenderung termasuk ke dalam persendian
ankle karena pergerakan yang terjadi dilutut merupakan pengaruh
gerak ankle ke arah cranial dorsal.
Jaringan Spesifik Pada Sendi Lutut
1) LigamenUntuk fungsi stabilisasi pasif sendi lutut dilakukan
oleh ligamen. Ligamen-ligamen yang terdapat pada sendi lutut adalah
ligamen cruciatum yang dibagi menjadi dua yaitu ligamen cruciatum
anterior dan ligamen cruciatum posterior. Ligamen collateral yang
juga dibagi menjadi dua bagian yaitu ligamen collateral medial dan
ligamen collateral lateral, ligamen patellaris, ligamen popliteal
oblique dan ligamen transversal.Ligamen cruciatum merupakan ligamen
terkuat pada sendi lutut meskipun tidak menutupi kapsul sendi.
Dinamakan ligamen cruciatum karena saling menyilang antara satu
dengan yang lain. Ligamen ini berada pada bagian depan dan belakang
sesuai dengan perlekatan pada tibia. Fungsi ligamen ini adalah
menjaga gerakan pada sendi lutut, membatasi gerakan ekstensi dan
mencegah gerakan rotasi pada posisi ekstensi, juga menjaga gerakan
slide ke depan dan ke belakang femur pada tibia dan sebagai
stabilisasi bagian depan dan belakang sendi lutut.Ligamen cruciatum
anterior membentang dari bagian anterior fossa intercondyloid tibia
melekat pada bagian lateral condylus femur yang berfungsi untuk
mencegah gerakan slide tibia ke anterior terhadap femur, menahan
eksorotasi tibia pada saat fleksi lutut, mencegah hiperekstensi
lutut dan membantu saat rolling dan gliding sendi lutut.Ligamen
cruciatum posterior merupakan ligamen yang lebih pendek tetapi
lebih kuat dibanding dengan ligamen cruciatum anterior. Ligamen ini
berbentuk kipas membentang dari bagian posterior tibia ke bagian
depan atas dari fossa intercondyloid tibia dan melekat pada bagian
luar depan condylus medialis femur. Ligamen ini berfungsi untuk
mengontrol gerakan slide tibia ke belakang terhadap femur, mencegah
hyperekstensi lutut dan memelihara stabilitas sendi lutut.Ligamen
collateral medial merupakan ligamen yang lebar, datar dan
membranosus bandnya terletak pada sisi tengah sendi lutut. Ligamen
ini terletak lebih posterior di permukaan medial sendi tibiofemoral
yang melekat di atas epicondylus medial femur di bawah tuberculum
adduktor dan ke bawah menuju condylus medial tibia serta pada
medial meniscus. Seluruh ligamen collateral medial menegang pada
gerakan penuh ROM ekstensi lutut. Ligamen ini sering mengalami
cidera dan fungsinya untuk menjaga gerakan ekstensi dan mencegah
gerakan ke arah luar.Ligamen collateral lateral merupakan ligamen
yang kuat dan melekat di atas ke belakang epicondylus femur dan di
bawah permukaan luar caput fibula. Fungsi ligamen ini adalah untuk
mengawasi gerakan ekstensi dan mencegah gerakan ke arah medial.
Dalam gerak fleksi lutut ligamen ini melindungi sisi lateral
lutut.Ligamen patellaris merupakan ligamen kuat dan datar yang
melekat pada lower margin patella dengan tuberositas tibia dan
melewati bagian depan atas patella dan serabut superficial yang
berlanjut pada pusat serabut pada tendon quadriceps femoris.Ligamen
popliteal oblique merupakan ligamen yang lebar dan datar. Menutupi
bagian belakang sendi dan melekat di atas upper margin fossa
intercondyloid dan permukaan belakang femur dan di bawah margin
posterior caput tibia. Pada bagian tengah terpadu dengan otot
gastrocnemius. Ligamen ini juga berfungsi untuk mencegah
hiperekstensi lutut.Ligamen transversal merupakan ligamen yang
pendek dan tipis dan berhubungan dengan margin convex depan
meniscus lateral dan ujung depan meniscus medial.Selain itu
terdapat tractus illiotibial yang berfungsi seperti ligamen yang
menghubungkan crista illiaca dengan condylus lateral femur dan
tuberculum lateral tibia. Pada sendi lutut tractus illiotibial
berfungsi untuk stabilisasi ligamen antara condylus lateral femur
dengan tibia.
2) MeniscusMeniscus merupakan struktur yang mengelilingi
fibrocartilage pada permukaan articularis caput tibia. Pada bagian
perifer meniscus relatif lebih tebal dan pada bagian dalam sedikit
tipis. Meniscus terdiri dari jaringan penyambung dengan bahan-bahan
serabut collagen yang juga mengandung sel-sel seperti tulang
rawan.Meniscus dibagi menjadi dua bagian yaitu meniscus medial dan
meniscus lateral. Meniscus lateral berbentuk seperti huruf O yang
berada lebih dekat dengan facets articularis dekat dengan pusat
sendi dan terkait dengan eminence intercondyloid. Meniscus medial
berbentuk seperti huruf C yang letaknya lebih luas ke belakang
daripada ke depan dan terkait pada fossa intercondyloid. Meniscus
medial tidak dapat bergerak secara bebas karena adanya penguncian
pada ligamen collateral medial pada sisi tengah lutut dan otot
semimembranosus bagian belakang. Karena hal tersebut di atas maka
frekwensi terjadinya cidera pada bagian medial lebih tinggi di
banding bagian lateral.Fungsi meniscus adalah membantu mengurangi
tekanan femur di atas tibia, menambah elastisitas sendi, menyebar
tekanan pada cartilago sehingga menurunkan tekanan antara dua
condylus, mengurangi friksi selama gerakan serta membantu ligamen
dan capsul sendi dalam mencegah hiperekstensi sendi.Selain itu di
samping ligamen, meniscus dan patella sendi lutut juga mempunyai
tiga buah bursa, yaitu bursa supra patellaris, bursa pre patellaris
dan bursa infra patellaris superficialis dan profundus yang
berfungsi sebagai jaringan pembungkus sendi.
ANATOMI CEREBELLUMPENDAHULUAN Gerakan tubuh atau anggota tubuh
yang tepat dan halus selalu membutuhkan koordinasi dari berbagai
organ. Suatu gerakan volunter akan melibatkan cerebellum (untuk
penyusunan konsep gerakan), sistem penglihatan (untuk memberi
informasi tentang usaha yang harus dibuat dan pengarahan urutan
gerakan), sistem motorik (sebagai pelaksana), sistem sensorik
(sebagai monitor), dan cerebellum (sebagai pengawas, pengatur dan
pengarah informasi). Disini akan dibahas tentang fungsi dan
gangguan dari cerebellum yang dianggap sebagai pusat
koordinasi.Cerebellum dan batang otak terletak di fossa kranii
posterior dengan atap tentorium yang memisahkan cerebellum dengan
cerebrum. Secara umum dapat dikatakan fungsi cerebellum adalah
untuk memelihara keseimbangan dan koordinasi aksi otot pada gerakan
stereotype dan non stereotype.Cerebellum melakukan pengaturan kerja
otot, sehingga terjadi kontraksi otot yang tepat pada saat yang
tepat. Hali ini terutama penting pada gerakan involunter sehingga
lesi cerebellum menyebabkan gangguan fungsi otot tanpa paralysis
volunteer. Ukuran cerebellum pada manusia berkembang dibandingkan
vertebrata lain, dimana pada manusia hal ini perlu untuk pengaturan
gerakan yang membutuhkan ketelitian.Letak : dibelakang pons dan
medulla oblongata pada fossa cranii posterior dan diatas tertutup
oleh tentorium cerebelli. Dia terletak di bawah lobus occipitalis
cerebri. Cerebellum terpisah dengan cerebrum oleh sebuah alur
melintang: Fissura Transversa.Bentuk : Oval dan mengkerut di bagian
tengah. Cerebellum merupakan bagian kedua terbesar dari otak dan
beratnya 1/8 dari massa otak (sebesar tinju).
PENGHUBUNG DENGAN BATANG OTAKAda tiga penghubung cerebellum
dengan batang otak :1. Peduncullus cerebelli inferior, dulu disebut
sebagai corpus restiforme, menghubungkannya dengan medulla
oblongataSerabut aferen yang jalan memasuki cerebellum melalui
peduncullus cerebelli inferior :1. Tractus spinocerebellaris :
datang dari medulla spinalis pergi ke paleocerebellum (lobus
anterior, pyramis, uvula)2. Tractus cuneocerebellaris (fibra acruta
posterior) : datang dari nuclei cuneatum pergi ke vermis3. Tractus
olivocerebellaris : datang dari nuclearis olivarius inferior pergi
ke cortex neocerebellum (cerebro-cerebellum) tdd : lobus posterior
cerebellum4. Tractus reticulocerebellaris : datang dari formation
reticulare pergi ke medulla vermis5. Tractus vestibulocerebellaris
: datang dari nuclei vestibularis dan n. vestibulocochlearis pergi
ke archicerebellum (lobus flocculonodularis = vestibule
cerebellum)Serabut eferen keluar dari cerebellum untuk memasuki
peduncullus cerebelli inferior :1. Fibra cerebellovestibularis
pergi ke nuclei vestibularis2. Fibra cerebelloreticularis pergi ke
formation reticulare di pons dan medulla oblongata1. Peduncullus
cerebelli media, dulu disebut sebagai brachium pontis,
menghubungkannya dengan pons.Terbesar dari ketiga pedunculli
cerebelli.Pedunculus ini merupakan jalan utama dari hubungan
corticopontocerebellaris.Asal : Nuclei pontin dari bagian
posterolateral pons, kemudian jalan menyilang garis tengah.Pergi ke
: Peduncullus cerebelli media sisi yang lain untuk akhirnya pergi
ke cortex neo cerebellum (lobus posterior cerebellum) yang
kontralateral.1. Pedunculus cerebelli superior, dulu disebut
sebagai : Brachium conjunctivum menghubungkannya dengan
mesencephalonIsi utama : serabut eferen yang datang dari keempat
nuclei cerebellumIsi pelengkap : serabut aferen :1. Tractus
spinocerebellaris2. Fibra rubrocerebellaris3. Fibra
tectocerebellarisANATOMI PERMUKAANCerebellum tersusun dari :1. 2
tipe input akson : climbing fibers, dan mossy fibers2. 5 tipe
serabut neuron intrinsic : sel granula, sel stelate, sel basket,
sel golgy tipe 2, sel purkinje.3. 1 tipe output neuron : sel dari
nucleus cerebellar. Sebagian sel purkinje merupakan output neuron
yang berproyeksi ke nucleus vestibularis lateralis.2 tipe serat
aferen (input axons) menuju cortex yaitu :1. mossy fibers yang
berakhir pada kontak sinaptik dengan sel granuler. Mossy fibers
sangat kasar dan bercabang-cabang dan berakhir di lapisan granuler.
Cabang ini berhubungan dengan cabang dendrit yang berbentuk seperti
cakar dari sel granuler. Mossy fiber menghantar impulsnya ke
sel-sel granuler dan sel-sel ini merelaynya baik langsung ataupun
tak langsung melalui sel basket dan sel purkinje.1. Climbing
fingers yang masuk ke lapisan molekuler dan berada diantara dendrit
sel purkinje. Serat ini berakhir di nucleus central cerebelli,
dengan pengecualian beberapa serat dari cortex lobulus
flocculonoduler keluar dari cerebellum dann berakhir di nucleus di
batang otak.Kedua serabut aferen ini mempunyai asal yang berbeda.
Mossy fiber adalah kedua ujung saraf yang memasuki cerebellum dari
luar yaitu : traktus spinocerebellaris, dan prontoselebelaris.
Sedangkan climbing fiber berasal dari nukleus dalam
cerebellum.Intrinsik neuron :1. Granule sel : mempunyai 4-5 lapisan
dendrit pendek, menerima impuls dari mossy fibers, axon menuju
lapisan molekular bercabang 2 (T sahaped) paralel terhadap sumbu
longitudinal folium disebut paralel fiber yang bersinaps dengan sel
purkinje, stealt, basket dan golgi.2. Sel stelat dan sel basket :
dikenal sebagai interneuron. Menerima input dari climbing dan
paralel fibers, utput ke sel purkinje. Axon sel stelat berakhir
pada dendrit sel purkinje (sinap axodendritik) dan axon basket sel
berakhir di badan sel (sinap axosomatic).3. Sel golgi : menerima
input dari paralel, climbing, sel purkinje dan mengeluarkan output
pada glomeruli.4. Sel purkinje : menerima input dari sel granule,
sel stelat, basket da sel purkinje yang lain. Azon utama bersinap
dengan neuron di nucleus cerebelli atau nucleus
vestibullilateralis. Sedang axon cabangnya bersinap dengan sel
stelat, basket, golgi dan sel purkinje lain.Output neuron :Sel
output terletak pada nucleus cerebelli. Menerima impuls dari
climbing, mossy fibers dan axon sel purkinje. Aksonnya menuju
batang otak dan thalamus melalui pedunculus cerebelli superior dan
juxtarestiformis body.Jalan ke cerebellum :Ada 3 jalan yang dapat
dialui untuk dapat keluar atau masuk dari cerebellum, di dalam
jalur ini terdapat serabut-serabut yang serebelopetal (aferen),
disamping itu ada pula serabut-serabut yang serebelofugal (eferen).
Ketiga jalan itu adalah :A. Korpus restiforme1. Serabut-serabut
aferen- Tractus spinoserebelaris dorsalis (flechsig)-
Serabut-serabut kuneo-serebelaris- Serabut-serabut
Vestibulo-serebelaris- Serabut-serabut olivo-serebelaris-
Serabut-serabut arkuato-serebelaris- Serabut-serabut
retikulo-serebelaris1. Serabut-serabut eferen- Serabut-serabut
festigio-bulbaris- Serabut-serabut kortiko-bulbaris (dari lobus
flocculonodularis)B. Brakhium PontisSerabut-serabut eferen :
serabut-serabut ponto-serebelarisC. Brakhium konjungtivum1.
Serabut-serabut aferen :- Traktus spino-serebelaris ventralis
(gowers)- Tractus tecto-serebelaris2. Serabut-serabut eferen :-
Tractus dentate-rubro-talamikusSecara filogenetik cerebellum dapat
dibagi atas : Paleocerebellum s.spinocerebellum tdd : Lobus
anterior, pyramis, uvula Neocerebellum s.cerebro-cerebellum tdd :
lobus posterior Archicerebellum s.vestibullo-cerebellum tdd : lobus
flocculonodularisWalaupun secara morfologis tidak tepat, namun
untuk praktisnya cerebellum biasanya dibagi atas 3 bagian : Bagian
tengah yang tunggal : Vermis (dari permukaan, memang memperlihatkan
bentuk seperti cacing yang melingkar hamper sempurna) Bagian
samping sepasang : hemisphaerum cerebelli yang dibagi oleh adanya
sulci dan fissura, sehingga terbentuk lobi atau lobulli.Lobi dan
lobulli tersebut diberi nama sesuai dengan bentuk yang
ditampilkannya, namun nama-nama lobi dan lobulli tersebut kini
sudah dianggap kuno dan sebenarnya tak mencerminkan kesatuan fungsi
apapun, hanya saja untuk kebutuhan praktis nama-nama tersebut masih
dipakaiHemisphaerum cerebelli terbagi 2 oleh adanya fissure
posterolateral menjadi :A. Corpus cerebelli yang secara filogenetik
tergolong paleocerebelli maupun non cerebelliCorpus cerebelli
terbagi 2 pula oleh adanya fissure primaries menjadi : Lobus
anterior (tergolong paleocerebellum) s.spino cerebellum Lobus
posterior (tergolong noncerebellum) s.cerebro cerebellum1. Lobus
anteriorterletak di depan fissure primarius. Terdiri dari vermis
anterior dan korteks paravermian. Bagian ini dikenal juga sebagai
spinocerebellum karena proyeksi afferent utama berasal dari
proprioseptif otot-otot dan tendon extremitas melalui tractus
spinocerebellaris. Fungsi utama bagian ini adalah untuk regulasi
tonus otot dan mempertahankan sikap badan. Seluruh lobus anterior
bersama pyramis dan uvula tergolong paleocerebelli. Lobus anterior
ini menerima serabut aferen proprioseptif dan exteroceptif dari
kepala dan tubuh.Bagian vermis yang sesuai dengan lobus anterior
(dari depan ke belakang) ialah : Lingula Lobulus centralis culmen
monticuliMenerima input dari : Muscle spindle (reseptor otot
skelet) Organon golgi (reseptor tendo)Fungsi : menjaga tonus otot1.
Lobus posteriorterletak antara fissure primarius dengan fissure
posterolateralis. Terdiri dari vermis dan bagian terbesar hemisfer
cerebellum. Bagian ini menerima proyeksi afferent dari korteks
cerebri melalui nuklei pontis dan brachium pontis sehingga disebut
juga sebagai pontocerebellum. Fungsi utama bagian ini adalah
koordinasi berbagai gerakan lincah yang diawali dari korteks
cerebri.Seluruh lobus posterior kecuali pyramis dan uvula tergolong
neocerebellum Bagian paling depan dari lobus posterior disebut
lobulus simplek (sering juga disebut lobulus semilunaris posterior)
yang dibelakang daibatasi oleh fissura posterosuperior. Bagian
vermis yang sesuai dengan lobulus simplek disebut : Declive Vermis.
Dibelakang lobulus simplek terdapat lobulus semilunaris superior
yang dibelakang dibatasi oleh fissure horizontalis. Bagian vermis
yang sesuai dengan lobulus semilunaris superior adalah folium
vermis. Dibelakang lobulus semilunaris superior terdapat : lobulus
semilunaris inferior yang dibelakang dibatasi oleh fissure
prepyramidalis. Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus tersebut
ialah : tuber vermis.Folium dan tuber vermis termasuk
neocerebellum.Kedua lobuli semilunaris superior dan inferior
disebut lobus ansiformis Dibelakang lobulus semilunaris inferior
terdapat lobulus lobulus gracilis yang dibelakang dibatasi oleh
fissure prepyramidalisBagian vermis yang sesuai dengan lobulus
tersebut adalah tuber vermis juga. Dibelakang lobulus gracilis
terdapat lobulus biventralis yang dibelakang dibatasi oleh fissure
post pyramidalisBagian vermis yang sesuai dengan lobulus tersebut
ialah : pyramis Bagian paling belakang dari lobus posterior adalah
tonsil dengan ujung membentuk sayap disebut Paraflocculus yang ke
belakang dibatasi oleh fissure posterolateralis.Bagian vermis yang
sesuai dengan tonsil ialah uvula, pyramis dan uvula vermis termasuk
PaleocerebellumMenerima input dari : neocortex via tractus cortico
prontocerebellarisFungsi : mengatur koordinasi aktivitas otot
skelet dan mempertahankan sikap tubuh1. Lobus Flocculonodularis
(termasuk archicerebellum)Secara filogenetis merupakan bagian yang
tertua, maka disebut juga archicerebellum, karena proyeksi afferent
utama berasal dari nuklei vestibularis. Fungsi utama bagian ini
adalah mempertahankan keseimbangan.Bagian tengahnya merupakan
bagian dari vermis disebut : nodulus, sedang bagian hemisphaerumnya
disebut : FlocculusLobus flocculonodularis tergolong Archicerebelum
(vestibulo cerebellum), menerima input dari : Kompleks
vestibulerFungsi : menjaga postur dan mempertahankan
keseimbangan.1. Medulla cerebelli (bagian dalam) : substansia alba,
dimana di dalamnya terdapat 4 pulau-pulau substansia grisea Nucleus
Dentatus :Paling besar, bentuk seperti karung kempes yang keriput
dan melengkung, dengan cekungannya membuka ke arah medial. Di
daerah cekuntg tersebut terdapat serabut eferen yang meninggalkan
nucleus dentatus dan kemudian membentuk : Pedunculus cerebelli
posterior. Nucleus Emboliformis :Bentuk oval dan terletak
postero-medial dari nucleus dentatus Nucleus Globosus :Nucleus
emboliformis dan nucleus globossus bisa digabung menjadi NUCLEUS
INTERPOSITUS. Oleh karena itu cerebellum hanya punya 3 nuclei,
terdiri dari beberapa kelompok sel bundar yang terletak medialis
dari nucleus emboliformis. Nucleus Fastigialis :Letak kiri-kanan
linea mediana dari vermis dan sangat dekat dengan atap ventriculus
quartus (velum medulla posterior).Substansia alba sendiri dalam
vermis vermis sangat sedikit dan memperlihatkan gambaran seperti
pohon kayu (=Arbor Vitae)Substansia alba terdiri dari 3 jenis
serabut saraf :1. Serabut Intrinsik :Tidak pernah meninggalkan
cerebellum dan berfungsi menghubungkan berbagai bagian cerebellum.
Ada yang bersifat intra hemisphaerum, sedang yang lain
menghubungkan hemisphaerum kanan dan kiri.1. Serabut Aferen
:Merupakan bagian utama cerebellum dan semuanya menuju korteks
cerebellum. Jalan masuk ke cerebellum adalah : Pedunculus cerebelli
superior.- Serabut dari alat vestibuler (dari labyrinth) berjalan
dalam peduculus cerebelli inferior menuju korteks vermis.- Serabut
proprioseptif dari otot (tendon, sendi) berjalan dalam saraf spinal
dan N. Trigeminus, kemudian dalan traktus spinocerebellaris
posterior dan anterior menuju ke korteks cerebelli- Serabut-serabut
dari korteks cerebri berjalan dalam pedunculus medialis (melalui
pons) menuju lobus media cerebellum- Serabut dari nucleus olivaria
berjalan dalam pedunculus inferior menuju ke korteks cerebelli
(kontra lateral).1. Serabut Eferen :Berasal dari axon sel purkinje
yang sebgian besar akan bersinapsis pada keempat nuclei cerebellum.
Sebagian kecil, khususnya yang berasal dari lobus flocculonodularis
tidak bersinapsis dan langsung keluar cerebellum.- Serabut-serabut
dari nucleus dentatus emboliformis globosus berjalan dalam
pedunculus cerebelli superior media dan inferior menuju ke nukleus
ruber di mesencephalon, dari sini akan keluar serabut-serabut yang
menuju ke basal ganglia, korteks cerebri, atau ke medulla spinalis
melalui traktus rubrospinal.- Serabut-serabut efferent menuju ke
formatio reticularis melalui ketiga pedunculus cerebri.Serabut
eferen dari keempat nuclei cerebelli keluar dari cerebellum melalui
Pedunculus cerebelli superior.FISIOLOGI CEREBELLUMSecara
filogenetis, cerebellum adalah nukleus vestibularis yang mempunyai
spesialisasi tinggi. Tampaknya cerebellum dan pusat vestibuler
secara bersama-sama mempunyai fungsi :- Mempertahankan keseimbangan
tubuh- Orientasi dalam ruangan- Mengatur tonus otot- Mengatur
postur tubuhPada manusia selain untuk keseimbangan juga mempunyai
beberapa fungsi lain.Cerebelum menerima impuls proprioseptif dari
seluruh tubuh, baik impuls motorik ataupun sensorik dari cerebrum.
Impuls yang diterima akan dikoordinasikan dan diteruskan, dihambat
atau diperkuat.Secara histologis dari cotex cerebelli menunjukkan
bahwa impuls yang masuk akan diperkuat dengan cara Avalanche
Conduction. Pada umumnya fungsi utama cerebellum adalah
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan reaksi somatik. Impulsa
motorik akan diperkuat dan disintesis kembali sehingga menimbulkan
kontraksi otot yang harmonis dan gerakan volunter yang halus dan
sinkron.Cerebellum adalah bagian otak dimana korteks cerebri
menerima impuls darinya untuk melakukan koordinasi yang mengatur
gerakan volunter, sehingga memegang peranan penting pada setiap
fungsi motorik.Pada cerebellum juga terdapat daerah-daerah untuk
taktil, pendengaran dan penglihatan. Pusat-pusat motorik, taktil,
pendengaran dan penglihatan baik kortikal maupun subkortikal di
cerebrum, diproyeksikan pada daerah yang sama di cerebellum, yang
kemudian memproyeksikannya kembali ke daerah yang sama di
cerebrum.Corteks cerebellum mendapat signal dari berbagai sumber.
Mula-mula perintah dari cortex cerebri dan sistem piramidal
diterima melalui ketiga sistem cerebrocerebellar. Yang terpenting
adalah jaras cerebropontocerebellar yaitu jaras yang menyilang
menghubungkan hemisfer cerebri pada sisi yang berlawanan melalui
tractus cortico pontine dan pedunculus cerebelli media. Jaras lain
berasal dari area motor cerebri yaitu cerebroolivocerebellar,
cerebroreticulocerebellar, juga dari tractus spinocerebellar.Semua
modalitas sensoris (taktile, auditori, visual) memberi impuls pada
cerebellum, mekanismenya masih belum jelas. Secara umum vermis
menerima input aferen dari medula spinalis, floculonoduler dari
sistem vestibuler dan hemisfer cerebellum dari cortex cerebri.
Setelah menerima signal aferen, cerebellum mengoreksi kesalahan
atau kekurang akuratan dari gerak otot. Ada beberapa rute impuls
mencapai sistem motor dan mengatur gerak otot-otot yaitu :1.
Dentatorubrospinal : secara tidak langsung ke lower motor neuron
dari medulla spinalis, jaras dari nucleus dentata bersinaps dengan
sel nucleus rubra yang beraxon ke tractus rubrospinal. Jaras-jaras
tersebut Mengalami dua kali penyilangan yaitu : 1. Di decusatio
pedunculus cerebellum superior2. Dekat asal traktus rubrospinal.
Hal ini menyebabkan awal dan akhir jaras terdapat pada sisi yang
sama.1. Eferen dentato thalamo cortical menyilang pada pedunculus
cerebellum superior lewat nucleus rubra naik ke nucleus
ventrolateral thalamus, lewat thalamo cortical menuju area motoris
di lobus frontal.Cerebellum mempengaruhi traktus piramidalis lewat
jalur ini.Sirkuit Feed back cerebellum :1. Regio vermal :Menerima
input dari medulla spinalis menuju nucleus fastigial melalui
tractus reticulospinal (formatio reticularis) dan nucleus
vestibularis menuju medulla spinalis.1. Lobulus posteriors
:Menerima input dari sistem vestibuler menuju fastigio bulbar dan
fastigio reticulo vestibuler.1. Hemisphere :Menerima informasi dari
cortex cerebri dan mengirim kembali informasi tersebut melalui
jalur dentato thalamo cortical untuk memberikan pengaruh pada
cerebrum dan melalui nucleus rubra untuk mempengaruhi medulla
spinalis (rubrospinal tract).FUNGSI UTAMA CEREBELLUM :Cerebellum
danggap sebagai Head Ganglion dari system proprioseptif, karenanya
dia berfungsi :1. Mengatur tonus otot skelet2. Mengontrol aktivitas
otot sadar3. Mengatur postur dan keseimbangan tubuhUntuk memudahkan
mengingat struktur dan fungsi cerebellum, maka rujuklah angka 3
(cerebellar triads) :1. Punya 3 bagian : 2 hemispherum dan 1
vermis2. Punya 3 lobus : Anterior, posterior, dan
flocculonodularis3. Punya 3 bagian fungsional/filogenetik :-
Archicerebellum (vestibulocerebellum) : lobus flocculonodularis-
Paleocerebellum (spinicerebellum) : lobus anterior, pyramis, uvula-
Neocerebellum (cerebrocerebellum) : Lobus posterior1. Punya 3
pasang nuclei :- Nucleus dentatus- Nucleus fastigialis- Nucleus
interpositus (nucleus emboliforus dan nucleus globosus)1. Punya 3
pasang penghubung :- Pedunculus cerebellaris inferior- Peduncullus
cerebellaris media- Peduncullus cerebellaris superior1. Punya 3
akhir dari setiap axon purkinje :- Pada nuclei cerebellum- Pada
nuclei vestibullaris- Pada neuron purkinje kontralateralASPEK
KLINIS :Dapat dibedakan atas :1. Lesi di neocerebellum2. Lesi di
paleocerebellum3. Lesi di archicerebellum
A. Lesi di neocerebellum dapat memberikan gejala-gejala sebagai
berikut :1. Hipotonia :Otot kehilangan kemampuan untuk melawan jika
otot dimanipulasi secara pasif. Pasien akan berjalan sempoyongan.
Disebabkan oleh karena hilangnya pengaruh fasilitas cerebellum
terhadap stretch reflex.1. Disequilibrium :Kehilangan keseimbangan
oleh karena tak ada kordinasi kontraksi otot skelet.1. Dissynergia
:Kehilangan koordinasi kontraksi otot, meliputi :- Disarthria
:bicara cadel- Distaxia :tak bisa mengkoordinasikan kontraksi otot
skelet- Dismetria :Salah menafsir jarak, disebabkan karena
kontraksi otot tidak di rem oleh otot-otot antagonis. Tak mampu
menghentikan gerakan pada titik yang diinginkan.- Disdiadokokinesis
:tak mampu mengubah gerakan dengan cepat, disebabkan karena adanya
kontraksi dan relaksasi yang lambat atau berlebihan.(ex: dari
fleksi ke extensi)- Intentio Tremor :Tremor di tangan bila hendak
melakukan sesuatu gerakan bertujuan. Tremor ini terjadi karena ada
gangguan dalam koordinasi gerakan, penderita sadar dan berusaha
untuk mengoreksinya. Tremor ini lebih tepat disebut sebagai tremor
ataksik.- Titubasi :Tremor yang ritmis pada kepala dengan kecepatan
3-4 kali per menit dapat menyertai lesi cerebellum bagian tengah.-
Nystagmus :Bola mata distaxia kiri dan kanan, karena suatu iritasi
vestibuler fiber atau oleh karena penekanan nucleus vestibuler.-
Gangguan pada mata :Bisa berupa skew deviation dimana terjadi
deviasi ke atas dan keluar dari bola mata pada sisi yang berlawanan
dengan lesi dan deviasi ke bawah dan ke dalam dari bola mata pada
sisi lesi.- Gerakan Rebound :Ketidakmampuan mengontrol gerakan.
Contoh: kalau lengan bawah difleksikan dengan pasif, kalau dilepas
lengan tersebut akan memukul dada.1. Sindroma Hemisphaerum
cerebellaris :Rusak satu hemisphaerum cerebelliGejala : Distaxia
dan hipotonia anggota badan ipsilateralEtiologi : Neoplasma dan
infark1. Sindroma vermis rostralis :Rusak lobus anteriorGejala :
Distaxia kaki dan truncusEtiologi : Keracunan alkohol, terjadinya
degenerasi bagian anterior vermis1. Sindroma vermis caudalis :Rusak
lobus posterior dan flocculonodularisGejala : Distaxia truncus
sehingga tak mampu berdiri tegak dan nystagmusEtiologi : Tumor1.
Sindroma pancerebellarisRusak pada kedua hemisphaerum
cerebellarisGejala : Bilateral
distaxiaDisarthriaNystagmusHipotoniaEtiologi : DegenerasiMultiple
sclerosisKeracunan alkoholB. Lesi di paleocerebellum dapat
memberikan gejala-gejala gangguan sikap tubuh dan tonus otot.1.
Lesi di archicerebellum dapat memberikan gejala-gejala berupa
ataksia trunkal, yaitu dimana penderita bila disuruh duduk tampak
badannya bergoyang. Disamping itu dapat juga memberikan gejala
berupa vertigo dimana penderita merasa sekitarnya atau badannya
bergoyang.CARA PEMERIKSAAN1. Tes telunjuk-hidung :Penderita diminta
untuk menyentuh ujung jari pemeriksa pada jarak 20-30 cm di
depannya keujung hidung penderita.1. Tes tumit-lutut :Tumit tungkai
kiri ditaruh di lutut tungkai kanan lalu tumit menelusuri tibia ke
pergelangan kaki (sebaliknya).1. Tes Disdiadokinesis :- Lengan
penderita disuruh pronasi dan supinasi dengan cepat atau- Ibu jari
disuruh menyentuh jari-jari lain secara berurutan dan bolak-balik4.
Tes fungsi :- Kancingkan baju- Ambil beberapa uang logam di meja-
MenulisII. GANGLIA BASALIS DAN FUNGSI MOTORIKNYA
Ganglia basalis, seperti serebellum membentuk system asesori
motorik lain yang biasanya berfungsi tidak sendirinya tetapi
berkaitan erat dengan korteks serebri dan system pengatur motorik
kortikospinal. Pada kenyataannya sebenarnya ganglia basalis
menerima sebagian besar input dari korteks serebri itu sendiri dan
juga mengembalikan hamper seluruh sinyal outputnya ke korteks
juga.
2.1.Anatomi Ganglia BasalisPada setiap sisi otak, ganglia ini
terdiri dari nucleus kaudatus, putamen, glogus palidus, substansia
nigra dan nucleus subtalamikus. Semuanya ini terutama terletak di
sebelah lateral mengelilingi thalamus, menempati daerah yang luas
dari regio inferior pada kedua hemisfer serebri. Hampir semua
serabut saraf motorik dan sensorik yang menghubungkan korteks
serebri dan medulla spinalis berjalan melalui ruang yang terletak
di antara bagian utama ganglia basalis yakni nucleus kaudatus dan
putamen. Ruang ini disebut kapsula interna dari otak.
2.2.Sirkuit Neuronal Ganglia BasalisHubungan anatomis antara
ganglia basalis dan elemen-elemen otak lain yang menyediakan
pengaturan motorik bersifat kompleks. Ada dua sirkuit utama pada
ganglia basalis yaitu sirkuit putamen dan sirkuit kaudatus.
2.3.Fungsi Ganglia Basalis dalam Melaksanakan Pola-pola
Aktivitas Motorik (sirkuit Putamen)Berkaitan dengan sistem
kortikospinal mengatur pola-pola aktifitas motorik yg kompleks.
Contoh : - menulis huruf, bila terjadi kerusakan terhadap ganglia
basalis, system kortikal, maka tulisan menjadi kasar. - memotong
kertas dengan menggunakan gunting- Memotong kuku- Memasukkan bola
basket dengan melompat - Menendang bola kaki- Memukul bola kasti -
Gerakan mata terkendali - Aspek vokalisasi Merupakan aktifitas yang
dilakukan di bawah sadar. Pada gambar 10 di atas, memperlihatkan
jaras-jaras yang diawali di area suplementer dan premotor korteks
motorik dan di area somatosensorik korteks sensorik. Kemudian jaras
menuju putamen melintasi nucleus kaudatus, kemudian ke bagian
internal globus palidus, kemudian ke nuclei ventroanterior dan
ventrolateral thalamus dan akhirnya ke korteks motorik primer dan
area premotorik serta area suplementer yang berkaitan erat dengan
korteks motorik primer.2.4.Fungsi Ganglia Basalis dalam Pengaturan
Kognitif terhadap pola gerakan Motorik yang berurutan (sirkuit
kaudatus) Kognisi adalah proses berpikir pada otak dengan
menggunakan input sensoris yang menuju otak ditambah informasi yang
tersimpan dalam ingatan. Sebagian besar kerja motorik akibat
pemikiran yang dibentuk dalam benak otak dan Nukleus Caudatus
berperanan dalam pengaturan kognitif tersebut. Pada gambar 11 di
atas sambungan neural antara nucleus kaudatus dan system pengatur
motorik kortikospinal sedikit berbeda dengan yang terdapat pada
sirkuit putamen. Nucleus kaudatus meluas ke seluruh lobus pada
serebrum mulai dari anterior lobus frontalis kemudian berjalan di
sebelah posterior melalui lobus parietal dan oksipitalis setelah
itu akhirnya berbelok ke depan ke dalam lobus temporalis.
Selanjutnya nucleus kaudatus menerima sejumlah besar input dari
area asosiasi korteks serebri yang menutupi nucleus kaudatus
terutama area yang juga mengintegrasikan berbagai jenis informasi
sensorik maupun motorik ke dalam pola pikir yang dapat digunakan.
Setelah sinyal berjalan dari korteks serebri ke nucleus kaudatus
sinyal tersebut kemudian dijalarkan ke thalamus ventroanterior dan
ventrolateral, dan akhirnya kembali ke area motorik prefrontal,
premotorik dan suplementer korteks serebri, tetapi hampir tidak ada
sinyal kembali yang berjalan secara langsung ke korteks motorik
primer. Sebaliknya sinyal kembali tersebut berjlan ke regio motorik
asesoris dalam area premotor dan motorik suplementer . Contoh :
seseorang melihat seekor singa mendekat kemudian memberi respon
secara cepat dan otomatis yaitu dengan (1) berbalik membelakangi
singa, (2) mulai berlari, (3) berusaha memanjat pohon. Tanpa fungsi
kognitif seseorang tidak memiliki pengetahuan instinktif untuk
berespon secara cepat dan sesuai.
2.5.Fungsi Ganglia Basalis untuk mengubah Penentuan Saat
bergerak dan skala intensitas gerakan.Dua kemampuan otak yang
penting untuk mengatur gerakan adalah (1) menentukan seberapa cepat
suatu gerakan dilakukan, dan (2) mengatur seberapa luas gerakan
yang akan terjaadi. Contoh menulis huruf a secara cepat atau
lambat, menulis huruf a dengan ukuran kecil pada kertas atau huruf
a dengan ukuran besar pada papan tulis.
III. INTEGRASI BANYAK BAGIAN SISTEM PENGATUR MOTORIK TOTAL3.1.
Tingkat SpinalPada medulla spinalis pola-pola terprogram untuk
semua daerah otot pada tubuh, sebagai contoh reflex menghindar
untuk mendorong setiap bagian tubuh untuk menjauh dari sumber
nyeri.3.2. Tingkat Otak BelakangOtak belakang melakukan dua fungsi
utama untuk pengaturan motorik umum pada tubuh: (1) memelihara
tonus aksial tubuh dengan tujuan berdiri tegak dan (2) terus
melakukan modifikasi peningkatan tonus otot dalam respon terhadap
informasi yang datang dari apparatus vestibuler untuk tujuan
memelihara keseimbangan tubuh.
3.3. Tingkat Korteks MotorikSystem korteks motorik menyediakan
banyak sinyal motorik aktivasi bagi medulla spinalis. Sebagian
kerjanya melalui perintah berurutan dan parallel yang terangkai
menjadi pola gerak medulla pada aksi motorik. Mengubah intensitas
berbagai pola atau modifikasi saat pelaksanaannya. 3.4. Fungsi
Serebelum yang Saling berkaitanFungsi serebellum berhubungan dengan
semua tingkat pengatur motorik. Bersama medulla spinalis berfungsi
menguatkan refleks regang. Pada tingkat batang otak serebellum
membuat gerakan sikap tubuh terutama gerakan cepat yang dibutuhkan
oleh system keseimbangan untuk kelancaran gerakan yang berlangsung
terus menerus.
3.5. Fungsi Ganglia Basalis yang saling berkaitanGanglia basalis
merupakan pengatur motorik penting yang seluruhnya berbeda dengan
yang terdapat pada serebellum. Sebagian besar fungsi yang penting
adalah (1) membantu korteks melakukan pola gerakan-gerakan bawah
sadar tetapi yang telah dipelajari dan (2) membantu merencanakan
pola gerakan yang parallel dan berurutan ketika pikiran harus
melakukannya bersama-sama untuk menyempurnakan kerja yang bertujuan
penuh. Jenis pola motorik yang memerlukan ganglia basalis antara
lain pola menulis semua macam huruf yang berbeda-beda, untuk
melempar bola dan untuk mengetik. Ganglia basalis juga diperlukan
untuk memodifikasi pola ini untuk menulis huruf berukuran kecil
atau besar, jadi mengendalikan dimensi pola tersebut.
Muscle Spindle dan Golgi Tendon Organ (GTO) Sistem otot adalah
sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot
polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak
aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah
mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu 1.
Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan
dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula
setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut
dalam keadaan relaksasi.Otot juga berfungsi untuk menghasilkan
pergerakan yang mana semua jenis pergerakan lokomotor dan
manipulasi adalah menerusi tindakan penguncupan otot skeletal
secara agonis-antagonis. Otot juga berfungsi mengawal postur bagi
membolehkan pengekelan bentuk tubuh dan pergerakan yang stabil;
dicapai tindakan penguncupan otot skeletal secara sinergis.Selain
itu juga otot bertindak untuk mengstabilkan sendi semasa berlakunya
tarikan otot ke atas tulang bagi tujuan penjanaan daya. Otot juga
berfungsi sebagai menjana haba yang mana pengucupan otot
menghasilkan haba yang berfungsi mengawal suhu badan. Haba terhasil
daripada pemacahan ATP ke bentuk tenaga.
Otot SpindleMuscle spindle terletak di dalam otot. Muscle
spindle merupakan suatu receptor yang menerima rangsang dari
regangan otot. Regangan yang cepat akan menghasilkan impuls yang
kuat pada muscle spindle. Rangsangan yang kuat akan menyebabkan
refleks muscle spindle yaitu mengirim impuls ke spinal cord menuju
jaringan otot dengan cepat, menyebabkan kontraksi otot yang cepat
dan kuat. Muscle spindle sangat berperan dalam proses pergerakan
atau pengaturan motorik. Peran muscle spindle dalam pengaturan
motorik adalah :1. Mendeteksi perubahan panjang serabut otot.2.
Mendeteksi kecepatan perubahan panjang otot.
Sebetulnya muscle spindle bekerja sebagai suatu pembanding dari
panjang kedua jenis serabut otot intrafusal dan ekstrafusal. Bila
panjang serabut ekstrafusal jauh lebih besar daripada panjang
serabut intrafusal, maka spindle menjadi terangsang untuk
berkontraksi. Sebaliknya, bila panjang serabut ekstrafusal lebih
pendek daripada serabut intrafusal, maka spindle menjadi
terinhibisi (keadaan yang menyebabkan refleks seketika untuk
menghambat terjadinya kontraksi otot). Jadi spindle tersebut dapat
dirangsang atau dihambat. Meregangkan suatu kelompok otot hendaknya
jangan dilakukan secara tiba-tiba. sebab apabila peregangan otot
dilakukan secara tiba-tiba akan merangsang muscle spindle dan ini
menyebabkan refleks regang. Refleks muscle spindle sering disebut
refleks regang atau refleks myotatik. Hal ini disebabkan karena
peregangan otot tersebut merangsang muscle spindle sehingga
menyebabkan kontraksi otot yang bersangkutan.
Muscle spindle salah satu dari propioceptor yang berperan aktif
dalam gerak Stretch Reflex. Stretch reflex adalah respon yang tidak
disadari berupa kontarksi melalui stimulus dari luar yang
menyebabkan otot terulur. Intinya ketika spindle itu terulur, maka
akan mengirim sinyal ke spinal cord, yang mana sinyal tersebut
diolah dan dikirim kembali ke otot yang menyebabkan kontraksi.
Kuatnya respon muscle spindle tersebut ditentukan oleh rata-rata
penguluran. Secara praktek dapat dikatakan bahwa dengan lebih cepat
dan kuat suatu gerak yang diterapkan di otot, maka gerakan yang
lebih bertenaga saat kontraksi otot .Golgi Tendon Organs (GTO). GTO
adalah stretch receptor yang terletak di dalam tendon otot tepat di
luar perlekatannya pada serabut otot tersebut. Refleks GTO bias
terjadi akibat tegangan otot yang berlebihan. Sinyal-sinyal dari
GTO merambat ke medula spinalis yang menyebabkan terjadinya
hambatan respon (negative feed-back) terhadap kontraksi otot yang
terjadi. Hal ini untuk mencegah terjadinya sobekan otot sebagai
akibat tegangan yang berlebihan. Dalam hal ini refleks GTO
merupakan pelindung untuk mencegah terjadinya sobekan otot, namun
dapat juga bekerja sama dengan muscle spindle untuk mengontrol
seluruh kontraksi otot dalam pergerakan tubuh. Sedangkan peran
golgi tendon organs dalam proses pergerakan atau pengaturan motorik
adalah mendeteksi ketegangan selama kontraksi otot atau peregangan
otot. Namun antara golgi tendon organs dengan muscle spindle ada
perbedaan fungsi. Muscle spindle berfungsi untuk mendeteksi
perubahan panjang serabut otot, sedangkan golgi tendon organs
berfungsi mendeteksi ketegangan otot.
Signal dari golgi tendon organs dihantarkan ke medula spinalis
untuk menyebabkan efek refleks pada otot yang bersangkutan. Efek
inhibisi dari golgi tendon organs menyebabkan rileksasi seluruh
otot secara tiba-tiba. Efek inhibisi terjadi pada waktu kontraksi
atau regangan yang kuat pada suatu tendon. Keadaan ini menyebabkan
suatu refleks seketika yang menghambat kontraksi otot serta
tegangan dengan cepat berkurang. Pengurangan tegangan ini berfungsi
sebagai suatu mekanisme protektif untuk mencegah terjadinya robek
pada otot atau lepasnya tendo dari perlekatannya ke tulang. Golgi
Tendon Organ (GTO) adalah propioceptor lain yang punya pengaruh
dalam gerak stretch reflex, GTO terletak di dekat sambungan antara
perut otot dan tendon, yang memiliki fungsi sebagai penghambat
terjadinya kontraksi otot. GTO melindungi otot dari kontraksi yang
berlebihan dan saat GTO terstimulasi maka otot akan rileks. Hal ini
memungkinkan latihan vertical jump dapat mengatur ambang rangsang
aktifasi GTO untuk memaksimalkan tenaga elastik pendukung didalam
otot .
Masing-masing serabut otot dipersarafi sebuah saraf yang disebut
motor neuron dan satu titik dimana saraf itu mempersarafi serabut
otot yang disebut neuromuscular junction atau motor end plate. Satu
motor neuron dapat mempersarafi beberapa serabut otot, motor neuron
dan seluruh serabut itu dipersarafi secara bersamaan yang disebut
motor unit (Chusid, 1993: 67) ada dua cara yang merupakan dasar
untuk meningkatkan tenaga yang dihasilkan, yaitu: 1) meningkatkan
rata-rata stimulasi dari motor unit
2) meningkatkan jumlah motor unit yang teraktifkan
Kontraksi Sumasi dan TetaniSumasi merupakan penjumlahan
kontraksi kedutan otot (twitch) untuk meningkatkan kontraksi otot.
Pada umumnya sumasi terjadi melalui 2 cara yaitu: 1. Dengan
meningkatkan motor unit motorik yang berkontraksi secara serentak
2. Dengan cara meningkatkan kecepatan kontraksi tiap motor unit
Sumasi kontraksi ada dua macam :1. Sumasi temporalDisebut juga
sumasi gelombang karena bentuknya seperti gelombang. Sumasi
temporal dapat terjadi dengan cara mengubah interval rangsangan
(waktu istirahat antara rangsangan pertama dan kedua diperpendek
sehingga rangsangan kedua tepat saat kontraksi pertama akan
relaksasi). Akibatnya kontraksi pertama dan kedua bersatu menjadi
satu kontraksi yang lebih besar (sumasi kontraksi).
2. Sumasi spasialDisebut juga multiple motor unit summation
karena pertambahan besar/amplitudo kontraksi akibat pertambahan
intensitas rangsangan. Dengan meningkatkan intensitas rangsangan
maka makin banyak motor unit yang terangsang, akibatnya kontraksi
akan semakin besar.Pada umumnya sumasi dapat terjadi dengan cara
meningkatkan jumlah unit motorik yang berkontraksi secara serentak
dan dengan meningkatkan kecepatan kontraksi tiap unit motorik.