LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-1 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. Kerjasama antar Daerah. 1. Kebijakan dan Kegiatan. Pasal 195 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penyediaan pelayanan publik, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan daerah lainnya atau bekerjasama dengan Pihak Ketiga yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan, yang pelaksanaannya diatur dengan PP No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerja Sama Daerah. Kerjasama antar daerah merupakan sarana untuk memantapkan hubungan dan keterikatan antar daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyerasikan pembangunan daerah serta mensinergikan potensi antar daerah. Dengan memperhatikan esensi penyelenggaraan kerjasama, kebijakan kerjasama antar daerah diarahkan pada peningkatan kerjasama untuk menciptakan sinergitas antar daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota, baik yang dilaksanakan secara bilateral maupun regional sesuai dengan arah kebijakan pembangunan kewilayahan. Sesuai dengan arah kebijakan tersebut, telah dilaksanakan Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kerjasama antar Daerah dan Pihak Ketiga, untuk mendukung pengembangan kerjasama antar daerah melalui Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama, BKSP Jabodetabekjur dan kerjasama perbatasan, serta penyusunan model kerjasama regional CIAYUMAJAKUNING dan peningkatan pemahaman aparatur pengelola kerjasama daerah. Disamping itu, dilaksanakan pula Kegiatan Rapat Kerja Nasional APPSI Tahun 2010 sesuai dengan keputusan Rapat Kerja Nasional APPSI Tahun 2009 di Palangkaraya, yang menetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi penyelenggara Rapat Kerja Nasional APPSI Tahun 2010 sebagai wahana komunikasi antar provinsi seluruh Indonesia dalam rangka mendukung keberhasilan implementasi otonomi daerah. 2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan. a) Fasilitasi kerjasama antar daerah provinsi di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama yang beranggotakan 10 (sepuluh) provinsi, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa
21
Embed
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM …20-LKPJ-GUB-2010-FINAL.pdfLKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-1 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. Kerjasama antar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-1
BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
A. Kerjasama antar Daerah.
1. Kebijakan dan Kegiatan.
Pasal 195 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan penyediaan pelayanan publik, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan
daerah lainnya atau bekerjasama dengan Pihak Ketiga yang didasarkan pada
pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sinergi dan saling
menguntungkan, yang pelaksanaannya diatur dengan PP No. 50 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerja Sama Daerah.
Kerjasama antar daerah merupakan sarana untuk memantapkan hubungan
dan keterikatan antar daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
menyerasikan pembangunan daerah serta mensinergikan potensi antar daerah.
Dengan memperhatikan esensi penyelenggaraan kerjasama, kebijakan
kerjasama antar daerah diarahkan pada peningkatan kerjasama untuk menciptakan
sinergitas antar daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota, baik yang dilaksanakan secara
bilateral maupun regional sesuai dengan arah kebijakan pembangunan kewilayahan.
Sesuai dengan arah kebijakan tersebut, telah dilaksanakan Kegiatan Fasilitasi
Pengembangan Kerjasama antar Daerah dan Pihak Ketiga, untuk mendukung
pengembangan kerjasama antar daerah melalui Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja
Utama, BKSP Jabodetabekjur dan kerjasama perbatasan, serta penyusunan model
kerjasama regional CIAYUMAJAKUNING dan peningkatan pemahaman aparatur
pengelola kerjasama daerah. Disamping itu, dilaksanakan pula Kegiatan Rapat Kerja
Nasional APPSI Tahun 2010 sesuai dengan keputusan Rapat Kerja Nasional APPSI
Tahun 2009 di Palangkaraya, yang menetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
menjadi penyelenggara Rapat Kerja Nasional APPSI Tahun 2010 sebagai wahana
komunikasi antar provinsi seluruh Indonesia dalam rangka mendukung keberhasilan
implementasi otonomi daerah.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan.
a) Fasilitasi kerjasama antar daerah provinsi di bidang pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan dalam Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama yang
beranggotakan 10 (sepuluh) provinsi, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-2
Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur, yang dilaksanakan melalui Rapat Sekretariat Bersama,
Rapat Gabungan dan Rapat Kerja Gubernur Mitra Praja Utama, yang menghasilkan
4 (empat) Keputusan Bersama Gubernur Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra
Praja Utama, tentang :
(1) Jadwal Rapat Kerja Gubernur Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja
Utama XI Tahun 2011;
(2) Program Prioritas Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama Tahun 2011-
2015;
(3) Program dan Kegiatan Kerjasama Pembangunan Tahun 2011;
(4) Rekomendasi kepada Pemerintah Pusat.
b) Fasilitasi kerjasama antar daerah melalui forum Badan Kerjasama Pembangunan
(BKSP) Jabodetabekjur dalam rangka perencanaan program/kegiatan kerjasama
antar daerah provinsi, kabupaten dan kota di wilayah Jabodetabekjur, yang telah
menghasilkan 6 (enam) naskah kerjasama, yaitu Keputusan Bersama tentang
Revitalisasi Kelembagaan BKSP Jabodetabekjur; Keputusan Bersama tentang
Penetapan Jadwal Rapat Forum BKSP Jabodetabekjur; Peraturan Bersama
kelembagaan BKSP Jabodetabekjur sehubungan dengan bergabungnya Kota
Tangerang Selatan dalam keanggotaan BKSP Jabodetabekjur; Kesepakatan
Bersama tentang Penyediaan Produk Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal
(ASUH) bagi Konsumen di Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Kesepakatan Bersama
tentang Pengembangan Pemasaran Produk Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura di wilayah Provinsi DKI Jakarta serta kerjasama hibah;
c) Fasilitasi kerjasama perbatasan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
Provinsi Jawa Tengah dalam bidang perencanaan program penyelenggaraan
pembangunan daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat, kerjasama
pembangunan daerah antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur,
kerjasama penanganan korban trafficking antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dengan Provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Kalimantan Timur,
kerjasama pengembangan Puskesmas PONED di Jawa Barat antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, serta fasilitasi kerjasama
pengelolaan pelayanan air minum oleh PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung
dan pengelolaan sampah di wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten
Bandung Barat di TPPAS Sarimukti;
d) Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
(APPSI) pada tanggal 1-4 Desember 2010 di Kota Bandung, yang menghasilkan
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-3
rumusan rekomendasi para Gubernur seluruh Indonesia kepada Pemerintah
mengenai pelaksanaan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah berdasarkan PP
No. 19 Tahun 2010, pengembangan potensi ekonomi daerah, pengembangan
sektor usaha kecil dan menengah, serta peningkatan investasi di daerah.
3. Permasalahan dan Solusi
a) Permasalahan :
(1) adanya inkonsistensi peraturan perundang-undangan kerjasama antar daerah
dan ketidakselarasan antara Undang-Undang Pemerintahan Daerah dengan
peraturan perundang-undangan sektoral;
(2) adanya perbedaan kepentingan (conflict of interest) yang menghambat
penyelenggaraan kerjasama antar daerah;
(3) Belum semua Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota memiliki lembaga khusus
yang menangani kerjasama daerah;
(4) Keterbatasan sumber daya manusia pengelola kerjasama baik secara kualitas
maupun kuantitas;
(5) Belum tersedianya Rencana Induk Program Kerjasama antar Daerah untuk
pembangunan perekonomian dan peningkatan pelayanan publik;
(6) Terbatasnya dukungan anggaran untuk pelaksanaan kerjasama.
b) Solusi
Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilaksanakan upaya-upaya sebagai
berikut :
(1) Peningkatan konsultasi kepada Pemerintah dan koordinasi antar organisasi
perangkat daerah pelaksana kerjasama;
(2) Intensifikasi pembinaan dan koordinasi dalam pelaksanaan kerjasama
khususnya di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.
(3) Peningkatan wawasan/pemahaman aparatur pengelola kerjasama sesuai
dengan Permendagri No. 19 Tahun 2009 melalui sosialisasi, bimbingan teknis,
dan lain sebagainya.
B. Kerjasama Pihak Ketiga
1. Kebijakan dan Kegiatan
Perubahan dan konsepsi govermment kepada governance, merubah pola
hubungan antar sektor (public-private) serta hubungan pusat dan daerah menjadi lebih
sejajar (egaliter) dan demokratis. Pada pola seperti itu, penyelenggaraan jasa layanan
atau fungsi pemerintahan tertentu tidak lagi didominasi oleh satu pihak (c.q
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-4
Pemerintah), sehingga kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak harus lebih
ditingkatkan.
Mengacu pada peraturan perundang-undangan, Pemerintah Provinsi Jawa
Barat telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah kurun waktu
2005 - 2025 yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembangunan daerah 20
(duapuluh) tahun mendatang, dan menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah yang telah dirumuskan di dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa
Barat (RPJMD) Tahun 2008 – 2013.
Perlu kiranya dipertegas tentang cara dan upaya pencapaian tujuan dan
sasaran Visi dan Misi melalui strategi pembangunan daerah yang akan dilaksanakan
selama lima tahun sampai dengan tahun 2013. Strategi Pembangunan Daerah terdiri
dari Kebijakan Pembangunan, Program Pembangunan, dan Kebijakan Kewilayahan.
Sehubungan dengan hal tersebut, kebijakan-kebijakan kerjasama daerah
dengan pihak ketiga diarahkan pada peningkatan kerjasama dalam rangka
pemberdayaan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik, baik dengan
kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian, badan usaha swasta maupun
dengan perguruan tinggi.
Perkembangan yang pesat di berbagai bidang menuntut semua kalangan
untuk dapat mengantisipasi dan menangkap hal-hal tersebut sebagai suatu peluang
yang sangat potensial untuk dikembangkan melalui kerjasama daerah, seperti :
a) Bidang Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan menitikberatkan pada upaya peningkatan
kuantitas dan kualitas sarana prasarana pendidikan seperti ; peningkatan
partisipasi anak usia sekolah, pengembangan pendidikan luar sekolah,
pengembangan sekolah alternatif, serta peningkatan jumlah dan pemerataan
distribusi tenaga pendidik. Dari gambaran kondisi yang ada dan berdasaarkan
kebutuhan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menjalin Kerjasama diantaranya
dengan Institut Teknologi Bandung, Universitas Siliwangi, Universitas Islam Syarif
Hidayatullah dan Univesitas Padjajaran dalam Bidang Pengembangan Tri Dharma
yaitu Bidang Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pembangunan Jawa Barat.
b) Bidang Infrastruktur
Pengembangan infratruktur pedesaan adalah program strategis dalam
rangka peningkatan cakupan dan kualitas layanan infratruktur untuk masyarakat
perdesaan, sehingga dapat dijadikan input dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat perdesaan.
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-5
Pada aspek transportasi yang terdiri dari transportasi darat, udara dan laut,
rendahnya kualitas dan cakupan pelayanan antara lain dicirikan dengan rendahnya
nilai indeks aksesibilitas dan mobilitas rata-rata jaringan jalan dibandingkan
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk jaringan jalan provinsi; belum
optimalnya kemantapan jalan provinsi terutama di jalur jalan vertikal yang
menghubungkan wilayah tengah dan selatan Jawa Barat;
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam bidang Infrastruktur telah
melaksanakan kerjasama dengan beberapa instasnti dan kementeraian mengenai
pembangunan pelayanan Publik diantaranya , kerjasama di bidang persampahan
yaitu pembanguan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Regional (TPASR) yang
berlokasi di Nambo, Legok Nangka dan Leuwi Gajah. Kesejasama lainnya seperti
Pembangunan Jalan Tol (Tol Soroja, Cisundawu dan Bandung dalam Kota BIUTR)
dan kerjasama Pengembangan Perkeretaapian dan Jaringan Jalan di Jawa Barat.
Selama tahun 2010 telah dilakukan konsilidasi dan koordinasi mengenai rencana
Kerjasama pembangunan Bandara Internasional Kartajati, Pembangunan
Pelabuhan Laut Cilamaya, Pembangunan Pelabuhan Cirebon dan Pembangunan
Pembangkit Listrik Cisokan, Pembangunan Waduk Jatigede yang sampai sekarang
masih dalam proses.
c) Bidang Kesehatan
Program Kesehatan adalah salah satu aspek inti suksesnya pembangunan di
Jawa Barat, Di sisi lain, pembangunan kesehatan di Jawa Barat masih
membutuhkan dorongan besar dari semua kalangan. Program peningkatan akses
kesehatan masyarakat dan pengembangan pelayanan kesehatan berbasis
masyarakat tetap menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah Provinsi Jawa barat
telah melakukan Kerjasama dengan Beberapa Rumah Sakit di Jawa Barat. Serta
Bekerja sama dengan Pihak Swata dalam bidang pembinaan tenaga kesehatan,
peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta pengembangan dan sosialisasi Ilmu
pengetahuan dalam bidang kesehatan
d) Bidang Ekonomi.
Bidang ekonomi yang digarap meliputi berbagai bidang, antara lain bidang
pertanian. Pertanian di Provinsi Jawa Barat secara umum sudah ada dan tumbuh di
masyarakat, memiliki potensi yang besar dan variatif, dan didukung oleh kondisi
agroekosistem yang cocok untuk pengembangan komoditas pertanian dalam arti
luas (tanaman, ternak, ikan, dan hutan).
Selain itu Jawa Barat juga memiliki potensi pembangunan ekonomi kelautan
dan perikanan terutama dalam pengembangan usaha perikanan tangkap, usaha
budidaya laut, bioteknologi kelautan, serta berbagai macam jasa lingkungan
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-6
kelautan. Pemerintah Provinsi Jawa barat telah melakukan Kerjasama dengan
Beberapa Pihak dalam uapaya meningkatakan pertumbuhan ekonomi dan diantara
kerjasama mengenai Penanggulangan Kemiskinan melalui PNPM Mandiri Perdesaan
antara Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kerjasama
tentang Peningkatan penggunaan produk berbahan baku lokal khususnya di bidang
industri pangan, kerajinan dan furnitur rotan yang dihasilkan Jawa Barat antara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran
Indonesia, Kerjasama tentang sistem Informasi Pendukung Pengembangan Daya
Saing Jawa Barat dengan Strategi Peningkatan Nilai Tambah Mata Rantai produksi
Melalui Pengembangan Kawasan Terpadu, serta kerjasama Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dengan Institute Teknologi Bandung tentang Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya manusia, dan beberapa kerjasama berkaitan dengan pembinaan dan
peningkatan kualitas tenaga Kerja.
e) Bidang Hukum
Dalam rangka pembinan Hukum bagi masyarakat jawa barat, Pemerintah
Provinsi Jawa barat telah melaksanakan kerjasama Peningkatan Jejaring Bidang
Hak Asasi Manusia antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan KOMNAS HAM
yang mempunyai tujuan utama pembinaan hukum pada masyarakat.
f) Bidang Lingkungan
Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup pemerintah provinsi jawa barat
telah melaksanakan kerjasama dalam bidang konservasi Sumberdaya Air,
Kerjasama tentang tentang Pembangunan Air Minum, Sanitasi, Sampah dan Air
Limbah di Kawasan Perkotaan Bandung Raya, serta rencana pembangunan Taman
Keanekaragaman Hayati.
2. Realisasi Kegiatan Fasilitasi Kerjasama
a) Fasilitasi kerjasama daerah dengan pihak ketiga antara lain :
(1) Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Kas Umum Daerah antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten .
(2) Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan Kualitas SDM melalui
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Di Jawa Barat dengan Institute Teknologi
Bandung.
(3) Kesepakatan Bersama Percepatan proses Persertifikatan Tanah Aset Milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Badan Pertanahan Nasional.
(4) Kesepakatan Bersama Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur di
bidang ketransmigrasian dengan Departemen Tenaga Kerja dan Tranmigrasi .
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-7
(5) Kesepakatan Bersama di Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat dengan Universitas Siliwangi.
(6) Perjanjian Kerjasama tentang Penyediaan Akses Jalan menuju ke TPPAS
Regional di Desa Nambo dan Desa Lulut, Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor
antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kab Bogor dan PT Indocement
(7) Perjanjian Kerjasama tentang Diseminasi Informasi melalui Penerbitan Buku
Petunjuk Sarana Kesehatan dan Medis antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat
PT. Cahaya Sinar Mentari.
(8) Kesepakatan Bersama tentang Penggunaan dan Pemanfaaatan Aset antara
Kementerian Sosial dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(9) Perjanjian Kerjasama tentang Pemafaaatan Sampah menjadi Kompos di
tempat Tempat Pembuangan akhir Sampah Sarimukti antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan PT Perhutani.
(10) Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan penggunaan produk berbahan
baku lokal khususnya di bidang industri pangan, kerajinan dan furnitur rotan
yang dihasilkan Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.
(11) Kesepakatan Bersama tentang Pelaksanaan Program Pembangunan Air
Minum, Sanitasi, Sampah dan Air Limbah di Kawasan Perkotaan Bandung
Raya antara Kementerian Pekerjaan Umum, Pemkot Bandung, Cimahi,
Pemkab Bandung, Bandung Barat, Sumedang dan Garut,
(12) Perjanjian Kerjasama tentang Pembangunan Paperless Office Internal
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Telkom, Tbk.
(13) Perjanjian Kerjasama tentang Penanggulangan Kemiskinan melalui PNPM
Mandiri Perdesaan antara Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat.
(14) Perjanjian Kerjasama tentang Bangun Guna Serah Tanah Milik Pemerintah
Provinsi Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan UIN Syarif
Hidayatullah.
(15) Addendum Perjanjian Kerjasama tentang Pembangunan dan Pengelolaan
Lapangan Golf di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kab. Sumedang antara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat PT. Langen Kridha Pratyangga.
(16) Perjanjian Kerjasama tentang Pendayagunaan Dokter Spesialis Paru dan
Radiologi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Rumah Sakit Umum
Daerah Gunung Jati.
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 VI-8
(17) Perjanjian Kerjasama tentang Pelaksanaan Pengujian Kadar Tar dan Nikotin
Rokok Produksi Perusahaan di Jawa Barat dengan Balai Besar Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri Semarang
(18) Kesepakatan Bersama tentang Program Rekrutmen dan Pelatihan Tenaga
Kerja Indonesia di Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI).
(19) Perjanjian Kerjasama tentang Langganan Paket Layanan Sewa Virtual Private
Server Telkomvp antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT TELKOM,
Tbk.
(20) Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan Jejaring Bidang Hak Asasi
Manusia antara Kemente antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
KOMNAS HAM.
(21) PerjanjIan Kerjasama tentang Sistem Informasi Pendukung Pengembangan
Daya Saing Jawa Barat dengan Strategi Peningkatan Nilai Tambah Mata
Rantai produksi Melalui Pengembangan Kawasan Terpadu, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan Institute Teknologi Bandung.
(22) Kesepakatan Bersama tentang Bidang Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan
Pembangunan Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
Institut teknologi Bandung.
(23) Kesepakatan Bersama tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Tenaga
Kerja Indonesia Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI),
(24) Kesepakatan Bersama tentang Penyediaan Pembiayaan Untuk Pengadaan
tanah Dalam Rangka Pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung dengan
Kota Bandung dan Jasa Sarana.
(25) Kesepakatan Bersama tentang Pengadaan tanah untuk Pembangunan Jalan
Tol dalam Kota Bandung BIUTR, antara Pemerintah Provinsi Jawa barat
Kementerian Pekerjaan Umum.
b) Dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur pengelola kerjasama
daerah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2009 tentang
Pedoman Peningkatan Kapasitas Pelaksana Kerja Sama Daerah, yang menjadi
dasar Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyelenggarakan kegiatan Advokasi
Teknis Kerja Sama Pihak Ketiga pada Tahun 2010 telah dilaksanakan kegiatan