LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 hal | 532 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR DAERAH Implementasi kerjasama daerah pada era otonomi daerah merupakan suatu kebutuhan bagi daerah, karena dalam mengembangkan memberdayakan dan memanfatkan sumberdaya / potensi suatu daerah memerlukan kerjasama dengan daerah lain karena adanya keragaman potensi dari setiap daerah. dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan, Kerjasama Antar Daerah (KAD) baru dapat berjalan dengan efektif apabila telah ditemukan kesamaan isu, kesamaan kebutuhan atau kesamaan permasalahan. Kesamaan inilah yang dijadikan dasar dalam mempertemukan daerah-daerah yang akan menjadi mitra. Melalui kerja sama daerah diharapkan dapat mengurangi kesenjangan daerah dalam penyediaan pelayanan publik. Selain itu diharapkan dengan terjalinnya kerjasama antar daerah didapatkan solusi atas berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah guna peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain : A. Kerjasama Kedungsepur Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota Semarang dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi komitmen bersama dan telah diatur dalam Keputusan Bersama No. 30 Tahun 2005, No. 130 / 0975, No. 130 / 02646, No. 63 tahun 2005, No. 130.1/A.00016, No. 130.1/4382 tanggal 15 Juni 2005 tentang Kerjasama Program Pembangunan di Wilayah Kedungsepur telah diperbarui dengan Kesepakatan Bersama No.146/199.c/2011, No.130/07/2011, No.415.4/03.3/KJS/2011, No.MOU-6/Perj-III/2011, 130/049, 130/1131/I/2011 tentang Kerjasama Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Wilayah Kedungsepur.
38
Embed
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708101405076.BABVIATA23-03...BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR DAERAH
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 3 2
BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
6.1. KERJASAMA ANTAR DAERAH
Implementasi kerjasama daerah pada era otonomi daerah merupakan suatu
kebutuhan bagi daerah, karena dalam mengembangkan memberdayakan dan
memanfatkan sumberdaya / potensi suatu daerah memerlukan kerjasama dengan
daerah lain karena adanya keragaman potensi dari setiap daerah. dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan
daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan
publik, sinergi dan saling menguntungkan, Kerjasama Antar Daerah (KAD) baru
dapat berjalan dengan efektif apabila telah ditemukan kesamaan isu, kesamaan
kebutuhan atau kesamaan permasalahan. Kesamaan inilah yang dijadikan dasar dalam
mempertemukan daerah-daerah yang akan menjadi mitra. Melalui kerja sama daerah
diharapkan dapat mengurangi kesenjangan daerah dalam penyediaan pelayanan
publik. Selain itu diharapkan dengan terjalinnya kerjasama antar daerah didapatkan
solusi atas berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah guna
peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat
Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam
rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain :
A. Kerjasama Kedungsepur
Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota
Semarang dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal,
Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota
Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi
komitmen bersama dan telah diatur dalam Keputusan Bersama No. 30 Tahun
bencana dan skenario penanganan bencana di daerah termasuk
konflik sosial dan kebakaran.
V. Bidang Kemiskinan
Meninjau kembali pemberian bantuan langsung masyarakat miskin
(BLMS) dan lebih diarahkan pada ekonomi produktif atau bidang-
bidang yang langsung bersentuhan dengan masyarakat seperti
pendidikan dan kesehatan.
VI. Bidang Kesehatan
1) Meningkatkan transfer dana ke daerah tidak hanya untuk
pelayanan kesehatan tetapi juga untuk kualitas tenaga kesehatan.
2) Mendorong pemerintah melalui kementerian kesehatan agar
meningkatkan kerjasama kepada pelaku pembangunan kesehatan
(PKK, Kader Pos Yandu, dsb).
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 3 7
B. Rekomendasi Untuk Mendukung Percepatan Menuju Masyarakat Ekonomi
Asean 2015 (Asean Economic Community 2015):
1) Mendorong terwujudnya sarana dan jalur trasnportasi penerbangan
udara. Darat dan laut lintas daerah melalui maksimalisasi bantuan
pemerintah pusat dan sektor swasta.
2) Mendorong pelaksanaan kerjasama antar daerah di lingkup regional
maupun lintas propinsi untuk menghadapi arus Asean Economic
Community 2015.
3) Meningkatkan kualitas produk dan jaminan hukum bagi usaha kecil
dan menengah.
4) Mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan pelaksanaan
program Kompetensi Industri inti daerah (KIID).
5) Mendorong Apeksi sebagai organisasi strategis untuk memfasilitasi
pelaksanaan kerjasama antar daerah dalam penyiapan daerah dalam
penyiapan AEC.
3. Indonesia City Expo di Dumai tanggal 21 - 25 Mei 2014
Pemerintah Kota Semarang didalam ICE 2014 ini menampilkan produk-
produk dari UKM binaan Pemerintah Kota Semarang (batik semarangan,
kerajinan tas, serta produk olahan khas semarang).
4. Rakor Komwil III di Pekalongan tanggal 08 – 10 Oktober 2013
Rakor yang dilaksanakan di Pekalongan memiliki tema “Pemberdayaan
Industry Ekonomi Kreatif, Pengembangan Smart City Dan Smart Government
Dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015 ” dengan 2 sub tema
yaitu:
1) “Pemberdayaan Industry Ekonomi Kreatif Dalam Menghadapi Asean
Economic Community 2015 ” ,dengan hasil rumusan sebagai berikut:
a. Ekonomi kreatif merupakan kekuatan baru bagi bangsa Indonesia di
masa depan mengingat kreativitas adalah budaya yang tidak pernah
habis, selain itu budaya dan industry kreatif dapat menjadi motor
pengerak pembangunan yang berlanjut, karena dijalankan tanpa
merusak lingkungan, tatanan sosial dan budaya, memberikan manfaat
sosial yang positif serta dampak ekonomi yang inklusif, melibatkan
seluruh komponen masyarakat (dunia usaha, intelektual, dan
pemerintah daerah), meningkatkan pencitraan dan identitas budaya
bangsa, meningkatkan toleransi dan pemahaman antar daerah,
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 3 8
menghormati keanekaragaman budaya, serta meningkatkan inovasi
dan kreatifitas.
b. Model pengembangan ekonomi kreatif meliputi beberapa hal,yaitu:
a) Adanya SDM yang kreatif, profesional dan berdaya saing.
b) Adanya aksesibilitas ke bahan baku karya kreatif, baik dalam
bentuk sumber daya alam maupun sumber daya budaya.
c) Adanya industry kreatif dan wirausaha di bidang industry kreatif
d) Aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan bagi permodalan
industry.
e) Ketersediaan infrastruktur (terutama industry infrstruktur
teknologi informasi) dan teknologi pendukung.
f) Penetrasi dan diversifikasipasar di dalam dan luar negeri.
g) Iklim yang kondusif,baik regulasi, kelembagaan, ruang publik,
dan ruang kreatif agar orang dan komunitas kreatif dapat
berekspresi dan berkolaborasi.
c. Dalam menghadapi Asean Economic Community 2015, maka untuk
pengembangan industry kreatif diperlukan adanya komitmen dan
upaya intensif yang kreatif dari pemerintah kota seperti halnya dengan
secara proaktif menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan “brand
lokal” yang kuat sehingga dikenal di luar negeri. Untuk itu dihimbau
agar pemerintah kota dapat memberikan ruang kreatif kepada orang-
orang kreatif agar dapat bertemu, berkolaborasi, dan pada akhirnya
berbisnis dengan mengusung “brand Indonesia” sehingga memiliki
keunggulan kompetitif di Asia Tenggara, bahkan di tingkat dunia.
2) “Pengembangan Smart City Dan Smart Government Dalam Menghadapi
Asean Economic Community 2015 ” ,dengan hasil rumusan sebagai
berikut:
a. Pengembangan smart city merupakan solusi dalam mengatasi berbagai
permasalahan umum perkotaan, mengingat konsep smart city
merupakan konsep kota yang mampu mengetahui permasalahan yang
ada di dalamnya (sansing), memahami kondisi permasalahan
(understanding), dan dapat menghubungkan, memonitor serta
mengendalikan/mengatur (controling), berbagai sumber daya yang ada
untuk digunakan secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk
memasimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung
pembangunan yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan Teknologi
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 3 9
Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga muncul adanya
kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.
b. Platform System Smart City, adalah menyediakan konektivitas
terhadap berbagai solusi layanan, yang meliputi kolaborasi dan
integrasi layanan dan informasi, pengelolaan serta eskalasi kejadian
dan peristiwa dalm konteks geospatial, termasuk pelaporan dan
pembentukan dashboard kota. Oleh karena itu unsur
terpenting/fundamental dalam membentuk ekosistem smart city
platform adalah: teknologi (Digital City, Intelligent City, Ubiquitous
City, Wired City, Hybrid City, Information City), proses (infrastruktur
fisik) dan manusia (kepemimpinan, governance, forum-forum inovasi,
jaringan dan komunitas).
c. Salah satu unsur yang sangat mendukung terwujudnya smart city
adalah melalui pengembangan smart government yaitu
penyelenggaraan pemerintahan dengan menyediakan dan memberikan
layanan kepada masyarakat dengan baik, yang meliputi layanan
informasi pelayanan pemerintah kota, layanan publik teritegrasi, ada
partisipasi aktif masyarakat yang dapat dilakukan dimana saja, kapan
saja dan dengan perangkat apapun melaui penggunaan TIK.
Dalam rangka mewujudkan kedua hasil rumusan tersebut diatas maka
dibutuhkan komitmen dari Kepala Daerah dalam hal ini seluruh Walikota
anggota se-Komwil III APEKSI yang akan dituangkan lebih lanjut dalam
suatu Deklarasi Bersama tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan
Pengembangan Smart City di Kota Anggota Komwil III APEKSI
C. Citynet Asia Pasific
Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu anggota Citynet Asia Pacific
pada tahun 2014 menghadiri Executive Commiittee ke-32 Citynet 2014 dan
Seminar Internasional dengan tema “ The Future of Sustainability in Asian
Cities ” di Kota Hue,Vietnam pada tanggal 28 November – 02 Desember
2014 dengan hasil kegiatan sebagai berikut :
a. CITYNET sepakat untuk memperbanyak program Capacity Building
untuk para pelaksana pembangunan daerah yang diperuntukan untuk
kota/kabupaten anggota CITYNET. Program Capacity Building ini akan
dikerjasamakan dengan lembaga-lembaga donor, sehingga dapat
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 0
memberikan skema sponsorship kepada para delegasi anggota. Beberapa
kegiatan Capacity Building yang sudah terinventarisir, antara lain:
1. KLRTC yang akan diselenggarakan di Kuala Lumpur – Malaysia,
sebanyak 4 kali setahun, dengan tema; Integrated Urban Planning,
Solid Waste Management, Urban Transport, dan Green Economy.
2. Regional Development Planning, yang akan diselenggarakan setiap
tahun di Tokyo – Jepang.
3. Urban Planning, yang akan diselenggarakan setiap tahun di Seoul –
Korea Selatan
4. Pengembangan Kota Ramah Lingkungan, yang akan diselenggarakan
setiap tahun di Jeju – Korea Selatan.
b. Acara Executive Committee Meeting dan International Seminar tahun
2015 akan dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo – Indonesia. Selain itu,
CITYNET-Indonesia juga akan menyelenggarakan kegiatan yang hanya
diperuntukan untuk anggota dari Kota/Kabupaten di Indonesia, yaitu;
1. Short Course and Study Visit on Healthy City and Hospital
Management di Eropa, bekerjasama dengan Erasmus University –
Rotterdam
2. Short Course and Study Visit on Urban Management and
Development di Turkey, bekerjasama dengan Pemerintah Kota
Istambul – Turkey
Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan kegiatan CITYNET-Indonesia dalam
skala nasional untuk membagi informasi yang diterima selama pelaksanaan
Congress, Seminar, dan study visit, sehingga penerima manfaat menjadi lebih
luas. Selain itu, terbuka kesempatan bagi Kabupaten/Kota anggota CITYNET
untuk bekerjasama dengan KOTI (Korean Transport Institute) dan CDIA
(Cooperation of Development International Agency) dalam hal konsultansi
dan pendampingan proses pembangunan daerah.
D. Sister City
Sister City Kota Semarang – Kota Split, Kroasia
Di era globalisasi ini networking atau jejaring kota – kota dunia sangatlah
penting dalam rangka sharing informasi pembangunan dan saling berbagi pengalaman
dalam menangani isu-isu global seperti masalah perkotaan, perubahan iklim,
pengurangan dampak resiko bencana, green city dan sebagainya.
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 1
Sesuai arahan dari AKLN Kementrian Dalam Negeri RI, kerjasama Sister City
tidak hanya ke negara-negara Eropa Barat tetapi diarahkan ke negara-negara di Eropa
Timur, Afrika, dan Amerika Selatan. Dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang
melakukan penjajagan kerjasama kota kembar (Sister City) dengan Pemerintah Kota
Split Kroasia yang diprakarsai dan difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Kroasia
Yang Mulia Bapak Agus Sardjana. Kota Split memiliki karakteristik yang sama
dengan kota Semarang antara lain dari segi topografi yang berbukit memiliki upper
town dan down town, letak geografis yang berbatasan langsung dengan laut, kota
dagang pelabuhan, memiliki bnayak peninggalan bangunan bersejarah.
Pada tanggal 09 September 2014 telah dilakukan penandatanganan LOI
kerjasama kota kembar antara Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Kota Split
oleh kedua Walikota dengan disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Kroasia yang
dilaksanakan di Kota Split, Kroasia. LOI tersebut ditandatangani berdasarkan
semangat kerjasama yang bersahabat, persamaan kedudukan dan saling
menguntungkan. Kedua Walikota mengungkapkan keinginannya untuk dapat
meningkatkan segala bentuk kerjasama dibidang ekonomi, perdagangan, buday,
pendidikan, pariwisata, olahraga, perencanaan daerah, administrasi dan pelatihan
teknik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan. Sebagai
tindaklanjut kedepan sesuai kesepakatan bersama, Walikota Split akan berkunjung ke
Kota Semarang untuk penandatanganan MOU Sister City Semarang-Split.
E. Kerjasama Antar Lembaga: NO LEMBAGA KETERANGAN 1. PT. Kereta Api Indonesia
(persero) v Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia
(persero) tentang Addendum (Perubahan) Perjanjian No. 205/P/HK/D6/2011-No.590/77 tanggal 20 Juli 2011 tentang Persewaan Tanah Milik PT. Kereta Api Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder / Float Control Pengendali Banjir Kali Banger Kota Semarang.
v Luas ± 11,50 Ha terletak di Jalan Ronggowarsito Kel. Kemijen Semarang Timur.
v Harga sewa addendum sebesar Rp. 1.862.520.275 (satu milyar delapan ratus enampulu dua juta limaratus dua puluh ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah)
v Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari v Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan tanggal 19 Juli 2016 2. PT. Kereta Api Indonesia
(persero) v Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia
(persero) tentang Persewaan Tanah Milik . Kereta Api Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder / Float Control / Pengendalian Banjir di Depan Stasiun Semarang Tawang.
v Luas ± 1,85 Ha terletak di Jalan Taman Tawang Kel. Kemijen Kec. Semarang Timur.
v Harga sewa untuk 5 (lima) tahun sebesar Rp. 1.528.344.000 (satu milyar lima ratus dua puluh delapan juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah)
v Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari v Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal 13 Juli 2014 sampai dengan tanggal 12 Juli 2019
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 2
6.2. KERJASAMA PIHAK KETIGA
Dalam rangka peningkatan dan optimalisasi sumber daya Pemerintah Kota
tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus membangun sinergitas dengan komponen
lainnya, yaitu masyarakat dan swasta. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerjasama
pihak ketiga, untuk mengoptimalkan fungsi Pemerintah dalam meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, yang bermuara pada terwujudnya Good Governance,
Dalam konteks ini, Pemerintah Kota Semarang telah membangun kerjasama
dengan pihak ketiga / swasta, baik dalam kaitannya dengan pemberdayaan dan
peningkatan nilai tambah (Value-added) terhadap aset-aset daerah, maupun potensi
pembangunan lainnya. Berbagai kegiatan yang dilakukan antara lain dengan
melakukan perjanjian kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga yaitu :
v Kerjasama Pihak Ketiga NO PIHAK KETIGA KETERANGAN 1. Mulyadi Setiakusuma
Yayasan Klenteng Agung Sam Poo Kong
v Perpanjangan Sewa Menyewa Tanah Milik Pemerintah Kota Semarang Yang Terletak Di Jalan Simongan Raya Sebelah Utara Tempat Ibadah Tri Dharma Klenteng Agung Sam Poo Kong Gedung Batu, Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang
v Luas lahan seluas ± 2.792m² (dua ribu tujuh ratus sembilan puluh dua meter persegi) yang digunakan untuk lahan parkir
v Jangka waktu 5 thn ( 20/6/2010 - 19/6/2015 ) v Uang sewa tanah 5 th. sebesar Rp.157.162.432 yang telah
dibayar sebesar Rp. 117.927.141 dengan perincian pembayaran :
I. 12-4-2013 sebesar Rp. 24.494.400,- untuk periode 2010-2011
II. 20-3-2014 sebesar Rp. 93.432.741,- untuk periode 2011-2012, 2012-2013, 2013-2014
Yang belum dibayar sebesar Rp. 39.235.291 dibayar paling lambat 30 September 2014
2. PT.BS Merdeka Sriwijaya
v Nota Kesepahaman Bersama ( Memorandum Of Understanding) Rencana Pembangunan dan Pengelolaan Semarang Expo Center di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.
v Jangka waktu 6 (enam ) bulan sejak ditandatangani v Memorandum of Understanding ( MoU ) :
- sebagai dasar untuk melakukan perencanaan awal - pelaksanaan teknis sesuai dgn persyaratan dan
mekanisme seleksi mitra kerjasama - secara hukum tdk menimbulkan hak & kewajiban para
pihak - sebagai penunjukan PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA sebagai “ Pemrakarsa Kerjasama” tetapi tidak merupakan jaminan sebagai pemenang seleksi mitra kerjasama
v Tidak mengikat kedua belah pihak 3. Persatuan Golf Indonesia
(PGI) Jawa Tengah v Perpanjangan Pengelolaan Sementara Tanah dan
Bangunan Lapangan Golf Gombel Semarang dengan cara sewa oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah
v Jangka waktu sewa perpanjangan 3 bulan (23 oktober
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 3
NO PIHAK KETIGA KETERANGAN 2014 – 22 januari 2014)
v Nilai sewa sebesar Rp. 100.000.000,- setiap bulan. v Denda keterlambatan sebesar 1 permil per hari dari nilai
sewa dan maksimal sebesar 5 % dari nilai sewa.
v Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi NO PERGURUAN TINGGI TENTANG KETERANGAN 1. DR. Ir. AGUS WIBOWO,
MKom, MSi, MM. SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER SEMARANG ( STEKOM )
Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun (
30/10/2014 -29/10/2015 )
2. ANIS MALIK THOHA, MA, PhD. UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG ( UNISSULA ) SEMARANG
Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 4
Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun (
30/10/2014 -29/10/2015 )
3. WAHYUNING SETYANI,
MSc. Apt SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASANFARMASI“ SEMARANG
Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun (
30/10/2014 -29/10/2015 )
4. WIJAYA, SH. MH. UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS 1945 ( UNTAG ) SEMARANG
Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 5
Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun (
30/10/2014 -29/10/2015 )
5. Drs. ERWIN EDI WIBOWO, M.Pd. UNIVERSITAS PANDANARAN ( UNPAND ) SEMARANG
Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun
( 30/10/2014 -29/10/2015
6. DR. Ir. EDI NOERSASANGKO, M.Kom. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ( UDINUS )
Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 6
& Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun
(28/03/2014-27/03/2015 7. DR. H. NOOR ACHMAD,
MA. UNIVERSITAS WAHID HASYM SEMARANG
Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi Dan Penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan Utama Dalam Rangka Pembangunan Kota Semarang
Ruang Lingkup : a. Pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang meliputi :
1) Pendidikan, penelitian dan pengembangan
2) Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
3) Pengabdian masyarakat dalam rangka pembangunan Kota Semarang
4) Penyelesaian permasalahan faktual masyarakat yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, material dan personalia.
b. Penyelenggaraan RSUD Kota Semarang sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.
c. Jangka waktu 1 tahun ( 28/03/2014-27/03/2015
Dalam rangka mewujudkan Pembangunan Semarang Expo Center sebagaimana
diamanatkan dalam RPJMD tahun 2010-2015 indikasi program tahun 2015, maka
direncanakan Pembangunan Semarang Expo Center tersebut dilaksanakan melalui
kerjasama dengan pihak ketiga. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah, Peraturan Pemerintah
Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah berserta
peraturan pelaksanaanya, maka pemanfaatan barang daerah dan kerjasama dengan
badan hukum / pihak ketiga harus dilakukan melalui seleksi / lelang.
Sehubungan dengan rencana Pembangunan Semarang Expo Center tersebut,
maka sudah dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Seleksi Kerjasama, dan pada tahun 2014
telah dilakukan MOU dengan PT. BS Merdeka Sriwijaya. MOU tersebut
dimaksudkan memberikan kesempatan pada pemrakarsa untuk menyusun dokumen
perencanaan pembangunan atau dokumen kelayakan yang akan dijadikan bahan
pertimbangan untuk menyusun dokumen seleksi / lelang serta menjadi bahan
persandingan untuk pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam
menentukan skema kerjasama Bangun Guna Serah.
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 7
Sesuai dengan MOU No. 019.6/264/2014 - No.BSMS/MOU-
SMRG/026/X/2014 tanggal 22 oktober 2014 tentang Nota Kesepahaman Bersama
(Memorandum Of Understanding) Rencana Pembangunan dan Pengelolaan Semarang
Expo Center di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang diharapkan dokumen
perencanaan tersebut diselesaikan oleh pihak pemrakarsa dalam jangka waktu paling
lambat 6 (enam) bulan ke depan sejak MOU ditandatangani tanggal 22 oktober 2014.
Saat ini pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Seleksi Kerjasama masih pada tahap
penyusunan dokumen Kerangka Acuan Kerja yang masih perlu penyempurnaan
terkait dengan hasil kajian kelayakan dari pihak pemrakarsa (PT. BS Merdeka
Sriwijaya).
Sedangkan rencana seleksi kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Taman
Lele tidak bisa direalisasikan karena terkendala peraturan sempadan mata air yaitu
Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah.
6.3 KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH
6.3.1 Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah
Makin maju suatu masyarakat, maka makin beraneka ragam kegiatannya
disertai dengan spesialisasi bidang pekerjaan dan keahlian yang semakin mendalam
dan khusus. Untuk memadukan dan menyelaraskan aktivitas tersebut diperlukan
generalis yang berfungsi sebagai koordinator. Di bidang pemerintahan, juga telah
terjadi spesialisasi bidang-bidang pekerjaan, yang dari waktu ke waktu menjadi
semakin spesifik. Untuk pencapaian tujuan pemerintahan, diperlukan adanya
koordinator untuk mengkoordinasikan instansi vertikal dalam penyelenggaraan
pemerintahan di tingkat daerah.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah yang selanjutnya disebut Forkopimda
adalah forum yang digunakan untuk membahas dan menunjang kelancaran
pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Anggota Forkopimda
kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan
kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial Tentara Nasional Indonesia di Daerah.
Namun untuk menjaga harmoni penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah dan
untuk mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan tugas umum pemerintahan maka
unsur Forkopimda di Kota Semarang ditambahkan beberapa Instansi Vertikal yang
ada di wilayah Kota Semarang. Penambahan tersebut ditetapkan dalam Keputusan
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 8
Walikota Semarang Nomor 130/1/2010 tentang Pembentukan Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah Kota Semarang dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :
Ketua : Walikota Semarang
Wakil Ketua : Wakil Walikota Semarang
Sekretaris : Sekretaris Daerah Kota Semarang
Anggota : 1. Ketua DPRD Kota Semarang
2. Kapolrestabes Semarang
3. Komandan Kodim 0733/BS Semarang
4. Kepala Kejaksaan Negeri Semarang
5. Ketua Pengadilan Negeri Semarang
6. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
7. Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang
8. Ketua Pengadilan Agama Semarang
9. Komandan Lanal Semarang
10. Kepala Satuan Brimob Daerah Jawa Tengah
11. Komandan Yon Arhanudse 15 Semarang
12. Komandan Denpom IV/5 Semarang
13. Komandan Yonif 400/Raider Semarang
14. Kepala Detasemen TNI AU Semarang
15. Kepala Kantor Imigrasi Semarang
16. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang.
Hubungan kerja antar Instansi Vertikal diimplementasikan melalui kegiatan
koordinasi pemerintahan daerah. Kegiatan koordinasi ini merupakan upaya untuk
mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan baik perencanaan maupun
pelaksanaan tugas serta kegiatan semua Instansi Vertikal, agar tercapai hasil guna dan
daya guna yang sebesar-besarnya.
Dengan demikian kebijakan penyelenggaraan koordinasi dengan instansi
vertikal di daerah diarahkan untuk mensinergikan dan mengoptimalkan pelaksanaan
pemerintahan di daerah yang merupakan proses komunikasi dan interaksi antar
penyelenggara pemerintahan dan instansi vertikal di daerah.
Kegiatan Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah di arahkan kepada upaya
memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka penyelesaian permasalahan -
permasalahan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
Adapun pelaksanaan kegiatan koordinasi diselenggarakan melalui :
(a) Rapat Koordinasi,
(b) Nara sumber dalam berbagai forum.
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 4 9
(b) Permintaan dan penyampaian data, informasi atau pendapat.
(c) Konsultasi.
Pada tahun 2014 Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah telah beberapa kali
melaksanakan pertemuan formal maupun informal dalam rangka lebih memudahkan
dan mempercepat pengambilan keputusan, mencari formula yang tepat terhadap
berbagai permasalahan yang ada. Melalui kegiatan ini dapat terhimpun segala
informasi dan masukan dari anggota Forkopimda yang memberikan manfaat terhadap
lancarnya penyelenggaraan pemerintahan di daerah serta dalam rangka menghadapi
kondisi ideologi, sosial politik, sosial budaya, ekonomi dan keamanan.
Adapun kegiatan pertemuan formal atau rapat koordinasi Forkopimda pada
tahun 2014 dilaksanakan sebagai berikut : DATA HASIL KEGIATAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH
KOTA SEMARANG TAHUN 2014
NO HARI / TANGGAL MATERI
1 Rabu 8 Januari 2014
Rapat Koordinasi dan konsolidasi Forkopimda persiapan pelaksanaan kegiatan di Kota Semarang tahun 2014
2 Rabu 15 Januari 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan Festival durian dan pasar imlek semawis 2014
3 Jumat 24 Januari 2014
Rapat Koordiansi Forkopimda terkait penanggulangan dan penanganan korban bencana banjir dan longsor di Kota Semarang
4 Senin 3 Februari 2014
Rapat Koordinasi Forkompinda dalam rangka persiapan kunjungan Menkes RI Tgl 5 Feb, Delegasi Srilanka Tgl 26 Febr dan Acara karnaval SCTV Tgl 22- 23 Febr di Kota Semarang
5
Rabu 12 Februari 2014
Rakor Forkopimda terkait keamanan, ketertiban dan stabilitas wilayah dalam rangka mengurangi angka kejahatan di Kota Semarang
6 Selasa 25 Februari 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka kesiapan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014
7 Senin 3 Maret 2014
Rakor Forkopimda terkait persiapan kunjungan Presiden RI di Kota Semarang pada tanggal 13-14 Maret 2014
8 Senin 10 Maret 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka pengamanan wilayah menghadapi Masa Kampanye Pileg 2014 dan Rapat Final persiapan kunjungan Presiden RI
9 Selasa 18 Maret 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka Persiapan pelaksanaan rangkaian kegiatan HUT Kota Semarang ke 467.
10 Kamis 3 April 2014
Rapat Forkopimda terkait persiapan akhir penyelenggaraan Pileg 2014 tingkat Kota Semarang
11 Kamis 10 April 2014
Rapat koordinasi Forkopimda Semarang dalam rangka persiapan kunjungan Wakil Presiden RI ke Kota Semarang Tgl 24 April 2014
12 Senin 21 April 2014
Rapat koordinasi Forkopimda terkait stabilitas wilayah menyambut hari buruh (May Day) 01 Mei 2014 di Kota Semarang
13 Rabu 30 April 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda persiapapan acara Semarang Night Carnival Tgl 3 Mei 2014 dan Pentas Musik “Yuk Keep Smile” Tgl 4 Mei 2014
14 Selasa 6 Mei 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda Persiapan acara Festival Perahu hias dan lampion di Banjir Kanal Barat tgl 17 Mei 2014
15 Selasa 13 Mei 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan TMMD sengkuyung I tahun 2014 tingkat Kota Semarang
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 5 5 0
NO HARI / TANGGAL MATERI
16 Jumat 23 Mei 2014
Rakor Forkopimda dalam rangka persiapan tahapan-tahapan Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang
17 Senin 2 Juni 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda terkait pengamanan wilayah dan kamtibmas menjelang Masa Kampanye Pilpres 2014 di Kota Semarang
18 Rabu 11 Juni 2014
Rakor Forkopimda terkait stabilitas wilayah dan persiapan menyambut Bulan Ramadhan 1435 H di Kota Semarang
19 Rabu 18 Juni 2014
Rapat Koordinasi lanjutan Forkopimda Persiapan pengamanan Pelaksanaan Pencoblosan Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang
20 Selasa 24 Juni 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda pengamanan dan persiapan kegiatan Dugderan Tahun 2014 tgl 27 Juni
21 Selasa 1 Juli 2014
Rapat Forkopimda terkait kamtibmas dan pengamanan wilayah selama Bulan Ramadan 1436H/2014
22 Selasa 8 Juli 2014
Rapat Forkopimda terkait persiapan terakhir Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang dilanjut pemantauan TPS-TPS di Kota Semarang
23 Senin 14 Juli 2014
Rakor Forkopimda Kota Semarang pantauan objek vital dan fasilitas umum terkait kesiapan wilayah di Bulan Ramadhan dan menghadapi Idul Fitri