56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest- posttest control group design dengan melihat perbedaan pre test maupun post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode field- trip dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Menentukan subjek penelitian, perlu diketahui ukuran populasi dan sampel. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas III MI N Guntur yang berjumlah 55 peserta didik dan terbagi dalam dua kelas sementara yaitu kelas III A berjumlah 28 peserta didik dan kelas III B berjumlah 27 peserta didik. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyiapkan instrumen yang akan diujikan kepada kedua kelas tersebut. Instrumen tersebut diberikan kepada peserta didik kelas IV A MIN Guntur pada tanggal 04 September 2015. Kemudian hasil uji coba instrumen tersebut diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda soal. Sehingga diperoleh instrumen yang benar-benar sesuai untuk mengukur
29
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.walisongo.ac.id/6092/5/BAB IV.pdfdidik dan terbagi dalam dua kelas sementara yaitu kelas III A ... taraf kesukaran dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen
dengan menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok
(kelas) yang dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-
posttest control group design dengan melihat perbedaan pre test
maupun post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode field-
trip dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan model
pembelajaran konvensional.
Menentukan subjek penelitian, perlu diketahui ukuran
populasi dan sampel. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah
peserta didik kelas III MI N Guntur yang berjumlah 55 peserta
didik dan terbagi dalam dua kelas sementara yaitu kelas III A
berjumlah 28 peserta didik dan kelas III B berjumlah 27 peserta
didik. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyiapkan
instrumen yang akan diujikan kepada kedua kelas tersebut.
Instrumen tersebut diberikan kepada peserta didik kelas IV A
MIN Guntur pada tanggal 04 September 2015.
Kemudian hasil uji coba instrumen tersebut diuji validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda soal. Sehingga
diperoleh instrumen yang benar-benar sesuai untuk mengukur
57
kemampuan peserta didik. Setelah soal diuji validitas, reliabilitas,
taraf kesukaran dan daya beda soalnya maka instrumen tersebut
dapat diberikan kepada peserta didik kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas, baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol apakah sama atau tidak.
Instrumen tes yang diujikan berjumlah 50 soal. Dan setelah
melalui uji-uji tersebut, soal dinyatakan valid dan layak digunakan
berjumlah 34 soal.
Sebelum diberi pembelajaran, peneliti menguji kelas III A
dan III B MI N Guntur dengan uji normalitas dan homogenitas
terlebih dahulu dengan peserta didik diberi pre test untuk
dijadikan sebagai data awal. Setelah kedua kelas dinyatakan
berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama
(homogen), kemudian peneliti menentukan kelas III A sebagai
kelas eksperimen dan kelas III B sebagai kelas kontrol. Setelah itu
peneliti mulai memberi pembelajaran materi lingkungan kepada
kedua kelas dengan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas
eksperimen dengan menggunakan metode field-trip, sedangkan
kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.
Proses pembelajaran pada kelas eksperimen (III A)
menggunakan metode field-trip. Adapun langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pertemuan pertama, Guru mengajak siswa keluar kelas
kemudian guru menjelaskan Perbedaan lingkungan sehat
dengan lingkungan tidak sehat. Kemudian, bersama-sama
58
murid dan guru mengidentifikasi penyebab pencemaran
lingkungan secara langsung di lingkungan sekolah. Setelah
mengindentifikasi bersama kemudian guru menjelaskan
kondisi lingkungan sehat, yaitu lingkungan yang air dan
udaranya bersih dan menjelaskan pentingnya kebersihan
lingkungan bagi kesehatan. Serta menjelaskan pentingnya
udara dan air bersih bagi kesehatan. Selanjutnya guru dan
siswa bersama-sama menyebutkan hal-hal yang menyebabkan
lingkungan tidak sehat.
2. Pertemuan kedua, Guru mengajak siswa keluar kelas, setelah
melihat langsung lingkungan yang dimaksud kemudian siswa
menyebutkan penyebab pencemaran udara dan pengaruhnya
bagi kesehatan. Kemudian menyebutkan Penyebab
pencemaran air dan pengaruhnya bagi makhluk hidup serta
menyebutkan penyebab pencemaran tanah dan pengaruhnya
bagi kesehatan kemudian, dibimbing oleh guru, siswa
menyebutkan bersama penyebab pencemaran air dan
pengaruhnya bagi kesehatan. Setelah itu, guru menjelaskan
pengaruh tanaman bagi kesehatan juga menjelaskan
pentingnya menjaga kebersihan saluran air, dan tak lupa pula
menjelaskan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
3. Pertemuan ke tiga, Guru menjelaskan manfaat membersihkan
lingkungan di sekitar kelas, kemudian bersama-sama guru
berserta semua siswa membersihkan lingkungan sekitar,
kemudian Ulangan materi lingkungan sehat
59
Proses pembelajaran pada kelas kontrol (III B)
menggunakan metode konvensional. Adapun langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pertemuan pertama, Guru menjelaskan Perbedaan lingkungan
sehat dengan lingkungan tidak sehat. Kemudian, bersama-
sama Mengidentifikasi gambar tentang penyebab pencemaran
lingkungan. Setelah mengindentifikasi gambar bersama
kemudian guru menjelaskan kondisi lingkungan sehat, yaitu
lingkungan yang air dan udaranya bersih dan menjelaskan
pentingnya kebersihan lingkungan bagi kesehatan. Serta
menjelaskan pentingnya udara dan air bersih bagi kesehatan.
Selanjutnya guru dan siswa bersama-sama menyebutkan hal-
hal yang menyebabkan lingkungan tidak sehat
2. Pertemuan kedua, Guru memperlihatkan gambar tentang
lingkungan, kemudian menyebutkan penyebab pencemaran
udara dan pengaruhnya bagi kesehatan. Kemudian
menyebutkan Penyebab pencemaran air dan pengaruhnya bagi
makhluk hidup serta menyebutkan penyebab pencemaran
tanah dan pengaruhnya bagi kesehatan kemudian,
Menyebutkan penyebab pencemaran air dan pengaruhnya bagi
kesehatan. Setelah itu, guru menjelaskan pengaruh tanaman
bagi kesehatan juga menjelaskan pentingnya menjaga
kebersihan saluran air, dan tak lupa pula menjelaskan
pentingnya membuangsampah pada tempatnya.
60
3. Pertemuan ke tiga, Guru menjelaskan manfaat membersihkan
lingkungan di sekitar kelas, kemudian Ulangan materi
lingkungan sehat.
Setelah pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol selesai dilaksanakan, maka langkah selanjutnya yang
dilakukan yaitu pemberian post test pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Dari hasil post test kedua kelas kemudian dianalisis
dengan uji normalitas, homogenitas, uji perbedaan rata-rata, dan
uji Gain. Uji perbedaan rata-rata tersebut digunakan untuk
menguji hipotesis yang diajukan sebelum penelitian. Daftar nilai
post test kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
lampiran 35.
Langkah akhir yang dilakukan peneliti setelah melakukan
analisis data dan mendapatkan hasil dari masing-masing uji yang
digunakan adalah menyusun laporan penelitian berdasarkan
perhitungan dan analisis data.
B. Analisis Data Hasil Penelitian
1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
Instrumen tes sebelum diujikan ke kelas eksperimen
dan kelas kontrol, terlebih dahulu harus diuji coba untuk
selanjutnya tiap butir soal dianalisis sesuai dengan kriteria
soal yang memenuhi kualitas yang telah ditentukan.
Instrumen soal ini diuji coba pada kelas IV MI N Guntur
yang telah mendapatkan materi lingkungan.Tes uji coba ini
dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah
61
memenuhi kriteria soal yang baik atau belum untuk diujikan
pada kelas yang dijadikan obyek penelitian. Analisis butir
soal yang digunakan dalam pengujian meliputi validitas soal,
reliabilitas soal, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.
a. Uji Validitas Soal
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid
atau tidaknya butir-butir soal tes. Peneliti hanya
menggunakan soal-soal yang terbukti valid dari hasil
analisis yang telah dilakukan, sedangkan soal yang tidak
valid tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
peserta didik1.
Pada uji validitas tahap 1 (lihat lampiran 9) masih
terdapat butir soal yang tidak valid, maka harus
dilakukan uji validitas tahap II, dengan butir soal yang
tidak valid pada validitas tahap 1 dibuang. Penjelasan