44 BAB IV POLA PERSEBARAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN WONOSARI TAHUN 2012 DAN TAHUN 2016 4.1 Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Wonosari Pendidikan menduduki peranan yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia baik sosial, spiritual, intelektual, maupun kemampuan professional. Adanya ketersediaan fasilitas pendidikan di suatu wilayah akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat kebutuhan penduduk maka semakin banyak fasilitas pendidikan yang dibutuhkan untuk mencukupi tingkat kebutuhan pendidikan masyarakat. 4.1.1 Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan Tahun 2012 Penelitian Fasilitas Pendidikan yang dihitung adalah sarana pendidikan TK, SD, SLTP, dan SLTA, untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto dan Suprapto (1979), Pengklasifikasian Fasilitas Pendidikan tiap-tiap Desa berdasarkan pola persebaran Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Wonosari tahun 2012 adalah sebagai berikut : T = ℎ T = Indeks persebaran tetangga terdekat Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga terdekatnya Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random maka menggnakan rumus 1 2√ , dimana P = (KET P = kepadatan titik tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer persegi (A))
14
Embed
BAB IV POLA PERSEBARAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI ...eprints.ums.ac.id/57605/6/BAB IV.pdf · mempengaruhi tingkat perkembangan angka buta huruf di setaip dusun, karena sebagian besar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
44
BAB IV
POLA PERSEBARAN FASILITAS SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN
WONOSARI TAHUN 2012 DAN TAHUN 2016
4.1 Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Wonosari
Pendidikan menduduki peranan yang penting dalam upaya meningkatkan
kualitas manusia baik sosial, spiritual, intelektual, maupun kemampuan
professional. Adanya ketersediaan fasilitas pendidikan di suatu wilayah akan
sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat
kebutuhan penduduk maka semakin banyak fasilitas pendidikan yang dibutuhkan
untuk mencukupi tingkat kebutuhan pendidikan masyarakat.
4.1.1 Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan Tahun 2012
Penelitian Fasilitas Pendidikan yang dihitung adalah sarana pendidikan TK,
SD, SLTP, dan SLTA, untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto
dan Suprapto (1979), Pengklasifikasian Fasilitas Pendidikan tiap-tiap Desa
berdasarkan pola persebaran Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Wonosari tahun
2012 adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
45
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Pendidikan tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas pendidikan di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan
di Kecamatan Wonosari Tahun 2012
No Desa Fasilitas Pendidikan Nilai
Persebaran Pola
Persebaran TK SD SMP SMA/SMK Jumlah
1 Wadung Getas 2 3 5 0,07 Bergerombol
2 Boto 2 2 1 5 0,05 Bergerombol
3 Bulan 2 2 1 1 6 0,02 Bergerombol
4 Ngreden 3 3 6 0,006 Bergerombol
5 Jelobo 3 3 6 0,006 Bergerombol
6 Gunting 3 4 7 0,154 Bergerombol
7 Sidowarno 3 3 6 0,007 Bergerombol
8 Bener 1 2 3 0,217 Bergerombol
9 Kingkang 4 2 2 8 0,073 Bergerombol
10 Teloyo 3 3 6 0,005 Bergerombol
11 Pandanan 4 1 5 0,104 Bergerombol
12 Lumbung Kerep 2 2 4 0,36 Bergerombol
13 Bentangan 3 5 1 9 0,51 Bergerombol
14 Duwet 3 3 6 0,007 Bergerombol
15 Sekaran 1 1 2 0,081 Bergerombol
16 Sukorejo 2 1 3 0,145 Bergerombol
17 Tegalgondo 3 2 2 1 8 0,055 Bergerombol
18 Bolali 2 1 3 0,068 Bergerombol
46 43 6 3 98
Sumber : BPS, Kecamatan Wonosari Dalam Angka Tahun 2012
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas pendidikan setiap desa
di Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
46
bergerombol, Karena sebagian besar fasilitas pendidikan baik TK, SD dan SMP
tempatnya yang bersandingan sehingga pola pesebaran fasilitas pendidikan bersifat
bergerombol pada tahun 2012. Dari pola persebaran yang bergerombol dapat
mempengaruhi tingkat perkembangan angka buta huruf di setaip dusun, karena
sebagian besar fasilitas pendidikan berorientasi pada kantor desa yang didukung
dengan aksesibilitas dan fasilitas penunjang yang lebih baik. Gambar 1. Peta
Klasifikasi Pola persebaran Fasilitas Pendidikan Kecamatan Wonosari Tahun 2012
(Terlampir)
4.1.2 Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan Tahun 2016
Penelitian Fasilitas Pendidikan yang dihitung adalah sarana pendidikan TK,
SD, SLTP, dan SLTA, untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto
dan Suprapto (1979), Pengklasifikasian Fasilitas Pendidikan tiap-tiap desa
berdasarkan Pola Persebaran fasilitas pendidikan di Kecamatan Wonosari tahun
2016 adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Pendidikan tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
47
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas pendidikan di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Pendidikan
di Kecamatan Wonosari Tahun 2016
No
Desa
Fasilitas Pendidikan 2016 Nilai Persebaran
Pola Persebaran TK SD SMP SMA/SMK jumlah
1 Wadung Getas 3 3 6 0,36 Bergerombol
2 Boto 2 1 1 4 0,71 Acak
3 Bulan 3 1 1 1 6 0,29 Bergerombol
4 Ngreden 3 3 6 0,36 Bergerombol
5 Jelobo 4 3 7 2,69 Tersebar Merata
6 Gunting 4 3 7 0,29 Bergerombol
7 Sidowarno 4 3 7 0,79 Acak
8 Bener 1 2 3 0,22 Bergerombol
9 Kingkang 3 2 2 7 0,91 Acak
10 Teloyo 3 3 6 1,41 Tersebar Merata
11 Pandanan 3 1 4 0,14 Bergerombol
12 Lumbung Kerep 2 2 4 0,57 Bergerombol
13 Bentangan 3 4 1 8 0,23 Tersebar Merata
14 Duwet 3 2 5 0,11 Bergerombol
15 Sekaran 1 1 2 0,08 Bergerombol
16 Sukorejo 4 1 5 1,03 Acak
17 Tegalgondo 4 2 2 1 9 0,19 Bergerombol
18 Bolali 2 1 3 0,76 Acak
52 38 6 3 99
Sumber : BPS, Kecamatan Wonosari Dalam Angka Tahun 2016
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas pendidikan setiap desa
di Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
bergerombol ada 10 desa yang milik nilia rata-rata persebaran 0,0-0,7. Yang berarti
persebaran fasilitas pedidikan di Desa Wadung Getas memiiki nilai 0,36 persebaran
fasilitas pendidikan jika dibandingkan dengan luas wilayah. Sedangkan ada 5 desa
yang memiliki pola persebaran yang bersifat acak 0,71-1,4 yang berarti fasilitas
pendidikan Desa Boto memiliki nilai 0,71 persebaran fasilitas pendidikan jika
dibandingkan dengan luas wilayah. Untuk pola persebaran yang memiliki sifat
48
tersebar merata memiliki nilai <1,41 dimana fasilitas pendidikan tang sudah
tersebra merata di setiap desa seperti di Desa Teloyo memiliki fasilitas pendidikan
yang tersebar merata di setaip dusunya. Gambar 2. Peta Klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Pendidikan Kecamatan Wonosari Tahun 2016 (Terlampir)
4.2 Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Wonosari
Suatu wilayah dengan jumlah penduduk yang tinggi dan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat tentu akan membutuhkan fasilitas kesehatan
yang banyak pula, karena tingkat pertumbuhan penduduk akan sangat berpengaruh
terhadap ketersediaan fasilitas kesehatan dan dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakat sehingga akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di
wilayah tersebut. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan pada suatu wilayah
memungkinkan penduduk untuk lebih meningkatkan derajat kesehatannya.
4.2.1 Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan Tahun 2012
Penelitian Fasilitas Kesehatan yang dihitung adalah sarana kesehatan
puskesmas induk, puskersmas pembantu, posyandu dan rumah bersalin pembantu,
untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto dan Suprapto (1979),
Pengklasifikasian Fasilitas Kesehatan tiap-tiap desa berdasarkan pola persebaran
fasilitas kesehatan di Kecamatan Wonosari tahun 2012 adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
49
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Kesehatan tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan
di Kecamatan Wonosari Tahun 2012
No Desa Fasilitas Kesehatan 2012
Nilai
Persebaran Klasifikasi Puskesmas
Induk Puskesmas Pembantu
Posyandu Rumah Bersalin
Jumlah
1 Wadung Getas 5 1 6 0,37 Bergerombol
2 Boto 5 5 1,12 Acak
3 Bulan 1 5 6 0,35 Bergerombol
4 Ngreden 5 1 6 0,26 Bergerombol
5 Jelobo 1 5 6 0,21 Bergerombol
6 Gunting 1 5 1 7 0,54 Bergerombol
7 Sidowarno 1 5 6 0,10 Bergerombol
8 Bener 4 4 0,76 Acak
9 Kingkang 1 3 2 6 0,30 Bergerombol
10 Teloyo 4 1 5 0,42 Bergerombol
11 Pandanan 4 4 0,14 Bergerombol
12 Lumbung Kerep 2 2 0,95 Acak
13 Bentangan 1 4 5 0,33 Bergerombol
14 Duwet 5 5 0,36 Bergerombol
15 Sekaran 4 4 0,16 Bergerombol
16 Sukorejo 1 4 5 0,14 Bergerombol
17 Tegalgondo 1 5 6 0,07 Bergerombol
18 Bolali 6 6 0,65 Bergerombol
2 6 80 6 94
Sumber :BPS, Kecamatan Wonosari Dalan Angka Tahun 2012
50
Tabel di atas menujukkan pola persebaran fasilitas kesehatan setiap desa di
Kecamatan Wonosari sebagian besar memiliki pola persebaran yang bersifat
bergerombol ada 15 desa yang milik nilia rata-rata persebaran 0,0-0,7. Yang berarti
persebaran fasilitas kesehatan di Desa Wadung Getas memiiki nilai 0,37 tingkat
persebaran fasilitas kesehatan jika dibandingkan dengan luas wilayah. Sedangkan
ada 3 desa yang memiliki pola persebaran yang bersifat acak 0,71-1,4 yang berarti
fasilitas kesehatan Desa Boto memiliki nilai 1,12 tingkat persebaran fasilitas
kesehatan jika dibandingkan dengan luas wilayah. Dari rata-rata pola persebaran
fasilitas kesehatan diatas kecamatan wonosari memiliki fasilitas kesehatan yang
bersifat bergerombol dimana fasilitas kesehatan tersebar beroreiantasi dengan
kantor kelurahan, sehingga berdampak bagi tingkat kebutuhan akan kesehatan
masyarakat yang tidak merata di setaip dusunnya. Hanya ada 3 desa yang memiliki
pola persebaran secara acak di setaip desa yaitu Desa Boto, Desa Lumbung Kerep
dan Desa Bener. Gambar 3. Peta Klasifikasi pola persebaran Fasilitas Kesehatan
Kecamatan Wonosari Tahun 2012 (Terlampir)
4.2.2 Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan Tahun 2016
Penelitian Fasilitas Kesehatan yang dihitung adalah sarana kesehatan
puskesmas induk, puskersmas pembantu, posyandu dan rumah bersalin pembantu,
untuk melakukan skoring dan klasifikasi menurut Bintarto dan Suprapto (1979),
Pengklasifikasian Fasilitas Kesehatan tiap-tiap desa berdasarkan pola persebaran
Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Wonosari tahun 2016 adalah sebagai berikut :
T = 𝐽𝑢
𝐽ℎ
T = Indeks persebaran tetangga terdekat
Ju = Jarak rata-rata jarak yang diukur antara satu titik dengan titik tetangga
terdekatnya
Jh = Jarak rata-rata yang di peroleh jika semua titik memiliki pola random
maka menggnakan rumus 1
2√𝑝 , dimana P =
𝑁
𝐴 (KET P = kepadatan titik
51
tiap kilometer persegi (N) dibagi dengan luas wilayah tiap kilometer
persegi (A))
Hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui klasifikasi Pola Persebaran
Fasilitas Kesehatan tahun 2016, sebagai berikut :
No Rata-Rata Pola Persebaran
1 0 -0,7 Bergerombol
2 0,71-1,4 Acak
3 1,4 1– 2,15 Tersebar Merata
Sumber : Bintarto dan Suprapto (1991)
Jumlah, dan Pola Persebaran fasilitas kesehatan di Kecamatan Wonosari
pada tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Jumlah dan Pola Persebaran Fasilitas Kesehatan
di Kecamatan Wonosari Tahun 2016
No Desa Fasilitas Kesehatan 2016
Nilai Persebaran
Pola Persebaran
Puskesmas Induk
Puskesmas Pembantu
Posyandu Rumah Bersalin
Jumlah
1 Wadung Getas 6 1 7 0,26 Bergerombol 2 Boto 1 5 6 0,75 Acak