-
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN
1
Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian
di kelas XII-
BB SMKN 1 Bancak. Dalam penelitian ini subyek yang diambil 20
siswa
dimana semuanya adalah perempuan. Subyek penelitian ini
dipilih
berdasarkan pengambilan sampel random sederhana dengan membagi
2
kelompok.
4.2. Pelaksanaan Penelitian
4.2.1. Perijinan
Langkah awal yang dilakukan oleh penulis sebelum
melaksanakan
penelitian adalah mengurus surat ijin terlebih dahulu.
Sebelumnya penulis
telah meminta ijin kepada kepala sekolah SMKN 1 Bancak secara
informal
untuk mengadakan penelitian di SMKN 1 Bancak.Surat penelitian
dikeluarkan
dan ditanda tangani oleh dekan FKIP-UKSW pada tanggal 2 Agustus
2016.
Setelah peneliti mendapatkan surat ijin ke SMKN 1 Bancak,
berdasarkan surat
ijin maka peneliti telah mendapatkan ijin dari kepala sekolah
SMKN 1 Bancak
untuk melakukan penelitian.
-
35
4.2.2. Pengumpulan Data
a) Tes Awal (pre-test)
Pre-test dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016 dengan
menyebar skala
perencanaan karir yang terdiri dari 48 item pernyataan. Tabel
hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.1. Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan
eksperimen
Interval Kategori Pre test Eksperimen Pre test Kontrol
Frekuensi Prosentase
(%)
Frekuensi Prosentase
(%)
65-84 Sangat rendah 6 26.0
8
4 18.18
85-104 Rendah 4 17.3
9
6 27.27
105-124 Sedang 9 39.13 4 18.18
125-144 Tinggi 3 13.04 6 27.27
145-164 Sangat tinggi 1 4.34 2 9.09
Total 23 100 22 100
Minimum 67 65
Maksimum 160 164
Rata-rata 105.56 113.50
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum kelompok
eksperimen diberi perencanaan karir melalui layanan bimbingan
kelompok
terdapat 6 (26.0%) siswa pada kategori sangat rendah dan 4
(17.3%) pada
kategori rendah. Pada kelompok eksperimen skor tertinggi sebesar
160 dan
skor terendah 67 dengan rata-rata 105.56. Pada kelompok kontrol
terdapat 4
(18.18%) siswa pada kategori sangat rendah dan 6 (27.27%) pada
kategori
rendah dengan skor tertinggi 164 dan skor terendah 164 dengan
rata-rata 113, 50.
b) Perlakuaan
Treatment diberikan dengan memberi layanan secara
berkelanjutan
menggunakan layanan bimbingan kelompok untuk perencanaan
karir.
-
36
Kegiatan eksperimen dilaksanakan 8 kali pertemuan yaitu mulai
tanggal 4
Agustus 2016. sampai tanggal 13 Agustus 2016. Layanan ini
dikatakan
berhasil apabila siswa menunjukkan antusiasme mengikuti kegiatan
dan siswa
dapat meningkatkan perencanaan karirnya. Adapun sesi eksperimen
peren-
canaan karir melalui layanan bimbingan kelompok sebagai
berikut:
1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Agustus 2016
Topik pada pertemuan pertama ini adalah pemahaman diri. Tujuan
dari
pertemuan pertama ini adalah siswa dapat mengetahui dan
memahami
tentang dirinya dan memiliki gambaran tentang dirinya. Dalam
melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-
langkah
yang digunakan peneliti yaitu :
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan Kelompok,
skenario kegiatan serta materi yang akan digunakan. Pada
pertemuan
pertama dihadiri 10 siswa anggota kelompok treatment.
Pertemuan
diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk
mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini.
Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa
melakukan
ice breaking agar siswa lebih semangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 5 Agustus 2016
bertempat
di ruang kelas XII-BB. Penulis mengadakan rapport serta
attending
kepada siswa untuk mengkondisikan suasana kelompok sehingga
-
37
mereka siap mengikuti layanan bimbingan kelompok. Penulis
kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas-asas serta
mekanisme
pelaksanaan bimbingan kelompok. Untuk mencairkan suasana
penulis
mengadakan ice breaking sebelum memasuki kegiatan inti. Siswa
yang
awalnya tidak bersemangat mengikuti kegiatan ini menjadi
mulai
tertarik dan antusias. Memasuki kegiatan inti, penulis
menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan yaitu pemberian informasi
tentanf
pemahaman diri serta berdiskusi secara bersama-sama.
Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada siswa. Kemudian
siswa
mulai mendengarkan penjelasan penulis. Siswa diminta
mengerjakan
lembar kegiatan yang telah dipersiapkan oleh penulis. Setelah
selesai
mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk
mendiskusikan
hasilnya. Pada proses diskusi masih sedikit pasif karena hanya 4
siswa
yang mau bertanya dan beberapa siswa mau mengutarakan
pendapatnya sedangkan siswa yang lain masih diam dan kurang
antusias. Kemungkinan siswa masih asing dengan kegiatan
layanan
bimbingan kelompok dan belum terbuka dengan penulis.
c. Tahap Evaluasi Kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu
dengan
mengobservasi proses layanan bimbingan kelompok pada
pertemuan
pertama. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan
lembar refleksi diri yang harus diisi siswa setelah kegiatan
layanan
bimbingan kelompok berlangsung.
-
38
Proses layanan bimbingan kelompok ini secara kese- luruhan
berjalan
lancar tetapi siswa masih belum terbuka dan pasif dalam
mengikuti
kegiatan. Hal ini disebabkan karena kegi- atan ini termasuk
kegiatan
yang baru bagi siswa dan belum terbuka terhadap penulis.
d. Observasi kegiatan
Dari hasil pengamatan penulis selama kegiatan layanan
bimbingan
kelompok berlangsung, terlihat semua anggota kelompok
malu-malu.
Hal itu disebabkan karena siswa masih belum mengenal
penulis.
Selama kegiatan berlangsung, siswa cenderung pasif dalam
berpendapat maupun bertanya. Tetapi setelah berjalan, ada 3
siswa
yang sudah berani bertanya, 3 siswa mulai mengutarakan
pendapatnya
tentang topik yang dibahas yaitu pemahaman diri. Sedangkan 4
siswa
masih sering diam, dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok
yang
pertama ini tidak memerlukan layanan konseling individu
maupun
konseling kelompok.
2. Pertemuan II dilaksanakan Jum’at 5 Agustus 2016.
Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah siswa mampu mengetahui
dan
memantapkan bakat dan minat yang dimilikinya serta mengenali
bakat-
bakat khusus yang dimilikinya. Dalam melaksanakan layanan
bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan
penulis
yaitu :
a. Tahap Awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
-
39
Kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan
digunakan.
Pada pertemuan kedua dihadiri 10 siswa anggota kelompok
treatment. Pertemuan diawali dengan pembinaan rapport serta
attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap
mengikuti
kegiatan layanan bimbingan kelompok yang kedua dengan topic
pemahaman diri.
b. Penulis memberikan penjelasan topik kegiatan layanan
bimbingan
kelompok yang kedua dengan topik pemahaman diri, dengan
materi
pengenalan bakat dan minat yang dimiliki, yaitu menjelaskan
pengertian bakat dan minat, macam-macam bakat dan minat.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis memberikan beberapa pertanyaan
kepada
siswa bagaimana dan usaha apa yang akan dilakukan untuk
meningkatkan bakat dan minat yang dimilikinya untuk
perencanaan
karirnya ke depan.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan
kelompok, berlangsung secara lancar. Pada pertemuan kedua
siswa
sudah mulai terbuka dan aktif dalam menyampaikan pendapat
pada
sesi diskusi.
3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu, 06 Agustus
2016.
Topik pada pertemuan ketiga ini adalah pengenalan lingkungan
keluarga. Tujuan pada pertemuan kali ini adalah agar siswa
dapat
-
40
mengetahui kemampuan perekonomian keluarga dan siswa dapat
menyadari dukungan dan harapan dari orangtua. Dalam
melaksanakan
layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang
digunakan penulis yaitu :
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN layanan bimbingan
kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan
digunakan.
Pertemuan ini diawali dengan rapport dan attending untuk
mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini.
Sebelum masuk kegiatan inti, penulis mengajak siswa
melakukan
permainan yaitu “Jenis tepuk tangan” agar suasana semakin
semangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini kegiatan penulis melakukan pembinaan untuk
mengkondisikan suasana kelompok supaya siap untuk menerima
layanan bimbingan kelompok yang ketiga. Pembinaan dilakukan
dengan memberi salam, menanyakan kondisi siswa dan melakukan
apersepsi terhadap topik bimbingan kelompok mengenai
pemahaman lingkungan keluarga yaitu pengertian keluarga,
jenis-
jenis keluarga, peranan keluarga, fungsi keluarga dan tugas
keluarga.
Kemudian siswa diajak untuk menjawab tiga pertanyaan dari
penulis
mengenai dukungan dari keluarga terhadap siswa. Setelah
siswa
mengisinya, siswa diminta untuk membacakan hasil yang ia
-
41
tuliskan. Siswa juga juga diajak untuk berdiskusi apakah
siswa
sudah mengenal keluarganya sendiri dan mendapatkan dukungan
apa saja dari keluarga.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis menanyakan kembali dengan
mewawancarai siswa apakah sudah dapat memahami tentang
keadaan keluarga dan masalah apa yang menjadi kendala dalam
keluarga serta sudah dapat menyadari harapan dan dukungan
orangtua serta keluarga.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan
kelompok berlangsung, terlihat siswa sangat bersemangat dan
ada
satu siswa yang menangis mengingat keadaan keluarganya.
Semua
sudah aktif dalam menceritakan masalahnya serta mengutarakan
pendapat maupun saran-saran terhadap permasalahan siswa
lainnya.
4. Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Senin, 08 Agustus
2016.
Topik pada pertemuan ke empat ini adalah kesadaran akan
kesempatan
kerja. Tujuan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok yang
ke
empat ini adalah siswa dapat mengetahui pekerjaan. yang
diinginkan
dan siswa mengetahui nilai ketrampilan kerja utama. Dalam
melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat
langkah-langkah
yang digunakan penulis yaitu :
a. Tahap Awal
-
42
Untuk melaksanakan kegiatan ini, penulis adalah memberika
salam,
memeriksa situasi dan kondisi kelompok, memeriksa kehadiran
anggota kelompok, dan semuanya hadir. Kemudian sebelum
memasuki tahap berikutnya penulis menjelaskan prosedur
permainan “inilah diriku”, permainan ini bertujuan untuk satu
sama
lain anggota kelompok memahami diri sendiri dan dapat
mengembangkan ketrampilan diri.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Penulis memberikan informasi mengenai ketrampilan pekerjaan
dan kebutuhan akan kepribadian yang kuat serta ketrampilan
sosial.
Kemudian siswa diminta mencatat ketrampilan kerja utama
mereka
diantara mereka dan memikirkan bagaimana ketrampilan ini
merupakan hal yang penting untuk semua pekerjaan. Hasil yang
mereka tulis dibacakan dan didiskusikan. Pada saat diskusi
siswa
saling memberikan komentar dan saran- saran bagi anggota
kelompok, siswa sudah aktif mengikuti kegiatan ini
c. Tahap evaluasi kegiatan
Setelah melaporkan hasil diskusi dan Tanya jawab diantara
anggota
kelompok dilanjutkan tanya jawab mengenai hasil diskusi.
Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topik yang
berbeda. Pada tahap bimbingan kelompok yang keempat ini
tidak
memerlukam layanan konseling kelompok ataupun konseling
indivivu.
-
43
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan
kelompok berlangsung siswa aktif melakukan diskusi dan
saling
menanggapi satu sama lain, semua anggota kelompok sangat
antusias dan bersemangat.
5. Pertemuan V dilaksanakan pada hari Selasa, 09 Agustus
2016
Pada pertemuan kelima ini dengan topik membuat perencanaan
karir dan pendidikan. Dengan tujuan siswa dapat merencanakan
karir dan pendidikannya ke depan. Dalam melaksanakan layanan
bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan
penulis, yaitu:
a. Tahap Awal
Untuk melaksanakan kegiatan ini, penulis adalah
memberikan salam, memeriksa situasi dan kondisi
kelompok, memeriksa kehadiran anggota kelompok, dan
semuanya hadir. Kemudian sebelum memasuki tahap
berikutnya penulis menjelaskan tujuan merencanakan karir dan
pendidikan. Pada pertemuan ke lima ini siswa diajak memahami
Universitas.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Penulis memberikan informasi tentang perbedaan antara
Universitas, Sekolah tinggi, Institut dan Akademi. Penulis
meminta anggota kelompok mendiskusikan dari informasi
-
44
yang diberikan tersebut manakah yang cocok untuk diri
sendiri. Sebelum melangkah lebih jauh anggota kelompok
diajak untuk ice breaking “Jenis menyanyi”. Kemudian
anggota kelompok diminta saling mengerluarkan pendapat
mengenai apa rencana karir dan pendidikannya untuk masa
depan.
Penulis meminta agar siswa dapat segera memikirkan
rencana yang akan mereka buat untuk masa depannya dalam
melanjutkan pendidikannya atau karirnya.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Pada tahap ini penulis menyiapkan lembar refleksi diri untuk
dijawab oleh anggota kelompok. Dari jawaban refleksi dapat
disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi yang
telah diberikan tentang rencana pendidikan dan karirnya.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan
berlangsung siswa awalnya sedikit bingung untuk
merencanakan karir dan pendidikannya karena mereka
berpikir terlalu cepat untuk memikirkannya dan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi rencana karir ataupun
pendidikannya karena merasa biaya yang cukup mahal untuk
melanjtkan pendidikan. Akan tetapi siswa sangat aktif dalam
mengutarakan pendapatnya. Sebelum kegiatan berakhir,
-
45
penulis memberikan tugas untuk siswa melakukan
wawancara dengan tetangaa atau saudara untuk mengetahui
informasi setidak- nya tiga pekerjaan , yang akan dibahas
pada pertemuan ke enam.
6. Pertemuan VI dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Agustus
2016.
Pada tahap ini dengan topik yang masih sama dengan pertemuan
sebelumnya yaitu membuat perencanaan karir dan pendidikan.
Adapun tujuan layanan bimbingan kelompok ini yaitu agar
siswa dapat merencanakan karir dan pendidikannya untuk ke
depan. Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan
kelompok terdapat langkah- langkah yang digunakan penulis
yaitu:
a. Tahap Awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
Kelompok, materi yang akan digunakan. Pertemuan ini
diawali dengan pembinaan rapport dan attending untuk
mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan
ini. Sebelum memasuki kegiatan ini, penulis mengajak siswa
melakukan selingan agar bersemangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Setelah menentukan waktu dan tempat serta menyiapkan
materi maka penulis melakukan tahap kegiatan. Pada tahap
kegiatan ini penulis melakukan pembinaan untuk
-
46
mengkondisikan suasana kelompok supaya siap untuk
menerima layanan bimbingan kelompok. Pembinaan
dilakukam dengan memberi salam, menanyakan kondisi
siswa dan melakuan apersepsi terhadap topik bimbingan
yang akan diberikan kembali. Penulis memberikan
penjelasan topik bimbingan kelompok dan menanyakan
apakah tugas yang diberikan kemarin sudah dikerjakan dan
sudah dilakukan. Penulis meminta siswa untuk
mendiskusikan hasil wawancaranya kepada kelompok.
Kemudian saling berpendapat dan memberi saran. Penulis
menjelaskan kepada anggota kelompok apa maksud dan
tujuan mengapa siswa diminta untuk melakukan hal tersebut.
Pada tahap ini penulis juga meminta anggota kelompok
untuk menyimpulkan apa makna dari layanan bimbingan
yang kelima kemarin dan keenam ini. Pada tahap ini anggota
kelompok juga antusias dan bersemangat mengikuti proses
layanan bimbingan kelompok ini.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu
dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok.
Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan
lembar refleksi yang harus diisi siswa setelah kegiatan
bimbingan kelompok berlangsung. Bersama-sama anggota
-
47
kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah
dipelajari. Dari jawaban refleksi tertulis dapat disimpulkan
bahwa siswa dapat memahami materi yang telah diberikan
yaitu membuat perencanaan karir dan pendidikan.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan
kelompok berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti
kegiatan layanan bimbingan kelompok ini karena mereka
senang bisa merencanakan karir dan pendidikannya untuk
masa depan. Pada tahap ini tidak perlu diadakan kegiatan
layanan konseling kelompok ataupun layanan konseling
individu
7. Pertemuan VII dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Agustus
2016.
Pada petemuan ini dengan topik mengetahui persyaratan kerja.
Dengan tujuan agar siswa dapat memahami tahapan-tahapan
dalam pengambilan dan perencanaan keputusan serta siswa
mampu memahami bagaimana menulis surat lamaran yang baik.
Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat
langkah- langkah yang digunakan penulis, yaitu :
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
Kelompok, scenario kegiatan serta materi yang akan
digunakan. Pertemuan ini diawali dengan rapport dan
-
48
attending untuk mengkondisikan kembali suasana kelompok
siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan
inti, penulis mengajak siswa melakukan ice breaking agar
siswa lebih bersemangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini penulis memeberikan sedikit penjelasan
tentang persyaratan kerja kemudia penulis meminta anggota
kelompok untuk mendiskusikan mengenai apa saja
persyaratan kerja yang siswa ketahui. Penulis juga memninta
anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya tentang
macam- macam persayaratan kerja yang ada. Anggota
kelompok pun mengikuti kegiatan ini dengan antusias
karena selalu terbangun dinamika kelompok.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis menyiapkan lembar refleksi diri
untuk dijawab secara tertulis oleh siswa. Dari jawaban
refleksi tertulis dapat disimpulkan bahwa siswa dapat
memahami materi yang telah diberikan tentang persyaratan
kerja.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan
kelompok berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti
kegiatan layanan bimbingan kelompok ini karena mereka
-
49
senang bisa mengetahui persyaratan kerja. Pada tahap ini
tidak perlu diadakan kegiatan layanan konseling kelompok
ataupun layanan konseling individu.
8. Pertemuan VIII dilaksanakan pada hari Jum.at,12 Agustus
2016.
Topik pada pertemuan ke delapan ini adalah mengetahui
persyaratan kerja dengan tujuan agar siswa dapat memahami
tahapan-tahapan dalam pengambilan dan perencanaan
keputusan serta siswa mampu memahami bagaimana menulis
surat lamaran yang baik. Dalam melaksanakan layanan
bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan
penulis, yaitu:
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
Kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan
digunakan. Pertemuan ini diawali dengan rapport dan
attending untuk mengkondisikan kembali suasana kelompok
siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan
inti, penulis mengajak siswa melakukan ice breaking agar
siswa lebih bersemangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini penulis melakukan pembinaan untuk
mengkondisikan suasana kelompok supaya siap untuk
melakukan kegiatan bimbingan kelompok yang terakhir.
-
50
Pembinaan dilakukan dengan memberi salam, menyapa
untuk menanyakan kondisi siswa dan melakukan apersepsi
terhadap topik bimbingan yang diberikan yaitu membuat
surat lamaran atau curriculum vitae. Penulis memberikan
contoh macam-macam surat lamaran dan meminta siswa
untuk membuat surat lamaran tersebut. Setelah selesai siswa
diminta mempresentasikan surat lamaran yang sudah
dibuatnya dan anggota kelompok yang lain saling
mengeluarkan pendapatnya dan memberikan sedikit saran.
Disini semua anggota kelompok aktif.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi, bersama anggota kelompok membuat
rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari dan
menyiapkan lembar refleksi diri untuk dijawab secara
tertulis
oleh siswa. Dari jawaban refleksi tertulis dapat disimpulkan
bahwa siswa dapat memahami materi yang telah diberikan
tentang menulis surat lamaran pekerjaan
d. Observasi kegiatan
Dari pengataman penulis selama kegiatan bimbingan
kelompok pertemuan terakhir ini berjalan lancar sesuai
dengan scenario satlan. Siswa mengikuti kegiatan ini dengan
antusias dan aktif dalam proses diskusi. Sehingga dapat
dikatakan
bahwa bimbingan kelompok ini berhasil dan menandakan bahwa
eksperimen ini berakhir.
-
51
Tabel 4.2.
Hasil Observasi
Layanan
Ke
Materi Hasil Observasi
1-2
Pemahaman
Diri
Selama proses kegiatan berlangsung bimbingan kelompok
ini secara keseluruhan berjalan secara lancar dalam
pertemuan pertama ada beberapa siswa yang kurang aktif
dalam mengikuti kegiatan. Hal ini disebabkab karena
kegiatan ini termasuk kegiatan yang baru bagi siswa dan
belum ada rasa terbuka kepada penulis. Namun pada
pertemuan kedua semua anggota kelompok sudah mulai
aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok.
Bahkan sudah mulai mengutarakan bakat minat mereka
serta mengutarakan pemahaman kepribadian masing-
masing secara terperinci.
3
Pengenalan
Lingkungan
Keluarga
Kegiatan yang ketiga sewaktu berlangsungya
bimbingan kelompok kegiatan direspon baik oleh
para siswa. Semua anggota kelompok aktif dalam
melakukan diskusi dalam kelompok. Apalagi saat
diminta mempresentasikan dukungan dari keluarga
mereka masing-masing, semua siswa menanggapi
dengan antusisas dan saling memberikan pendapat
siswa pun menceritakan sedikit tentang keluarga
masing-masing.
4
Kesadaran
Akan
Kesempatan
Bekerja
Proses kegiatan selanjutnya berjalan dengan lancar
dan siswa melakukan kegiatan sesuai dengan
petunjuk yang telah diberikan penulis pada awal
kegiatan. Sebagaian siswa sudah aktif dalam
menceritakan masalahnya serta mengutarakan
pendapatnya serta memberikan saran-saran kepada
anggota kelompok yang lainya. Dilihat dari hasil
refleksi tertulis, siswa memahami maksud dari
kesadaran kesempatan kerja agar siswa dapat
melakukan perencanaan karir sejak dini .
5-6 Membuat
Perencanaan
Pendidikan
Dan Karir
Kegiatan ke 5-6 proses pertemuan penulis mengajak
siswa untuk membuat rencana- rencana pendidikan
dan karir siswa. Siswa diajak membedakan apa
Universitas, Sekolah tinggi, Institut dan akademi.
Dari perbedaan tersbut siswa dapat memilih rencana
pendidikan yang mana yang akan mereka pilih.
Pada perencanaan karir siswa diajak penulis untuk
mempresentasikan hasil wawancara yang telah
mereka peroleh, dari hasil wawancara tersebut
pekerjaan apakah yang direncanakan siswa yang
sesuai dengan bakat dan minatnya. Pada tahap ini
anggota kelompok sangat antusias, semua anggota
kelompok saling member saran dan berpendapat.
Dinamika kelompok sangat terbangun.
-
52
7-8 Pengetahuan
Peryaratan
Kerja
Proses dipertemuan di akhir kegiatan bimbingan kelompok
berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan
layanan bimbingan kelompok ini karena mereka senang
bisa mengetahui persyaratan kerja. Pada tahap ini tidak
perlu diadakan kegiatan layanan konseling kelompok
ataupun layanan konseling individu. Dari pengalaman
penulis selama kegiatan bimbingan kelompok pertemuan
terakhir ini berjalan lancar sesuai dengan scenario RPL.
Siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan aktif
dalam proses diskusi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
bimbingan kelompok ini berhasil dan menandakan bahwa
eksperimen ini berakhir.
c) Tes akhir (Post test) Post test dilaksanakan pada tanggal 13
Agustus 2016 kepada 20 siswa
XII-BB SMKN 1 Bancak. Pada kegiatan ini penulis membagikan
skala
perencanaan karir yang berjumlah 48 item. Kemudian penulis
mengolah hasil
instrument yang telah di isi siwa kemudian diolah menggunakan
teknik.
a. Analisis Data
Setelah hasil observasi selama kegiatan bimbingan kelompok
selesai
dilakukan, penulis memberikan pos test, lalu mengolah data
instrument.
Tabel 4.3. Perbandingan hasil post test kelompok eksperimen
dan
kelompok kontrol
Interval Kategori Post test Eksperimen Post test Kontrol
Frekuensi Prosentase
(%)
Frekuensi Prosentase
(%)
65-84 Sangat rendah 0 1 10.00 85-104 Rendah 3 30.00 9 90.00
105-124 Sedang 7 70.00 0
125-144 Tinggi 0 0
145-164 Sangat tinggi 0 0
Total 10 10 1
0
0
Minimum 98 65
Maksimum 116 104
Rata-rata 108.40 96
-
53
Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok, kemudian
diadakan
test yang hasilnya menunjukan bahwa pada kelompok eksperimen
terdapat 7
(70%) siswa pada kategori sedang 3 (30%). Skor terendah post
test kelompok
eksperimen adalah 98 dan skor tertinggi 116 dengan rata-rata
post test adalah
108.40 sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 1 (10%) siswa
pada
kategori rendah dan 9 (90%) siswa pada kategori sedang. Skor
tertinggi post
test kelompok kontrol adalah 65 sedangkan tertinggi 104 dengan
rata-rata 96.
4.3. Uji Hipotesis
Setelah seluruh data terkumpul maka penulis melakukan
pengolahan
data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test)
dengan
bantuan program SPSS 16.0. dari hasil pengolahan data tersebut
diperoleh
hasil sebagai berikut:
-
54
Tabel 4.4. Uji Mann Whitney (U-Test) post test kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen
Ranks
kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Skor 1 10 6.40 64.00
2 10 14.60 146.00
Total 20
Test Statisticsb
Skor
Mann-Whitney U 9.000
Wilcoxon W 64.000
Z -3.116
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelas
Pada pengolahan hasil uji statistik terhadap hasil pos test
antara
kelompok eksperimen dan kontrol dengan teknik Mann Whitney
nampak
bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) p=0.02 ≤ 0.050 dengan mean rank
post test.
Selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dan
kontrol sebesar
8.2, yang artinya ada peningkatan pemahaman karir siswa yang
signifikan
antara kelompok eksperimen setelah diberikan bimbingan kelompok
dengan
kelompok kontrol.
Pada pengolahan hasil uji beda post test kelompok eksperimen
dan
kelompok kontrol nampak p = 0.002 ≤ 0.050 yang menunjukkan
ada
-
55
perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen
dalam hal perencanaan karier setelah diberi layanan bimbingan
kelompok.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis bahwa
“Perencanaan
Karir Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XII-BB SMKN
1
Bancak Tahun Ajaran 2016/2017 dinyatakan diterima.
4.4. Pembahasan
Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa perencanaan karir
dengan
bimbingan kelompok untuk meningkatkan perencanaan karir secara
signifikan
ditunjukkan dengan hasil uji beda p = 0.002 ≤ 0.050. Selisih
mean rank post
test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 8.2
sehingga
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok
kontrol dalam hal peningkatan perencanaan karier setelah diberi
layanan
bimbingan kelompok.
Layanan Bimbingan kelompok diadakan selama 8 kali pertemuan.
Layanan Bimbingan kelompok ini mengajarkan pada siswa untuk
lebih saling
terbuka dan saling menghormati satu sama lain. Bimbingan
kelompok ini
sangat membantu untuk membantu memecahkan masalah pribadi,
sosial,
belajar karir. Salah satu permasalahan yang dapat diselesaikan
dengan layanan
bimbingan kelompok adalah perencanaan karir.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menyatakan bahwa
bimbingan
kelompok dapat meningkatkan perencanaan karir siswa. Hal ini
mendukung
penelitian Afifah (2005) mengemukakan ada pengaruh signifikan
antara
bimbingan kelompok terhadap perencanaan karir dan penelitian
Listiana
-
56
(2006) menunjukkan bahwa bimbingan kelompok efektif untuk
perencanaan
karir.
Pandangan Williamson (Winkel dan Sri Hastuti,2006) adalah
konsep
diri atau gambaran diri sehubungan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan
(perencanaan karir) dan jabatan yang akan dilakukan. Gambaran
diri
menumbuhkan dorongan internal yang mengarahkan seseorang kepada
suatu
bidang pekerjaan yang memungkinkan untuk mencapai kepuasan dan
sukses.
Pandangan Donald Super tersebut terbukti bahwa untuk perencanaan
karir
terdapat banyak faktor internal dan eksternal.
Bimbingan kelompok untuk perencanaan karir siswa disebabkan
beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut
adalah
kematangan usia siswa dijenjang SMK kelas XII membuat siswa
semakin
memikirkan rencana karir untuk ke depannya. Faktor eksternal
yang
mempengaruhi antara lain lingkungan yang mendukung siswa
untuk
melakukan perencanaan karir yaitu suatu kelompok layanan
bimbingan
kelompok. Hal itu mempengaruhi siswa untuk melakukan perencanaan
karir.