Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi BAB VII – Pengembangan SAUM Kota Surabaya VII-1 BAB VII PENGEMBANGAN SAUM KOTA SURABAYA A. Model Jaringan Eksisting Kota Surabaya Model jaringan eksisting kota Surabaya 1) meliputi jaringan jalan raya (highway) dan sistem jaringan angkutan umum (transit). Model dikembangkan dengan mengelompokkan potensi perjalanan dalam beberapa zona dengan klasifikasi zoning yang dibentuk berdasarkan batas administrasi kelurahan. Sistem zona dengan basis kelurahan diambil guna menyesuaikan ketersediaan data sosial ekonomi dalam level administrasi terkecil yaitu kelurahan. Zona internal terdiri atas 163 zona yang mewakili kelurahan yang ada (jumlah kelurahan tahun 2012) dan 5 zona eksternal yang mewakili pergerakan luar kota Surabaya (algomerasi GERBANG KERTOSUSILO). Gambar 7. 1. Pemodelan Transportasi Eksisting Kota Surabaya 1 ) 2012, Studi Pengembangan Model Transportasi di Kota Surabaya, DISHUB Kota Surabaya
41
Embed
BAB VII PENGEMBANGAN SAUM KOTA SURABAYAelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135...Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB VII – Pengembangan SAUM Kota Surabaya VII-1
BAB VII
PENGEMBANGAN SAUM KOTA SURABAYA
A. Model Jaringan Eksisting Kota Surabaya
Model jaringan eksisting kota Surabaya1) meliputi jaringan jalan
raya (highway) dan sistem jaringan angkutan umum (transit).
Model dikembangkan dengan mengelompokkan potensi perjalanan
dalam beberapa zona dengan klasifikasi zoning yang dibentuk
berdasarkan batas administrasi kelurahan. Sistem zona dengan basis
kelurahan diambil guna menyesuaikan ketersediaan data sosial
ekonomi dalam level administrasi terkecil yaitu kelurahan. Zona
internal terdiri atas 163 zona yang mewakili kelurahan yang ada
(jumlah kelurahan tahun 2012) dan 5 zona eksternal yang mewakili
pergerakan luar kota Surabaya (algomerasi GERBANG
KERTOSUSILO).
Gambar 7. 1. Pemodelan Transportasi Eksisting
Kota Surabaya
1 ) 2012, Studi Pengembangan Model Transportasi di Kota Surabaya, DISHUB
Kota Surabaya
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB VII – Pengembangan SAUM Kota Surabaya VII-2
Tabel 7. 1. Sistem Zona Pergerakan Internal Kota Surabaya
KODE
ZONA KECAMATAN KELURAHAN
Krembangan Utara
1 Krembangan
Selatan
2 Kemayoran
3 Perak Barat
4 Dupak
5 Morokrembangan
Pabean Cantian Utara
6 Bongkaran
7 Nyamplungan
8 Krembangan Utara
9 Perak Timur
10 Perak Utara
Semampir Utara
11 Ampel
12 Pegirian
13 Wonokusumo
14 Ujung
15 Sidotopo
Kenjeran Utara
16 Tanah Kali
Kedinding
17 Sidotopo Wetan
18 Bulak Banteng
19 Tambak Wedi
Bulak Utara
20 Kedung Cowek
21 Komplek Kenjeran
22 Kenjeran
23 Bulak
24 Sukolilo
Mulyorejo Timur
25 Mulyorejo
26 Manyar Sabrangan
27 Kejawan Putih
Tambak
28 Kalisari
29 Dukuh Sutorejo
30 Kalijudan
Tambaksari Timur
31 Tambaksari
32 Ploso
33 Gading
34 Pacar Kembang
35 Rangkah
36 Pacar Keling
Simokerto Pusat
37 Simokerto
38 Kapasan
39 Sidodadi
40 Simolawang
41 Tambakrejo
KODE
ZONA KECAMATAN KELURAHAN
Genteng Pusat
42 Embong Kaliasin
43 Genteng
44 Kapasari
45 Ketabang
46 Peneleh
Bubutan Pusat
47 Alon Alon
Contong
48 Bubutan
49 Gundih
50 Jepara
51 Tembok Dukuh
Asemrowo Barat
52 Asemrowo
53 Genting
54 Kalianak
55 Greges
56 Tambak Langon
Tandes Barat
57 Gedangasin
58 Tandes Lor
59 Gadel
60 Tandes Kidul
61 Tubanan
62 Karangpoh
63 Balongsari
64 Bibis
65 Manukan Kulon
66 Buntaran
67 Manukan Wetan
68 Banjar Sugihan
Benowo Barat
69 Kandangan
70 Klakah Rejo
71 Sememi
72 Tambak
Osowilangun
73 Romokalisari
Pakal Barat
74 Pakal
75 Babat Jerawat
76 Tambakdono
77 Sumber Rejo
78 Benowo
Sambikerep Barat
79 Sambikerep
80 Made
81 Bringin
82 Lontar
Sukomanunggal Barat
83 Suko Manunggal
84 Tanjungsari
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB VII – Pengembangan SAUM Kota Surabaya VII-3
KODE
ZONA KECAMATAN KELURAHAN
85 Sono Kwijenan
86 Putat Gede
87 Simomulyo
Sawahan Selatan
88 Petemon
89 Sawahan
90 Banyu Urip
91 Putat Jaya
92 Kupang Krajan
93 Pakis
Tegalsari Pusat
94 Tegalsari
95 Dr. Sutomo
96 Kedungdoro
97 Keputran
98 Wonorejo
Gubeng Timur
99 Gubeng
100 Mojo
101 Airlangga
102 Kertajaya
103 Baratajaya
104 Pucang Sewu
Sukolilo Timur
105 Keputih
106 Gebang Putih
107 Klampis Ngasem
108 Menur
Pumpungan
109 Nginden
Jangkungan
110 Semolowaru
111 Medokan
Semampir
Rungkut Timur
112 Kalirungkut
113 Rungkut Kidul
114 Kedung Baruk
115 Penjaringan Sari
116 Wonorejo
117 Medokan Ayu
Tenggilis
Mejoyo Timur
118 Kutisari
119 Kendangsari
120 Tenggilis Mejoyo
121 Panjang Jiwo
122 Prapen
Wonocolo Selatan
123 Sidosermo
124 Bendul Merisi
125 Margorejo
126 Jemur Wonosari
127 Siwalankerto
Wonokromo Selatan
KODE
ZONA KECAMATAN KELURAHAN
128 Wonokromo
129 Jagir
130 Ngagel
131 Ngagelrejo
132 Darmo
133 Sawunggaling
Jambangan Selatan
134 Jambangan
135 Karah
136 Kebonsari
137 Pagesangan
Dukuh Pakis Selatan
138 Dukuh Pakis
139 Dukuh Kupang
140 Gunungsari
141 Pradahkalikendal
Wiyung Selatan
142 Wiyung
143 Jajartunggal
144 Babatan
145 Balas Klumprik
Lakarsantri Barat
146 Bangkingan
147 Jeruk
148 Lakarsantri
149 Lidah Kulon
150 Lidah Wetan
151 Sumur Welut
Karangpilang Selatan
152 Karangpilang
153 Kebraon
154 Kedurus
155 Warugunung
Gayungan Selatan
156 Ketintang
157 Menanggal
158 Dukuh Menanggal
159 Gayungan
Gunung Anyar Timur
160 Gunung Anyar
161 Rungkut Tengah
162 Rungkut
Menanggal
163 Gunung Anyar
Tambak
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-4
B. Demand Angkutan Umum Kota Surabaya
Total perjalanan angkutan umum kota Surabaya pada tahun 2012 saat
jam sibuk pagi diperkirakan sebesar 101,000 orang/jam atau setara
dengan 1.375.000 orang/hari. Besaran bangkitan dan tarikan perjalanan
untuk masing-masing zona dapat dilihat dalam Gambar 7.2.
Berdasarkan data hasil survai HIS, rata-rata panjang perjalanan
pengguna angkutan umum di Kota Surabaya sebesar 18 menit2) dengan
sebaran distribusi perjalanan seperti yang ditunjukan dalam
Gambar 7.3.
Gambar 7.2. Bangkitan dan Tarikan Perjalanan Pengguna
Angkutan Umum Kota Surabaya Tahun 2012
2 ) Nilai yang diperoleh merupakan rata-trata panjang perjalanan data home base
trips
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-5
Gambar 7.3. Distribusi Panjang Perjalanan Pengguna Angkutan
Umum Kota Surabaya (Home Based Trips)
Dengan sedikit memodifikasi tampilan gambar besaran bangkitan dan
tarikan perjalanan maka sesungguhnya sudah dapat tergambarkan
perkiraan awal daerah yang memiliki pangsa pasar tinggi untuk
angkutan umum. Tinjau gambar berikut ini.
Gambar 7.4. Klasifikasi Jumlah Pengguna Angkutan Umum
Eksisting untuk Tiap Zona (Kelurahan)
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-6
Dengan melihat jumlah bangkitan dan tarikan perjalanan lebih dari 200
perjalanan dalam satu jam sibuk, maka terlihat perjalanan pengguna
angkutan umum dominan berada di pusat kota. Gambar 7.4 diatas
kemudian dibandingkan dengan gambar pola pemanfaatan ruang
eksisting dan terlihat model yang dikembangkan dapat dianggap
mewakili pola pemanfaatan ruang yang ada.
Gambar 7.5. Komparasi Sebaran Demand Model dan Pola Ruang
Eksisting
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-7
C. Model Jaringan Angkutan Umum Eksisting
Gambar 7.6. Model Trayek Jaringan Angkutan Umum
Kota Surabaya Eksisting 2012
Tabel 7.2. Deksripsi Jaringan Angkutan Umum Kota Surabaya
Line Deskripsi Tipe Headway
(menit)
Length
(km)
AC-2a Bungurasih-Perak Bus AC 45 24.85
AC-2b Perak-Bungurasih Bus AC 45 24.31
AC-5a Bungur-Osowilangon Bus AC 56.25 24.28
AC-5b Osowilangon-Bungur Bus AC 56.25 24.11
B-C1 BUNGURASIH-PEL TJ PE bus 15 17.81
B-C2 Tj Perak-Bungurasih bus 15 21
B-P1a no description bus 11.39 17.81
B-P1b Tj Perak-Bungurasih bus 11.39 21
BI-b Kalimas-Benowo Small 2.2 20.24
BIS-A1 BUNGUR-SEMUT bus 32.14 14.12
BIS-A2 SEMUT-BNGRASIH bus 32.14 17.27
BIS-D1 BUNGUR-BRATANG bus 32.14 9.55
BIS-D2 BRATANG-BUNGUR bus 32.14 13.79
BIS-F1 BungurAsih-Perak bus 20 16.22
BIS-F2 Perak-BungurAsih bus 20 17.87
BJ-a Benowo-Kalimas Small 2.2 21.14
BM-1 Bratang-Menanggal Small 7.8 12.16
BM-2 Menanggal-Bratang Small 7.8 16.15
BP-a BalongPanjang-Turi Small 10 21.78
BP-b Turi-BalongPanjang Small 10 21.78
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-8
Line Deskripsi Tipe Headway
(menit)
Length
(km)
BisonA Sidoarjo-Ngangel Elf 5 18.89
BisonB Ngangel-Sidoarjo Elf 5 18.79
C1-a Sedayu-Menjangan Small 1.2 11.79
C1-b Menjangan-Sedayu Small 1.2 11.52
C2-a Sedayu-Menjangan Small 1.2 9.96
C2-b Menjangan-Sedayu Small 1.2 11.82
D-a Joyoboyo-Sidorame Small 1.7 11.51
D-b Sidorame-Joyoboyo Small 1.7 11.43
DA-a Kalimas-Citra Raya Small 5.7 11.51
DA-b CitraRaya-Kalimas Small 5.7 11.43
DKB-a DukuhKupang-Benowo Small 10 18.96
DKB-b Benowo-DukuhKupang Small 10 19.25
DKM-a DKHKupang-Menanggal Small 5.5 15.3
DKM-b Menanggal-DKHKupang Small 5.5 15.07
DP-a Petekan-ManukanKln Small 4.2 21.49
DP-b ManukanKln-Petekan Small 4.2 25.37
E1-a Balongsari-Petojo Small 3.9 14.26
E1-b Petojo-Balongsari Small 3.9 13.13
E2-a DharmaHusada-Sawahan Small 3.9 8.72
E2-b Sawahan-DharmaHusada Small 3.9 6.31
F-a Endrosono-Jyboyo Small 4.6 13.34
F-b Jyboyo-Endrosono Small 4.6 12.95
G1-a Joyoboyo-Lakarsanti Small 3.3 11.46
G1-b Lakarsanti-Joyoboyo Small 3.3 8.7
G2-a Joyoboyo-PsSepanjang Small 6 10.18
G2-b PsSepanjang-Joyoboyo Small 6 7.97
G3-a Joyoboyo-DhrmHusada Small 6 12.35
G3-b DhrmHusada-Joyoboyo Small 6 12.69
GL-a PsLoak-Gadung Small 7.6 14.02
GL-b Gadung-PsLoak Small 7.6 14.72
GS-a GnAnyar-Sidorame Small 7 23.79
GS-b Sidorame-GnAnyar Small 7 22.91
H2-a RSI-Pagesangan Small 2.5 8.63
H2-b Pagesangan-RSI Small 2.5 8.38
H2P-a Ps.Wonokromo-Mnanggl Small 4.5 8.74
H2P-b Menanggal-Wnkromo Small 4.5 8.74
H4-a Joyoboyo-Juanda Small 20 12.26
H4-b Juanda-Joyoboyo Small 20 12.26
H4J-a Joyoboyo-Juanda Small 15 12.26
H4J-b Juanda-Joyoboyo Small 15 12.26
H4W-a Wonokromo-Juanda Small 20 11.6
H4W-b Juanda-Wonokromo Small 20 11.6
I-a DkhKupang-Benowo Small 3.2 22.84
I-b Benowo-DkKupang Small 3.2 22.84
IJO-a Joyoboyo-Mojokerto bus 5 45.85
IJO-b Mojokerto-Joyoboyo bus 5 45.57
IM-a Benowo-Simokerto Small 3.8 24.16
IM-b Simokerto-Benowo Small 3.8 23.98
JM-a Menganti-Joyoboyo Small 4 20.44
JM-b Joyoboyo-Menganti Small 4 20.44
P1-a JyBoyo-AbdulLatif Small 4.4 13.45
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-9
Line Deskripsi Tipe Headway
(menit)
Length
(km)
P1-b AbdLatif-JyBoyo Small 4.4 14.6
P2-a Petojo=Ketingtang Small 4.4 14.56
P2-b Ketingtang-Petojo Small 4.4 12.82
P3-a Joyoboyo-Kenjeran Small 4.4 14.44
P3-b Kenjeran-Joyoboyo Small 4.4 16.61
PTG-a Joyoboyo-Sidoarjo Small 3.6 17.64
PTG-b Sidoarjo-Joyoboyo Small 3.6 17.69
Q-a Jayenggrono-Bratang Small 2.1 14.19
Q-b Bratang-Jayenggrono Small 2.1 12.04
R1-a Petekan-Kenjeran Small 8.9 12.86
R1-b Kenjeran-Petekan Small 8.9 12.88
R2-a Petekan-Kenjeran Small 5 17.92
R2-b Kenjeran-Petekan Small 5 12.88
R3-a Petekan-Kenjeran Small 3.4 11.24
R3-b Kenjeran-Petekan Small 3.4 10.18
RBK-a RKTBarata-Kenjeran Small 6 18.59
RBK-b Kenjeran-RKTBarata Small 6 15.7
RDK-a DKHKupang-Benowo Small 3.1 28.47
RDK-b Benowo-DkhKupang Small 3.1 28.47
RT1-a Rungkut-PsTuri Small 7.7 16.21
RT1-b PsTuri-Rungkut Small 7.7 16.37
RT2-a RKTHarapan-Turi Small 7.7 14.14
RT2-b Turi-RKTHarapan Small 7.7 17.03
S1-a Joyoboyo-Bratang Small 3 6.35
S1-b Bratang-Joyoboyo Small 3 5.55
S2-a Kenjeran-Bratang Small 3 10.87
S2-b Bratang-Kenjeran Small 3 10.87
T2A-a no description Small 2.1 15.4
T2A-b Kenjeran-Joyoboyo Small 2.1 16.2
T2B-a Joyoboyo-Kenjeran Small 2.1 16.09
T2B-b Kenjeran-Joyoboyo Small 2.1 17.46
TV1-a CitraRy-Joyoboyo Small 3.9 12.45
TV1-b Joyoboyo-CitraRy Small 3.9 12.16
TV2-a BjSugihan-Joyoboyo Small 3.9 13.44
TV2-b Joyoboyo-BjSugihan Small 3.9 12.32
TV3-a ManukanKl-Joyoboyo Small 3.9 12.42
TV3-b Joyoboyo-ManukanKl Small 3.9 13.48
TWM-a TambakWedi-Keputihan Small 5 21.29
TWM-b Keputihan-TambakWedi Small 5 21.32
U1-a Joyoboyo-WigunaTmr Small 5 13.93
U1-b WigunaTmr-Joyoboyo Small 5 11.13
U2-a Joyoboyo-Wonorejo Small 5 11.45
U2-b Wonorejo-Joyoboyo Small 5 8.65
UBB-a UjungBaru-Bratang Small 6.4 16.43
UBB-b Bratang-UjungBr Small 6.4 15.68
UBK-a Kenjeran-UjungBaru Small 3.8 15.19
UBK-b UjungBaru-Kenjeran Small 3.8 15.19
V-a Joyoboyo-TambakRejo Small 10.1 9.15
V-b TambakRejo-Joyoboyo Small 10.1 8.84
W1-a Kenjeran-DKHKupang Small 2.5 15.21
W1-b DkhKupang-Kenjeran Small 2.5 14.48
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-10
Line Deskripsi Tipe Headway
(menit)
Length
(km)
W2-a DkhKupang-Mustopo Small 2.5 12.65
W2-b Mustopo-DkhKupang Small 2.5 10.65
WB-a Bratang-BulakBanteng Small 4.3 18.56
WB-b BulakBanteng-Bratang Small 4.3 15.72
WK-a TOW-MarinaMAs Small 2.7 32.18
WK-b MarinaMas-TOW Small 2.7 31
WLD-a Kupang-Wonoarum Small 4.2 19.59
WLD-b Wonoarum-Kupang Small 4.2 21.62
WLD2-a Kupang-BulakBanteng Small 6.8 18.94
WLD2-b BulangBanteng-Kupang Small 6.8 20.76
XXX-a Joyoboyo-Sidoarjo Small 5 17.64
XXX-b Sidoarjo-Joyoboyo Small 5 17.69
Y-a Joyoboyo-Sedayu Small 3.1 10.98
Y-b Sedayu-Joyoboyo Small 3.1 12.48
YYY-a Turi-Gresik Small 5 45.14
YYY-b Gresik-Turi Small 5 44.85
Z-a Benowo-JMP Small 4.8 17.99
Z-b JMP-Benowo Small 4.8 19.62
Z1-a Benowo-UjungBaru Small 2.5 21.69
Z1-b UjungBaru-Benowo Small 2.5 21.84
Z1B-a Benowo-UjungBaru Small 2.5 19.54
Z1B-b UjungBaru-Benowo Small 2.5 19.72
Hasil pembebanan jaringan angkutan umum eksisting dapat dilihat
dalam gambar berikut.
Gambar 7.7. Pembebanan Jaringan Eksisting Angkutan Umum
Kota Surabaya
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-11
Gambar 7.8. Titik-Titik Aktifitas Naik-Turun Penumpang
Angkutan Umum Kota Surabaya Eksisting 2012
Dari dua gambar diatas (Gambar 7.7 dan Gambar 7.8) dapat ditarik
gariskoridor utama angkutan umum yang dapat dikembangkan menjadi
suatu sistem angkutan umum baru.
Gambar 7.9. Perkiraan Koridor Utama SAUM Kota Surabaya
Rungkut
Citra Raya
Terminal Purabaya
Bulak BantengUjung Baru
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-12
Jika diambil 3 koridor yang akan dijadikan koridor SAUM kota
Surabaya3), maka 3 koridor utamatersebut yaitu:
1) Koridor A :Terminal Purabaya- Kenjeran-Ujung Baru
2) Koridor B : Terminal Purabaya- Bulak Banteng
3) Koridor C :Citra Raya –Rungkut (UNESA)
Keseluruhan koridor SAUM rencana bertemu di satu titik membentuk
satu stasiun transfer dengan memilih Darmo Trade Center (DTC) atau
stasiun Wonokromo sebagai titik transfer.
D. Data Geometrik Jalan dan Peruntukan Lahan Eksisting Sepanjang
Koridor Rencana
Setelah dilakukan penetapan koridor SAUM, tahap selanjutnya adalah
mengumpulkan informasi geometrik jalan eksisting yang akan dijadikan
koridor SAUM.
Gambar 7.10. Konektifitas 3 Koridor SAUM di
Sta.Wonokromo/DTC
1. Koridor A: Terminal Purabaya – Ujung Baru
Di sisi selatan, koridor ini dimulai dari terminal bus Purabaya,
terus melintas JL. A. Yani yang merupakan jalan utama kota
Surabaya. Selanjutnya setelah flyover Wonokromo, koridor
menerus ke Jl. Raya Darmo hingga Jl. Urip Sumoharjo. Adanya
sistem SSA di Jl. Basuki Rachmad ,Jend. Sudirman, Jl. Embong
Malang dan Jl. Tunjungan maka trase koridor A akan
dimodifikasi mengikuti SSA yang ada. Dengan demikian dari
3 ) Penetapan akhir trase koridor berkaitan dengan geometrik (dan juga komponen lainnya
seperti biaya, sosial, ekonomi, kebijakan dan kesiapan PEMDA dll) akan di finalisasi
dalam satu studi kusus mengenai detail desain teknis (detail engineering desain, DED)
yang tidak disertakan pembahasannya dalam studi ini.
Koridor A
Koridor C
Koridor B
Transfere Point
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan
yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi
BAB III – Pendekatan dan Metodologi VII-13
arah selatan koridor dibelokan ke Jl. Basuki Rachmad terus
menuju tugu Pahlawan melalui Jl. Embong Malang, Blauran dan
Bubutan. Selanjutnya koridor melalui Jl. Indrapura- Jl. Rajawali
- Jl. Tanjung Perak Barat dan berakhir di Jl. Prapat Kurung
Selatan (Sekitar RS. Phc Surabaya). Untuk pergerakan utara-
selatan modifikasi koridor akibat SSA dilakukan mulai dari
Jl. Rajawali terus menuju Jl Jembatan Merah- Jl. Veteran/