KULIAH UMUM
MEMBUMIKAN IPA TERPADU(APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA IPA
TERPADU)
Materi Disampaian Dalam Rangka Stadium General Program Studi
Pendidikan IPA Tanggal 19 Mei 2011 di Universitas Negeri
Semarang
Oleh Dr. Insih wilujengDosen Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA
UNY
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2011
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA IPA TERPADU?
A. PendahuluanStandards for Science Teacher Preparation (NSTA,
2003: 8) merekomendasikan guru-guru IPA sekolah dasar dan menengah
untuk memiliki kecenderungan interdisipliner pada IPA. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru juga menyebutkan
bahwa kompetensi guru mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya
adalah memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan
IPA dengan matematika dan teknologi. Sebagai usaha untuk memenuhi
tuntutan tersebut, guru-guru IPA SMP/MTs dan calon guru IPA SMP/MTs
hendaknya disiapkan untuk memiliki kompetensi dalam biologi, kimia,
fisika, bumi dan antariksa serta bidang IPA lainnya, seperti
kesehatan, lingkungan, dan astronomi.Program Studi jenjang S1
Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga pendidik dan
kependidikan dengan gelar Sarjana Pendidikan IPA bidang keahlian
pendidikan IPA yang memiliki kompetensi dasar tenaga pendidik
bidang IPA, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.Lulusan Program Studi
Pendidikan IPA memiliki beberapa kewenangan, salah satunya menjadi
guru IPA SMP/MTs. Apabila kita kaitkan dengan rekomendasi guru IPA
sekolah dasar dan menengah dari NSTA (2003: 8) dan Permendiknas
(2007: 26) ternyata juga terdapat kesesuaian, yaitu bahwa guru-guru
IPA sekolah menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner
pada sains (IPA).Kementrian Pendidikan Nasional telah menyusun
panduan pengembangan pembelajaran IPA terpadu sejak tahun 2005,
namun kenyataan di lapangan hampir semua guru IPA SMP/MTs masih
belum menerapkan pembelajaran IPA terpadu tersebut dengan berbagai
alasan. Hasil isian angket dari guru-guru IPA SMP/MTs di wilayah
Yogyakarta dari 4 wilayah kabupaten dan 1 wilayah kota dengan
sampel 20 orang guru IPA SMP dapat ditemukan beberapa alasan belum
dilaksanakannya pembelajaran IPA terpadu antara lain adanya
ketakutan para guru tentang muatan materi kurikulum tidak
tersampaikan, tidak adanya contoh-contoh pembelajaran IPA terpadu
di beberapa buku teks serta belum diperolehnya langkah-langkah
pengembangan pembelajaran IPA terpadu bagi guru SMP/MTs.Mengacu
pada masalah-masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu dalam
kesempatan ini membekali mahasiswa calon guru IPA SMP/MTs untuk
memahami, merencanakan dan nantinya mengimplementasikan IPA
Terpadu. Beberapa permasalahan yang akan kita diskusikan adalah:1.
Apakah IPA terpadu?2. Mengapa IPA Terpadu dibelajarkan pada
siswa?3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran IPA terpadu?
B. Pembahasan1. IPA TerpaduModel pembelajaran terpadu adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi
untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Bermakna
artinya dalam pembelajaran terpadu, siswa akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami
(Kementrian Pendidikan Nasional, 2010: 6). Sedangkan IPA terpadu
adalah sebuah pendekatan integratif yang mensintesis perspektif
(sudut pandang/tinjauan) semua bidang kajian dalam IPA untuk
memecahkan permasalahan. IPA terpadu adalah suatu pendekatan
pembelajaran IPA yang menghubungkan atau menyatu-padukan berbagai
bidang kajian IPA menjadi satu kesatuan bahasan. Pembelajaran IPA
secara terpadu juga harus mencakup dimensi sikap, proses, produk,
aplikasi, dan kreativitas Dari sejumlah model pembelajaran IPA
terpadu yang dikemukakan Fogarty (1991: xv) terdapat empat model
yang potensial untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu,
yaitu connected, webbed, shared, dan integrated. Empat model
tersebut dipilih karena konsep-konsep dalam Kompetensi Dasar (KD)
IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal. Ada sejumlah
KD yang mengandung konsep saling beririsan/tumpang tindih, sehingga
bila dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien.
Konsep-konsep semacam ini memerlukan pembelajaran model integrated
atau shared. Pada model integrated, materi pembelajaran adalah
KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang sepenuhnya beririsan;
sedangkan pada model shared, KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang
dibelajarkan tidak sepenuhnya beririsan, tetapi dimulai dari bagian
yang beririsan. Sejumlah KD lain mengandung konsep yang saling
berkaitan tetapi tidak beririsan. Untuk menghasilkan kompetensi
yang utuh, konsep-konsep atau KD-KD tersebut harus dikaitkan dengan
suatu tema tertentu hingga menyerupai jaring laba-laba. Model
semacam ini disebut webbed. Oleh karena selalu memerlukan tema
pengait, maka model webbed lazim disebut model tematik. Juga
terdapat sejumlah KD yang contoh atau terapan konsepnya bertautan
dengan KD lain. Agar pembelajarannya menghasilkan kompetensi yang
utuh, maka konsep-konsep tersebut harus dipertautkan (connected)
dalam pembelajarannya. Pada model connected ini KD atau konsep
pokok menjadi materi pembelajaran inti, sedangkan contoh atau
terapan konsep yang dikaitkan berfungsi untuk memperkaya. Pada
Tabel 1 disajikan karakteristik pembelajaran terpadu model
integrated, shared, webbed, dan connected (Fogarty, 1991: xv).
Empat model keterpaduan dipilih karena konsep-konsep dalam KD IPA
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan model
yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal. Berikut ini
diberikan contoh untuk masing-masing model.Contoh untuk model
integrated adalah sebagai berikut.KD: 3.1 Menyelidiki sifat-sifat
zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari (Fisika)KD: 4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan
berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia (Kimia)KD:
6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang
dimiliki (Biologi)Tema/Topik: Pemisahan CampuranAlasan pemilihan
model integrated adalah menggabungkan bidang kajian fisika,
biologi, dan kimia dalam suatu konsep pemisahan campuran baik
secara fisika, kimia, dan klasifikasi makhluk hidup berukuran mikro
dan pemisahan campuran bisa dilakukan secara fisika (tanpa reaksi
kimia) dengan reaksi kimia, maupun untuk mengelompokkan makhluk
hidup berukuran mikroTabel 1. Empat Model Pembelajaran IPA Terpadu
yang Potensial untuk Diterapkan
ModelKarakteristik Kelebihan Keterbatasan
integrated Membelajarkan konsep pada beberapa KD yang beririsan
atau tumpang tindihhanya konsep yang beririsan yang dibelajarkan
Contoh: Pemahaman terhadap konsep lebih utuh (holistik) Lebih
efisien Sangat kontekstual KD-KD yang konsepnya beririsan tidak
selalu dalam semester atau kelas yang sama Menuntut wawasan dan
penguasaan materi yang luas Sarana-prasarana, misalnya buku belum
mendukung
Shared
Membelajarkan semua konsep dari beberapa KD, dimulai dari konsep
yang beririsan sebagai unsur pengikat Contoh:
Pemahaman terhadap konsep utuh Efisien Kontekstual KD-KD yang
konsepnya beririsan tidak selalu dalam semester atau kelas yang
sama Menuntut wawasan dan penguasaan materi yang luas
Sarana-prasarana, misalnya buku belum mendukung
temaWebbedMembelajarkan beberapa KD yang berkaitan melalui
sebuah tema
Pemahaman terhadap konsep utuh Kontekstual Dapat dipilih
tema-tema menarik yang dekat dengan kehidupan
KD-KD yang konsepnya berkaitan tidak selalu dalam semester atau
kelas yang sama Tidak mudah menemukan tema pengait yang tepat.
connected(lanjutan)Membelajarkan sebuah KD, konsep-konsep pada
KD tersebut dipertautkan dengan konsep pada KD yang lain
Melihat permasalahan tidak hanya dari satu bidang kajian
Pembelajaran dapat mengikuti KD-KD dalam standar isiKaitan antara
bidang kajian sudah tampak tetapi masih didominasi oleh bidang
kajian tertentu
Contoh untuk model shared adalah sebagai berikut.KD: 5.2
Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
(Fisika)KD: 1.3. Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan (Biologi)KD: 2.3. Mengidentifikasi
macam-macam gerak pada tumbuhan (Biologi)Alasan pemilihan model
shared adalah berbagi pengetahuan di bidang kajian fisika dan
biologi yang berhubungan dengan konsep gerak. Gerak merupakan
konsep fisika yang juga berlaku sebagai salah satu ciri makhluk
hidup
Contoh model webbed adalah sebagai berikutKD: 4.5 Menghindarkan
diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika (Kimia)KD:1.5
Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan (Biologi)Tematik : Rokok dan KesehatanAlasan
pemilihan model webbed adalah menghubungkan bidang kajian biologi
dan kimia dalam suatu jaringan tema untuk menjelaskan tentang rokok
dan kesehatan. Rokok dan kesehatan bisa dijelaskan bahwa rokok
sebagai bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia
Contoh model connected adalah sebagai berikut.KD: 2.1.
Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan netral
melalui alat dan indikator yang tepat (Kimia)KD:2.2.Melakukan
percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari (Kimia)Alasan pemilihan model connected
adalah menghubungkan bidang kajian kimia dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Asam, basa, dan garam merupakan bahan kimia
yang banyak terdapat di lingkungan, termasuk sebagai bahan makanan
manusia. IPA terpadu disebut juga IPA terintegrasi dari Sam
Barrett, et al (1996 : xx-xxii) dalam A Glencoe Program Merrill
Physical Science yang mendesain pembelajaran IPA dengan beberapa
unsur integrasi dalam Activities; Mini-Labs; Problem Solving;
Technology; Skill Builders; Global Connections; Careers, dan
Science and Literatur/Art. Activities memberikan petunjuk tentang
penggunaan peralatan laboratorium atau pendekatan hands-on science;
mini-labs memberi pedoman agar peserta didik dapat merancang dan
melakukan sendiri percobaan dengan peserta didik lain di luar kelas
dengan menggunakan bahan-bahan di sekitar tempat tinggal; problem
solving memberikan tantangan untuk memecahkan masalah dunia nyata
atau pemahaman prinsip IPA; technology menggambarkan penemuan baru,
dan pengembangan instrumen baru serta aplikasi teknologi; skill
builders mengajak peserta didik mempertajam keterampilan IPA
(Science Skill); global connections membantu pada peserta didik
untuk melihat bagaimana peserta didik melihat sains fisika
dihubungkan dengan sains lainnya; careers memberikan gambaran
tentang pekerjaan (karier) apa yang berhubungan dengan konsep IPA
yang dipelajari; sedangkan science and literatur/art memberi
petujuk pada peserta didik untuk mengetahui bahan bacaan
(literature) yang terkait erat dengan konsep yang dipelajari serta
contoh-contoh seni yang berhubungan dengan konsep.Trefil dan Hazen
(2007: xi - xxviii) dalam bukunya yang berjudul The Sciences: An
Integrated Approach, menjelaskan, bahwa ada dua ciri utama yang
membolehkan kita memberikan satu teks yang bertujuan membantu siswa
memperoleh scientific literacy, yaitu adanya organisasi ide-ide
utama dan integrasi jelas dalam sains.Ide-ide utama yang dijelaskan
dalam buku tersebut diorganisasikan dalam tema-tema antara lain:
sains: suatu cara untuk mengetahui; urutan alam semesta; energi,
panas dan hukum kedua termodinamika; listrik dan magnet; radiasi
gelombang elektromagnetik; Albert Einstein dan teori Relativitas;
atom; mekanika kuantum; kombinasi atom; ikatan kimia; materi dan
sifat-sifatnya; inti atom; struktur akhir materi; bintang;
kosmologi; bumi dan planet-planet lain; tektonik lempeng; beberapa
siklus bumi; strategi hidup; sel-sel hidup; molekul-molekul
kehidupan; genetika klasik dan modern; sains baru bagi kehidupan
dan evolusi. Tema-tema tersebut diuraikan dalam ide-ide utama dan
setiap ide utama diintegrasikan dalam seluruh bidang sains, yaitu
fisika, kimia, lingkungan, geologi, kesehatan dan keamanan,
astronomi, teknologi, dan biologi. (Trefil dan Hazen, 2007:
49).
2. Tujuan dan Manfaat IPA TerpaduModel pembelajaran IPA terpadu
direkomendasikan di tingkatan SMP/MTs, karena ternyata memiliki
beberapa tujuan, yaitu: meningkatkan efesiensi dan efektivitas
pembelajaran; meningkatkan minat dan motivasi, serta beberapa
kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus. Model pembelajaran IPA
terpadu juga memiliki beberapa kekuatan dan manfaat, yaitu:
penggabungan berbagai bidang kajian terjadi penghematan waktu,
karena tiga disiplin ilmu (fisika, kimia dan biologi) dapat
sekaligus dibelajarkan (Kemdiknas, 2005: 1). Tumpang tindih materi
dapat menjadi lebih efesien dan efektif untuk dibelajarkan; peserta
didik dapat melihat hubungan yang bermakna antara konsep dari tiga
bidang kajian; meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik,
karena mereka dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih
luas dan lebih mendalam ketika menghadapi situasi pembelajaran;
menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman konsep
dan kepemilikan kompetensi IPA; motivasi belajar peserta didik
dapat diperbaiki dan ditingkatkan; membantu menciptakan struktur
kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta
didik dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga pemahaman
menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, serta memudahkan memahami
hubungan materi IPA dari satu konteks ke konteks lainnya; serta
mampu meningkatkan kerja sama antara guru, guru dengan peserta
didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru
dengan nara sumber; sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar
dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna
(Kemdiknas, 2005:2)Landasan yang mendasari IPA terpadu adalah
sebagai berikut:a. Landasan folosofis progresivisme, yaitu aliran
filsafat pendidikan yang menekankan pada perubahan. Nilai-nilai
berkembang terus karena ada pengalaman-pengalaman baru. Oleh karena
itu, kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa.b. Landasan
Teori Belajar konstruktivisme, yaitu Suatu pandangan tentang
belajar, bahwa belajar dalam diri seseorang adalah membangun
pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan sebelumnya. Kontruktivisme
merupakan suatu teori mengenai bagaimana seseorang belajar.
Konstruktivisme menjelaskan bagaimana manusia membangun pemahaman
dan pengetahuannya mengenai dunia sekitarnya melalui pengenalan
terhadap benda-benda di sekitarnya yang direfleksikannya melalui
pengalamannya c. Landasan yuridis Permendiknas nomor 22 dan 23.
Permendiknas No 24 Tahun 2006 pada pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa
satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum
dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi. Permen Diknas No
41 Tahun 2007 butir II dinyatakan bahwa RPP disusun untuk setiap KD
yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Kemudian, dalam Butir II C nomor 5 dinyatakan pengembangan RPP
memperhatikan prinsip keterkaitan dan keterpaduan, artinya
penyusunan RPP harus memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar
3. Pengembangan IPA secara TerpaduA. Tahap PerencanaanAdapun
aktivitas pada tahap ini meliputi: Menganalisis relevansi KD-KD
yang dipadukan dengan memperhatikan isu yang aktual dan menarik,
kontekstual. Membuat matriks keterhubungan konsep Merumuskan
indikator Memilih Model Keterpaduan (connected, webbed,
integrated)
1) Mengkaji dan memetakan SK dan KD dari bidang kajian yang akan
dipadukanStandar Kompetensi Kompetensi Dasar Model Keterpaduan
Materi Pelajaran Alasan Pemilihan Model dan Lingkup Materi yang
dipadukan Karakter-karakter yang akan dibangun
Fisika 3. Memahami wujud zat dan perubahannya Kimia
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia 3.1
Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapan-nya
dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat Integrated
Wujud zat dan kelarutan Menggabungkan bidang kajian fisika dan
kimia dalam suatu konsep perubahan wujud zat Perubahan wujud zat,
meliputi perubahan secara fisika dan kimia ingin tahu, berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat,
percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri,
bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
B. PelaksanaanApapun model keterpaduan yang dipilih,
pembelajaran harus dijabarkan dari silabus menjadi RPP (Format
Silabus dan RPP terlampir)Penjelasan tentang Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Kegiatan Pendahuluan /Awal KBM Kegiatan
pendahuluan untuk menciptakan suasana awal yang kondusif, sehingga
pembelajaran akan berjalan efektif dan peserta didik dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Kegiatan Inti KBM
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis.
Kegiatan inti meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Eksplorasi : melibatkan siswa untuk (1) mencari
informasi; (2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain; (3) terjadinya interaksi
pada siswa; (4) aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan (5)
melakukan percobaan Elaborasi: (1) membiasakan peserta didik
mencari informasi dari berbagai sumber; (2) memfasilitasi
memunculkan gagasan baru; (3) memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa
takut; (4) berkompetisi untuk meningkatkan prestasi belajar; (5)
membuat laporan eksplorasi Konfirmasi, guru: (1) memberikan umpan
balik; (2) melakukan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi; (3) melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar bermakna Kegiatan Penutup/Akhir Menyimpulkan materi,
pemberian tugas, menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit,
Mendismusikan terapannya dalam kehidupan, evaluasi secara lisan
atau tertulis, dan memberikan penghargaan PenilaianBerpijak pada
Prinsip: Hakikat IPA. (penilaian kognitif, sikap, proses) Model
keterpaduan. (kriteria ketuntasan atau ketercapaian KD pada model
connected, webbed, atau integrated) Teknik dan Bentuk Instrumen
PenilaianTeknik Penilaian Bentuk Instrumen
TesTertulis Pilihan ganda Benar-salah Menjodohkan Pilihan
singkat Uraian
Tes Lisan Daftar pertanyaan
Tes Kinerja Tes tulis keterampilan Tes identifikasi Tes simulasi
Tes uji petik kerja
Penugasan individual atau kelompok Pekerjaan rumah Proyek
Observasi Lembar observasi/lembar pengamatan
Penilaian portofolio Lembar penilaian portofolio
Jurnal Buku catatan jurnal
Penilaian diri Lembar penilaian diri/kuesioner
Penilaian antarteman Lembar penilaian antarteman
Bahan Ajar Ketersedian bahan ajar yang mendukung mutlak
diperlukan. Bahan ajar IPA terpadu harus komprehensif menyajikan
berbagai bidang kajian IPA secara utuh sebagai satu kesatuan yang
saling berkaitan. Bahan ajar tersebut paling tidak harus memuat
contoh-contoh tentang keterkaitan antar konsep dari berbagai bidang
kajian IPA. Cakupan bahan ajar Judul, MP, SK, KD, Indikator, Satuan
Pendidikan Petunjuk belajar (Petunjuk peserta didik/pendidik)
Tujuan yang akan dicapai Informasi pendukung Latihan-latihan
Petunjuk kerja Penilaian Menyusun peta bahan ajar
Materi pembelajaranKDSK
Wujud Zat3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.1 Memban-dingkan
sifat fisika dan sifat kimia zat Fisika Memahami wujud zat dan
perubahannya Kimia Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika
dan kimia
Kelarutan
Lembar kegitan Siswa (LKS) Lembar kegiatan siswa (student work
sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. Lembar kegiatan berisi petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas peserta didik.
Dapat berupa teori dan atau praktik.Langkah-langkah penulisan LKS
sebagai berikut: Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator
dan materi pembelajaran. Menyusun peta kebutuhan LKS Menentukan
judul LKS Menulis LKS Menentukan alat penilaianStruktur LKS secara
umum adalah sebagai berikut: Judul, mata pelajaran, semester,
tempat Petunjuk belajar Kompetensi yang akan dicapai Indikator
Informasi pendukung Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
Penilaian
C. PenutupMencermati beberapa kondisi yang ada di lapangan
tentang belum dilakukannya pembelajaran IPA terpadu dan menyadari
betapa penting dan besarnya tuntutan bagi guru-guru IPA, khususnya
guru IPA SMP, serta berbagai upaya-upaya yang bisa dilakukan guna
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA SMP, maka perlu kiranya
universitas mantan IKIP yang memiliki program studi S1 pendidikan
IPA mulai membekali kompetensi pendidik bagi calon guru IPA SMP.
Salah satu upaya membekali kompetensi pendidik adalah melalui
pengembangan program IPA terpadu/IPA terintegrasi.Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat (2)
menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Empat
kompetensi tersebut juga menjadi kompetensi lulusan Program Studi
Pendidikan IPA jenjang S1 ditambah dengan kompetensi pendidikan
bidang IPA, kompetensi menghadapi masa depan IPA serta kompetensi
dasar-dasar dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut.Lulusan
Program Studi S1 Pendidikan IPA memiliki kewenangan salah satunya
menjadi guru IPA SMP/MTs. Calon guru IPA SMP/MTs harus disiapkan
mengacu pada standar kompetensi pembelajaran IPA di jenjang SMP/MTs
terkait dengan kharakteristik IPA, pembelajaran IPA khususnya
pembelajaran IPA di jenjang SMP/MTs. Pusat Kurikulum, Balitbang
Kementrian Pendidikan Nasional sejak tahun 2005 telah mengembangkan
panduan pengembangan pembelajaran IPA terpadu untuk guru
SMP/MTs.Panduan pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan oleh
Kementrian Pendidikan Nasional memiliki tujuan dan manfaat yang
didukung oleh beberapa model IPA terintegrasi dari Sam Bareet
(1996) dalam Glencoe Program Merril Physical Science, dimana unsur
integrasinya berbagai bentuk kegiatan pembelajaran (activities,
mini labs, problem solving, tecnology, skill builder, global
conection, careers dan literature/art). Robin Fogarty (1991)
merekomendasikan model-model keterpaduan sedangkan James Trafil
(2007) menjabarkan ide utama dalam tema utama, kemudian
mengintegrasikan dalam bidang fisika, kimia, biologi, geologi,
lingkungan, kesehatan, keamanan, astronomi dan teknologi.
Modifikasi beberapa model integrasi IPA terhadap model pengembangan
IPA terpadu Kemdiknas diacu dalam pengembangan IPA terintegrasi
yang digunakan sebagai bekal kompetensi pendidik bagi lulusan yang
nantinya akan mengajar di jenjang SMP/MTs. Pengembangan program IPA
terintegrasi yang akan membekali mahasiswa agar memiliki kompetensi
profesional dan pedagogik, didasarkan pada mata kuliah tahun
pertama bersama calon guru IPA SMP (fisika dasar, biologi dasar dan
kimia dasar) dan mata kuliah pedagogi (IPA dasar, pendidikan IPA,
media pembelajaran IPA, evaluasi pembelajaran IPA dan kurikulum
pembelajaran IPA). Pogram IPA terintegrasi dikembangkan dengan
mempertimbangkan beberapa hasil penelitian terkait dengan
pembelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama (SMP),
kompetensi-kompetensi guru IPA SMP serta standar-standar persiapan
bagi calon guru IPA SMP.Berdasarkan analisis kurikulum S1
Pendidikan IPA ditetapkan daftar mata kuliah prasyarat untuk IPA
terintegrasi/IPA terpadu dari aspek content (materi) dan aspek
pedagogy (pedagogi). Mata kuliah prasyarat aspek content (materi)
yang meliputi Biologi Dasar, Fisika Dasar, Kimia Dasar, Ilmu
Kebumian, Ilmu Lingkungan dan Astronomi sudah sesuai dengan
rekomendasi standar isi (NSTA, 2003:8-9) meliputi standar Biologi,
Kimia dan Fisika. Khusus untuk Ilmu Kebumian (struktur bumi,
karakteristik dan pentingnya lautan, danau, sungai dan siklus air,
karakteristik atmosfer termasuk cuaca, iklim, terjadinya resiko
seperti tornado, badai dan gempa bumi); Astronomi (struktur benda
dan sistem di ruang angkasa, evolusi, sejarah dan tempat dalam
sistem tata surya) masuk dalam standar Fisika. Standar isi khusus
untuk Sains-Fisika sekolah menengah juga sudah sesuai dengan hasil
penelitian Zajkov, et al. (2001: 2) Mata kuliah prasyarat aspek
pedagogik yang meliputi IPA Dasar (metode ilmiah/keterampilan
proses); Pendidikan IPA (model, metode, strategi dan pendekatan
pembelajaran dan media pembelajaran IPA sudah sesuai dengan standar
pedagogik sains SMP yang direkomendasikan oleh Carribean
Examination (2007: 2-6) dan Curriculum Development Center (2002:
13-15). Khusus untuk knowledge of assesment dan knowledge of
curriculum aspek pedagogik (Osman, 2010: 946) muncul pada mata
kuliah Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA serta
Penilaian dan Evaluasi Pendidikan IPA.
15