Top Banner
Bab VI Konsep Perencanaan dan perancangan 6.1 Konsep makro Konsep Makro dari Museum Tekstil ini adalah menonjolkan karakteristik kain pada bangunan dan lanskap. Yang diambil dari tektil atau kain adalah teksture dan motif tekstil nusantara yang beragam, dengan penyesuaian sesuai dengan konteks fungsi, estetika dan kesinambungan dengan sekitar. 6.2 Konsep meso 6.2.1 Story line Kode Tema Gagasan Media Display Visulaisasi A Intro Ruang transisi dari luar museum ke bagian dalam museum di mana pengunjung mulai merasakan suasana tekstil Nusantara Display berbagai macam tekstil sebagai penutup dinding, digantung di bagian void-void bangunan B Sejarah Tekstil dunia Garis besar seputar tekstil dunia yang turut berpengaruh pada perkembangan tekstil nusantara yaitu penyebaran teknik dalam pembutan tekstil dan motif-motif yang sejalan dengan perkembangan perdagangan. Video interaktif mengenai sejarah tekstil dunia dilanjutkan dengan display- display tekstil awal yang berkembang juga menggambarakan persebaran tekstil yang searah dengan jalur perdagangan.
12

Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

Mar 06, 2019

Download

Documents

dothuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

Bab VI

Konsep Perencanaan dan perancangan

6.1 Konsep makro

Konsep Makro dari Museum Tekstil ini adalah menonjolkan karakteristik kain pada bangunan dan lanskap.

Yang diambil dari tektil atau kain adalah teksture dan motif tekstil nusantara yang beragam, dengan penyesuaian

sesuai dengan konteks fungsi, estetika dan kesinambungan dengan sekitar.

6.2 Konsep meso

6.2.1 Story line

Kode Tema Gagasan Media Display Visulaisasi

A Intro Ruang transisi dari luar museum ke

bagian dalam museum di mana

pengunjung mulai merasakan suasana

tekstil Nusantara

Display berbagai macam tekstil sebagai

penutup dinding, digantung di bagian

void-void bangunan

B Sejarah Tekstil

dunia

Garis besar seputar tekstil dunia yang

turut berpengaruh pada perkembangan

tekstil nusantara yaitu penyebaran

teknik dalam pembutan tekstil dan

motif-motif yang sejalan dengan

perkembangan perdagangan.

Video interaktif mengenai sejarah tekstil

dunia dilanjutkan dengan display-

display tekstil awal yang berkembang

juga menggambarakan persebaran

tekstil yang searah dengan jalur

perdagangan.

Page 2: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

C Sejarah tekstil

Indonesia

Asal teksil local Nusantara dan awal

munculnya tekstildiberbagai daerah

Video interaktif mengenai

perkembangan tekstil nusantara pada

awalnya sampai mendapat akulturasi

dari bangsa-bangsa lain yang singgah

berdagang. Serta beberapa miniature

boneka kecil yang mengenakan pakaian

adat awal.

D Ragam Tekstil

nusantara

Display beragam tekstil nusantara

lengkap dengan alat dan bahan tekstil

dari masing-masing daerah

Display beragam tekstil dengan orientasi

peta Indonesia, setiap jenis memiliki

display kain, alat, bahan, penjelasan

singkat mengenai motif, beberapa

dilengkapi diorama untuk acara tertentu

di mana kain digunakan. Diorama

menggukan manikin beserta poster

penjelasan singkat di sisi diorama.

E Akulturasi tekstil Beberapa tekstil yang mengalami

perubahan karena akultrasi didisplay

beserta perubahan sebelum dan

sesudah akulturasi beserta informasi

akibat dari akulturasi

Akulturasi tekstil digambarkan dengan

menunjukan bagian-bagian tekstil yang

mendapat pengaruh dari luar. Misalnya

batik yang memiliki arab gundul

merupakan hasil akulturasi dari budaya

timur tengah.

Page 3: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

F Persaingan tekstil Tekstil nusantara di mata pengerajin,

Di mana di beberapa krisis pengerajin

karena generasi penerus tidak melihat

tektil tradisional sebagai komoditas

bisnis. Digambarkan dengan

berbedanya took dan penjualan kain

tradisional dan buatan pabrik atau

hasil impor.

Diorama toko-toko dengan skala 1:1 di

dalam ruangan, pengunjung dapat

melihat sendiri bagaimana ciri khas dari

tiap toko yang menjual tekstil nusantara.

G Tekstil policy Peran pemerintah dalam menjaga dan

mengembangkan indutri tekstil

nusantara mulai dari kebijakan

seragam, kebijakan wisata, dll.

Poster-poster terkait kebijakan

mengenai tekstil nusantara, papan

interaktif berisi pesan atau pendapat

untuk tekstil nusantara

H Tekstil Nusantara

Modern

Tekstil modern di tangan desainer dan

generasi muda Indonesia. Gallery seni

temporer berisi karya yang

menggunakan tekstil nusantara.

Manekin dan hasil-hasil karya tekstil

setelah diolah dengan sentuhan modern.

I Collection Ruang koleksi berisi ragam tekstil

yang tidak ditampilkan di ruang

gallery.

Beragam tekstil dalam rak kacaa disertai

penjelasan singkat.

Page 4: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

J Perpustakaan Perpustakaan umum dengan koleksi

buku seputar tekstil, fashion, dan seni.

Dilengkapi dengan ruang baca.

K Workshop Ruang di mana bisa diadakan

workshop atau perkumpulan oleh

pecinta tekstil.

Terdiri dari beberapa ruang kecil yang

bisa disambung menjadi ruang

serbaguna yang lebih besar bila

diperlukan

L Taman tesktil Café/restoran-souvenir shop Café dan restaurant semi outdoor.

Dilengkapi denga souvenir shop.

Tabel 7

Storyline Museum

Sumber: Analisis Penulis, 2016

Page 5: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

72

6.2.2 Konsep pameran atau display

Pameran atau display yang ada disusun sesuai dengan konseo

interaktif, sehingga perjalanan di dalam museum akan lebih berkesan dan

pengunjung bisa mengambil pelajaran dari perjalanan yang ada. Aplikasi

interaktif dalam Museum dapat berupa media display yang dilengkapi sendor

gerak untuk memulai penjelasan, adanya arena bermain yang dikembangkan

dari obyek display. Di mana manusia dan obyek display dalam museum dapat

saling berinteraksi dan berhubungan.

Gambar 6.1

Philatelic Museum, Singapore

Sumber:Dokumentasi penulis, 2016

Gambar 6.2

Philatelic Museum, Singapore

Sumber:Dokumentasi penulis, 2016

6.2.3 Konsep tata ruang

Ruang yang berada di dalam bangunan eksisting akan cenderung

mengikuti sumbu modular dari struktur bangunan dengan beberapa

penyesuaian sesuai dengan alur sirkulasi. Ruangan yang berada di bangunan

ekstensi di buata sedemikian rupa sehingga memberikan cara pandang baru

terhadap tekstil Nusantara. Mulai dari bentuk ruang yang cair sehingga

pengunjung dapat memiliki kebebasan untuk memilih alur yang akan dilalui di

dalam Museum.

6.2.4 Konsep landsekap

Landskap di sekitar bangunan akan dikembangkan berdasarkan motif-

motif tekstil yang geometris. Motif-motif dari tekstil sendiri akan mengalami

Page 6: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

73

penyerderhanaan dan skala sehingga terkesan humanis dan nyaman digunakan

untuk aktifitas luar ruangan yang berhubungan dengan Museum. Sclupture-

sclupture juga akan di letakkan untuk membentuk ruang di bagian luar

bangunan.

Gambar 6.3

Referensi taman

Sumber: Pinterest.com/pin/parks

Gambar 6.4

Referensi taman

Sumber: Pinterest.com/pin/parks

6.3 Konsep mikro

6.3.1 Program tata koleksi

Tata koleksi di dalam Museum disortir berdasarkan asal dan jenisnya.

Garis besar uatama adalah peta Indonnesia lalu, di setiap display perpulau di

sortir lagi menajdi display per jenis tekstil. Mulai dari tenun, batik, sulam, dan

lain lain ditata dengan cerita masing-masing budaya yang melatar belakangi

terbentuknya kain dan motif yang ada. Setelah itu dilengkapi dengan display

alat-alat yang digunakan.

6.3.2 Program ruang

Ruang-ruang pameran akan terhubung dengan cair sementara akses

menuju ruang pertunjukan dan kantor pengelola akan sedikit berbeda. Karena

ruang pertunjukan harus memiliki dua akses yaitu akses menuju panggung dan

Page 7: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

74

akses menuju ruang persiapan. Sedangkan kantor pengelelola sebaiknya

diletakan di dekat galeri unutk mempermudah pengawasan terhadap koleksi

display dan kegiatan di dalam galleri.

Gambar 6.5

Skematik

Sumber: Analisis Penulis, 2017

6.3.3 Konsep Bentuk

No Bentuk Material Pembahasan

1

Masif: beton,

imange sama

dengan

bangunan lama

Bentuk sederhana,

terkesan berat dan kaku

Steel frame

dengan material

transparan

Bentuk sederhana, kesan

ringan tapi kaku.

2 Masif: beton,

imange sama

Bangunan ekstensi

terkesan sama dengan

bangunan eksisting.

Page 8: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

75

dengan

bangunan lama

Steel frame

dengan material

transparan

Memberikan kesan

modern namun tetap

menonjolkan bangunan

eksisting

3

Masif: beton,

imange sama

dengan

bangunan lama

Tekesan massif, seperti

menara.

Steel frame

dengan material

transparan

Kesan modern dan tidak

bertabrakan dengan

bentukbangunan eksisting

4

Masif: beton,

imange sama

dengan

bangunan lama

Terkesan radikal dan

berat. Image sangan

berbeda dengan bangunan

eksisting

Steel frame

dengan material

transparan

Terkesna modern dan

radikal, namun ikonik

Tabel 8

Studi Massa

Sumber: Analisis Penulis, 2016

Page 9: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

76

Gambar 6.6

Skematik massa

Sumber: Analisis Penulis, 2016

Bentuk yang diambil dari ekstensi bangunan akan berbeda dari bentuk

bangunan eksting supaya memberikan tanda atau ikon baru bagi Museum.

Bentuk yang digunakan merupakan campuran dari massa ke 3 dan 4, material

yang digunakan didominasi oleh steel frame dan pada bagian penutup bangunan

mengabungkan anatar material transparan dan material massif, sesuai dengan

kebutuhan ruang yang ada di dalam bangunan eksisting. Ekstensi ini akan

memakai material yang sama seperti bangunan eksisting sehingga menonjol

secara bentuk dan menambah luasan bangunan.

6.3.4 Penataan ruang display

Untuk koleksi non tekstil ditata sesuai dengan alur cerita yang

digunakan pada museum. Display koleksi juga menyesuaikan tema yang

digunakan. Pada bagian sejarah tekstil display dibuat mudah dibaca dan

interaktif. Untuk bagian akulturasi display dibuat dengan model diorama

dengan skala manusia sehingga pengunjung dapat merasakan proses akulturasi

yang dulunya terjadi. Pada bagaian persaingan industri model display yang

digunaka menggunakan tema toko-toko kecil yang berjejer di dalam museum.

Dan terakhir pada bagian

Page 10: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

77

6.3.5 Konsep sirkulasi

a. Sirkulasi Gallery

Sirkulasi yang digunakan adalah sirkulasi Bintang dan map oriented

(beorientasi pada peta). Dimana orientasi peta Indonesia dijadikan sebagai

inti dari keseluruhan alur pameran, setelah itu setiap bagian dari peta

memiliki alur tersendiri dengan elemen yang menonjol di tiap bagian. Alur

ini dapat membuat pengunjung menikmati cerita dari pameran secara utuh

dan disertai dengan elemen pengingat yaitu peta.

Gambar 6.7

Alur Bintang

Sumber: Exibition design, hal 78

Gambar 6.8

Orientasi Peta

Sumber: Exibition design, hal 78

6.3.6 Konsep Sistem bangunan

a. Pencahayaan

Pencahayaan yang digunakan lebih berat kea rah pencahayaan

buatan, karena cahaya matahari langsung dapat merusak kualitas kain.

Sedangkan pencahayaan bauata dapat diatur paparan cahaya, daya, dan hasil

cahaya pada obyek. Pencahayaan alami digunakan untuk ruang-ruang

transisi yaitu ruang istirahat visual, dimana pengunjung dapat sejenak

mengistirahatkan mata dari padatnya display yang ada.

b. Penghawaan

Penghawaan yang dilakukan menitik beratkan pada pengahawaan

buatan untuk menjaga kelembaban ruangan sehingga tidak merusak koleksi

Page 11: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

78

yang ada pada display. Penghawaan alami digunakan di ruang-ruang

sirkulasi dan ruang istirahat yang menjadi void fungsional dalam bangunan.

c. Utilitas

Utilitas yang ada anatara lain, tangga, lift, tangga darurat, toilet,

jaringan air dan listrik,dan laian-lain. Utilitas yang diaplikasikan pada

Museum tekstil disesuaikan dengan kebutuhan fungsi bangunan, yaitu

adanya penambahan lift sebagai transportasi vertikal bangunan untuk

memfalitasi pengunjung difabel atau pengangkutan obyek display yang

cukup besar dan banyak. Karena pembangunan slab antar lantai di bagian

eksisting bangunan akan sangat memakan tempat dan biaya serta merusak

struktur eksisting yang sudah ada.

d. Material

Material yang akan digunakan pada bagian dalam bangunan (interior)

adalah material asli bangunan dengan finishing lantai baru, yaitu parquet di

beberapa bagian. Menyesuaikan dengan tema ruang. Untuk pembatas atau

divider ruang menggunakan kayu, atau kain sebagai pembatas ruangan non

formal.

Untuk bagian eksterior bangunan asli akan mempertahankan material

asli sedangkan bangunan ekstensi akan menggunakan material yang lebih

modern, seperti baja ringan dan kaca untuk penutup gedung. Material ini akn

memberikan kesan ikonic dan bila bangunan ini nantinya akan dirubah tidak

akan merubah banyak citra bangunan lama.

Untuk taman, akan dikembalikan ke posisi hijauan dengan selingan

perkerasan atau konblok untuk mengontrol aliran air, sehingga tidak terjadi

banjir saat hujan deras, namun tetap mudah dilalui baik pejalan kaki maupun

kendaraan.

Page 12: Bab VI Konsep Perencanaan dan perancanganetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113874/potongan/S1-2017... · berbedanya took dan penjualan kain tradisional dan buatan pabrik atau

79

Kayu Konblok Bata ekspose Marmer

Beton Kaca-Steel

Frame

Batu alam Kain

Gambar 6.9

Material

Sumber: Pinterest.com/pin/material