Top Banner
Laporan KErja Praktek 2012 61 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Site 4.1.1 Profil Site A. Lokasi Lokasi site terletak di Jalan Magelang Km 6, Jombor, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY. Gambar 4. 1 Lokasi Site terhadap Persebaran Pusat Perbelanjaan Komersial Site yang dimiliki oleh PT. Sahid International Hotel Management and Consultant ini memang ditujukan untuk membuat mix-use bangunan Mall, Hotel, dan Apartemen yang selanjutnya diurus oleh developer PT. Garuda Mitra Sejati. Untuk peruntukkan ini, telah ditinjau izin pendirian bangunan yang nantinya akan terdiri dari 14 lantai dan 4 lantai basement.
26

BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

May 07, 2018

Download

Documents

doanthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

61

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN

4.1. Site

4.1.1 Profil Site

A. Lokasi

Lokasi site terletak di Jalan Magelang Km 6, Jombor, Kecamatan Mlati,

Kabupaten Sleman, DIY.

Gambar 4. 1 Lokasi Site terhadap Persebaran Pusat Perbelanjaan Komersial

Site yang dimiliki oleh PT. Sahid International Hotel Management and Consultant

ini memang ditujukan untuk membuat mix-use bangunan Mall, Hotel, dan

Apartemen yang selanjutnya diurus oleh developer PT. Garuda Mitra Sejati.

Untuk peruntukkan ini, telah ditinjau izin pendirian bangunan yang nantinya

akan terdiri dari 14 lantai dan 4 lantai basement.

Page 2: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

62

Dalam hal ini, lokasi site merupakan lokasi yang cukup strategis untuk bangunan

komersial. Konsep desain akan menawarkan konsep yang berbeda dari yang

direncanakan awalnya sebagai mix use enclosed mall, hotel, dan apartemen. Hal

itu dituangkan dalam konsep bangunan Lifestyle Center berupa open air mall

yang tetap mewadahi kebutuhan komersial namun juga memberikan suasana

yang berbeda dari mall kebanyakan, dengan diwarnai suasana khas Yogyakarta.

B. Batas-batas

Batas utara : Lapangan & Sekolah Tinggi Multimedia MMTC

Batas selatan : Lahan hijau

Batas timur : Jalan Magelang

Batas barat : Jalan Kutu Patran

Gambar 4. 2 Kondisi Site dan Sekitar

Page 3: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

63

C. Peraturan tata guna lahan

Luas lahan : 18.180 M2

KDB : 40-60%

Ketinggian maksimal : Usulan izin 14 lantai

Lebar Jalan Magelang : 12 meter

Lebar Jalan Kutu Patran : 5 meter

Lebar jalan gang selatan : 3,5 meter

4.1.2 Analisis Site

A. Ukuran Site

Gambar 4. 3 Ukuran site

B. Akses dan sirkulasi kendaraan

Site terletak persis di sisi Jalan Magelang selebar 12 meter yang akan menjadi

akses utama menuju Lifestyle Center. Akses pada area ini bersifat umum. Di

sebelah utara sekitar 350 meter terdapat perempatan dan Fly Over Jombor yang

cukup padat lalu lintas. Persimpangan Jombor mengakses Jalan Magelang dan

Jalan Ringroad Utara yang banyak dilalui oleh kendaraan baik mobil maupun

motor dan kendaraan-kendaan besar seperti truk dan bus. Untuk akses

sekunder yang tidak bersifat umum dapat diakses melalui sisi barat dan selatan

site, melalui Jalan Kutu Patran dengan lebar jalan 5 meter dan lebar jalan gang

di selatan sebesar 3,5 meter tidak terlalu padat kendaraan karena hanya diakses

oleh penduduk sekitar.

Luas lahan

18.180 M2

Page 4: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

64

Gambar 4. 4 Akses dan Sirkulasi Kendaraan

C. View

Gambar 4. 5 View dari dan ke tapak

Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang, site memiliki

potensi yang cukup baik, namun kendala yang dihadapi cukup besar. Sisi depan

yang menghadap muka jalan akan tidak tampak menonjol bahkan sulit dikenali

dari jauh jika tidak ada sign yang menandakan bahwa disitu terdapat Lifestyle

Page 5: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

65

Center Yogyakarta. Adanya deretan ruko eksisting yang sudah ada menyulitkan

bangunan untuk terlihat. Sedangkan di sisi barat bangunan yang juga berada di

sisi jalan kutu patran view bangunan akan cukup mudah ditangkap karena

seluruh sisi jalan tidak tertutup bangunan. Sedangkan view dari dalam bangunan

ke luar tampak tidak ada sisi yang menonjol untuk ditekankan sehingga view

dalam bangunan bisa jadi hanya akan terpusat ke dalam.

D. Orientasi matahari dan arah angin

Gambar 4. 6 Orientasi matahari dan arah angin

Karena posisi site di arah timur cenderung ditutup oleh bangunan ruko

setinggi 2-3 lantai, area timur akan cukup mendapat pembayangan dari

ruko-ruko tersebut. Untuk sisi barat akan cukup banyak mendapat limpahan

sinar matahari.

E. Kebisingan

Gambar 4. 7 Sumber bising dan tingkat kebisingan

Page 6: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

66

Kebisingan yang timbul di lokasi site bersumber dari kebisingan jalan dan

kebisingan lingkungan. Di sisi barat dan timur yang bersisian langsung dengan

jalan raya memiliki tingkat kebisingan jalan yang lebih ramai di sisi timur, karena

merupakan jalan Magelang yang ramai dan cukup sering dilalaui oleh

kendaraan, berbeda dengan kebisingan di sisi barat. Selain itu, kebisingan yang

dipicu oleh lingkungan terjadi juga di sisi timur bangungan karena memang

berbatasan dengan lingkungan tetangga yang sebagian besar bergerak dalam

aktifitas komersial berbeda dengan sisi utara dan selatan bangunan yang saat ini

berbatasan dengan lapangan dan ruang hijau sehingga tingkat kebisingan relatif

sangat kecil terjadi.

4.2. Konsep Umum

4.2.1 Lokasi dan skala pelayanan

Lifestyle Center yang dirancang memiliki skenario untuk melayani distrik-distrik

pinggir kota sehingga diharapkan mampu dikembangkan di setiap daerah sub

urban dan melayani kebutuhan pengguna sekitarnya sehingga pemusatan daerah

perbelanjaan tidak menumpuk di daerah pusat kota dan tidak mengakibatkan

kemacetan terpusat di waktu-waktu ramai kunjungan mal.

Gambar 4. 8 Skenario perletakan Lifestyle Center secara makro

Pusat kota yang berkembang di Yogyakarta juga terletak cukup jauh dengan pusat

gaya hidup urban yang menghidupi area sekitar kampus-kampus daerah utara.

Harga tanah yang cukup mahal di dalam kota membuat Lifestyle Center tidak dapat

dikembangan di kota karena Lifestyle Center tidak semata berorientasi pada

kebutuhan komerisal pengunjung tapi juga menawarkan skala pelayanan yang

hangat dan humanis sehingga hanya efektif beroperasi dalam skala yang tidak

Page 7: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

67

highrise, sebagai bangunan komersial perhitungan keuntungan akan kembali dalam

waktu yang lama. Selain itu, kawasan sub urban Yogyakarta banyak diisi oleh kaum

pendatang. Di area Sleman, kaum pendatang didominasi oleh keluarga-keluarga

urban dan kaum urban pendatang yang merantau dalam menempuh pendidikan di

kota pelajar ini. Pemukiman yang kian berkembang mendominasi area hunian

dalam penggunaan lahan di daerah Sleman.

Gambar 4. 9 Landuse Kabupaten Sleman Sumber: http://free.7host07.com/balaipoo/peta/Landuse.jpg, diakses pada 24 Desember 2013

Kecamatan Mlati menjadi sasaran pembuatan mal-mal baru untuk menyebar

fungsi komerial perdagangan agar tidak menumpuk di dalam kota. Beberapa mal

baru sudah menempati Kabupaten Sleman bagian timur, dengan pertimbangan

persebaran penduduk yang cukup padat di bagian barat laut-utara, lokasi Lifestyle

Center diharapkan memenuhi kebutuhan penduduk Mlati dengan luas 2.852 hektar

Page 8: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

68

dengan penduduk 67.037 jiwa dan kepadatan 2.351 km2. Kepadatan yang ada di

Kecamatan Mlati merupakan yang terbanyak kedua setelah Kecamatan Depok15.

Daerah Kabupaten Sleman cukup memiliki titik-titik persebaran pemukiman yang

cukup padat sehingga kawasan ini dirasa membutuhkan pusat-pusat perbelanjaan

dengan tipe Community Center dengan luas lahan 9.300 m2 – 33.000 m2 dengan

radius skala pelayanan 4,8 km – 9,7 km.

Acuan pada tabel berikut menjadi acuan gambaran skala tipe bangunan komersial

perdagangan di Yogyakarta.

Tabel 4. 1 Tabel Luas Bangunan Perdagangan Komersial Yogyakarta

No Fungsi Lahan Luas

1 Ambarukmo Plaza 20.000 m2

2 Galeria Mall 5.350 m2

3 Jogjatronik Mall 4.017 m2

4 Malioboro Mall 7.325 m2

5 Saphir Square 12.384 m2

6 Ramai Family Mall 4.200 m2

7 Mirota Kampus 1.985 m2

8 Gardena 4.676 m2

9 Matahari Malioboro 4.722 m2

10 Ramayana 10.156 m2

11 Beringharjo Center 10.156 m2

12 XT Square 17.508 m2

Sumber: Adli, 2011. Mall sebagai Ruang Terbuka Publik: Mall as An Open Space Public, dengan data tambahan

Untuk merancang sebuah Lifestyle Center tidak ada range luasan khusus yang

diperuntukkan, hanya saja Lifestyle Center relatif membutuhkan luas yang lebih kecil

dibandingkan dengan luas mall lokal. Sehingga dapat dibayangkan luas bangunan

akan lebih luas dari Sapphir Square, hampir setara dengan luasan XT Square namun

tidak lebih luas dari Ambarukmo Plaza.

4.2.2 Market segment

Lokasi site menjadi dasar target market segment (pangsa pasar) untuk

menentukan konsep Lifestyle Center. Dengan menyasar daerah sub urban yang

berorientasi pada banyaknya penduduk urban yang tinggal di daerah tersebut,

Kabupaten Sleman memiliki peran besar dalam menyangga pusat pendidikan.

Dengan latar belakang sebagai kota pendidikan, Yogyakarta menjadi salah satu

tujuan pelajar dari seluruh Nusantara untuk mengemban pendidikan.

15 Dalam Laporan Akhir “Update Data Peruntukan Tanah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2012”

Page 9: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

69

Gambar 4. 10 Peta Persebaran Fasilitas Pendidikan Yogyakarta Sumber: http://wikimapia.org/#lang=en&lat=-7.750285&lon=110.387020&z=13&m=m&tag=84&search=yogyakarta,

diakses pada 23 Desember 2013

Dua kampus besar di Sleman, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri

Yogyakarta cukup menjadi daya tarik pelajar di seluruh Nusantara untuk datang ke

Jogja. Dengan melihat perkembangan perumahan yang cukup pesat hampir di

seluruh pinggiran kota bagian utara hingga masuk di wilayah Kabupaten Sleman,

hadirnya penduduk yang didominasi pelajar dan bukan warga Yogyakarta cukup

memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap kegiatan perekonomian16.

Seiring dengan hal tersebut, akses yang ditawarkan dari daerah-daerah pinggiran

menuju pusat kota juga cukup terjamin dan memiliki fasilitas kota yang semakin

lengkap, sehingga pemukiman yang tumbuh tidak saja didominasi oleh pelajar,

namun dinamika penduduk juga diisi oleh keluarga-keluarga muda yang memiliki

pekerjaan di pusat kota dan menjadikan mereka menjadi para penglaju dengan

memilih tinggal di daerah pinggiran yang terlihat lebih dinamis dan nyaman.

Dengan karakter masyarakat urban yang menghidupi Kabupaten Sleman pinggir

kota, Perancangan Lifestyle Center diharapkan mampu menyasar kalangan

masyarakat urban dan tidak secara khusus menyasar wisatawan, namun bukan

berarti wisatawan tidak dapat mengkases Lifestyle Center ini.

16 Faturochman, 1990. Pertumbuhan Kota Yogyakarta.

Page 10: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

70

4.3. Konsep Arsitektural

Konsep perancangan didasarkan pada kekhasan Yogyakarta yang dimasukkan dalam

aspek-aspek lifestyle center.

Gambar 4. 11 Konsep perancangan

Dengan framework konsep perancangan di atas, ruang yang dibutuhkan dapat

disimpulkan dari pola aktifitas yang diharapkan. Pola aktifitas juga menentukan zonasi dan

pembagian fungsi ruang. Selain itu kekhasan Yogyakarta juga dapat ditanamkan dalam

konsep-konsep pengalaman ruang yang memberi kesan khas Yogyakarta.

Konsep kekhasan muncul dalam aktivitas fungsional pada pola aktivitas dan zonasi, tata

ruang, sirkulasi dan massa bangunan yang mewadahi kebutuhan masyarakat Yogyakarta

dalam berkegiatan. Konsep pengalaman ruang dimunculkan melalui pengolahan

streetscape dan skala humanis bangunan yang mengapresiasi lokalitas.

Page 11: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

71

4.3.1 Aktivitas dan Zonasi

Aktivitas dan zonasi menjadi daya tarik utama dalam pengerjaan konsep. Konsep

Lifestyle Center dilatarbelakangi pada riset terhadap masyarakat Yogyakarta dalam

mencari kebutuhan masyarakat dan harapan tipologi pusat perbelanjaan yang

diharapkan.

Gambar 4. 12 Pola kegiatan umum

Pola kegiatan umum terbagi menjadi aktifitas utama dengan fungsi bangunan

Lifestyle Center dan aktifitas pendukung yaitu fungsi pengelolaan serta fungsi

operasional. Berdasarkan aktifitas utama dan aktifitas pendukung ditentukan ruang-

ruang yang dibutuhkan yang akan menciptakan sebuah konsep zonasi.

Gambar 4. 13 Pengelompokan fungsi dan penentuan ruang

Dari pola kegiatan tersebut dapat ditentukan pola perilaku pengguna dan

daerah-daerah public area dan daerah-daerah yang akan menjadi service area.

Page 12: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

72

Gambar 4. 14 Pola aktivitas pengguna

4.3.2 Program Ruang

Dengan pertimbangan pola aktivitas, program ruang dapat disusun dari

memaparkan pembagian prosentase zonasi, baik dari data koefisien dasar

bangunan dan juga dengan menimbang kebutuhan luasan untuk ruang-ruang yang

dibutuhkan, termasuk pertimbangan bahwa net leasable area harus lebih besar dari

gross leasable area. Hal tersebut dapat menggambarkan kebutuhan ruang dan

zonasi yang diharapkan.

Page 13: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

73

Gambar 4. 15 Pembagian dan perhitungan prosentase zonasi

Secara umum ruangan terbagi menjadi zona shopping & rekreasi, taman ruang

hijau dan zona penunjang pelayanan. Kebutuhan ruang hijau sebesar 40% menjadi

kompensasi yang harus diberikan dengan mendirikan bangunan hanya dalam 60%

lahan, dimana akan terhitung sebagai gross leasable area. Dalam luas bangunan,

akan terbagi menjadi net leasable area dan area penunjang. Dalam hal ini net

leasable area mempunyai peran yang lebih besar dibandingkan dengan zona

penunjang, karena disinilah zona yang akan disewakan untuk transaksi komersial,

yaitu sebesar 67% dari luas bangunan. Setelah itu dapat disimpulan bahwa luas

ruang hijau yaitu 45% sebesar 7.165 m2, luas zona shopping & rekreasi yaitu 42%

sebesar 7.420 m2, dan sisanya merupakan zona penunjang yaitu 18% sebesar 3.591

m2.

Selain itu dalam menentukan jumlah tenant dapat dipertimbangkan atas alasan

memberi kesempatan bagi UKM untuk berkembang dengan menyediakan jumlah

tenan kecil lebih banyak daripada tenang sedang. Dengan jumlah retail yang banyak

diharapkan dapat memberi variasi kebutuhan yang lengkap bagi masyarakat. Jumlah

Page 14: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

74

& perbandingan retail sedang & kecil disesuaikan dengan luasan lahan yang dimiliki.

Jenis tenant pada zona shopping dan rekreasi diharapkan menjadi cukup variatif

dan memberi kelengkapan terhadap kebutuhan masyarakat urban Yogyakarta.

Tabel 4. 2 Tabel kebutuhan ruang

Zona Kebutuhan ruang

ZONA SHOPPING & REKREASI

Proporsi bagian dari keseluruhan:

42%

Zona Shopping:

1. Mix retail tenant ukuran sedang

2. Mix retail tenant ukuran kecil

(Retail tenant memiliki variasi tenant yang menjual

kebutuhan sehari-hari, diantaranya toko sandang &

aksesoris, toko buku dan alat tulis kantor, toko

bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari, serta

toko mainan & gadget.

Zona Rekreasi:

1. Movie corner

2. Tempat karaoke

3. Culinary spot

4. Game center

5. Mini sport arcade; bowling, gym & ice skate

park

TAMAN RUANG HIJAU

Proporsi bagian dari keseluruhan:

40%

1. Pavilion (disewakan sbg tempat kuliner)

2. Plaza luar

3. Kid’s land

4. Panggung pertunjukkan

5. Waterscape (Kolam koi & fountain)

6. Landscape

ZONA PENUNJANG & PELAYANAN

Proporsi bagian dari keseluruhan:

18%

Kebutuhan operasional:

1. Lahan parkir & loading dock*

2. Kantor pengelola

3. Ruang utilitas

*) Lahan parkir mengikuti acuan persyaratan parkir area

pertokoan dimana 1 mobil per 60m2 terhadap net leasable

area

Kebutuhan penunjang:

1. Pos security

2. Bank/ATM

3. Lavatory

4. Mushola

Setelah mengetahui kebutuhan ruang, dibutuhkan tabel program ruang untuk

menentukan luasan-luasan dan jumlah tenant serta sasaran pengunjung.

Page 15: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

75

Tabel 4. 3 Tabel program ruang

Nama Ruang Kapasitas Standar Sirkulasi Besaran

ZONA SHOPPING & REKREASI

Retail Kecil 35 unit 28 m2/unit 30% 1.274 m

2

Retail Sedang 20 unit 46 m2/unit 30% 1196 m

2

Movie corner 1 unit 250 m2/unit 20% 300 m

2

Karaoke 1 unit 150 m2/unit 20% 180 m

2

Game center 1 unit 125 m2/unit 20% 150 m2

Bowling alley 1 unit 1000 m2/unit 20% 1200 m

2

Gym 1 unit 300 m2/unit 20% 360 m

2

Ice skate park 1 unit 1000 m2/unit 20% 1200 m

2

Culinary spot 30 unit 40 m2/

unit 30% 1.560 m2

TOTAL AREA 7.420 m2

TAMAN RUANG HIJAU

Pavilion 3 unit 50 m2/unit 30% 195 m

2

Plaza 1 unit 300 m2/unit 30% 390 m

2

Kid’s land 1 unit 100 m2/unit 30% 130 m

2

Panggung pertunjukkan 1 unit 1000 m2/unit 30% 1.300 m

2

Waterscape 1 unit 500 m2/unit 20% 600 m

2

Landscape 1 unit 3500 m2/unit 30% 4.550 m

2

TOTAL AREA 7.165 m2

ZONA PENUNJANG DAN PELAYANAN

Ruang Operasional

Parkir Mobil

Parkir Motor

Parkir Sepeda

Loading Dock

119 unit

184 unit

25 unit

4 unit

13.3 m2/unit

1.6 m2/unit

1.2 m2/unit

15 m2/unit

30%

20%

20%

30%

2.057,51 m2

353,28 m

2

36 m2

78 m2

Kantor pengelola 8 orang 4 m2/orang 30% 41.6

m

2

Ruang utilitas:

Ruang ME

Ruang pengolahan air

6 orang

1 unit

28 m2/orang

180 m2/unit

20%

20%

201,6 m2

216 m

2

Ruang penunjang

Pos Security 1 unit 16 m2/unit 20% 19.2

m

2

Bank/ATM Center 1 unit 150 m2/unit 20% 180

m

2

Lavatory 30 orang 8 m2/orang 20% 288

m

2

Musholla 1 unit 100 m2/unit 20% 120

m

2

TOTAL AREA 3.591 m2

TOTAL LAHAN

TOTAL LUAS GROSS LEASABLE BANGUNAN (KDB 60%)

TOTAL LUAS NET LEASABLE BANGUNAN

18.180 m2

10.908 m2

7.420 m2

TOTAL LUAS BANGUNAN (LOKASI PARKIR DI LAHAN OUTDOOR) 8.681 m2

Perhitungan angka Efisiensi Lantai yang digunakan pada bangunan komersial

ditentukan dengan rumusan net leasable area : gross leasable area yang diperoleh

angka prosentase Efisiensi Lantai pada bangunan ini sebesar 68%.

Page 16: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

76

4.3.3 Tata Ruang

Konsep tata ruang disesuaikan dengan fungsi kebutuhan, yaitu dengan pembagian

zona yang jelas baik zona shopping & rekreasi, ruang hijau dan zona penunjang.

Gambar 4. 16 Pengembangan tata ruang pada site

Konsep tata ruang meletakkan zona penunjang sebagai lapisan terluar pada

bangunan, yaitu di sisi barat dan timur bangunan. Zona P1 di sisi timur akan

melayani sirkulasi publik pengunjung untuk mengakses bangunan dari arah Jalan

Magelang, sedangkan zona P2 di sisi barat akan melayani sirkulasi servis melalui

Jalan Kutu Patran, untuk pedagang, pekerja maupun loading dock. Sedangkan

pengaturan ruang hijau dan zona shop & rekreasi diatur berdasarkan kebutuhan

bangunan untuk mendapatkan view di dalam bangunan. Seperti telah dijelaskan

bahwa bangunan tidak mendapatkan cukup akses terhadap pemandangan yang

baik untuk dapat dilihat di dalam site sehingga perletakan ruang hijau di pusat

bangunan akan menjadi view yang baik untuk dinikmati dari dalam bangunan,

sehingga perletakan ruang hijau dikelilingi oleh retail-retail zona shop & rekreasi.

4.3.4 Sirkulasi

Konsep sirkulasi didapatkan dari skenario pola sirkulasi pengunjung, yang dalam hal

ini terbadi menjadi dua, yaitu direct shopping dan shopping & recreation purpose.

Gambar 4. 17 Skenario sirkulasi pengunjung

Page 17: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

77

Melalui konsep skenario tersebut, dapat ditentukan jenis sirkulasi yang cocok untuk

sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pengunjung di dalam bangunan.

Gambar 4. 18 Konsep sirkulasi kendaraan di sekitar bangunan

Konsep sirkulasi kendaraan publik bersisian dengan bangunan untuk memudahkan

akses yang memungkinkan kedua skenario sirkulasi pengunjung terjadi, baik untuk

kegiatan direct shop maupun kegiatan shopping & recreation purpose. Sisi terluar

akan menjadi zona parkir, sisi dalam merupakan bangunan dan diantaranya

merupakan jalur sirkulasi yang digunakan pada umumnya. Sedangkan untuk

konsep sirkulasi pengunjung di dalam bangunan menekankan pada konsep

corridor walk yang merepresentasikan konsep kekhasan Yogyakarta melalui

Malioboro Shopping Street.

Gambar 4. 19 Konsep sirkulasi pengunjung di dalam bangunan

Page 18: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

78

Bagian-bagian sirkulasi dalam bangunan berupa pedestrian walkway dan jalan

shortcut berupa gang, yang membagi ruas jalan koridor yang cukup panjang,

sehingga memungkinkan titik-titik yang tidak terlalu jauh untuk mengakses ke

bagian pusat bangunan yaitu ke ruang hijau sebagai public space. Jalur sirkulasi

dalam bangunan juga sekaligus membagi zona-zona dalam yang diinginkan,

seperti adanya hubungan zona pengelolaan dengan zona shop & rekreasi, dimana

terbagi untuk plaza, shopping district, culinary spot dan recreation district.

4.3.5 Massing

Konsep massing yang ditawarkan adalah untuk menonjolkan sisi humanis yang

terwujud dalam jumlah lantai yang disesuaikan dengan kesan yang ingin

ditampilkan. Pembagian lantai dibagi sesuai dengan jumlah blok yang ada pada

bangunan, yang telah terbagi sebelumnya dalam konsep sirkulasi ruang dalam

bangunan.

Gambar 4. 20 Konsep massing bangunan

Untuk zona penunjang (zona dengan warna biru) terdiri dari satu lantai, shopping

district (zona dengan warna jingga) terdiri dari dua lantai, zona rekreasi timur (zona

dengan warna ungu) terdiri dari dua lantai dan ditambah dengan roof garden

sebagai zona rekreasi yang memiliki culinary spot di dalamnya, lalu zona rekreasi

utara (zona dengan warna ungu) yang terdiri dari tiga lantai. Untuk plaza sendiri

menjadi bagian dari ruang hijau yang ditujukan sebagai potensi ruang terbuka &

public space dalam bangunan.

Page 19: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

79

4.3.6 Konsep Pengalaman Ruang

Untuk mewujudkan konsep kekhasan, kesan terhadap bangunan harus dihadirkan

melalui penciptaan komponen pengalaman ruang yang khas secara visual. Untuk

menciptakan pengalaman ruang, dapat ditinjau melalui konsep kekhasan dari

penciptaan komponen pedestrian dan jalur sirkulasi serta konsep kekhasan yang

ditunjukkan melalui skala humanis bangunan.

Gambar 4. 21 Menghadirkan konsep pedestrian

Konsep pedestrian yang ingin dihadirkan menggabungkan kekhasan pedestrian

Malioboro Yogyakarta dengan atribut pelengkap pedestrian yang nyaman

sehingga meleburkan komponen khas dengan kenyamanan bagi pengunjung.

Untuk konsep skala bangunan yang ingin dihadirkan juga mengambil kekhasan

Malioboro dalam mengapresiasi bangunan-bangunan yang tidak berlantai banyak

untuk menghindari kesan pengunjung yang terintimidasi pada bangunan-

bangunan raksasa. Spirit of place dan kesan image visual diharapkan tercipta untuk

mengesankan karakter Lifestyle Center yang khas Yogyakarta. Selain spirit of place

yang dihadirkan untuk memberi serpihan memori kolektif yang merujuk pada

kekhasan Yogyakarta, kesan yang mudah ditangkap dapat diwujudkan dalam

penggunaan komponen streetscape yang membawa identitas Yogyakarta. Melalui

ragam khas arsitektur khas Yogyakarta, pemilihan material dan komponen

streetscape memberikan peran penting yang dapat menguatkan karakter

bangunan.

Page 20: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

80

Gambar 4. 22 Menghadirkan konsep skala bangunan

Selain itu, pengalaman ruang juga dapat ditampilkan melalui komponen visual

streetscape. Komponen streetscape yang dapat ditemui di setiap sudut Yogyakarta

berupa lampu jalan yang khas dengan langgam hias tradisional dan penggunaan

warna hijau dan kuning yang dominan dapat menguatkan konsep kekhasan

Yogyakarta yang dapat diterapkan dalam Lifestyle Center baik melalui warna

maupun komponen itu sendiri.

Gambar 4. 23 Menghadirkan komponen streetscape khas Yogyakarta

Page 21: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

81

Material alami juga menjadi komponen yang penting, baik itu menjadi sistem

struktur ataupun hanya sebatas sculpture yang akan menghiasi bangunan. Namun

pesan bahwa bangunan mengapresiasi lokalitas dengan material alami membawa

bangunan kedalam konteks Yogyakarta.

Gambar 4. 24 Menghadirkan apresiasi lokalitas dengan material alami

Material alami juga dapat menjadi bagian dari ruang fungsional yang

menggabungkan material dan fungsi khas yang diakomodir, yaitu suasana makan

dengan sistem lesehan. Sistem makanan yang biasanya ada di pinggir jalan, dapat

menempati daerah extend patio di area walkway.

Gambar 4. 25 Menghadirkan komponen lesehan & cabana struktur kayu

Page 22: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

82

Komponen visual yang dapat ditangkap pengunjung juga dapat dicapai dengan

memilih langgam khas yang dapat diaplikasikan pada material-material bangunan,

juga memiliki jenis pola lantai yang khas. Selain itu, dengan mengisi dead wall

dengan seni mural, diharapkan akan mengangkat citra khas Yogyakarta sebagai

kota seni yang bersifat merakyat dengan humor-humor yang diangkat.

Gambar 4. 26 Menghadirkan ragam langgam & material khas Yogyakarta

Gambar 4. 27 Menghadirkan komponen mural pada dead wall

Page 23: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

83

Selain komponen-komponen tersebut, berikut adalah komponen yang memiliki

potensi untuk memperkuat kesan Yogyakarta:

1. Komponen tempat sampah (trash & ash)

2. Papan denah dan petunjuk (directory)

3. Tempat duduk individu/grup (setting group/individual benches)

4. Waterscape

5. Fasilitas loker

6. Instalasi seni (sculpture)

7. Area pameran (exhibition area)

4.3.7 Konsep Struktur

Pertimbangan struktur disesuaikan sesuai dengan harga konstruksi bangunan

dimana pada bangunan komersial menjadi hal yang menjadi perhitungan utama.

Struktur yang efisien dan tetap dapat mengakomodir kegiatan komersial juga

mempertimbangkan sistem struktur yang kuat, tahan gempa, tahan lama dan stabil.

Struktur yang digunakan dalam Lifestyle Center ini terbagi menjadi bangunan inti

dan bangunan pendukung. Bangunan inti merupakan bangunan utama dari Lifestyle

Center. Dengan jumlah lantai 2-3 lantai, sistem struktur yang digunakan adalah

sistem rangka dengan beton bertulang sebagai kolom utama dan plat lantai. Sistem

ini dinilai lebih fleksibel untuk unit-unit retail dalam mengambangkan komponen

storefront dan bagian interiornya sendiri.

Gambar 4. 28 Konsep sistem struktur rangka

Sedangkan pada bangunan pendukung yang ukurannya relatif lebih kecil dapat

menggunakan sistem cabana modular dengan struktur kayu maupun eksplorasi

bahan alami lainnya. Komponen material alam diharapkan dapat menyesuaikan

dengan komponen struktur utama, sehingga teripta keharmonisan penggabungan

struktur beton dengan komponen material alami.

Page 24: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

84

Gambar 4. 29 Konsep sistem struktur modular cabana

4.3.8 Konsep Utilitas

A. Konsep sistem penghawaan

Pada bangunan tenant, konsep sistem penghawaan dengan sistem AC Central.

Roof garden dan komponen koridor jalan yang bersifat linier menggunakan

penghawaan alami yang mempersilakan udara mengalir pada bagian-bagian

pedestrian.

Gambar 4. 30 Konsep sistem penghawaan pada bangunan

B. Konsep sistem pencahayaan

Sistem pencahayaan diharapkan memberi pencahayaan yang berkualitas untuk

ruang dalam dan ruang luar. Namun, pencahayaan ruang dalam dapat diatur

penaraannya oleh tenant owner, sedangkan untuk ruang luar konsep

permainan iluminer akan sangat menarik untuk diterapkan bagi visual

bangunan di malam hari. Dengan memiliki konsep innercourt pada sisi-sisi

Page 25: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

85

bangunan, di siang hari, baik walkway dan tenant dapat mendapatkan cahaya

alami yang melimpah.

Gambar 4. 31 Konsep sistem pencahayaan

C. Konsep sistem pengaman bahaya kebakaran

Adanya fire detector ditempatkan pada setiap tenant dan bagian-bagian ruang

penunjang. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran juga ditunjang dengan

pemilihan material bangunan yang tahan api dan penempatan hydrant pada

titik-titik penting yang mudah terlihat pada jarak 35-38 meter antara satu dan

yang lainnya..

D. Konsep sistem jaringan air bersih

Air bersih diperoleh dari air tanah, air hujan dan air permukaan. Sistem

pemompaan menggunakan sistem pompa dan penyimpanan pada uppertank.

Sistem air bersih dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sistem untuk lavatory

dan dapur di area kuliner dan sistem pengairan lansekap. Sistem yag

digunakan dalam lavatory menggunakan sumber air tanah, sedangkan sistem

untuk mengairan lansekap menggunakan pengolahan terhadap air hujan & air

permukaan.

Gambar 4. 32 Skema konsep distribusi air bersih

Page 26: BAB IV KONSEP PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/80977/potongan/S1... · B. Batas-batas Batas utara ... Dengan lokasi di sepanjang blok ruko komersial di Jalan Magelang,

Laporan KErja Praktek 2012

86

E. Konsep sistem jaringan air kotor

Sistem jaringan air kotor berada pada tiap-tiap lavatory dan area masak pada

culinary spot. Karena bangunan tidak bersifat berlantai banyak, sistem ini tidak

dibuat rumit, namun tetap mempertimbangkan sistem pembuangan pada riol

kota, pemisahan air lemak dan sabun.

F. Konsep sistem jaringan listrik

Jaringan listrik menggunakan sistem PLN dan menggunakan cadangan listrik

berupa genset.

Gambar 4. 33 skema konsep jaringan listrik