Top Banner
Definisi Pemeriksaan Penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap.Tujuan Pemeriksaan ini bertujuan (a) Terapeutik yaitu untuk pengobatan tertentu atau (b) Diagnostik yaitu untuk membantu menegakan diagnosis tertentu http://andreassuryablog.blogspot.com/2012/04/pemeriksaan-fisik- dan-pemeriksaan.html http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani6.pdf http://sikkahoder.blogspot.com/2012/04/pemeriksaan-lengkap-untuk- diagnosa-tbc.html 15 Jenis Pemeriksaan Laboratorium 1. Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan penghitungan darah dan selaput darah. 2. Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan medis, begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa mikroba patogen. 3. Parasitologi mengamati parasit. 4. Sitogenetika melibatkan penggunaan darah dan sel lain untuk mendapatkan kariotipe, yang dapat berguna dalam diagnosis prenatal (mis. sindrom Down) juga kanker (beberapa kanker memiliki kromosom abnormal). 5. Virologi dan analisis DNA juga dilakukan di laboratorium klinik yang besar. 6. Patologi bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada bedah seperti masektomi payudara. 7. Koagulasi menganalisis waktu bekuan dan faktor koagulasi. 8. Kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk komponen-komponen yang berbeda.
29

bahan lengkap

Dec 04, 2015

Download

Documents

bahan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: bahan lengkap

Definisi Pemeriksaan Penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap.Tujuan Pemeriksaan ini bertujuan (a) Terapeutik yaitu untuk pengobatan tertentu atau (b) Diagnostik yaitu untuk membantu menegakan diagnosis tertentu

http://andreassuryablog.blogspot.com/2012/04/pemeriksaan-fisik-dan-pemeriksaan.html

http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani6.pdf

http://sikkahoder.blogspot.com/2012/04/pemeriksaan-lengkap-untuk-diagnosa-tbc.html

15 Jenis Pemeriksaan Laboratorium

1. Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan penghitungan

darah dan selaput darah.

2. Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan medis, begitupun

jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa mikroba patogen.

3. Parasitologi mengamati parasit.

4. Sitogenetika melibatkan penggunaan darah dan sel lain untuk mendapatkan kariotipe, yang

dapat berguna dalam diagnosis prenatal (mis. sindrom Down) juga kanker (beberapa kanker

memiliki kromosom abnormal).

5. Virologi dan analisis DNA juga dilakukan di laboratorium klinik yang besar.

6. Patologi bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada

bedah seperti masektomi payudara.

7. Koagulasi menganalisis waktu bekuan dan faktor koagulasi.

8. Kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk komponen-komponen

yang berbeda.

9. Toksikologi menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan, dan toksin lain.

10. Imunologi menguji antibodi.

11. Imunohematologi, atau bank darah menyediakan komponen, derivat, dan produk darah untuk

transfusi.

12. Serologi menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti hepatitis atau HIV.

13. Urinalisis menguji air seni untuk sejumlah analit

14. Histologi memproses jaringan padat yang diambil dari tubuh untuk membuat di kaca

mikroskop dan menguji detail sel.

15. Sitologi menguji usapan sel (seperti dari mulut rahim) untuk membuktikan kanker dan

keadaan lain.http://tddc.itd.unair.ac.id/index.php/jenis-pemeriksaan-laboratorium.html

Page 2: bahan lengkap

http://childrengrowup.wordpress.com/2012/03/09/inilah-15-jenis-pemeriksaan-laboratorium/

Fungsi dan Manfaat Pemeriksaan Laboratorium

Oleh : Dr. Yayuk Nurmalasari

Definisi pemeriksaan lab : Pemeriksaan Laboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis penyakit, guna mendukung atau menyingkirkan diagnosis lainnya. Pemeriksaan laboratorium merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit dalam hal susunan kimia dan mekanisme biokimia tubuh (perubahan ini bisa penyebab atau akibat). Pemeriksaan laboratorium juga sebagai ilmu terapan untuk menganalisa cairan tubuh dan jaringan guna membantu petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan mengobati pasien. 

Pada umumnya diagnosis penyakit dibuat berdasarkan gejala penyakit (keluhan dan tanda), dan gejala ini mengarahkan dokter pada kemungkinan penyakit penyebab. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjang atau menyingkirkan kemungkinan penyakit yang menyebabkan, misalnya dalam pemeriksaan biakan darah pada demam tifoid, jika positif amat mendukung diagnosis, tapi bila negatif tak menyingkirkan diagnosis demam tifoid jika secara klinis dan pemeriksaan lain (misalnya pemeriksan WIDAL) menyokong.  

Dalam diagnosis penyakit kadang-kadang tidaklah mudah, terutama pada permulaan penyakit, gejala klinis penyebabnya masih berupa kemungkinan, meski dokter biasanya dapat menetapkan kemungkinan yang paling tinggi. Karena itu, pada tahap permulaan dokter tidak selalu dapat menentukan diagnosis penyakit. Diperlukan data-data tambahan dari pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain.

Menurut Henry dan Howanitz, para dokter memilih dan mengevaluasi uji-uji laboratorium dalam perawatan pasien sekurang-kurangnya satu dari alasan-alasan berikut ini:1.    Untuk menunjang diagnosis klinis2.    Untuk menyingkirkan kemungkinan suatu diagnosis atau penyakit3.    Untuk digunakan sebagai pedoman terapi atau manajemen4.    Untuk digunakan sebagai panduan prognosis5.    Untuk mendeteksi suatu penyakit (uji saring)

Dari lima hal di atas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan laboratorium memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut: 

Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).

Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi

Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis

Page 3: bahan lengkap

Membantu pemantauan pengobatan Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi

perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan

memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.

Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan

Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit

Beberapa Contoh Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksan laboratorium dilakukan melalui prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sample dari penderita, yang dapat berupa darah, urine (air kencing), faeces, sputum (dahak), atau sampledari hasil biopsy.

Pemeriksaan Hematologi, dapat berupa:Panel pemeriksaan demam, untuk mengetahui adanya penyakit infeksi yang dapat menimbulkan demam. Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan demam adalah: bakteri/kumam penyebab infeksi saluran napas (TBC, Bronchitis), saluran kemih, saluran pencernaan (demam tifoid), darah (demam berdarah, malaria), dan lain-lain.Pemeriksaan fungsi hati dan pertanda hepatitis, untuk mengetahui adanya radang hati dan adanya gangguan pada fungsi hatiPemeriksaan fungsi ginjal dan pemeriksaan kimia darah, untuk faal ginjal Pemeriksaan metabolisme gula, untuk diagnosis dan follow up kadar gula darahPemeriksaan metabolisme lemak, untuk mengetahui kadar lemak darah untuk mendeteksi resiko terhadap kejadian penyakit.Pemeriksaan elektrolit darah 

Pemeriksaan Imunoserologi Pemeriksaan Radiologi: meliputi pemeriksaan rontgen, ultrasonografi (USG), computed

tomography(CT Scan), magnetic resonance imaging (MRI), intravenous pyelography (IVP), dan sebagainya. Dengan berbagai macam pemeriksaan radiologi ini dapat diketahui adanya anomali organ, massa, peradangan, perdarahan, sampai pada penilaian fungsi ekskresi dan kerusakan struktur organ. 

Pemeriksaan urine Pemeriksaan laboratorium pada kehamilan, pemeriksaan laboratorium pra-nikah Pemeriksaan faeces  Pemeriksaan analisa cairan otak  Pemeriksaan analisa getah lambung, duodenum, dan cairan empedu  Pemeriksaan laboratorium lainnya seperti analisa sperma, batu empedu, cairan pleura,

batu ginjal, sputum.

Perlu diingat bahwa penentuan diagnosis suatu penyakit harus dilihat pada penemuan klinis yang didapat, bukan hanya dari pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium hanya sebagai pemeriksaan penunjang untuk diagnosis suatu penyakit.

Daftar Pustaka

Page 4: bahan lengkap

1. Carl E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif, EGC-Jakarta, Edisi 1, halaman 9-15,35-40.

2. Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, EGC-Jakarta, Edisi 2, halaman 14

http://www.forumilmu.com/read/55/29/06/2011/fungsi-dan-manfaat-pemeriksaan-laboratorium.html

http://www.bappebti.go.id/?pg=peraturan_pp_detail&pp_id=1&pp_detail_id=8 . hukum yang berlaku

http://akbarstudy.blogspot.com/2012/04/jenis-pemeriksaan-laboratorium.html . macam-macam pemeriksaan penunjang

tata cara pemeriksaan penunjang Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa,   memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui         faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Terdapat 3 faktor utama yang         dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :       1. Faktor Pra instrumentasi : sebelum dilakukan pemeriksaan.       2. Faktor Instrumentasi : saat pemeriksaan ( analisa ) sample.       3. Faktor Pasca instrumentasi : saat penulisan hasil pemeriksaan.       Pada tahap prainstrumentasi sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas , pasien dan dokter. Karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu /mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi :1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.2. Persiapan penderita.3. Persiapan alat yang akan dipakai.4. Cara pengambilan sample.5. Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) & transportasi.

2.1. PengertianPemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan/sample dari penderita, dapat berupa urine (air kencing), darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil biopsy (www.dokter.indo.net.id.).

2.2. Tujuan1. Mendeteksi penyakit2. Menentukan risiko3. Memantau perkembangan penyakit4. Memantau pengobatan dan lain-lain

Page 5: bahan lengkap

5. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan

2.3. Prosedur pra InstrumentasiPada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas , pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa kerjasama yang baik akan mengganggu /mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium menurut www.dokter.indo.net.id.Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi :1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.2. Persiapan penderita3. Persiapan alat yang akan dipakai4. Cara pengambilan sample5. Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) & transportasi.

Pemahaman instruksi dan pengisian formulirPada tahap ini perlu diperhatikan benar, apa yang diperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat / ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis / diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.

Persiapan penderitaPuasaDua jam setelah makan sebanyak kira-kira 800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume plasma, sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akan berkurang. Perubahan volume plasma akan mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel / µl darah.ObatPenggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12 dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis.Waktu pengambilanUmumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter.

Page 6: bahan lengkap

Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100 µg/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.Posisi pengambilanPosisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10 % demikian pula sebaliknya. Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadi obyek.

Persiapan alatDalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja.Pengambilan darahYang harus dipersiapkan antara lain : kapas alkohol 70 %, karet pembendung (torniket) spuit sekali pakai umumnya 2.5 ml atau 5 ml, penampung kering bertutup dan berlabel. Penampung dapat tanpa anti koagulan atau mengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yang diminta oleh dokter. Kadang-kadang diperlukan pula tabung kapiler polos atau mengandung antikoagulan.Penampungan urinDigunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel, kering, bersih, bertutup rapat dapat steril ( untuk biakan ) atau tidak steril. Untuk urin kumpulan dipakai botol besar kira-kira 2 liter dengan memakai pengawet urin.Penampung khususBiasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan khusus yang lain. Yang penting diingat adalah label harus ditulis lengkap identitas penderita seperti pada formulir termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak tertukar.

Cara pengambilan samplePada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan dengan pasien atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasien lain. Karena kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena vena akan konstriksi. Darah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler. Syarat mutlak lokasi pengambilan darah adalah tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak pucat dan tidak sianosis. Lokasi pengambilan darah vena : umumnya di daerah fossa cubiti yaitu vena cubiti atau di daerah dekat pergelangan tangan. Selain itu salah satu yang harus diperhatikan adalah vena yang dipilih tidak di daerah infus yang terpasang / sepihak harus kontra lateral.Darah arteri dilakukan di daerah lipat paha (arteri femoralis) atau daerah pergelangan tangan

Page 7: bahan lengkap

(arteri radialis). Untuk kapiler umumnya diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah atau jari manis dan anak daun telinga. Khusus pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki atau sisi lateral tumit kaki.a) Cara pengambilan darah kapiler : dilakukan tindakan aseptic dengan alkohol 70 %, biarkan kering lakukan tusukan dengan arah memotong garis sidik jari tetesan pertama dibuang dengan menggunakan kapas kering selanjutnya dapat diambil dengan menggunakan tabung kapiler.b) Cara pengambilan darah vena : Lakukan pembendungan dengan torniket Dilakukan tindakan aseptic dengan alkohol 70 % dengan arah putaran melebar menjauhi titik tengah, biarkan kering Ambil spuit dengan arah mulut jarum dan skala menghadap ke atas Arah tusukan jarum membentuk sudut sekitar 10-30° terhadap permukaan kulit. Bila sudah terkena venanya, isap pelan-pelan darah supaya tidak terjadi hemolisis - cabut jarum, dengan sebelumnya melepas dan menekan daerah tusukan. Jarum dilepas kemudian alirkan darah ke dalam penampung melalui dinding penampung perlahan-lahan sehingga tidak hemolisis. Bila penampung menggunakan antikoagulan segera campur darah dengan mengocok tabung seperti angka 8.Untuk pemeriksaan hematologi biasanya digunakan antikoagulan Na2EDTA / K2EDTA, sedang untuk hemostasis digunakan Na sitrat 0.109 M. Jangan melakukan pembendungan terlalu lama karena akan terjadi perubahan komposisi plasma karena terjadi hemokonsentrasi, selain itu pada darah kapiler jangan menekan-nekan ujung jari karena akan terbawa cairan jaringan.c) Cara pengambilan darah arteri :Siapkan semprit yang telah dibasahi antikoagulan heparin steriltanda-tanda pembuluh darah arteri /nadi adalah terabanya denyutan yang tidak ditemukan pada venabila telah ditemukan arteri, lakukan tindakan asepsis dengan alkohol 70 % dengan 2 jari telunjuk dan jari tengah lakukan fiksasi arteri tersebutkemudian lakukan tusukan / pungsi tegak lurus ( karena letaknya dalam ) sampai terkena arteri tersebut. Bila arteri telah tercapai akan tampak darah yang akan mengalir sendiri oleh tekanan darah ke dalam semprit yang telah mengandung heparin. Cabut semprit dan segera ditutup dengan gabus sehingga tidak terkena udara. Goyangkan semprit sehingga darah tercampur rata dan tidak membeku. Tekan bekas pungsi dengan baik sampai tidak tampak darah mengalir. Hal ini tidak sama dengan vena karena dengan vena lebih mudah membeku daripada arteri.Segera kirim ke laboratorium ( sito )Perbedaan darah arteri dan vena :1) Lokasi tusukan lebih dalam2) Teraba denyutan yang tidak ada pada vena3) Warna darah lebih merah terang dibandingkan vena

Page 8: bahan lengkap

4) Darah akan mengalir sendiri ke dalam semprit.

Penanganan awal sampel & transportasiPada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumber kesalahan ada disini. Yang harus dilakukan :1) Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. Kalau sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya (lunas).2) Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung antikoagulan3) Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah4) Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan5) Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas darah, harus menggunakan suhu 4-8° C dalam air es bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-30 menit. Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien. Pada urin yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah sesuai dengan waktu. Tabel berikut menggambarkan batas waktu maksimum yang diijinkan :- Kadar hemoglobin stabil- Jumlah leukosit 

3.2. Prosedur Pemeriksaana) Penerimaan pasien Menerima pasien di ruang laboratorium dan mempersilahkan pasien untuk duduk dihadapan pemeriksa. Meminta status pengantar pasien dari dokter yang merujuk untuk pemeriksaan laboratorium. Membaca pengantar pemeriksaan. Menanyakan keluhan pasien. Menanyakan Kartu Identitas Penduduk pasien, untuk tujuan pendokumentasian. Mempersiapkan alat dekat pasien. Memberitahukan pasien bahwa prosedur memerlukan pengambilan sample darah dengan menggunakan spuit 3 cc, dan jarum akan ditusukan pada pembuluh darah di tangan pasien. Membebaskan area yang akan di ditusukkan jarum suntik dari kain/lengan baju, meluruskan tangan pasien diatas meja pemeriksa. Pemeriksa mencuci tangan. Selanjutnya masuk dalam prosedur tindakan pemeriksaan haemoglobin cara Sahli.

3.3. Prosedur pemeriksaan haemoglobin cara Sahli

Page 9: bahan lengkap

3.4. Pendokumentasian

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanDari pendahuhuluan, tinjauan teori tinjauan kasus dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :1) Pemeriksaan laboratorium merupakan prosedur pemeriksaan khusus yang dilakukan pada pasien untuk membantu menegakan diagnosis.2) Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang untuk tujuan tertentu misalnya untuk mendeteksi penyakit, menentukan risiko, memantau perkembangan penyakit, memantau pengobatan, dan lain-lain. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan.

DAFTAR PUSTAKAHidayat, Alimul A. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC.Pusat LABKES. 1997. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta : Dit. Jen Binkesmas.www.dokter.indo.net.idwww.prodia.co.id

Kata sulit

2. Wheezing (mengi)

Adalah bunyi seperti bersiul, kontinu, yang durasinya lebih lama dari krekels. Terdengar selama :

inspirasi dan ekspirasi, secara klinis lebih jelas pada saat ekspirasi.

Penyebab : akibat udara melewati jalan napas yang menyempit/tersumbat sebagian. Dapat

dihilangkan dengan batuk.

Dengan karakter suara nyaring, suara terus menerus yang berhubungan dengan aliran udara

melalui jalan nafas yang menyempit (seperti pada asma dan bronchitis kronik). Wheezing dapat

terjadi oleh karena perubahan temperature, allergen, latihan jasmani, dan bahan iritan terhadap

bronkus.

 

3. Ronchi

Adalah bunyi gaduh yang dalam. Terdengar selama : ekspirasi.

Penyebab : gerakan udara melewati jalan napas yang menyempit akibat obstruksi napas.

Obstruksi : sumbatan akibat sekresi, odema, atau tumor.

Contoh : suara ngorok.

Page 10: bahan lengkap

Ronchi kering : suatu bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama waktu ekspirasi disertai adanya mucus/secret pada bronkus. Ada yang high pitch(menciut) misalnya pada asma dan low pitch oleh karena secret yang meningkat pada bronkus yang besar yang dapat juga terdengar waktu inspirasi.

Ronchi basah (krepitasi) : bunyi tambahan yang terdengar tidak kontinyu pada waktu inspirasi seperti bunyi ranting kering yang terbakar, disebabkan oleh secret di dalam alveoli atau bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang, dan kasar. Ronki halus dan sedang dapat disebabkan cairan di alveoli misalnya pada pneumonia dan edema paru, sedangkan ronki kasar misalnya pada bronkiekstatis.

Perbedaan ronchi dan mengi.

Mengi berasal dari bronki dan bronkiolus yang lebih kecil salurannya, terdengar bersuara tinggi

dan bersiul. Biasanya terdengar jelas pada pasien asma.

Ronchi berasal dari bronki dan bronkiolus yang lebih besar salurannya, mempunyai suara yang

rendah, sonor. Biasanya terdengar jelas pada orang ngorok.

 http://nesapramonoagung.wordpress.com/2010/10/14/suara-napas-normal-dan-abnormal/

2.Maksud retraksi adalah kontraksi yang terjadi pada otot perut dan iga yang tertarik ke dalam pada saat kita menarik nafas.Tingkat dan derajat kontraksi dari bekuan darah.

3. Konjungtiva merupakan membran mukosa tipis yang membatasi permukaan dalam dari kelopak mata dan melipat ke belakang membungkus permukaan depan dari bola mata, kecuali bagian jernih di tengah-tengah mata (kornea). Membran ini berisi banyak pembuluh darah dan berubah merah saat terjadi inflamasihttp://doktercute-fetus.blogspot.com/2010/12/konjungtiva.html

4. Definisi:Sputum

Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru, bronkus, dan trakea yang

mungkin dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan. Kata “sputum” yang dipinjam langsung dari

bahasa Latin “meludah.” Disebut juga dahak.

Page 11: bahan lengkap
Page 12: bahan lengkap
Page 13: bahan lengkap
Page 14: bahan lengkap
Page 15: bahan lengkap

PEMERIKSAAN LENGKAP UNTUK DIAGNOSA TBC

  PEMERIKSAAN UNTUK MENDIANOSA TBCUntuk mediagnosa penyakit tuberkulosis dapat di lakukan berbagai pemeriksaan yang akan di paparkan di bawah ini, namun yang lebih di tekankan dalam mendiagnosa adanya penyakit TBC adalah indikasi gejala klinis, sebab gejala klinis yang mendukung ditambah dengan hasil pemeriksaan lain barulah dapat di tentukan diagnosa penyakit TBC, untuk mengetahui gejala klinik penyakit TBC, dapat di baca pada posting saya sebelumnya...DISINI 1.Pemeriksaan   bakteriologi untuk  menemukan  kuman  tuberkulosis  mempunyai  arti  yang sangat penting dalam menegakkan diagnosa.

Bahan - Bahan atau spesimen untuk pemeriksaan bacteriologi     Untuk  mendapatkan  hasil  yang  diharapkan  perlu  diperhatikan  waktu  pengambilan,  tempat     penampungan,  waktu  penyimpanan  dan  cara  pengiriman  bahan  pemeriksaan.     Pada pemeriksaan laboratorium tuberkulosis ada beberapa macam bahan pemeriksaan yaitu:

1.Dahak          Memeriksa dahak  secara  mikroskopis pada  3 spesimen  yang di  kenal dengan  istilah SPS         (sewaktu-pagi-sewaktu)         Dahak  yang  baik  untuk  di  periksa  adalah  dahak  yang  mukopurulen  (  nanah  berwarna            hijau  kekuning-  kuningan)  bukan  ingus  juga  bukan  ludah,  jumlahnya  3-5ml  tiap         pengambilan.

         Pada  orang  dewasa  harus  diperiksa  3  spesimen  dahak  dalam  waktu  2  hari  berturut-         turut.                -sewaktu  :  Dahak  di  kumpulkan  pada  saat  suspek  TBC  datang  berkunjung                                  pertama  kali datang   pelayanan kesehatan. Pada saat pulang suspek                                  membawa sebuah pot untuk mengumpulkan dahak hari kedua.                - pagi       : Dahak  di kumpulkan di  rumah  pada  pagi  hari  kedua,  segera  setelah                                   bagun  tidur.                                  Pot tersebut diantar sendiri ke laboratorium pelayanan kesehatan.                - Sewaktu : Dahak  di  kumpulkan  pada  hari  pada  saat  menyerahkan  dahak  pagi                                  kepada pihak pelayanan kesehatan

2.cairan pleura         Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien efusi pleura untuk menegakkan diagnosis3.liquor cerebrospinal4.bilasan bronkus,5.bilasan lambung          Air  kuras  lambung, Umumnya  anak-anak  atau  penderita yang tidak dapat mengeluarkan          dahak.  Tujuan  dari  kuras  lambung  untuk  mendapatkan  dahak  yang  tertelan.          Dilakukan  pagi hari sebelum makan dan harus cepat dikerjakan

Page 16: bahan lengkap

6.urin          Air  Kemih,  Urin  pagi  hari,  pertama  kali  keluar,  merupakan  urin  pancaran  tengah.          Sebaiknya urin kateter.7.jaringan biopsi.           Pemeriksaan  ini  dilakukan  untuk membantu  menegakkan diagnosis  tuberkulosis.  Bahan           jaringan dapat diperoleh melalui biopsi atau otopsi8.kurasan bronkoalveolar,

Pemeriksaan bakteriologi dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan mikroskopis dan biakana.Pemeriksaan Mikroskopis

Pemeriksaan  ini  adalah  pemeriksaan  hapusan  dahak  mikroskopis  langsung  yang merupakan metode diagnosis standar dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen. Pemeriksaan ini untuk mengidentifikasi  BTA  yang  memegang  peranan  utama  dalam  diagnosis  TB  Paru. Selain tidak  memerlukan  biaya  mahal,  cepat,  mudah  dilakukan,  akurat,  pemeriksaan mikroskopis  merupakan teknologi diagnostik  yang paling sesuai  karena mengindikasikan derajat penularan, risiko kematian serta prioritas   pengobatan.   Pemeriksaan  dahak  dilakukan  selama  3  x  yaitu  2  bulan  setelah  pengobatan,  5  bulan   setelah pengobatan dan  6 bulan setelah pengobatan. Pemeriksaan BTA  dahak  penderita   dilakukan oleh petugas laboratorium Puskesmas.

b.Pemeriksaan biakan kuman

Kultur (biakan), Media yang biasa dipakai adalah media padat Lowenstein Jesen. Dapat  pula Middlebrook  JH11,  juga  sutu  media  padat.  Untuk  perbenihan  kaldu  dapat

Page 17: bahan lengkap

dipakai Middlebrook JH9 dan JH 12. Melakukan  pemeriksaan  biakan  dimaksudkan  untuk mendapatkan  diagnosis  pasti  dan dapat  mendeteksi  mikobakterium  tuberkulosis  dan  juga Mycobacterium Other  Than Tuberculosis (MOTT)c.Uji  kepekaan  kuman  terhadap  obat-obatan  anti  tuberkulosis, tujuan  dari  pemeriksaan

   ini, mencari obat-obatan yang poten  untuk terapi penyakit tuberkulosis.2.   Pemeriksaan darah            Hasil  pemeriksaan  darah  rutin  kurang  menunjukan  indikator  yang  spesifik  untuk tubercolosis. Laju  Endap  Darah (  LED  )  jam  pertama  dan  jam kedua  dibutuhkan. Data ini dapat  di  pakai  sebagai  indikator  tingkat  kestabilan  keadaan  nilai  keseimbangan penderita,  sehingga  dapat  digunakan  untuk  salah  satu  respon  terhadap  pengobatan penderita  serta  kemungkinan  sebagai  predeteksi  tingkat  penyembuhan  penderita.Demikian  pula  kadar  limfosit  dapat  menggambarkan  daya  tahan  tubuh  penderita.  LEDsering  meningkat  pada  proses  aktif,  tetapi  LED  yang  normal  juga  tidak  menyingkirkandiagnosa TBC

    3.uji tuberculin

 Pada  anak,  uji  tuberkulin  merupakan  pemeriksaan  paling  bermanfaat  untuk menunjukkan  sedang/pernah  terinfeksi Mikobakterium  tuberkulosa dan  sering digunakan dalam "Screening  TBC". Efektifitas  dalam  menemukan infeksi TBC  dengan uji tuberkulin adalah lebih dari 90%.

Penderita  anak  umur  kurang  dari  1  tahun  yang  menderita  TBC  aktif  uji  tuberkulin positif  100%,  umur  1–2  tahun  92%,  2–4  tahun  78%,  4–6  tahun  75%,  dan  umur  6–12 tahun 51%. Dari persentase tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar usia anak maka hasil uji tuberkulin semakin kurang spesifik.

Ada beberapa cara  melakukan  uji tuberkulin, namun  sampai sekarang cara mantoux lebih  sering  digunakan.  Lokasi  penyuntikan  uji mantoux umumnya  pada  ½  bagian  atas lengan  bawah  kiri  bagian  depan,  disuntikkan intrakutan(ke  dalam  kulit).Penilaian  uji tuberkulin  dilakukan  48–72  jam  setelah  penyuntikan  dan  diukur  diameter  daripembengkakan (indurasi) yang terjadi.            Uji  tuberkulin  hanya  berguna  untuk  menentukan  adanya  infeksi  TB,  sedangkanpenentuan  sakit  TB  perlu ditinjau dari  klinisnya  dan ditunjang  foto  torak.  Pasien  dengan

Page 18: bahan lengkap

hasil  uji  tuberkulin  positif  belum  tentu  menderita  TB.  Adapun  jika  hasil  uji  tuberkulin negatif,  maka  ada  tiga  kemungkinan,  yaitu  tidak  ada  infeksi  TB,  pasien  sedang mengalami masa inkubasi infeksi TB, atau terjadi alergi.

Penilaian hasil uji tuberculin test :

   1.  Pembengkakan (Indurasi)   : 0–4 mm,uji mantoux negatif.        Arti klinis : tidak ada infeksi Mikobakterium tuberkulosa   2.  Pembengkakan (Indurasi)  : 3–9 mm,uji mantoux meragukan.        Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi atau silang dengan Mikobakterium atipik setelah          vaksinasi BCG.   3.  Pembengkakan (Indurasi)   : = 10 mm,uji mantoux positif.        Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa

4.   Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan  standar  ialah  foto  toraks.  Pemeriksaan  lain  atas  indikasi:  fotolateral,  top lordotik,  oblik,  CT  Scan.  Pada  pemeriksaan  foto  toraks,  tuberkulosis  dapat  memberi gambaran bermacam-macam bentuk.

Gambaran radiologi yang di curigai lesi TBC aktif         -  Bayangan berawan atau nodular di segmen apical  dan posterior lobus atas paru dan        

            segmen superior lobus bawah         -  Kapitas, terutama lebih dari satu di kelilingi bayangan berawan atau noduler         -  Bayangan bercak miler         -  Efusi pleura unilateral

Gambaran radiologi yang di curigai lesi TB inaktif

Page 19: bahan lengkap

         -  Fibrotik pada segmen apikal dan posterior lobus atas         -  Kalsifikasi atau fibrotik         -  Fibrothorak dan atau penebalan pleura

Indikasi Pemeriksaan Foto Toraks         Pada  sebagian  besar  TB  paru,  diagnosis  terutama  ditegakkan  dengan  pemeriksaan         dahak  secara mikroskopis  dan  tidak  memerlukan  foto  toraks.  Namun  pada  kondisi         tertentu  pemeriksaan  foto toraks perlu dilakukan sesuai dengan indikasi sebagai berikut:

                -  Hanya 1  dari  3 spesimen  dahak  SPS hasilnya BTA positif.  Pada  kasus ini                    pemeriksaan foto toraks dada diperlukan untuk mendukung diagnosis TB paru BTA                    positif.                -  Ketiga  spesimen  dahak  hasilnya  tetap  negatif  setelah  3  spesimen  dahak  SPS                      pada pemeriksaan  sebelumnya  hasilnya  BTA  negatif  dan  tidak  ada  perbaikan                     setelah pemberian antibiotika non OAT(non fluoroquinolon                -  Pasien  tersebut  diduga  mengalami  komplikasi  sesak  nafas  berat  yang                     memerlukan penanganan  khusus  (seperti:  pneumotorak,  pleuritis  eksudativa,  efusi                   perikarditis atau  efusi  pleural)  dan  pasien  yang  mengalami  hemoptisis  berat                  (untuk menyingkirkan bronkiektasis atau aspergiloma

5.pemeriksaan khusus

a.BACTEC   Merupakan  pemeriksaan  teknik  yang  lebih  terbaru  yang  dapat  mengidentifikasi kuman   tuberkulosis  secara  lebih  cepat.  Metode  yang  digunakan  adalah  metode radiometrik.  M.      Tuberkulosis  metabolisme  asam  lemak  yang  kemudian menghasilkan  CO2  yang  akan   dideteksi growth  indexnya  oleh  mesin  ini.  Sistem  ini dapat menjadi salah satu alternatif   pemeriksaan biakan secara cepat untuk membantu menegakkan diagnosis dan melakukan uji   kepekaan.

b.PCR   Pemeriksaan ini adalah teknologi canggih yang dapat mendeteksi DNA, termasuk DNA  M.   Tuberkulosis.  Salah  satu  masalah  dalam  pelaksanaan  teknik  ini  adalah kemungkinan   kontaminasi.  Hasil  pemeriksaan  PCR  dapat  membantu  untuk menegakkan  diagnosis   sepanjang  pemeriksaan  tersebut  dikerjakan  dengan  cara benar dan sesuai dengan standar   internasional.   Pada  tuberkulosis pasca primer,  penyebaran  kuman  terjadi  secara  bronkogen, sehingga   penggunaan  sampel  darah  untuk  uji  PCR  tidak  disarankan.  Sebaliknya  bila sampel  yang   diperiksa  merupakan  dahak  dari  penderita  yang  dicurigai  menderita tuberkulosis  paru,   masih  ada  beberapa  faktor yang  perlu dipertimbangkan  sebelum menggunakan PCR sebagai    sarana diagnosis tuberkulosis paru

c.PEMERIKSAAN SEROLOGI

Page 20: bahan lengkap

   -ELISA           Teknik ini merupakan salah satu uji serologi yang dapat mendeteksi respons humoral berupa            proses  antigen  antibodi  yang terjadi.  Kelemahan  utama  dari  teknik  ELISA  ini adalah            pengenceran  serum  yang  tinggi dan  perlu  dilakukan  untuk  mencegah  ikatan            nonspesifik dari imunoglobulin manusia pada plastik

-Immuno crhomotografi tuberculosis (ITC)           Uji ICT adalah uji serologi  untuk mendeteksi  antibodi  M. Tuberkulosis  dalam serum.           Uji  ini  merupakan  uji  diagnostik  tuberkulosis  yang  menggunakan  5  antigen  spesifik            yang berasal dari membran sitoplasma M. Tuberculosis

-PAP (peroksidase anti peroksidase)           Uji ini merupakan salah satu jenis uji yang mendeteksi reaksi serologi yang terjadi

-Mycodot         Uji ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam tubuh manusia. Uji ini menggunakan         antigen lipoarabinomanan yang ditempel dengan alat yang  berbentuk sisir plastik

-Ig G TB         Uji ini adalah salah  satu  pemeriksaan serologi  dengan  cara  mendeteksi  antibodi IgG         dengan antigen spesifik untuk mikobakterium tuberkulosis. Di luar negeri metode ini lebih         sering  digunakan  untuk  mendiagnosa TB  ekstraparu, tetapi  kurang  baik  untuk diagnosa         TB pada anakPemeriksaan Khusus Terhadap Penderita TB     Ada beberapa tehnik baru yang dapat mendeteksi kuman TB, seperti : BACTEC : dengan metode radiometrik, dimana CO2 yang dihasilkan dari metabolisme asam lemak M.tuberculosis dideteksigrowth indexnya. Polymerase chain reaction (PCR) : dengan cara mendeteksi DNA dari M.tuberculosis. pemeriksaan serologis : ELISA, ICT, Mycodot, dan PAP. Pemeriksaan Penunjang Lain Terhadap Penderita TB     Seperti analisa cairan pleura dan histopatologi jaringan, pemeriksaan darah dimana LED biasanya meningkat, tetapi tidak dapat sebagai indikatoryang spesifik pada TB. Uji tuberkulin, di Indonesiadengan prevalensi yang tinggi, uji tuberkulin sebagai alat bantu diagnosis penyakit kurang berarti pada orang dewasa. Uji ini mempunyai makna bila didapatkan konversi, bula atau kepositifan yang didapat besar sekali.