BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian1. Gambaran Umum SMP AL INAYAH Purwosari
Kabupaten Pasuruan
SMP AL INAYAH Purwosari Kabupaten Pasuruan berdiri mulai tahun
2008 sebelumnya bernama MTs Sunan Giri dengan alamat di Desa
Beranang. Pertama beroperasi menginduk ke MTs Negeri 1 Bangil dan
menggunakan lokal madrasah Dasar Negeri I Branang. Kemudian pindah
ke Desa Pasinan pada tahun 1983 yang berubah nama menjadi Madrasah
Menengah Pertama Nahdlatul Ulama (MMP NU) dengan alamat Jl. Raya
Kabupaten Pasuruan dan beroperasi menempati lokal MI (Madrasah
Ibtidaiyah) dulu sebutan MI siang sekarang MADIN, Pada tahun 1997
menjadi madrasah mandiri dan lepas dari MTs Negeri 1 Bangil, pada
tahun 2009 berubah nama menjadi SMP AL INAYAH Purwosari yang
menempati gedung sendiri sampai sekarang.
Selama kurun waktu kurang lebih 29 tahun telah terjadi
pergantian pimpinan sebanyak 5 Kepala Madrasah. Setiap pimpinan
yang menjabat di SMP AL INAYAH Purwosari umumnya mempunyai komitmen
untuk memajukan madrasah diberbagai sektor. Hasilnya terlihat pada
perkembangan fisik maupun non-fisik. Disektor fisik misalnya sarana
ruang belajar yang pada awalnya kegiatan operasional madrasah ini
hanya memiliki 3 lokal, kini telah menjadi 7 ruang belajar ditambah
sarana fisik lainnya seperti ruang keterampilan, ruang komputer,
rintisan laboratorium IPA, ruang perpustakaan, ruang kepala
madrasah, ruang TU dan ruang guru yang representatif serta
sarana-sarana lainnya. Di sektor non-fisik juga mengalami
peningkatan Tepat dari segi prestasi akademis maupun non-akademis
yang berhasil diraih oleh siswa-siswi terTepat alumni SMP AL INAYAH
Purwosari dari masa ke masa.
SMP AL INAYAH Purwosari yang terletak di jalan Raya Kabupaten
no. 72 Lekok Kabupaten Pasuruan ini berdiri di atas tanah seluas
10.043 m. Letak Madrasah sangat strategis berada di pinggir jalan
Raya kabupaten dan dilalui kendaraan umum dari arah Lekok -
Pasuruan maupun Lekok-Probolinggo.
SMP AL INAYAH Purwosari mulai tahun 2004 telah berpredikat
sebagai Madrasah Akreditasi B dan sejak tahun 2009 telah berubah
menjadi Rintisan Madrasah Unggulan. Dengan predikat tersebut pihak
madrasah terus mengadakan penataan di berbagai sektor yaitu untuk
memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana, Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan
Standar Evaluasi).
Jika 8 standar di atas telah terpenuhi maka SMP AL INAYAH
Purwosari selanjutnya menjadi Madrasah Unggulan.
SMP AL INAYAH Purwosari pada tahun pelajaran 2014 / 2015
memiliki 9 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 216
orang, jumlah tenaga pengajar sebanyak 27 orang dan staf tata usaha
2 orang. Sejak tahun 1981 sampai dengan saat ini yang telah
ditugaskan menjadi kepala madrasah di SMP AL INAYAH Purwosari sudah
5 orang.
Daftar nama kepala madrasah sejak didirikan sampai dengan
sekarang sebagai berikut :
No.Periode TahunNama Kepala Madrasah
11981-1984Drs. Muhammad Yusuf
21984 1997Drs. Muriyat Mochtar, M.Pd.
31997 2004Drs. A. Ridlwan Cholil, M.Pd.I.
42004 2011H. Nurul Aini, S.PdI, MM.
2011 SekarangPuji Astutik, S.Ag
MTs NU Lekokmemiliki visi, misi, tujuan madrasah dan profil
madrasah sebagai berikut :
a. Visi
Madrasah Tsanawiyah Unggulan Yang Mengintegritaskan Keilmuan,
Kebangsaan dan Akhlaqul Karimah.
b. Misi
1. Melaksanakan pembelajaran dan pendidikan yang menitikberatkan
pada kualitas Tepat dari aspek ilmu, moral, serta sosial sehingga
mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang terampil dalam bidang
IPTEK dan IMTAQ.
2. Melaksanakan pembelajaran dan pendidikan yang
mengintegrasikan:
a. Peningkatan ilmu pengetahuan yang dinamis, konstruktif dan
inovatif
b. Nilai-nilai keagamaan berhaluan AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
c. Pemantapan kecintaan terhadap tanah air Indonesia
3. Melaksanakan pembelajaran dan pendidikan dengan penataan
kehidupan madrasah berpola:
a. Manajemen partisipatif dan inovatif.
b. Religius.
c. Disiplin dan bertanggungjawab.
d. Optimalisasi potensi bakat dan minat siswa.
e. Pembinaan dan pengembangaan manajemen berbasis
masyarakat.
Tujuan Madrasah1. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat dalam berinteraksi dibidang ilmu pengetahuan (IPTEK),
sosial, budaya, dan agama.
2. Menjadikan Lembaga Pendidikan yang mampu menyediakan
kebutuhan Masyarakat dibidang pendidikan.
3. Tercapainya Manajemen Partisipatif dan Inovatif.
4. Menghasilkan siswa yang berakhlakul karimah dan mampu
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
5. Menghasilkan siswa yang berkompeten sebagai anggota
masyarakat.
6. Tercapainya manajemen pendidikan yang relegius (islami),
produktif, efektif dan efisien.
Target1. Lulusan MTs. NU LEKOK dapat diterima di madrasah
lanjutan atas yang berkualitas.
2. Tercapainya prestasi akademik dan non Akademik yang Tepat
.
3. Terciptanya kehidupan yang religius dilingkungan Madrasah dan
Masyarakat yang diwujudkan dengan perilaku ikhlas, mandiri,
sederhana, ukhuwah, dan kebebasan berkreasi.
4. Tercapainya kelulusan 100 %.
2. Profil Madrasah1.Nama Madrasah:MTs NU Lekok
2.Alamat :
Jalan:Jl. Raya Kabupaten no 72
Desa:Pasinan
Kecamatan:Lekok
Kabupaten :Pasuruan
Provinsi:Jawa Timur
No. Telepon:0343-482783
4.Nama Kepala Madrasah:Puji Astutik, S.Ag
5.NSS:201020802005
6.Jenjang Akreditasi:B
7.Kategori Madrasah:Unggulan
8.Tahun Didirikan:1981
9.Tahun Operasional:1981
10.Kepemilikan Tanah
Luas Tanah:
:Hibah 10.024 m2
11.Status Bangunan
Surat Izin Bangunan
Luas Seluruh Bangunan :
:
:Yayasan Taman Pendidikan NUMilik Yayasan3.407 m2
Tabel 4.1
Jumlah Siswa SMP AL INAYAH Purwosari 3 Tahun Terakhir
Tahun
PelajaranJumlah
PendaftarKelas VIIKelas VIIIKelas IXJumlah Kelas
JumlahJumlahJumlahVII+VIII+IX
SiswaRomSiswaRomSiswaRomSiswaRom
2012/ 2013606036534821738
2013/ 2014877435835321858
2014/ 20151019046835822169
Sumber Tata Usaha SMP AL INAYAH Purwosari 2014/20153. Profil
Responden
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
NoJenis KelaminJumlahProsentase
1.Laki-laki1555,56 %
2.Perempuan1244,44 %
Jumlah27100.0
Sumber : Tata Usaha SMP AL INAYAH Purwosari 2014/2015
Dari data pada tabel 4.2 terlihat bahwa guru-guru di SMP AL
INAYAH Purwosari lebih banyak didominasi oleh guru laki-laki
(55,56%)
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NoTingkat PendidikanJumlahProsentase
1.SMA13.70
2.D100
3D300
4S12488,89
5S227,41
JUMLAH27100.00
Sumber : Tata Usaha SMP AL INAYAH Purwosari 2014/2015
Dari data tabel 4.3 terlihat bahwa guru yang memiliki tingkat
pendidikan S1 berjumlah 24 orang (88.89%) artinya lebih banyak
dibandingkan dengan yang berpendidikan yang lainnya.
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja
NoMasa KerjaJumlahProsentase
1.< 5 Tahun622,22
2.6 10 Tahun414,82
3.11 15 Tahun622,22
4.16 20 Tahun725,93
5.> 20 Tahun414,82
Jumlah27
100.00
Sumber : Tata Usaha SMP AL INAYAH Purwosari 2014/2015
Dari tabel 4.4 terlihat bahwa komposisi masa kerja guru SMP AL
INAYAH Purwosari sebanyak 7 orang atau 25,93 % memiliki masa kerja
lebih dari 20 tahun.
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
NoUsiaJumlahProsentase
1.25 29 Tahun622,22
2.30 - 35 Tahun622,22
3.36 - 40 Tahun518,52
4.> 40 Tahun1037,04
Jumlah27100.00
Sumber : Tata Usaha SMP AL INAYAH Purwosari 2014/2015
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah responden yang paling
banyak berusia lebih dari 40 tahun.
Tabel 4.6
Jumlah Responden Berdasarkan Pangkat dan Golongan
NoPangkat/GolonganJumlahProsentase
1.Penata / Id13,71
3.Penata TK I / IIId13,71
4.Penata / IIIc27,41
5.Penata Muda TK I / IIIb27,41
6.Penata Muda / IIIa2177,76
Jumlah27100.0
Sumber : Tata Usaha SMP AL INAYAH Purwosari 2014/2015
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pangkat/golongan responden terbanyak
adalah Penata muda / IIIa yaitu sebanyak 21 orang (77,76%).
4. Uji Istrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan instrumen
berupa kuesioner yang terdiri dari variabel Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolahsebanyak 30 item, Etos Kerja Kepala Sekolah40 item,
dan kinerja guru 47 item pernyataan.
5. Uji Validitas
Pengujian tingkat validitas tiap item dipergunakan analisis
item, artinya mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor item. Menurut Sugiyono (2013) bahwa item
yang mempunyai korelasi positif dengan skor total korelasi yang
tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang
tinggi pula.
Persyaratan minimum agar dapat dianggap valid apabila r = 0,3
sehingga apabila korelasi antar item dengan skor total kurang dari
0,3 maka item dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Adapun hasil uji coba mengenai tingkat validitas butir pernyataan
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Item Variabel Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah (X1)
No ItemTingkat ValiditasKeterangan
X1_10.644Valid
X1_20.316Valid
X1_30.062Tidak Valid
X1_40.33Valid
X1_50.755Valid
X1_60.814Valid
X1_70.717Valid
X1_80.824Valid
X1_90.928Valid
Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas
Dari data di atas, variabel Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolahberada di atas 0,3 maka semua item valid. Untuk itu
kuesioner yang digunakan layak untuk diolah sebagai data
penelitian.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Item Variabel Etos Kerja Kepala Sekolah
(X2)
No ItemTingkat ValiditasKeterangan
X2 _10.889Valid
X2 _20.699Valid
X2 _30.649Valid
X2 _40.670Valid
X2 _50.915Valid
X2 _60.697Valid
X2 _70.679Valid
X2 _80.014Tidak Valid
X2 _90.819Valid
X2 _100.817Valid
Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas
Dari data di atas, variabel Etos Kerja Kepala Sekolahberada di
atas 0,3. maka semua item valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan
layak untuk diolah sebagai data penelitian.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Item Variabel Kinerja Guru (Y)
No ItemTingkat ValiditasKeterangan
Y _10.54Valid
Y _20.886Valid
Y _30.63Valid
Y _40.56Valid
Y _50.302Valid
Y _60.273Tadak Valid
Y _70.645Valid
Y _80.591Valid
Y _90.615Valid
Y_100.545Valid
Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas
Dari data di atas, variabel kinerja guru berada di atas 0,3,
maka semua item valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak
untuk diolah sebagai data penelitian.
Berdasarkan tabel 4.7 sampai dengan tabel 4.10 diperoleh
informasi mengenai tingkat validitas, bahwa seluruh item dinyatakan
valid dan digunakan untuk penelitian. Hasil pengujian secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran rekapitulasi tingkat validitas
item pernyataan instrument penelitian disajikan dalam tabel berikut
:
Tabel 4. 11
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Item Pernyataan Instrumen
Kuesioner VariabelValidTidakValid Total
Jml%Jml%Jml%
Gaya Kepemimpinan (X1)888,89111,11%9100%
Etos Kerja (X2)990%110%10100%
Kinerja Guru (Y)990%110%10100%
Jumlah2689.65%310,34%29100%
Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas
Berdasarkan data tabel di atas, ternyata seluruh item pernyataan
merupakan item yang terpilih dan dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data (kuesioner).6. Uji Reliabilitas
Dari pengujian reliabilitas teknik split half dengan koefisien
internal Spearman Brown nampak bahwa masing-masing instrumen
pengukuran adalah reliabel sesuai dengan yang direkomendasikan
Sugiyono ( 2013 ) yang menyatakan bahwa batas minimum reliabilitas
yang dapat diterima adalah koefisien positif.
Reliabilitas untuk kuesioner masing-masing variabel disajikan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
VariabelReliabilitasKriteria
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)0,757Reliabilitas
Tinggi
Etos Kerja Kepala Sekolah (X2)0,763Reliabilitas Tinggi
Kinerja Guru (Y)0,717Reliabilitas Tinggi
Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas
Dari data di atas variabel Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)
adalah 0,757 dengan kriteria reliabilitas tinggi, variabel Etos
Kerja Kepala Sekolah(X2) adalah 0,763 dengan kriteria reliabilitas
tinggi, , dan variabel kinerja guru (Y) adalah 0,717 dengan
kriteria reliabilitas tinggi.B. Hasil Penelitian1. Deskripsi
Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMP
AL INAYAH Purwosari.Bagian ini akan menguraikan bagaimana gambaran
mengenai Etos Kerja Kepala Sekolah di SMP AL INAYAH Purwosari.
Gambaran mengenai hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan
responden sebagai berikut :
Tabel 1Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah menyusun program kegiatan
madrasahPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali5153,70
Tepat 4208059,26
Kurang Tepat 361813,33
Tidak Tepat 2000.00
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710376.29
Rata-Rata Skor3,82
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala madrasah menyusun program kegiatan
madrasah, yakni sebanyak 3.70% menyatakan Tepat Sekali, 59.29%
menyatakan Tepat , dan 13.33% menyatakan Kurang Tepat , dengan
rata-rata skor sebesat 3.82 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pernyataan responden mengenai kepala madrasah menyusun program
kegiatan madrasah, berada pada kategori Kurang Tepat .Tabel
2Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah merencanakan sumberdaya kegiatan
PendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali5000
Tepat 4197656.30
Kurang Tepat 361813.33
Tidak Tepat 2242.96
Sangat Tidak Tepat 1000
Jumlah279872.59
Rata-Rata Skor3.63
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala madrasah merencanakan sumberdaya
kegiatan, yakni sebanyak 56.30% menyatakan Tepat , 13.33%
menyatakan Kurang Tepat , 2.96% menyatakan tidak Tepat , dengan
rata-rata dengan rata-rata skor sebesat 3,63 Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pernyataan responden mengenai kepala madrasah
merencanakan sumberdaya kegiatan, berada pada kategori Kurang Tepat
.
Tabel 3Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah peka terhadap timbulnya masalah
PendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali5000
Tepat 493626.67
Kurang Tepat 3123626.67
Tidak Tepat 26128.89
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah278462.63
Rata-Rata Skor3.11
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : kepala madrasah peka terhadap timbulnya
masalah, yakni sebanyak 26.67% menyatakan Tepat , 26.67% menyatakan
Kurang Tepat , dan 8.89% menyatakan tidak Tepat , dengan rata-rata
3.11.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai kepala madrasah peka terhadap timbulnya masalah, berada
pada kategori Kurang Tepat .
Tabel 4Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah dalam ketepatan strategi penyelesian
masalahPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali5153.70
Tepat 4124835.56
Kurang Tepat 3123626.67
Tidak Tepat 2242.96
Sangat Tidak Tepat 1000
Jumlah279368.89
Rata-Rata Skor3.45
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : kepala madrasah dalam ketepatan strategi
penyelesian masalah, yakni sebanyak 3.70% menyatakan Tepat Sekali,
35.56% menyatakan Tepat , 26.67% menyatakan Kurang Tepat dan 2.96%
menyatakan tidak Tepat , dengan rata-rata 3.45.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai kepala madrasah dalam ketepatan strategi penyelesian
masalah, berada pada kategori Kurang Tepat .
Tabel 5Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah tuntas dalam menyelesaikan
masalahPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali542014.82
Tepat 462417.78
Kurang Tepat 3154533.33
Tidak Tepat 2242.96
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah279368.89
Rata-Rata Skor3.45
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : kepala madrasah tuntas dalam menyelesaikan
masalah, yakni sebanyak 14.82% menyatakan Tepat Sekali, 17.78%
menyatakan Tepat , 33.33% menyatakan Kurang Tepat , dan 2.96%
menyatakan tidak Tepat , dengan rata-rata sebesar 3.45. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden mengenai
kepala madrasah tuntas dalam menyelesaikan masalah, berada pada
kategori Kurang Tepat .
Tabel 6Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah melibatkan guru dalam penyelesian masalah di
madrasahPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali52107.41
Tepat 4166447.41
Kurang Tepat 382417.78
Tidak Tepat 2121.48
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710074.08
Rata-Rata Skor3.71
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyaan
responden mengenai : kepala madrasah melibatkan guru dalam
penyelesian masalah di madrasah, yakni sebanyak 7.41% menyatakan
Tepat Sekali, 47.78% menyatakan Tepat , 17.78% menyatakan Kurang
Tepat , dan 1.48% menyatakan tidak Tepat dengan rata-rata 3.71.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai kepala madrasah melibatkan guru dalam penyelesian masalah
di madrasah, berada pada kategori Kurang Tepat .Tabel 7Pendapat
responden mengenai :
Kepala madrasah mimiliki keterampilan menyusun rincian tugas
personilPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali542014.82
Tepat 472820.74
Kurang Tepat 3123626.67
Tidak Tepat 2485.95
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah279268.15
Rata-Rata Skor3.41
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : kepala madrasah mimiliki keterampilan menyusun
rincian tugas personil, yakni sebanyak 14.82% menyatakan Tepat
Sekali, 20.74% menyatakan Tepat , 26.67% menyatakan Kurang Tepat
dan 5.95% menyatakan tidak Tepat dengan rata-rata 3.95.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai kepala madrasah mimiliki keterampilan menyusun rincian
tugas personil, berada pada kategori Kurang Tepat .
Tabel 8Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah memiliki keterampilan membimbing
penyusunan program
semesterPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali52107.41
Tepat 4156044.44
Kurang Tepat 361813.33
Tidak Tepat 2485.95
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah279671.11
Rata-Rata Skor3.56
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : kepala madrasah memiliki keterampilan
membimbing penyusunan program semester, yakni sebanyak 7.41%
menyatakan Tepat Sekali, 44.44% menyatakan Tepat , 13.33%
menyatakan Kurang Tepat dan 5.95% menyatakan tidak Tepat dengan
rata-rata 3.56 .
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai kepala madrasah memiliki keterampilan membimbing
penyusunan program semester, berada pada kategori Kurang Tepat
.
Tabel 9Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah memiliki keterampilan membimbing penyusunan
silabusPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali50000.00
Tepat 493626.67
Kurang Tepat 382417.78
Tidak Tepat 2102014.82
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah278059.26
Rata-Rata Skor2.96
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : kepala madrasah memiliki keterampilan
membimbing penyusunan silabus, yakni sebanyak 26.67% menyatakan
Tepat , 17.78% menyatakan Kurang Tepat , dan 14.82% menyatakan
tidak Tepat dengan rata-rata 2.96.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai kepala madrasah memiliki keterampilan membimbing
penyusunan silabus, berada pada kategori Kurang Tepat .Tabel
10Pendapat responden mengenai :
Kepala madrasah memiliki keterampilan mengevaluasi program
pengajaranPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali50000.00
Tepat 4135238.52
Kurang Tepat 3144231.11
Tidak Tepat 2000.00
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah279469.63
Rata-Rata Skor3.48
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : kepala madrasah memiliki keterampilan
mengevaluasi program pengajaran, yakni sebanyak 38.52% menyatakan
Tepat , 31.11% menyatakan Kurang Tepat , dengan rata-rata 3.48.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai kepala madrasah memiliki keterampilan mengevaluasi program
pengajaran, berada pada kategori Kurang Tepat .
2. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Etos Kerja Kepala
Sekolah di SMP AL INAYAH PurwosariBagian ini akan menguraikan
bagaimana gambaran mengenai motivasi kerja guru di SMP AL INAYAH
Purwosari. Gambaran mengenai hal tersebut dapat dilihat dari
tanggapan responden sebagai berikut :
Tabel 1Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah memikirkan orientasi masa depan
sekolahPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali42820 %
Tepat33930 %
Kurang Tepat251050 %
Tidak Tepat1000 %
Jumlah1027100 %
Rata-Rata Skor2,7
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah memikirkan orientasi masa depan
sekolah , yakni sebanyak 20 % menyatakan Tepat Sekali, 30 %
menyatakan Tepat , 50 % menyatakan Kurang Tepat , dan Tidak Tepat
0% dengan rata-rata 2,7.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pernyataan responden mengenai : Kepala sekolah memikirkan orientasi
masa depan sekolah, berada pada kategori Kurang Tepat.Tabel
2Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah membuat rencana rencana untuk orientasi masa
depan sekolah.PendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali41410
Tepat 33930
Kurang Tepat 261260
Tidak Tepat 1010
Jumlah1026100
Rata-Rata Skor2,6
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah membuat rencana rencana untuk
orientasi masa depan sekolah, yakni sebanyak 10 % menyatakan Tepat
Sekali, 30 % menyatakan Tepat , 60% menyatakan Tidak Tepat , 0%
menyatakan tidak Tepat , dengan rata-rata 2.6.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Kepala sekolah membuat rencana rencana untuk orientasi
masa depan sekolah, berada pada kategori Kurang Tepat .Tabel
3Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah selalu datang tepat
waktuPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali452050
Tepat 33930
Kurang Tepat 22420
Tidak Tepat 1000
Jumlah1023100%
Rata-Rata Skor2,3
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah selalu datang tepat waktu,
yakni sebanyak 50% menyatakan Tepat , 30% menyatakan Kurang Tepat
20%, Tidak Tepat 0% dengan rata-rata 2,3.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Kepala sekolah selalu datang tepat waktu, berada pada
kategori Tidak Tepat.Tabel 4Pendapat responden mengenai :
Kepala Sekolah Selalu Menghargai
WaktuPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali42820
Tepat 351550
Kurang Tepat 23630
Tidak Tepat 1000
Jumlah1023100%
Rata-Rata Skor2.3
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah selalu menghargai waktu, yakni
sebanyak 20% menyatakan Tepat Sekali, 50% menyatakan Tepat , 630%
menyatakan Tidak Tepat , dengan rata-rata 2.3.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pernyataan responden mengenai : sekolah selalu
menghargai waktu, berada pada kategori Tidak Tepat Tabel 5Pendapat
responden mengenai :
Kepala Sekolah selalu bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya.PendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali431230
Tepat 32620
Kurang Tepat 24840
Tidak Tepat 11110
Jumlah1027100
Rata-Rata Skor2,7
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah selalu bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya, yakni sebanyak 30% menyatakan Tepat Sekali,
20% menyatakan Tepat , 40% menyatakan Kurang Tepat, 10% menyatakan
Tidak Tepat dengan rata-rata 2.7.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Kepala sekolah selalu bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya, berada pada kategori Kurang Tepat Tabel 6
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah selalu mengutamakan
pekerjaannya.PendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali41410
Tepat 32620
Kurang Tepat 261260
Tidak Tepat 11110
Jumlah1023100
Rata-Rata Skor2,3
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah selalu mengutamakan
pekerjaannya, yakni sebanyak 10% menyatakan Tepat Sekali, 20%
menyatakan Tepat , 60% menyatakan Kurang Tepat , 10% menyatakan
Tidak Tepat, dengan rata-rata 2,3.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : : Kepala sekolah selalu mengutamakan pekerjaannya,
berada pada kategori Tidak Tepat .
Tabel 7
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah selalu menghemat pengeluaran anggaran
sekolahPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali40000
Tepat 351550
Kurang Tepat 24840
Tidak Tepat 11110
Jumlah1024100
Rata-Rata Skor2,4
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah selalu menghemat pengeluaran
anggaran sekolah, yakni sebanyak 0% menyatakan Tepat Sekali, 50%
menyatakan Tepat , 40% menyatakan Kurang Tepat , 10% menyatakan
Tidak Tepat dengan rata-rata 2,4.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Kepala sekolah selalu menghemat pengeluaran anggaran
sekolah, berada pada kategori Tidak Tepat.Tabel 8
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah berpenampilan sederhana dalam
bertugasPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali431230
Tepat 361860
Kurang Tepat 2000
Tidak Tepat 11110
Jumlah1031100%
Rata-Rata Skor3,1
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah berpenampilan sederhana dalam
bertugas, yakni sebanyak 30% menyatakan Tepat Sekali, 60%
menyatakan Tepat , 0% menyatakan Kurang Tepat , 10% menyatakan
Tidak Tepat dengan rata-rata 3.1.Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pernyataan responden mengenai : Kepala sekolah berpenampilan
sederhana dalam bertugas, berada pada kategori Kurang Tepat .Tabel
9
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah selalu memotivasi diri sendiri dalam
bekerjaPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali42820
Tepat 31310
Kurang Tepat 261260
Tidak Tepat 11110
Jumlah1024100
Rata-Rata Skor2,4
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah selalu memotivasi diri sendiri
dalam bekerja, yakni sebanyak 20% menyatakan Tepat Sekali, 10%
menyatakan Tepat , 60% menyatakan Kurang Tepat , 10% menyatakan
tidak Tepat , dengan rata-rata 2.4. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pernyataan responden mengenai : Kepala sekolah
selalu memotivasi diri sendiri dalam bekerja, , berada pada
kategori Tidak Tepat .
Tabel 10
Pendapat responden mengenai :
Kepala sekolah selalu memotivasi bawahan dalam
bekerjaPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali42820
Tepat 33930
Kurang Tepat 251050
Tidak Tepat 10000
Jumlah1017100
Rata-Rata Skor1.7
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Kepala sekolah selalu memotivasi bawahan dalam
bekerja, yakni sebanyak 20% menyatakan Tepat Sekali, 30% menyatakan
Tepat , 50% menyatakan Kurang Tepat , 0% menyatakan tidak Tepat ,
dengan rata-rata 1.7.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Kepala sekolah selalu memotivasi bawahan dalam bekerja,
berada pada kategori Tidak Tepat .
3. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Guru di MTs NU
Lekok
Tabel 1
Pendapat responden mengenai :
Saya mengkaji kurikulum bidang studi yang menjadi tanggung jawab
sayaPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali5000.00
Tepat 4218462.22
Kurang Tepat 361813.33
Tidak Tepat 20000.00
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710275.56
Rata-Rata Skor3.78
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Saya mengkaji kurikulum bidang studi yang
menjadi tanggung jawab saya, yakni sebanyak 62.22% menyatakan Tepat
, 13.33% menyatakan Kurang Tepat , dengan rata-rata 3.78.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Saya mengkaji kurikulum bidang studi yang menjadi
tanggung jawab saya, berada pada kategori Kurang Tepat .
Tabel 2
Pendapat responden mengenai :
Sebelum mengajar, saya menyusun rancangan
pembelajaranPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali5000.00
Tepat 4218462.22
Kurang Tepat 361813.33
Tidak Tepat 20000.00
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710275.56
Rata-Rata Skor3.78
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Sebelum mengajar, saya menyusun rancangan
pembelajaran, yakni sebanyak 62.22% menyatakan Tepat , 13.33%
menyatakan Kurang Tepat , dengan rata-rata 3.78.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Sebelum mengajar, saya menyusun rancangan pembelajaran,
berada pada kategori Kurang Tepat .
Tabel 3
Pendapat responden mengenai :
Saya hanya menjabarkan SK-KD ke dalam program
semesterPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali52107.41
Tepat 4187253.33
Kurang Tepat 372115.56
Tidak Tepat 20000.00
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710376.30
Rata-Rata Skor3.82
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Saya hanya menjabarkan SK-KD ke dalam program
semester, yakni sebanyak 7.41% menyatakan Tepat Sekali, 53.33%
menyatakan Tepat , 15.56% menyatakan Kurang Tepat , dengan
rata-rata 3.82.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Saya hanya menjabarkan SK-KD ke dalam program semester,
berada pada kategori Kurang Tepat .
Tabel 4
Pendapat responden mengenai :
Sebelum menyajikan pelajaran, saya menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)PendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali542014.82
Tepat 4187253.33
Kurang Tepat 351511.11
Tidak Tepat 20000.00
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710577.78
Rata-Rata Skor3.84
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Sebelum menyajikan pelajaran, saya menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yakni sebanyak 14.82%
menyatakan Tepat Sekali, 53.33% menyatakan Tepat , 11.11%
menyatakan Kurang Tepat , dengan rata-rata 3.84.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Sebelum menyajikan pelajaran, saya menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), berada pada kategori Kurang Tepat
.
Tabel 5
Pendapat responden mengenai :
Setiap kurikulum sudah baku dan tidak perlu diadakan
penyesuaianPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali50000.00
Tepat 4124835.56
Kurang Tepat 3133928.84
Tidak Tepat 2242.96
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah279167.41
Rata-Rata Skor3.37
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Setiap kurikulum sudah baku dan tidak perlu
diadakan penyesuaian, yakni sebanyak 35.56% menyatakan Tepat
Sekali, 28.84% menyatakan Tepat , 2.96% menyatakan Kurang Tepat ,
dengan rata-rata 3.37.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pernyataan responden mengenai : Setiap kurikulum sudah baku dan
tidak perlu diadakan penyesuaian, berada pada kategori Kurang Tepat
.Tabel 6
Pendapat responden mengenai :
Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa adalah tugas guru
Bimbingan & KoneslingPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali552518.52
Tepat 4124835.56
Kurang Tepat 382417.78
Tidak Tepat 2242.96
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710174.82
Rata-Rata Skor3.74
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa
adalah tugas guru Bimbingan & Konesling, yakni sebanyak 18.52%
menyatakan Tepat Sekali, 35.56% menyatakan Tepat , 17.78%
menyatakan Kurang Tepat , 2.96% menyatakan tidak Tepat , dengan
rata-rata 3.74.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa adalah tugas
guru Bimbingan & Konesling, berada pada kategori Kurang Tepat
.
Tabel 7
Pendapat responden mengenai :
Sebelum pelajaran dimulai, saya menjajagi kemampuan dan
pengetahuan siswaPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali531511.11
Tepat 4145641.48
Kurang Tepat 372115.56
Tidak Tepat 2364.44
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah279872.59
Rata-Rata Skor3.63
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Sebelum pelajaran dimulai, saya menjajagi
kemampuan dan pengetahuan siswa, yakni sebanyak 11.11% menyatakan
Tepat Sekali, 41.48% menyatakan Tepat , 15.56% menyatakan Kurang
Tepat , 4.44% menyatakan tidak Tepat , dengan rata-rata 3.63.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Sebelum pelajaran dimulai, saya menjajagi kemampuan dan
pengetahuan siswa, berada pada kategori Kurang Tepat .
Tabel 8
Pendapat responden mengenai :
Saya menggunakan metode mengajar sesuai dengan karakter
siswaPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali50000.00
Tepat 4208059.26
Kurang Tepat 372115.56
Tidak Tepat 20000.0
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710174.84
Rata-Rata Skor3.74
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Saya menggunakan metode mengajar sesuai dengan
karakter siswa, yakni sebanyak 59.26% menyatakan Tepat , 15.56%
menyatakan Kurang Tepat , dengan rata-rata 3.74. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden mengenai : Saya
menggunakan metode mengajar sesuai dengan karakter siswa, berada
pada kategori Kurang Tepat .Tabel 9
Pendapat responden mengenai :
Pre tes yang dilaksanakan sebelum pelajaran dimulai hanya
membuang-buang waktu
PendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali52107.41
Tepat 493626.67
Kurang Tepat 3123626.67
Tidak Tepat 2364.44
Sangat Tidak Tepat 111
Jumlah278965.93
Rata-Rata Skor3.30
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Pre tes yang dilaksanakan sebelum pelajaran
dimulai hanya membuang-buang waktu, yakni sebanyak 7.41% menyatakan
Tepat Sekali, 26.67% menyatakan Tepat , 26.67% menyatakan Kurang
Tepat , 4.44% menyatakan tidak Tepat , dengan rata-rata 3.30.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Pre tes yang dilaksanakan sebelum pelajaran dimulai
hanya membuang-buang waktu, berada pada kategori Kurang Tepat
.Tabel 10
Pendapat responden mengenai :
Saya menciptakan suasana yang menyenangkan dan bersahabat di
kelasPendapatDerajatFrekuensiSkorProsentase
Tepat Sekali531511.11
Tepat 4187253.33
Kurang Tepat 361813.33
Tidak Tepat 20000.00
Sangat Tidak Tepat 1000.00
Jumlah2710577.78
Rata-Rata Skor3.84
Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan
responden mengenai : Saya menciptakan suasana yang menyenangkan dan
bersahabat di kelas, yakni sebanyak 11.11% menyatakan Tepat Sekali,
53.33% menyatakan Tepat , 13.33% menyatakan Kurang Tepat , dengan
rata-rata 3.84.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden
mengenai : Saya menciptakan suasana yang menyenangkan dan
bersahabat di kelas, berada pada kategori Kurang Tepat .
C. Statistik Deskriptif
Sesuai dengan pendapat responden di atas, hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata skor masing-masing variabel sebagai
berikut :
Tabel 4.81
Rata-Rata Skor Variabel
VariabelNRata Rata
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)92,45
Etos Kerja Kepala Sekolah(X2)102,13
Kinerja Guru (Y)103.00
Tabel rata-rata skor variabel tersebut menunjukkan skor
rata-rata variabel Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah lebih tinggi
dibandingkan variabel Etos Kerja Kepala Sekolah. Juga terlihat
bahwa skor rata-rata untuk variabel Kinerja Guru lebih besar
dibandingkan variabel lainnya.
Guna memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai makna hasil
perhitungan statistik deskriptif di atas, selanjutnya dibandingkan
dengan tabel kriteria penafsiran kondisi variabel penelitian pada
masing-masing variabel yang diteliti. Model yang dipakai
mengadaptasi model tentang pengontrolan kualitas (Supranto : 2000)
sebagai berikut :
Tabel 4.82
Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian
Rata-Rata SkorPenafsiran
4,2 5,0Tepat Sekali
3,4 4,1Tepat
2,6 3,3Kurang Tepat
1,8 2,5Tidak Tepat
Sesuai dengan kriteria di atas, maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.83
Kriteria Ketercapaian Skor Tiap Variabel
VariabelRata-rataKriteria
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)2,45Tidak Tepat
Etos Kerja Kepala Sekolah(X2)2,13Tidak Tepat
Kinerja Guru (Y)3.00 KurangTepat
Sumber : Hasil pengolahan data
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Etos Kerja Kepala Sekolah
terhadap Kinerja Gurua. Hubungan Antar Variabel
Untuk mengungkap pengaruh Gaya Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala
Sekolahterhadap kinerja guru dilakukan pengujian hipotesis
menggunakan analisis jalur. Variabel penelitian keterampilan
manajerial, Etos Kerja Kepala Sekolahdan kinerja guru diukur
melalui indikator yang dijabarkan dalam kuesioner penelitian. Data
variabel penelitian yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner
memiliki skala ukur ordinal. Untuk memenuhi syarat data dalam
perhitungan analisis jalur sekurang-kurangnya mempunyai skala
pengukuran interval terhadap data yang diperoleh dari kuisioner
terlebih dahulu ditransformasikan menjadi skala interval
menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Hasil data
interval dapat dilihat pada lampiran. Menggunakan data dengan skala
ukur interval yang diperoleh dari kuesioner penelitian selanjutnya
diperoleh skor untuk setiap variabel yang digunakan dalam analisis
data. Skor untuk masing-masing variabel merupakan total skor
item.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh
keterampilan dan Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap kinerja guru.
Dalam penelitian ini variabel Gaya Kepemimpinandan Etos Kerja
Kepala Sekolahsebagai variabel sebab (eksogenus variabel) dan
kinerja guru sebagai variabel akibat (endogenus variabel). Langkah
awal dalam perhitungan adalah mengetahui besaran korelasi antar
variabel. Hasil perhitungan korelasi antar variabel yang diteliti
dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel 4.84
Korelasi Antara Variabel
Correlations
YX1X2
Pearson CorrelationKinerja Guru (Y)1.000-.330.226
Gaya Kepemimpinan (X1)-.3301.000.687
Etos Kerja Kepala Sekolah (X2).226.6871.000
Sig. (1-tailed)Kinerja Guru (Y)..176.265
Gaya Kepemimpinan (X1).176..014
Etos Kerja Kepala Sekolah (X2).265.014.
NKinerja Guru (Y)101010
Gaya Kepemimpinan (X1)101010
Etos Kerja Kepala Sekolah (X2)101010
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015b. Analisis Jalur
Koefisien jalur diperoleh berdasarkan korelasi antar variabel.
Dengan melalui perhitungan SPSS 16.0 for windows diperoleh
koefisien jalur Gaya Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala Sekolah
terhadap kinerja guru sebagai berikut :Tabel 4.85Hasil Koefisien
Jalur X terhadap Y
Coefficientsa
ModelUnstandardized CoefficientsStandardized
CoefficientstSig.Collinearity Statistics
BStd. ErrorBetaToleranceVIF
1(Constant)32.9395.3246.186.000
Gaya Kepemimpinan (X1)-.815.327-.919-2.495.041.5281.893
Etos Kerja Kepala Sekolah (X2).534.229.8582.328.053.5281.893
a. Dependent Variable: (Y)
Diperoleh koefisien jalur dari Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
terhadap kinerja guru (PYX1) sebesar 0,815 dan koefisien jalur dari
Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap kinerja guru (PYX2) sebesar
0,534.Besar pengaruh secara bersama-sama Gaya Kepemimpinandan Etos
Kerja Kepala Sekolah terhadap kinerja guru diperoleh dari hasil
perkalian koefisien jalur dengan matriks korelasi antara variabel
sebab atau bebas dengan variabel akibat atau terikat. Adapun hasil
perhitungan pengaruh secara bersama-sama variabel Gaya
Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap kinerja guru
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.86
Hasil Koefisien Determinasi (Pengaruh Total) X terhadap Y
Model Summaryb
ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the Estimate
1.706a.498.3542.809
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Diperoleh pengaruh secara bersama-sama variabel keterampilan dan
Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap kinerja guru sebesar 0,354.
Selain pengaruh variabel keterampilan dan Etos Kerja Kepala
Sekolahkinerja guru, terdapat probabilitas munculnya pengaruh
variabel lain (residu). Maka untuk menghitung besarnya koefisien
pengaruh variabel dimaksud digunakan formula sebagai berikut :
= 1 0,354 Besar koefisien jalur untuk faktor lain yang tidak
masuk dalam spesifikasi adalah 0,646Persamaan koefisien jalur yang
terbentuk dinyatakan sebagai berikut :
Y = 32,939 + 0,815 X1 + 0,534 X2
Persamaan tersebut dapat digambarkan dalam model struktural
sebagai berikut :
Gambar 4.1
Struktural Pengaruh Gaya Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala
Sekolahterhadap Kinerja Guru
Dari gambar 4.1. di atas, dapat diformulasikan hasil pengujian
melalui tabel sebagai berikut :
Tabel 4.87
Hasil Perhitungan Jalur
VariabelKoefisien Jalur
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)0,815
Etos Kerja Kepala Sekolah(X2)0,534
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil pengolahan data untuk membuktikan pengaruh langsung dan
tidak langsung variabel disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.88Pengaruh X1 dan X2 Langsung dan Tidak langsung
terhadap Y
VariabelKoefisienJalurPengaruhLangsungPengaruh tidak langsung
(melalui)Total
X1X2
X10,81566,4%-18,9%47.5%
X20,53428,5%18,9%47,4%
Total Pengaruh (R2)94,9%
Pengaruh faktor lain ()5,1%
2. Hasil Uji Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala SekolahTerhadap
Kinerja Guru Setelah pengujian koefisien jalur dari Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolahke kinerja guru diperoleh ada pengaruh
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap kinerja guru selanjutnya
dapat diketahui besarnya pengaruh secara langsung dan tidak dari
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Kinerja guru .
Pengaruh langsung X1 terhadap Y = . = 0,815 x 0,815 = 0,664
(66,4%)
Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2 = . rx1.x2 .
Pyx2 = 0,815 x 0,435 x 0,534 = 0,189 (18,9%)
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh pengaruh langsung Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Kinerja sebesar 66,4%. Besarnya
pengaruh tidak langsung Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap
Kinerja guru karena ada keterkaitan ( hubungannya ) dengan Etos
Kerja Kepala Sekolahmemberikan penambahan pengaruh sebesar 18,9%
dan pengaruh tidak langsung Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolahterhadap Kinerja guru. Total Pengaruh (Pengaruh langsung dan
tidak langsung) Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap Kinerja
diperoleh sebesar 66,4% + 18,9% = 85,3%.3. Hasil Uji Pengaruh Etos
Kerja Kepala SekolahTerhadap Kinerja Guru Setelah pengujian
koefisien jalur dari Etos Kerja Kepala Sekolahke Kinerja guru
diperoleh ada pengaruh Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap Kinerja
guru selanjutnya dapat diketahui besarnya pengaruh secara langsung
dan tidak dari Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap Kinerja guru .
Pengaruh langsung X2 terhadap Y = . = 0,534 x 0,534 = 0,285
(28,5%)
Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X1= . rx1.x2. Pyx1
= 0,534 x 0,435 x 0,815 = 0,189 (18,9%)
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh pengaruh langsung Etos
Kerja Kepala Sekolah terhadap Kinerja sebesar 28,5%. Besarnya
perhitungan diperoleh pengaruh tidak langsung Etos Kerja Kepala
Sekolahterhadap Kinerja guru karena ada keterkaitan ( hubungannya)
dengan Etos Kerja Kepala Sekolahmemberikan penambahan pengaruh
sebesar 18,9% dan pengaruh tidak langsung variabel Etos Kerja
Kepala Sekolahterhadap Kinerja guru. Total Pengaruh (Pengaruh
langsung dan tidak langsung) Motivasi kerja terhadap Kinerja
diperoleh sebesar 28,5% + 18,9% = 47,4%.4. Hasil uji Pengaruh
Bersama-sama Gaya Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala SekolahTerhadap
Kinerja Guru
Hasil pengaruh langsung dan tidak langsung yang diperoleh dapat
dirangkum dalam tabel berikut :Tabel 4.89
Besarnya Koefisien Jalur Gaya Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala
SekolahTerhadap Kinerja Guru Koefisien Jalur Pengaruh
langsungPengaruh tidak
langsungTotal Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah0,52627.7%14.2%41.9%
Kepemimpinan kepala madrasah0,37313,9%14.2%28.1%
Total70.0%
Hasil yang diperoleh memperlihatkan terdapat pengaruh Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap kinerja guru SMP AL INAYAH
Purwosari Kabupaten Pasuruan sebesar 41,9%, pengaruh Etos Kerja
Kepala Sekolahterhadap kinerja guru SMP AL INAYAH Purwosari
Kabupaten Pasuruan sebesar 28,1%. Jadi terlihat pengaruh Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap kinerja guru SMP AL INAYAH
Purwosari Kabupaten Pasuruan paling besar diantara variabel yang
diteliti dan diikuti dengan pengaruh kepemimpinan kepala madrasah.
Secara total pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahdan Etos
Kerja Kepala Sekolahterhadap kinerja guru SMP AL INAYAH Purwosari
Kabupaten Pasuruan diperoleh sebesar 70,0%, sedangkan sisanya
sebesar 30,0% dipengaruhi oleh faktor lain.
D. Pembahasan1. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)
Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah(X1), diperoleh skor rata-rata sebesar 3,55 (tabel
4.81) sesuai dengan kriteria penafsiran (tabel 4.82) yang
dikemukakan Sugiyono ( 2013 ) berada diantara hubungan 3,4 4,1 maka
gambaran Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahdi SMP AL INAYAH Purwosari
termasuk kategori Tepat .
Hal ini berarti pola Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahyang
ditampilkan sudah Tepat dan pemahaman terhadap tugas dan peranannya
sebagai seorang pemimpin cukup memadai. Tanpa adanya pemahaman
tentang manajemen maka tujuan yang diharapkan sulit dicapai. Peran
dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh kepala madrasah sebagai
seorang pemimpin seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa ( 2009 )
diantaranya sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor,
leader, inovator dan manajerial.
2. Etos Kerja Kepala Sekolah(X2)
Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang Etos Kerja Kepala
Sekolah(X2), diperoleh skor rata-rata sebesar 3,84 (tabel 4.81)
sesuai dengan kriteria penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan
Sugiyono ( 2013 ) berada diantara hubungan 3,4 4,1 maka gambaran
Etos Kerja Kepala Sekolah termasuk kategori Tepat .
Hal ini berarti pola Etos Kerja Kepala SekolahSMP AL INAYAH
Purwosari yang ditampilkan sudah Tepat dan pemahaman terhadap tugas
dan peranannya sebagai seorang pemimpin cukup memadai. Namun perlu
didukung dengan pemahaman konsep tentang kepemimpinan dalam dunia
pendidikan dan tidak terlepas dari konsep kepemimpinan secara umum.
Konsep kepemimpinan secara umum sering dipersamakan dengan
manajemen, padahal dua hal tersebut memiliki perbedaan yang cukup
berarti.
Dalam buku kepemimpinan karangan Miftah Toha ( 2006 ),
mengartikan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi
orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Etos
Kerja Kepala SekolahSMP AL INAYAH Purwosari menurut katagori diatas
telah menunjukan kemampuan yang Tepat dan mampu menggerakkan guru
guru dan staf TU bekerja dengan Tepat dan mampu mencapai tujuan
lembaga kearah yang lebih Tepat terutama kinerja gurunya.3. Kinerja
Guru (Y)
Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang kinerja guru (Y),
diperoleh skor rata-rata sebesar 3,49 (tabel 4.81) sesuai dengan
kriteria penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan Sugiyono ( 2013 )
berada diantara hubungan 3,4 4,1 maka gambaran kinerja guru
termasuk kategori Tepat .
Tenaga pendidik atau guru merupakan tulang punggng madrasah
dalam menjalankan proses kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu
tinggi rendahnya prestasi siswa tidak terlepas dari kinerja
gurunya.
Kinerja guru dapat diukur dari cara guru tersebut mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
,mengevaluasi siswa. Selain itu kinerja gurupun diakibatkan oleh
faktor lain diantaranya Gaya Kepemimpinandan kepemimpinan kepala
madrasah.
Guru hendaknya selalu berusaha mencari cara untuk meningkatkan
prestasi siswa. Guru dapat meningkatkan wawasan pengetahuannya
dengan membaca beberapa buku pegangan. Untuk meningkatkan
kinerjanya, guru harus selalu berusaha tepat waktu, menggunakan
metode dan strategi pembelajaran dengan tepat, mengikuti pelatihan
dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan kualitas kegiatan
pembelajaran.4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap
Kinerja Guru
Sesuai dengan hasil penelitian dan pengolahan data yang
dilakukan, diperoleh besarnya pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah(X1) terhadap kinerja guru (Y) secara langsung sebesar 0,277
atau 27,7% sedangkan pengaruh tidak langsung melalui keterampilan
najerial kepala madrasah (X1) sebesar atau 0,142 atau 14,2 %.
Dengan demikian total pengaruhnya sebesar 0,412 atau 41,2% termasuk
cukup signifikan.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap kinerja guru
sebesar 41,9%, pengaruh Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap kinerja
guru sebesar 28,1%. Jadi terlihat pengaruh ketrampilan manajerial
kepala madrasah terhadap kinerja guru SMP AL INAYAH Purwosari
Kabupaten Pasuruan paling besar diantara variabel yang
diteliti.
Hal ini dikarenakan Kepala SMP AL INAYAH Purwosari Kabupaten
Pasuruan mampu berfungsi sebagai Konseptor, Penghubung masyarakat,
Teknikal, Educator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader,
Inovator dan Motivator (EMASLIM) dengan Tepat . Menurut Mulyasa (
2009 ) bahwa kepala madrasah berperan utama dalam menggerakan
organisasi madrasah. Kepala madrasah dapat menjalankan tugasnya
dengan Kurang Tepat akan berpengaruh terhadap kinerja guru. Kepala
madrasah yang mampu melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
menejer akan meningkatkan kinerja guru dan dapat juga meningkatkan
mutu pendidikan. Keterampilan dan Etos Kerja Kepala
Sekolahmerupakan faktor yang dapat mendorong madrasah untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran madrasah melalui program-program yang
dilaksanakan secara terencana dan bertahap.
5. Pengaruh Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap Kinerja Guru
Sesuai dengan hasil penelitian dan pengolahan data yang
dilakukan, diperoleh besarnya pengaruh kepemimpinan kepala
madarasah (X2) terhadap kinerja guru (Y) secara langsung sebesar
0,139 atau 13,9% sedangkan pengaruh tidak langsung melalui Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1) sebesar 0,142 atau 14,2%. Dengan
demikian total pengaruhnya sebesar 0,281 atau 28,1% termasuk cukup
tinggi
Etos Kerja Kepala Sekolahcukup berpengaruh terhadap kinerja
guru, sebagaimana pendapat Gordon W. yang dikutif Mangkunegara (
2005 ) menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara
Kepemimpinan kepala madarasah dan keteramilan manajerial dengan
pencapaian kinerja. Dalam hal ini kepala madrasah sebagai pemimpin
dapat melakukan penerapan kebijakan dan pengambilan keputusan yang
dapat memacu kinerja para guru.
6. Pengaruh Gaya Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala
Sekolahterhadap Kinerja Guru
Hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh Gaya
Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap kinerja guru
secara bersama-sama memperlihatkan bahwa :
1. Pengaruh total Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1) terhadap
kinerja guru (Y) sebesar 41,9 %.
2. Pengaruh total Etos Kerja Kepala Sekolah(X2) terhadap kinerja
guru (Y) sebesar
28,1 %.
3. Pengaruh total Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1) dan Etos
Kerja Kepala Sekolah(X2) terhadap kinerja guru sebesar 70,0 %.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa variabel-variabel yang
mempengaruhi kinerja guru tidak dapat berjalan sendiri-sendiri
namun harus selalu bersinergi dalam pelaksanaannya sehingga
memberikan kontribusi yang tinggi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya
mengenai pengaruh kepemimpinan kepala madrasah, motivasi kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP AL INAYAH Purwosari
Kabupaten Pasuruan, penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut
:
1. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahyang meliputi kepala madrasah
sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader,
inovator dan motivator sesuai dengan hasil pengolahan data termasuk
dalam kategori Tepat .
2. Etos Kerja Kepala Sekolahyang meliputi penyusunan visi misi
dan anggaran belanja madrasah sesuai dengan hasil pengolahan data
termasuk kategori Kurang Tepat .
3. Kinerja guru SMP AL INAYAH Purwosari yang meliputi mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi sesuai dengan pengolahan data berada pada kategori
Kurang Tepat .
4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahterhadap kinerja
guru secara langsung maupun tidak langsung termasuk besar
5. Pengaruh Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap kinerja guru
secara langsung maupun tidak langsung cukup besar.
6. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahdan Etos Kerja
Kepala Sekolahterhadap kinerja guru sangat besar.
5.2 Saran
Dengan mengetahui adanya pengaruh yang positif antara Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolahdan Etos Kerja Kepala Sekolahterhadap
kinerja guru Tepat secara bersama-sama maupun secara parsial serta
mengetahui karakteristik yang memberi pengaruh paling besar
terhadap kinerja guru MTs NU Lekok, maka :
1. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahdi SMP AL INAYAH Purwosari
Kabupaten Pasuruan berada pada kategori Tepat . Sejalan dengan
semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan,
maka untuk meningkatkan kinerja guru Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolahharus lebih efektif. Untuk itu kepala madrasah perlu
mengikuti workshop manajemen serta lebih terbuka pada saran dan
kritik yang sifatnya membangun.
2. Berdasarkan pengolahan data, Etos Kerja Kepala SekolahSMP AL
INAYAH Purwosari termasuk pada kategori Kurang Tepat . Etos Kerja
Kepala Sekolahperlu ditingkatkan terutama dalam pengambilan
keputusan. Hal ini dapat dilakukan oleh kepala madrasah dengan cara
peningkatan kesejahteraan guru, menjalin hubungan interpersonal
yang lebih harmonis dan peningkatan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman sehingga para guru dapat meraih prestasi kerja yang lebih
Tepat pada waktu mendatang.
3. Kinerja guru SMP AL INAYAH Purwosari Kabupaten Pasuruan
berada pada kategori Kurang Tepat . Perlu diperhatikan hal-hal yang
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja guru. Untuk
peningkatan kinerja guru kepala madrasah harus dapat menentukan
strategi yang efektif dan apabila terjadi penurunan kualitas
kinerja dapat mengidentifikasi penyebabnya.
4. Gaya Kepemimpinandan Etos Kerja Kepala Sekolahdi SMP AL
INAYAH Purwosari Kabupaten Pasuruan pada umumnya sudah Tepat . Agar
lebih Tepat lagi perlu mengoptimalkan manajemen dan supervisi
terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran di
kelas. Hal ini dapat meningkatkan kinerja guru dan mutu
pendidikan.
5. Untuk meningkatkan Etos Kerja Kepala SekolahseTepat nya
kepala madrasah memberikan kebijakan yang dapat mengoptimalkan
kerja guru guru agar melakukan kinerja terTepat , seperti
memberikan apresiasi terhadap guru berprestasi dan memberikan
kesempatan kepada guru seluas-luasnya untuk lebih mengembangkan
potensi yang ia miliki.
QUOTE = 0,646
Pyx2 =0,534
PYx1 =- 0,815
Y
PX1X2 = 0,435