Pengelolaan dan disiplin kelas 1
Pengelolaan dan disiplin kelas
1
HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS
A. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah usaha yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan,
memelihara, dan mengembangkan iklim
belajar yang kondusif.
Winzer (1995) pengelolaan kelas
adalah cara-cara yang ditempuh guru
dalam menciptakan lingkungan kelas agar
tidak terjadi kekacauan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
mencapai tujuan akademis dan sosial.2
HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS
B.Perbedaan Pengelolaan Kelas Dari
Pembelajaran
3
HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas adalah segala
kegiatan guru yang dilakukan untuk
menciptakan dan memelihara kondisi kelas
yang memungkinkan terjadinya proses
pembelajaran yang kondusif, contohnya:
memberikan pujian atau penghargaan,
menciptakan dan memelihara hubungan
yang sehat antara guru dan siswa serta
siswa dan siswa,
menetapkan norma-norma kelompok yang
produktif. 4
HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS
Pembelajaran adalah segala kegiatan
yang dilakukan guru untuk memudahkan
siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, contohnya:
melakukan diagnosis kebutuhan siswa,
merencanakan pelajaran,
menyajikan informasi,
mengajukan pertanyaan,
menilai kemajuan belajar siswa.
5
HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS
C.Pentingnya Pengelolaan Kelas Dalam
Proses Pembelajaran
Pentingnya pengelolaan kelas dalam
proses pembelajaran adalah untuk
memberikan rasa aman nyaman dan
kebebasan kepada siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran .
6
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
A. Penataan Lingkungan Kelas
1. Prinsip – Prinsip Penataan Lingkungan
Kelas
Menurut louisell (1992), ketika menata
lingkungan fisik kelas, guru harus
mempertimbangkan 5 hal berikut :
7
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Keleluasaan pandangan (visibility )
Artinya dalam penempatan atau penataan
barang barang di dalam kelas tidak
mengganggu pandangan siswa dan guru .
Mudah dicapai (accessibility)
Ruangan hendaknya diatur dengan baik
sehingga lalu lintas kegiatan belajar
dikelas tidak terganggu .
8
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Keluwesan (flexibility)
Posisi tempat duduk hendaknya diatur
sesuai dengan proses pembeljaran yang
tengah berlangsung .
Kenyamanan
Artinya situasi di dalam kelas pada saat
proses pembelajaran berlangsung .
9
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Keindahan
Maksutnya prinsip ini berkenaan dengan
usaha guru dalam menata ruangan kelas
yang menyenangkan bagi kegiatan
pembelajaran .
10
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
2. Penataan Tempat Duduk
Peningkatan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dapat dilakukan guru
melalui penerapan berbagai strategi
pembelajaran, untuk itu penataan tempat
duduk akan berpengaruh untuk
keberhasilan strategi pembelajaran yang
dipilih
11
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
B. Penataan Lingkungan Psiko-Sosial Kelas
Psiko-sosial kelas berkenaan dengan
hubungan sosial-pribadi antara guru dan
siswa. Hubungan yang harmonis antara
guru dan siswa serta antar siswa akan
dapat menciptakan iklim Psiko-sosial kelas
yang sehat, dan efektif bagi
berlangsungnya proses pembelajaran .
12
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
1. Karakteristik guru
Berkenaan dengan pengelolaan iklim
kelas psiko-sosial kelas, Bandura (Good
dan Brophy, 1990) menyatakan bahwa
keberhasilan guru dalam mengelola iklim
psiko-sosial kelas dipengaruhi oleh
karakteristik guru itu sendiri. Berikut ini
beberapa karakteristik yang harus dimiliki
guru demi terciptanya ilkim psiko-sosial
kelas yang efektif bagi kelangsungan
proses pembelajaran :13
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Disukai oleh siswanya
Sifat guru yang memungkinkan disenangi
oleh siswa adalah periang, ramah, tulus
hati, mendengarkan keluhan siswa,
percaya diri, serta tidak sulit untuk
member nilai bagus kepada siswa .
14
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Memiliki persepsi yang realistik tentang
dirinya dan siswanya
Guru yang memliki pandangan tidak
realistik terhadap kemampuan siswanya
dan dirinya dapat menghambat efektivitas
kegiatan kegiatan pembelajaran .
15
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Akrab dengan siswa dalam batas
hubungan guru-siswa
Untuk mengembangkan hubungan yang
baik antar guru-siswa maka guru harus
menyediakan waktu untk mengenal
muridnya lebih lama, seperti berbincang-
bincang dengan murid tentang kegiatan
dirumah, hobi, keluarga dan sebagainya.
16
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Bersikap positif terhadap pertanyaan /
respon siswa
Bagi beberapa guru, terutama guru yang
baru dan kurang menguasai materi materi
pelajaran, pertanyaan yang diajukan oleh
siswa sering kali dianggap sebagai ujian,
selain itu kadang – kadang guru juga
selalu berusaha untuk menunjukkan
bahwa dia tahu segalanya atau bersikap
tidak baik terhadap siswa yang
mengajukan pertanyaan .17
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Sabar, teguh, dan tegas
Sebagai seorang guru kita di tuntut untuk
sabar baik dalam menghadapi siswa
ataupun hal pribadi kita, selain itu guru
juga harus teguh dan tegas dalam
memegang aturan .
18
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
2. Hubungan Sosial Antarsiswa
Selain dari pribadi guru sendiri, iklim
psiko-sosial kelas juga dipengaruhi oleh
hubungan sosial antar siswa. Hubungan
sosial yang kurang baik antarsiswa dapat
mengganggu lancarnya kegiatan
pembelajaran. Maka dari itu kegiatan
kelompok harus sering dilaksanakan
supaya siswa bisa saling memahami dan
berusaha untuk saling membantu .
19
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Agar kegiatan kelompok dapat berhasil
dengan baik guru harus memperhatikan
hal – hal berikut (weber, 1977):
Perilaku yang diharapkan
Pernyataan tentang perilaku yang
diharapkan ditampilkan siswa dalam
kegiatan kelompok harus dinyatakan
dengan jelas, pasti, dan realistik, karena
pernyataan inni akan menjadi pedoman
bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan
kelompok . 20
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Fungsi kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan mengacu pada
upaya untuk memperlancar tercapainya
tujuan kegiatan kelompok. Guru
hendaknya menciptakan kegiatan
kelompok yang tidak di dominasi oleh
seseorang atau beberapa orang siswa
saja , tetapi harus memberikan
kesempatan kepada semua anggota
kelompok untuk turut serta dan bekerja
sama dalam mengerjakan tugas kelompok
.21
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Pola persahabatan siswa
Kegiatan kelompok akan berhasil dengan
baik apabila hubungan interpersonal antar
siswa cukup baik.
22
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Norma/aturan
Norma/aturan ini diperlukan sebagai
pedoman bagi anggota kelompok tentang
apa yang harus mereka lakukan dan
bagaimana tindakan mereka terhadap
anggota lain .
23
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
Kemampuan berkomunikasi
Guru hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menyatakan perasaan
dan pikiran mereka secara bebas dan
dapat dipahami oleh siswa lain .
24
PENATAAN LINGKUNGAN KELAS
kebersamaan
Kegiatan kelompok akan berlangsung
apabila setiap anggota kelompok memiliki
rasa kebersamaan sehingga mereka
merasa bahwa tugas kelompok adalah
tanggung jawab mereka bersama .
25
HAKIKAT DISIPLIN KELAS
A. Disiplin dan Disiplin Kelas
1. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan kepada aturan
atau tata tertib yang ada.
2. Disiplin Kelas
Disiplin sebagai bagian pengelolaan kelas
yang terutama berurusan dengan
penanganan perilaku yang menyimpang
(Kohn, 1996)
26
HAKIKAT DISIPLIN KELAS
Menurut Turney & Cairns (1980):
Pertama: disiplin diartikan tingkat keteraturan
yang terdapat pada satu kelompok.
Kedua: disiplin kelas diartikan sebagai teknik
yang digunakan oleh guru untuk
membangun atau memelihara keteraturan
didalam kelas.
Ketiga: Disiplin disamakan dengan hukuman.
“Tingkat keteraturan, yang terjadi di dalam
kelas atau tingkat ketaatan siswa terhadap
aturan kelas.” 27
HAKIKAT DISIPLIN KELAS
B. Pentingnya Disiplin Kelas
Disiplin kelas perlu dipelajari serta dihayati
oleh siswa, agar mampu mendisiplinkan
dirinya sendiri.
Disiplin merupakan titik pusat berputarnya
kehidupan sekolah.
Jika disiplin itu sudah tumbuh dari diri
siswa sendiri maka akan tercipta suasana
belajar yang menyenangkan, kondusif.
28
HAKIKAT DISIPLIN KELAS
Jika disiplin tidak tumbuh dari diri siswa
sendiri maka suasana belajar akan tidak
menyenangkan, tidak kondusif.
Untuk mengelola siswa, perabotan atau
alat-alat pembelajaran yang banyak
dengan baik.
Kebiasaan untuk menaati aturan dalam
kelas akan memberi dampak yang luas
bagi kehidupan siswa di dalam
masyarakat.
29
HAKIKAT DISIPLIN KELAS
C. Faktor yang mempengaruhi disiplin kelas
1. Faktor Fisik
- Guru
- Siswa
- Ruang kelas
2. Faktor Sosial
- Interaksi sosial antara guru dan siswa
- Latar belakang sosial
3. Faktor Psikologis
- Perasaan
- Kebutuhan30
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
A. Pandangan Terhadap Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Pandangan yang menyatakan bahwa guru
harus berusaha agar siswa mengerjakan
apa yang diinginkan oleh guru. Siswa tidak
perlu tahu mengapa dia harus
mengerjakan hal tersebut atau siswa juga
tidak perlu tahu apakah yang
dikerjakannya tersebut sesuai dengan
kebutuhannya.
31
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Berbeda dengan pandangan pertama,
yang berfokus pada guru, Kohn (1996)
menegaskan bahwa guru seharusnya
mulai dengan pertanyaan : “apa yang
diperlukan oleh anak-anak, dan
bagaimana cara saya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut?”. Cara pandang ini
jelas-jelas terfokus pada kepentingan
siswa, bukan kepentingan guru.
32
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Pandangan yang berfokus pada
kebutuhan siswa ini tampaknya senada
dengan pandangan yang diluas oleh
Winzer (1995), yang menyatakan bahwa
pendekatan yang berhasil dalam
membangun disiplin adalah pendekatan
yang menghormati hak individu,
mendorong peningkatan konsep diri siswa,
serta memupuk kerja sama.
33
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Pandangan lain yang sejalan dengan
pandangan nomor 2 dan 3 tersebut adalah
pandangan humanistik, yaitu pandangan
yang menekankan kemanusiaan.
Pandangan ini mengemukakan perlunya
komunikasi yang terbuka dan jujur antara
orang tua dan anak-anak atau guru dan
siswa.
34
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Pandangan terakhir adalah pandangan
kaum behaviorism, yang berpendapat
bahwa, perilaku dapat dipelajari dan
dikontrol. Hukuman dan penguatan
merupakan dua hal yang dianjurkan untuk
digunakan dalam menegakkan disiplin.
35
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
B. Srategi Penanaman Disiplin Kelas
Rambu-rambu dalam memilih cara yang
tepat / sesuai dengan kelas:
1. Modelkan tata tertib yang sudah
ditetapkan oleh sekolah. Contoh nyata
merupakan alat mengajar / mendidik yang
terbaik, terutama bagi anak-anak SD.
Beberapa contohnya:
36
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Jika ingin anak-anak tidak terlambat, guru
harus mencontohkannya, dengan cara
datang tepat waktu.
Jika ingin anak-anak berpakaian rapi, guru
juga harus mencontohkan dengan cara
berpakaian rapi.
Jika aturan menyatakan bahwa anak-anak
harus meminta izin kalau mau keluar kelas
/ tidak masuk, gurupun harus
mencontohkannya.
37
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Kalau ingin anak-anak selalu menepati
janji, misalnya mengumpulkan PR /
sesuatu pada waktu yang disepakati,
gurupun juga harus mencontohkannya
pula.
38
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
2. Adakan pertemuan kelas secara berkala,
terutama jika ada aturan yang perlu
ditinjau kembali. Pertemuan kelas dapat
berfungsi sbb:
Tempat berbagi pengalaman antarsiswa
dan siswa-guru. Misalnya tentang kejadian
minggu lalu.
Tempat untuk mengambil keputusan.
Tempat untuk membuat rencana.
Tempat untuk melakukan refleksi.39
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
3. Terapkan aturan secara fleksibel (luwes).
Sehingga siswa tidak merasa tertekan. Hal
ini berkaitan dengan jadwal pelajaran
yang biasanya sangat ketat. Jika keadaan
menuntut lain, ubahlah jadwal pelajaran
sehingga anak-anak tidak merasa
tertekan.
40
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
4. Sesuaikan penerapan aturan dengan
tingkat perkembangan anak. Misalnya
siswa kelas rendah mungkin masih perlu
diperiksa kebersihan kuku dan
pakaiannya. Dan untuk kelas tinggi lebih
tepatnya untuk mendapat giliran menjadi
komandan upacara.
5. Libatkan siswa dalam membuat aturan
kelas.
41
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
C. Strategi Penanganan Disiplin Kelas
Strategi ini akan kita kelompokkan menjadi
3 bagian, sesuai dengan berat ringannya
gangguan yang terjadi.
1. Menangani Gangguan Ringan
Winzer (1995) menguraikan beberapa
strategi yang dapat digunakan guru untuk
mengatasi gangguan ringan. Strategi
tersebut antara lain sbb:
42
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Mengabaikan
Gangguan kecil dan ringan yang dianggap
tidak akan mengganggu teman dapat
diabaikan saja. Misalnya ketika guru
sedang menjelaskan, seorang siswa
sedang sibuk mencari buku catatannya.
43
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Menatap agak lama
Misalnya ketika guru sedang menjelaskan,
dua orang anak bertengkar secara
berbisik. Untuk mengatasi gangguan ini,
guru dapat diam sejenak, kemudian
tataplah agak lama kedua anak tersebut
sampai mereka menghentikan
perbuatannya.
44
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Menggunakan tanda non verbal
Tanda non verbal adalah tanda-tanda
berupa gerakan tubuh seperti mengangkat
tangan, menggeleng atau menaruh tangan
telunjuk di atas bibir.
Mendekati
Gerakan mendekati yang dilakukan guru
akan menyebabkan siswa yang
melakukan pelanggaran sadar bahwa
perbuatannya telah diketahui oleh guru.45
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Memanggil nama
Memanggil nama siswa yang sedang
melakukan pelanggaran kecil akan dapat
membantu memulihkan disiplin kelas asal
dilakukan secara bijaksana.
46
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Mengabaikan secara sengaja
Tindakan ini dapat didasarkan pada
asumsi bahwa tingkah anak yang suka
menarik perhatian akan menjadi-jadi jika
anak mendapat perhatian. Namun tingkah
itu akan dihentikan, jika perhatian yang
dicarinya tidak didapatkan.
47
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
2. Menangani Gangguan Berat
a. Memberi hukuman
Winzer (1995) mengingatkan agar dalam
menggunakan hukuman, guru hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
Gunakan hukuman, hanya jika guru
menganggap itu perlu. Dengan perkataan
lain, hindari penggunaan hukuman jika
mungkin.
48
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Mulailah dengan hukuman yang ringan,
misalnya teguran yang halus sebelum
memutuskan member hukuman yang
keras.
Hukuman harus diberikan secara adil dan
sesuai dengan tingkat pelanggaran.
Ketika memberikan hukuman, contohkan
juga apa yang semestinya dilakukan oleh
siswa.
49
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Berhati-hatilah dalam memberikan
hukuman, pertimbangkan dampaknya bagi
siswa, dan mungkin bagi orang tua dan
administrator ( kepala sekolah dan
pengawas )
50
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
b. Melibatkan orang tua
Untuk melibatkan orang tua ada baiknya
guru membuat laporan secara teratur
kepada orang tua tentang kemajuan
anaknya. Jika siswa melakukan
pelanggaran guru dapat memberikan
laporan khusus dan meminta orang tua
ikut menangani masalah itu. Dan jika
kemajuan atau perbaikan sudah terjadi
pada diri siswa, orang tua juga hendaknya
diberi laporan. 51
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Jenis pelanggran yang layak disampaikan
kepada orang tua tentu sja pelanggaran
yang tidak mungkin diatasi oleh guru.
Misalnya anak yang sering terlambat,suka
membuat keributan atau pelanggaran
yang lain yang menurut guru layak
diketahui oleh orang tua.
52
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
3. Penangani Perilaku Agresif
Perilaku agresif adalah perilaku
menyerang yang ditunjukkan oleh siswa di
dalam kelas. Misalnya ada siswa yang
berteriak atau menyerang atau menyakiti
temannya atau bahkan menyerang guru.
Atau mungkin ada siswa yang
melontarkan kata-kata yang tidak senonoh
sambil memukul-mukul meja.
53
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
menangani perilaku yang demikian, yang
dikemukakan oleh Winzer (1995) adalah:
Mengubah atau menukar tempat duduk.
Jika ada siswa yang tampaknya selalu
“berkelahi” atau rebut dengan teman
duduknya. Guru dapat mencoba
memindahkan tempat duduk anak
tersebut.
54
Strategi Penanaman dan
Penanganan Disiplin Kelas
Jangan terjebak dalam konfrontasi atau
perselisihan yang tidak perlu.
Jangan melayani siswa yang agresif ketika
hati sedang panas.
Hindarkan diri dari mengucapkan kata-
kata yang kasar atau bersifat menghina.
Konsultasi dengan pihak lain.
55
Pertanyaan
Andita , beri contoh hukuman yang layak
untuk siswa yang melanggar aturan.
Sara, bagaimana karateristik guru yang
realistik
Nirmala, ketrampilan apa saja yang harus
dikuasi oleh guru agar dia mampu
menerapkan tujuan pembelajaran yang
dia inginkan
56
Pertanyaan
Rika, bagaimana cara guru melakukan ke
5 prinsip penataan lingkungan agar
terwujud lingkungan kelas yang kondusif,
Telly, rambu-rambu disiplin kelas,
sesuaikan penerapan aturan dengan
perkembangan anak
Dian, jelaskan kembali penataan kelas
psiko sosial pada kelas rendah.
57
Pertanyaan
Leny, bagaimana pandangan kalian
tentang guru yang tidak masuk kelas dan
tidak mengabari
58
TERIMAKASIH
59