Top Banner

of 24

Bab IV Tabanan 2

Mar 08, 2016

Download

Documents

qavc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • BAB IV

    ANALISA WILAYAH PERKOTAAN TABANAN

    4.1. Analisis Wilayah yang Lebih Luas

    dalam penyusunan rencana tata ruang kesinambungan suatu daerah dengan

    lain memiliki posisi yang penting dalam perencanaan. Hal ini berhubungan dengan

    suatu kondisi dasar yang lebih luas dimana setiap aspek regional berpengaruh

    secara langsung ke wilayah local. Analisis dengan wilayh lingkup yang lebih luas

    mempunyai keluaran hubungan apa saja yang terjadi sehingga dapat memajukan

    dan memaksimalkan perencanaan di wilayah local, yaitu perkotaan kecamatan

    Tabanan.

    4.2. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik

    Lahan pada kawasan/wilayah perencanaan merupakan Sumber Daya Alam

    yang memilki Keterbatasan dalam menampung kegiatan manusia dalam

    pemanfaatannya. Banyak contoh kasus kerugian ataupun korban yang disebablkan

    oleh ketidaksesuian pengunaan lahan yang melampaui kapasitasnya. Untuk itu,

    perlu dikenali sedini mungkin karakteristik fisik suatu wilayah maupun kawasan

    yang dapat dikembangkan untuk dimanfaatkan oleh aktifitas manusisa. Adapun

    analisa yang harus dilakukan untuk aspek fisik sendiri yaitu sebagai berikut :

    4.2.1. Analisa Kondisi Fisik

    ! Topografi

    Aspek topografi menggambarkan kelerengan dari suatu wilayah.

    Dilihat dari keadaan topografinya Kecamatan Tabanan terletak

    pada ketinggian __________ di atas permukaan laut dan terletak

    pada kelerengan yang datar ______. Ketinggian daratan di Kota

    Tabanan berkisaran antara ______diatas permukaan laut (dpl).

    Tabel

    Analisa Kelerengan Kecamatan Tabanan

  • ! Geologi

    Aspek geologi ini menjelaskan tentang kondisi batuan di suatu

    wilayah dan untuk Kecamatan Tabanan sendiri merupakan

    daratan ____________|

    ! Jenis Tanah

    Aspek ini menggambarkan tentang keadaan atau jenis tanah yang

    terdapat di Kecamatan Tabanan. Untuk jenis tanah yang terdapat

    di Kecamatan Tabanan sendiri yaitu, ___________

    ! Hidrologi

    Aspek hidrologi merupakan gambaran tentang permukaan air

    tanah dan pengunaan air pada suatu wilayah. Untuk Kecamatan

    Tabanan sendiri aspek hidrologinya sudag cukup baik, karena

    banyak penduduk sudang menggunakan PDAM, selain itu juga

    ada yang menggunakan sumur gali. Disamping itu Kecamatan

    Tabanan pun dialiri oleh sungai Yeh Gangga dan saluran irigasi.

    Klimatologi

    Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh iklim, keadaan

    topografi dan pertemuan arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah

    hujan beragam antar waktu. Curah hujan yang ada di kecamatan

    Tabanan ___________.

    4.2.2. Analisa Kemampuan Lahan

    Analisis ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran tingkat

    kemampuan lahan untuk dikembangkan sebagai perkotaan, sebagai

    acuan bagi arahan-arahan kesesuaian lahan pada tahap analisis

    berikutnya. Data-data yang dibutuhkan meliputi peta-peta hasil

    analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) yang meliputi :

    ! SKL Morfologi

    Kondisi morfologi Kecamatan Tabanan sendiri beradapa pada

    kelerengan _______ yang artinya kemampuan lahan yang dimiliki

    berdasarkan morfologinya rendah. Ini berarti tanahnya datar dan

    mudah dikembangan sebagai tempat permukimann dan budi daya.

    ! SKL Kemudahan Dikerjakan

  • Wilayah Kecamtan Tabanan teletak pada kelerangan yang relative

    datar sehingga sangat mudah untuk dijangkau.

    ! SKL Kestabilan Lereng

    Ketabilan lereng Kecamatan Tabanan sangat tinggi karena kondisi

    kelerengannya sendiri datar yang artinya bahwa lahan yang ada di

    Kecamatan Tabanan sangat aman untuk dipergunakan sebagai

    kawasan budidaya baik perumahan ataupun peruntukan lahan

    lainnya.

    ! SKL Kestabilan Pondasi

    Kestabilan pondasi artinya kondisi lahan/wilayah yang

    mendukung stabil atau tidaknya suatu hubungan atau kawasan

    terbangun. SKL ini diperlukan untuk memperkirakan jenis

    pondasi wilayah terbangun.

    Wilayah Kecamatan Tabanan termasuk dalam kriteria daya

    dukung dan kestabilan pondasi yang tinggi. Kestabilan pondasi

    tinggi artinya wilayah tersebut akan stabil untuk pondasi

    bangunan apa saja atau untuk segala jenis pondasi.

    ! SKL Untuk Drainase

    Di Kecamatan Tabanan sering terjadi adanya genangan-genangan

    air, terlebih lagi stelah hujan deras. Hal ini dikarenakan

    permukaan tanah yang relative datar sehingga air tidak mudah

    mengalir bahkan sulit untuk mengalir. Dan satuan kemampuan

    lahan untuk Kecamatan Tabanan sendiri termasuk dalam kriteria

    SKL drainase ________.

    ! SKL Terhadap Erosi

    Erosi berarti mudah atau tidaknya lapisan tanah terbawa air atau

    angina. Erosi tinggi berarti lapisan tanah mudah terkelupas dan

    terbawa oleh angin dan air. Erosi rendah berarti lapisan tanah

    sedikit terbawa oleh angina dan air. Tidak ada erosi berarti lapisan

    tanah sedikit terbawa oleh angin dan air. Tidak ada erosi berarti

    tidak ada pengelupasan lapisan tanah dan Kecamatan Tabanan

    termasuk dalam kriteria tidak erosi karena wilayahnya yang

    relative datar.

  • _____________

    ! SKL Pembuangan Limbah

    SKL pembuangan limbah adalah tingkatan untuk memperlihatkan

    wilayah tersebut cocok atau tidak sebagai lokasi pembuangan.

    Sedangkan wilayh Kecamatan Tabanan sangat mendukung untuk

    dijadikan tempat pembuangan limbah.

    ! SKL Terhadap Bencana Alam

    Kecamatan Tabanan memiliki kelerengan yang _______________

  • Peta 4.1 : Analisa Kemampuan Lahan

  • 4.2.3 Analisa Kesesuaian Lahan

    Maksud kesesuaian lahan adalah kesesuaian lahan pengunaan lahan

    berdasarkan skor yang telah ditentukan/standar untuk mengetahui

    bentang alam yang digunakan sebagai kawasan budidaya maupaun

    kawasan non budidaya.

    Sesuai SK MENTAN No.837 Tahun 1980, parameter yang digunakan

    untuk kesesuaian lahan ini adalah :

    1. Instesitas Curah Hujan

    Merupakan rata-rata curah hujan dalam mm setahun di suatu

    tempat di bagi dengan rata-rata jumlah hari hujan setahun di

    tempat bersangkutan. Untuk nilai skor untuk cuh hujan sebagai

    berikut :

    ! Kelas I (sangat rendah) : Intensitas cuha hujan hujannya 0-

    13,6 mm/hari

    ! Kelas II (rendah) : Intensitas curah hujannya 13,6-20,7

    mm/hari

    ! Kelas III (sedang) : Intensitas curah hujannya 20,7-22,7

    mm/hari

    ! Kelas IV (tinggi) : Intensitas curuh hujannya 22,7-34,8

    mm/hari

    ! Kelas V (sangat tinggi) : Intensitas curuh hujannya >34,8

    mm/hari

    Kecamatan Tabanan memiliki intensitas curah hujan

    ________

    2. Kelerengan Lahan

    Kecamatan Tabanan terletak pada kelerengan yang datar

    ________. Berikut merupakan klasifikasi kelerengan lahan :

    ! Kelerengan kelas I (datar) : 0-8 %

    ! Kelerengan kelas II (landau) : 8-15 %

    ! Kelerengan kelas III (agak curam) : 15-25 %

    ! Kelerengan kelas IV (curam) : 25-45 %

    ! Kelerengan kelas V (sangat curam) : >45%

    3. Kepekaan Terhadap Erosi

  • Jenis tanah suatu wilayah juga akan berpengaruh pada

    kepekaan suatu lahan terhadap adanya suatu erosi. Jenis tanah

    yang terdapat di Kecamatan Tabanan ________

    ! Kelas I (rendah/tidak peka) : Aluvial, tanah glei,

    planosol, hidromorf kelabu dan laterit air tanah.

    ! Kelas II (sedang/agak peka) : Latosol, regosol

    ! Kelas III (tinggi/kurang peka) : kambisol, mediteran,

    tanah brown forest, non calcic brown.

    ! Kelas IV (sangat tinggi/peka) : Vertisol, andosol,

    grumosol, laterit, podsol dan podsolik.

    ! Kelas V (amat sangat tinggi/sangat peka) : Litosol,

    organosol, rendzina, regosol.

    4.2.4. Analisa Daya Tampung Lahan

    Analisa daya tamping penduduk maksimun bertujuna untuk

    mengetahui daya tamping maksimum suatu wilayah perencanaan

    terhadap jumlah pneduduk. Metode yang digunakan dalam

    menganalisa daya tamping ini dengan perbandingan unit untuk rumah

    kecil, sedang dan besar adalah 6:3:1. Adapun asumsi yang digunakan

    dalam menganalisis daya tamping adalah sebagi berikut :

    a. Luas kavling eksisting tipe besar 200m2 , tipe sedang 80 m2,

    dan tipe kecil 50 m2 maka totalnya 330 m2.

    b. Lahan yang dibutuhkan untuk fungsi RTH berdasarkan standar

    PU yaitu 30% dari total wilayah perencana.

    c. Luas lahan yang dibutuhkan untuk fungsi prasarana dan sarana

    70%. Yang dibagi lagi untuk fungsi sarana khususnya

    permukiman/perumahan 60%, maka yang terisisa adalah 40%

    untuk sarana dan prasarana diluar fungsi

    permukiman/perumahan.

    Adapun analisa daya tampung Kecamatan Tabanan adalah

    sebagai berikut :

  • a. Rumah Terbuka Hijau

    b. Sarana Prasarana

    c. Perumahan

    d. Daya Tampung

    : 30 % x 1094 Ha = 328,2 Ha

    : 1094 Ha 328,2 Ha = 765,8 Ha

    : 40% x 756,8 Ha = 306,32 Ha

    : 765,8 Ha 306,32 Ha= 459,48 Ha (4.594.800

    m2)

    : 4.594.800m2: 330 m2

    :13.924 m2

    : (13.924 x 0.6) x 6= 50.126 Jiwa

    : (13.924 x 0.3) x 6 = 25.063,2 Jiwa

    : (13.924 x 0.1) x 6 = 8.354 Jiwa

    Berdasarkan hasil analisa daya tampung Kecamatan Tabanan

    diatas deng luas wilayah layak bangun _______ dapat

    diketahui bahwa wilayah Kecamatan Tabanan yang mampu

    menampung fasilitas perumahan yaitu _____, untuk kavling

    besar ______, kavling sedang ______ dan kavling kecil_____.

  • Peta 4.2 : Fungsi Kesesuian Lahan/Kawasan

  • Peta 4.3: Kawasan Konservasi

  • 4.3. Analisa Sosial Budaya

    Sebagaian besar penduduk di Kecamatan Tabanan merupakan suku Bali.

    Keberadaan dari dominannya suku ini mempengaruhi hal-hal yang penting dalam

    kebudayaan, kehidupan sosial dan kebiasaan hidup masyarakatnya. Adat istiadat

    dan kebudayaan ini dapat diamati dari adanya adat dan budaya masyarakat yang

    masih dipertahankan di wilayah perencanaan yang menonjolkan budaya Bali. Adat

    dan budaya ini menyebabkan hubungan sosial diantara masyarakat menjadi lebih

    erat, dimana hubungan kekeluargaan masih tetap di utamakan dan ditinjolkan.

    Kondisi ini juga didukung dengan karakteristik persebaran penduduknya yang

    cenderung mengelompok pada permukiman umum/perkampungan, dimana jarak

    antar rumah yang satu denga yang lainnya cenderung berdekatan, sehingga

    hubungan antar manusianya menjadi lebih akrab. Hubungan sosial terbukti dengan

    adanya kegiatan gotong royong antar masyarakat dalam pembangunan sarana dan

    prasarana permukiman, kerja bakti maupun kegiatan ronda. Selainya itu juga

    terdapat sejumlah kecil perkumpulan seperti kelompok tani, kelompok usaha

    ternak, PKK, dan lain semestinya.

    Selain sistem sosial budaya termaksudkan diatas, terdapat juga faktor agama

    yang mempengaruhi kebiasaan hidup masyarakat di dalam wilayah perencanaan

    Kecamatan Tabanan. Adapun berdasarkan faktor agama, di Kecamatan Tabanan

    sebagian besar masyarakat memeluk agama Hindu. Hal tersebut bisa dilihat dari

    data Kecamatan Dalam Angka maupun hasil survey primer. Dari hasil survey dapat

    dibuktikan dengan banyaknya Pura yang tersebar di 7 desa. Berdasarkan latar

    belakang agama ini nantinya akan menimbulkan adat dan kebiasaan masyarakat

    yang lainnya, seperti ________.

    Partisipasi masyarkat juga menggunakan faktor penting yang perlu dibangun

    dan dikembangkan da;am upaya pemanfaatan ruang. Hal ini berkaitan dengan

    keterbitan masyarakat dalam suatu wilayah. Indicator yang digunankan adalah

    berdasarkan karakteristik sosial budaya, dimana dalam pengembangan suatu

    wilayah diperlukan juga sosialisasi kepada masyakarat sehingga dalam

    perencaannya tidak bertengan dengan norma atau adat istiadat masyarkat setempat.

    Berdasarkan indicator-indikator tersebut, karakteristik sosisal budaya masyarakat di

    wilayah perencanaan adalah sebagai berikut :

    " Norma yang berlaku

  • Norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat umumnya berupa

    norma agama, norma kesusilaan dan norma kemasyakarat lainnya.

    Norma agama umumnya diatur untuk mengatur hubungan kekerabatan

    antar manusia dengan Tuhannya serta hubungan manusia yang satu

    dengan manusia yang lainnya. Sedangkan norma kesusilaan dan norma

    kemasyarakat umumnya mengatur hubungan manusia dengan manusia

    yang lainnya, dalam kehidupan rumah tangga, bertetangga,

    berorganisasi, mengatur hubungan antara yang muda dengan yang tua,

    dan sebaliknya, antar pemimpin dan bawahannya serta antar sesame

    sebagi makhluk ciptaan Tuhan. Norma-norma tersebut merupakan

    pedoman alami yang digunakan oleh seluruh masyarakat.

    " Adat istiadat yang masih berlaku

    Adat istiadat yang masih berlaku dimasyarakat ini tidak terlepas dari

    kebudayaan Bali, karena mayoritas penduduk merupakan etnis Bali.

    Kesamaan etnit yang dimiliki penduduk memudahksn mereka untuk

    bergual antara satu dengan lainnya, sehingga menimbulkan keakraban

    antar masyarakatnya. Adapun perwujudan dan adat istiadat di

    masyrakat umumnya ditunjukan dalam bentuk kegiatan maupun acara

    seperti acara ritual perkawinan dan kematian. Adat istiadat yang masih

    berlaku ini perlu dipertahankan dilestarikan, sehingga tidak merubah

    karakteristik dan budaya asli masyarakat.

    " Jenis lembaga/organisasi yang diikuti masyrakat

    Lembaga/organisasi yang diikuti oleh masyrakat di wilayah

    perencaanan antara lain berupa organisasi Ibu PKK, kelompok tani,

    kelompok usaha masyarakat dan diperuntukan bagi masyarakat itu

    sendiri. Melalui aktifitas organisasi ini masyarakat dapat meningkatkan

    hubungan sosialnya serta produktifnya. Adanya lembaga atau organisasi

    masyarakat ini perlu dikembangkan sebagai fasilitator pemerintah

    dalam berhubungan dengan masyarakat, terutama dalam hal

    pengembangan wilayah.

    " Tokoh masyarakat yang dihormati

    Dalam hidup bermasyarakat umumnya terdapat beberapa orang yang

    diangggap sebagai paling paham mengenai urusan agama maupun

  • kemasyarakatan, seperti pendeta ataupun pemangku adat. Tokoh seperti

    ini umumnya dihormati dan disegani oleh masyarakat.

    " Sistem kegotongroyongan

    Sistem kegotongroyongan masyarakat di wilayah perencanaan masih

    tergolong erat. Hal ini terlihat dari adanya aktifitas ronda maupun kerja

    bakti dalam membangun sarana permukiman. Dalam hal ini sikap

    kegotongroyongan perlu ditingkatkan untuk menunjang kenyamanan

    hidup masyarakat.

    4.3.2. Sosial

    Kependudukan adalah salah satu komponen yang penting dalam

    merencanakan suatu kota. Dengan adanya kependudukan maka

    perputaran arus barang dan arus ruang akan menjadi keseimbangan.

    Analisis kepndudukan yang dilakukan adalah mencakup tingkat

    pertumbuhan penduduk dan proyeksi jumlah penduduk untuk tahun-

    tahun yang akan datang.

    Analisa kependudukan bertujuan untuk mengetahui proyeksi

    penduduk di Kabupaten Tabanan beserta mengetahui pertumbuhan

    penduduk setiap tahunnya, apakah kabupaten tersebut terjadi

    peningkatan penduduk atau sebaliknya, hal ini bertujuan untuk

    menciptakan pertumbuhan dan penyebaran penduduk yang merata dari

    tahun ketahun.

    4.3.2.1. Analisa Pertimbuhan Penduduk

    Untuk merencanakan pembangunan teknis yang sesui

    dengan kebutuhan masyarakat maka perlu dilakukan

    proyeksi penududuk tahun-tahun mendatang. Diaman

    jangka dan skala waktu proyeksi diambil dengan jarak 20

    tahun terhitung dari tahun 2014. Untuk mengetahui proyeksi

    jumlah penduduk 20 tahun mendatang, maka digunakan

    rumus berikut.

    Untuk Analisa Proyeksi jumlah penduduk di 7 desa

    Kecamatan Tabanan digunakan metode eksponensial. Hal

    ini di karenakan jumlah penduduk stabil dan terus

  • mengalami kenaikan. Untuk lebih lengkapnya dapat pada

    tabel dibawah ini.

    Tabel

    Analisa Tingkat Pertumbuhan Penduduk No Tahun Jumlah Penduduk

    (Jiwa)

    Tingkat Pertumbuhan

    1 2010 44.791 0.00

    2 2011 45.046 0.00569

    3 2012 47.476 0.05394

    4 2013 47.849 0.00785

    5 2014 48.100 0.00524

    Rata-rata 0.07272

    Rumus pertumbuhan penduduk =

    AwalPenduduk

    AwalPendudukAkhirPenduduk

    Metode Ekponesial

    Keterangan :

    Pn : Jumlah Penduduk yang di cari r : Rata-rata Pertumbuhan

    Po : Jumlah penduduk awal n : Interval tahun

    Tabel

    Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Tabanan

    Tahun 2014-2034

    No Desa/Kelurahan Proyeksi penduduk 2014 2019 2024 2029 2034

    1 Bongan

    2 Gubug

    3 Dauh Peken

    4 Delod Peken

    5 Dajan Peken

    6 Subamia

    7 Denbantas

    4.3.2.2. Analisa Kepadatan Penduduk

    Pn#=#Po#(#1#+#r)#n#

  • Analisa kepadatan penduduk sangat

    diperlukan untuk mengetahui tingkat kepadatan

    penduduk pda masa yang akan datang. Dari hasil

    analisa kepadatan penduduk di dapat pertambahan

    penduduk setiap 5-20 tahun mendatang dari tahun

    2014-2034. Untuk memperoleh data kepadatan

    penduduk penduduk dapat diketahui dari jumlah

    penduduk di bagi luas area. Rumus yang digunakan

    adalah sebagi berikut :

    Selain itu juga proyeksi penduduk ini dpaat di

    jadikan sebagi pembantu dalam penempatan

    proyeksi fsilitas pda rencana ke depan. Berikut ini

    adalah tabel hasil analisa penduduk tahun 2014-

    2034.

    Tabel

    Proyeksi Jumlah Kepadatan Penduduk per Desa

    Tahun 2014-2034

    No Desa/Kelurahan Luas Desa (Ha)

    Kepadatan Penduduk

    2014 2019 2024 2029 2034 1# Bongan 445 # # # # #2# Gubug 512 # # # # #3# Dauh Peken 449 # # # # #4# Delod Peken 448 # # # # #5# Dajan Peken 464 # # # # #6# Subamia 238 # # # # #7# Denbantas 515 # # # # #

    Kepadatan(Penduduk(= Jumlah(Penduduk(Tahun(EksistingLuas(Wilayah

  • 4.3.2.3. Analisa Proyeksi Penduduk Menurut Umur

    Analsisa penduduk umur bertujuan untuk mengetahui

    jumlah penduduk produktif dan nini produktif serta untuk

    mengetahui proyeksi jumlah penduduk menurut tingkat

    pendidikan. Untuk mengetahui proyeksi jumlah penduduk

    menurut umur terlebih dahulu menghitung prosentase

    jumlah penduduk tiap kelompok umur dalam lima tahun

    terakhir.

    Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase

    jumlah penduduk adalag sebagi berikut :

    Setelah mendapatkan prosentase penduduk menurut

    umur di atas, selanjutnya dapat memproyeksi jumlah

    penduduk menurut umur 20 tahun ke depan, dengan

    menggunakan rumus :

    Keterangan :

    Pn = Jumlah Penduduk Proyeksi

    Pu = Rata rata Prosentase Penduduk Menurut Umur

    " Analisa Proyeksi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

    Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan

    perkembangan suatu daerah dan juga mempengaruhi kemajuan

    daerah tersebut.

    Proyeksi jumlah penduduk menurut usia sekolah bertujuan untuk

    mengetahui jumlah penduduk menurut kelompok usia pendidikan

    pada masa yang akan datang. Dalam memproyeksikan jumlah

    penduduk menurut usia sekolah menggunakan metode kuatitatif yang

    menghitung jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dari data

    Prosentase)Jumlah)Penduduk)=))Penduduk)Kelompok)Umur)Tahun)n))Penduduk)Tahun)n)

    )Penduduk)yang)Dicari)=))Pn)X)Pu)

  • jumlah penduduk menurut umur dan didasarkan pada standar usia

    sekolah. Adapun rumusnya, yaitu sebagai berikut :

    Tabel

    Potensi-Masalah Aspek Sosial Kependudukan

    4.4. Analisa Ekonomi Regional

    Perekonomian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui komoditi mana

    yang akan dikembangkan di sector Kecamatan Tabanan untuk menentukan sector

    ekonomi basis (ekspor) dan non-basis. Selain itu perekonomian dapat d igunakan

    untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi yang lebih tinggi (Kota Bali)

    merupakan tolok ukur perkembangan suatu wilayah.

    Semakin tinggi tingkat perekonomian suatu wilayah, maka akan semakin

    cepat pula perkembangannya. Di Kecamatan Tabanan terdapat beberapa jenis

    perekonomian, yaitu pertanian, peternakan. Untuk analisa Perekonomian di

    Kecamatan Tabanan menggunakan metode Location Quotient (LQ).

    Setelah di dapat perekonomian yang hasil Location Quotient (LQ) lebih

    dari satu dibuat pohon industry untuk mengembangkan potensi yang ada di

    Kecamatan Tabanan.

    4.4.1. Pertanian

    Proyeksi)Penduduk)Usia)TK)(53)6)Tahun))2/5)x)kelompok)umur)5)39)tahun)

    Proyeksi)Penduduk)usia)SD)(63)12)Tahun))(4/5) x) kelompok) umur) 53) 9) tahun)) +) (3/5) x) kelompok) umur) 10) ) 14)

    tahun)) Proyeksi)Penduduk)usia)SMP)(133)15)Tahun))

    (2/5)x)kelompok)umur)10))14)tahun))+)(1/5)x)kelompok)umur)15))19)tahun))

    Proyeksi)Penduduk)usia)SMA)(163)18)Tahun))3/5)x)kelompok)umur)15))19)tahun)#

  • Tabeel

    Jumlah Pertanian

    Kecamatan Tabanan tahun 2014

    Sumber : KDA Kecamatan Tabanan 2014

    " Dari hasil analisa Location Quotient (LQ)

    Yaitu teknis analisis untuk mengetahui kemampuan suatu daerah dalam

    sektor kegiatan tertentu. Dengan formula :

    Tabel

    Analisa LQ Pertanian Kecamatan Tabanan Jenis#Komoditi# Padi#Sawah#LQ# 1.46#

    Sumber : Hasil Analisa

    Dimana :

    vi = Jumlah produksi atau tenaga kerja industri i di wilayah

    peneliti

    vt = Jumlah produksi atau tenaga kerja total di wilayah peneliti

    Vi = Jumlah produksi atau tenaga kerja industri i di wilayah yang

    lebih luas (regional)

    No Desa/Kelurahan Padi

    Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Rata2 Produksi (ton)

    1 Bongan 464 464 2755.7

    2 Gubug 407 466 2767.6

    3 Dauh Peken 168 168 997.8

    4 Delod Peken - - -

    5 Dajan Peken 44 44 243.7

    6 Subamia 206 206 1223.4

    7 Denbantas 391 391 2239.0

    Jumlah 1.680 1.725 9.004

    vi#/#vt#LQ#=# vi#/#vt#

  • Vt = Jumlah produksi atau tenaga kerja industri total di wilayah

    yang lebih luas (regional).

    Dapat di ambil kesimpulan bahwa : ________________

    4.4.2. Peternakan

    Tabel Jumlah Produksi Peterkanan

    Kecamatan Tabanan

    No Desa/Kelurahan

    Jenis Ternak Jenis Ungah Sapi (Eko

    r)

    Kambing

    (Ekor)

    Babi (Ekor)

    Kelinci (Ekor)

    Ayam Ras

    Petelor (Ekor)

    Ayam Ras

    Pedaging (Ekor)

    Ayam buras (Ekor)

    Itik (Ekor

    )

    1 Bongan 711 - 1116 - - 6000 4948 2100 2 Gubug 104 13 592 - 3000 3000 3452 100 3 Dauh Peken 91 34 137 - - - 1942 10 4 Delod Peken 50 - 166 - 2000 - 1716 30 5 Dajan Peken 131 22 295 20 - - 2891 20 6 Subamia 160 7 265 - - 20.000 2350 200 7 Denbantas 162 12 1189 100 20.000 41.000 3670 300

    Jumlah

    1409 88 3760 120 25.000 70.000 20.969 2.760

    Sumber : KDA Kecamatan Tabanan 2014

    Tabel

    Analisa LQ Peternakan

    Kecamatan Tabanan

    Sumber : Hasil analisa

    Dapat diambil kesimpulan bahwa :

    Tabel

    Kesimpulan Analisa Perekonomian

    Kecamatan Tabanan

    Jenis

    Populasi

    Ternak

    Sapi

    (Ekor)

    Kambing

    (Ekor)

    Babi

    (Ekor)

    Kelinci

    (Ekor)

    Ayam

    Ras

    Petelor

    (Ekor)

    Ayam

    Ras

    Pedaging

    (Ekor)

    Ayam

    buras

    (Ekor)

    Itik

    (Ekor)

    LQ

  • No Komoditas Sektor LQ1 Potensi

    Pengembangan

    1 Pertanian

    2 Peternakan

    4.5. Analisis Fungsi Kawasan Perkotaan

    Pembagian fungsi ruang yang terdapat di 7 desa dilihat dari

    penggunaan lahannya yaitu untuk kawsan industry terdapat di Sub BWP VI,

    kawasan pengembangn perumahan terdapat di Sub BWP I, III, IV, dan V. dan

    untuk fungsi kawasan pertanian (persawahan) di 7 desa di Sub BWP I, III.

    4.6. Pembagian Sub BWP

    Pada sub kali akan dijelaskan menganai pembagian sub BWP.

    Kabupaten Tabanan di bagi menjadi 10 kecamatan yang salah satu diantaranya

    yaitu Kecamatan Tabanan. Yang terbagi menjadi 7 desa perkotaan, yaitu :

    1. Desa Bongan

    2. Desa Gubug

    3. Desa Dauh Peken

    4. Desa Delod Peken

    5. Desa Dajan Peken

    6. Desa Subamia

    7. Desa Denbatas

    Pembagian sub BWP ini tidak di tentukan oleh kelurahan sehingga

    ada beberapa bagian dari sub BWP yang masuk di desa lain. Lebih jelas dapat

    dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel

    Pembagian sub BWP

    Kecamatan Tabanan

    4.7. Analisis Kebutuhan Rumah

    4.7.1. Analisis Peruntukan Lahan

    Analisa peruntukan lahan secara luas terdiri atas 2 yaitu, kawasan

    terbangun dan kawasan tak terbangun. Kawasan terbangun merupak lahan yang

  • dapat dibangun untuk kepentingan masyarkat, yang meliputi kawasan permukiman

    dan lahan untuk pembangunan fasilitas dan sarana penunjang lainnya. Sedangkan

    kawasan tak terbangun dapat berupa RTH, sawah, tegalan, hutan, dll. Di wilayah

    perencanaan BWP Tabanan kawasan tak terbangun sangat berperan penting dalam

    menunjang perekonomian, terbukti denganadanya sawah yang dijadikan mata

    pencaharian pokok bagi sebagian di wilayh perencanaan BWP Tabanan.

    Tabel

    Property Lahan Terbangun

    Kecamatan Tabanan

    No Desa/Kelurahan

    Pengunaan Lahan (Ha)

    Jumlah Permukiman Fasilitas

    umum

    Perdagangan

    dan jasa

    perkantoran Industry

    1 Bongan

    2 Gubug

    3 Dauh Peken

    4 Delod Peken

    5 Dajan Peken

    6 Subamia

    7 Denbantas

    Total

    Tabel

    Proporsi Lahan Tak Terbangun

    Kecamatan Tabanan

    No Desa/Kelurahan

    Penggunaan Lahan

    Jumlah RTH Pertanian

    Lahan

    Basah

    Pertanian

    Lahan

    Kering

    Tambak Hutan

    Bakau

    1 Bongan

    2 Gubug

    3 Dauh Peken

    4 Delod Peken

    5 Dajan Peken

    6 Subamia

  • 7 Denbantas

    Total

    4.7.2. Analisi Fasilitas Lingkungan

    a. Fasilitas Perumahan

    Perkembangan permukiman pda wilayh perencanaan relatif sangat tinggi,

    hal ini terlebih dari pola persebaran permukiman yang cenderung merata diawali

    dari daerah pusat ke daerah pinggiran kota.

    Perumahan merupakan bagian dari permukiman yang terdiri dari kumpulan

    rumah, baik di perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi dengan prasarana,

    sarana, dan utilitas umum sebagi hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

    Untuk itu lokasi perumahan haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut :

    1) Tidak terganggu oleh polusi (air, udara, suara) 2) Tersedianya air bersih (air minum) 3) Member kemungkinan untuk berkembang 4) Mempunyai aksesibilitas yang baik 5) Tidak berada di bawah permukaan air atau sekitar kawasan

    konservasi 6) Memiliki kemiringan 0 25 % (topografi datar-bergelombang)

    Untuk kawasan perumahan yang terdapat di wilayah perencanaan BWP

    Tabanan terdiri atas 2, yaitu :

    1) Kawasan Perumahan Yang Dibangun Sendiri Oleh Penduduk

    a) Perumahan Umum (kampong) Perumahan kampong merupakan jenis perumahan yang

    paling pesat pertumbuhannya. Secara umum perumahan kampong

    perkembangannya cenderung tidak teratur karena berkembang

    dengan sendirinya, memiliki kondisi yang beragam, kepadatan

    bangunannya relative tinggi dan prasarana penunjangnya kurang

    memadai. Di wilayah perencanaan BWP Tabanan perumahan desa

    tersebar merata hampir di setiap kecamatan maupun SUB BWP-nya.

    2) Kawasan Perumahan Yang Dibangun Oleh Pengembang (Developer) Perumahan yang dibangun oleh pengembang atau developer

    merupakan perumahan yang direncanakan, dengan kavling rumah yang

  • teratur dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang kawasan perumahan yang

    memadai. Kawasan perumahan developer yang ada di wilayah perencanaan

    BWP Tabanan terdapat di Kabupaten Tabanan,_______ Blok IVB dan Blok

    IIIE.

    Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk untuk beberapa

    tahun ke depan, maka dibutuhkan penambahan fasilitas perumahan maupun

    penambahan jumlah rumah. Untuk lebih jelasnya mengenai analisa

    kebutuhan rumah BWP Tabanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel

    Proyeksi Kebutuhan Rumah

    Kecamatan Tabanan 2014-2034

    b. Fasilitas Pendidikan

    Pengembangan fasilitas pendidikan di wilayah perencanaan sangat

    penting untuk mendukung program mencerdaskan kehidupan bangsa dan

    Negara. Di samping itu, pengembangan fasilitas ini juga berguna sebagai

    sarana peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Proyeksi

    kebutuhan fasilitas pendidikan di dasarkan pada proyeksi jumlah penduduk

    di wilayah perencanaan. Standar dari proyeksi fasilitas pendidikan untuk

    lebih jelasnya terdapat di SNI 03-1733-2004.

    Tabel&Standar&Kebutuhan&Sarana&Pendidikan&

    No# Jenis#Sarana#

    Jumlah#Penduduk#Pendukung#

    (Jiwa)#

    Luas#Lantai#(m2)#

    Luas#Lahan#(m2)#

    Radius#Pencapaian#

    (m2)#

    1" TK" 1250" 216" 500" 500"2" SD" 1600" 633" 2000" 1000"3" SMP" 4800" 2282" 9000" 1000"4" SMA" 4800" 3835" 12500" 3000"

    Sumber:&SNI&038173382004&

    Untuk Proyeksi kebutuhan fasilitas pendidikan BWP Tabanan lebih jelasnya

    dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

  • Tabel

    Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan

    Kecamatan Tabanan

    c. Fasilitas Peribatan

    Pengembangan fasilitas peribadatan di wilayah perencanaan bisa di

    katakan cukup penting. Hal itu di karenakan untuk memudahkan masyarakat

    setempat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya. Di

    BWP Kedungkandang dan Sukun mayoritas penduduknya beragama muslim, oleh

    karena itu di wilayah perencanaan ini belum terdapat tempat ibadat bagi penganut

    agama lain. Untuk memproyeksikan berapa banyak kebutuhan fasilitas peribadatan

    sampai dengan proyeksi tahun yang telah ditentukan, kita perlu berdasar pada

    standar kebutuhan sarana peribadatan SNI 03-1733-2004.

    Tabel&Standar&Kebutuhan&Sarana&Peribadatan&

    No# Jenis#Sarana#

    Jumlah#Penduduk#Pendukung#

    (Jiwa)#

    Luas#Lantai#(m2)#

    Luas#Lahan#(m2)#

    Radius#Pencapaian#

    (m2)#

    1" Masjid" 2500" 300" 600" 1000"2" Musholla" 250" 45" 100" 100"

    #

    #