Top Banner
BAHAN AJAR SOSIOLOGI SMA KLS X SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU KEMASYARAKATAN Oleh : John Muli A. Pengantar Pada awal kelahirannya, sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Auguste Comte dari Perancis di pertengahan abad ke-18. Comte mencetuskan suatu sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan baru yaitu sosiologi. Ia berpendapat bahwa sesungguhnya analisa untuk membedakan “Statistika” dan “Dinamika” sosial, serta analisis masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah didsarkan pada konsesnsus. Dalam perkembangannya, sosiologi membatasi kajiannya terhadap masyarakat sebagai ilmu pengetahuan murni. Ketika berbagai metode penelitian masyarakat mulai di kembangkan, sosiologi dapat diterapkan sebagai ilmu pengetahuan terapan atau priaktis. Misalnya sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi pendidikan, sosiologi agama, sosiologi politik dan lain-lain. Perkembangan sosiologi di Indonesia pada awalnya hanya dipelajari di tingkat perguruan tinggi sebagai ilmu pengetahuan murni. Namun saat ini sosiologi tidak hanya di ajarkan di perguruan tinggi saja, melainkan di ajarkan juga di sekolah menengah pertama (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi IPS SMP). Tujuan sosiologi di berikan kepada siswa sekolah menengah adalah agar siswa sedini mungkin mampuh mengenal, menganalisis, dan memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang masyarakat yang merupakan objek utamanya. Ilmu pengetahuan (Science) adalah suatu kerangka pengetahuan (Knowledge) yang tersusun dan teruji kebenarannya, dan di peroleh melalui suatu penelitian ilmiah. Sementara pengetahuan (Knowledge) adalah kesan yang timbul dalam pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan pancaindra. Kepercayaan (beliefs), takhayul (superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation) ataupun anggapan, tidak termasuk pengetahuan karena tidak dapat di buktikan kebenarannya.
96

Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Jan 01, 2016

Download

Documents

frishya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

BAHAN AJAR SOSIOLOGI SMA KLS X SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU KEMASYARAKATAN

  Oleh : John Muli

A.      PengantarPada awal kelahirannya, sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Auguste Comte dari Perancis di pertengahan abad ke-18. Comte mencetuskan suatu sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan baru yaitu sosiologi. Ia berpendapat bahwa sesungguhnya analisa untuk membedakan “Statistika” dan “Dinamika” sosial, serta analisis masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah didsarkan pada konsesnsus. Dalam perkembangannya, sosiologi membatasi kajiannya terhadap masyarakat sebagai ilmu pengetahuan murni. Ketika berbagai metode penelitian masyarakat mulai di kembangkan, sosiologi dapat diterapkan sebagai ilmu pengetahuan terapan atau priaktis. Misalnya sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi pendidikan, sosiologi agama, sosiologi politik dan lain-lain.Perkembangan sosiologi di Indonesia pada awalnya hanya dipelajari di tingkat perguruan tinggi sebagai ilmu pengetahuan murni. Namun saat ini sosiologi tidak hanya di ajarkan di perguruan tinggi saja, melainkan di ajarkan juga di sekolah menengah pertama (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi IPS SMP). Tujuan sosiologi di berikan kepada siswa sekolah menengah adalah agar siswa sedini mungkin mampuh mengenal, menganalisis, dan memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat.Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang masyarakat yang merupakan objek utamanya. Ilmu pengetahuan (Science) adalah suatu kerangka pengetahuan (Knowledge) yang tersusun dan teruji kebenarannya, dan di peroleh melalui suatu penelitian ilmiah. Sementara pengetahuan (Knowledge) adalah kesan yang timbul dalam pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan pancaindra. Kepercayaan (beliefs), takhayul (superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation) ataupun anggapan, tidak termasuk pengetahuan karena tidak dapat di buktikan kebenarannya.tidak semua pengetahuan merupakan suatu ilmu pengetahuan. pengetahuan yang termasuk ilmu hanyalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Maksudnya adalah adanya urutan-urutan tertentu yang teratur dari unsur-unsur yang merupakan suatu kebulatan sehingga tergambar jelas garis besar dari ilmu pengetahuan tersebut. Sistem dalam ilmu pengetahuan tersebut harus bersifat dinamis, artinya dapat terus berkembang sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.Sosiologi termasuk  ilmu pengetahuan karena sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah, dan mendasarkan kesimpulannya pada bukti-bukti ilmiah. Semua jenis perilaku, misalnya perilaku remaja dapat di telaah secara ilmiah jika kita menggunakan metode ilmiah, yang salah satunya menggunakan metode sosiologi.Secara umum, dikenal adanya empat kelompok ilmu pengetahuan ditinjau dari objeknya, yaitu sebagai berikut :

1.      Ilmu Matematika yang terdiri dari : aljabar, aritmatika, stereometri, statistik, geometri, dan kalkulus.

Page 2: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

2.      Ilmu Pengetahuan Alam, terdiri dari : kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari gejalah-gejalah alam baik yang bersifat hayati (Seperti biologi) maupun yang tidak hayati (seperti fisika, kimia).

3.      Ilmu Pengetahuan Sosial, yang menyoroti perilaku manusia seperti : ilmu politik, ekonomi, sejarah, tata negara, psikologi, komunikasi, hukum, antropologi, sosiologi, geografi, dan arkeologi.

4.      Ilmu Budaya (Humaniora) yang terdiri dari ilmu bahasa, filsafat, agama dan seni.                   Menurut sifatnya, ilmu pengetahuan dapat di bagi dua yakni :

1.      Ilmu eksakta atau bisa disebut ilmu pasti, seperti matematika dan IPA2.      Ilmu Noneksakta atau disebut ilmu sosial. Misalnya : IPS, ilmu budaya, serta ilmu

bahasa.Dari sudut penerapannya, ilmu pengetahuan dibedakan sebagai berikut.

1.      Ilmu pengetahuan murni (pure science), yaitu ilmu pengetahuan yang sifatnya teoritis dan abstrak. Sumber ilmu pengetahuannya adalah salah satunya dari referensi buku.

2.      Ilmu pengetahuan terapan (applied science), yaitu ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut dalam masyarakat dengan membantu kehidupan masyarakat.Teknologi merupakan hasil terapan ilmu pengetahuan murni. Kemajuan ilmu pengetahuan murni akan mendukung kemajuan dalam bidang teknologi. Sebaliknya, kemajuan dalam bidang teknologi akan memajukan ilmu pengetahuan murni. Ilmu pengetahuan murni terutama bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, yaitu untuk mempertinggi mutunya. Adapun tujuan dari ilmu pengetahuan terapan bertujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan murni tersebut dalam masyarakat. Jadi, ada hubungan saling memengaruhi antara ilmu pengetahuan murni dan ilmu pengetahuan terapan. Berikut ini merupakan contoh ilmu murni dan ilmu terapan.

                             ILMU MURNI ILMU TERAPANEkonomi PerusahanKimia FarmasiZoologi PeternakanBotani PertanianGeologi PertambanganAstronomi NavigasiHukum Peradilan

                   B.      Konsep Dasar Sosiologi1.      Konsep dan Definisi Sosiologi

Berbicara mengenai konsep dasar sosiologi terdapat dua pengertian dasar, yaitu sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan sosiologi sebagai metode. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berarti sosiologi merupakan kumpulan ilmu pengetahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan yang  disusun secara sistematis dan logis. Dalam konteks ini, sosiologi memberikan pemecaham atas berbagai masalah dengan pendekatan kemasyarakatan. Sosiologi sebagai metode berarti sosiologi merupakan cara-cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosail dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah.

Page 3: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socious dan logos. Socious (bahasa latin) artinya teman, dan logos (bahasa yunani) yang berarti kata, perkataan atau pembicaraan. Secara harfiah, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.Beberapa definisi mengenai sosiologi (dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, 2002), diantaranya sebagai berikut :

a)      Sosiologi dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat dan tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari “ kehidupan didalam masyarakat” (Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial)

b)      Auguste Comte berpendapat bahwa : sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia sebagai makluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya. Artinya, sosiologi mempelajari segalah aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga dan peradaban.

c)      J.A.A Van Dorn dan C.J. Lammars, mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

d)      William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkof, mengemukakan bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial, dan hasilnya yaitu organisasi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara perorangan dengan perorangan, perorangan dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok.

e)      Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan kelompok

f)       Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi, mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial.

g)      Pitirim A. Sorokin mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari         Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejalah sosial dengan gejalah

nonsosial, seperti pengaruh iklim terhadap watak manusia, dan pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi penduduk.

         Ciri-ciri umum dari semua jenis gejalah atau fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat.

         Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara berbagai gejalah sosial, seperti gejalah ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, dan gerakan masyarakat dengan politik.

2.      Sifat Hakikat SosiologiSifat-sifat hakikat dari ilmu pengetahuan sosiologi adalah sebagai berikut :

a)      Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam ataupun imlu kerohanian.

b)      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan apa yang seharusnya terjadi.

c)      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science)

d)      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya  yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

e)      Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan periihal sifat, hakikat, isi, , dan struktur masyarakat.

Page 4: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

f)       Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terikat dengan metode yang digunakan.

g)      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya sosiologi mengamati dan mempelajari gejalah-gejalah umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.Sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut (dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, 1990).

a)      Sosiologi bersifat empiris karena didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.

b)      Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.

c)   Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi di bentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Kemudian di perbaiki, diperluas, serta di perdalam.

d)      Sosiologi bersifat non etis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.

3.      Objek Studi SosiologiObjek studi sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut.

4.      Kegunaan SosiologiSebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya adalah masyarakat, sosiologi memiliki empat macam kegunaan, yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, dan pemecahan masalah sosial.

a)      Perencanaan sosialPerencanaan sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan. Perencanaan sosial lebih bersifat prefentif. Oleh karena itu, kegiatan berupa pengarahan-pengarahan dan bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik.Beberapa kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial adalah :

1)      Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern sehingga dalam proses pemasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah di lakukan.

2)      Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, juga proses perubahan dan pebgaruh penemuan baru terhadap masyarakat. Ini berarti perencanaan sosial kedepan yang disusun atas dasar kenyataan yang faktual dalam masyarakat oleh sosiologi relatif bisa di percaya.

3)      Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas. Dengan demikian, pelaksanaan suatu perencanaan sosial diharapkan lebih kecil peyimpangannya.

4)      Dengan berpikir secara sosiologis, suatu perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat yang di tinjau dari sudut kebudayaannya, seperti perkembangan IPTEK. Hal ini dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.

5)      Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang fungsinya untuk menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban masyarakat.

Page 5: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

b)      PenelitianDalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain, karena :

1)      Memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris.

2)      Pemahaman terhadap pola-pola  tingkah laku manusia dalam masyarakat3)      Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul

dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif.4)      Kemampuan melihat kecendrungan-kecendrungan arah perubahan pola tingkah

laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu.5)      Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak

dalam pola pikir yang tidak jelas.

c)      PembangunanPembangunan merupakan suatu proses perubahan disegalah bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Proses pembangunan terutama ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, baik secara material maupun secara spiritual. Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi hal-hal sebagai berikut :

1)      Pembangunan harus bersifat rasionalitas.2)      Adanya perencanaan dan proses pembangunan.3)      Peningkatan produktivitas4)      Peningkatan standar kehidupan5)      Kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.

Kegunaan sosiologi dalam usaha-usaha pembangunan (dalam sosiologi suatu pengantar edisi kedua Soerjono Soekanto, 1986) adalah sebagai berikut :

1)      Pada tahap perencanaan, sosiologi dapat berguna didalam mengadakan identifikasi-identifikasi terhadap berbagai kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data-data tersebut mencakup pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, lembaga sosial, dan stratifikasi sosial.

2)      Pada tahap pelaksanaan, pada tahap ini perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan yang ada dalam masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan penelitian terhadap pola-pola kekuasaan dan wewenang yang ada dalam masyarakat. Disamping itu, juga harus diadakan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi.

3)      Pada tahap evaluasi, pada tahap ini diadakan analisis terhadap efek pembangunan. Keberhasilan pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi dan dapat diidentifikasi tentang adanya kekurangan, kemacetan, kemunduran, bahkan mungkin kemerosotan. Melalui evaluasi dapat dilakukan pengadaan, pembetulan, penambahan, dan peningkatan secara proporsional.

d)      pemecahan  masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang membahayakan kehidupan masyarakat. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antara unsur-unsur tersebut. Masalah sosial timbul dari kekurtangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor berikut :

1)      ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran dan bencana alam.2)      Biologis, misalnya penyakit menular dan wabah.

Page 6: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

3)      Psikologis, misalnya penyakit syaraf, bunuh diri, dan disorganisasi jiwa.4)      Kebudayaan, misalnya kejahatan, perceraian, kenakalan remaja, konflik etnis, dan

konflik agama.Disetiap masyarakat terdapat perbedaan persepsi tentang kepincangan-kepincangan yang dianggap masalah sosial. Akan tetapi, pada umumnya yang di anggap masalah sosial yaitu : kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda, peperangan, pelanggaran terhadap norma masyarakat (seperti prostitusi, perjudian, narkoba, dan perilaku seks menyimpang), Masalah kependudukan, dan masalah lingkungan hidup.Didalam mengatasi masalah sosial juga harus melihat aspek sosiologis dengan tidak mengabaikan aspek lain. Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidupan masyarakat. Jadi, diperlukan suatu kerjasama antar ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi secara interdisipliner.

C.      Metode-Metode SosiologiMetode-metode yang sering di gunakan dalam penelitian sosiologi adalah sebagai berikut :

1)      Metode Statistik. Metode ini banyak dipakai untuk menjukan hubungan atau pengaruh kausalitas serta memperkecil prasangka pribadi atau sepihak. Penerapan metode ini yang paling sederhana adalah teknik enumerasi (perhitungan). Jawaban pertanyaan responden dalam bentuk tabel sehingga diketahui hasilnya secara kuantitatif.

2)      Metode Eksperimen (Percobaan). Metode ini dilakukan terhadap dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Metode ini membandingkan hasil percobaan kedua kelompok tersebut. Ada dua macam metode eksperimen, yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan.

3)      Metode Induktif dan Deduktif. Metode induktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah umum dengan mempelajari gejalah yang khusus. Metode deduktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari gejalah yang umum.

4)      Metode Studi Kasus. Metode ini digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa-peristiwa tertentu. Misalnya gerakan-gerakan buruh untuk menuntut kenaikan gaji, gerakan mahasiswa untuk memprotes kenaikan harha BBM, dan lain lain.

5)      Metode Survei Lapangan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang hanya ada pada kehidupan masyarakat secara langsung. Data diperoleh melalui angket, wawancara, ataupun observasi secara langsung. Persiapan-persiapan yang dilakaukan adalah menentukan populasi yang hendak diteliti, sekaligus menentukan sampel objek penelitian, membuat instrumen (angket) dengan bahasa yang dapat di pahami objek, melakukan pendekatan sosial, dan persiapan lainnya.

6)      Metode Partisipasi. Metode ini digunakan untuk mengadakan penelitian mendalam tentang kehidupan kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa mengungkapkan identitas sebagai peneliti. Peneliti tidak boleh secara emosional terhadap kelompok yang ditelitinya. Hal itu akan menyebabkan peneliti kehilangan jejak tentang apa yang dicari dalam penelitian itu.

7)      Metode Empiris dan Rasionalitis. Metode empiris menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam masyarakat melalui penelitian. Metode rasionalistis, mengutamakan

Page 7: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

pemikiran yang sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.

8)      Metode Fungsionalisme. Metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.

9)      Metode Studi Pustaka. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mangambil data atau keterangan dari buku-buku literatur di perpustakaan. Kelebihan dari metode ini adalah dapat memperoleh banyak sumber tanpa memerlukan banyak biaya, tenaga dan waktu karena buku-bukunya terkumpul didalam ruangan perpustakaan. Akan tetapi, yang menjadi kelemahannya adalah  dibutuhkan kepandaian peneliti untuk mencari buku-buku yang relevan agar dapat dipakai sebagai sumber perolehan data dalam penetian tersebut.Metode-metode sosiologi yang tersebut diatas bersifat saling melengkapi dan para ahli sosioloi sering kali menggunakan lebih dari satu metode untuk menyelidiki objeknya.

D.     Konsep-Konsep Tentang Realitas Sosial Budaya

Realitas sosial budaya mengandung arti kenyataan-kenyataan sosial budaya disekitar lingkungan masyarakat tertentu. Kenyataan sosial budaya ini terjadi karena adanya pola-pola hubungan yang terjadi dalam masyarakat. Pola-pola hubungan tersebut dapat menciptakan kestabilan, tetapi dapat juga menimbulkan konflik. Misalnya kenaikan BBM baru-baru ini, menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Ada yang melalkuakn demo dijalan, tetapi ada pula yang   menanggapinya dengan sikap pasrah. Realitas sosial ini akan selalu ada dalam masyarakat seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat. Berikut ini beberap realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat, yakni sebagai berikut :

1)      Masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membinah kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu dalam waktu yang cukup lama.Dari pengertian di atas, dapat dilihat bahwa masyarakat merupakan organisasi manusia yang selalu berhubungan satu sama lain dan memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut :

a.      Orang-orang dalam jumlah yang relatif besar yang saling berinteraksi, baik antara individu dengan kelompok maupun antar kelompok sehingga menjadi satu kesatuan sosial budaya.

b.      Adanya kerjasama secara otomatis terjadi dalam setiap masyarakat, baik dalam skala kecil (antar individu) maupun dalam skala besar (antar kelompok). Kerjasama ini meliputi berbagai aspek kehidupan , seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

c.       Berada dalam wilayah dengan batas-batas tertentu yang merupakan wadah tempat berlangsungnya suatu tata kehidupan. Ada dua macam wilayah yang dikemukakan oleh Robert Lawang (Konsep dasar Sosiologi 2004) disebut satuan administratif (desa-kecamatan-kabupaten-propinsi), dan satuan teritorial (kawasan pedesaan-perkotaan).

d.      Berlangsung dalam waktu yang relatif lama, serta memiliki norma sosial     tertentu yang menjadi pedoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.Konsep masyarakat tidak berdiri sendiri, tetapi erat hubungan dengan lingkungan. Hal tersebut berarti bahwa ketika seseorang berinteraksi dengan sesamanya, maka lingkungan menjadi faktor mempengaruhi sikap-sikap, perasaan, perlakuan, dan kebiasaan-kebiasaan yang ada dilingkungannya. Misalnya : lingkungan keluarga,

Page 8: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

para remaja yang sebaya, lingkungan kerja, dan lingkungan kampus. Dimasing-masing lingkungan itulah ia akan masuk sebagai anggota kelompoknya. Oleh karena itu, ia dapat menyertakan , memainkan sifat dan kehendak anggota kelompoknya bahkan kadang-kadang menciptakan, meciptakan, meminjam, dan memperkenalkan perilaku yang berbeda dalam masyarakatnya.

2)      Interaksi Sosial. Interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, antar individu dengan kelompok dan antar kelompok.

3)      Status dan Peranan. Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat. Status mewrupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis. Peran merupakan tindakan atau perilaku dari orang yang memiliki status tertentu. Peran merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis. Status dan peran tidak dapat dipisahkan, keduanya saling beriringan. Misalnya : status seorang sultan mengharuskan ia berperan sebagai tokoh panutan masyarakat.

4)      Nilai Sosial. Nilai sosial adalah segalah sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan. Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan (mores).

5)      Norma Sosialnorma merupakan wujud konkret dari nilai sosial. Norma di buat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar. Agar norma di patuhi oleh semua warga masyarakat, maka norma dilengkapi dengan sanksi. Sanksi adalah alat untuk menekan    atau memaksa masyarakat untuk mematuhi nilai-nilai yang telah disepakati. Ada emapt macam norma yang ada dalam masyarakat, antara lain :

a.      Norma Agama, yaitu petunjuk hidup yang berupa perintah dan larangan agar manusia berada dalam jalan yang dikehendaki Tuhan. Misalnya : dilarang mencuri.

b.      Norma Adat atau kebiasaan, yaitu norma yang berkaitan dengan sistem penyelenggaraan hidup yang terjadi secara berulang-ulang karena dibakukan dan diyakini sebagai sebagai sesuatu yang baik. Contohnya : norma adat yaitu adat pembagian warisan.

c.       Norma Kesusilaan atau kesopanan, yaitu tuntutan perilaku yang harus di patuhi oleh setiap warga masyarakat. Norma ini memiliki substansi pokok mengenai penghargaan terhadap harkat dan martabat orang lain. Contohnya : cara berpakaian.

d.      Norma Hukum, yaitu norma masyarakat yang dibuat oleh lembaga-lembaga berwenang, seperti MPR,DPR,DPD, dan pemerintah. Di Indonesia norma hukum terdiri dari hukum perdata dan hukum pidana. Ciri-ciri norma hukum antara lain bersifat eksplisit, memaksa, dan dibuat oleh lembaga yang berwenang untuk mengatur perilaku sosial warga masyarakat. Norma ini dapat lebih menjamin tertib sosial  yang ada dalam masyarakat dibandingkan dengan norma-norma lainnya.

6)      Lembaga Sosial (Pranata Sosial). Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisasi yang mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umum tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat di angga penting. Ada lima lembaga sosial yang terdapat di masyarakat, yaitu lembaga keluarga, lembaga keagamaan, lembaga pemerintah, lembaga perekonomian dan lembaga pendidikan.

7)       Sosialisasi. Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah-tengah masyarakat. Melalui prose sosialisasi, seseorang individu akan memperoleh

Page 9: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan.

8)      Perilaku Menyimpang. Perilaku menyimpang merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat bersumber beberapa di bawah ini, antara lain :

a.      Tidak berfungsinya aparat hukumb.      Memburuknya situasi sosial budaya masyarakat, seperti depresi dan resesi

ekonomi, peperangan dan bencana alam.c.       Tidak berhasilnya proses pewarisan budaya, misalnya melalui pendidikan didalam

keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.d.      Proses sosialisasi   yang tidak sempurna atau tidak lengkap, serta karena proses

sosialisasi terhadap sub-sub kebudayaan yang menyimpang.9)      Pengendalian Sosial. Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban

agar tata hubungan antar warga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar. Untuk kepentingan ini, masyarakat menciptakan norma sebagai pedoman perilaku yang pelaksanaanya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian. Usaha yang dilakukan agar masyarakat berpeilaku sesuai dengan norma dan nilai yang belaku di masyarakat disebut pengendalian sosial.. dalam pelaksanaan pengendalian sosial diperlukan beberapa perangkat, antara lain norma, lembaga/institusi, dan personel-personel penegak hukum.

10)  Proses Sosial. Proses sosial merupakan proses interaksi dan komunikasi antar komponen masyarakat dari waktu ke waktu sehingga mewujudkan suatu perubahan. Dalam suatu proses sosial terdapat komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu sebagai berikut :

a.      Struktur sosial, yaitu susunan masyarakat secara komprehensif yang menyangkut individu-individu, tata niali, organisasi sosial, dan struktur budayanya. Struktur sosial merupakan suatu bangunan masyarakat yang abstrak dan menentukan bagaimana corak gerakan masyarakat itu menuju suatu perubahan.

b.      Interaksi sosial, yaitu keseluruhan jalinan antar warga masyarakat, baik secara individu, maupun secara kelompok  dalam menyelenggarakan kehidupannya.

c.       Struktur alam lingkungan yang meliputi aspek letak, bentang alam, iklim, flora, dan fauna. Komponen ini merupakan salah satu komponen yang turut serta dalam mempengaruhi bagaimana jalannya proses sosial dalam suatu masyarakat. Masyarakat yang kondisi alamnya tidak ramah akan memberikan dorongan yang kuat bagi warganya untuk berusaha secara maksimal dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya, contohnya masyarakat Jepang. Sebaliknya, masyarakat yang di dukung oleh kondisi alam yang serba berlimpah dapat memberikan dorongan yang negatif, seperti malas dan apatis sehingga terbentuklah suatu etos kerja yang lamban dan formalistik. Contohnya masyarakat Indonesia.

11)  Perubahan Sosial. Perubahan sosial budaya adalah perubahan struktur sosial budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang di anggap ideal. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya dalam suatu masyarakat adalah :

a.      Perubahan lingkungan alamb.      Perubahan situasi kependudukanc.       Perubahan struktur sosial dan budaya, dand.      Perubahan nilai dan sikap.12)   Kebudayaan. Kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia

dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti luas, kebudayaan merupakan segalah sesuatu yang berada di muka bumi ini yang keberadaanya diciptakan oleh manusia.

Page 10: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Wujud dari kebudayaan (Pengantar Antropologi I, Koentjaraningrat, 1996) itu dapat berbentuk :

a.      Artefak, yaitu benda-benda yang merupakan hasil karya manusiab.      Sistem aktifitas, yaitu seperti berbagai jenis tarian, olah raga, kegiatan-kegiatan

sosial, dan kegiatan ritual.c.       Sistem ide atau gagasan, yaitu suatu pola pikir yang ada dalam pikiran manusia. Ide

merupakan bentuk budaya abstrak yang mengawali suatu perilaku ataupun hasil perilaku bagi setiap bangsa. Sistem ide ini sangat mempengaruhi oleh nilai-nilai yang di anut oleh anggota masyarakat.Kebudayaan secara universal terdiri dari tujuh unsur utama, yaitu :

a.Sistem komunikasi (bahasa)b.Sistem kepercayaan (religi)c. Sistem kesenian (seni)d.Sistem organisasi sosial (sistem kemasyarakatan)e.Sistem mata pencaharian (sistem ekonomi)f.  Sistem ilmu pengetahuang.Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)

E.      Hubungan Antara Berbagai Konsep Realitas Sosial Budaya1.       Masyarakat dan  Kebudayaan.

Masyarakat dan kebudayaan seperti dua sis mata uang yang tak dapat dipisahkan. Berbicara

tentang masyarakat tentu tak akan lepas dari konsep budaya. Karena kebudayaan adalah

segalah sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh masyarakat. Dalam

proses pergaulannya, masyarakat akan menghasilkan budaya yang selanjutnya akan dipakai

sebagai sarana penyelenggaraan kehidupan bersama. Oleh sebab itu, konsep masyarakat dan

konsep kebudayaan merupakan dua hal yang senantiasa berkaitan dan membentuk suatu

sistem.

2.       Masyarakat dan Interaksi Sosial.

Dalam kehidupan, manusia senantiasa membutuhkan pertolongan manusia yang lain (zoon

politicon). Oleh sebab itu, masyarakat selalu melakukan interaksi sosial, baik antar individu,

antara individu dan kelompok, maupun antar kelompok. Jadi masyarakat dan interaksi sosial

tidak dapat di pisahkan.

3.       Status dan Peranan.

Status sosial (kedudukan) merupakan posisi seseorang di tengah-tengah masyarakat. Status

dan peranan selalu berkaitan. Peranan merupakan perilaku yang diharapkan dari seseorang

yang memiliki status tertentu.

4.       Nilai, Norma dan lembaga Sosial.

Untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat dibutuhkan suatu perangkat pengaturan tertib

sosial yang dinamakan pranata sosial. Dalam pranata sosial ini norma-norma dan nilai-nilai

sosial akan menjadi sebuah pedoman berperilaku dalam masyarakat. Pranata sosial ini di buat

oleh lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Lembaga sosial dapat mengontrol apakah

suatu norma berjalan dengan baik atau sebaliknya. Contohnya, lembaga peradilan dapat

memberikan sanksi pada orang yang melanggar norma hukum.

5.       Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.

Adanya perilaku menyimpang akan mengancam keseimbangan dalam masyarakat. Oleh sebab

itu, diperlukan pengendalian sosial. Dengan pengendalian sosial yang efektif, maka perilaku

menyimpang akan mengalami penurunan. Selanjutnya, dengan menurunnya perilaku

menyimpang, maka pengendalian sosial menjadi berkurang intentitasnya.. demikian terjadi terus

Page 11: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

menerusmembentuk suatu korelasi sebab akibat antara perilaku menyimpang dan pengendalian

sosial dalam suatu masyarakat.F.       Data Tentang Realitas Sosial dan Permasalahan Sosial.

Data merupakan fakta atau keterangan mengenai suatu fenomena yang terjadi di lapangan. Untuk meneliti atau mengetahui sebab terjadinya suatu fenomena sosial diperlukan data yang akurat. Data sosiologi dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti wawancara dengan responden, dan melakukan pengamatan langsung terhadap pola kehidupan respondenAdapun fenomena sosial adalah gejalah-gejalah yang terjadi dalam masyarakat yang sifatnya luar biasa. Fenomena-fenomena sosial merupakan bentuk-bentuk kenisbian dari tata pergaulan masyarakat majemuk seperti di Indonesia. Fenomena ini dapat berupa perubahan gaya hidup, tata cara pergaulan, perubahan sistem kemasyarakatan, maupun hal-hal yang dapat memicu terjadinya masalah-masalah sosial. Berikut ini ada beberapa fenomena-fenomena sosial di masyarakat berdasarkan hasil penelitian dan data statistik yang perlu mendapat perhatian dari keseluruhan komponen bangsa, yaitu antara lain :

1.      Penurunan Kualitas Moral (Demoralisasi).Dewasa ini banyak di jumpai keadaan dimana kualitas moral yang terjadi di masyarakat mengalami penurunan. Hal inilah yang dinamakan demoralisasi. Brooks dan Gable (1997) mengatakan bahwa demoralisasi berhubungan dengan rendahnya standar moral dan penepatan nilai serta norma dalam masyarakat. Beberapa indikasi yang menunjukan suatu bangsa mengalami gejalah demoralisasi adalah sebagai berikut :

a.      Kuantitas dan kualitas kriminalitas sosial semakin meningkat, seperti pemerkosaan, pencurian, perampokan dan pembunuhan.

b.      Terjadinya kerusuhan yang bersifat anarkis, seperti pembakaran rumah, perusakan fasilitas umum, dan penjarahan.

c.       Konflik sosial semakin marak, baik vertikal maupun horisontal.d.      Tindakan korupsi merajalela.e.      Meningkatnya jumlah pemakai dan pengedar narkoba di kalangan masyarakat.f.        Pergaulan bebas semakin merajalela.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan demoralisasi di kalangan masyarakat antara lain :

a.krisis ekonomi yang berkepanjanganb.pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sehingga mengakibatkan jumlah pencari

kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja.c. Menurunya kewibawaan pemerintah yang ditandai dengan tidak berhasilnya

pemerintah memenuhi tuntutan rakyat.d.Meningkatnya angka kemiskinan.e. Menurunnya kualitas aparat penegak hukum, seperti kepolisisan, kejaksaan, dan

kehakiman.f.   Adanya sikap-sikap negatif seperti malas, boros, tidak disiplin, serta sikap apatis

yang akhirnya untuk mencapai sesuatu dengan jalan pintas.g. Keengganan memahami dan medalami ajaran-ajaran agama.

2.      Terorisme.Terorisme merupakan tindakan yang membuat kerusakan-kerusakan didalam masyarakat dengan tujuan menyebarkan rasa takut serta mengancam keselamatan publik. Tindakan ini muncul salah satunya akibat adanya rasa ketidakadilan dan pemahaman keagamaan yang sempit. Tidakan terorisme dapat dilakukan oelh siapa

Page 12: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

pun tanpa mengenal suku, ras, dan agama. Motif yang digunakan pun bermacam-macam. Contohnya aksi pelemparan bom molotof ke kantor DPD oleh satu partai poitik di kota Depok. Beberapa akibat yang timbul dari tindakan terorisme antara lain :

a.      Jatuhnya korban jiwa dan materib.      Menurunnya sektor pendapatan bidang pariwisatac.       Adanya rasa takut akan keselamatan jiwa (trauma)

3.      Merebaknya Kasus Perdagangan Anak.Aris Merdeka Sirait, sekjen Komnas Anak mengemukakan bahwa Indonesia merupakan pemasok perdaganagan anak dan wanita (trafficking) terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan lembaganya, terdapat sekitar 200 sampai 300 ribu pekerja seks komersial (PSK) berusia di bawah 18 tahun.Terdakang ada rang tua yang menjual anaknya karena terhimpit beban eknomi. Adapula yang tertipu merelakan anak mereka untuk bekerja di luar kota, dengan harapan memperoleh masa depan yang lebih baik, padahal mereka dipekerjakan sebagai pekerja seks komesrsial.

4.      Meningkatnya Angka Kemiskinan.Krisi multidimensional yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan jumlah penduduk miskin di Indonesia semakin bertambah. Mengutip data pusat statistik, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan maret 2006 sebesar 39,5 juta (17,75%). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan februari 2005 yang berjumlah 35,10 juta (15,97%), maka jumalah penduduk miskin meningkat sebesar 3,95 juta. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya angka pengangguran, sementara harga barang-barang di pasaran terus meningkat. Krisis ekonomi yang berkepanjangan berpengaruh pada perekonomian negara sehimgga pemerintah mengambil kebijakansanaan, seperti menaikan harga BBM. Bagi penduduk miskin pemerintah memberikan dana kompensasi BBM, namun masi saja ada kesalahan teknis sehingga dana kompensasi tersebut tidak sampai pada sasaran.Beberapa akibat yang ditimbulkan dari meningkatnya angka kemiskinan antara lain :

a.      Penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat kekurangan gizi, contohnya kasus busung lapar di beberapa daerah yang akhir-akhir ini semakin meningkat, dan

b.      Munculnya demoralisasi yang ditandai dengan meningkatnya angka kriminalitas.5.      Kenakalan remaja (Delinkuensi).

Kenakanlan remaja adalah semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang di akui bersama) yang ditujukan pada orang lain, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain. Contohnya pemerkosaan dan kumpul kebo. Hai ini merupakan tindakan penyimpangan sosial yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Page 13: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

BAB I

PENDAHULUAN

A. IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 PayakumbuhAlamat Sekolah : Jl. Merapi 04 PayakumbuhMata Pelajaran : SosiologiKelas/Semester : X/2 (pertemuan 1-5)

B. STAN DAR KOMPETENSI

“Memahami Nilai Dan Norma Dalam Proses Pengembangan Kepribadian "

C. KOMPETENSI DASAR

"Menjelaskan Sosialisasi Sebagai Proses Dalam Pembentukan Kepribadian"

D. INDIKATOR

      Menjelaskan pengertian sosialisasi berdasarkan pendapat para ahli      Menjelaskan tujuan sosialisasi      Menjelaskan tahapan proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian      Menjelaskan agen sosialisasi      Menjelaskan bentuk-bentuk sosialisasi      Menjelaskan tipe-tipe sosialisasi      Menjelaskan pengertian kepribadian.      Menjelaskan faktor pembentuk kepribadian      Menjelaskan unsur-unsur penyusun kepribadian.      Menjelaskan hubungan sosialisasi dengan kepribadian.      Menjelaskan pengertian kebudayaan      Menjelaskan unsur-unsur kebudayaan.      Menjelaskan hubungan kebudayaan dengan kepribadian.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

      Siswa dapat menjelaskan pengertian sosialisasi berdasarkan pendapat para ahli      Siswa dapat menjelaskan tujuan sosialisasi      Siswa dapat menjelaskan tahapan proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian      Siswa dapat menjelaskan agen sosialisasi      Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk sosialisasi      Siswa dapat menjelaskan tipe-tipe sosialisasi      Siswa dapat menjelaskan pengertian kepribadian.      Siswa dapat menjelaskan faktor pembentuk kepribadian      Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur penyusun kepribadian.      Siswa dapat menjelaskan hubungan sosialisasi dengan kepribadian.      Siswa dapat menjelaskan pengertian kebudayaan

Page 14: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

      Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur kebudayaan.      Siswa dapat menjelaskan hubungan kebudayaan dengan kepribadian

SOSIALISASI DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

A. Pengertian Sosialisasi

Manusia berbeda dari binatang. Perilaku pada binatang dikendalikan oleh instink/naluri yang merupakan bawaan sejak awal kehidupannya. Binatang tidak menentukan apa yang harus dimakannya, karena hal itu sudah diatur oleh naluri. Binatang dapat hidup dan melakukan hubungan berdasarkan nalurinya.

Manusia merupakan mahluk tidak berdaya kalau hanya mengandalkan nalurinya. Naluri manusia tidak selengkap dan sekuat pada binatang. Untuk mengisi kekosongan dalam kehidupannya manusia mengembangkan kebudayaan. Manusia harus memutuskan sendiri apa yang akan dimakan dan juga kebiasaan-kebiasaan lain yang kemudian menjadi bagian dari kebudayaannya. Manusia mengembangkan kebiasaan tentang apa yang dimakan, sehingga terdapat perbedaan makanan pokok di antara kelompok/masyarakat. Demikian juga dalam hal hubungan antara laki-laki dengan perempuan, kebiasaan yang berkembang dalam setiap kelompok menghasilkan bermacam-macam sistem pernikahan dan kekerabatan yang berbeda satu dengan lainnya. Dengan kata lain, kebiasaan-kebiasaan pada manusia/masyarakat diperoleh melalui proses belajar, yang disebut sosialisasi. Berikut beberapa definisi mengenai sosialisasi.

Charlotte Buller sosialisasi adalah proses yang membantuk individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berfikir kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

Peter l. Berger sosialisasi adalah suatu proses ketika seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

Soerjono Soekanto sosialisasi merupakan proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

Koentjaraningrat sosialisasi merupakan suatu proses, yaitu proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses tersebut seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

Irvin L. child dalam bukunya sosialization mengatakan bahwa sosialisasi adalah segenap proses individu yang dilahirkan dengan banyak sekali potensi tingkah laku. Dituntut untuk mengembangkan potensi tingkah laku aktualnya, yang dibatasi di dalam satu jajaran menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.

Hasan Shadily; Sosialisasi adalah proses di mana seseorang mulai menerima dan menyesuaikan diri terhadap adat istiadat suatu golongan. Di mana lambat laun ia akan merasa sebagian di golongan itu.

Robert M.Z. Lawang: Sosialisasi adalah proses mempelajari nilai, norma, peran dan persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan seseorang dapat berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sosial.

Horton dan Hunt: Suatu proses yang terjadi ketika seorang individu menghayati nilai-nilai dan norma-norma kelompok di mana ia hidup sehingga terbentuklah kepribadiannya.

Sosialisasi mencakup beberapa hal sebagai berikut : Kegiatan belajar menurut Dimyati dan kawan-kawan, belajar adalah peristiwa komplek dan berkelanjutan yang berlangsung setiap hari.

Penyesuain diri

Pengalaman mental. Pengalaman seseorang sebagai hasil dari proses sosialisasi dan internalisasi nilai akan mengakibatkan terbentuknya sikap pada diri seseorang.

Page 15: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Dalam proses sosialisasi terjadi paling tidak tiga proses, yaitu: (1) belajar nilai dan norma (sosialisasi), (2) menjadikan nilai dan norma yang dipelajari tersebut sebagai milik diri (internalisasi), dan (3) membiasakan tindakan dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang telah menjadi miliknya (enkulturasi).

1. Fungsi Sosialisasi

1)       Bagi individu: agar dapat hidup secara wajar dalam kelompo/masyarakatnya, sehingga tidak aneh dan diterima oleh warga masyarakat lain serta dapat berpartisipasi aktif sebagai anggota masyarakat

2)       Bagi masyarakat: menciptakan keteraturan sosial melalui / dengan memfungsikan sosialisasi sebagai sarana pewarisan nilai dan norma serta pengendalian sosial.

2. Tujuan Sosialisasi

1)       sosialisasi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dapat memberikan kepada si anak bekal untuk mampu berinteraksi dengan masyarakat.

2)       Supaya masyarakat tetap dengan semua nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.3)       Memberi dan menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien mengembangkan kemampuan membaca,

menulis dan bercerita.4)       Proses pembentukan sikap.5)       Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan seorang individu untuk hidup bermasyarakat.6)       Membantu pengandalian fungsi organik yang dipelajari melalui latihan mawas diri.7)       Membiasakan individu dengan nilai-nilai kepercayaan pokok dan mendasar yang ada pada masyarakat dimana ia tinggal.

3. Proses Tahapan Sosialisasi

a. Tahap Persiapan (Preparatory stage)

Tahap persiapan adalah suatu tahap persiapan bagi seseorang dalam dalam mengenal dunia

sosialnya, termasuk persiapan untuk memperoleh pemahaman tentang dirinya. Tahap ini di alami

seseorang sejak ia dilahirkan ke dunia (1-5 tahun). Dalam tahap ini individu meniru perilaku orang-

orang yang ada di sekitarnya, tetapi belum mampu memberi makna apapun dari tindakan yang ditiru.

(Merupakan peniruan murni.)

Contonya ketika seorang anak balita belajar berbicara pertama kali la dikenalkan dengan kata-kata

yang mudah ditirunya kata " minum" dengan kata "makan" dengan "mam-mam".

b. Tahap meniru (play Stage)

Play Stage, atau tahap permainan (usia 6 – 12 tahun), anak mulai memberi makna terhadap perilaku yang ditiru. Mulai mengenal bahasa. Mulai mendefinisikan siapa dirinya (identifikasi diri) sebagaimana definisi yang diberikan oleh significant other.

Significant other merupakan orang yang secara nyata penting bagi seseorang dalam proses sosialisasi. Bagi anak-anak dalam tahap play stage, orangtua merupakan significant other. Bahkan, anak-anak tidak dapat memilih siapa significant

other-nya! Ketika ada yang menyapa: “Hi, Agus”, maka anak mengerti: “Oh – aku Agus”. “Hi, Pintar”. “Oh, aku pintar”. “Bodoh banget kamu”. “Oh, aku bodoh banget”, dan setertusnya. Definisi diri pada tahap ini sebagaimana yang diberikan oleh significant other.

c. Tahap Siap Bertindak (Game Stega)         Tahap ini berbeda dari tahap permainan, karena tindakan meniru digantikan dengan

tindakan yang disadari.         Tidak hanya mengetahui peran yang dijalankannya, tetapi juga peran orang lain dengan

siapa ia berinteraksi.

Page 16: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

         Bisakah Anda membedakan antara “bermain bola” dengan “pertandingan sepakbola”?Bermain bola dapat dilakukan oleh anak-anak pada yang telah mengalami sosialisasitahap play stage, tetapi bertanding sepakbola baru dapat dilakukan oleh anak-anak yang telah mengalami sosialisasi pada tahap game stage. Mengapa demikian? Karena dalam pertandingan sepakbola ada prosedur dan tatacara yang harus ditaati. Anak-anak akan memahami tentang prosedur dan tatacara apabila telah mengalami sosialisasi pada tahap game

stage. ( 13 – 17 tahun).

d.   Tahap Penerimaan Norma Kolektif (generalized Stage) ( 17 tahun keatas)

Pada tahap ini individu telah mampu mengambil peran yang dijalankan oleh orang-orang dalam masyarakatnya, ia telah mampu berinteraksi dan memainkan perannya dengan berbagai macam orang dengan status, peran dan harapan yang berbeda-beda dalam masyarakatnya.Pada tahap ini seorang telah dianggap dewasa. Dia telah mampu menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dimana individu telah mampu mentaati nilai dan norma yang ada dalam mayarakat, mereka telah menjadi anggota masyarakat sepenuhnya.

Menurur Charles H. Cooley menekankan pentingnya peran interaksi dalam proses sosialisasi dimana

seorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain yang terbentuk melalui tiga tahap :       Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.       Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai diri kita.       Bagaimana perasaan kita sebagai akibat penilaian tersebut.

B. Agen Sosialisasi

Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi. Dapat juga disebutsebagai media sosialisasi.Jacobs dan Fuller (1973), mengidentifikasi empat agen utama sosialisasi, yaitu: (1)keluarga, (2) kelompok pertemanan, (3) lembaga pendidikan, dan (4) media massa. Para ahlisosiologi menambahkan juga peran dan pengaruh dari lingkungan kerja.

1.    Keluarga

Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi manusia

karena keluarga mempakan kelompok primer yang selalu tatap muka diantara anggotanya, sehingga

dapat selalu mengikuti perkembangan anggota-anggotanya, orang tua mempunyai kondisi yang tinggi

untuk mendidik anak-anaknya sehingga menimbulkan hubungan emosional yang kuat dalam proses

sosialisasi dan adanya hubungan sosial yang tetap. Peran sosialisasi dalam keluarga rnempunyai

fungsi dominan dalam pembentukan keperibadian anak 3 . Keluarga adalah ling bagi setiap

lingkungan yang pertama dan utama bagi setiap individu. Dalam hal ini peran orang tua :

         Memberikan pengawasan dan pengendalian yang sewajarnya dengan tujuan agar jiwa anak

tidak merasa tertekan.

         Mendorong agar anak bisa membedakan anatar perilaku yang baik dan buruk dan benar salah serta pantas

dan tidak pantas dilakukan.         Menjadi teladan dan memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya.

Pola sosialisasi dalam keluarga

Terdapatnya dua macam pola proses sosial isasi di l ingkungan keluarga, yaitu sebagai berikut : a) Sosialisasi Represif (Repressive sicialization)

Yaitu pola sosial isasi yang mengutamakan kepatuhan anak terhadap orang tua. Ciri-cir i yang lain dari pola sosialisasi seperti ini adalah menghukum prilkau yang keliru, hukuman dan imbalan berupa materi, menekankan komunikasi yang bersifat satu arah dan berisi perintah, berpusat pada orang tua, anak memperhatikan orang tua, serta keluarga merupakan dominasi orang tua. [dapat mengakibatkan anak cacat fisik...?], untuk lebih jelasnya sosialisasi Represif menekankan pada:

Page 17: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

(1) penggunaan hukuman,(2) memakai materi dalam hukuman dan imbalan,(3) kepatuhan anak pada orang tua,(4) komunikasi satu arah (perintah),(5) bersifat nonverbal,(6) orang tua sebagai pusat sosialisasi sehingga keinginan orang tua menjadi penting.(7) keluarga menjadi significant others.

b) Sosialisasi Partisipatoris (Partisipatory Sosialization)

Yaitu pola pola sosialisasi yang mengutmnakan adanya partisipasi dari anak. Dalam pola sosial isasi sepert i ini anak diberi kebebasan dimana anak-anak diberi imbalan ketika anak berperilaku baik dan diberi hukuman ketika ia berbuat kesalahan. Cirl-cirl yang , melekat pada sosialisasi pertisipatoris adalah penekanan pada interaksi dan komunikasi yang bersifat lisan dan dua arah, sehingga hukuman dan imbalan yang diperoleh anak bersifat simbolis. Sosialisasi partisipatoris menekankan pada(1) individu diberi imbalan jika berkelakuan baik,(2) hukuman dan imbalan bersifat simbolik,(3) anak diberi kebebasan,(4) penekanan pada interaksi,(5) komunikasi terjadi secara lisan/verbal,(6) anak pusat sosialisasi sehingga keperluan anak dianggap penting, dan(7) keluarga menjadi generalized others

2. Kelompok Bermain / teman sebaya

Agen sosialisasi bagi anak setelah keluarga adalah teman atau kelompok bermain yang dalam istilah sosiologi disebut peer group. Kelopok bermain pada usia anak--anak- meliputi teman-teman, tetangga, keluarga, dan kerabat yang sebaya dengannya. Dalam kelompok ini seorang anak mulai belajar aturan-aturan yang belum tentu sama dengan kebiasaan yang dilakukannya di dalam kelaurga. la dituntut untuk menghargai hak orang lain, toleran terhadap teman, serta memainkan suatu peran tertentu. Adapun peranan positif kelompok bermain sebagai berikut :

         Anak merasa aman dan nyaman karena d ianggap pent ing da lam ke lompoknya. .     Kelompok persahabatan dapat mengembangkan sikap kemandirian remaja dengan baik        Remaja dapat tempat yang baik untuk menyalurkan rasa kecewa, khawatir, takut, gembira, dan sebagainya yang

mungkin tidak didapatkan dirumah.        R ema j a dapa t mengembangkan ke te r amp i l an sos i a l yang mungk i n be r guna bag i kehidupannya kelak

melalui interaksi dalam kelompoknya.        Kelompok persahabatan biasanya memiliki pola perilaku dan kaidah-kaidah tertentu yang dapat mendorong

remaja untuk bersikap lebih dewasa.     Setiap anggota kelompok dapat mengembangkan keterampilan berorganisasi.

3. Lembaga pendidikan / Sekolah

Sekolah merupakan salah satu agen sosial isasi di dalam sistem pendidikan formal. Seseorang akan mempelajar i hal-ahal yang baru yang belum pernah dipelajar inya di dalam keluarga maupun k e l o m p o k b e r m a i n m e l a l u i s e k o l a h . D i l i n g k u n g a n r u m a h , s e o r a n g a n a k menghargai. Dalam lembaga pendidikan sekolah seseorang belajar membaca, menulis, d a n b e r h i t u n g . A s p e k l a i n y a n g j u g a d i p e l a j a r i a d a l a h a t u r a n - a t u r a n m e n g e n a i kemand i r ian ( i ndependence ) , p res tas i ( ach ievement ) , un iversa l i se , dan kekhasan (speci f ic i ty ) bantuan dar i orang tuanya dalam melaksanakan berbagai peker jaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab. Sekolah sebagai agen sosialisasi dapat mempengaruhi perkembangan intelektual, disamping itu juga mempengaruhi perkembangan kepribadian.

Page 18: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Sekolah sangat berperan untuk mengantarkan para pelajar agar menjadi dirinya sendiri dengan baik. Untuk itu sekolah mengemban beberapa fungsi seperti:

a.       Mengembangkan potensi para pelajar agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam kehidupannya kelak.

b.      Mewariskan dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang telah terbina secara tradisional sehingga akan tetap terjaga kelestariannya.

c.       Membina para pelajar untuk menjadi warga negara yang baik, berjiwa demokratis, berwawasan kebangsaan.d.      Membina para pelajar untuk menjadi manusia-manusia yang berjiwa religius, yakni manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.Proses pendidikan yang diselenggarakan di sekolah akan berhasil secara maksimal apabila didukung oleh proses pendidikan yang berlangsung di dalam keluarga dan di masyarakat. Keluarga, masyarakat, dan sekolah merupakan tiga pusat pendidikan atau dikenal dengan istilah Tri Pusat Pendidikan yang sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan kepribadian seseorang.

4. Peran media massa

Para ilmuwan sosial telah banyak membuktikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa (televisi, radio, film, internet, surat kabar, makalah, buku, dst.)memberikan pengaruh bagi perkembangan diri seseorang, terutama anak-anak. Beberapa hasil penelian menyatakan bahwa sebagaian besar waktu anak-anak dan remaja dihabiskan untuk menonton televisi, bermain game online dan berkomunikasi melalui internet, seperti yahoo messenger, google talk, friendster, facebook, dll.Diakui oleh banyak pihak bahwa media massa telah berperan dalam proses homogenisasi, bahwa akhirnya masyarakat dari berbagai belahan dunia memiliki struktur dan kecenderungan cara hidup yang sama5. Sistem/lingkungan kerja dan masyarakat

Di lingkungan kerja seseorang juga belajar tentang nilai, norma dan cara hidup. Tidaklah berlebihan apabila dinyatakan bahwa cara dan prosedur kerja di lingkungan militer berbeda dengan di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Seorang anggota tentara akan bersosialisasi dengan cara kerja lingkungan militer dengan garis komando yang tegas. Dosen atau guru lebih banyak bersosialisasi dengan iklim kerja yang lebih demokratis.

Masyarakat

Masyarakat memberikan pengaruh yang basar dalam proses sosialisasi seseorang. Pada masyarakat pedesaan yang bersifat homogen sehinnga. proses sosialisasi berjalan dengan lancar tetapi pada masyarakat perkotaan yang tingkat kemajemukannya sangat tinggi sehingga proses sosialisasi agak sulit terjadi.

C. Bentuk-Bentuk Sosialisasi1. Sosialisasi Primer

Menurut Peter L. Berger dan Luckman menyatakan bahwa sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu dari masa anak-anak (kecil) melalui belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Proses sosialisasi primer berlangsung pada anak berusia 1-5 tahun ketika anak tersebut belum memasuki lingkungan pendidikan formal di sekolah. Pada tahap berlangsungnya sosialisasi primer peran orang-orang terdekat anak menjadi sangat panting, hal tersebut terjadi karena anak melakukan poly interaksi terbatas dalam komunitas tersebut, sehingga warna kepribadian anak akan banyak ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjalin antara si anak dengan orang-orang yang terdekat. Sosialisasi primer bukan hanya sekedar proses awal berlangsungnya sosialisasi, namun Iebih dari itu adalah dasar pembentukan karakter dan karakter anak.

2. Sosialisasi sekundersosialisasi ini merupakan proses sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer dalam rangka memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Terdapatnya dua bentuk sosialisasi sekunder yaitu sebagai herikut :

a.       Resosialisasi yaitu proses sosialisasi di mana seseorang mendapat suatu identitas diri yang baru.

Page 19: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

b.       Desosialisasi yaitu proses sosialisasi di mana seseorang mengalami pencabutan identitas diri yang telah dimiliki.Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja.

Tipe-Tipe Sosialisasi

Tipe sosialisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut1.      Sosialisasi formal

adalah sosi l isasi yang ter jadi melaluai lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, misaInya pendidikan di sekolah.

2.       Sosialisasi informal

adalah sosial isasi yang bersifat kekeluargaan, misalnya antar teman (sahabat), antar anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial, dan dalam keluarga.3.      Sosialisasi non formal

Adalah sosialisasi yang berlangsung dalam masyarakat, misalnya bimbingan belajar, kursus-kursus.Ketiga tipe sosilisasi di atas pada dasamya tetap mengarah pada pertumbuhan kepribadian anak agar sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat di lngkungannya.

D. Fungsi nilai dan norma sosial dalam proses sosialisasi

Ada beberapa fungsi nilai sosial dalam proses sosialisasi

o Sebagai pendorong. Nilai sosial yang berfungsi sebagai pendorong adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan cita-cita dan harapan.

o Sebagai petunjuk arah. Nilai sosial memengaruhi cara berfikir, berperasaan, bertindak, dan menjadi panduan dalam menentukan pilihan.

o Sebagai alat pengawas. Nilai sosial menuntun, mendorong, bahkan tidak jarang pula memaksa anggota masyarakat untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Apabila ada seseorang yang melanggar nilai dan norma maka ia akan merasa bersalah dan tersiksa.

o Sebagai alat solidaritas. Solidaritas dalam kelompok atau masyarakat akan terjaga dengan adanya nilai sosial.

o Sebagai benteng perlidungan. Artinya dapat menjaga stabilitas budaya dalam suatu kelompok, maupun masyarakat yang bersangkutan.

E. Desosialisasi dan Resosialisasi

Beberapa lembaga yang ada dalam masyarakat berfungsi melaksanakan proses resosialisasiterhadap anggota masyarakat yang perilakunya tidak sesuai harapan sebagian besar wargamasyarakat (baca: menyimpang), dari yang penyimpangannya berkadar ringan sampai yangberat.Lembaga yang dimaksud antara lain: penjara, rumah singgah, rumah sakit jiwa, pendiidkan militer, dan sebagainya. Di lembaga-lembaga itu nilai-nilai dan cara hidup yang telah menjadi milik diri seseorang, karena tidak sesuai dengan nilai dan norma serta harapan sebagian besar warga masyarakat, dicabut (desosialisasi) dan digantikan dengan nilai-nilai dan cara hidup baru yang sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat. Proses penggantian nilai dan cara hidup lama dengan nilai dan cara hidup baru ini disebut resosialisasi.

SOSIO INFO

SOSIALISASI

Page 20: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Menurut Hasan Mustafa, sosialisasi adalah sebuah proses di mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berpikir, merasakan, dan bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif.Peran sosialisasi dalam kehidupan manusia sangat penting, antara lain mampu memberikan dasar bagi manusia untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan mampu melestarikan kehidupan masyarakat itu sendiri. Tanpa adanya sosialisasi, mustahil manusia untuk mengembangkan kehidupan sosial dengan sesamanya. Sementara itu, tanpa adanya sosialisasi nilai-nilai budaya maka generasi penerus akan kesulitan menemukan identitas budayanya.Ada beberapa syarat terjadinya sosialisasi, antara lain sebagai berikut. Pertama, secara biologis memungkinkan manusia untuk selalu mengadakan pembelajaran. Ia lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Sosialisasi manusia senantiasaberkembang seiring dengan perkembangan biologisnya. Kedua, lingkungan yang baik juga akan mempermudah manusia dalam bersosialisasi. Sosialisasi dilakukan manusia sejak ia dilahirkan di dunia. Semenjak bayi, manusia telah hidup dalam lingkungan sosial. Oleh karena itu, fungsisosialisasi adalah mengalihkan segala macam informasi yang ada dalam masyarakat tersebut kepada anggota-anggota barunya agar mereka dapat segera dapat berpartisipasi di dalamnya. Artinya, yang disosialisasikan oleh manusia adalah kebudayaan yang berintikan nilai yang berkaitan dengan hal baik dan buruk serta norma yang berkaitan dengan aturan bakuyang harus dipatuhi manusia. Sosialisasi bisa berlangsung karena peran institusi, media massa, individu, dan kelompok.Ada tiga teori yang menjelaskan proses pembelajaran dalam sosialisasi.1. Teori pembelajaran sosial (social learning theory)

Menurut B.F. Skinner (1953), proses pembelajaran sosial bisa dilakukan dengan mengkondisikan. Orang tua yang menginginkan anaknya taat dan patuh, bisa mengkondisikan keadaan di lingkungan rumahnya dengan memberi contoh, menasihati, memuji, atau memberi hukuman.Menurut Albert Bandura, proses pembelajaran dalam sosialisasi bisa dilakukan dengan meniru perilaku orang lain. Anak bisa berperilaku disiplin dengan meniru kedisiplinan yang diterapkan kedua orang tuanya.2. Teori perkembangan individu (developmental theory)

Menurut Erik Ericson (1950), dalam sosialisasi ada delapan tahap perkembangan: rasa percaya pada lingkungan, kemandirian, inisiatif, kemampuan psikis dan pisik, identitas diri, hubungan dengan orang lain secara intim, pembinaan keluarga/keturunan, penerimaan kehidupan.3. Teori interaksi simbolis (symbolic interaction theory)

Inti dari teori ini adalah memusatkan pada kajian tentang bagaimana individu menginterpretasikan dan memaknakan interaksi-interaksi sosialnya. Menurut Herbert Mead (1934) ada tiga proses tahapan pengembangan diri: preparatory stage saat anak mencoba memberikan makna pada perilakunya, play stage saat anak mulai belajar berperan seperti orang lain, dan game stage saat anak melatih ketrampilan sosialnya.

Sumber: dikutip secara bebas dari tulisan Hasan Mustafa dalam

http://home.unpar.ac.id/~hasan/SOSIALISASI.doc

 KEPRIBADIAN

A.      Pengertian Kepribadian

Dalam penjelasan tentang agen-agen sosialisasi telah disinggung tentang pentingnya sosialisasi dalam membentuk karakter kepribadian seseorang. Bagaimana sosialisasi berjalan membentuk kepribadian yang unik karena setiap manusia mempunyai kepribadian yang berbeda walaupun hidup dalam lingkungan yang sama.

Page 21: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Kepribadian merupakan gambaran secara umum dari perilaku seorang individu yang sangat khas yang dapat terlihat dari perilaku seharihari. Wujud nyata dari kepribadian dapat berupa banyak hal antara lain perangai, sikap, atau perilaku, tutur kata, persepsi, kegemaran, keimanan, dan sebagainya. Kepribadian merupakan perpaduan antara warisan biologis yang diterima seseorang dari leluhurnya dengan pengaruh lingkungan melalui proses interaksi dan proses sosialisasi sejak lahir hingga dewasa. Sebelum kalian mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya kepribadian maka terlebih dahulu kalian harus mengetahui apa yang dimaksud dengan kepribadian.

1.      Theodore M. Newcomb

Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.2.       J. Milton Yinger

K ep r i bad i an ada l ah kese l u r uhan pe r i l a ku da r i seseo r ang i nd i v i du dengan s i s t em kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Yang dimaksud dengan kecenderungan tertentu itu adalah bahwa setiap orang mempunyai cara berperilaku yang khas dan bertindak sama setiap hari.

3.      John F. Cuber

Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihatoleh seseorang.

4.      M.A. W Brower

Ker ibad ian ada lah ada lah corak t ingkah laku sos ia l yang mel iput i corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.

5.      Horton

Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, eksperesi, dan temperamen i tu akan terwujud dalam t indakan seseorang j ika dihadapkan pada stuasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan berperilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.

6.      Schaefer &, Lamm

Kepr ibadian sebagai keseluruhan pola s ikap, kebutuhan, c i r i -c i r i khas, dan per i laku seseorang. Pola berarti seseuatu yang sudah menjadi standar atau baku, berlaku terus- menerus secara konsisten dalam menghadapi stuasi yang dihadapi.Jadi berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku,nilai,pola berfikir yang dinamis dan terintegrasi serta bersifat unik (khas) yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Kepribadian merupakan cir i-cir i watak yang khas yang dimil iki set iap individu yang berbeda satu sama lain dan menjadi identitas bagi dirinyaB. Faktor-Faktor Penentu Pembentukan Kepribadian

1.      Warisan biologis, semua hal yang diterima seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orang tuannya. Set iap manusia sehat dan normal memi l ik i kesamaan b io logis tertentu seperti tubuh dengan dua tangan, dua kaki, l ima indra dan otak yang komplek. Kesamaan biologis ini menjelaskan kemiripan kepribadian dan tingkah laku antarmanusia. misalnya bentuk tubuh, apakah endomorph/gemuk bulat, ectomorph/kurus tinggi, dan esomorph/atletis. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa mesomorph lebih berpeluang melakukan tindakan-tindakan, termasuk berperilaku menyimpang dan melakukan kejahatan)

2.      Fak to r L i ngkungan f i s i k ( f ak to r geog ra f i s ) , sanga t mempengaruh i pe rkembangan kepribadian seseorang meskipun beberapa ahl i sosiologi . berpendapat bahwa faktor l ingkungan georafis t idak begitu penting pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang dibandingkan dengan faktor-faktor yang lain. Contohnya beda kekayaan alam, dimana orang yang mempunyai kekayaan alam yang banyak mereka mudah untuk memenuhi kebutuhan hidup, berbeda dengan orang yang sumber kekayaannya rendah mereka harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

3.      Faktor lingkungan kultural (Kebudayaan khusus masyarakat), dapat berupa:

1)       Kebudayaan khusus kedaerahan atau etnis (Jawa, Sunda, Batak, Minang, dst.)Cara hidup yang berbeda antara desa (daerah agararis-tradisional) dengan kota(daerah industri-modern)

Page 22: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

2)       Kebudayaan khusus kelas sosial (ingat: kelas sosial buka sekedar kumpulan dariOrang-orang yang tingkat ekonomi, pendidikan atau derajat sosial yang sama,Tetapi lebih merupakan gaya hidup)

3)       Kebudayaan khusus karena perbedaan agama (Islam, Kristen, Katholik, Hindu,Budha, dan lain-lain)

4)       Pekerjaan atau keahlian (guru, dosen, birokrat, politisi, tentara, pedagang,Wartawan, dll.)

4.    Faktor Pengalaman Kelompok, terdapat dua kelompok yang cukup berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seseorang yaitu sebagai berikut

      Kelompok acuan (Kelompok Reference), yang menjadi acuan adalah keluarga, teman sebaya.

      Kelompok. Majemuk, kelopok ini lebih menunjukkan kepada realita masyarakat yang lebih komplek dan beraneka ragam. Dimana dalam kelompok majemuk seorang anak akan menemukan ada banyak orang dengan karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. (LKS. Kelas X hal. 7-18).

5.    Faktor Pengalaman yang unik (misalnya sensasi-sensasi ketika seseorang dalam situasi jatuh cinta)C. Faktor dasar yang mempengaruhi pembentukan kepribadian

1. Sifat dasar

Sifat dasar merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh seorang dari ayah dan ibunya yangdiperoleh saat konsepsi (saat terjadinya hubungan suami istri ). sifat dasar yang masih merupakan potensi tersebut akan berkembang menjadi aktualisasi karena pengaruh faktor-faktor lain

2.. Lingkungan prenatal

Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini individu mendapat pengaruh tidak langsung dari ibu. Pengaruh itu antara lain:

a.       struktur tubuh ibu merupakan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandunganb.      beberapa jenis penyakit yang diderita ibu seperti diabetes, aid, secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan

mental, penglihatan dan pendengaran si bayic.       gangguan pada kelenjar endokrin yang dapat mengakibatkan keterbelakangan perkembangan anakd.      shock pada saat melahirkan dapat mernpengaruhi kondisi anak.

3. Perbedaan individual (perorangan)

Perbedaan individual meliputi perbedaan cirri-ciri fisik, seperti warna mata, kulit, rambut, bentuk badan.4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala kondisi disekeliling individu yang mempengaruhi proses sosialisasi. Lingkungan dapat dibagi atas tiga bagia yaitu (lingkungan alam,lingkungan kebudayaan,dan lingkungan sosial)

5. motivasi

Motivasi merupakan kekuatan dari dalam diri individu yang mendorong individu untuk berbuat sesuatu. Motivasi dibedakan menjadi dorongan dan kebutuhan.

D. Unsur-unsur penyusun Kepribadian

Ada beberapa unsur penyusun kepribadian1.     Pengetahuan

P e n g e t a h u a n i n d i v i d u t e r i s i d e n g a n f a n t a s i , p e m a h a m a n , d a n k o n s e p y a n g l a h i r d a r i pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berada dalam l ingkungan individu tersebut. Semua i tu direkam dalam otak dan sediki t demi sediki t diungkapkan oleh individu tersebut dalam bentuk perilaku.2.     Perasaan

Adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu. Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh pengatahuannya.

Page 23: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

3.     Dorongan Naluri

Adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia. Ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu :

1)       Dorongan untuk mempertahankan hidup2)       Dorongan seksual3)       Dorongan untuk mencari makan4)       Dorongan untuk bergual dan berinteraksi dengan sesama manusia5)       Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya6)       Dorongan untuk berbakti7)       Dorongan untuk keindahan bentuk, warna, suara dan gerak.

Beberapa karakteristik kepribadian

        Mampu menilai diri secara realistik        Mampu menilai stuasi secara realistik        Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik        Menerima tanggung jawab        Kemandirian        Dapat mengontrol emosi         Berorientasi tujuan        Berorientasi keluar        Penerimaan sosial        Memeiliki filsafat hidup         Berbahagia

Sedangkan kepribadian yang tidak sehat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut

o       Mudah maraho       Menunjukkan kecemasano       Sering merasa tertekan bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya relatif lebih muda atau terhadap

binatango       Memiliki kebiasaan berbohongo       Hiperaktifo       Bersikap memusuhi segala bentuk otoritas.o       Gemar mengkritik atau mencemooh orang lain.o       Susah tidur

E. Hubungan Kepribadian dengan sosialisasi

Hubungan antara kepribadian dengan sosialisasi sangat erat dimana kalau sosialisasi seorang individu baik, maka kepribadiannya akan baik karena dia dibentuk oleh keluarga yang baik.

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

1. Pengertian Kebudayaan

Page 24: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

1. Koentjaraningrat menyebutkan bahwa kata kebudayaan berasal dari kata sangserkerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi, bearti budi atau akal, dengan demikian, kebudayaan bisa diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal.

2. E.B. Tylor (1871.) kebudayaan adalah komplek yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

3. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardei merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil, karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

4. Kluckhohn & Kelly kebudayaan adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.

5. Menurut J.J Hoenigman wujud kebudayaan ada tiga yaitu

a)  Gagasan

Merupakan wujud ideal kebudayaan yang berupa kumpulan ide-ide. nilai-nilai, norma-noma, peraturan, dan sebagainya. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba, dan disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam, kepala-kepala atau di dalam pikiran warga masyarakat.

b)       Aktivitas

Merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu kegiatan serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya bisa diamati, difoto, dan didokumentasikan.

c)       Artefak

Merupakan wujud kebudayaan fisik yang bempa hasil dari aktivitas, perhuatan. dan karya manusia dalam masyarakat. Wujud artefak dapat herupa benda-benda atau hal yang dapat, dilihat, dan didokumentasikan.Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan dari sistem gagasan, ide, tindakan dan hasil karya manusia yang diperoleh oleh manusia tersebut dari hasil belajar dalam masyarakatnya.

2. Unsur-unsur Kebudayaan

Menurut Mellville J. Herskovirs mengajukan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu1)       Alat-alat teknologi2)       Sistem ekonomi3)       Keluarga4)       Kekuasaan Politik

Bronislaw malanowski, yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional dalam antropoiogi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan antara lain:

a)       Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam, sekelilingnya,

b)      Organisasi ekonomic)       Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama.d)      Organisasi kekuatan

Menurut Antropolog C. Kluckhohn dalam sebuah karyanya yang berjudul Universal Categories of culture ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal yaitu :

1)       Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan transport).

2)       Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).

Page 25: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

3)       Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)4)       Bahasa (lisan maupun tertulis)5)       Kesenian (seni rupa, seni suara. seni gerak dan sebagainya)6)       Sistem pengetahuan7)       Religi (sistem kepercayaan).

PENGARUH SOSIALISASI NILAI (BUDAYA) TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

Kepribadian tidak akan tumbuh jika seorang individu tidak memiliki pengalaman- Pengalaman sosial. Di dalam kelompok sosial seorang individu akan mempelajari berbagai nilai, norma, dan sikap. Dengan mengetahui dari mana lingkungan sosial seseorang berasal, dapat diketahui kepribadian seseorang tersebut. Dengan kata lain, sosialisasi berperan dalam membentuk kepribadian seseorang. Jika proses sosialisasi berlangsung dengan baik, maka akan baik pula kepribadian seseorang. Begitu sebaliknya, jika sosialisasi berlangsung kurang baik, maka kurang baik pula kepribadian seseorang. Misalnya, seorang anak yang berasal dari keluarga yang broken home tentunya si anak mengalami sosialisasi yang kurang baik, akibatnya anak tersebut menjadi nakal. Dengan demikian, proses pembentukan kepribadian dimulai dari proses sosialisasi baik di lingkungan keluarga, teman sepermainan, lingkungan sosial, lingkungan kerja, maupun lingkungan masyarakat luas

Dari bagan di atas, kita bisa melihat bahwa kepribadian seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan media massa. Tidak aneh apabila ada anak yang telah dibekali oleh orang tuanya denganberagam nilai dan norma, menjadi berantakan karena bergaul dengan lingkungan yang tidak sehat. Apalagi di era globalisasi ditandai dengan pergaulan bebas. Nilai dan norma yang telah ditanamkan oleh kedua orang tua seakan-akan menjadi absurd dan ketinggalan zaman. Benarkah?

Selain itu, kepribadian seseorang dipengaruhi pula oleh kebudayaan yang berlaku di lingkungan sekitar. Kebudayaan merupakan polapola tindakan yang sering diulang-ulang yang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan-kebiasaan ini digunakan untuk memberikan arah kepada individu ataupun kelompok, bagaimana seharusnya ia berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain bahkan, telah menjadi tuntutan masyarakat di mana pun dan dalam kurun waktu kapan pun. Oleh karena itu, kebiasaan-kebiasaan melekat dalam diri masyarakat, diperkenalkan dan dipelajari oleh individuindivitu secara terus-menerus. Dalam proses yang panjang inilah, kepribadian terbentuk seiring dan sesuai dengan kebudayaan setempat. Oleh karena itu, kebudayaan antarsatu daerah dengan daerah lain berbeda, maka dapat dipastikan kepribadian dari dua kebudayaan tersebut berbeda pula. Misalnya, seorang yang berasal dari suku Jawa tentu memiliki kepribadian yang berbeda dengan seorang yang berasal dari suku Batak. Orang yang berasal dari suku Jawa terkesan lebih halus dan lembut. Namun, orang Batak terkesan tegas dan keras. Perbedaan ini menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan terhadap pembentukan kepribadian seseorang.

AKTIVITAS KELOMPOK

Selain proses sosialisasi, kebudayaan setempat dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Misalnya, orang asing yang berasal dari budaya Barat akan memiliki kepribadian yang berbeda dengan orang yang berbudaya Timur. Sebagai tugas terakhirmu dalam bab ini, cobalah bersama teman sekelompokmu membuat sebuah kliping yang menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian individu. Selanjutnya, berikan kesimpulan sederhana mengenai isi kliping yang telah kalian buat. Hasilnya kumpulkan kepada guru tepat pada waktu yang telah ditentukan. Selamat bekerja

RANGKUMAN

Sosialisasi merupakan suatu proses di mana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan (adat istiadat, perilaku, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan) masyarakat, mulai dari lingkungan keluarga sampai pada masyarakat luas. Proses sosialisasi yang dialami oleh individu mampu membentuk kepribadian diri individu tersebut. Dengan kata lain, sosialisasi merupakan salah satu proses dalam pembentukan kepribadian.

Page 26: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Untuk memahami lebih lanjut, salin dan lengkapilah beberapa pengertian di bawah ini ke dalam buku catatanmu dengan menggunakan beragam sumber pustaka

Faktor yang Memengaruhi Pembentukan kepribadiana. Sifat dasarb. Lingkunganc. . . . .d. . . . .e. Motivasi2. Media-Media Sosialisasia. Keluargab. Sekolahc. . . . .d. Media

3. Faktor-Faktor Pembentukan Kepribadiana. Warisan biologisb. . . . .c. Lingkungan sosial

4. Tahap Pengembangan Diri/Kepribadian Menurut Meada. Imitation stageb. . . . .c. . . . .d. Generalized Others

UJI KOMPETENSI

A. Jawablah pertanyaan dengan tepat!1. Jelaskan pengertian sosialisasi menurut Hasan Shadily!2. Sebutkan dan jelaskan dua cara terjadinya sosialisasi!3. Jelaskan fungsi umum sosialisasi!4. Sebutkan faktor-faktor pembentuk kepribadian!5. Jelaskan peranan sosialisasi dalam membentuk kepribadian!6. Jelaskan mengapa keluarga disebut tempat pertama berlangsungnya sosialisasi!7. Sebutkan fungsi penting sekolah dalam proses sosialisasi!8. Sebutkan tujuan dari proses sosialisasi itu sendiri!9. Bilamana proses sosialisasi dikatakan berhasil?10. Jelaskan hubungan antara sosialisasi dengan kepribadian!

Sosiologi dalam Kurikulum SMA/MA 2013

AUGUST 15, 2013 LEAVE A COMMENT

Page 27: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

 

 

 

 

 

 

Rate This

Akhirnya, setelah mengalami revisi, pembelajaran

sosiologi di SMA sesuai Kurikulum 2013 jelas sudah wujudnya. Kalau dalam draft terdahulu akan digabungkan

dengan Antropologi, dan ini mendapatkan banyak reaksi dari para ahli Sosiologi di perguruan tinggi, karena

perkawinan antara Sosiologi dengan Antropologi dalam pembelajarannya di SMA diprediksi akan melahirkan

kekacauan konsep, mengingat ada beberapa perbedaan sudut pandang dan metodologi di antara keduanya

dalam melakukan peng(k)ajian terhadap masyarakat.

Walaupun di kalangan guru-guru SMA masih terjadi aneka macam penafsiran terhadap materi pembelajaran,

tetapi yang sudah pasti adalah Sosiologi diajarkan tersendiri, terpisah dari Antropologi. Sosiologi diajarkan di

program peminatan ilmu sosial, sedangkan Antropologi diajarkan di program peminatan Bahasa.

Mengenai materi pembelajaran, sebenarnya tidak banyak perbedaan dengan yang ada di Kurikulum SMA

sebelumnya, baik 1994, 2004, maupun KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang diterapkan sejak

2006. Perbedaan yang terjadi justru pada strategi pembelajaran. Berdasarkan KI dan KD yang ada, strategi

pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam mengajarkan Sosiologi di SMA adalah dengan pendekatan

saintifik atau pendekatan ilmiah, mulai dari melakukan pengamatan atau obervasi terhadap gejala, menanya,

mengeksperimenkan atau mengeksplorasi, melakukan asosiasi, dan akhirnya mengomunikasikan.

Sebenarnya, strategi serupa juga sudah dikenalkan pada kurikulum-kurikulum sebelumnya, seperti CBSA (Cara

Belajar Siswa Aktif) pada Kurikulum 1984, pendidikan keterampilan proses pada Kurikulum 1994, maupun

pembelajaran berbasis kompetensi pada Kurikulum 2004 yang kemudian disempurnakan pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006. Subtstansi dari pembelajaran tersebut adalah lagi berorientasi

Page 28: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

pada guru sebagaiman kurikulum 1973, melainkan pada siswa atau peserta didik. Guru tidak lagi menjadi satu-

satunya sumber belajar, melainkan sebagai fasilitator, motivator, dan desainer pembelajaran. Sumber belajar

dapat berupa apa saja dan darimana saja, buku, majalah, dan berbagai dokumen tertulis, audio, bahan-bahan

audio-visual, termasuk sumber-sumber belajar yang langsung dari masyarakat.  Hanya, dalam Kurikulum 2013

ini guru tidak dibiarkan untuk merancang sendiri strategi mengajarnya, melainkan sudah dituntun melalui silabus

yang diterbitkan secara nasional, menjadi bagian tak terpisahkan dari Kurikulum 2013.

Selanjutnya, jika dalam kurikulum sebelumnya guru diwajibkan untuk menyisipkan pendidikan karakter dalam

proses pembelajaran, dan pendidikan karakter itu harus tercantum dalam silabus serta rencana pembelajaran,

maka dalam kurikulum baru, hal yang semacam dengan pendidikan karakter sudah masuk dalam Kompetensi

Inti (KI) di setiap mata pelajaran, yaitu menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (KI 1) dan

menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia (KI 2).

Kemampuan atau kompetensi ideal (KI 1 dan 2) tersebut, diharapkan dapat tercapai setelah guru membelajarkan

para peserta didiknya dengan bahan ajar sesuai dengan disiplin ilmu atau mata pelajarannya dan menjadikan

peserta didiknya mampu memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin-tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah (KI 3),  dan mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan (KI 4).

Semoga teman-teman guru tidak sekedar membaca KI 1 sampai dengan KI 4 yang tercantum dalam Lampiran

Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tersebut sebagai sekumpulan kata-kata mutiara yang seolah-olah ada di

awang-awang, lengkap tak ada cela sebagai indikator manusia Indonesia yang seutuhnya. Apabila para peserta

didik benar-benar dapat diantarkan kepada kompetensi sebagaimana tertulis di atas, jelas permasalahan bangsa

dan negara kita akan selesai, dan tak perlu lagi ada KPK, atau bahkan lembaga kepolisian. Semua prosedur

sosial, politik, kebudayaan, maupun ekonomi yang merupakan sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat akan

terkendali dengan sendirinya, tanpa memerlukan lembaga-lembaga dan mekanisme pengendalian sosial.

Agar kita –para guru dan peminat Sosiologi SMA/MA, atau siapa saja, mendapatkan gambaran tentang bahan

ajar dan prosedur yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, maka marilah kita cermati Kompetensi Dasar

Sosiologi dalam Kurikulum SMA/MA 2013 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Permendikbud Nomor 69

Tahun 2013, tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Kelas X

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya

 

1.1     Memperdalam nilai agama yang dianutnya

dan menghormati agama lain

 

1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

2.1     Mensyukuri keberadaan diri dan keberagaman

sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa

2.2     Merespon secara positif berbagai gejala sosial

di lingkungan sekitar

Page 29: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

 

1. Memahami ,menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah

 

3.1     Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam

mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di

masyarakat

3.2     Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi

untuk memahami hubungan sosial antar individu,

antara individu dan kelompok serta antar kelompok

3.3     Menganalisis berbagai gejala sosial dengan

menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk

memahami hubungan sosial di masyarakat

3.4     Menerapkan metode-metode penelitian sosial

untuk memahami berbagai gejala sosial

1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan

4.1     Melakukan kajian, diskusi dan  menyimpulkan

fungsi Sosiologi dalam memahami berbagai gejala

sosial yang terjadi di masyarakat

4.2     Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan

konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami

hubungan sosial antar individu, antara individu dan

kelompok serta antar kelompok

4.3     Melakukan kajian, diskusi dan mengaitkan

konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali

berbagai gejala sosial dalam memahami hubungan

sosial di masyarakat

4.4     Menyusun rancangan, melaksanakan dan

menyusun laporan penelitian sederhana serta

mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan

dan audio-visual

Kelas XI

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya

 

1.1   Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan

menghargai keberagaman agama dengan

menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan

bermasyarakat

 

1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

2.1   Menumbuhkan kesadaran individu untuk

memiliki tanggungjawab publik dalam ranah

Page 30: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

perbedaan sosial

2.2   Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial

terhadap perbedaan sosial

1. Memahami ,menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah

 

3.1   Memahami tinjauan Sosiologi dalam mengkaji

pengelompokkan sosial dalam masyarakat

3.2   Mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial

yang muncul dalam masyarakat

3.3   Memahami penerapan prinsip-prinsip

kesetaraan dalam menyikapi keberagaman untuk

menciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat

3.4   Menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik

dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang

beragam serta penyelesaiannya

3.5   Menerapkan metode penelitian sosial

berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan

dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya.

1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan

4.1   Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi

tentang pengelompokkan sosial dengan

menggunakan tinjauan Sosiologi

4.2   Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi

mengenai permasalahan sosial yang muncul di

masyarakat

4.3   Merumuskan strategi dalam menciptakan

kehidupan yang harmonis dalam masyarakat

berdasar prinsip-prinsip kesetaraan

4.4   Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi

tentang konflik dan kekerasan serta upaya

penyelesaiannya

4.5   Merancang, melaksanakan dan menyusun

laporan penelitian sosial berorientasi pada

pemecahan masalah berkaitan dengan konflik,

kekerasan dan penyelesaiannya serta

mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan

dan audio-visual

Kelas XII

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya

1.1     Membuka wawasan terhadap berbagai

peradaban dunia untuk memperkuat nilai

Page 31: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

  keagamaan dan mendorong penghormatan terhadap

keragaman peradaban.

 

 

1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

2.1     Mengembangkan kemampuan penyesuaian

diri terhadap perubahan sosial.

2.2     Menunjukkan rasa empati terhadap

ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan

mendorong partisipasi dalam mengatasinya

1. Memahami ,menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah

 

3.1     Menganalisis perubahan sosial dan akibat

yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat

3.2     Mendeskripsikan berbagai permasalahan

sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di

tengah-tengah pengaruh globalisasi

3.3     Menganalisis ketimpangan sosial sebagai

akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah

globalisasi

3.4     Menerapkan strategi pemberdayaan

komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai

kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi

3.5     Mengevaluasi aksi pemberdayaan komunitas

sebagai bentuk kemandirian dalam menyikapi

ketimpangan sosial.

1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan

4.1     Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi

dalam perubahan sosial dan akibat yang

ditimbulkannya

4.2     Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi

tentang berbagai permasalahan sosial yang

disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah

pengaruh globalisasi

4.3     Mengolah hasil kajian dan pengamatan

tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari

perubahan sosial di tengahtengah globalisasi

4.4     Merancang, melaksanakan dan melaporkan

aksi pemberdayaan komunitas dengan

mengedepankan nilainilai kearifan lokal di tengah-

tengah pengaruh globalisasi

4.5     Memaparkan inisiatif, usulan, alternatif dan

Page 32: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi aksi

pemberdayaan komunitas

Yang pertama, marilah kita cermati tentang materi ajar atau topik-topik pembelajarannya, mulai dari kelas X, XI

dan XII.

Kelas X

Agar peserta didik mampu memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain,

menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial, dan

menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial, para perserta didik kelas X akan

dibelajarkan tentang

1. Fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Hal-hal yang akan dikaji

dalam topik ini antara lain, pengertian tentang sosiologi, sejarah sosiologi, tokoh-tokoh yang berperan pada

tahap awal/perintis atau founding fathers, pokok-pokok kajian sosiologi, dan manfaat sosiologi dalam

kehidupan bermasyarakat.

2. Konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan

kelompok serta antar kelompok. Hal-hal yang dikaji dalam pembelajaran antara lain, tentang nilai dan norma

sosial sebagai dasar interaksi sosial, pengertian interaksi sosial, macam-macam atau bentuk-bentuk proses-

proses yang menjauhkan (disosiatif) atau mendekatkan (asosiatif), keteraturan atau ketertiban sosial

3. Berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan

sosial di masyarakat. Gejala-gejala sosial yang dikaji dalam bagian ini adalah proses-proses atau gejala-

gejala yang secara dasar harus diketahui oleh para peserta didik, seperti sosialisasi, pembentukan

kepribadian, perilaku menyimpang, dan pengendalian sosial.

4. Metode penelitian sosial untuk memahami berbagai gejala sosial. Dalam hal ini peserta didik dibelajarkan

dengan bagaimana menyusun rancangan penelitian, melaksanakan penelitian, dan menyusun laporan

penelitian sederhana, serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan/atau audio-visual.

Memperhatikan draft silabus yang beredar di teman-teman guru, pembelajaran sosiologi kelas X akan

berlangsung kurang lebih 35 minggu, di mana 8 minggu pertama untuk kajian tentang fungsi sosiologi dalam

mengenali gejala sosial dalam masyarakat, 9 minggu kedua untuk kajian tentang individu, kelompok, dan

hubungan sosial, 9 minggu berikutnya tentan ragam gejala sosial dalam masyarakat (sosialisasi, kepribadian,

penyimpangan, dan pengendalian sosial) dan 9 minggu terakhir untuk metode penelitian sosial sederhana.

Kelas XI

Untuk mencapai kemampuan atau kompetensi memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai

keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, menumbuhkan

kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial, dan menunjukkan sikap

toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial, peserta didik kelas XI akan dibelajarkan tentang

1. Tinjauan Sosiologi dalam mengaji pengelompokkan sosial dalam masyarakat. Dalam hal ini para peserta

didik akan mempelajari tentang berbagai macam jenis kelompok dalam masyarakat, baik yang teratur

maupun yang tidak teratur, baik yang relatif tetap maupun yang sementara.

2. Mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat, seperti masalah-masalah

dalam hubungan antar-kelompok, seperti adanya streotipe, prasangka, perilaku kolektif, dan juga pola-pola

hubungan antar-kelompok, seperti nasionalitas, pluralisme, integrasi, dan sebagainya.

3. Memahami penerapan prinsip-prinsip kesetaraan dalam menyikapi keberagaman untuk menciptakan

kehidupan harmonis dalam masyarakat. Dalam hal ini para peserta didik akan mempelajari tentang struktur

dan proses-proses yang terjadi dalam struktus sosial masyarakat, seperti stratifikasi sosial, diferensiasi

sosial, dan juga mobiitas sosial.

4. Menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat yang beragam

serta penyelesaiannya. Secara khusus peserta didik akan mempelajari tentang berbagai macam bentuk

Page 33: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung,

baik yang bersifat verbal maupun non-verbal.

5. Menerapkan metode penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik,

kekerasan dan penyelesaiannya. Setelah di kelas X para peserta didik dibelajarkan tentang rancangan dan

metode penelitian sosial sederhana, di kelas XI ini para siswa akan memraktekkannya untuk mengaji tentang

konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat.

Kelas XII

Agar para peserta didik dapat mencapai kompetensi membuka wawasan terhadap berbagai peradaban dunia

untuk memperkuat nilai keagamaan dan mendorong penghormatan terhadap keragaman peradaban,

mengembangkan kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan sosial, dan menunjukkan rasa empati

terhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan mendorong partisipasi dalam mengatasinya, peserta

didik kelas XII akan dibelajarkan tentang

1. Perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat, seperti konsep tentang

perubahan sosial, faktor-faktor penyebab perubahan, faktor-faktor pendorong dan penghambat, bentuk-

bentuk perubahan sosial, termasuk dalam hal ini industrialisasi, modernisasi, dan urbanisasi.

2. Berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh

globalisasi, seperti dampak positif, dampak negatif dari perubahan sosial.

3. Ketimpangan sosial sebagai akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi.

4. Strategi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah

pengaruh globalisasi, yang antara lain meliputi cara berfikir, cara berperasaan, dan cara bertindak dalam

masyarakat yang telah institutionalized.

5. Aksi pemberdayaan komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam menyikapi ketimpangan sosial. Para

siswa dapat mencermati langkah-langkah yang akan atau telah dilakukan oleh berbagai Lembaga Swadaya

Masyaraka (NGO/LSM), dan juga strategi pembedayaan masyarakat melalui pembangunan.

Demikian, semoga menjadi bahan awal diskusi dalam rangka berbagaipakai informasi tentang pelaksanaan

Kurikulum SMA/MA 2013, khususnya dalam pembelajaran Sosiologi.

PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 1

Page 34: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE, DAN FUNGSI

Oleh Agus Santosa, SMA Negeri 3 Yogyakarta

A. Pendahuluan

Manusia pada dasarnya hidup di dalam suatu lingkungan yang serba berpranata.

Artinya, segala tindakan dan perilakunya senantiasa akan diatur menurut cara-cara

tertentu yang telah disepakati bersama. Dalam studi sosiologi dan antropologi, caracara tertentu yang telah disepakti bersama itu disebut sebagai pranata sosial, atau

dalam istilah lain lembaga sosial, atau kadang juga disebut sebagai organisasi sosial

atau lembaga kemasyarakatan.

Apabila seseorang masuk di dalam suatu lingkungan sosial tertentu –misalnya

keluarga atau sekolah— ia akan dilayani sekaligus terikat oleh seperangkat aturan

yang berlaku di lingkungan tersebut sesuai dengan kedudukan/status dan perannya.

Seseorang yang berkedudukan sebagai ayah dalam suatu keluarga akan dilayani

sekaligus terikat oleh seperangkat aturan, misalnya setiap pagi akan disedikan minum

teh atau kopi beserta kudapannya oleh seseorang yang berkedudukan sebagai isteri,

sekaligus ia akan terikat oleh seperangkat aturan tertentu, misalnya harus melindungi

keluarga, bertanggung jawab atas nafkah keluarga, bertindak mewakili keluarga

terhadap keluarga atau pihak lain, dan seterusnya. Demikian juga seorang murid di

suatu lingkungan sekolah, ia akan mendapatkan pelayanan tertentu, misalnya dalam

hal pembelajaran, menerima informasi, dan sebagainya, tetapi sekaligus akan terikat

oleh seperangkat norma yang berlaku, misalnya tentang prasyarat mengikuti

pendidikan pada jenjang tertentu, untuk dapat mengikuti pendidikan di jenjang SMP

harus lulus SD terlebih dahulu, untuk mengikuti pendidikan di jenjang SMA harus

lulus SMP dulu, harus mengenakan seragam tertentu, harus mengikuti prosedur

tertentu, misalnya dapat mengikuti ujian setelah mengikuti pendidikan dalam kurun

waktu tertentu, dan seterusnya.

Di dalam kehidupan masyarakat, jumlah pranata sosial yang ada relatif beragam dan

jumlahnya terus berkembang sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat itu

Page 35: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

sendiri. Selain pranata keluarga dan pendidikan seperti tersebut pada contoh di atas,

masih banyak pranata sosial lain, yang secara umum memiliki fungsi yang sama, yaitu

mengatur cara-cara warga masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang

penting.

Setidaknya di dalam masyarakat terdapat lima pranata atau lembaga sosial yang

pokok, yaitu: (1) keluarga, (2) pendidikan, (3) ekonomi, (4) politik, dan (5) agama.

Namun, menurut ahli antropologi –seperti S.F. Nadel (1953) dan Koentjaraningrat

(1979), di luar lembaga pokok yang telah disebutkan tadi, terdapat pranata lain,

seperti: pranata ilmiah, pranata keindahan, dan juga pranata rekreasi.

B. Pengertian Pranata Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, pengertian pranata sosial sering bias atau rancu dengan

pengertian kelompok sosial atau asosiasi. Apalagi kalau menggunakan istilah lembaga

sosial, organisasi sosial, atau lembaga kemasyarakatan. Pada uraian ini akan PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 2

dijelaskan, bahkan ditegaskan, tentang pengertian pranata sosial, dan perbedaannya

dengan kelompo sosial atau asosiasi.

Horton dan Hunt (1987) mendefinisikan pranata sosial sebagai lembaga sosial, yaitu

sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang

penting.

Di dalam sebuah pranata sosial akan ditemukan seperangkat nilai dan norma sosial

yang berfungsi mengorganir (menata) aktivitas dan hubungan sosial di antara para

warga masyarakat dengan suatu prosedur umum sehingga para warga masyarakat

dapat melakukan kegiatan atau memenuhi kebutuhan hidupnya yang pokok.

Koentjarningrat (1979) menyatakan bahwa pranata sosial adalah sistem-sistem yang

menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat untuk berinteraksi menurut

Page 36: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

pola-pola atau sistem tatakelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitasaktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan

masyarakat.

Terdapat tiga kata kunci dalam setiap pembahasan tentang pranata sosial, yaitu: (1)

nilai dan norma sosial, (2) pola perilaku yang dibakukan atau yang disebut dengan

prosedur umum, dan (3) sistem hubungan, yaitu jaringan peran serta status yang

menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur umum yang

berlaku.

Pranata sosial pada dasarnya bukan merupakan sesuatu yang kongkrit, dalam arti

tidak selalu hal-hal yang ada dalam suatu pranata sosial dapat diamati atau dapat

dilihat secara empirik (kasat mata). Tidak semua unsur dalam suatu pranata sosial

mempunyai perwujudan fisik. Bahkan, pranata sosial lebih bersifat konsepsional,

artinya keberadaan atau eksistensinya hanya dapat ditangkap dan difahami melalui

pemikiran, atau hanya dapat dibayangkan dalam imajinasi sebagai suatu konsep atau

konstruksi yang ada di alam pikiran. Beberapa unsur pranata dapat diamati atau

dilihat, misalnya perilaku-perilaku individu atau kelompok ketika melangsungkan

hubungan atau interaksi sosial dengan sesamanya.

Hal penting yang perlu ditegaskan di sini adalah bahwa seorang individu atau

sekelompok orang dapat saja datang dan pergi dalam suatu lembaga, tetapi fungsi

individu atau kelompok dalam pranata hanyalah sebagai pelaksana fungsi atau

pelaksana kerja dari suatu unsur lembaga sosial. Kedatangan atau kepergian individu

atau sekelompok individu tidak akan menganggu eksistensi dari suatu lembaga sosial.

Individu atau sekelompok individu di dalam pranata sosial, kedatangannya atau

kepergiannya hanyalah berfungsi saling menggantikan.

Agar lebih jelas tentang pranata sosial, berikut disajikan tentang perbedaannya dengan

kelompok sosial atau asosiasi.PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 3

Page 37: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Konteks perbandingan

Lembaga/Pranata Sosial Asosiasi/kelompok/badan sosial

Pengertian Suatu sistem norma khusus

yang menata serangkaian

tindakan berpola untuk

keperluan khusus manusia

dalam kehidupan

bermasyarakat

(Koentjaraningrat)

Sistem pola sosial yang

tersusun rapi dan secara

relatif bersifat permanen,

mengandung perilaku

tertentu yang kokoh dan

terpadu demi pemuasan

kebutuhan pokok manusia

(Bruce J. Cohen)

Orang-orang yang berkumpul

membentuk unit atau satuan sosial:

Saling berinteraksi

Memiliki kesadaran sebagai

satuan sosial dan solidaritas

Membentuk sistem hidup

bersama yang “melakukan suatu

aktivitas” untuk mencapai

tujuan tertentu

Menghasilkan kebudayaan

Page 38: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

(disarikan dari beberapa pengertian)

Komponen

utamanya

Komponen utamanya adalah

aturan-aturan (sistem norma)

Memiliki pengikut, orangorang dalam lembaga dapat

datang dan pergi tanpa

menganggu eksistensi

lembaga sosial, karena hanya

melaksanakan fungsi dari

suatu status atau kedudukan

Komponen utamanya adalah

orang-orang yang melakukan

aktivitas dalam bidang tertentu

Memiliki anggota; suatu

kelompok akan bubar apabila

orang-orang yang menjadi

anggotanya keluar dari

kelompok

Contoh Permainan olah raga sepak

bola

Jurnalistik

Pendidikan Menengah

Umum

Perkawinan /keluarga

Organisasi Kesiswaan

Tim sepakbola: PSS, PSIM,

Page 39: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

PERSIJA, dst.

PT Abdi Bangsa, Penerbit HU

Republika

SMA Negeri 3

Yogyakarta/SMA Islam

Terpadu Abu Bakar

Kantor Urusan Agama

Kecamatan Pakem/Keluarga

Pak Yekti

OSIS/MPKPRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 4

C. Proses Pelembagaan (Institusionalisasi)

Proses pelembagaan atau institusionalisasi adalah suatu proses penggantian tindakantindakan spontan dan coba-coba (eksperimental) dengan perilaku yang “diharapkan”,

“dipolakan”, “diatur”, serta “dapat diramalkan”.

Tahapan-tahapan dalam proses pencapaian tujuan bukanlah sesuatu yang dibuat

secara tiba-tiba, spontan ataupun eksperimental. Ia merupakan proses yang telah

berlangsung lama, diketahui dan diterima oleh banyak orang dan mengikat kepada

setiap warga masyarakat. Antisipasi terhadapnya adalah strategi, organisasi, stabilitas

emosi dan, tentu saja, komitmen!

Seperangkat hubungan sosial dinyatakan melembaga (institutionalized) apabila:

1. Berkembang sistem yang teratur berkenaan dengan status dan peran yang harus

dilaksanakan oleh seseorang dalam melakukan aktivitas atau memenuhi

kebutuhan hidup tertentu

2. Sistem harapan, status dan peran telah berlaku umum dan diterima sebagian besar

warga masyarakat.

Proses berlangsungnya dapat digambarkan sebagai berikut. Orang mencari-cari cara

Page 40: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

untuk memenuhi kebutuhannya. Ditemukan cara yang terbukti mudah dilakukan dan

berhasil baik. Selanjutnya cara tersebut diulang-ulang. Cara tersebut dibakukan

sehingga mengikat para warga masyarakat untuk menggunakannya. Jika telah

mengikat, artinya cara tersebut artinya telah melembaga. Ingat baik-baik tentang

perkembangan norma mulai dari usage, folkways, mores, customs sampai dengan

Law.

D. Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial

Diciptakannya pranata sosial pada dasarnya mempunyai maksud serta tujuan yang

secara prinsipil tidak berbeda dengan norma-norma sosial, karena pada dasarnya

pranata sosial merupakan seperangkat norma sosial.

Secara umum, tujuan utama pranata sosial, selain untuk mengatur agar kebutuhan

hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai, juga sekaligus untuk mengatur agar

kehidupan sosial para warga masyarakat dapat berjalan dengan tertib dab lancar

sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Contoh: pranata keluarga mengatur

bagaimana keluarga harus merawat (memelihara) anak. Pranata pendidikan mengatur

bagaimana sekolah harus mendidik anak-anak sehingga dapat menghasilkan lulusan

yang handal.

Tanpa adanya pranata sosial, kehidupan manusia dapat dipastikan bakal porak

poranda kaena jumlah prasarana atau sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia

relatif terbatas, sementara jumlah orang yang membutuhkan justru semakin lama

semakin banyak. Itulah mengapa semakin lama, seiring dengan meningkatkan jumlah

penduduk suatu masyarakat, pranata sosial yang ada di dalamnya juga semakin

banyak dan kompleks. Kompleksitas pranata sosial pada masyarakat desa akan lebih

rendah daripada masyarakat kota.PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 5

Koentjaraningrat (1979) mengemukakan tentang fungsi pranata sosial dalam

Page 41: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

masyarakat, sebagai berikut:

1. Memberi pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkah laku

atau bersikap di dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adanya

fungsi ini kaena pranata sosial telah siap dengan bebagai aturan atau kaidahkaidah sosial yang dapat digunakan oleh anggota-anggota masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

2. Menjaga keutuhan masyarakat (integrasi sosial) dari ancaman perpecahan

(disintegrasi sosial). Hal ini mengingat bahwa jumlah prasarana atau sarana untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia terbatas adanya, sedangkan orang-orang

yang membutuhkannya semakin lama justru semakin meningkat kualitas maupun

kuantitasnya, sehingga memungkinkan timbulnya persaingan (kompetisi) atau

pertentangan/pertikaian (konflik) yang bersumber dari ketidakadilan atau

perebutan prasarana atau sarana memenuhi kebutuhan hidup tersebut. Sistem

norma yang ada dalam suatu pranata sosial akan berfungsi menata atau mengatur

pemenuhan kebutuhan hidup dari para warga masyarakat secara adil dan

memadai, sehingga keutuhan masyarakat akan terjaga.

3. Berfungsi untuk memberikan pegangan dalam melakukan pengendalian sosial

(social control). Sanksi-sanksi atas pelanggaran norma-norma sosial merupakan

sarana agar setiap warga masyarakat konformis (menyesuaikan diri) terhadap

norma-norma sosial itu, sehingga tertib sosial dapat terwujud. Dengan demikian,

sanksi yang melakat pada setiap norma itu merupakan pegangan dari warga

masyarakat untuk melakukan pengendalian sosial –meluruskan—warga

masyarakat yang perilakunya menyimpang dari norma-norma sosial yang berlaku.

E. Karakteristik Pranata Sosial

Dari uraian-uraian sebelumnya dapat ditemukan unsur-unsur yang terkandung dalam

pengertian atau konsep pranata sosial, seperti: (1) berkaitan dengan kebutuhan pokok

manusia dalam hidup bermasyarakat, (2) merupakan organisasi yang relatif tetap dan

tidak mudah berubah, (3) merupakan organisasi yang memiliki struktur, misalya

Page 42: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

adanya status dan peran, dan (4) merupakan cara bertindak yang mengikat.

Gillin dan Gillin mengemukakan ciri-ciri pranata sosial sebagaimana dikutip oleh

Selo Soemadjan dan Soelaiman Soemardi (1964) dan Koentjaraningrat (1979) yang

ringkasannya sebagai berikut:

1. Pranata sosial merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan perilakuan yang

terwujud sebagai aktivitas warga masyarakat yang berpijak pada suatu “nilai

tertentu” dan diatur oleh: kebiasaan, tata kelakuan, adat istiadat maupun hukum.

2. Pranata sosial memiliki tingkat kekekalan relatif tertentu. Pranata sosial pada

umumnya mempunyai daya tahan tertentu sehingga tidak cepat lenyap dari

kehidupan bermasyarakat. Umur yang relatif lama itu karena seperangkat norma

yang merupakan isi suatu pranata sosial terbentuk dalam waktu yang relatif lama

dan tidak mudah, juga karena norma-norma tersebut berorientasi pada kebutuhan

pokok, maka masyarakat berupaya menjaga dan memelihara pranata sosial

tersebut sebaik-baiknya, apalagi kalau pranata tersebut berkaitan dengan nilainilai sosial yang dijunjung tinggiPRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 6

3. Pranata sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan yang ingin dicapai atau

diwujudkan.

4. Memiliki alat-alat perlengkapan baik keras (hardware) maupun lunak (soft ware)

untuk mencapai atau mewujudkan tujuan-tujuan dari pranata sosial. Karena

masing-masing pranata memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka

perlengkapannyapun berbeda antara satu pranata dengan pranata lainnya.

Perlengkapan dalam pranata keluarga berbeda dari perlengkapan pada lembaga

pendidikan, ekonomi, politik, maupun agama

5. Memiliki simbol atau lambang tersendiri. Lambang, di samping merupakan

spesifikasi dari suatu pranata sosial, juga sering dimaksudkan secara simbolis

menggambarkan tujuan atau fungsi dari suatu pranata. Lambang suatu pranata

Page 43: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

sosial daat berupa gambar, tulisan, atau slogan-slogan, yang dapat merupakan

representasi ataupun sekedar menggambarkan spesifikasi dari pranata sosial yang

besangkutan. Misalnya Burung Garuda atau Bendera Merah Putih dapat

merepresentasikan Indonesia, sedangkan gambar buku dan pena merupakan

gambaran dari spesifikasi suatu lembaga pendidikan.

6. Memiliki dokumen atau tradisi baik lisan maupun tertulis yang berfungsi sebagai

landasan atau pangkal tolak untuk mencapai tujuan serta melaksanakan fungsi.

F. Unsur-unsur Pranata Sosial

Menurut Horton dan Hunt (1987), setiap pranata sosial mempunyai unsur-unsur

sebagai berikut.

1. Unsur budaya simbolik, misalnya cincin kawin dalam lembaga keluarga

2. Unsur budaya manfaat, misalnya rumah atau kendaraan dalam lembaga keluarga

3. Kode spesifikasi baik lisan maupun tertulis, misalnya akta atau ikrar nikah dalam

lembaga keluarga

4. Pola perilakuan, misalnya pemberian perlindungan dalam lembaga keluarga

5. Ideologi, misalnya cinta dan kasih sayang dalam lembaga keluarga

G. Tipe-tipe Pranata Sosial

Sebagaimana telah disampaikan pada uraian terdahulu, pranata sosial mempunyai

tujuan-tujuan umum yang sama, yakni mengatur warga masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya, tetapi apabila dirinci lebih lanjut, karena kebutuhan hidup itu

juga bermacam-macam, di dalam masyarakat dijumpai pranata sosial yang bermacammacam tipologinya.

Gillin dan Gillin (1954) mengemukakan tipe-tipe pranata sosial (dikutip oleh

Koentjaraningrat, juga oleh Soerjono Soekanto) sebagai berikut.

1. Menurut perkembangannya, dibedakan antara crescive dan enacted institutions,

yakni pranata sosial yang tumbuh dengan sendirinya dan lembaga yang sengaja

dibentuk.PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

Page 44: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 7

2. Berdasarkan orientasi nilainya, dibedakan antara pranata sosial dasar (basic

institutions) dan subsider (subsidiary institutions), yakni lembaga sosial yang

berdasarkan nilai dasar dan vital, misalnya keluarga, agama, dst., dan lembaga

sosial yang dibangun di atas dasar nilai yang tidak penting, misalnya rekreasi.

3. Dari sudut penerimaan masyarakat, ditemukan lembaga sosial bersanksi dan tidak

bersanksi, yakni lembaga sosial yang adanya diharapkan oleh masyarakat,

misalnya perkawinan, dan lembaga sosial yang keberadaannya ditolak oleh

masyarakat, misalnya kumpul kebo (cohabitation).

4. Dari sudut komppleksitas penyebarannya, dibedakan antara pranata sosial umum

(general institutions) dan lembaga sosial terbatas (restricted instutions), yakni

lembaga sosial yang ditemukan dalam setiap masyarakat, misalnya keluarga, dan

lembaga sosial yang hanya ditemukan pada masyarakat yang terbatas, misalnya

keluarga patrilineal.

5. Berdasarkan fungsinya, dibedakan antara pranata sosial operatif (operative

institutions) dengan pranata sosial regulatif (regulative institutions), yakni

lembaga sosial yang fungsinya memproduksi atau menghasilkan jasa atau barang

kebutuhan masyarakat, dan lembaga yang fungsi utamanya menciptakan

keteraturan (regulasi) dalam masyarakat. Bedakan antara lembaga pendidikan atau

ekonomi/industri dengan lembaga kepolisian, kejaksaan, atau kehakiman.

F. Pranata Sosial Pokok

Sebagaimana telah disebut di bagian depan uraian ini, di dalam masyarakat dijumpai

setidaknya lima pranata sosial pokok, yaitu: (1) keluarga, (2) agama, (3) ekonomi. (4)

politik, dan (5) pendidikan, di samping adanya pranata-pranata yang berada di luar

itu, seperti pranata ilmiah, pranata keindahan, dan pranata rekreasi. Berikut ini akan

diuraikan tentang lima lembaga pokok.

1. Pranata Keluarga

Page 45: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Pranata keluarga adalah pranata yang berfungsi untuk menata atau mengatur aktivitas

warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mempertahankan kelangsungan

hidupnya.

Keluarga merupakan pranata sosial dasar dan bersifat universal. Keluarga merupakan

pusat terpenting dari pranata-pranata lainnya. Di masyarakat mana pun di dunia ini,

akan selalu dijumpai pranata keluarga.

Horton dan Hunt (1987) mengemukakan bahwa, istilah keluarga umumnya digunakan

untuk menyebut: (1) suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama, (2)

suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh hubungan darah atau perkawinan,

(3) pasangan perkawinan, dengan atau tanpa anak-anak, (4) pasangan perkawinan

yang mempunyai anak, (5) satu orang –dua atau janda—dengan beberapa anak.

Aktivitas warga masyarakat yang diatur oleh lembaga keluarga antara lain: (1)

masalah kelangsungan keturunan hidup, hal ini menyangkut kebutuhan akan relasi PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 8

seksual antara pria dan wanita yang diatur oleh lembaga perkawinan, (2) masalah

perawatan atau pemeliharaan anak-anak baik yang bersifat fisik, biologis, psikologis

maupun sosial, dan (3) hubungan persaudaraan, darah, kekerabatan dan organisasi

kekeluargaan.

Berdasarkan orientasi atau proses pembentukannya, Horton dan Hunt (1987)

membedakan antara keluarga konjugal (conjugal family) atau keluarga inti dengan

keluarga konsanguinal (consanguine family) atau keluarga kerabat. Keluarga konjugal

adalah keluarga yang dibentuk oleh perkawinan. Anggota keluarga ini adalah suami,

isteri, dan anak-anak yang belum kawin. Kadang juga dinamakan sebagai the family

of procreation. Dalam keluarga ini anggota keluarga lebih menekankan pada

pentingnya hubungan perkawinan dari pada hubungan darah. Keluarga konsanguinal

adalah keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan. Sering disebut sebagai the

Page 46: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

family of orientation. Dalam keluarga jenis ini hubungan darah lebih dipentingkan

dari pada hubungan perkawinan.

Keluarga inti

Keluarga inti (atau biasanya disebut dengan istilah keluarga saja) adalah keluarga

yang terdiri atas ayah atau suami, ibu atau isteri dengan atau tanpa anak-anak baik

yang dilahirkan maupun yang diadopsi (anak angkat). Istilah lainnya adalah: keluarga

batih, somah atau nuclear family.

Beberapa pranata sosial dasar yang berhubungan dengan keluarga inti adalah: (1)

kencan (dating), (2) peminangan, (3) pertunangan, dan (4) perkawinan. Tidak semua

pranata sosial dasar ini dijumpai pada suatu masyarakat atau sukubangsa. Pranata

kencan atau dating mungkin banyak dijumpai pada masyarakat Eropa Barat dan

Amerika Utara, tetapi tidak banyak dijumpai pada masyarakat Timur seperti

Indonesia.

Pranata kencan (dating)

Kencan merupakan perjanjian sosial yang secara kebetulan dilakukan oleh dua

individu yang berlainan jenis kelaminnya untuk mendapatkan kesenangan. Pada

umumnya, kencan ini mengawali suatu perkawinan. Jadi fungsi kencan yang

sebenarnya adalah memberi kesempatan bagi kedua belah pihak (laki-laki dan

perempuan) untuk saling mengenal, atau bahkan saling menyelidiki kepribadian,

sebelum mereka berdua mengikatkan diri dalam suatu perkawinan.

Tidak semua keluarga dari berbagai bagian dunia ini mengikuti pranata sosial kencan

ini. Dalam suatu masayarakat di mana jodoh itu ditentukan oleh orangtua, maka

pranata kencan tidak dijumpai, atau bahkan dilarang.

Dewasa ini, pada beberapa masyarakat, kencan tidak selalu diorientasikan kepada

terbentuknya perkawinan atau keluarga, melainkan hanya untuk tujuan bersenangsenang, sehingga dapat dilakukan oleh orang-orang yang saling suka meskipun tidak

bermaksud membentuk suatu keluarga.PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

Page 47: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 9

Pranata Peminangan (courtship)

Apabila melalui pranata kencan hubungan antara dua individu berjenis kelamin

berbeda itu telah mantap, maka dapat dilanjutkan dengan peminangan, yaitu

permintaan untuk menjalin sebuah hubungan eksklusif (khusus dan tertutup) di antara

dua orang berbeda jenis kelamin yang akan melangsungkan perkawinan. Peminangan

dapat dilakukan oleh pihak laki-laki maupun pihak perempuan, sesuai dengan pranata

sosial yang berlaku. Pada masyarakat Minangkabau, peminangan dilakukan oleh

pihak perempuan. Pada banyak masyarakat dilakukan oleh pihak laki-laki.

Pranata Pertunangan (mate-selection)

Pertunangan dapat diartikan sebagai hubungan yang diumumkan secara resmi/formal

di antara laki-laki dengan perempuan yang bermaksud untuk menikah. Pranata

pertunangan ini lebih banyak dikenal di negara-negara Eropa Barat dan Amerika

Utara. Sementara di masyarakat Asia, pertunangan hanya dilakukan di kalangan

tertentu, biasanya di kalangan menengah atas atau orang kota.

Pranata Perkawinan (marriage)

Pranata terakhir yang berkaitan dengan pembentukan keluarga inti adalah perkawinan,

yang secara sosiologis dapat diartikan sebagai ikatan antara seorang laki-laki atau

lebih dengan seorang perempuan atau lebih yang terbentuk atau berlangsung melalui

persetujuan masyarakat. Konsekuensi dari suatu perkawinan adalah adanya status

baru (suami dan isteri) yang diikuti dengan sederet hak dan kewajiban atau tanggung

jawab baru.

Horton dan Hunt (1987) memberikan batasan bahwa perkawinan merupakan pola

sosial yang disetujui dengan cara mana dua orang atau lebih membentuk keluarga.

Menurut UU Perkawinan RI, perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lakilaki dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Mahaesa (Pasal

1 UU Nomor 1 Tahun 1974). Definisi menurut undang-undang ini agak berbeda

Page 48: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

dengan definisi sosiologi, karena landasan berfikir yang berbeda. Definisi menurut

undang-undang berpijak pada bagaimana sebaiknya suatu peristiwa sosial itu

berlangsung, sedangkan definisi sosiologi lebih berdasarkan pada bagaimana suatu

peristiwa sosial itu apa adanya (taken from granted). Sehingga dalam definisi

sosiologi, perkawinan dapat diartikan sebagai ikatan antara seorang laki-laki atau

beberapa laki-laki dengan seorang wanita atau beberapa wanita dalam suatu hubungan

suami isteri dan diberi sanksi sosial. Definisi ini didasarkan pada kenyataan, bahwa

perkawinan tidak selalu merupakan ikatan antara seorang wanita dengan seorang lakilaki (monogami), melainkan dapat berlangsung dalam bentuk poligami, dapat antara

seorang laki-laki dengan lebih dari satu perempuan (poligini), seorang perempuan

dengan beberapa laki-laki (poliandri), atau bahkan beberapa laki-laki dengan

beberapa perempuan (conogami atau group marriage).

Pijakan sahnya perkawinan dapat didasarkan pada ketentuan adat, agama, ataupun

hukum negara, dan suatu perkawinan akan memiliki legalitas yang kuat apabila PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 10

dilangsungkan sesuai dengan tiga ketentuan tersebut, jadi sah secara adat, sah secara

agama, dan sah secara hukum negara. Perkawinan siri merupakan contoh perkawinan

yang sah menurut ketentuan agama, tetapi tidak menurut hukum negara.

Keluarga Luas

Keluarga luas lebih didasarkan pada pertalian atau ikatan darah atau ketutunan

daripada ikatan perkawinan, sehingga sifatnya lebih stabil, karena eksistensinya tidak

terganggu oleh adanya perceraian.

Karena dasar utamanya adalah garis keturunan, maka dapat dibedakan antara keluarga

luas parental (bilateral) yang menghitung garis keturunan melalui pihak laki-laki

(ayah) maupun perempuan (ibu), dan keluarga luas unilineal, yang menghitung garis

keturunan berdasarkan keturunan ayah saja (patrilineal), atau ibu saja (matrilineal).

Page 49: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Keluarga Luas Bilateral (Parental)

Keluarga luas bilateral menentukan garis keturunan berdasarkan garis keturunan dua

pihak, laki-laki (ayah) dan perempuan (ibu). Sehingga, dapat dipastikan dalam

keluarga luas bilateral, semua kerabat biologis akan sekaligusmenjadi kerabat

kultural. Seseorang akan mempunyai dua orang kakek, yaitu ayahnya ayah dan

ayahnya ibu, dan dua orang nenek, yaitu ibunya ayah dan ibunya ibu. Keluarga jenis

ini dijumpai pada banyak masayarakat, antara lain Jawa dan Sunda.

Keluarga Luas Unilineal

Pada keluarga luas unilineal garis keturunan ditentukan berdasarkan satu pihak, yaitu

ibu saja atau ayah saja, sehingga tidak semua kerabat biologis otomatis menjadi

kerabat kultural.

Pada keluarga luas matrilineal, garis keturunan ditentukan berdasarkan garis ibu,

sehingga ayahnya ibu, anak dari anak laki-laki, anaknya saudara laki-laki ibu, dan

seterusnya, meskipun secara biologis adalah kerabat, tetapi secara kultural mereka

bukanlah kerabat.

Sebaliknya, pada keluarga luas patrilineal, garis keturunan ditentukan berdasarkan

garis ayah, sehingga ibunya ayah, anak dari anak perempuan, anaknya saudara

perempuan ayah, dan seterusbya, meskipun secara biologis adalah kerabat, tetapi

secara kultural mereka bukanlah kerabat.

Pola menetep setelah menikah

Lingkup pranata keluarga juga meliputi Di dalam masyarakat terdapat beberapa pola

menetap (residence pattern), seperti:

a. Patrilokal (menetap di keluarga pihak suami)

b. Matrilokal (menetap di keluarga pihak isteri)

c. Ambilokal atau utrolokal (memilih di pihak suami atau isteri)

d. Natalokal (di tempat lahir masing-masing)

e. Neolokal (menetap di tempat tinggal yang baru)

Page 50: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

f. Avunkolokal (di keluarga saudara laki-laki ibu)PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 11

Fungsi Keluarga

Karena dalam banyak masyarakat, keluarga dianggap sangat penting dan menjadi

pusat perhatian kehidupan individu, bahkan anggota keluarga yang satu

memperlakukan anggota keluarga lain sebagai tujuan, maka fungsi keluarga dalam

banyak masyarakat relatif sama. Secara rinci, beberapa fungsi dari keluarga adalah:

a. Fungsi Reproduksi atau pengaturan keturunan

Fungsi ini merupakan hakikat dari keluarga untuk menjaga kelangsungan hidup

manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan sekedar

kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan

sosial, misalnya melanjutkan keturunan, mewariskan harta kekayaan, ataupun

jaminan di hari tua.

b. Fungsi Afeksi atau kasih sayang

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa

dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius

merupakan salah ciri khas anak-anak yang di keluarganya tidak merasakan kasih

sayang.

c. Sosialisasi atau pendidikan

Fungsi ini adalah untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak

hingga terbentuk kepribadian atau personality-nya. Anak-anak itu lahir tanpa

bekal keterampilan sosial, maka agar anak dapat berpartisipasi dalam kehidupan

sosial, orangtua perlu mensosialisasikan tentang nilai-nilai dan norma-norma

sosial yang berlaku di masyarakatnya. Anak-anak harus dibelajarkan tentang suatu

hal, apa yang boleh dan tidak boleh, apa yang pantas dan tidak pantas, apa yang

baik dan tidak baik, sehingga si anak dapat hidup wajar dan diterima oleh sesama

Page 51: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

anggota masyarakat/kelompoknya.

d. Fungsi Ekonomi atau produksi

Suatu keluarga diharapkan menjalankan fungsi ekonomi, dalam arti dapat

menjamin pemenuhan kebutuhan material para anggota keluarga. Fungsi ini harus

berjalan, karena para anggota keluarga memiliki kebutuhan-kebutuhan yang

bersifat material yang untuk memenuhinya harus ada pengorbanan-pengorbanan

yang bersifat ekonomi. Dalam banyak masyarakat, seorang suami atau ayah

dituntut untuk menjalankan fungsi produksi untuk menjamin nafkah bagi

keluarganya. Dalam masyarakat yang telah menganut kesetaraan laki-laki

perempuan, fungsi produksi dalam arti mencari nafkah tidak hanya merupakan

beban laki-laki, tetapi dapat menjadi tugas bersama antara seorang suami dan

isteri.

Apabila fungsi ekonomi keluarga ini tidak terjamin, dapat menganggu

pelaksanaan fungsi-fungsi lain dari keluarga, seperti afeksi dan sosialisasi.

e. Pelindung atau proteksi

Yang dimaksud adalah bahwa keluarga diharapkan menjalan fungsi sebagai

pelindung bagi para anggota-anggotanya sehingga dapat menikmati keadaan yang

dirasa aman dan tanpa ancaman dari pihak manapunPRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 12

.

f. Penentuan status

Pada masyarakat feodal atau berkasta, di mana status seseorang lebih banyak

diberikan berdasarkan keturunan, keluarga berfungsi mewariskan status sosial

kepada para anggotanya. Misalnya status sebagai bangsawan atau kedudukan

dalam kasta.

g. Pemeliharaan

Page 52: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Keluarga pada dasarnya memiliki fungsi memelihara anggota-anggotanya

sehingga mereka dapat hidup dengan nyaman dan terbebaskan dari berbagai

penderitaan, termasuk penyakit-penyakit. Fungsi pemeliharaan ini sangat

dirasakan oleh para anggota keluarga yang masih di bawah usia lima tahun, juga

bagi yang telah lanjut usia atau jompo.

Dalam perkembangannya, sesuai dengan semakin kompleksnya lembaga-lembaga

yang ada dalam masyarakat, beberapa fungsi keluarga dialihkan kepada lembaga lain,

misalnya sebagian fungsi edukasi dialihkan ke lembaga pendidikan atau sekolah, pada

golongan menengah ke atas atau masyarakat kota, pengalihan fungsi ini telah

dilakukan sejak dini, misalnya anak usia 3 atau 4 tahun sudah disertakan dalam

pendidikan usia dini atau play group. Kemudian fungsi perawatan anak sebagian

dialihkan ke lembaga pentitipan anak, fungsi proteksi banyak diambil alih oleh negara

melalui aparat kepolisian atau para petugas keamanan masyarakat, dan sebagainya.

Tidak semua keluarga dapat menjalankan fungsi-fungsi di atas dengan baik.

Kegagalan keluarga menjalankan fungsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara

lain:

a. Faktor pribadi, misalnya suami-isteri kurang menyadari akan arti dan fungsi

perkawinan yang sebenarnya. Misalnya egoisme, kurang mampu bertoleransi,

kurang adanya saling-percaya, dan sebagainya

b. Faktor situasi khusus dalam keluarga, seperti: pengaruh atau intervensi orangtua

dari suami dan/atau isteri, isteri bekerja dan mempunyai kedudukan yang lebih

tinggi dari suaminya, tinggal bersama dengan keluarga inti lain dalam sebuah

rumah tangga, suami dan atau isteri terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kariernya.

Faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan disfungsi dalam keluarga, misalnya

terganggunya fungsi biologis/reproduksi karena suami atau isteri jarang di rumah,

orangtua kurang mampu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anakanaknya, orangtua tidak mampu menanamkan sense of value kepada anak-anaknya,

dan sebagainya.

Page 53: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Disfungsi dalam keluarga apabila dibiarkan dapat menyebabkan broken home atau

disintegrasi keluarga.

2. Pranata Agama

Kajian tentang agama dapat dibedakan menjadi dua dimensi, yaitu teologis dan

sosiologis. Kajian agama dalam dimensi teologis berangkat dari adanya klaim tentang

kebenaran multlak ajaran suatu agama bagi para pengikut atau pemeluknya. Doktrin-PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 13

doktrin agama yang diyakini berasal dari Tuhan, kebenarannya melampui kemampuan

akal atau pikiran manusia, sehingga hanya dapat diyakini dengan dimilikinya sesuatu

dalam hati/diri manusia yang disebut iman.

Sedangkan dalam dimensi sosiologis, agama dipandang sebagai salah satu institusi

atau pranata sosial. Karena posisinya sebagai sub dari sistem sosial, maka eksistensi

dan peran agama dalam suatu masyarakat adalah sebagaimana eksistensi dan peran

dari subsistem lainnya, misalnya politik, ekonomi, pendidikan, ataupun keluarga.

Sosiologi memandang suatu agama bukan pada masalah kebenaran dari doktrin,

keyakinan, atau ajaran-ajarannya, melainkan bagaimana doktrin, keyakinan atau

ajaran-ajaran itu mewujud dalam perilaku para pemeluknya dalam kehidupan seharihari. Studi tentang perilaku keberagamaan manusia sebagai suatu realitas kehidupan

sosial itu kemudian dikenal sebagai sosiologi agama. Dalam sosiologi agama, agama

dan keberagamaan seseorang semata-mata dianggap sebagai salah satu dari berbagai

gejala sosial.

Definisi agama menurut pandangan sosiologi dapat dilihat antara lain pada definisi

menurut Emmile Durkheim, bahwa agama adalah suatu sistem kepercayaan dan

praktik-praktik (tingkah laku) yang berhubungan dengan hal-hal yang dianggap suci

atau sakral (sacred), dan menyatukan semua penganutnya ke dalam satu komunitas

moral yang disebut umat (church).

Page 54: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Sebagai suatu sistem keyakinan, agama berbeda dengan isme-isme yang lain. Agama

diyakini oleh para penganutnya sebagai hal yang berpijak pada: (1) sesuatu yang

dianggap sacred (suci), (2) bersifat supranatural, dan (3) ajaran bersumber dari

Tuhan yang diturunkan melalui para Nabi atau Rasul, sedangkan isme-isme lainnya:

(1) didasarkan pada hal-hal yang bersifat profane (biasa), (2) bersifat natural, dan (3)

bersumber dari gagasan/idea tokohnya.

Sesuatu yang dianggap suci dan sacral pada umumnya disebut Tuhan. Istilah lain:

Allah, Illah, Elly, Ellyas, Dewa, Deva, Dewi, Devi, dan sebagainya. Menurut Rudolf

Otto (antropolog) sesuatu yang dinyatakan sebagai Tuhan oleh berbagai masyarakat

memiliki tiga ciri, yaitu: (1) mysterious (tidak terjawab oleh jangkauan pemikiran

manusia), (2) tremendous (tidak terkalahkan), (3) fascination (mempesona).

Pranata agama mempunyai fungsi utama mengatur aktivitas warga masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan berhubungan dengan sesuatu yang dianggap suci atau sacral

tersebut.

Pranata agama berhubungan dengan segenap komponen yang berkaitan dengan

kehidupan beragama, yaitu: (1) sistem keyakinan, (2) emosi keagamaan, (3) sistem

ritus atau upacara keagamaan, (4) alat-alat ritus, (5) umat, yakni satuan sosial yang

terdiri atas orang-orang yang memiliki sistem keyakinan (agama) yang sama.

Fungsi nyata (manifest) lembaga agama:

a. Menyangkut pola keyakinan (doktrin) yang menentukan sifat dan mekanisme

hubungan antara manusia dengan TuhannyaPRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 14

b. Ritual yang melambangkan doktrin dan mengingatkan manusia pada doktrin

tersebut serta seperangkat perilaku yang konsisten dengan doktrin tersebut

c. Menyatukan pemeluknya ke dalam satu komunitas moral yang disebut umat

d. Dalam beberapa negara lembaga agama melaksanakan fungsi pengendalian

Page 55: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Negara

Fungsi laten lembaga agama:

a. Menciptakan lingkungan kehidupan beragama, misalnya masjid, di samping yang

utama sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi medium pergaulan sosial dan

komunikasi di antara para penganut agama Islam, termasuk penentuan dan

pemilihan jodoh

b. Menciptakan lingkungan kebudayaan (musik, seni baca, lagu-lagu, kitab, dan

seterusnya)

c. Tumbuhnya bangunan-bangunan sebagai tempat ibadah dengan arsitektur yang

indah dan megah, misalnya masjid agung, gereja, dan seterusnya.

d. Menjalankan fungsi pendidikan dan pewarisan pengetahuan

3. Pranata Ekonomi

Pranata ekonomi lahir ketika orang-orang mulai mengadakan pertukaran barang

secara rutin, membagi-bagi tugas, dan mengakui adanya tuntutan dari seseorang

terhadap orang lain (Horton dan Hunt, 1987). Ketika manusia masih hidup pada taraf

yang sangat sederhana (primitive) dengan cara mengumpulkan biji-bijian dan

tumbuh-tumbuhan, kebutuhan akan adanya pranata ekonomi belum mendesak dan

tidak penting. Tiap-tiap keluarga akan menjalankan fungsi ekonomi secara subsisten,

keluarga-keluarga tersebut memproduksi sesuatu yang dikonsumsi sendiri, tidak ada

pasar, sehingga tidak memerlukan penataan tentang perdagangan (pertukaran barang

dan jasa).

Masalahnya berubah ketika orang-orang mulai memerlukan barang yang diproduksi

oleh orang lain, para tetanga atau kerabatnya. Kebutuhan akan pranata yang mengatur

mengenai distribusi atau pertukaran barang dan jasa mulai dirasakan. Proses

pertukaran itu mukai ditata dengan kaidah-kaidah atau norma-norma tertentu yang

disepakati bersama. Proses-proses itu kemudian distandardisasi sehingga membentuk

pola dan keajegan tertentu yang mengikat dan dapat diramalkan. Lahirlah pranata

Page 56: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

ekonomi, yang menata aktivitas masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan barangbarang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh pihak lain. Kegiatan yang diatur oleh

lembaga ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi.

Elemen dasar pranata ekonomi

Struktur pranata ekonomi pada dasarnya bervariasi dalam berbagai masyarakat, ada

yang sederhana ada yang rumit, tergantung pada: (1) elemen dasar proses ekonomi

yang ada, apakah gathering, produksi, distributing, ataukah servicing, dan (2) faktorfaktor yang menentukan struktur ekonomi, misalnya tanah, tenaga kerja, modal,

teknologi, dan kewiraswastaan.

Kompleksitas pranata ekonomi akan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan

tipe pranata ekonomi yang berlaku. Masyarakat berburu dan meramu akan memiliki

kompleksitas pranata yang berbeda dari masyarakat pertanian, apalagi kalau PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 15

dibandingkan dengan masyarakat industri maju. Sistem ekonomi yang berlaku,

apakah sosialis, kapitalis, atau lainnya, juga mempengaruhi pranata sosial yang

berlaku.

Sistem Ekonomi Campuran

Terkait dengan sistem ekonomi masyarakat, Horton dan Hunt (1987) menyatakan

bahwa dewasa ini tidak ada masyarakat yang sepenuhya kapitalis. Masyarakat yang

dikenal sebagai masyarakat kapitalis, sesungguhnya menerapkan sistem ekonomi

campuran, di mana harta milik pribadi dan sistem keuntungan digabungkan dengan

sejumlah campur tangan dan intervensi pemerintah.

Sistem ekonomi campuran memberikan peluang adanya inisiatif individu yang lebih

besar daripada sistem komunis dan fasis. Pada sistem komunis dan fasis, kontrol

negara terhadap aktivitsa ekonomi sangat dominan. Pada sistem komunis, segenap

regulasi ekonomi, termasuk tingat harga, tingkat gaji serta jenis barang yang

diproduksi ditentukan oleh badan pusat perencanaan. Di negara-negara fasis,

Page 57: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

meskipun pemilikan perusahaan secara pribadi diperkenankan, tetapi keuntungan

yang diperoleh lebih diutamakan untuk kepentingan negara.

Dalam perkembangan terakhir, sejak era 1990-an telah ada tanda-tanda keruntuhan

masyarakat ekonomi sosialis. Diterapkannya perestroika dan glasnost oleh Gorbachev

di Uni Soviet serta runtuhnya tembok Berlin merupakan awal keruntuhan masyarakat

sosialis dan pelan-pelan bergeser ke tipe masyaraat kapitalis.

Fungsi Pranata Ekonomi

Lepas dari masalah kompleksitas pranata, fungsi utama pranata ekonomi adalah

mengatur kegiatan atau aktivitas warga masyarakat yang berkaitan dengan:

a. Kegiatan produksi, meliputi berbagai aktivitas produksi baik yang tradisional

seperti berburu dan meramu, ladang berpindah (shifting cultivation), bercocok

tanam menetap di ladang, di sawah, beternak, perikanan, maupun aktivitas

produksi modern yakni industri yang menghasilkan barang, jasa-jasa, maupun

informasi.

b. Kegiatan distribusi, meliputi berbagai pertukaran barang dan jasa (resiprositas),

berbagai bentuk mekanisme pemerataan (leveling mechanism), berbagai macam

redistribusi, berbagai bentuk pertukaran di pasar baik yang secara tunai maupun

berdasarkan kepercayaan (berbagai macam kredit)

c. Kegiatan konsumsi, meliputi aktivitas mengkonsumsi barang dan jasa yang

diproduksi sendiri (subsistence economic) maupun aktivitas memperoleh barang

dan jasa di pasar.

Fungsi laten lembaga ekonomi:

a. Mengubah dan kadang-kadang merusak lingkungan, misalnya sebagai dampak

dari penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas

b. Mengubah pola penggunaan waktu. Hal ini berkaitan dengan kecenderungan

warga masyarakat untuk mengejar efisiensi dan produktivitas.PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

Page 58: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 16

4. Pranata Politik

Sejak Adam dan Hawa mempunyai keturunan, dan keturunannya itu melipatganda,

maka muka bumi ini mulai dipadati oleh manusia. Sebagai mahluk yang bersifat

sosial, manusia hidup berkelompok pada daerah-daerah yang subur, berdasarkan

keturunan, ras, etnisitas, agama, ataupun matapencaharian. Sepanjang masing-masing

pihak yang hidup bersama tersebut dapat saling tenggangrasa (toleransi) dan sumbersumber pemenuhan kebutuhan hidup dapat mencukupi, sebanyak apapun manusia

yang hidup bersama tidaklah menjadi masalah, Masalah menjadi lain, kalau masingmasing yang hidup mendiami daerah-daerah tersebut mempunyai kepentingan dan

kebutuhan yang sama, sementara hal yang menjadi pemenuh kebutuhan atau

kepentingan tersebut terbatas adanya, mereka akan terlibat persaingan, pertikaian,

bahkan harus berperang untuk memperebutkannya.

Thomas Hobbes memberikan ilustrasi sederhana mengenai hal ini, jika ada dua orang

membutuhkan hal yang sama, akan tetapi hanya satu orang yang akan

memperolehnya, maka mereka akan saling bermusuhan –masing-masing pihak akan

menganggu dan menindas pihak lain untuk mencapai tujuannya, yaitu kelangsungan

hidupnya. Sementara itu, pihak yang tertindas akan membalasnya sebab hal itu

menyangkut hidup dan mati. Maka, perang tidak dapat dihindarkan.

Menyadari bahwa hidup bersama tanpa aturan akan bisa menjadi boomerang yang

memusnahkan kelangsungan hidup manusia, maka lahirlah pranata politik.

Kornblum mendefinisikan pranata politik sebagai seperangkat norma dan status yang

mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang, termasuk

kewenangan menggunakan paksaan fisik. Di masyarakat manapun, kalau tidak ada

pranata politik yang diberi kewenangan untuk melaksanakan hukuman atau paksaan

fisik, maka negara akan hilang dan yang terjadi adalah anarkhi.

Disamping mengatur siapa yang berwenang untuk menggunakan paksaan fisik,

pranata politik juga berfungsi untuk mencapai kepentingan bersama dari anggotaanggota kelompok/masyarakat.

Page 59: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

Sampai di sini, akhirnya bisa disimpulkan bahwa kebutuhan akan pranata politik,

adalah karena kelompok-kelompok dalam masyarakat memerlukan adanya asosiasi

atau kelompok tertentu yang dapat menguasai kelompok-kelompok lainnya, karena

kepada kelompok atau asosiasi tersebut diberikan wewenang untuk menggunakan

hukuman dan paksaan fisik karena didukung oleh adanya aparat (tentara, kepolisian,

kejaksaan, dan pengadilan). Asosiasi dan nilai-nilai yang mendasarinya tersebut

kemudian dilembagakan (institutionalized) dan secara riil diterima sebagai pola-pola

perilaku dalam masyarakat, demi kelanggengan masyarakat. Asosiasi itu kemudian

disebut negara, yang dilengkapi dengan aparat pemerintahan, nilai-nilai bersama yang

dijunjung tinggi serta diwujudkan dalam konstitusi, berupa undang-undang dasar,

undang-undang, peraturan pemerintah, dan seterusnya.PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 17

Pengertian dan ciri pranata politik

Dalam berbagai literature sosiologi, terdapat berbagai istilah yang digunakan untuk

menyebut pranata politik. McIver menyebutnya sebagai “negara”, Zanden

menyebutnya sebagai “perilaku politik”, sedangkan Gillin dan Gillin menyebutnya

institusi politik. Apapun istilahnya, pranata yang dimaksud mempunyai dua ciri

utama, yaitu: (1) mempunyai kewenangan untuk menggunakan kekuatan fisik, dan (2)

mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri (self sufficient).

Berdasarkan hal tersebut, pranata politik akan menyangkut masalah negara,

pemerintahan, kekuasaan, partai politik, kebijakan, dan sebagainya. Hanya perlu

ditekankan, istilah negara tidak sama dengan pemerintahan. Pemerintahan adalah

aparatnya negara yang melaksanakan fungsi-fungsi dan kekuasaan negara. Jadi,

pemerintahan hanyalah salah satu unsur negara.

Karakteristik pranata politik adalah: (1) adanya suatu komunitas manusia yang secara

sosial bersatu atas dasar nilai-nilai yang disepakati bersama, (2) adanya asosiasi

Page 60: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

politik, yaitu pemerintahan yang aktif, (3) asosiasi tersebut melaksanakan fungsifungsi untuk kepentingan umum, dan (4) asosiasi tersebut diberi kewenangan dalam

luas jangkauan dalam territorial tertentu.

Fungsi pranata politik

James W. Vender Zanden menyebutkan bahwa pranata politik di masyarakat

manapun pada dasarnya memiliki empat fungsi, yaitu:

a. Pemaksaan norma (enforcement norms)

b. Merencanakan dan mengarahkan perubahan

c. Menengahi pertentangan kepentingan (arbritasi)

d. Melindungi masyarakat dari serangan musuh yang berasal dari luar

masyarakatnya, baik dengan diplomasi maupun kekerasan (perang).

Dalam rumusan lain, pranata politik berfungsi:

a. Memelihara ketertiban di dalam (internal order)

b. Menjaga keamanan dari luar (external security)

c. Melaksanakan kesejahteraan umum (general welfare)

Di samping itu, terdapat fungsi laten lembaga politik, yaitu:

a. Menciptakan stratifikasi politik, yakni munculnya penguasa dan yang dikuasai.

Bahkan dalam suatu masyarakat sering muncul jenjang atau rentang stratifikasi

politik yang jauh, yakni penguasa absolut di satu pihak dan tuna kuasa (power

less) di pihak lain.

b. Partai politik sebagai social elevator (saluran mobilitas sosial vertikal), misalnya

yang terjadi pada para pemimpin partai pemenang pemilihan umum (pemilu).PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 18

5. Pranata Pendidikan

Lembaga pendidikan mempunyai fungsi utama menata tentang proses sosialisasi ilmu

pengetahuan, teknologi, seni (IPTEKS) maupun kebudayaan kepada para generasi

Page 61: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

penerus.

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merujuk pada UU Sistem Pendidikan

Nasional (UU Nomor 20 Tahun 2003). Poin-poin penting mengenai sistem

pendidikan di Indonesia antara lain

a. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

b. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

c. Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya.

.

Pendidikan formal

a. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,

dan pendidikan tinggi.

b. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi,

vokasi, keagamaan, dan khusus.

d. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk satuan

pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau

masyarakat.

Pendidikan Nonformal

a. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan

layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau

pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang

Page 62: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

hayat

b. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan

penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta

pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

c. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak

usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,

pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan

kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik.

d. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,

kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta

satuan pendidikan yang sejenis.

e. Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal

pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 19

diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

f. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program

pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga

yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada

standar nasional pendidikan.

(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan nonformal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur lebih

lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pendidikan Informal

a. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan

Page 63: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

b. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal

setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini

a. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar

b. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,

nonformal, dan/atau informal.

c. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanakkanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

d. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok

bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

e. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan

keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan

Pendidikan Kedinasan

a. Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh

departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

b. Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan

dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu

departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

c. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan

nonformal.

Pendidikan Keagamaan

a. Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok

masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya

dan/atau menjadi ahli ilmu agama.

c. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal,

Page 64: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

nonformal, dan informal.PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 20

d. Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman,

pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.

Pendidikan Jarak Jauh

a. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

b. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada

kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka

atau reguler.

c. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan

cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian

yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.

a. Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,

emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat

istimewa.

b. Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah

terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami

bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

Bahasa Pengantar

a. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa pengantar dalam

pendidikan nasional.

b. Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tahap awal

pendidikan apabila diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan/atau

keterampilan tertentu.

Page 65: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

c. Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan

tertentu untuk mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik.

Wajib Belajar

a. Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar

b. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar

minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

c. Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh

lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Pendidikan Multikulturalisme

Sesuai dengan realitas objektif masyarakat Indonesia sebagai sebuah masyarakat bangsa dan

plural, dalam rangka mewujudkan etika berbangsa dan visi Indonesia masa depan menuntut

dilaksanakannya pendidikan yang bersifat multikultural. Mengikuti Bikhu Parekh (2001)

dalam Rethinking Multiculturalism, Harvard University Press, bahwa istilah

multikulturalisme mengandung tiga komponen, yakni: (1) terkait dengan kebudayaan, (2)

merujuk kepada pluralitas kebudayaan, dan (3) cara tertentu untuk merespons pluralitas itu. PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 21

Pendidikan multikulturalisme membelajarkan para warga masyarakat terutama cara merespon

pluralitas.

Fungsi nyata (manifes) lembaga pendidikan:

a. Membantu orang untuk sanggup mencari nafkah bagi kehidupannya kelak

b. Menolong orang untuk mengembangkan potensi diri untuk dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya

c. Melestarikan kebudayaan

d. Mengembangkan kemampuan berfikir dan berbicara secara rasional

e. Meningkatkan cita rasa keindahan

f. Meningkatkan taraf kesehatan dengan cara melatih jasmani melalui olah raga dan

Page 66: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

pengetahuan tentang kesehatan

g. Menciptakan warga negara yang cinta tanah air melalui pelajaran

kewarganegaraan

Fungsi laten lembaga pendidikan:

a. Menunda masa kedewasaan dan memperpanjang ketergantungan

b. Menjadi saluran mobilitas sosial vertikal

c. Memelihara integrasi sosial maupun politik dalam masyarakat, melalui

penggunaan Bahasa Indonesia, pelajaran kewarganegaraan, sejarah perjuangan

maupun kebudayaan.

G. Hubungan antar-Pranata Sosial

Tidak ada satupun pranata sosial yang otonom, dalam arti dapat menghindari

pengaruh dari pranata sosial lain. Terjadi hubungan yang saling mempengaruhi di

antara lembaga-lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Hubungan tersebut dapat

digambarkan dalam bagan berikut:

Bagan tentang hubungan antar-pranata sosial

Dalam konteks hubungan antar-pranata sosial, Erving Goffman mengemukakan

konsep tentang pranata total (total institution), yakni pranata yang memisahkan

pengikutnya dari masyarakat umumnya. Misalnya: pendidikan militer atau kedinasan

Lembaga

Ekonomi

Lembaga

Keluarga

Lembaga Politik

Lembaga

Pendikan

Lembaga

AgamaPRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE DAN FUNGSI

Page 67: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

2011

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XII IPS SMAN 3 YK 2011-2012 Page 22

tertentu, lembaga pemasyarakatan (penjara), rumah sakit jiwa, dst. Seluruh aktivitas

pengikut lembaga sosial harus dilakukan di dalam lembaga yang dimaksud. Sedikit

berbeda dengan Goffman, Lewis Coser mengemukakan tentang pranata tamak

(Greedy Institution), yakni pranata yang memonopoli loyalitas dan kesetiaan individu

pengikutnya. Misalnya negara dan agama.

Daftar Pustaka

1. Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L. 1999. Sosiologi; Edisi Keenam Jilid I.

Jakarta: PT Erlangga.

2. J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed.). 2006. Sosiologi Teks Pengantar

dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

3. Kamanto Soenarto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit

FE UI.

4. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

5. Masri Singarimbum dan Sofian Effendi.1989. Metode Penelitian Survey.

Jakarta: LP3ES.

6. Mohammad Nazir. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

7. Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pantantar; Edisi Baru Keempat,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

8. Soerjono Soekanto. 1985. Kamus Sosiologi; Edisi Baru. Jakarta: Rajawali

Pers.

9. Soerjono Soekanto. 2002. Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi. Jakarta: PT

RajaGrafiondo Persada

10. Tim Sosiologi. 2004. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat Kelas 1

SMA. Jakarta: PT Yudhistiransert contents

11. Nasikun. 1996. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Page 68: Bahan Ajar Sosiologi Sma Kls x

12. Dyole Paul Johnson. 1981. Teori-teori Sosiologi Klasik dan Modern.

Jakarta: PT Gramedia.

13. Margaret M. Poloma. 1998. Sosiologi Kontemporer. Terjemahan dari

Contemporary Sociological Theory. Jakarta: PT Rajawali Pers.

14. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi. 1986. Setangkai Bunga

Sosiologi. Jakarta: Yasbit FE UI.