Studi Kasus TPA
6.1. Kriteria-kriteria Pencarian Lokasi AlternatifBanda Aceh
saat ini memiliki Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) yang
terletak di Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja, dari sisi letak
geografisnya TPA tersebut berada sangat dekat dengan lokasi
pemukiman, dan hal ini dikhawatirkan akan mencemari air tanah
disekitar lokasi TPA, dimana air tanah masih dimanfaatkan oleh
warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk mandi,
mencuci atau memasak.
Dengan kondisi seperti tersebut diatas Pemerintah Kota Banda
Aceh bermaksud memindahkan lokasi TPA, untuk itu Walikota Banda
Aceh meminta bantuan saudara untuk menganalisa dan memberikan
masukan mengenai alternatif lokasi mana saja yang sesuai untuk
pengalokasian TPA yang baru dengan luasan sekitar 200 hektare.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
Minimal 500 m dari Kawasan Pemukiman Minimal 200 m dari Jalan
utama Minimal 3000 m dari Area Lapangan Udara Minimal 500 m dari
Patahan bumi
Tidak berada pada kawasan lindung
Dengan kriteria yang telah disebutkan seperti diatas, buatlah
Peta Negative untuk lokasi TPA dan berikan tanda alternatif lokasi
untuk pemilihan Lokasi TPA yang baru.Peta-peta yang diperlukan
untuk penentuan alternatif Lokasi TPA:
- Peta Negative Kawasan Pemukiman- Peta Negative Jalan Utama
- Peta Negative Kawasan Lapangan Udara
- Peta Negative Daerah Rawan Gempa Bumi
- Peta Negative Gabungan dari beberapa kriteria tersebut diatas
serta dilengkapi titik-titik alternatif untuk lokasi TPA baru.Untuk
melakukan analisa ini semua data ada didalam direktori \\Bab VI
Studi Kasus TPA, yaitu berupa data shapefile untuk membuat
analisa.
Folder-folder yang disediakan adalah sbb:
- Folder \\Bab VI Studi Kasus TPA\mxd files, untuk menyimpan
file-file dokumen peta (mxd)
- Folder \\Bab VI Studi Kasus TPA\mxd files\Hasil Analisa\Data
Vektor, untuk menyimpan data hasil analisa
- Folder \\Bab VI Studi Kasus TPA\mxd files\Hasil Analisa\Peta,
untuk menyimpan peta-peta hasil analisa
6.2. Membuat Peta Negatif Kawasan Pemukiman
Pembuatan peta ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dimana
area-area diluar area pemukiman yang yang diperbolehkan untuk
membangun suatu TPA.Pertama-tama jalankan ArcMap, dan upload
data-data yang diperlukan.
Gambar 1: Jalankan ArcMap
Menambahkan layer kedalam Arcmap, yaitu Layer-layer Batas
Administrasi, Jalan, Sungai, Airport, Lokasi TPA saat ini dan
Pemukiman seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2: Upload data vector (Shapefile) kedalam ArcMapBila
semua data sudah di upload kedalam ArcMap, kemudian buatlah 2 Group
layer baru dan beri nama Basis Data dan Hasil Analisa, yaitu dengan
cara klik-kanan pada Data Frame ( New Group Layer .
Gambar 3: Membuat Group Layer baruKemudian rename New Group
Layer tersebut dengan cara Klik-Kanan pada Group Layer tersebut (
Properties seperti pada gambar berikut.
Gambar 4: Menampilkan Properti dari Group Layer
Pemberian nama group layer dengan melakukan editing pada
properti-Layer Name.
Gambar 5: Mengubah Nama Group LayerSetelah mengubah nama kedua
Group Layer tersebut, kelompokan layer-layer yang telah di Upload
tadi kedalam Group Layer Basis Data, dengan cara drag-drop pada
table of content. Maka sekumpulan layer tadi akan berada dibawah
group Basis Data.
Gambar 6: Pengelompokan Layer kedalam Group Layer
Sebelum melanjutkan ke proses analysis, sebaiknya disimpan
terlebih dahulu dokumen pekerjaan anda ke folder \\Bab VI Studi
Kasus TPA\mxd files dan memberinya nama
Peta_Negative_Kws_Pemukiman.mxd Untuk membuat peta negative kawasan
pemukiman, pertama harus dibuat batas sejauh 500 meter dari kawasan
pemukiman, maka 500 meter dari area pemukiman tersebut merupakan
area yang diperbolehkan untuk menentukan lokasi TPA.Dari
layer-layer yang ada pada Group Basis Data, akan dibuat Buffer
melingkar sepanjang jarak 500 meter dari obyek kawasan pemukiman,
yaitu pada layer BA_pemukiman untuk kawasan pemukiman Kota Banda
Aceh dan layer AB_pemukiman untuk kawasan pemukiman Kabupaten Aceh
Besar.Untuk membuat Buffer, gunakan ArcToolBox pada ArcGis yaitu
dengan Klik tombol pada ArcMap, maka ArcToolBox akan ditampilkan
seperti pada gambar berikut.
Gambar 7: Mengaktifkan ArcToolBoxDari ArcToolBox, carilah fungsi
atau tool untuk analisys, yaitu Analysis Tool dimana memuat
tool-tool analisa seperti Extract, Overlay, Proximity dan
Statistic. Untuk membuat buffer gunakan tool Analysis Proximity (
Buffer, dan akan ditampilkan windows sebagai berikut.
Gambar 8: Tool BufferPada tool Buffer pilih layer yang akan
dibuat buffernya yaitu BA_pemukiman sebagai input feature, kemudian
simpan file output hasil analisa ke direktori \\Bab VI Studi Kasus
TPA\mxd files\Hasil Analisa\Data Vektor dan beri nama yang sesuai
misalkan AB_pemukiman_buffer. Setelah menentukan input dan output
feature, kini tentukan jarak buffer 500 meter, dan set dissolve
untuk semua feature output yang overlap, kemudian klik tombol OK
untuk melakukan proses buffering.
Gambar 9: Seting Buffer ToolProses buffering biasanya memakan
waktu beberapa menit, tergantung pada banyaknya feature yang akan
diproses buffering, dan dibawah ini adalah hasil buffering pada
layer BA_pemukiman yang berupa layer BA_Pemukiman_Buffer.
Gambar 10: Layer hasil Buffering Layer BA_pemukiman Kemudian
dengan cara yang sama dilakukan pada layer AB_Pemukiman, maka akan
diperoleh area atau kawasan larangan buat lokasi TPA.
Gambar 11: Layer hasil Buffering Layer AB_pemukiman
Setelah diperoleh Layer Buffer disekitar pemukiman, maka bisa
dibuat peta negative kawasan pemukiman, yang hasilnya kurang lebih
seperti gambar berikut.
Gambar 11: Peta Negative Penempatan TPA di Kawasan Pemukiman
Setelah mendapatkan Peta Negative Kawasan Pemukiman, dengan
metode dan cara yang sama bisa dibuat peta negative untuk Jalan
Utama, Lapangan Udara dan Patahan Bumi, serta peta gabungannya,
selamat mencoba.Ubah Namanya menjadi Basis Data atau Analysis
Data
Klik Tombol ArcToolbox untuk mengatifkan ArcToolBox
Set Input Feature
Set Output Feature
Set Jarak yang diinginkan
Set untuk Buffer overlap
Set Tipe ujung Buffer Filename
Set Tipe sisi Buffer
PAGE 146