Top Banner
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 1 BAB V UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Upaya pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya/tindakan untuk mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi dampak yang tergolong negatif penting sampai pada kondisi yang aman dan sehat bagi lingkungan, serta untuk meningkatkan dan mengembangkan dampak positif yang telah maupun diprakirakan akan terjadi. Rencana pengelolaan lingkungan hidup akibat kegiatan penambangan batubara PT Agung Paser Naraya Utama pada dasarnya merupakan upaya meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif melalui pendekatan teknologi, sosial-ekonomi, dan institusional. Dampak dari kegiatan tersebut, perlu di kelola dengan baik, agar kualitas dan kuantitas lingkungan yang ada berada pada kondisi keseimbangan ekosistem yang dinamis. Upaya pengelolaan lingkungan terhadap sumber penyebab dampak negatif dan positif akibat dari kegiatan proyek, dapat ditempuh melalui tiga pendekatan yaitu pendekaan teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan budaya serta pendekatan institusional. Namun demikian, ketiga pendekatan upaya pengelolaan lingkungan ini dalam pelaksanaannya tidak dilakukan secara terpisah melainkan dilakukan secara sinergis dan simultan. 5.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI Komponen rencana kegiatan pada tahap prakonstruksi yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan hidup dan perlu dilakukan pengelolaan meliputi kegiatan Pembebasan Lahan, Penerimaan Tenaga Kerja dan Mobilisasi peralatan dan material. 5.1. Tahap Pra Kontruksi 5.1.1. Pembebasan Lahan A. Konflik Sosial 1. Jenis Dampak Dampak penting terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan adalah potensi munculnya proses disosiasi masyarakat di sekitar lokasi rencana proyek. 2. Sumber dampak Sumber dampak penting terhadap konflik sosial adalah kemungkinan adanya tumpang tindih penguasaan lahan, batas-batas tanah sesuai penguasaan lahan tidak jelas, beberapa pemilik lahan telah berpindah tempat tinggal di luar wilayah dan bahkan ada yang pindah alamat ke luar daerah. 3. Tolok Ukur Dampak Terjadinya konflik terbuka antar anggota masyarakat dan atau antara pemrakarsa dengan masyarakat sekitar. 4. Pengelolaan Lingkungan Hidup a. Melakukan sosialisasi mengenai batas-batas lahan yang akan dibebaskan.
58

BAB V Pertambangan Batubara

Dec 27, 2015

Download

Documents

akhmadfauzie

Upaya Pengelolaan Lingkungan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 1 - 1 -1 - 1 -

BAB V

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Upaya pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya/tindakan untuk mencegah,

mengendalikan, dan menanggulangi dampak yang tergolong negatif penting sampai

pada kondisi yang aman dan sehat bagi lingkungan, serta untuk meningkatkan dan

mengembangkan dampak positif yang telah maupun diprakirakan akan terjadi.

Rencana pengelolaan lingkungan hidup akibat kegiatan penambangan batubara

PT Agung Paser Naraya Utama pada dasarnya merupakan upaya meminimalkan

dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif melalui pendekatan teknologi,

sosial-ekonomi, dan institusional. Dampak dari kegiatan tersebut, perlu di kelola

dengan baik, agar kualitas dan kuantitas lingkungan yang ada berada pada kondisi

keseimbangan ekosistem yang dinamis.

Upaya pengelolaan lingkungan terhadap sumber penyebab dampak negatif dan positif

akibat dari kegiatan proyek, dapat ditempuh melalui tiga pendekatan yaitu pendekaan

teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan budaya serta pendekatan institusional.

Namun demikian, ketiga pendekatan upaya pengelolaan lingkungan ini dalam

pelaksanaannya tidak dilakukan secara terpisah melainkan dilakukan secara sinergis dan

simultan.

5.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI

Komponen rencana kegiatan pada tahap prakonstruksi yang berpotensi menimbulkan

dampak terhadap komponen lingkungan hidup dan perlu dilakukan pengelolaan

meliputi kegiatan Pembebasan Lahan, Penerimaan Tenaga Kerja dan Mobilisasi

peralatan dan material.

5.1. Tahap Pra Kontruksi

5.1.1. Pembebasan Lahan

A. Konflik Sosial

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan

adalah potensi munculnya proses disosiasi masyarakat di sekitar lokasi rencana

proyek.

2. Sumber dampak

Sumber dampak penting terhadap konflik sosial adalah kemungkinan adanya

tumpang tindih penguasaan lahan, batas-batas tanah sesuai penguasaan lahan

tidak jelas, beberapa pemilik lahan telah berpindah tempat tinggal di luar

wilayah dan bahkan ada yang pindah alamat ke luar daerah.

3. Tolok Ukur Dampak

Terjadinya konflik terbuka antar anggota masyarakat dan atau antara

pemrakarsa dengan masyarakat sekitar.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melakukan sosialisasi mengenai batas-batas lahan yang akan dibebaskan.

Page 2: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 2 - 2 -1 - 2 -

b. Tidak melakukan pembebasan lahan pada areal yang berpotensi

menimbulkan sengketa kepemilikan lahan.

c. Penetapan batas-batas kesepakatan penguasaan lahan oleh masing-masing

pemilik lahan yang diketahui dan dibenarkan oleh Pemerintah Kecamatan.

d. Pemberian kompensasi atas lahan kepada masing-masing masyarakat sesuai

kesepakatan, baik dalam hal jenis kompensasi, jumlah, waktu penyampaian

dan pihak yang berhak menerima secara transparan tanpa perantara.

e. Pelaksanaan pembebasan lahan melibatkan aparat pemerintahan kampung

dan kecamatan serta berkoordinasi dengan pihak instansi teknis terkait

(BPN).

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada areal pembebasan lahan

masyarakat oleh PT Agung Paser Naraya Utama

6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Saat berlangsungnya kegiatan pembebasan lahan yang dilakukan oleh

PT Agung Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Perhubungan, BPN dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Fungsi Lahan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan

adalah terjadinya perubahan fungsi agronomis lahan menjadi area tambang

batubara PT APNU

2. Sumber dampak

Sumber dampak penting terhadap konflik sosial adalah akibat kegiatan

pembebasan lahan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah luasan lahan yang akan dibebaskan oleh PT APNU.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melakukan pembebasan dan pembukaan lahan secara bertahap dan efisien

sesuai kemajuan penambangan.

b. Segera melaksanakan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan

batubara sesuai ketentuan yang berlaku

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada areal pembebasan lahan

masyarakat oleh PT Agung Paser Naraya Utama

6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Saat berlangsungnya kegiatan pembebasan lahan yang dilakukan oleh

PT Agung Paser Naraya Utama

Page 3: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 3 - 3 -1 - 3 -

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Perhubungan, BPN dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.1.2. Penerimaan Tenaga Kerja

A. Sikap dan Persepsi Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan akibat dari kegiatan

penerimaan tenaga kerja adalah munculnya sikap dan persepsi masyarakat yang

bersifat positif terhadap rencana kegiatan penambangan batubara PT APNU.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat akibat kegiatan

penerimaan tenaga kerja.

3. Tolok Ukur Dampak

Terjadinya peningkatan persentase masyarakat yang mempunyai sikap dan

persepsi positif terhadap rencana pertambangan batubara.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melaksanakan sosialisasi formal kepada masyarakat terhadap rencana

kegiatan penambangan batubara.

b. Melaksanakan sosialisasi non formal secara intensif dengan melakukan

pendekatan terutama kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat.

c. Mengakomodir saran dan aspirasi masyarakat setempat.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di Kelurahan sekitar areal

PT Agung Paser Naraya Utama yaitu Kelurahan Sungai Merdeka.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama proses penerimaan tanaga

kerja.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Lapangan Pekerjaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan akibat dari kegiatan

penerimaan tenaga kerja adalah terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat

sekitar.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah adanya penerimaan tenaga

kerja yang berasal dari penduduk sekitar.

Page 4: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 4 - 4 -1 - 4 -

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah jumlah dan proporsi

tenaga kerja yang berasal dari penduduk sekitar proyek.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Memberdayakan seoptimal mungkin potensi tenaga kerja dari penduduk

sekitar proyek.

b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan

jenjang pekerjaan bagi pekerja lokal.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di Kelurahan sekitar areal

PT Agung Paser Naraya Utama yaitu Kelurahan Sungai Merdeka.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama proses penerimaan tanaga

kerja.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Lapangan Usaha

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan akibat dari kegiatan

penerimaan tenaga kerja adalah terbukanya lapangan usaha masyarakat yang

bersifat positif dalam kegiatan PT APNU.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah dampak langsung bagi

masyarakat sekitar.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah

a. Jenis dan volume usaha-usaha baru masyarakat.

b. Jumlah personal yang terlibat dalam kegiatan usaha.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha pertukangan setempat untuk

bermitra dengan perusahaan.

b. Memanfaatkan potensi tenaga setempat serta suplai material yang berasal

dari pemenuhan lokal.

5. Lokasi Pengelolaan

Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di lokasi kegiatan proyek.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan

penambangan batubara.

Page 5: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 5 - 5 -1 - 5 -

7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Pendapatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting yang dipantau adalah peningkatan pendapatan masyarakat yang

bersifat positif terhadap kegiatan penambangan batubara

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan

penerimaan tenaga kerja merupakan dampak lanjutan dari terbukanya

kesempatan berusaha masyarakat

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap pendapatan masyarakat adalah peningkatan

pendapatan masyarakat yang termasuk dalam aspek sosial ekonomi

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Memberdayakan seoptimal mungkin potensi tenaga kerja dari penduduk

sekitar proyek.

b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan

jenjang pekerjaan bagi pekerja local

c. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha pertukangan setempat untuk

bermitra dengan perusahaan.

d. Memanfaatkan potensi tenaga setempat serta suplai material yang berasal

dari pemenuhan lokal

5. Lokasi Pengelolaan

Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di lokasi kegiatan proyek.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan

penambangan batubara.

7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.1.3. Mobilisasi Peralatan dan Material

A. Lalulintas Darat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap lalulintas darat adalah munculnya gangguan lalulintas

darat pada ruas jalan dan jalan umum pada kegiatan mobilisasi peralatan dan

material.

Page 6: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 6 - 6 -1 - 6 -

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap lalulintas darat adalah akibat perlintasan

berulang-ulang unit pengangkut peralatan di ruas jalan dan jalan raya saat

berlangsungnya kegiatan mobilisasi peralatan dan material.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak dari adanya gangguan lalulintas umum adalah tingkat

kemacetan kendaraan pada ruas jalan yang dilalui dari adanya mobilisasi

peralatan dan material.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menempatkan petugas khusus pada lokasi perpotongan jalan yang mengatur

perlintasan peralatan konstruksi.

b. Mendahulukan melintas bagi kendaraan umum yang lewat di perpotongan

dengan jalan yang dilalui pada saat mobilisasi peralatan dan material.

c. Memasang rambu jalan di bagian hulu dan hilir dari lokasi crossing.

d. Memberikan penerangan yang cukup di perpotongan jalan pada saat malam

hari.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang ruas jalan yang dilalui

dengan jalan umum pada kegiatan pada saat mobilisasi peralatan dan material.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pada saat mobilisasi

peralatan dan material.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Keselamatan Masyarakat

1. Jenis Dampak Penting

Dampak penting terhadap keselamatan masyarakat adalah munculnya gangguan

terhadap keselamatan masyarakat.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap gangguan keselamatan masyarakat adalah

munculnya resiko keselamatan jiwa masyarakat yang beraktivitas di sekitar

lokasi kegiatan proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak keselamatan masyarakat adalah frekuensi dan intensitas

terjadinya kecelakaan lalulintas.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Memasang rambu navigasi keselamatan pelayaran di sekitar lokasi proyek.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak Instansi Perhubungan setempat.

Page 7: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 7 - 7 -1 - 7 -

c. Menyiapkan unit gerak cepat dengan segala kelengkapannya untuk

mengantisifasi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang areal yang dilalui

pada kegiatan mobilisasi peralatan dan material dan zona pendaratan peralatan

dilokasi proyek.

6. Waktu Pelaksanan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi

peralatan dan material berlangsung.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat:

a. Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah kecelakaan kerja

akibat mobilisasi peralatan dan material.

b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan

kerja.

c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat

pengoperasian alat berat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas kecelakaan

kerja yang terjadi serta kebisingan.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti

helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,

baju safety dan sarung tangan.

b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan

sanksi bagi yang melanggar.

c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.

d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan

pada malam hari.

e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan

berkesinambungan.

f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan

bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan

penanganannya.

g. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan.

Page 8: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 8 - 8 -1 - 8 -

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi mobilisasi peralatan dan

material.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi peralatan

dan material.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.2. Tahap Kontruksi

Komponen rencana kegiatan pada tahap konstruksi yang berpotensi menimbulkan

dampak terhadap komponen lingkungan hidup dan perlu dilakukan pengelolaan

meliputi kegiatan pembangunan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang dan

pembangunan instalansi pengolahan.

5.2.1. Pembangunan Jalan Tambang

A. Kualitas Udara Ambient

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan pembangunan

jalan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambien di sekitar

lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang dihasilkan

selama berlangsungnya pembangunan jalan tambang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien melebihi

baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP No 41 Tahun

1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Melakukan penyiraman permukaan tanah pada lokasi-lokasi kegiatan yang

berpotensi menimbulkan tebaran debu yang berlebihan, yaitu lokasi

pembangunan jalan tambang, terutama pada saat cuaca terik.

5. Lokasi Pengelolaan

Pengendalian tebaran debu dilakukan di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilakukan saat pembangunan jalan tambang.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan, Dinas Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 9: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 9 - 9 -1 - 9 -

B. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi

vegetasi akibat kegiatan pembangunan jalan tambang.

2. Sumber Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya

lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pembangunan jalan tambang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas

gerusan air limpasan di permukaan tanah.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek.

b. Segera melakukan pelapisan badan jalan dan bukaan lahan lainnya dengan

lapisan koral dan dipadatkan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Sedimentasi

1. Jenis Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen merupakan

dampak lanjutan akibat peningkatan laju erosi tanah pada bukaan jalan tambang.

2. Sumber Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan beban

sedimen pada badan perairan di sekitar lokasi proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah volume beban sedimen pada

badan perairan di sekitar lokasi proyek.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Melaksanakan pembukaan lahan untuk jalan tambang secara efisien,

bertahap sesuai dengan arah pembangunan jalan tambang.

b. Melakukan pengkayaan jenis dan jumlah vegetasi pada sempadan jalan

dengan pohon cepat tumbuh seperti akasia, sengon dan sejenisnya.

Page 10: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 10 - 10 -1 - 10 -

c. Melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman penghijauan di kiri kanan

jalan tambang secara rutin.

d. Sebelum melakukan kegiatan brushing serta cut and fill agar fasilitas kendali

erosi dibuat terlebih dahulu.

e. Melakukan perawatan jalan dan fasilitas pengendali erosi secara kontinyu.

f. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat

saluran drainase dan sedimentrap pada lokasi jalan tambang untuk

mengurangi peningkatan TSS.

g. Membuat kolam jebakan sedimen dengan ukuran terdapat pada lampiran 5

yang menampung aliran air dari saluran drainase sebelum dikeluarkan pada

badan sungai terdekat.

h. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan unit-unit

sedimentrap secara rutin.

i. Mengeruk material sedimen pada kolam pengendap secara periodik,

mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material

tersebut di areal back fill.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya

penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi

dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya

peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan tambang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan

dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan

perairan setempat.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan

membuat parit dan tanggul keliling.

b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk

mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.

Page 11: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 11 - 11 -1 - 11 -

c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor

dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.

d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang

minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang

tempat

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembangunan jalan

tambang.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Stabilitas Lahan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap sedimentasi pada kegiatan pembangunan jalan

tambang adalah terjadinya peningkatan beban sedimen pada badan perairan di

sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen merupakan

dampak lanjutan akibat peningkatan laju erosi tanah pada bukaan jalan tambang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah volume beban sedimen pada

badan perairan di sekitar lokasi proyek.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melaksanakan pembukaan lahan untuk jalan tambang secara efisien,

bertahap sesuai dengan arah pembangunan jalan tambang.

b. Melakukan pengkayaan jenis dan jumlah vegetasi pada sempadan jalan

dengan pohon cepat tumbuh seperti akasia, sengon dan sejenisnya.

c. Melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman penghijauan di kiri kanan

jalan tambang secara rutin.

d. Sebelum melakukan kegiatan brushing serta cut and fill agar fasilitas kendali

erosi dibuat terlebih dahulu.

e. Melakukan perawatan jalan dan fasilitas pengendali erosi secara kontinyu.

f. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat

saluran drainase dan sedimentrap pada lokasi jalan tambang untuk

mengurangi peningkatan TSS.

g. Membuat kolam jebakan sedimen dengan ukuran terdapat pada lampiran 5

yang menampung aliran air dari saluran drainase sebelum dikeluarkan pada

badan sungai terdekat.

h. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan unit-unit

sedimentrap secara rutin.

Page 12: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 12 - 12 -1 - 12 -

i. Mengeruk material sedimen pada kolam pengendap secara periodik,

mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material

tersebut di areal back fill

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembangunan jalan

tambang.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

F. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi

penutup tanah pada bukaan lahan pembangunan jalan tambang.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan saat

pembangunan jalan tambang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi

proyek.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melaksanakan pembersihan lahan secara bertahap dan selektif sesuai

kebutuhan operasional.

b. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek dengan jenis pohon yang cepat tumbuh.

c. Segera melakukan rekondisi vegetasi pada lahan bekas proyek pada tahap

pasca-operasional proyek.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama pembangunan jalan tambang.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

G. Habitat Sarwa Liar

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah migrasi satwa liar dari

lokasi proyek.

Page 13: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 13 - 13 -1 - 13 -

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap migrasinya satwa liar merupakan dampak

lanjutan dari hilangnya hutan/vegetasi yang merupakan habitat dan sumber

makanan satwa liar.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi

proyek.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Memasang plang/papan peringatan larangan berburu satwa liar pada hutan di

sekitar lokasi emplasmen kebun.

b. Meningkatkan aktivitas patroli untuk mencegah perburuan satwa serta dapat

mengajukan tuntutan hukum pada siapa saja yang melanggarnya.

c. Menyediakan/menetapkan areal konservasi pada sekitar lokasi kebun yang

tidak efektif sebagai pengganti habitat alami satwa liar.

d. Kawasan konservasi yang merupakan habitat satwa liar semaksimal mungkin

diupayakan tidak terganggu dan dilakukan pengayaan sehingga keberadaan

vegetasi dapat dipertahankan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama pembangunan jalan tambang.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

H. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan

ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pembuatan jalan

tambang yang menimbulkan resiko kecelakaan kerja

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta

tenaga medisnya.

b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan

kontiyu.

Page 14: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 14 - 14 -1 - 14 -

c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk

membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan

penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pembangunan jalan tambang.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.2.2. Pembangunan Fasilitas Penunjang

A. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi

vegetasi akibat kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

2. Sumber Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya

lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas

gerusan air limpasan di permukaan tanah.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek.

b. Segera melakukan pelapisan badan jalan dan bukaan lahan lainnya dengan

lapisan koral dan dipadatkan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan fasilitas penunjang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 15: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 15 - 15 -1 - 15 -

B. Sedimentasi

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap sedimentasi adalah peningkatan beban sedimen pada

badan perairan disekitar lokasi tapak bangunan fasilitas penunjang.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen pada kegiatan

pembangunan fasilitas penunjang merupakan dampak lanjutan dari peningkatan

laju erosi tanah di sekitar areal proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah volume beban sedimentasi pada

kolam pengendap (sedimentrap).

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Melaksanakan pembukaan lahan secara efisien, bertahap sesuai dengan arah

kemajuan tambang.

b. Segera mendirikan bangunan fasilitas penunjang agar lahan yang dibuka

tertutup oleh bangunan.

c. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat

saluran drainase dan sedimentrap pada lokasi fasilitas penunjang.

d. Membuat kolam jebakan sedimen dengan ukuran terdapat pada lampiran 5

yang menampung aliran air dari saluran drainase sebelum dikeluarkan pada

badan perairan sungai terdekat.

e. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan kolam

sedimentrap secara rutin.

c. Mengeruk material sedimen pada kolam pengendap secara periodik,

mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material

tersebut di areal back filling.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan fasilitas penunjang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya

penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

Page 16: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 16 - 16 -1 - 16 -

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi

dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya

peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan

dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan

perairan setempat.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan

membuat parit dan tanggul keliling.

b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk

mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.

c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor

dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.

d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang

minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang

tempat

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembangunan fasilitas penunjang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembangunan fasilitas

penunjang.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi

penutup tanah pada bukaan lahan pembangunan fasilitas penunjang.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan saat

pembangunan fasilitas penunjang.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi

proyek.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melaksanakan pembersihan lahan secara bertahap dan selektif sesuai

kebutuhan operasional.

Page 17: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 17 - 17 -1 - 17 -

b. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek dengan jenis pohon yang cepat tumbuh.

c. Segera melakukan rekondisi vegetasi pada lahan bekas proyek pada tahap

pasca-operasional proyek.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan fasilitas penunjang.

6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama pembangunan fasilitas

penunjang.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

E. Lapangan Usaha

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan usaha adalah terciptanya peluang

usaha masyarakat sekitar proyek.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap lapangan usaha pada kegiatan pembangunan fasilitas

penunjang adalah komponen pekerjaan konstruksi yang dimitrakan kepada

pelaku usaha dari masyarakat setempat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap lapangan usaha adalah jenis dan volume usaha

masyarakat yang terkait dengan kegiatan konstruksi fasilitas penunjang

PT Agung Paser Naraya Utama

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha pertukangan setempat untuk

bermitra dengan perusahaan dalam pelaksanaan pembangunan fasilitas

penunjang.

b. Memanfaatkan potensi tenaga setempat serta suplai material konstruksi

fasilitas penunjang yang berasal dari pemenuhan lokal.

5. Lokasi Pengelolaan

Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di lokasi kegiatan proyek.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya aktifitas

pembangunan fasilitas penunjang.

7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 18: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 18 - 18 -1 - 18 -

E. Pendapatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan pembangunan

fasilitas penunjang adalah terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat yang

dikaryakan dalam aktivitas penambangan batubara PT APNU.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat merupakan dampak

lanjutan akibat dari terciptanya lapangan usaha bagi masyarakat lokal.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap pendapatan masyarakat adalah tingkat pendapatan

masyarakat sebelum ada proyek dan setelah beroperasinya proyek

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Menetapkan upah minimum sesuai dengan UMK (Upah Minimum

Kabupaten) Kutai Kartanegara yang berlaku.

b. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga kerja lokal untuk

meningkatkan keterampilan dan keahlian sehingga diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan kerja lokal.

c. Menerapkan semua aturan ketenaga kerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah.

d. Memacu perkembangan usaha masyarakat sekitar yang terkait dengan

operasional tambang, sehingga dapat diharapkan terciptanya lapangan kerja

non formal.

5. Lokasi Pengelolaan

Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di wilayah kerja kegiatan

proyek.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya aktifitas

pembangunan fasilitas penunjang.

7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Beberapa sumber dampak utama terhadap K3 pada kegiatan ini adalah :

Potensi kecelakaan kerja akibat terjatuhnya pekerja dari ketinggian

bangunan.

Resiko kecelakaan kerja akibat sengatan listrk saat pengoperasian

peralatan las.

Page 19: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 19 - 19 -1 - 19 -

Kecelakaan kerja akibat tertimpa material bangunan.

Kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat konstruksi.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta

tenaga medisnya.

b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan

kontiyu.

c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk

membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan

penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembangunan jalan tambang.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pembangunan fasilitas penunjang.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.2.3. Pembangunan Instalasi Pengolahan

A. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi

vegetasi akibat kegiatan pembangunan instalasi pengolahan.

2. Sumber Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya

lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pembangunan instalasi

pengolahan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas

gerusan air limpasan di permukaan tanah.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek.

Page 20: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 20 - 20 -1 - 20 -

b. Segera melakukan pelapisan badan jalan dan bukaan lahan lainnya dengan

lapisan koral dan dipadatkan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan instalasi pengolahan.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya

penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi

dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya

peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pembangunan instalasi

pengolahan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan

dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan

perairan setempat.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan

membuat parit dan tanggul keliling.

b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk

mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.

c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor

dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.

d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang

minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang

tempat

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembangunan instalasi pengolahan.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembangunan instalasi

pengolahan.

Page 21: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 21 - 21 -1 - 21 -

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi

penutup tanah pada bukaan lahan pembangunan instalasi pengolahan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan saat

pembangunan instalasi pengolahan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi

proyek.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melaksanakan pembersihan lahan secara bertahap dan selektif sesuai

kebutuhan operasional.

b. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek dengan jenis pohon yang cepat tumbuh.

c. Segera melakukan rekondisi vegetasi pada lahan bekas proyek pada tahap

pasca-operasional proyek.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan instalasi pengolahan.

6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama pembangunan instalasi

pengolahan.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan

ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pembangunan instalansi

pengolahan menimbulkan resiko kecelakaan kerja

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

Page 22: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 22 - 22 -1 - 22 -

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta

tenaga medisnya.

b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan

kontiyu.

c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk

membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan

penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembangunan instalasi

pengolahan.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pembangunan instalasi pengolahan.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.3. Tahap Operasi

5.3.1. Pembersihan Lahan

A. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi

vegetasi akibat kegiatan pembersihan lahan.

2. Sumber Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya

lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pembersihan lahan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas

gerusan air limpasan di permukaan tanah.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek.

b. Segera melakukan pelapisan badan jalan dan bukaan lahan lainnya dengan

lapisan koral dan dipadatkan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembersihan lahan.

Page 23: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 23 - 23 -1 - 23 -

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Sedimentasi

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap sedimentasi adalah peningkatan beban sedimen pada

badan perairan disekitar lokasi tapak pembersihan lahan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen pada kegiatan

pembersihan lahan merupakan dampak lanjutan dari peningkatan laju erosi tanah

di sekitar areal proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah volume beban sedimentasi pada

kolam pengendap (sedimentrap).

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Melaksanakan pembukaan lahan secara efisien, bertahap sesuai dengan arah

kemajuan tambang.

b. Segera mendirikan bangunan fasilitas penunjang agar lahan yang dibuka

tertutup oleh bangunan.

c. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat

saluran drainase dan sedimentrap.

d. Membuat kolam jebakan sedimen dengan ukuran terdapat pada lampiran 5

yang menampung aliran air dari saluran drainase sebelum dikeluarkan pada

badan perairan sungai terdekat.

e. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan kolam

sedimentrap secara rutin.

f. Mengeruk material sedimen pada kolam pengendap secara periodik,

mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material

tersebut di areal back filling.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembersihan lahan.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama.

Page 24: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 24 - 24 -1 - 24 -

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya

penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi

dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya

peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pembersihan lahan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan

dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan

perairan setempat.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan

membuat parit dan tanggul keliling.

b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk

mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembersihan lahan.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembersihan lahan.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi

penutup tanah pada bukaan lahan pembersihan lahan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi

proyek.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melaksanakan pembersihan lahan secara bertahap dan selektif sesuai

kebutuhan operasional.

Page 25: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 25 - 25 -1 - 25 -

b. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek dengan jenis pohon yang cepat tumbuh.

c. Segera melakukan rekondisi vegetasi pada lahan bekas proyek pada tahap

pasca-operasional proyek.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembersihan lahan.

6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama kegiatan pembersihan lahan.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Habitat Satwa Liar

1. Dampak Penting

Dampak terhadap habitat satwa liar adalah rusaknya habitat satwa liar di areal

tambang batubara.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap habitat satwa liar merupakan dampak lanjutan

degradasi vegetasi pada pembersihan lahan yang menyebabkan terganggunya

habitat satwa liar

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan jenis satwa liar pada areal pembangunan

jaringan jalan kebun yang termasuk dalam aspek biologi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Memasang plang/papan peringatan larangan berburu satwa liar pada hutan di

sekitar lokasi tambang.

b. Meningkatkan aktivitas patroli untuk mencegah perburuan satwa serta dapat

mengajukan tuntutan hukum pada siapa saja yang melanggarnya.

c. Memepertahankan dan menjaga vegetasi pada areal sempadan sungai agar

tidak terganggu.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada kawasan berhutan di sekitar

lokasi pembersihan lahan.

6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama kegiatan pembersihan lahan.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 26: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 26 - 26 -1 - 26 -

E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan

ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pembersihan lahan

menimbulkan resiko kecelakaan kerja

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta

tenaga medisnya.

b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan

kontiyu.

c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk

membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan

penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembersihan lahan.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pembersihan lahan.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.3.2. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Pucuk

A. Kualitas Udara Ambient

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan pengupasan

dan penimbunan tanah pucuk adalah terjadinya penurunan kualitas udara

ambien di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang dihasilkan

selama berlangsungnya pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.

Page 27: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 27 - 27 -1 - 27 -

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien melebihi

baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP No 41 Tahun

1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Melakukan penyiraman permukaan tanah pada lokasi-lokasi kegiatan yang

berpotensi menimbulkan tebaran debu yang berlebihan, yaitu lokasi pengupasan

dan penimbunan tanah pucuk, terutama pada saat cuaca terik.

5. Lokasi Pengelolaan

Pengendalian tebaran debu dilakukan di lokasi pengupasan dan penimbunan

tanah pucuk.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilakukan saat pengupasan dan penimbunan

tanah pucuk.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan, Dinas Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi

vegetasi akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.

2. Sumber Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya

lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah

pucuk.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas

gerusan air limpasan di permukaan tanah.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah

pucuk.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

Page 28: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 28 - 28 -1 - 28 -

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Sedimentasi

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap sedimentasi adalah peningkatan beban sedimen pada

badan perairan disekitar lokasi tapak pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen pada kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah pucuk merupakan dampak lanjutan dari

peningkatan laju erosi tanah di sekitar areal proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah tingkat pendangkalan saluran

air atau sungai di sekitar areal tambang.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Melakukan kegiatan pembersihan lahan secara terencana, selektif, bertahap

dan sesuai dengan arah kemajuan tambang

b. Membuat terasering pada bidang lahan dengan kemiringan > 15% dan

melakukan kegiatan revegetasi sesegera mungkin dengan menggunakan

legume cover crop dan fast growing spesies.

c. Menumpuk batang pohon dan cacahan tumbuhan yang merupakan sisa

pembersihan lahan pada daerah yang rawan erosi.

d. Melakukan perawatan terhadap parit dan kolam pengendap sedimen

(sediment trap) secara berkala dan berkesinambungan terutama saat musim

hujan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi area bukaan lahan tambang.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

D. Kesuburan Tanah

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kesuburan tanah pada kegiatan pengupasan dan

penimbunan tanah pucuk adalah terjadinya degradasi kesuburan tanah

Page 29: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 29 - 29 -1 - 29 -

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terjadinya degradasi kesuburan tanah akibat dari

kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak yang digunakan pada pemulihan kondisi kesuburan tanah

mengacu kepada harkat kesuburan tanah berdasarkan kriteria tingkat kesuburan

tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun 1983

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Pelaksanaan pengupasan tanah pucuk secara terencana dan bertahap sesuai

arah kemajuan penambangan.

b. Sesegera mungkin menghamparkan lapisan tanah pucuk pada areeal

reklamasi.

c. Mengurangi peluang terjadinya erosi pada areal reklamasi yang telah

dihampari tanah pucuk.

d. Memberikan perlakuan pemupukan dan pengapuran pada hamparan tanah

pucuk di areal reklamasi untuk meningkatkan ketersediaan hara tanaman.

e. Segera melakukan penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah

(LCC) dan tanaman pokok pada areal reklamasi lahan.

f. Melakukan perawatan dan pemupukan lahan reklamasi.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pengupasan dan

penimbunan tanah pucuk.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

E. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya

penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi

dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya

peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah

pucuk.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan

dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan

perairan setempat.

Page 30: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 30 - 30 -1 - 30 -

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan

membuat parit dan tanggul keliling.

b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk

mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.

c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor

dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.

d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang

minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang

tempat

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pengupasan dan

penimbunan tanah pucuk.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

F. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan

ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pengupasan dan

penimbunan tanah pucuk menimbulkan resiko kecelakaan kerja

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta

tenaga medisnya.

b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan

kontiyu.

c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk

membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan

penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.

Page 31: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 31 - 31 -1 - 31 -

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pengupasan dan penimbunan

tanah pucuk.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.3.3. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Penutup

A. Kualitas Udara Ambient

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan pengupasan

dan penimbunan tanah penutup adalah terjadinya penurunan kualitas udara

ambien di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang dihasilkan

selama berlangsungnya pengupasan dan penimbunan tanah penutup.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien melebihi

baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP No 41 Tahun

1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Melakukan penyiraman permukaan tanah pada lokasi-lokasi kegiatan yang

berpotensi menimbulkan tebaran debu yang berlebihan, yaitu lokasi pengupasan

dan penimbunan tanah penutup, terutama pada saat cuaca terik.

5. Lokasi Pengelolaan

Pengendalian tebaran debu dilakukan di lokasi pengupasan dan penimbunan

tanah penutup.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilakukan saat pengupasan dan penimbunan

tanah penutup.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan, Dinas Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Laju Erosi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya

lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah

penutup.

Page 32: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 32 - 32 -1 - 32 -

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi

vegetasi akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas

gerusan air limpasan di permukaan tanah.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan

proyek.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah

penutup.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Sedimentasi

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap sedimentasi pada kegiatan pengupasan dan

penimbunan tanah penutup adalah terjadinya peningkatan beban sedimen pada

badan perairan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen merupakan

dampak lanjutan dari peningkatan laju erosi tanah yang terjadi pada disposal

area.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah terjadinya peningkatan volume beban sedimen pada

badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Melakukan kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup secara

terencana, selektif, bertahap dan sesuai dengan arah kemajuan tambang.

b. Membuat parit-parit yang mengelilingi disposal area yang

menghubungkannya dengan sedimentrap.

Page 33: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 33 - 33 -1 - 33 -

c. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan kolam

sedimentrap secara rutin

d. Membuat kolam pengendapan (sedimentrap) dengan ukuran 95 x 115 x 3m

sebanyak 3 kolam yang terhubung dengan saluran drainase

e. Mengeruk material sedimen pada kolam sedmentrap secara periodik,

mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material

tersebut di areal back filling.

f. Segera mengembalikan tanah over burden ke lubang bekas galian tambang

(back filling).

g. Segera melaksanakan penanaman tanaman penutup (legume cover crop)

pada disposal area sebelum tanah dipindahkan ke area back filling.

h. Melakukan tindakan pengendalian erosi dengan membuat pengendali erosi

berupa teras-teras pada kemiringan lahan >15%.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi area lokasi pengupasan dan

penimbunan tanah penutup.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

D. Stabilitas Lahan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap stabilitas lahan pada kegiatan pengupasan dan

penimbunan tanah penutup adalah terjadinya ketidakstabilan lahan pada bidang

urugan di area tapak bangunan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap stabilitas lahan pada kegiatan pengupasan dan

penimbunan tanah penutup akibat proses cut & fill pada bidang urugan diarea

tapak proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah terjadinya perubahan morfologi lereng dan longsor

tanah pada area tapak proyek.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :

a. Melakukan pemadatan tanah pada disposal area.

b. Melakukan pengayaan jenis dan jumlah tanaman pada sempadan jalan

dengan pohon berakar dalam (tunjang) seperti akasia, dan lain-lain.

c. Melakukan pengaturan kemiringan dan pembuatan teras jenjang lokasi

bukaan tambang dan timbunan disposal area.

Page 34: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 34 - 34 -1 - 34 -

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi area bukaan lahan tambang dan

disposal area.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung

Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

E. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya

penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi

dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya

peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah

penutup.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan

dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan

perairan setempat.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan

membuat parit dan tanggul keliling.

b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk

mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah penutup.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pengupasan dan

penimbunan tanah penutup.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

Page 35: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 35 - 35 -1 - 35 -

D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan

ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pengupasan dan

penimbunan tanah penutup menimbulkan resiko kecelakaan kerja

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta

tenaga medisnya.

b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan

kontiyu.

c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk

membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan

penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pengupasan dan penimbunan

tanah penutup.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pengupasan dan penimbunan tanah penutup.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.3.4. Penambangan Batubara

A. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya

penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi

dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya

peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.

Page 36: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 36 - 36 -1 - 36 -

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan

dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan

perairan setempat.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan

membuat parit dan tanggul keliling.

b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk

mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.

c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor

dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.

d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang

minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang

tempat

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi penambangan batubara.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama penambangan batubara

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

B. Biota Perairan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terganggunya

biota perairan di sekitar badan sungai Merdeka.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah akibat dampak

lanjutan penurunan kualitas air permukaan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner

dengan H’ > 2,5.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Membuat kolam sedimen (95 x 115 x 5 m) sebanyak 3 kolam yang

terhubung dengan saluran drainase jalan tambang.

b. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan tambang dengan

membuat saluran drainase dan kolam pengendap (sedimentrap) di lokasi

tambang.

c. Memberikan perlakuan kimiawi air dengan bahan koagulan seperti tawas

untuk menekan bahan pencemar perairan.

Page 37: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 37 - 37 -1 - 37 -

d. Melakukan pengecekan kualitas air di sedimentrap agar tidak melebihi baku

mutu sebelum dikeluarkan kebadan perairan sungai.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi penambangan batubara.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama penambangan batubara

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan

ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan penambangan batubara

menimbulkan resiko kecelakaan kerja

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta

tenaga medisnya.

b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan

kontiyu.

c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk

membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan

penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembangunan penambangan

batubara.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

penambangan batubara.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas Tenaga

Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

Page 38: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 38 - 38 -1 - 38 -

5.3.5. Pengangkutan Batubara

A. Kualitas Udara Ambien

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kualitas udara pada kegiatan pengangkutan batubara

adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambien.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap kualitas udara adalah peningkatan kadar debu

akibat dari gesekan roda kendaraan dengan permukaan jalan.

3. Tolok Ukur Dampak

a. Baku mutu kandungan debu di udara sebesar 0,23 mg/m3 (Baku Mutu Udara

Ambien) berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian

Pencemaran Udara.

b. Ambang batas debu di tempat kerja sebesar 3 mg/m3 berdasarkan SK

MENAKER Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas Debu di

Tempat Kerja.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melakukan pengerasan jalan dengan agregat khusus.

b. Mengatur kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 40 km/jam.

c. Menekan sekecil mungkin tebaran debu di udara sewaktu pelaksanaan

kegiatan pengangkutan batubara dengan melakukan penyiraman permukaan

badan jalan di sepanjang ruas jalan tambang secara intensif.

d. Mengurangi kecepatan unit angkutan saat melintasi areal ladang yang

berpenghuni atau terdapat aktivitas petani.

e. Segera mengganti material rapuh di permukaan badan jalan dengan material

baru.

f. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan jalan angkut batubara secara

rutin.

g. Memelihara tumbuhan yang tidak terganggu dan pengayaan tanaman yang

berjarak rapat dan berdaun lebar terutama pada daerah yang berdekatan

dengan pemukiman penduduk dan persimpangan jalan umum.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup adalah sepanjang jalan angkut batubara.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup adalah selama berlangsungnya pengangkutan

batubara PT Agung Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan, Dinas Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 39: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 39 - 39 -1 - 39 -

B. Lalulintas Darat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap lalulintas darat adalah munculnya gangguan lalulintas

darat pada ruas jalan dan perpotongan jalan angkut batubara dengan jalan umum

pada kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap lalulintas darat adalah akibat perlintasan

berulang-ulang unit pengangkut batubara (dump truck) di ruas jalan dan lokasi

perpotongan jalan angkutan batubara dengan jalan raya saat berlangsungnya

kegiatan pengangkutan batubara.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak dari adanya gangguan lalulintas umum adalah tingkat

kemacetan kendaraan pada ruas jalan yang dilalui dari adanya pengangkutan

batubara dari areal tambang ke stockpile.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menempatkan petugas khusus pada lokasi perpotongan jalan yang mengatur

perlintasan peralatan konstruksi.

b. Mendahulukan melintas bagi kendaraan umum yang lewat di perpotongan

dengan jalan angkutan batubara.

c. Memasang rambu jalan di bagian hulu dan hilir dari lokasi crossing.

d. Memberikan penerangan yang cukup di perpotongan jalan pada saat malam

hari.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang ruas jalan yang dilalui dan

perpotongan jalan angkut batubara dengan jalan umum pada kegiatan

pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pengangkutan

batubara dari areal tambang ke stockpile.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Kesehatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan

batubara dari stockpile kepelabuhan khusus batubara adalah munculnya resiko

gangguan kesehatan penduduk setempat yang beraktivitas di sekitar lokasi

proyek.

Page 40: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 40 - 40 -1 - 40 -

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kesehatan masyarakat merupakan dampak

lanjutan akibat dari penurunan kualitas udara ambien dan penurunan kualitas

air.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap kesehatan masyarakat adalah adanya penderita

silikosis kronis yang diderita penduduk kampung di sekitar kegiatan

pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Memberikan bantuan pengobatan apabila terdapat penduduk yang menderita

gejala silikosis.

b. Melakukan kerja sama dengan pihak Puskesmas Kecamatan untuk

menanggulangi kemungkinan munculnya gangguan gejala (silikosis).

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup terhadap gangguan kesehatan masyarakat

pada areal kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya

kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Keselamatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan

batubara adalah munculnya resiko terhadap keselamatan masyarakat pengguna

jalan umum

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap keselamatan masyarakat merupakan dampak

lanjutan munculnya gangguan lalulintas darat

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap keselamatan masyarakat adalah kecelakaan

lalulintas yang membahayakan keselamatan jiwa masyarakat saat berlangsungnya

kegiatan pengangkutan batubara

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Menempatkan petugas khusus yang mengatur perlintasan unit angkutan

batubara pada lokasi perpotongan jalan tambang dengan jalan umum.

b. Memberikan penerangan yang cukup pada malam hari di lokasi perpotongan

jalan angkutan batubara dengan jalan umum.

Page 41: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 41 - 41 -1 - 41 -

c. Membuat dan memasang rambu-rambu lalulintas jalan pada titik-titik

persimpangan jalan angkutan batubara dengan jalan umum.

d. Menyiapkan unit gerak cepat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan

lalulintas

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup terhadap gangguan kesehatan masyarakat

pada areal kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat :

a. Resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan

pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.

b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan

kerja.

c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat

pengoperasian alat berat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti

helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,

baju safety dan sarung tangan.

b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan

sanksi bagi yang melanggar.

c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.

d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan

pada malam hari.

e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan

berkesinambungan.

f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan

bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan

penanganannya.

Page 42: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 42 - 42 -1 - 42 -

g. Menghentikan pekerjaan sementara saat terjadi cuaca buruk (hujan lebat dan

atau angin kencang).

h. Mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi.

i. Menggunakan operator yang berpengalaman untuk mengoperasikan alat-alat

berat.

j. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan pengangkutan

batubara dari areal tambang ke stockpile.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi pengangkutan batubara

dari areal tambang ke stockpile.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pengangkutan

batubara dari areal tambang ke stockpile.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten

Kutai Kartanegara.

5.3.6. Pengolahan dan Penimbunan Batubara

A. Kualitas Udara Ambien

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap penurunan kualitas udara adalah terjadinya penurunan

kualitas udara ambien (peningkatan debu) di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak yang menimbulkan dampak penurunan kualitas udara ambient

adalah tebaran debu halus batubara yang dihasilkan saat prosesing pada unit

crushing plant.

3. Tolak Ukur Dampak

a. Kandungan debu di udara sebesar 0,23 mg/m3

(Baku Mutu Udara Ambient)

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang

Pengendalian Pencemaran Udara.

b. Nilai ambang batas debu di tempat kerja sebesar 3 mg/m3

berdasarkan SK

MENAKER Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas Debu di

Tempat Kerja.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Batubara diolah dalam kondisi lembab untuk mengurangi tebaran debu saat

pengolahan.

b. Pada saat cuaca panas, timbunan batubara diupayakan dalam kondisi lembab

dengan melakukan penyiraman air sebanyak 25% dari total timbunan

batubara.

c. Pengayaan jumlah dan jenis tanaman berdaun lebar pada buffer zone lokasi

pengolahan batubara.

Page 43: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 43 - 43 -1 - 43 -

d. Melakukan penanaman tanaman penghijauan pada lokasi pengolahan

batubara.

e. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan terhadap tanaman pada lokasi

pengolahan dan buffer zone-nya.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di areal pengolahan dan

penimbunan batubara.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pengolahan

dan penimbunan batubara.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kualitas air pada kegiatan pengolahan dan

penimbunan batubara adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan di

sekitar areal lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kualitas air mengakibatkan terbentuknya air

asam tambang yang berasal dari timbunan batubara.

3. Tolok Ukur Dampak

a. SK MEN-LH No. 113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi

Usaha dan atau Kegiatan pertambangan batubara.

b. PP RI Nomor 82 Tahun 2001 (kelas I dan II) Tentang Pemantauan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Membuat saluran drainase di sekeliling areal stockpile, yang bertujuan untuk

melokalisir air tirisan dari timbunan batubara.

b. Membuat sedimentrap untuk menampung dan mengolah air dari saluran

drainase sebelum dialirkan ke badan perairan disekitar lokasi pengolahan &

penimbunan batubara. sedimentrap dibuat sebanyak 2 (samping kanan dan

kiri), untuk 1 unit sedimentrap terdiri unit 3 kolam, dengan ukuran 1 unit

kolam 48 m x 35 m x 3 m.

c. Menanam tumbuhan air seperti enceng gondok disekitar lokasi proyek.

d. Memberi perlakuan kimiawi air dengan koagulan seperti tawas atau kapur

pada sedimentrap untuk menekan kemasaman air.

e. Melakukan treatment/pemeliharaan sedimentrap dan saluran drainase.

Page 44: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 44 - 44 -1 - 44 -

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pengolahan dan penimbunan

batubara.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama operasional tambang batubara PT Agung Paser Naraya Utama

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Kebisingan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kebisingan pada kegiatan pengolahan dan

penimbunan batubara adalah peningkatan kebisingan disekitar areal genset.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kebisingan merupakan akibat suara yang

ditimbulkan oleh mesin genset.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah Baku mutu kebisingan di lingkungan kerja SK.

MENAKER No. 51 Tahun 1999 yaitu sebesar 85 dB (A).

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melaksanakan pemeliharaan dan mesin genset secara rutin untuk

mengurangi kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin tersebut.

b. Melakukan revegetasi dengan tingkat kerapatan tinggi di sekitar rumah

genset dan bengkel untuk meminimalisir tingkat kebisingan yang dihasilkan.

c. Membuat dan memperkaya buffer zone dengan tanaman yang bersifat

meredam suara agar tingkat kebisingan yang mencapai pemukiman

penduduk semakin menurun.

d. Struktur rumah genset dibangun dari beton serta menggunakan genset

bertipe silent agar tingkat kebisingan yang dihasilkan lebih rendah.

e. Menjaga performa mesin genset dan membuat cerobong asap genset minimal

3,50 meter dari permukaan tanah.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup terhadap kebisingan adalah pada areal sekitar

kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

pengolahan dan penimbunan batubara.

7 Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 45: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 45 - 45 -1 - 45 -

D. Biota Perairan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terganggunya

biota perairan di sekitar badan sungai Merdeka.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah akibat dampak

lanjutan penurunan kualitas air permukaan.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner

dengan H’ > 2,5.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Membuat saluran drainase di kiri dan kanan jalan tambang dengan ukuran

lebar atas 1 m, lebar bawah 0,8 m kedalaman 1,4 m.

b. Membuat kolam sedimen (95 x 115 x 5 m) sebanyak 3 kolam yang

Pemberian tawas sebagai koagulan dilakukan pada kolam I dan II.

Pemberian tawas dilakukan dengan cara menebarkan bahan koagulan

sebanyak 0,25-0,50 kg dalam 1 m3. Sementara pada kolam III dipasang

pintu air untuk mengontrol kualitas air yang akan dilepaskan ke perairan

(sungai).

c. Melakukan pengecekan kualitas air sedimentrap agar tidak melebihi baku

mutu sebelum dikeluarkan kebadan perairan sungai

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi areal pengolahan dan penimbunan batubara.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama areal pengolahan dan

penimbunan batubara

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat :

a. Resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan

pengolahan dan penimbunan batubara.

b. Resiko kecelakaan kerja akibat terkena rebahan pohon saat proses brushing

berlangsung.

c. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan

kerja.

Page 46: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 46 - 46 -1 - 46 -

d. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat

pengoperasian alat berat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan

kecelakaan yang terjadi.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti

helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,

baju safety dan sarung tangan.

b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan

sanksi bagi yang melanggar.

c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.

d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan

pada malam hari.

e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan

berkesinambungan.

f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan

bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan

penanganannya.

g. Menghentikan pekerjaan sementara saat terjadi cuaca buruk (hujan lebat dan

atau angin kencang).

h. Mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi.

i. Menggunakan operator yang berpengalaman untuk mengoperasikan alat-alat

berat.

j. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan pengolahan dan

penimbunan batubara.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi pengolahan dan

penimbunan batubara.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pengolahan dan

penimbunan batubara.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten

Kutai Kartanegara.

5.3.7. Pemuatan dan Pengapalan Batubara

A. Kualitas Air Permukaan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kualitas air permukaan pada kegiatan pemuatan dan

pengapalan batubara adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan di

sekitar areal lokasi proyek.

Page 47: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 47 - 47 -1 - 47 -

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kualitas air adalah ceceran butiran lembut

batubara dan oli dari ponton yang jatuh dan memasuki badan sungai.

3. Tolok Ukur Dampak

a. SK MEN-LH No. 113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi

Usaha dan atau Kegiatan pertambangan batubara

b. PP RI Nomor 82 Tahun 2001 (kelas I dan II) Tentang Pemantauan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melakukan kegiatan bongkar muat batubara secara hati-hati dan seksama

sehingga tidak terjadi ceceran batubara yang tumpah ke badan perairan.

b. Memberikan peralatan tambahan pada bagian bawah conveyor belt yang

berguna melokalisir ceceran batubara dari conveyor saat proses pemuatan

batubara ke ponton.

c. Membuat parit keliling area stockyard yang berukuran lebar permukaan 100

cm, lebar dasar 75 cm, kedalaman 80 cm dan menghubungkannya ke unit

sediment trap melalui parit keliling area terminal khusus.

d. Melakukan pengerukan pada badan perairan sekitar pemuatan dan pengapalan

batubara secara berkala.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi terminal khusus transito batubara.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaaan lingkungan hidup dilakukan selama proses pemuatan dan

pengapalan batubara.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Biota Perairan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap lalulintas perairan pada kegiatan pemuatan dan

pengapalan batubara adalah terjadinya gangguan kelancaran lalulintas perairan

di sekitar lokasi pelabuhan.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap lalulintas perairan pada kegiatan pemuatan

dan pengapalan batubara adalah akibat manuver keberangkatan dan kedatangan

ponton batubara.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah terganggunya kelancaran lalulintas di perairan.

Page 48: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 48 - 48 -1 - 48 -

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang adanya rencana kegiatan

pemuatan dan pengapalan batubara.

b. Memberikan penerangan pada cuaca buruk atau malam hari yang memadai

pada area pelabuhan.

c. Memasang rambu-rambu di daerah hulu dan hilir lokasi rencana area

pemuatan dan pengapalan batubara.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilaksanakan di lokasi area pelabuhan (jetty).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama penambangan batubara

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara

5.3.8. Aktifitas Bengkel dan Genset

A. Kebisingan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap kebisingan pada kegiatan aktivitas bengkel dan genset

adalah peningkatan kebisingan disekitar areal genset.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap kebisingan merupakan akibat suara yang

ditimbulkan oleh mesin genset.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah Baku mutu kebisingan di lingkungan kerja SK.

MENAKER No. 51 Tahun 1999 yaitu sebesar 85 dB (A).

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melaksanakan pemeliharaan dan mesin genset secara rutin untuk mengurangi

kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin tersebut.

b. Melakukan revegetasi dengan tingkat kerapatan tinggi di sekitar rumah genset

dan bengkel untuk meminimalisir tingkat kebisingan yang dihasilkan.

c. Membuat dan memperkaya buffer zone dengan tanaman yang bersifat

meredam suara agar tingkat kebisingan yang mencapai pemukiman penduduk

semakin menurun.

d. Struktur rumah genset dibangun dari beton serta menggunakan genset bertipe

silent agar tingkat kebisingan yang dihasilkan lebih rendah.

e. Menjaga performa mesin genset dan membuat cerobong asap genset minimal

3,50 meter dari permukaan tanah.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup terhadap kebisingan adalah pada areal sekitar

kegiatan mesin genset.

Page 49: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 49 - 49 -1 - 49 -

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan

penambangan batubara PT Agung Paser Naraya Utama

7 Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat:

a. Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah kecelakaan kerja

akibat pengoperasian genset.

b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan

kerja.

c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat

pengoperasian alat berat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas kecelakaan

kerja yang terjadi serta kebisingan.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti

helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,

baju safety dan sarung tangan.

b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan

sanksi bagi yang melanggar.

c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.

d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan

pada malam hari.

e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan

berkesinambungan.

f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan

bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan

penanganannya.

g. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi pengoperasian genset.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan penambangan

batubara.

Page 50: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 50 - 50 -1 - 50 -

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.3.9. Corporate Social Responsibility (CSR)

A. Sikap dan Persepsi masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah terbentuknya

sikap dan persepsi yang bersifat positif pada masyarakat setempat terhadap

PT APNU.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah

pemberian bantuan pada masyarakat baik dalam bidang pendidikan, sosial

maupun ekonomi.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak adalah jumlah dan persentase masyarakat yang mendukung

usaha/kegiatan pertambangan batubara PT APNU.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Merealisasikan rencana program CSR yang telah disusun dan bekerja sama

dengan aparat pemerintahan/Kelurahan setempat sebagai bentuk kepedulian

perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya.

b. Memberikan bantuan sosial kepada Kampung-kampung yang terdapat di

sekitar lokasi proyek, meliputi bantuan pendidikan, fasilitas umum,

keagamaan dan pelayanan kesehatan.

c. Mengakomodasi aspirasi dan keinginan masyarakat setempat

d. Memberikan akses pemasaran hasil bumi para petani yang berasal dari

penduduk sekitar untuk pemenuhan kebutuhan karyawan PT APNU.

e. Melaksanakan kegiatan CSR sesuai dengan kemampuan perusahaan dan

kebutuhan daerah yang akan diberdayakan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi penambangan batubara.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan penambangan

batubara.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 51: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 51 - 51 -1 - 51 -

5.4. Tahap Pasca Operasi

5.4.1. Rasionalisasi Tenaga Kerja (PHK)

A. Lapangan Pekerjaan

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap lapangan kerja pada kegiatan rasionalisasi tenaga

kerja adalah hilangnya lapangan pekerjaan bagi penduduk di sekitar lokasi

proyek.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap hilangnya lapangan kerja akibat adanya PHK

(pemutusan hubungan tenaga kerja).

3. Tolok Ukur Dampak

a. Jumlah tenaga kerja lokal yang terkena pemutusan hubungan kerja.

b. Besarnya pesangon yang diberikan kepada tenaga kerja lokal yang terkena

pemutusan hubungan kerja.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melakukan pemberian pesangon yang memadai dan sesuai peraturan yang

berlaku (UMK) Kutai Kartanegara kepada seluruh karyawan yang di PHK.

b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk mempersiapkan diri para

pekerja lokal untuk mendapatkan lapangan kerja atau lapangan usaha

alternatif jauh hari sebelum pelasanaan rasionalisasi tenaga kerja.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup adalah kantor manajemen perusahaan PT Agung

Paser Naraya Utama

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan saat berlangsungnya kegiatan

rasionalisasi tenaga kerja.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.4.2. Demobilisasi Peralatan

A. Lalulintas Darat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap lalulintas darat adalah munculnya gangguan lalulintas

darat pada ruas jalan dan jalan umum pada kegiatan demobilisasi peralatan dan

material.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap lalulintas darat adalah akibat perlintasan

berulang-ulang unit pengangkut peralatan di ruas jalan dan jalan raya saat

berlangsungnya kegiatan demobilisasi peralatan dan material.

3. Tolok Ukur Dampak

Page 52: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 52 - 52 -1 - 52 -

Tolok ukur dampak dari adanya gangguan lalulintas umum adalah tingkat

kemacetan kendaraan pada ruas jalan yang dilalui dari adanya demobilisasi

peralatan dan material.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Menempatkan petugas khusus pada lokasi perpotongan jalan yang mengatur

perlintasan peralatan konstruksi.

b. Mendahulukan melintas bagi kendaraan umum yang lewat di perpotongan

dengan jalan yang dilalui pada saat mobilisasi peralatan dan material.

c. Memasang rambu jalan di bagian hulu dan hilir dari lokasi crossing.

d. Memberikan penerangan yang cukup di perpotongan jalan pada saat malam

hari.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang ruas jalan yang dilalui

dengan jalan umum pada kegiatan pada saat demobilisasi peralatan dan material.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pada saat demobilisasi

peralatan dan material.

7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Keselamatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap keselamatan masyarakat adalah munculnya gangguan

terhadap keselamatan masyarakat.

2. Sumber Dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap gangguan keselamatan masyarakat adalah

munculnya resiko keselamatan jiwa masyarakat yang beraktivitas di sekitar

lokasi kegiatan proyek.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak keselamatan masyarakat adalah frekuensi dan intensitas

terjadinya kecelakaan lalulintas.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Memasang rambu navigasi keselamatan pelayaran di sekitar lokasi proyek.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak Instansi Perhubungan setempat.

5. Menyiapkan unit gerak cepat dengan segala kelengkapannya untuk

mengantisifasi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

6. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 53: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 53 - 53 -1 - 53 -

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang areal yang dilalui

pada kegiatan demobilisasi peralatan dan material dan zona pendaratan

peralatan dilokasi proyek.

7. Waktu Pelaksanan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan demobilisasi

peralatan dan material berlangsung.

8. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan akibat kerja.

2. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat:

a. Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah kecelakaan kerja

akibat mobilisasi peralatan dan material.

b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan

kerja.

c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat

pengoperasian alat berat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas kecelakaan

kerja yang terjadi serta kebisingan.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti

helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,

baju safety dan sarung tangan.

b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan

sanksi bagi yang melanggar.

c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.

d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan

pada malam hari.

e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan

berkesinambungan.

f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan

bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan

penanganannya.

g. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 54: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 54 - 54 -1 - 54 -

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi demobilisasi peralatan

dan material.

6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan demobilisasi peralatan

dan material.

7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

5.4.3. Reklamasi dan Revegetasi Lahan

A. Kesuburan Tanah

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap kesuburan tanah adalah terjadinya perbaikan

kesuburan tanah di sekitar tapak proyek.

2. Sumber dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap perbaikan kondisi kesuburan akibat dari

kegiatan reklamasi dan revegetasi.

3. Tolok Ukur Dampak

Pada pemulihan kondisi kesuburan tanah mengacu pada harkat kesuburan tanah

berdasarkan kriteria tingkat kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun

1983.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melaksanakan wastedump secepat dan seefisien mungkin sesuai kemajuan

arah kegiatan penambangan.

b. Pengaturan pola timbunan tanah dan wastedump dimana tanah penutup

ditempatkan di bagian bawah dan tanah pucuk di atasnya diusahakan tidak

tercampur.

c. Membuat bangunan pengendali erosi (terasering, dll) pada bidang lahan

dengan kemiringan 15 - 17 % untuk mengendalikan/meminimalkan proses

pengikisan (erosi) tanah pucuk.

d. Segera memberikan perlakuan pemupukan dan pengapuran pada hamparan

tanah pucuk untuk meningkatkan ketersediaan hara tanaman bagi tanaman

revegetasi.

e. Segera melakukan penanaman cover crop diantara tanaman revegetasi pada

areal hamparan tanah pucuk.

f. Segera melakukan penanaman tanaman revegetasi.

g. Melakukan perawatan tanaman revegetasi dan perlakuan pemupukan secara

periodik untuk meningkatkan kesuburan dan daya dukung tanah terhadap

pertumbuhan tanaman revegetasi.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan adalah bekas areal lokasi penambangan PT Agung Paser

Naraya Utama yakni Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 55: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 55 - 55 -1 - 55 -

Selama berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang dilakukan

oleh PT Agung Paser Naraya Utama

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Vegetasi

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya perbaikan

vegetasi pada bukaan lahan bekas tambang batubara.

2. Sumber dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap perbaikan vegetasi akibat kegiatan reklamasi

dan revegetasi.

3. Tolok Ukur Dampak

Tujuan pengelolaan adalah untuk memperbaiki jumlah populasi dan komposisi

vegetasi pada lahan bekas bukaan tambang.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Reklamasi dan revegetasi lahan dilaksanakan sesuai dengan Kep. MENHUT

Nomor : 146/Kpts.II/1994 Tentang Pedoman Reklamasi Bekas Tambang

Dalam Kawasan Hutan.

b. Melaksanakan revegetasi secara bertahap

c. Pemasangan papan nama kawasan reklamasi berukuran 120 cm x 80 cm, cat

dasar putih dan tulisan berwarna hitam dan meningkatkan aktivitas patroli

untuk mencegah pengrusakan kawasan reklamasi.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan adalah bekas areal lokasi penambangan PT Agung Paser

Naraya Utama yakni Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang dilakukan

oleh PT Agung Paser Naraya Utama

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

C. Habitat satwa liar

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap habitat satwa liar pada kegiatan pembangunan fasilitas

penunjang adalah migrasi kembalinya satwa liar di sekitar areal proyek.

2. Sumber dampak Penting

Page 56: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 56 - 56 -1 - 56 -

Sumber dampak merupakan dampak lanjutan akibat perbaikan vegetasi alami

pada reklamasi dan revegetasi lahan bekas areal tambang PT APNU

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap migrasi satwa liar adalah jumlah dan jenis satwa

liar yang bermigrasi kembali ke lokasi bekas areal tambang.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Memasang plang/papan peringatan larangan berburu satwa liar pada hutan di

sekitar lokasi reklamasi dan revegetasi bekas areal tambang.

b. Meningkatkan aktivitas patroli untuk mencegah perburuan satwa serta dapat

mengajukan tuntutan hukum pada siapa saja yang melanggarnya.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan adalah bekas areal lokasi penambangan PT Agung Paser

Naraya Utama yakni Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang dilakukan

oleh PT Agung Paser Naraya Utama

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

D. Lapangan usaha

1. Jenis Dampak

Dampak penting terhadap lapangan usaha adalah terciptanya lapangan usaha

masyarakat.

2. Sumber dampak Penting

Sumber dampak penting terhadap lapangan usaha masyarakat akibat kegiatan

reklamasi & revegetasi

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap lapangan usaha masyarakat adalah jumlah unit

usaha jasa dan perdagangan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan para

pekerja PT APNU.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melakukan penawaran terbuka khusus untuk kelompok usaha dari masyarakat

setempat untuk pelaksanaan kegiatan revegetasi yang meliputi kegiatan

pengadaan bibit tanaman revegetasi, penanaman, pemeliharaan dan

pemupukan pada areal reklamasi lahan.

b. Memberikan bantuan permodalan kepada kelompok usaha yang terpilih untuk

melaksanakan pekerjaan revegetasi areal reklamasi lahan.

c. Memberikan kesempatan bagi lembaga usaha masyarakat untuk bekerja sama

dengan pihak perusahaan dalam pengadaan bibit untuk kebutuhan reklamasi

dan revegetasi.

Page 57: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 57 - 57 -1 - 57 -

d. Memberikan kesempatan kepada lembaga-lembaga usaha dan perekonomian

masyarakat yang telah ada untuk berpartisipasi khususnya dalam penyediaan

jasa untuk kebutuhan perusahaan.

e. Membantu tumbuhnya lembaga usaha-usaha baru

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan adalah Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang dilakukan

oleh PT Agung Paser Naraya Utama

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

E. Pendapatan masyarakat

1. Jenis Dampak

Dampak penting yang dipantau adalah peningkatan pendapatan masyarakat yang

bersifat positif terhadap kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan

2. Sumber Dampak

Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan

reklamasi dan revegetasi lahan merupakan dampak lanjutan dari terbukanya

kesempatan berusaha masyarakat

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap pendapatan masyarakat adalah peningkatan

pendapatan masyarakat yang termasuk dalam aspek sosial ekonomi

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan

a. Memberdayakan seoptimal mungkin potensi tenaga kerja dari penduduk

sekitar proyek.

b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan

jenjang pekerjaan bagi pekerja local

c. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha pertukangan setempat untuk

bermitra dengan perusahaan.

5. Lokasi Pengelolaan

Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di lokasi kegiatan proyek.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan

reklamasi dan revegetasi lahan.

7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas

Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.

Page 58: BAB V Pertambangan Batubara

UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 58 - 58 -1 - 58 -

5.4.4. Pengalihan Fungsi Lahan

A. Fungsi Lahan

1. Jenis Dampak

Dampak lingkungan hidup terhadap fungsi lahan akibat dari kegiatan pengalihan

fungsi lahan pasca operasi adalah terjadinya pengalihan fungsi lahan menjadi

fasilitas publik.

2. Sumber dampak Penting

Sumber dampak terhadap fungsi lahan adalah penyerahan lahan proyek kepada

pemerintah dan dimanfaatkan bagi kepentingan umum dan perekonomian

masyarakat setempat.

3. Tolok Ukur Dampak

Tolok ukur dampak terhadap fungsi lahan adalah perubahan fungsi lahan sebagai

fasilitas publik dan perekonomian masyarakat.

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Melaksanakan rehabilitasi lahan tapak bekas proyek pada tahap pasca-

operasi.

b. Memperbaiki beberapa fasilitas bekas proyek yang akan dijadikan fasilitas

publik.

c. Menyerahkan seluruh luasan areal bekas proyek dan beberapa fasilitas bekas

proyek yang masih layak kepada Pemerintah Daerah untuk difungsikan bagi

kepentingan publik.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan adalah areal lahan yang digunakan oleh PT Agung Paser

Naraya Utama yakni Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Saat berlangsungnya kegiatan pengalihan fungsi lahan yang dilakukan oleh

PT Agung Paser Naraya Utama

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup

adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Kelurahan

Sungai Merdeka Kecamatan Semboja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.