31 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Penulis menggunakan hasil penelitian pada Bab ini untuk menjawab masalah pada Bab I yaitu bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru IPS IPS di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen 1 Salatiga. A. Hasil Temuan peran Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas guru IPS di SMA Kristen 1 Salatiga 1. Peran Kepala Sekolah Sebagai Edukator a. Pengembangan Kurikulum dan Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai edukator untuk fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Melakukan sosialisasi dan memberlakukan bagi guru IPS menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap (penyusunan kaldik, silabus, prota, promes, RPP, penilaian dan evaluasi analisis). Ditemukan ada beberapa guru mengambil perangkat seperti, silabus, prota, promes, RPP, penilaian dan evaluasi analisis dari pihak lain tanpa mengembangkan sendiri. Pemecahan masalah yang dilakukan oleh Kepala Sekolah adalah meninjau langsung perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru IPS pada setiap awal semester. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
31
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Penulis menggunakan hasil penelitian pada Bab ini untuk menjawab
masalah pada Bab I yaitu bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas guru IPS IPS di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen 1 Salatiga.
A. Hasil Temuan peran Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas
guru IPS di SMA Kristen 1 Salatiga
1. Peran Kepala Sekolah Sebagai Edukator
a. Pengembangan Kurikulum dan Kegiatan Belajar Mengajar di
Sekolah
Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai edukator untuk fokus
terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Melakukan sosialisasi dan memberlakukan bagi guru IPS menyusun perangkat
pembelajaran secara lengkap (penyusunan kaldik, silabus, prota, promes, RPP,
penilaian dan evaluasi analisis). Ditemukan ada beberapa guru mengambil
perangkat seperti, silabus, prota, promes, RPP, penilaian dan evaluasi analisis dari
pihak lain tanpa mengembangkan sendiri. Pemecahan masalah yang dilakukan
oleh Kepala Sekolah adalah meninjau langsung perangkat pembelajaran yang
disusun oleh guru IPS pada setiap awal semester.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
32
sebagai berikut; dalam pengembangan kurikulum sudah dilakukan dengan baik.
Kepala sekolah selalu memberikan arahan dan sosialisasi untuk penyusunan
silabus, prota, promes, RPP dalam satu tahun. Penyusunan silabus, prota, promes
dan RPP berdasar kalender akademik yang dikeluarkan kurikulum. Selain member
sosialisasi, kepala sekolah juga selalu memantau kinerja guru.
b. Memfasilitasi dan Mendorong Para Guru IPS agar Kegiatan Belajar
Mengajar dapat Berjalan Efektif dan Efisien.
Kepala SMA Kristen 1 Salatiga telah melakukan perannya sebagai
edukator dalam memfasilitasi dan mendorong para guru IPS agar kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan efektif dan efisien, yaitu menyedikan saran prasarana
serta fasilitas pembelajaran yang memadai seperti; buku-buku referensi, LCD,
laptop, jaringan internet, software pembelajaran, berbagai cd interaktif,
laboratorium penunjang. Menerapkan sistem pembelajaran moving class untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran serta untuk menghindari
tingkat kejenuhan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; sebagai edukator dalam memfasilitasi dan mendorong para guru
IPS agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien sudah
dilakukan dengan baik. Kebutuhan akan buku referensi guru, siswa, diberikan
kepala sekolah sesuai dengan kebutuhan. Kepala sekolah dibantu waka sarana dan
33
prasarana dalam memfasilitasi kelas secara lengkap. Menerapkan moving class
dan tidak macet, moving class berjalan dengan lancar.
2. Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajerial
a. Menyusun Perencanaan Sekolah/ Madrasah untuk Berbagai
Tingkatan Perencanaan.
Peran sebagai manajerial yang dilakukan Kepala SMA Kristen 1 Salatiga,
yaitu melaksanakan rapat kerja tahunan dengan mengevaluasi segala bentuk
kegiatan yang telah berjalan. Melaksanakan Rapat kerja tahunan untuk
mengevaluasi segala bentuk kegiatan yang telah berjalan, merancang dan
memprogram kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun kedepan.
Serta didalamnya Kepala SMA Kristen 1 Salatiga bersama-sama guru dan
personil sekolah merancang program jangka pendek maupun jangka panjang dan
disusun secara bersama-sama dengan seluruh personil sekolah termasuk di
dalamnya rapat pembagian tugas untuk menyusun job description.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai manajerial sudah
dilakukan dengan baik. Sebelum rapat kerja, kepala sekolah mengadakan
prareker. Kepala sekolah dan guru bersama-sama menyusun program jangka
pendek dan program jangka panjang.
34
3. Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator
a. Mengalokasikan Anggaran yang Memadai bagi Upaya Peningkatan
Kompetensi Guru IPS
Mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan
kompetensi guru IPS yang dilakukan oleh Kepala SMA Kristen 1 Salatiga yaitu
mengalokasikan anggaran khusus dalam APBS melalui bidang kurikulum dengan
mengelola administrasi keuangan (keluar masuknya uang) menggunakan buku
Kas Umum, Kas BOS, dll. Serta menyusun laporan keuangan yang perlu dibuat
yang terdiri atas (1) laporan perkembangan keuangan serta (2) laporan realisasi
penggunaan dana.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; dalam mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya
peningkatan kompetensi guru IPS sudah dilakukan dengan baik oleh kepala
sekolah SMA Kristen 1 Salatiga. Alokasi yang diberikan untuk guru akan
dialokasikan di APBS, akan dipertanggungjawabkan bendahara di dalam
pemanfaatan anggaran yang sudah digunakan. Setiap tahun ada laporan keuangan
dalam raker.
35
b. Pengelolaan Pengajaran bagi Upaya Peningkatan Kompetensi Guru
IPS
Sebagai peran administrator yang dilakukan Kepala SMA Kristen 1
Salatiga yaitu mewajibkan setiap guru IPS untuk berperan aktif dalam kegiatan
forum ilmiah seperti; MGMP, Bintek, Workshop/ lokakarya, seminar. . Hal ini
berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran dalam rangka
meningkatkan kinerja guru. Melaksanakan musyawarah guru mata pelajaran
secara internal kurang maksimal, mengingat tuntutan beban kerja guru minimal 24
jam pelajaran. Hambatan ini di atasi dengan penyelenggaraan in house training
(IHT) oleh rekan sejawat yang lebih berkompeten.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; sebagai administrator sudah dilakukan dengan baik. Kepala
sekolah selalu mengikut sertakan guru dalam kegiatan MGMP, Bintek, Workshop/
lokakarya, seminar, baik tingkat kota, propinsi maupun nasional.
4. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
a. Merencanakan Program Supervisi Akademik Dalam Rangka
Peningkatan Profesionalisme Guru IPS.
Kepala SMA Kristen 1 Salatiga melakukan identifikasi terhadap guru IPS
sebagai dasar penempatan urutan prioritas supervisi, menyusun program supervisi
yang berisi tentang; dasar atau landasan hukum, latar belakang supervisi, tujuan
36
supervisi, sasaran supervisi, agenda atau jadwal pelaksanaan supervisi. Menyusun
program pemantauan dan tindak lanjut. Merencanakan supervisi ini, dapat
diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru IPS dalam melaksanakan
pembelajaran. Supervisi yang akan dilakukan kepala sekolah yaitu supervisi
akademik dan supervise administrasi.
b. Melaksanakan Supervisi Akademik Terhadap Guru IPS dengan
Menggunakan Pendekatan dan Teknik Supervisi yang Tepat
Berbagai teknik dapat digunakan supervisor dalam membantu guru
meningkatkaan situasi belajar mengajar yang baik, Kepala SMA Kristen 1
Salatiga melaksanakan supervisi kepada guru IPS berdasarkan program supervisi
yang telah disusun, dan menggunakan pendekatan yaitu dengan cara tidak
langsung atau tanpa pemberitahuan lebih dulu (tidak adanya temu awal). Adapun
Prosedur supervisi kelas dalam beberapa tahap: 1. Tahap persiapan: menyiapkan
instrumen dan jadwal kunjungan kelas. 2. Tahap pelaksanaan: observasi kelas. 3.
Tahap pelaporan: identifikasi hasil kunjungan kelas, dan analisis hasil supervisi. 4.
Tahap tindak lanjut: diskusi mencari solusi bersama, sosialisasi hasil kunjungan
kelas, dan komunikasi khusus dengan guru.
c. Menindaklanjuti Hasil Supervisi Akademik Terhadap Guru IPS
Dalam Rangka Peningkatan Profesionalisme Guru IPS.
Kepala Sekolah dalam menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap
guru IPS dalam rangka peningkatan profesionalisme guru IPS yaitu dengan
37
Menetapkan anggaran untuk merealisasikan tindak lanjut, Bekerjasama dengan
bidang-bidang terkait untuk melaksanakan tindak lanjut supervisi, dan
Melaksanakan evaluasi terhadap realisasi tindak lanjut melalui program inservice-
training dan upgrading terhadap guru IPS akan dapat memberikan perbaikan
mutu pengetahuan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; sebagai supervisor sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah
memantau setiap guru dalam administrasi (RPP ) dan pembelajaran. Kepala
sekolah melakukan pengecekan administrasi ( silabus, RPP, daftar nilai ).
Supervisi dilakukan secara mendadak, dari hasil supervisi akan diketahui : media
yang dipergunakan, sarana prasarana pendukung, situasi dalam kelas. Kepala
sekolah akan melakukan evaluasi setelah supervisi.
5. Peran Kepala Sekolah Sebagai Leader
a. Kepemimpinan yang Berorientasi pada Tugas
Kepemimpinan Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai pemimpin
berorientasi pada tugas yaitu melaksanakan visi dan misi sekolah, berdasarkan
permendiknas No. 13/ 2007. Artinya kepemimpinan Kepala SMA Kristen 1
Salatiga adalah kepemimpinan Visioner yaitu melaksanakan tugas dan mampu
mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam upaya mencapai visi yang telah
ditentukan.
38
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; sebagai pemimpin berorientasi pada tugas yaitu melaksanakan
visi dan misi sekolah sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah selalu
mengelola sumber daya guna mencapai visi misi.
b. Kepemimpinan yang Memiliki Kepribadian yang Teladan
Sebagai pemimpin yang memiliki kepribadian yang teladan Kepala SMA
Kristen 1 Salatiga selalu bertindak sesuai norma-norma dan aturan yang berlaku,
berusaha memberikan teladan dalam seluruh aspek kehidupan yaitu dengan
Sebagai pemimpin yang memiliki kepribadian yang teladan Kepala SMA Kristen
1 Salatiga selalu bertindak sesuai norma-norma dan aturan yang berlaku, berusaha
memberikan teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Datang ke sekolah lebih
awal dari guru dan siswa. Hal ini dilakukan agar guru dan siswa termotivasi untuk
tidak datang ke sekolah terlambat. Berperan sebagai pereda konflik, menuntun
dan menemukan jalan keluar yang terbaik bagi konflik-konflik yang ada
disekolah. Konflik yang terjadi baik antar guru maupun antar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; sebagai pemimpin yang memiliki kepribadian yang teladan sudah
dilakukan dengan baik. Kepala sekolah selalu datang ke sekolah lebih awal dari
39
guru yang lain, cara mengajar, cara berpakaian, administrasi dari kepala sekolah
patut dijadikan teladan,
6. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim Kerja
a. Kepala Sekolah Memotivasi Guru IPS
Memotivasi guru adalah peran kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja
yang dilakukan oleh Kepala SMA Kristen 1 Salatiga yaitu memberikan dukungan
secara terus menerus melalui berbagai kegiatan motivasi sebelum guru
melaksanakan kegiatan PBM melalui breafing pagi atau awal, dan siang setelah
pulang sekolah. Mendatangkan motivator baik dari interprener ataupun motivator
dari diknas yang dilaksanakan pada 1 bulan atau 2 bulan sekali, dengan tema
motivator yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam memotivasi guru
IPS sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah setiap hari melakukan breafing
dan menyampaikan informasi.
40
b. Kepala Sekolah Menjelaskan Tujuan Kegiatan Perlu Disusun dengan
Jelas dan Diinformasikan Kepada para Guru agar Guru Mengetahui
Tujuan Bekerja, para Guru dapat Dilibatkan Dalam Penyusunan
Tujuan Tersebut
Kepala sekolah menjelaskan tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan
jelas dan diinformasikan kepada para guru IPS sehingga mereka mengetahui
tujuan dia bekerja, melalui rapat kerja akhir bulan setiap bidang untuk menyusun
program kegiatan yang dilengkapi dengan tujuan kegiatan, sasaran kegiatan,
waktu pelaksaan serta anggaran yang nantinya hasil kegiatan tersebut dievaluasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam menjelaskan tujuan
kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas sudah dilakukan dengan baik.
Disampaikan oleh kepala sekolah pada saat raker.
c. Kepala Sekolah Memotivasi Guru IPS dari Setiap Pekerjaannya
Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa meningkatkan kinerja guru IPS
adalah dengan menyediakan fasilitas pendukung yang memadai tentang bidang
studi IPS. Misalnya Kepala SMA Kristen 1 Salatiga menyediakan fasilitas bagi
guru sejarah dengan memberikan media pembelajaran keluar sekolah seperti
kunjungan ke museum di daerah sekitar salatiga atau luar kota salatiga. Bagi guru
geografi Kepala SMA Kristen 1 Salatiga memberikan kesempatan untuk
41
pembelajaran keluar sekolah dengan kunjungan ke badan meteorologi, bahkan
bagi guru ekonomi dan sosiologi dengan memberikan kesempatan belajar di luar
sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam memotivasi guru
IPS dari setiap pekerjaannya sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah
menyediakan fasilitas bagi guru untuk pembelajaran outdor, tergantung pada mata
pelajaran.
d. Kepala Sekolah Dalam Memenuhi Kebutuhan Sosio-Psiko-Fisik Guru
IPS
Memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru IPS yang dilakukan Kepala
SMA Kristen 1 Salatiga yaitu dengan menyediakan program berbagai jenis
kegiatan sosial seperti perkunjuangan bagi guru yang sakit hingga masuk rumah
sakit dan didokan bersama guru dan karyawan, biston rutin yang dilaksanakan
setiap akhir bulan biasanya digabung dengan rapat rutin akhir bulan, wisata
keluarga guru-guru dan karayawan SMA Kristen 1 Salatiga yang sering
dilaksanakan pada akhir tahun di tempat wisata kuar kota, merayakan hari besar
bersama-sama dengan keluarga guru dan karyawan SMA Kristen 1 Salatiga di
sekolah, menyediakan fasilitas olah raga bagi guru yang berminat di bidang olah
raga seperti basket, senam, futsal, badminton, adapun jadwal ditentukan sendiri-
42
sendiri sesuai kesepakatan bersama. Menyediakan fasilitas bermain musik yaitu
studio musik yang kedap suara, dan membentuk koperasi simpan pinjam bagi
guru dan karyawan SMA Kristen 1 Salatiga. Koperasi ini sangat membantu bagi
guru yang membutuhkan bantuan di bidang keuangan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam memenuhi
kebutuhan sosio-psiko-fisik guru IPS sudah dilakukan dengan baik. Kepala
sekolah dan guru melakukan kunjungan bagi guru yang sakit hingga masuk rumah
sakit dan didokan bersama guru dan karyawan, biston rutin yang dilaksanakan
setiap akhir bulan biasanya digabung dengan rapat rutin akhir bulan, wisata
keluarga guru-guru dan karayawan SMA Kristen 1 Salatiga.
7. Peran Kepala Sekolah Sebagai Kewirausahaan
a. Guru Bekerja Keras
Usaha Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam menumbuhkan kerja keras
guru IPS yaitu dengan menumbuhkan sense of belonging memberikan
rekomendasi kepada setiap guru dan karyawan untuk dapat meminjam kredit di
bank yang ditunjuk oleh Yayasan. Membuka koperasi wirausaha sekolah yang
dijalankan oleh guru seperti penyediaan alat fotocopy, kantin yang dikelola oleh
guru dan karyawan.
43
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti
melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian
hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah
sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai kewirausahaan
sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah akan merekomendasikan ke Bank
jika guru memerlukan dana, adanya koperasi dengan istilah koperasi simpan
pinjam “ SKRISA “, mempermudah bagi guru untuk pinjam dengam bunga
rendah, dimana kepala sekolah sebagai ketua.
Berdasarkan temuan hasil penelitian dari wawancara dengan kepala
sekolah dan 2 guru IPS serta 2 guru non IPS, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuh peran kepala sekolah yaitu peran kepala sekolah sebagai edukator,
manajerial, administrator, supervisor, leader, pencipta iklim kerja dan
kewirausahaan telah dilaksanakan dengan baik oleh Kepala SMA Kristen 1
Salatiga.
44
B. Pembahasan Peran Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas
guru IPS IPS di SMA Kristen 1 Salatiga
Bagian ini menjelaskan mengenai pembahasan atas temuan yang telah
digambarkan dengan menggunakan landasan teori pada Bab II.
1. Peran Kepala Sekolah Sebagai Edukator
a. Pengembangan Kurikulum dan Kegiatan Belajar Mengajar Di
Sekolah
Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai edukator untuk fokus
terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kepala sekolah melakukan sosialisasi dan memberlakukan bagi guru IPS
menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap (penyusunan kadik, silabus,
prota, promes, RPP, penilaian dan evaluasi analisis. Memberlakukan kepada guru
IPS dalam KBM harus masuk kelas sesuai dengan jadwal mengajar, masuk kelas
tepat waktu, pemberian materi sesuai dengan RPP, penggunaan media
pembelajaran.
Menurut R. Gunawan Sudarmanto seorang guru yang profesional harus
mau merancang dan membuat perangkat pembelajaran yang
diperlukan. Perangkat pembelajaran tidak dapat ditembak begitu saja dari
belakang meja tanpa adanya analisis kondisi sekolah. Ketika merancang dan
membuat perangkat pembelajaran maka seorang guru harus memahami kondisi
sekolah tempat mengajarnya. Dengan cara demikian maka pembelajaran yang
dilaksanakan sangat sesuai dengan kondisi warga belajar dan penunjangnya.36
36 R. Gunawan Sudarmanto. Profesionalitas Guru Kaitan Pemetaan SK-KD, Silabus, dan
Analisis SK-KD untuk Pengembangan Bahan Ajar dan Media.