Top Banner

of 38

bab1&2 pp

Jul 13, 2015

Download

Documents

AyoeLe-ciel
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I PENGANTAR PERPINDAHAN PANAS 1. Pendahuluan 1.1 Deskripsi Bab I membahas tentang cara-cara perpindahan panas dan hukum-hudasar perpindahan panas. 1.2 Manfaat / Relevansi Memahami dasar-dasar perpindahan panas dan cara-cara perpindahan panas untuk kehidupan sehari-hari maupun yang digunakan dalam industri. 1.3. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang cara-cara perpindahan panas dan dasar hukum nya. 1.4 Petunjuk mempelajari a. Baca dan pahami semua isi yang ada dalam bab ini dengan hati-hati dan teliti. b. Tingkatkan pemahaman dengan menambah bahan bacaan lain yang relevan. c. Diskusi dengan teman untuk meningkatkan pemahaman. d. Berlatih dengan tekun untuk meningkatkan pemahaman. e. Jika ada kesulitan,bertanya dengan dosen atau nara sumber lain yang relevan. 2. Penyajian 2.1.Pengertian perpindahan panas Perpindahan panas : berpindahnya panas ( energi ) dari daerah satu ke daerah lain karena ada perbedaan suhu. Beda suhu merupakan gaya dorong perpindahan,dan perpindahan dari suhu tinggi ke suhu rendah. 1

Dalam mempelajari perpindahan panas ada persamaan dan perbedaan dengan thermodinamika , persamaan mempelajari panas dan perbedaannya pada thermodinamika yang dipelajari kesetimbangan kalau perpindahan panas yang dipelajari mekanisme aliran panas dan waktu yang diperlukan untuk perpindahan. 2.2 Cara-cara perpindahan panas . Cara perpindahan panas ada 3 : yaitu konduksi , konveksi dan radiasi a..Konduksi : Perpindahan panas terjadi dari suhu tinggi ke suhu rendah , dalam perpindahan perlu medium , biasanya terjadi pada benda padat dan perpindahan berlangsung secara lambat. b.Konveksi : Perpindahan panas terjadi dari suhu tinggi ke suhu rendah , dalam perpindahan perlu medium , terjadi perpindahan antara permukaan benda padat dengan fluida , dan perpindahan berlangsung cepat. c.Radiasi : perpindahan panas terjadi dari suhu tinngi ke suhu rendah , dalam perpindahan tanpa medium , perindahan berlangsung secara pancaran atau gelombang elektro magnetik dan perpindahan sangat cepat. 2.3.Hukum dasar perpindahan panas : a.Konduksi Hukum Fourier : qk = - k A dT/ dx qk = laju perpindahan panas dengan cara konduksi ( Btu/jam ) k = konduktivitas termal bahan ( Btu/jam.ft .oF ) A = luas penampang perpindahan ( ft2 ) dT/dx = gradient suhu terhadap jarak dalam arah aliran panas x ( oF/ft) Harga k merupakan fungsi suhu k = f (T) , atau dapat dibaca dari grafik atau table. Jika harga k besar dapat sebagai penghantar panas atau konduktor contoh : Fe , Al , Ni , Cu dan lain-lain. Jika harga k kecil dapat sebagai penghambat panas atau isolator contoh : kayu , gabus dan lain-lain. 2

Kasus sederhana

q k =k A

dT dx

Tp

Tw Tdqk dx =k dT Aqk = Ak (Tp d ) T L T T = = L Rk kAL kA

0

L

Rk =

Contoh : Salah satu muka sebuah plat tembaga yang tebalnya 3 cm, mempunyai suhu tetap 400oC , sedangkan suhu muka yang sebelah lagi 100oC. Berapa panas yang dipindahkan melintasi plat tembaga tersebut ? Jawab : arah x positif

Tsi = 400C Tso = 100C x = 3 cm T rata-rata = (400 + 100)/2 = 250oC Dari table diperoleh harga k= 370 W/m oC q k= - k A dT/dx ------- Hukum Fourier q k/A = - k dT/dx = - (370) (100 400 )/(0,03 ) = 3,7 106 W/m2 3

b.Konveksi q c= hc A T = T/Rc qc = Laju perpindahan panas dengan cara konveksi , Btu/jam A = luas perpindahan panas , ft2 hc = koefisien perpindahan panas konveksi , Btu/jam oF ft2 T = beda suhu , oF Kc = konduktansi termal perpindahan panas konveksi = hc A. Rc = tahanan termal = 1/ (hcA) Contoh : Konveksi Permukaan dinding luar furnace pada suhu 350oC , udara sekitarnya pada suhu 25oC , diketahui koefisien perpindahan panas konveksi , h = 20 W/m2 K. Hitunglah laju kerugian panas secara konveksi per satuan luas dinding furnace tersebut ? . Jawab : Tso = 350C qc = ?

T = 25C

Asumsi : stedi Panas radiasi diabaikan Suhu dan h seragam pada seluruh permukaan dinding

q c = hc A T = 20 W/m2 K ( 350 25 ) C . ( 1 K/1 C ) = 6500 W/m2.

4

c.Radiasi Radiasi benda hitam : menyerap energi Benda hitam memancarkan energi dari permukaan : qr = A1 T14 = hr A1 T Jika 2 benda hitam saling bertukar panas : qr = A1 ( T14 - T24 ) qr = Laju perpindahan panas secara radiasi , Btu/jam hr= koefisien perpindahan panas secara radiasi , Btu/jam oF ft2 = konstante Stefan Boltzman = 0,1774 x 10-8 Btu/jam ft2 oF = 5,669 x 10-8 Watt/m2 K4 Benda tidak hitam ( abu-abu ) : = emitansi qr = A1 1 ( T14 - T24 )

Contoh Radiasi : Dua buah plat hitam dengan jarak tak berhingga yang suhu nya masing-masing 800oC dan 300oC, saling bertukar kalor melalui radiasi .Hitunglah perpindahan kalor per satuan luas ?. Jawab : q/A = ( T14 T24 ) = 5,669 x 10-8 ( ( 1073)4 - (573)4) = 69,03 x 103 W/m2.

5

2.4 . Perpindahan panas gabungan Dalam keadaan sehari hari perpindahan panas tidak sendiri sendiri tetapi gabungan . Konveksi dan radiasi yang bersamaan : Untuk perpindahan panas secara konveksi dan radiasi benda abu-abu dan keadaan sekitarnya :

qr qc T Ts q = qc + qr q = h A ( Ts - T ) + A ( Ts4 Tsurr4) Contoh : Suatu dinding batu bata furnace mempunyai sifat abu-abu dengan emisivitas = 0,8 . Suhu permukaan Ts = 350o C , udara dekat dinding T = 25oC dan suhu sekitar = Tsurr = 30oC, hc = 18 W/m2 K.Hitunglah laju kerugian panas menyeluruh pada dinding ? Tsurr = 30C = 303 K qr Tsurr

qc T = 25C Ts = 350C 6

Asumsi : - Keadaan sekitar cukup besar - Permukaan dinding tidak cekung - T , h pada permukaan seragam. Jawab : Untuk konveksi dan radiasi bersama-sama : q/A = h ( Ts - T ) + ( Ts4 Tsurr4 ) = ( 18) ( (623) (298)) + (0,8)( 5,669 x 10-8 ) (( 623)4 (303)4) = 12300 W/m2. Neraca energi pada permukaan Sebuah permukaan sangat tipis , sehingga akumulasi = 0 ( stedi) Neraca energi : Ein = Eout atau qk = qc + qr

Tsurr qk qk

qc T Contoh : Dinding furnace bagian dalam bersuhu 500oC, diluar ada udara suhu T = 20oC dan suhu sekitarnya yang luas Tsurr = 25oC . Dinding tersebut mempunyai emisivitas = 0,85 , tebal = 10 cm , k = 3 W/m oC , hc = 15 W/moC . Tentukan suhu permukaan ( Tso ) dinding tersebut ?

7

Jawab : Tso = ? Tsurr = 25C qr qk

Tsi = 500C

L=10 cm

qc T = 20C

Asumsi : keadaan stedi harga k konstan T , h pada permukaan seragam

Neraca panas : q k = qc + qr atau qk/A = qc/A + qr/A - k ( Tso- Tsi)/ z = h ( Tso- T ) + ( Tso4 Tsurr4 ) -3 (Tso 773)/ 0,1 = 15 ( Tso 293 ) + ( 0,85)( 5,669 x 10-8 ) ( ( Tso4 ( 298)4) Dengan coba-coba ruas kiri = ruas kanan , sehingga diperoleh : Tso = 534 K = 261oC .

2.5..Satuan dan dimensi Dimensi : L = panjang M = massa F = gaya 8

T = suhu dll Konversi : 1 Btu = 778,16 lbf/ft 1 Btu = 1055 Joule 1 Btu = 252 kalori dll Skala suhu : Ukuran absolute : K ; oR 1 oC = 1 K T K = T oC + 273 T oR = T oF + 460

3. Penutup 3.1 Rangkuman : Perpindahan panas terjadi dari suhu tinggi ke suhu rendah, cara perpindahan ada 3cara : konduksi, konveksi dan radiasi.Pada pelaksanaannya atau prakteknya cara perpindahan panas tidak sendiri-sendiri tetapi secara gabungan contoh konduksi dengan konveksi ,konveksi dengan radiasi , gabungan konduksi konveksi radiasi

3.2. Test mandiri 1. Suhu pada permukaan suatu dinding datar yang tebalnya 15 cm adalah 370oC dan 93oC . Dinding terbuat dari gelas yang mempunyai sifat sbb: k = 0,78 W/moC , = 2700 kg/m3 , Cp = 0,84 kJ/kg oC . Berapakah aliran panas melalui dinding tersebut pada keadaan stedi? 9

2.Dua buah bidang parallel yang sangat luas mempunyai sifat mendekati benda hitam . Suhu masing masing dipertahankan pada suhu 1100oC dan 425oC. Hitunglah perpindahan panas radiasi antara kedua bidang itu per satuan luas per waktu ?. 3.3 Umpan Balik 1. Permukaan dinding datar tebal = x = 15 cm = 0,15 m T1 = 370oC , T2 = 93 oC , k = 0,78 W/m.oC .q T (370 93 ) = k = (78 ) = 144 ,04 kW / m 2 A x 0,15

2. Dua buah bidang parallel yang luas mendekati benda hitam = 1,0 T1 = 1100 + 273 = 1373 K ; T2 = 425 + 273 = 698 Kq = (T14 T24 ) =5,669 x10 8 (1373 ) 4 (698 ) 4 (1) = 188 A

[

]

kW/m2 4. Pustaka a. Holman , J.P , Heat Transfer 1977 , Mc Graw Hill Book Company New York b. Kreith , F , Principle of Heat Transfer 1973 , third ed , Mc. Graw Hill Book Company , New York . c..Kern D. Q , Process Heat Transfer , 1950 , Mc. Graw Hill Book Company New York .

10

BAB II KONDUKSI PADA KEADAAN STEDI 1.Pendahuluan 1.1 Deskripsi Bab kedua membahas tentang perpindahan panas konduksi kaadaan stedi satu dimensi mengenai bidang datar, silinder , tebal isolasi kritis ,dan perpindahan 1.2.Manfaat Dapat digunakan untuk menghitung laju perpindahan panas pada benda padat berlapis atau isolasi untuk bidang datar , silinder dan juga digunakan untuk menghitung koefisien perpindahan panas secara keseluruhan . 1.3.Tujuan Instrusional Khusus ( TIK) Setelah membaca bab II mahasiswa mampu memahami dan menghitung laju perpindahan panas untuk benda padat baik bentuk datar dan silinder. 1.4. Petunjuk mempelajari a.Baca dan pahami semua isi yang ada dalam bab ini dengan hati-hati dan teliti. b.Tingkatkan pemahaman dengan menambah bahan bacaan lain yang relevan. c.Diskusi dengan teman untuk meningkatkan pemahaman. d.Berlatih dengan tekun untuk meningkatkan pemahaman. e.Jika ada kesulitan , bertanya dengan dosen atau nara sumber lain yang relevan panas pada permukaan yang menonjol(sirip), serta perpindahan panas untuk dua dimensi .

11

2. Penyajian 2.1 Dinding datar a Bentuk sederhana Tp qk Hukum Fourier :qk = Ak T (T p Td ) = = K k T L Rk

Td

L b. Bentuk Struktur Komposit Seri : L1 hi k1 Ti q T1 T2 T3 T4 q To k2 k3 L2 L3 ho

q = hi A(Ti T1 ) =

k k1 k A(T1 T2 ) = 2 A(T2 T3 ) = 3 A(T3 T4 ) = h0 A(T4 T0 ) L1 L2 L3

q=

(Ti T 1) (T 1 T 2) (T 2 T 3) (T 3 T 4) (T 4 To ) = = = = R1 R2 R3 R4 R5

R1= 1/ (hi A ) ; R2 = L1 / k1 A ; R3 = L2 / k2 A ; R4 = L3 / k3 A ; R5 = 1/(hoA) q= Ti To

Rni =1

n

Paralel : 12

a Ti

b c

d

To

q=

T = Rth

Ti T 0 RbRc Ri + Ra + + Rd + R 0 Rb + Rc

parallel : Contoh :

1 1 Rb + Rc + = Rb Rc Rb .Rc

Sebuah dinding tanur terdiri dari 2 lapisan batu tahan api ( k1 = 0,8 Btu/ jam ft oF) setebal 9 in dan bata isolasi ( k2 = 0,1 Btu/ jam ft oF) setebal 5 in .Suhu didalam tanur 3000oF dan konduktansi permukaan satuan pada dinding dalam sebesar 12 Btu/jam ft2 oF . Suhu udara sekitar 80oF dan konduktansi permukaan satuan pada dinding luar 2 Btu/ jam ft2 oF . Dengan mengabaikan tahanan termal adukan semen , perkirakan : a. b. Laju perpindahan panas ? Suhu pada dinding dalam ?

Jawab:

Ti = 3000F q

To = 80F

T1

T2

T3

13

q (Ti To ) = A Rn

q 3000 80 Btu = = 513 A (1 / 12 ) + (( 9 / 12 ) / 0,8) + (( 5 / 12 ) / 0,1) + (1 / 2) jamft

2

b. q =

(Ti T 1) (T 1 T 2) (T 2 T 3) (T 3 T 4) (T 4 To ) = = = = R1 R2 R3 R4 R5

T T1 q= i ; R1 Ti T1 = (513 ) ( 1/12) = 43oF ; T1 = 3000 43 = 2957 oF

T3 - To = 513 ( ) ; T3 = 80 + ( 513 )(1/2) = 336,5 oF. T2 T3 = 513 ( 5/12) / (0,1) = 2137,5 T2 = 336,5 + 2137,5 = 2474 oF

2.2 SilinderSuatu silinder / tabung panjang dengan jari-jari dalam ri , jari-jari luar ro dan panjang L terlihat pada gambar dibawah : L To r ri ro ri = jari jari dalam ro = jari jari luar Ti = suhu permukaan dalam To = suhu permukaan luar 14

L = panjang silinderdT drdT dr

q =k

Ar

; Ar = 2 r L

qk = - 2 r L k

Batas : T = Ti pada r = ri T = To pada r = ror0 To

dr qk r riq k ln

= 2 L k dTTi

ro = 2 L k (Ti To ) ri

qk =

2 L k ( Ti To ) r ln o ri

T To qk = i Rth

;

Rth

ro ri = 2 L k ln

Untuk system 3 lapis : 15

r2 r1 Ra = 2 k A L ln

;

r3 r2 Rb = 2 k B L ln

;

r4 r3 Rc = 2 k C L ln

qk =

2 L ( T1 T4 ) r r r ln 4 ln 2 ln 3 r3 r1 r2 + + kA kB kC

Untuk system bola ( satu dimensi ):4 k ( Ti To ) 1 1 ri ro

qk =

Contoh : Suatu tabung berdinding tebal terbuat dari baja tahan karat ( 18 % Cr ; 8 % Ni ) k1 = 19 W/ m oC , dengan diameter luar 4 cm , diameter dalam 2 cm , dibalut dengan isolasi asbes setebal 3 cm k2 = 0,2 W/ m2 oC. Jika suhu dinding dalam 600 oC dan suhu dinding luar isolasi 100 oC , hitunglah rugi kalor per m panjang pipa ? Jawab : 162

r2 = 4/2 cm = 2 cm r1 = 2/2 cm = 1 cmRR

r3 = 2 cm + 3 cm = 5 cm

R2 R3

qk / L =

2 ( T1 T3 ) = r3 r2 ln ln r1 r2 + k1 k2

2 ( 600 100 ) = 680 W / m 2 5 ln ln 1 + 2 19 0,2

2.3 Koefisien Perpindahan panas menyeluruh a. Bidang datar Ti q hi xq = h1 A ( Ti To ) = k A ( T1 T2 ) = ho A ( T2 To ) x

ho To

qk =

( Ti To ) r r 1 ln 4 ln 3 hi A r3 r2 + + kB kC

( 1 )

qk = U A T menyeluruh

(2) 17

pers. 1 = 2U= 1 x 1 1 + + hi k ho

b.Bidang silinder

Ri

Ro

q=

T A TB r ln o ri 1 1 + + hi Ai 2 k L ho Ao1 r Ai ln o ri 1 1 + + hi 2 k L ho Ao 1 A0 + Ai hi A0 ln ro ri + 2 k L 1 h0

Ui =

U0 =

;

2.3.

Tebal kritis isolasi Kita perhatikan selapis isolasi yang dipasang sekeliling sebuah pipa bundar , seperti pada gambar dibawah Gb. . Suhu dinding dalam isolasi pada Ti , sedang muka luarnya terkena lingkungan konveksi pada T . Dari jaringan termal persamaan perpindahan kalor sbb :

T 18

q=

2 L ( Ti T ) r ln 0 ri 1 + k ro h

Kondisi maksimum :

dq dr0

=0

2L ( Ti T0 )(

1 1 ) k r0 h r02 ln r0 ri 1 2 ( + ) k r0 hk h

=

0

r0 = rc =

Contoh : a. Hitunglah jari-jari kritis isolasi asbes ( k = 0,17 W/ m oC) yang membalut pipa yang terkena udara kamar yang suhu nya 20oC dengan h = 3 W/m2 oC ? b. Hitunglah rugi kalor dari pipa yang diameter nya 5 cm dan suhu nya 200oC , jika dibalut dengan isolasi pada jari-jari kritis , dan tanpa isolasi ? a) b) Jawab : ro = rc = k/h = 0,17 / 3 = 0,0567 m = 5,67 cm ri = 5/2 = 2,5 cm

2 (Ti T ) q = 1 L ln ro ri + k r0 hTanpa isolasi :

=

2 ( 200 20 ) ln ( 5,67 2,5 ) 1 + 0,17 ( 0,0567 )(3)

=105 ,7

W m

q = h ( 2 ri ) ( Ti T ) = (3)( 2)( 0,025 )( 200 20 ) L

= 84 ,8

W m

19

2.5 Sistem dengan sumber panas Penerapan yang menarik dari pada prinsip perpindahan kalor banyak yang menyangkut system dimana kalor dibangkitkan dari dalam.Salah satu contohnya adalah reactor nuklir , konduktor listrik .sistem reaksi kimia Dinding datar dengan sumber kalor Sebuah pelat datar dengan sumber panas yang terbagi secara seragam

Neraca Energi : Laju konduksi panas melalui permukaan kiri ke dalam elemen dx + Laju pembangkit panas di elemen yang tebal nya dx = laju konduksi panas melalui permukaan kanan keluar dari elemen (x + dx).dT dx dT dx

k A

x + q

A dx = k A

20

k A

dT dx

x

+ q A dx =k A

dT dx

x +dx

+

d dT ( k A ) dx dx dx

q =

d dT (k ) dx dx

= k

d 2T d x2

Penyelesaian integrasi :q 2 T = x +C 1 x +C 2 2k

. (1)

C1 , C2 = konstanta integrasi Batas : T = T0 pada x = 0 T = T0 pada x = 2 L Pers (1) : T0 = - 0 + 0 + C2 T0 = C2

;

q T0 = ( 2 L ) 2 +C1 ( 2 L ) +T0 2k

q ( 4 L2 ) = C1 ( 2 L) 2k

q ( 4 L2 ) 2k C1 = = 2L

q L k

T =

q x2 qL + x + To 2k k

T T0 =

q L2 x x 2 2 ( L ) ( L ) 2k

-----

Distribusi suhu melintasi pelat parabola

dengan puncak di bidang tengah x = L Beda suhu bidang tengah dan permukaan :qL 2 . ; Bila pelat terendam pada fluida T = T , konduktansi 2k

( T To ) maks =

permukaan = h0 ; 21

qL = k

dT dx

x =o

=h0 ( T0 T ) T0 T=

qL h0

2.6 Sistem konduksi konveksi Panas yang dihantarkan melalui suatu benda sering dikeluarkan secara konveksi . Contoh : - HE type finned tube seperti pada block mesin kendaraan bermotor. - Dinding tanur , oven

Gambar 2-11: Sistem konduksi konveksi satu dimensi melalui sirip siku empat Perpindahan panas dari fluida ke pipa bersirip secara konveksi . Panas dihantarkan melalui bahan dan dilepas ke lingkungan secara konveksi. T0 : suhu di dasar sirip T : suhu lingkungan atau sekeliling .

Pendekatan masalah dilakukan dengan membuat neraca energi untuk sirip 22

setebal dx seperti pada gambar diatas . Neraca energi : Energi masuk = energi keluar + energi yang hilang karena konveksidT dx

Energi masuk : q

x

= k A

Energi keluar :

q

x+ x d

= k A

d T d x

x+ x d

= k A(

d T d 2T + d ) x d x d 2 x

Energi hilang karena konveksi : q= h P dx ( T - T ) Dimana : A = luas penampang sirip P = keliling dx= tebal sirip Neraca energi :dT dT d 2T kA = k A ( + dx ) + h P dx ( T T ) dx dx dx 2

kA

d 2T hP ( T T ) = 0 atau 2 kA dx

d 2T hP ( T T ) .......... .......... .......... .(1) 2 kA dx

Asumsi : = T - T dan

hP kA

= m2

dT d = dx dx

;

d 2T dx 2

=

d 2 dx 2

23

d 2 dx 2

m 2

=

0

.......... .......... .......... .......... .......... .......... .......( 2)

Sebagai penyelesaian diperoleh persamaan umum : = C1 e-mx + C2 emx (3)

Kondisi batas yang diketahui : = 0 = T0 - T pada x = 0

Batasan B.C : 1. Sirip sangat panjang dan suhu diujung sirip sama dengan suhu fluida disekitarnya 2.Ujung sirip diisolasi sehingga dT/dx = 0 3. Sirip panjangnya tertentu dan melepaskan kalor dari ujungnya. Ad. 1 ) Sirip sangat panjang dan suhu diujung sirip sama dengan suhu fluida disekitarnya

BC : a) b) = 0 pada x = 0 0 = C1 + C2 = 0 pada x = = C2 Cm C 2 = 0 : C 1 = C0 = 0 Subtitusi C2 dan C1 ke persamaan ( 3)

24

= 0

+ 0 = =

= 0

atau

Ad. 2) Ujung sirip diisolasi BC : * = 0 pada x = 0 =0

= C1 + C2 +

= 0 pada x = L

= 0 = m(

+

)

= = =

Subtitusi C1 ke 0

=

)

Sehingga

=

=

(

)+

=

+

=

(5)

atau 25

=

=

Menentukan jumlah panas yang dilepas Dengan menggunakan persamaan distribusi suhu ( persamaan 4 dan 5 ) panas yang dilepas sirip dapat dihitung = q = - k A / x =0

Untuk kasus 1 , kalor yang dilepas oleh sirip : q = - kA / x =0

persamaan ( 4) :

= 0

= -m

0

=-m

0

= -m

0

m2 =

m =

q = k A(mq= +

0

) = k A

0

..(6)

Untuk kasus 2 , kalor yang dilepas oleh sirip : q = - kA / x =0 26

Persamaan ( 5) :

=

[

+ +[ [

] ] + ] ] ] ]

= [ = m = m = m = m = mq = k A[ m = kAm Atau q = Efisiensi Sirip : Untuk

[

[ tank ( m L)

tank ( m L) ] m =

tank ( m L)

tank ( m L) .. ( 7)

memindahkan efektivitas sirip dalam memindahkan sejumlah panas

parameter efisiensi sirip =

=Contoh kasus 1 :

=

=

.

27

Kasus 2 :

=

=

Sirip yang dibahas disini cukup dalam , sehingga aliran kalor dapat dianggap satu (1) dimensi

mL =

. L =

. L

Dimana Z = Kedalaman sirip t = tebal sirip jika sirip cukup dalam maka 2 Z >> zt

mL =

L = . .

x

= =dimana :

L = t = profil bidang sirip Lt = Untuk kasus 2 : ada panjang koreksi . Harper & Brown = L +

= panjang yang dikoreksit = tebal sirip 28

Contoh : Perkirakan kenaikan laju perpindahan panas yang dapat diperoleh dari dinding silinder dengan mempergunakan 6 sirip yang berbentuk pena per 10 cm2 . Masing-masing sirip tersebut bergaris tengah 5 mm dan tingginya 25 mm. Koefisien perpindahana panas antara permukaan dinding silinder atau sirip dengan udara = 140 W/m2 K. suhu dinding silinder = 600 K dan suhu udara = 300 K. Dinding sirip tersebut terbuat dari AL Penyelesaian : Pembuangan panas per m2 permukaan tanpa sirip

=

140 ( 600 - 300 ) = 42.000 W/m2 ( tank mL

Laju perpindahan panas per sirip = q = P = ( ) ( 0,005 ) = 0,0157 m A = ( 0,005 = 1,96 x 10- 5 m2

K = 205 W/ m K

=

= 0,094mL = L

= ( 0,025)

= 0,5847

tank m L = tank 0,5847 = 0,526 i

= (0,094) (600 - 300 ) (0,526i)= 14, 8 W Untuk per m2 =

x 6 = 6000 sirip]

= ( 6000 ) (14,8) + 42000 [ 1 (6000) ( = 125.861 W/ m2

29

2.7.Tahanan kontak termal Jika ada 2 bahan padat yang berbeda dihubungkan satu dengan yang lain = sisi bahan diisolasi : sehingga aliran panas berlangsung dalam arah axial. Fluks bahan yang melewati kedua bahan keadaan stedi

T q A B T2B T3 X xA xB 1 2 3 Gambar 2-12 : Efek tahanan kontak termal a ) situasi fisik b)profil suhu Penurunan suhu secara tiba-tiba pada bidang ke. 2 =yaitu bidang kontak kedua bahan = disebabkan oleh tahanan kontak termal. Neraca Energi diperoleh : T1 T2A

q = atau q=

A

=

=

A

= tahanan kontak termal = koefisien kontak Hal ini penting dalam penerapannya ; karena banyak sekali situasi perpindahan panas yang menyangkut persambungan 2 bahan yang berbeda.

30

Ada 2 unsur yang menentukan perpindahan panas pada sambungan : 1) 2) Konduksi anatar zat padat dengan zat padat pada titik singgung. Konduksi melalui gas yang terkurung pada ruang kosong yang terbentuk

karena persinggungan itu. Aliran kalor yang melintasi sambungan : q =

+

Av

= = [ + ]

Keterangan : = bidang kontak = bidang kosong= tebal ruang kosong

= konduktivitas termal

fluida

2.8. Konduksi keadaan stedi dalam dua dan tiga dimensi Penurunan pers. konduksi panas +y dq qx dx +x +Z Gambar 2-13 : Sketsa yang menggambarkan nomenklatur untuk penurunan persamaan konduksi panas umum dalam koordinat Cartesius. 31 dy qxdx

Neraca Energi : Laju aliran + Laju pembangkit panas = Laju aliran panas energy panas masuk oleh sumber dalam ke luar ( qx + qy + qz ) + q ( dxdydz) = ( (3-1) Arah x qx = ( - k ) dy dz + dxdydz ) dx ]dy dz + + + Laju perubahan dalam .

) + c P ( dxdydz)

= [ (- k

=

Arah y :

=

dxdydz

Arah z:

=

dxdydz

Persamaan ( 3-1) = dengan dibagi dxdydz (k ) + (k ) + (k ) +q = C

(3 -2)

C = panas jenis = densitas Jika : C f ( T ) ; P f (T) ; harga k seragam

+

+=

+

=

..............................................(3-3)

32

Jika sistem tidak mengandung sumber panas

+

+

+

=

.( 3 - 4)

( Persamaan Fourier ) Jika system stedi , ada sumber panas

+

+

+

= 0 .( 3 5)

( Persamaan Poison) Jika system stedi , tidak ada sumber panas

+

+

= 0 .( 3 6)

( Persamaan Laplace) Konduksi keadaan stedi dimensi rangkap +

= 0 ..(3-1) k dianggap tetap

Aliran kalor pada arah x pers. Fourier = k Arah y : = k ..( 3 3) .(3 - 2)

Persamaan diatas dapat diselesaikan : a) Analisa matematik b) Analisa grafik c) Analisa Numerik

33

Analisa grafik :

Faktor bentuk konduksi Dalam system dua dimensi , dimana terlibat hanya dua batas suhu, kita dapat mendefinisikan faktor bentuk konduksi sehingga : q = k S S= faktor bentuk A = luas dinding

=

;

= 0,54D

L = tebal dinding D = panjang tepi

= 0,15 L

Nilai S untuk beberapa bentuk geometri sudah ditentukan dalam daftar 3-1 ( Holman) Contoh : 1) Sebuah pipa horizontal , diantara 15 cm dan panjang 4 m , dibenamkan di dalam tanah pada kedalaman 20 cm , suhu dinding pipa 75C dan suhu permukaan tanah = 5C . Konduktivitas termal tanah = 0,8 W/mC . Hitunglah kalor yang lepasa dari pipa ? Jawab : L > R tabel 3 - 1 R= = 7,5 cm ; D = 20 cm ; L = 4m S =

S =

= 15,35 m

q = k S T = ( 0,8) (15,35) (75 -5) = 859,6 W 34

2) Tanur bentuk kubus ukuran 50 x 50 x50 cm, dari batu tahan api : k = 10,4 W/m2 C , tebal = 10 cm, T1 = Tdalam = 500C , T2 = 50C q = ? Jawab : Faktor bentuk Dinding = s = =

= 2,5 m

Tepi = S = 0,54D = 0,54 (0,5) = 0,27 m Sudut = S = 0,15 L = (0,15) (0,1) = 0,015 m Kubus 6 dinding ; 12 tepi ; 8 sudut S = ( 6 ) (2,5) + 12 (0,27) + 8 (0,015) = 18,36 m q = k S T = ( 1,04) (18,36) (500 -50) = 8592,48 W = 8,59248 kW

3. Penutup 3.1 Rangkuman : Menghitung perpindahan panas secara konduksi stedi untuk satu dimansi pada bidang datar , silinder , menentukan koefisien perpindahan panas keseluruhan ,serta menghitung perpindahan panas pada permukaan yang menonjol atau sirip. 3.2. Test mandiri 1. Hitunglah panas yang hilang dari suatu dapur , jika diketahui suhu gas dalam dapur 2500 oF dan suhu udara luar 70oF.Dinding dapur terdiri atas 3 lapisan: 9 inchi bata tahan api , 6 inchi bata penyekat , 4 inchi bata merah . 35

Daya hantar panas rata-rata (km) untuk bata tahan api , bata penyekat dan bata merah berturut-turut besarnya 0,7 ; 0,08 dan 1,0 Btu/jam ft oF , h udara = 4 Btu/jam ft2 oF dan h gas dalam dapur = 20 Btu/jam ft2 oF . 2.Sebuah sirip Aluminium (k= 200 W/m oC) tebal 3mm dan panjang 75 cm terpasang pada dinding . Suhu pada dasar 300oC sedangkan suhu sekitar ialah 50oC dan h = 10 W/m2 oC . Hitunglah kalor yang dilepas oleh sirip itu per satuan kedalaman bahan ?. 3.3 Umpan Balik 1. Menghitung panas yang hilang dari dapur per satuan luas :

TT q = A R i+ R1 + R2 + R3 + R oq 2500 70 = 1 0,75 0,5 0,333 1 A + + + + 20 0,7 0,08 ` 1 4 = 305 Btu jam ft 2

2.Menghitung panas yang dilepas sirip. Kita dapat menggunakan metode pendekatan panjang koreksi : Lc = L + t/2 Asumsi sirip ujungnya diisolasi . \Lc = L + t/2 = 7,5 + 0,15 = 7,65 cmh( 2 z + 2t ) = ktz

m=

hP = kA

2h kt

36

Jika kedalaman sirip z >> t , Jadi : m =

(2)(10 ) =5,774 (200 )( 0,003 )

Untuk ujung sirip diisolasi : q = (tanh mLc)

h kA P

o = m k A o tanh mLc

Untuk kedalaman 1 m : A = (1)(0,003) = 0,003 m2 q = (5,774) (200)(0,003)(300-50) tanh ((5,774)(0,0765)) = 359 W/m.

4. Pustaka a. Holman , J.P , Heat Transfer 1977 , Mc Graw Hill Book Company New York b. Kreith , F , Principle of Heat Transfer 1973 , third ed , Mc. Graw Hill Book Company , New York . c..Kern D. Q , Process Heat Transfer , 1950 , Mc. Graw Hill Book Company New York .

37

38