-
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
Hasil
penelitian meliputi analisis produk, pembahasan akan mengulas
mengenai hasil
dari uji produk beserta revisiannya, dan temuan penelitian
berisikan validasi serta
hasil dari uji coba produk. Setiap bagian akan dibahas secara
rinci sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SD N
Bergas
Kidul 03 tahun pelajaran 2016/2017. Sesuai dengan tahap
pengembangan ADDIE.
langkah-langkah pembuatan LKS yaitu dimulai dari Analisis,
Perancangan,
Pengembangan, Implementasi dan Produk Akhir. Ulasannya akan
dibahas sebagai
berikut.
4.1.1 Analysis
Pembahasan tahap analisis terdapat beberapa tahapan yang
akan
dijabarkan sebagai berikut.
4.1.1.1 Analisis Kebutuhan
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas 3 di
SD
Salatiga 05 dan SD N Bergas Kidul 03. Didapatkan kesimpulan dari
informasi
yang ada bahwa, belum semua siswa dapat memahami jenis-jenis
soal yang biasa
mereka kerjakan, seperti pilihan ganda, isisan singkat, dan
uraian. Sehingga
mengakibatkan pemenuhan KD dan indikator sulit terpenuhi. Buku
pegangan
siswa yang yang diterbitkan pemerintah, belum mencakup latihan
soal yang
digunakan dalam penilaian akhir seperti test tengah semester
ataupun ujian kahir
sekolah.
Sumber belajar yang sesuai dengan referansi K13 dinilai masih
bersifat
minimal. Guru perlu mencari sumber belajar lain untuk mendukung
ketercapaian
kompetensi siswa. Buku yang diterbitkan oleh pemerintah pada
dasarnya sudah
cukup, namun untuk latihan soal dan pendalaman materi belum
tercantum di
dalamnya secara lengkap. Tambahan sumber belajar lain yang
dimiliki oleh
-
55
sekolah, terkadang pemetaan KD dan Indikatornya berbeda dengan
buku yang
diterbitkan pemerintah. Berdasarkan kondisi tersebut, guru harus
mencari
referensi lain untuk menambah kemampuan siswa, baik dalam
penguasaan materi
maupun dalam memahami dan menjawab soal yang berkaitan dengan
materi.
Menanggapi hal tersebut, maka sangat perlu untuk melakukan
pengembangan LKS, khususnya adalah matei Bumi dan Alam Semesta
subtema
Bumi bagian dari Alam Semesta. LKS yang dikembangkan didisain
secara
tematik terintegrasi dengan pendekatan saintifik, materi yang
lebih dalam dan
padat, serta jenis-jenis soal yang dapat mendorong keaktifan
siswa dalam berfikir.
4.1.1.2 Analisis Materi
Hasil analisis materi dilakukan untuk menentukan kemapuan
atau
kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa, khususnya materi
yang akan
diajarkan pada bulan April. Materi tersebut adalah materi Tema 8
Bumi dan Alam
Semesta, Subtema 1 Bumi bagian dari Alam Semesta. Materi dalam
Subtema ini
dibagi ke dalam enam mapel yaitu : Bahasa Indonesia yang
mencakup muatan
Tata Surya, Matematika yang mencakup pengenalan bangun datar dan
bangun
ruang, PPKn mencakup pengamalan pancasila sila ke-5, PJOK
mencakup praktek
gerakan lokomotor dan permainan sederhana, serta SBdP yang
mencakup
keterampilan dalam menempel dan menggunting.
Indikator sesuai dengan spesifikasi materi yaitu :
A. Bahasa Indonesia
1. Siswa mengetahui Tata Surya
2. Siswa mengetahui hubungan antara Bumi, Bulan, dan
Matahari.
3. Siswa memahami bentuk permukaan Bumi
4. Siswa memahami fase-fase pada Bulan
B. Matematika
1. Siswa mengetahui pengenalan bangun datar
2. Siswa memahami hubungan antar bangun datar
3. Siswa memahami pengenalan bangun ruang
4. Siswa mamhami jaring-jaring bangun ruang
-
56
C. PPKn
1. Siswa memahami hak dan kewajiban sesuai sila ke-5
Pancasila
2. Siswa mengetahui pengamalan sikap adil sesuai sila ke-5
Pancasila
D. PJOK
1. Siswa mengetahui konsep gerak lokomotor dalam permainan
tradisional
2. Siswa mempraktikkan gerak lokomotor dalam permainan
tradisional
3. Siswa mengetahui konsep gerak kombinasi
4. Siswa mempraktikkan konsep gerak kombinasi
E. SBdP
1. Siswa membuat karya seni dekoratif
2. Siswa merancang karya seni dengan teknik meronce
4.1.1.3 Analisis Karakteristik Siswa
Hasil analisis karakteristik siswa dilakukan melalui observasi
pada SD N
Salatiga 05 selama peneliti melaksanakan PPL dan observasi
sekaligus
wawancara secara langsung dengan wali kelas III SD N Bergas
Kidul 03.
Didapatkan hasil bahwa, pembelajaran yang disesuaikan K13 siswa
menjadi lebih
aktif. Namun pada usia anak kelas 3 SD, siswa kurang dapat
mengasosiasikan
semua mata pelajaran menjadi 1 tema atau subtema, apabila tidak
didampingi atau
dibimbing secara berkelanjutan oleh guru. Minimnya latihan soal
dan ringkasan
materi yang sesuai dengan buku siswa terbitan pemerintah,
menyebabkan proses
pemahaman terhadap konsep menjadi kurang.
Bahan ajar yang praktis dan sesuai dengan tingkat berfikir siswa
yang
disesuaiakan dengan kompetensi serta indikator, merupakan salah
satu solusi
untuk memmelatih kemandidrian belajar siswa. Selain itu, dengan
adanya bahan
ajar yang memuat banyak latihan soal dan ringkasan materi, akan
membuat siswa
terbiasa untuk memecahkan masalah dan berfikir kritis. Dengan
mengerjakan
latihan soal, siswa juga akan terbiasa untuk memahami maksud
dari pertanyaan
pada soal, dan membuat mereka lebih mudah untuk memahami
suatu
permasalahan. Dengan adanya LKS ini, diharapkan dapat melatih
siswa untuk
berfikir secara ilmiah, sesuai dengan pendektan pembelajaran
yang digunakan
pada K13 yaitu Saintifik. Sehingga dengan adanya LKS yang
berbasis saintitifk
-
57
terintegrasi, siswa dapat memahami konsep dalam tata surya,
bangun datar dan
bangun ruang, pengamalan sila pada Pancasila, gerakan lokomotor,
dan
pembuatan karya seni menggunakan benda-benda di sekeliling
mereka, yang
sesuia dengan langkah-langkah saintifik yang ada dalam LKS.
4.1.2 Design
Pada tahap perencanaan ini akan membahas mengenai penyususnan
draft
awal LKS, yang akan dijabarkan sebagai berikut.
4.1.2.1 Mengumpulkan Referensi Materi
Tahap awal dari pengembangan produk yaitu terlebih dahulu
melakukan
pengumpulan referansi dan materi yang terkait dengan tema serta
subtema kelas 3.
Materi yang terkait dengan Tata Surya, konsep bangun datar dan
bangun ruang,
pengamalan sila ke-5 Pancasila, praktek gerakan lokomotor dan
permainan
sederhanaketerampilan dalam menempel dan menggunting. Materi
didaptkan dari
berbagai referensi buku yaitu: Buku Guru Kelas 3 Tema Bumi dan
Alam Semesta.
Buku Siswa Kelas 3 Bumi dan Alam Semesta. Smart Mathematics 2
karya Sharon
Teoh, Smart Science 6 karya Norashikin Nazri. IPA Aktif 6 karya
Ita
Syuri,Haryanto. Sains untuk SD/MI Kelas VI karya Nurhasanah.
Pandai Berhitung
Matematika 2 karya Sulardi dan lain-lain.
4.1.2.2 Menyusun Kerangka LKS
Penyusunan LKS diawali dengan pemetaan KD dan Indikator
sesuai
dengan tema dan subtema, yang kemudian disesuaikan juga dengan
tujuan
pembelajaran yang terdapat pada buku guru terbitan Pemerintah.
Kemudian KD,
Indikatro dan tujuan pembelajaran yang sudah seragam, barulah
membuat
rancangan LKS yang berbasis tematik dengan konsep tematik
terintegrasi dan
pendekatan saintifik. Pada LKS ini juga memiliki tokoh utama
yang penulis buat
sendiri, hal ini bertujuan untuk merangsang rasa ingin tahu
siswa mengenai materi
yang akan dipelajari. Konsep pembelajaran pada LKS ini juga
berkaitan dengan
kehidupan keseharian siswa, yang dituangkan dalam percakapan
yang dilakukan
tokoh dalam LKS. Dengan demikian siswa akan lebih mudah
untuk
mengasosiasikan setiap materi pada mata pelajaran yang harus
mereka kuasai.
Langkah pembelajaran dalam LKS, juga disesuaika dengan standar
pembuatan
-
58
LKS, yaitu adanya ringkasan materi, uji kompetensi, latihan soal
secara individu,
kegiatan kelompok, kegiatan uji coba, refleksi, dan latihan
ulangan harian.
4.1.2.3 Merancang Pembelajaran sesuai Tujuan Pembuatan LKS
Perancangan pembelajaran dalam LKS, disesuaikan dengan
tujuan
pembuatannya, yaitu LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan
pendekatan
saintitifk. Karena LKS ini memuat 1 subtema, yaitu terdiri dari
6 pembelajaran,
maka penyusunan pada setiap pembelajaran disesuaikan dengan KD,
Indikator
serta tujuan pada setiap kali pertemuan. Pengintegrasian setiap
mata pelajaran
juga tidak terlepas dari pendekatan saintifik yang terdiri dari
5 tahapan. Yaitu
Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi,
dan
Mengkomunikasikan, Setiap pembelajaran pada LKS ini memuat ke
lima tahapan
saintifik secara runtut. Materi yang disajikan juga
diintegrasikan sedemikian rupa
dengan menggunakan kegiatan dan percakapan yang dilakukan pada
tokoh
utamanya. Sehingga pergantian mata pelajaran dalam satu
pembelajaran tidak
terkesan terpisah-pisah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
siswa dalam
mengintegrasikan materi yang sudah diintegrasikan. Kemudian
disusunlah
rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan LKS tema 8 subtema
1, sebagai
tambahan bahan ajar guru dalam pengimplementasian LKS. Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) terlampir.
4.1.2.4 Menyusun LKS sesuai Kerangka dan Alur Pembelajaran
Pada setiap pembelajaran dalam 1 subtema memuat pendekatan 5M,
yang
diawali oleh tahap mengamati, baik itu pengamatan gambar maupun
membaca
teks yang berkaitan dengan materi. Tahapan pembelajaran ke dua
adalah
Menanya, pada tahap ini siswa diminta untuk menjawab pertanyaan
maupun
membuat pertanyaan sesuai dengan hasil pengamatan. Kemudian
dilanjutkan
dengan mengumpulkan informasi, yang bertujuan untuk mendorong
siswa
mencari informasi dalam LKS maupun mencari referensi lain yang
berkaitan
dengan materi, untuk memperjelas pemahaman konsep pada setiap
pembelajaran.
Tahap selanjutnya adalah mengasosiasi, yang berisikan
latihan-latihan soal,
kegiatan percobaan yang dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok.
Kemudian tahapan terakhir adalah Mengkomunikasikan, pada tahap
ini siswa
-
59
diminta untuk mempresentasikan hasil dari pengerjaan dalam satu
pembelajaran.
Selain ke lima tahapan saintifik, adajuga kegiatan refleksi dan
ulangan harian
yang bertujuan untuk lebih menanamkan konsep maupun pendalaman
materi.
4.1.2.5 Melengkapi Unsur LKS sesuai Kerangka
Pelengkapan unsur-unsur LKS, dilakukan dengan penambahan
gambar
dan latihan soal yang disesuaikan dengan tahapan saintitifk.
Unsur lain yang tidak
kalah penting, yaitu melengkapi karakter tokoh utama LKS untuk
pengintegrasian
setiap mata pelajaran. Selain itu pengecekan lebih lanjut
mengenai soal-soal yang
terdapat dalam LKS beserta kunci jawaban.
4.1.2.6 Merancang Tampilan
LKS yang sudah memuat materi, latihan soal, dan gambar belum
dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran maupun dikerjakan oleh
siswa. Apabila
tata letak dari ketiga hal tersebut, kurang baik dan menarik.
Kemudian untuk
menarik perhatian dan minat siswa agar lebih bersemangat untuk
memahami
materi dalam satu subtema, dilakukanlah penataan tampilan
materi, latihan soal,
dan gambar pada LKS.
4.1.3 Development
Pada tahap ini, dikembangkan LKS dengan pendekatan saintifik.
Tahapan
dalam proses pengembangan dijelaskan sebagai berikut.
4.1.3.1 Pembuatan LKS Awal
a. Berbentuk media cetak
Pada tahapan ini, semua langkah-lamgkah pembuatan dan
penyusunan
LKS yang sudah dipenuhi. Maka berhasil menghasilkan LKS dengan
judul LKS
Subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta untuk kelas 3 SD/MI
Sesuai dengan
Kurikulum 2013. Pembuatan LKS ini menggunakan Microsoft office
word 2010
dan Xiu-xiu untuk mendesain tokoh utama. LKS ini merupakan
desain sementara
yang kemudian materi dan layoutnya dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing ,
guru kelas SD N Bergas Kidul 03. Hasil dari konsultasi digunakan
untuk merevisi
produk lalu dilakukan validasi.
-
60
b. Komponen-komponen dalam LKS dengan konsep tematik
terintegrasi
dan pendekatan saintifik
1) Pedoman guru
Pedoman guru berupa kunci jawaban LKS dan beserta RPP yang
telah disesuaiakan dengan pemetaan KD dan Indikator. Hal ini
diperlukan
untuk membantu kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dengan
menggunakan LKS Subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta.
2) Petunjuk penggunaan
Petunjuk penggunaan merupakan lembar yang berisi mengenai
konsep pembelajaran saintifik yang terdapat dalam LKS. Serta
petunjuk
belajar yang harus diikuti siswa, terlebih lagi LKS ini
dikhususkan untuk
melatih siswa dalam belajar secara mandiri. Petunjuk penggunaan
dapat
dilihat pada gambar 4.
-
61
Gambar 4 Petunjuk Penggunaan
-
62
3) Pemataan KD dan Indikator
Lembar ini berisikan pemetaan dan pemenuhan KD serta
Indikator
pada setiap pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.
Tampilan pemetaan
KD dan Indikator tampak pada Gambar 5.
Gambar 5 Pemetaan KD dan Indikator
4) Lembar LKS pembelajaran
LKS subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta telah diatur
layout
yang disesuiakan dengan tingkat perkembangan berfikir siswa
serta tahapan
-
63
saintifik. LKS juga dibuat lebih berwarna dan menggunakan
ilustrasi yang
menarik. Hal tersebut bertujuan untuk menarik perhatian dan
memudahkan
siswa dalam memahami materi. Tampilam lembar pembelajaran
akan
disajikan dalam kegiatan 5M. Tahap Mengamati Gambar 6, tahap
Menanya
pada Gambar 7, tahap Mengumpulkan Informasi pada Gambar 8,
tahap
Mengasosiasi pada Gambar 9, dan tahap Mengkomunikasikan pada
Gambar
10, sebagai berikut ini.
Gambar 6 Tahap Mengamati
-
64
Gambar 7 Tahap Menanya
Gambar 7 Tahap Menanya
-
65
Gambar 8 Tahap Mengumpulkan Informasi
Gambar 8 Tahap Mengumpulkan Informasi
-
66
Gambar 9 Tahap Mengasosiasi
5) Refleksi diri
Lembar refleksi diri adalah petunjuk untuk siswa, yang
bertujuan
untuk mengetahui kemampuan, penguasaan materi dan ketertarikan
siswa
dalam setiap pembelajaran. Tampilan refelski tampak pada gambar
10.
-
67
-
68
c. Ditampilkan dengan layout
LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan
saintifik,
juga dilengkapi dengan tampilan yang berwarna dan memuat gembar
yang
sesuai dengan konten materi sebagai ilustrasi. Agar memudahkan
siswa
dalam memahami konsep awal maupun materi. Kebutuhan
penggunaan
gambar ilustrasi terlihat pada Gambar 12.
Gambar 11 Lembar Ulangan Harian
-
69
-
70
Tabel 17
Saran Perbaikan dari Pakar Materi
No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan
1. Ada beberapa teks bacaan yang
isinya terlalu banyak, khusunya
bagi anak kelas 3 SD
Teks perlu lebih diringkas, tanpa
mengurangi isinya.
2. Jumlah soal pada beberapa bagian
uji kompetensi baik dalam tahap
mengumpulkan informasi, maupun
mengasosiasi terlalu banyak.
Kurangi jumlah soal, buat soal yang
padat muatan materi.
3. Bntuk bangun ruang balok dan
kubus harus diperhatikan
ukurannya, supaya siswa tidak
bingung untuk membedakannya.
Bangun balok lebih diperpanjang, dan
bangun kubus ukuran sisinya harus
sama.
4. Penggunaan huruf besar, ejaan, dan
tanda baca perlu diperhatikan
kembali.
Nama orang, nama tempat harus huruf
besar. Penggunaan titik, koma, dan
tanda baca lain pada bacaan perlu
dibenahi sedikit.
Dalam media pembelajaran yang memuat indikator kegrafikan, isi
media
dan bahasa, divalidasi oleh Anri Septiawan, S.Ds. Saran yang
diberikan oleh
pakar media dapat dilihat pada Tabel 18 berikut.
Tabel 18
Saran Perbaikan dari Pakar Media
No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan
1. Cover kurang menarik perhatian,
karena backgrounnya masih
menggunakan warna soft.
Harus lebih menarik dan penulisan
yang jelas. Usahakan menggunakan
warna background yang mencolok
atau agak gelap.
2. Warna dan bentuk gambar pada
LKS masih banyak yang besar
kecilnya tidak seragam.
Warna dan bentuk pada LKS
diberikan batasan atau diseragamkan
agar mempermudah siswa dalam
mengasosiasikan materi dengan
gambar.
3. Shape yang digunakan
menyebabkan tampilan terlihat
penuh dan terkesan kurang bebas.
Kurangi shape yang berbentuk kotak-
kotak dan outline yang menonjol,
tambahkan warna pada shape.
-
71
4.1.3.3 Revisi produk
Berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh dosen
pembimbing,
pakar materi dan media, pada LKS tematik terintegrasi dan
pendekatan saintifik.
Penulis melakukan revisi produk berdasarkan saran perbaikan dari
dosen dan
pakar.
a. Revisi Pakar Materi
Berikut ini disajikan perbaikan produk sesuai saran perbaikan
pakar
materi, yang memerlukan peringkasan teks bacaan dapat dilihat
pada Tebel 19
sebagi berikut.
Tebel 19 Peringkasan Teks Bacaan
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
Pada beberapa bagian dalam LKS terlalu banyak mengandung latihan
soal.
Sehingga ada beberapa perubahan di dalam LKS setelah dilakukan
revisi
pengurangan jumlah soal sesuai saran perbaikan, yang ditunjukkan
pada Tabel 20.
-
72
Tabel 20 Pengurangan Jumlah Soal
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
-
73
-
74
-
75
-
76
Tabel 25 Bentuk dan Warna Shape
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
-
77
4.1.4 Implementation
LKS yang sudah mendapatkan saran perbaikan dari dosen
pembimbing,
dan para pakar, lalu dilakukan revisi oleh peneliti yang
kemudian dijadikan
sebagai produk yang siap untuk diimplementasikan. Implementasi
dilaksanakan
pada pembelajaran tema 8 sub tema 1, di SD N Bergas Kidul 03.
Pemilihan
sekolah memperhatikan penerapan kurikulum yang dijalankan SD N
Bergas
Kidul 03 dari awal pelaksanaan K13. Sekolah yang di gunakan
masih
menggunakan LKS yang diterbitkan secara mandiri oleh perusahaan
percetakan,
yang kebanyakan isinya tidak jauh beda dengan buku terbitan
pemerintah. Hal ini
menyebabkan materi dan pembelajaran yang menggunakan suplemen
materi lain,
tidak mengalami banyak perbedaan dengan rancangan dari buku
terbitan
pemerintah. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk
menggunakan SD N
Bergas Kidul 03 sebagai subjek implementasi LKS. Implementasi
dilaksanakan
selam 6 hari, sesuai dengan pertemuan dalam 1 subtema yaitu 6
pembelajaran.
Pelaksanaan implementasi dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26 Pelaksanaan Implementasi
Tahap Waktu Pelaksanaan
Pre Test Senin, 25 April 2016
Pukul 07.30-08.25
Pembelajaran 1 Senin, 25 April 2016
Pukul 08.30-12.00
Pembelajaran 2 Selasa, 26 April 2016
Pukul 07.00-12.00
Pembelajarann 3 Rabu, 27 April 2016
Pukul 07.00-12.00
Pembelajaran 4 Kamis, 28 April 2016
Pukul 07.30-12.00
Pembelajaran 5 Jum’at, 29 April 2016
Pukul 07.00-11.30
Pembelajaran 6 Sabtu, 30 April 2016
Pukul 07.00-10.00
Post Test Sabtu, 30 April 2016
Pukul 10.00-11.00
-
78
Persiapan yang dilakukan sebelum implementasi LKS dalam
pembelajaran
sebagai berikut.
a. Memberi tahukan kepada guru kelas III SD N Bergas Kidul
03,
bahwa selama saru minggu terhitung tanggal 25-30 April akan
dilakukan implementasi produk oleh peneliti.
b. Memperbanyak LKS sebnyak 12 eksemplar untuk pembelajran
siswa dalam bentuk kelompok.
c. Memperbanyak lembar soal pre test dan post test sebanyak
44
lembar, sesuai dengan jumlah siswa.
d. Mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan dalam
pengimplementasian LKS.
Pelaksanaan implementasi LKS dengan konsep tematik terintegrasi
dan
pendekatan saintifik, dimulai dengan perkenalan diri kepada
siswa serta
menginformasikan bahwa selama satu minggu ke depan pembelajaran
akan
ditemani oleh peneliti. Sebelum memulai pembelajaran dengan
menggunakan
produk, siswa terlebih dahulu mengerjakan soal pre test tema 7
Energi dan
Perubahannya, Subtema 3 Energi Alternatif yang berjumlah 30 soal
berbentuk
isian singkat. Pemberian soal pre test ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa terhadap materi sebelumnya pada tema 7
subtema3.
Pelaksanaan Pre Test terlihat pada gambar 4.10.
Mata pelajaran yang diajarkan pada Pembelajaran 1 yaitu
Bahasa
Indonesia, Matematika, dan SBdP. Materi yang harus siswa kuasai
pada
Pembelajaran 1 adalah pengenalan anggota Tata Surya, konsep
bangun datar, dan
kegiatan prakarya membuat bentuk suatu benda menggunakan
macam-macam
bangun datar. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan
dan manfaat
dari pembelajaran, serta memancing perhatian siswa dengan
memberikan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Setelah semua siswa
memusatkan
perhatian pada materi, kemudian guru meminta siswa memulai
pengerjaan LKS
sesuai dengan tahapan saintifik. Tahap yang pertama yaitu
Mengamati, siswa
yang dibentuk dalam kelompok mengamati gambar pada LKS, dan
kelompok
yang ditunjuk guru menyebutkan hasil pengamatan. Kemudian semua
siswa
-
79
membaca teks mengenai ciri-ciri planet yang ada dalam LKS lalu
menjawab
pertanyaan sesuai dengan tahap ke-2 dalam saintifik, yaitu tahap
Menanya.
Setelah menjawab pertanyaan siswa mulai Mengumpulkan Informasi,
dari teks
yang sudah di baca dan gambar yang berhubungan dengan bangun
datar. Secara
berkelompok, siswa mulai Mengasosiasikan ciri-ciri bangun ruang
yang ada di
sekitar, dan mencari tahu macamnya. Setelah kegiatan
mengasosiasi, barulah
siswa masuk ke tahap yang terakhir yaitu Mengkomunikasikan, Pada
tahap ini
siswa membuat bentuk sebuah benda dari kertas lipat warna yang
sudah di
gunting yang terbentuk dari macam-macam bangun datar. Setelah
hasil kerjanya
selesai, bebrapa kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan
hasil kerjanya.
Pada tahap ini guru juga memberikan umpan balik mengenai
pembelajaran dalam
satu hari, dan siswa pun juga diberikan kesempatan untuk
merefleksi
pembelajaran. Setelah semua tahapan saintitfik dilalui, guru
membagikan soal
evaluasi Pembelajaran 1. Hambatan pada Pembelajaran 1, adalah
masih banyak
siswa yang terlalu bersemangat dalam bekerja kelompok, hal
tersebut
menyebabkan keributan dengan adanya diskusi kelompok.
Mata pelajaran pada Pembelajaran 2 adalah Bahasa Indonesia,
PPKn, dan
PJOK. Sedangkan materinya mencakup terjadinya siang dan malam,
hak dan
kewajiban terkait sila ke-5 Pancasila, dan permainan sederhana.
Guru
menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran, dan siswa
menyanyikan yel-yel
untuk menambah semangat sebelum memulai pembelajaran. Guru
mengulas
kembali materi yang kemarin sudah dipelajari, kemudian memulai
pembelajaran
dengan tahapan saintifik. Tahap Mengamati, siswa diminta untuk
menuliskan
benda-benda angkasa apa saja yang mereka ketahui, kemudian
mendeskripsikannya dalam satu paragraf. Tahap Menanya, secara
bekelompok
siswa membuat 3 pertanyaan terkait benda angkasa yang sudah
mereka amati dan
diskusikan, kemudian perwakilan kelompok mengajukan pertanyaan
yang sduah
dibuat. Kelompok lain yang bisa menjawab atau menanggapi akan
mendapatkan
poin tambahan. Setelah tahap menanya, siswa masuk tahap
Mengumpulkan
Informasi, dengan membaca teks dan melakukan percobaan tentang
terjadinya
siang dan malam. Kemudian menyimpulkan hasilnya dalam diskusi
kelompok.
-
80
Tahap Mengasosiasi dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi
yang
telah didapatkan dari hasil membaca kegiatan yang dilakukan
tokoh pada LKS,
dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban.
Tahap yang
terakhir adalah Mengkomunikasikan, pada tahap ini siswa secara
berkelompok
membuat beberapa gerakan sederhana yang dirangkai menjadi satu
kesatuan, dan
diperagakan sesuai dengan lagu “Bintang Kecil”. Setiap kelompok
akan maju ke
depan kelas untuk menampilkan hasil rangkaian gerakannya.
Setelah penampilan
masing-masing kelompok, guru dan siswa melakukan refleksi
pembelajaran,
kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran 2.
Pada Pembelajaran 3, terdapat mata pelajaran Bahasa
Indonesia,
Matematika, dan SBdP. Sedangkan materinya adalah rotasi dan
revolusi Bumi,
macam-macam bangun datar yang ada di sekitar, dan prakarya
membuat tirai dari
kertas. Pembelajaran 3 dimulai dengan penyampaian tujuan dan
manfaat
pembelajaran, kemudian guru melontarkan beberapa pertanyaan
terkait materi
sebelumnya dan materi yang akan siswa pelajari. Setelah semua
siswa terfokus
pada kegiatan yang akan dilaksanakan, barulah tahapan saintifik
pada LKS
dilakukan. Tahap Mengamati dilakukan dengan kegiatan pengamatan
gambar dan
menuliskan hasil pengamatan pada lembar kerja yang sudah
disediakan, siswa
juga membaca sebuah teks yang berhubungan dengan rotasi dan
revolusi Bumi.
Setelah mengamati dan membaca, pada tahap Menanya siswa
menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan dan bacaan.
Siswa yang
belum jelas dipersilahkan membuat pertanyaan yang kemudian
dibacakan, dan
bagi siswa lain yang dapat menjawab akan mendapatkan poin
tambahan. Tahap
Mengumpulkan Informasi dimulai dari pengamatan kegiatan yang
dilakukan
tokoh dalam LKS yang berkaitan dengan bangun datar. Tahap
mengasosiasi
dilakukan siswa dengan mencari benda-benda di sekolah yang
menyerupai
bangun datar, sesuai dengan perintah yang ada dalam LKS. Tahap
yang terakhir
yaitu Mengkomunikasikan, siswa membuat tirai dari kertas
warna-warni yang di
bentuk menjadi bintang, bulan, maupun bentuk-bentuk bangun
datar, kemudian
hasil karya setiap kelompok di presentasikan ke depan kelas.
Pada tahap ini guru
juga meminta siswa untuk memberikan tanggapan ataupun pertanyaan
yang
-
81
berkaitan dengan materi yang sudah di pelajari. Sesudah
tahap
mengkomunikasikan, guru bersama siswa melakukan refleksi
pembelajaran dan
siswa mengerjakan evaluasi Pembelajaran 3.
Mata Pelajaran pada Pembelajaran 4 adalah Bahasa Indonesia, PPKn
, dan,
PJOK yang memuat materi penyusunan jadwal kegiatan sehari-hari,
kelebihan
planet Bumi, contoh sikap adil sesuai sila ke-5 Pancasila, dan
permainan
sederhana. Sebelum memasukki materi pembelajaran, guru
menyampaikan tujuan
dan manfaat pembelajaran yang akan siswa terima. Kemudian guru
bersama siswa
menyanyikan lagu untuk memusatkan perhatian siswa dalam
kegiatan. Setelah
semua siswa siap menerima pembelajaran, barulah tahapan
saintifik dalam LKS
dilaksanakan. Tahap Mengamati dilakukan dengan mengamati gambar
tohoh pada
LKS, dan menuliskan nama kegiatan tersebut. Kemudian siswa
berdiskusi untuk
membuat jadwal kegiatan keseharian. Siswa juga membaca teks yang
berkaitan
dengan tata surya, yaitu kelebihan planet Bumi. Pada tahap yang
ke dua, yaitu
tahap Menanya. Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan
hasil pengamatan dan bacaan. Selanjutnya pada tahap Mengumpulkan
Informasi,
kegiatan yang dilakukan siswa adalah bermain lempar bola Koran
ke dalam
keranjang yang memanfaatkan gaya gravitasi sebagai salah satu
kelebihan planet
Bumi. Pada tahap Mengasosiasi siswa mulai berdiskusi, sikap adil
terhadap diri
sendiri dan orang lain apa yang harus dimiliki saat bekerja
dalam kelompok.
Selanjutnya pada tahap Mengkomunikasikan, siswa mengerjakan soal
Teka Teki
Silang (TTS), kemudian di bahas secara bersama-sama dengan guru.
Pada akhir
pembelajaran dilakukan refeleksi dan siswa mengerjakan soal
evaluasi.
Pembelajaran 5 memuat tiga mata pelajaran yaitu Bahasa
Indonesia,
Matematika, dan PPKn. Materi penyusunnya adalah bentuk muka
bumi, bangun
sifat-sifat ruang, dan sikap adil pada diri sendiri. Pada
kegiatan pembukaan guru
menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran. Kemudian
dilanjutkan dengan
apersepsi dengan tanya jawab mengenai tempat wisata alam yang
pernah
dikunjungi siswa. Setelah perhatian siswa tertuju pada
pembelajaran,
pembelajaran mulai ke dalam tahap saintitifk.Tahap Mengamati
dilakukan dengan
pengamatan gambar pantai dan membaca teks bentuk muka bumi.
Siswa dan guru
-
82
bertanya jawab mengenai hasil pengamatan, kemudian masuk ke
tahap Menanya.
Pada tahap ini, siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar
pertanyaan
pada LKS. Selanjutnya pada tahap Mengasosiasi, siswa mengamati
benda di
sekitar yang menyerupai bentuk bangun ruang. Setelah mengetahui
macam-
macam bentuk bangun ruang, siswa mengelompokkan benda-benda
yang
menyerupai bangun ruang pada LKS yang sudah disediakan.
Selanjutnya tahap
Mengumpulkan Informasi, siwa mencari sifat dari macam-acam
bangun ruang.
Setelah mengetahui sifat-sifat bangun ruang, pada tahap
Mengasosiasi siswa
menggambar macam-macam bangun ruang. Tahap terakhir pada
Pembelajaran 5
adalah Mengkomunikasikan, pada tahap ini siswa berdiskusi secara
kelompok
untuk mencari tahu contoh sikap adil yang dapat merka lakukan,
baik itu di rumah
maupun di sekolah. Pada tahap ini setiap kelompok akan maju ke
depan untuk
mempresentasikan hasil diskusi, guru juga melakukan umpan balik
pembelajaran
selama 1 hari. Selanjutnya dilakukan refleksi pembelajaran dan
siswa
mengerjakan test evaluasi Pembelajaran 5.
Materi pada pembelajaran 6 adalah fase Bulan, jaring-jaring
bangun ruang,
sikap adil terhadap diri sendiri untuk mencapai cita-cita, yang
terdiri dari mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan PPKn. Awal
pembelajaran dimulai
dengan penyampaian tujuan dan manfaat pembelajaran oleh guru,
seanjutnya
apresepsi guru menanyakan materi yang sudah dipelajari siswa dan
dianalogikan
dengan materi pada Pembelajaran 6. Setelah penyampaian tujuan,
manfaat, dan
apersepsi barulah masuk pada tahap saintifik. Tahap Mengamti
dilakukan dengan
melengkapi teks rumpang yang berkitan dengan fase-fase Bulan,
dan hasil
jawaban siswa langung di bahas dengan guru. Selanjutnya tahap
Menanya,
dilakukan siswa dengan menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS.
Pada tahap
Mengumpulkan Informasi, siswa menncari informasi pada gambar di
LKS, dan
mencari bangun ruang apa saja yang ada di dalamnya. Selanjtunya
siswa mencari
tahu jaring-jaring pada setiap bangun ruang, dan pada tahap
Mengasosiasi siswa
membuat jaring-jaring bangun ruang dari kertas asturo dan di
bentuk menjadi
bentuk bangun ruang. Sesudah membuat bangun ruang dengan
jaring-jaring,
siswa masuk tahap Mengkomunikasikan. Pada tahap ini siswa
menuliskan cita-
-
83
citanya sesuai dengan percakapan tokoh dalam LKS, yang kemudian
menuliskan
sikap apa yang harus mereka miliki untuk mewujudkannya. Kemudian
di
presentasikan di depan kelas. Pada akhir pembelajaran siswa
bersama guru
merefleksi pembelajaran dan mengerjakan soal evaluasi. Berikut
ini disajikan
tabel kesimpulan hasil observasi selama 6 Pembelajaran
berlangsung pada Tabel
27 berikut ini.
Tabel 27 Hasil Observasi Peneliti
No. Instrumen PB
1
PB
2
PB
3
PB
4
PB
5
PB
6
1. Guru menyampaikan materi pembelajaran
sesuai dengan materi yang terdapat dalam
LKS
√ √ √ √ √ √
2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
langkah yang terdapat dalam LKS
√ √ √ √ √ √
3. Siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran
√ √ x √ x √
4. Guru memfasilitasi siswa untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
terdapat dalam LKS
√ √ √ √ x x
5. Guru mendorong siswa untuk bekerja sama
sesuai dengan petunjuk dalam LKS
X √ √ √ √ √
6. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi
sesuai dengan materi yang sedang
didiskusikan
X √ √ √ √ √
7. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari
√ x x x √ x
8. Guru meminta siswa untuk mengerjakan
evaluasi
√ √ √ √ √ √
9. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan
antusias
√ √ √ √ √ √
10. Siswa bersama guru membahas soal evaluasi
√ x √ x √ √
11. Guru memberikan umpan balik sesuai
dengan yang terdapat dalam LKS
√ √ √ √ √ √
12. Siswa menanggapi umpan balik yang
diberikan oleh guru
√ √ √ √ √ √
-
84
Implementasi terakhir yaitu melakukan posttest untuk mengukur
hasil
belajar dengan menggunakan LKS dengan konsep tematik terintegasi
dan
pendekatan saintifik, selama 6 kali Pembelajaran. Tujuan dari
pelaksanaan
posttest adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan
menggunakan
produk.
4.1.5 Evaluation
Tahap terakhir dalam pengembangan LKS konsep tematik
terintegrasi dan
pendekatan saintifik adalah tahap evaluasi penggunaan yang sudah
dihasilkan dan
diujicobakan. Hasil evaluasi LKS sebagai berikut.
4.1.5.1 Analisis Data Kevalidan
Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaiadn
dari pakar
pada lembar penilaian LKS konsep tematik terintegrasi dan
pendekatan saintifik.
Analisis data kevalidan ini meliputi aspek materi dan media
pembelajaran, yang
akan dijabarkan sebagai berikut.
a. Aspek Materi
Revisi aspek materi pada LKS konsep tematik terintegrasi dan
pendekatan
saintifik dari pakar materi yaitu pada bagian teks bacaan dibuat
lebih ringkas, dan
penggunaan tanda baca serta huruf besar harus di cek kembali.
Produk LKS
kemudian di revisi sesuai dengan saran oleh pakar materi, hasil
validasi pakar
materi dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28
Hasil Validasi Pakar Materi
No. Aspek Rata-rata Kategori
1. Materi 4,33 Baik
2. Bahasa 4 Baik
Rata-rata Keseluruhan 4,16 Baik
Berdasarkan hasil validasi pakar materi, maka diperoleh
rata-ratanya
adalah 4,16. Jadi berdasarkan hasil rata-rata tersebut, materi
dan kebahasaan
dalam LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan
saintifik sudah
baik dan layak untuk diimplementasikan.
-
85
b. Aspek Media
Selain validasi dari pakar materi, LKS dengan konsep tematik
terintegrasi
dan pendekatan saintifik, juga divalidasi oleh pakar media.
Pakar media,
memberikan saran perbaikan yaitu : penggunaan shape berbentuk
kotak harus
dikurangi supaya tampilan tidak terlihat penuh, dan ukuran
gambar per tahap
saintifik harus sama. Kemudian LKS konsep tematik terintegrasi
dan pendekatan
saintifik direvisi sesuai dengan saran perbaikan dari pakar
media. Hasil validasi
pakar media dapat dilihat pada Tabel 29 sebagai berikut.
Tabel 29
Hasil Validasi Pakar Media
No. Aspek Rata-rata Kategori
1. Tampilan 3,71 Sedang
2. Isi Media 4 Baik
3. Bahasa 3,66 Sedang
4. Kepraktisan dalam pengguaan 4 Baik
Rata-rata Keseluruhan 3.84 Sedang
Berdasarkan hasil validasi pakar media, maka diperoleh
rata-ratanya
adalah 3.84. Jadi berdasarkan hasil rata-rata tersebut, aspek
tampilan, isi media,
bahasa, dan kepraktisan penggunaan dalam LKS dengan konsep
tematik
terintegrasi dan pendekatan saintifik, sudah baik dan layak
untuk
diimplementasikan.
4.1.5.2 Analisis Data Keefektifan
Keefektifan LKS dengan konsep tematik terintegrasi dilihat dari
perbedaan
hasil belajar pretest dan posttest serta hasil analisis respon
guru dan respon siswa.
Keefektifaan LKS akan dijabarkan sebagai berikut.
a. Data Hasil Pretest
Data hasil tes tersebut disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi dengan
tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara
menghitung
interval kelas adalah sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
-
86
Keterangan
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data
Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah
disajikan, sehingga
didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 42
=1 + 3,3 x log (2 x 21)
= 1 + 3,3 x log (2 x 3 x 7)
= 1 + 3,3 x (log 2 + log 3 + log 7)
= 1 + 3,3 x ( 0,301 + 0,477 + 0,854)
= 1+3,3 x 1,62
= 1+4,92
= 6,34
= 6 atau 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 90 – 43 + 1
= 48
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 48:7
= 6,85
= 6 atau 7
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, data disajikan ke dalam
tabel
distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 7.
Tabel distribusi
frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 30 berikut
ini.
-
87
Tabel 30
Distribusi Frekuensi Hasil Pretets
Kelas Interval Frekuensi Presentase
43 – 49 6 7,14%
50 – 56 9 11,90%
57 – 63 10 19,05%
64 – 70 7 21,43%
71 -77 3 16,67%
78 – 84 5 14,29%
85 – 91 2 9,52%
Jumlah 42 100%
Nilai Rata-rata 62,70
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 43
Berdasarkan distribusi hasil pretest sesuai tabel tersebut,
dapat dilihat
persebaran data hasil pretest dalam grafik Gambar 13 berikut
ini.
Gambar 13 Grafik Frekuensi Hasil Pretest
b. Data Hasil Posttest
Selain data hasil pretest, data hasil posttest juga diolah
berdasarkan rumus
yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungan
sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 42
=1 + 3,3 x log (2 x 21)
0
2
4
6
8
10
12
43 – 49 50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 -77 78 – 84 85 - 91
Series1
-
88
= 1 + 3,3 x log (2 x 3 x 7)
= 1 + 3,3 x (log 2 + log 3 + log 7)
= 1 + 3,3 x ( 0,301 + 0,477 + 0,854)
= 1+3,3 x 1,62
= 1+4,92
= 6,34
= 6 atau 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 93 - 43 + 1
= 51
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 51:6
= 8,5
= 8 atau 9
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, data disajikan ke dalam
tabel
distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9.
Tabel
distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 31
berikut ini.
Tabel 31
Distribusi Frekuensi Posttest
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
43 – 51 3 7,14%
52 – 60 5 11,90%
61 – 69 9 21,43%
70 – 78 11 26,19%
79 – 87 8 19,05%
88 - 97 6 14,29%
Jumlah 42
Nilai Rata-rata 76.42
Nilai Tertinggi 93
Nilai Terendah 43
Berdasarkan distribusi hasil posttest pada tabel diatas, dapat
dilihat
persebaran data hasil pretets dalam Gambar 14 grafik berikut
ini.
-
89
Gambar 14 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttes
c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest
Data deskriptif menampilkan nilai terendah (minimum), nilai
tertinggi
(maximum), dan rata-rata (mean) skor hasil pretest dan posttest.
Data deskriptif
diolah dengan aplikasi IMB SPSS Statistics 22 yang disajikan
dalam Tabel 32
berikut ini.
Tabel 32
Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Postest
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 42 43 90 62.67 13.021
Posttest 42 43 93 72.76 13.369
Valid N (listwise) 42
Berdasarkan Tabel 24 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest
adalah 43
dan nilai tertinggi adalah 90 dengan rata-rata 68,40%. Sedangkan
nilai terendah
posttest adalah 43 dengan nilai tertinggi 93 dan rata-rata
72,76%. Gambar 15 rata-
rata hasil pretest dan posttest berikut ini.
0
2
4
6
8
10
12
43-51 52-60 61-69 70-78 79-87 88-96
Series1
-
90
Gambar 15 Grafik Rata-rata Hasil Pretest dan Posttest
d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Selain disajikan data skor rata-rata hasil pretest dan posttest,
disajikan pula
data ketuntasan hasil pretest dan posttest dengan nilai
ketuntasan yang dutetapkan
sebesar 66. Data ketuntasan dapat dilihat pada Tabel 33 sebagai
berikut.
Tabel 33
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan Tabel 25 dapat diketahui bahwa saat dilakukan
pretest jumlah
siswa yang memperoleh nilai diatas 67 sebanyak 12 siswa atau
28,57% dan yang
memperoleh nilai dibawah 67 adalah 30 siswa atau sebesar 71,42%.
Sedangkan
setelah dilakukan posttest, jumlah siswa yang memperoleh nilai
di atas 67
sebanyak 30 siswa atau 71,42% dan yang memperoleh nilai di bawah
67 sebanyak
12 siswa atau 28,57%. Data ketuntasan hasil pretest dan posttest
disajikan dalam
Gambar 16 grafik berikut.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pretest Postets
Column1
Ketuntasan Pretest Posttest
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tuntas 12 28,57 % 30 71,42 %
Tidak Tuntas 30 71,42 % 12 28,57 %
-
91
Gambar 16 Grafik Hasil Ketuntasan Pretest dan Posttest
e. Analisis Hasil Prestets dan Posttest
Analisis hasil pretest dan posttest diuji secara statistik
dengan uji beda
rerata. Uji beda rerata bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidak adanya
perbedaan rerata antara hasil pretest dan posttest. Sebelum
dilakukan uji beda
rerata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Bertujuan
untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji
normalitas pretest dapat
dilihat pada Tabel 34 berikut ini.
Tabel 34
Uji Normalitas Hasil Pretest
Pretest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai pretest .128 42 .080 .954 42 .090
a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji normalitas hasil pretets, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi
Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.291. Hal ini menunjukkan bahwa,
data
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Pretest Posttest
Tuntas
Tidak Tuntas
-
92
tersebut berdistribusi normal. Karena nilai signifikansi >
0.05. Sedangkan uji
normalitas posttest dapat dilihat pada Tabel 35 sebagai berikut
ini.
Tabel 35
Uji Normalitas Hasil Posttest
Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai
signifikansi
Shapiro-Walk menunjukkan angka 0.225. Hal ini menunjukkan bahwa,
data
tersebut berdistribusi normal. Stelah diketahui bahwa kedua data
berdistribusi
normal, maka dapat dilakukan uji beda rerata, yaitu Uji T
berpasangan (Paired
Sample T-Test) Hasil uji T berpasangan dapat dilihat pada Tabel
36 berikut ini.
Tabel 36
Hasil T Berpasangan
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Pretest -
Postets -10.095 18.594 2.869 -15.890 -4.301 -3.519 41 .001
Berdasarkan hasil uji T berpasangan tersebut, Sig.
(2-tailed)
menunjukkan angka 0,001. Karena 0,0001 < 0,05 berarti
terdapat perbedaan
antara pretest dan posttest.
4.1.5.3 Analisis Data Kepraktisan
Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan penilaian guru
kelas
terhadap LKS konsep tematik erintegrasi dan pendekatan saintifik
melalui
Posttest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nama Posttest .101 42 .200* .965 42 .225
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
-
93
lembar penilaian. Analisis data kepraktisan juga dilakukan
bersadarkan
penilaian siswa melalui angket respon siswa. Observer (guru
kelas)
memberikan penilaian yang positif dalam pembelajaran pada tema
8
Subtema1, sebagian besar siswa juga tertarik dan memberikan
tanggapan
bahwa, LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan
saintifik
memudahkan mereka dalam memahami materi. Berikut adalah
penilaian dari
observer dan respon dari siswa terhadap aspek kepraktisan
multimedia
interaktif :
a. Penilaian Guru Kelas
Lembar penilaian pada 6 pembelajaran yang diimplementasikan
peneliti, meliputi duabelas indikator yang harus dipenuhi. Hasil
penilaian
dapat dilihat pada Tabel 37 sebagai berikut.
Tabel 37
Hasil Observasi Pembelajaran
No Indikator Skor Kategori
1 Pembelajaran menggunakan LKS lebih
mudah
4 Sesuai
2 LKS sangat membantu dalam proses
pembelajaran
5 Sesuai
3 Pembelajaran dengan LKS membuat
evaluasi lebih mudah
5 Sesuai
4 Pembelajaran dengan LKS membuat anak
lebih mandiri
4 Sesuai
5 Pembelajaran dengan LKS membuat anak
lebih memahami materi
5 Sangat
Sesuai
6 Pembelajaran dengan LKS memfasiltasi
anak menjadi lebih aktif dan kreatif
4 Sesuai
7 Pembelajaran dengan LKS dapat
meningkatkan tanggung jawab anak
5 Sangat sesuai
8. Pembelajaran dengan LKS dapat
meningkatkan rasa ingin tahu siswa
5 Sangat sesuai
Rata-rata 4,62 Sangat
Sesuai
Berdasarkan penilaian guru kelas, diperoleh skor rata-rata 4,62
dengan
persentase 92%, kriteria penilaian sesuai dengan Tabel 29
menunjukkan guru
sangat setuju penggunaan LKS dalam pembelajaran.
-
94
b. Respon Siswa
Respon siswa didapatkan dari angket yang dibagikan oleh
peneliti
kepada siswa setelah mereka melakukan pembelajaran
menggunakan
multimedia interaktif. Pernyataan dalam angket respon siswa
tersebut terdiri
dari 7 poin pernyataan yaitu (1) LKS ini membuatku lebih
semangat dalam
belajar; (2)Isi LKS yang sesuai dengan kondisi di sekitarku,
membuatku lebih
mudah untuk memahami isi materi; (3) Gambar-gambar ilustrasi di
LKS ini
membuatku lebih mudah untuk memahami materi; (4) Kegiatan
pembelajaran
yang terdapat dalam LKS ini membuatku lebih aktif dalam belajar;
(5)
Kalimat-kalimat dalam LKS mudah untuk aku pahami; (6)
Petunjuk-petunjuk
dalam dalam mudah untuk dipahami; dan (7) Soal-soal yang
terdapat dalam
LKS membuatku mengetahui materi yang telah dibahas. Hasil angket
respon
siswa dapat dilihat pada Tabel 38 berikut ini.
Tabel 38
Hasil Angket Respon Siswa
No Indikator Rata-
rata
Ketegori
1 LKS ini membuatku lebih bersemangat
dalam belajar
4,93 Sangat Sesuai
2 Isi LKS sesuai dengan kondisi di sekitarku,
membuatku lebih mudah untuk memahami
materi
4,21 Sesuai
3 Gambar-gambar dalam LKS ini membuatku
lebih mudah untuk memahami materi
4,29 Sangat Sesuai
4 Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam
modul ini membuatku semakin aktif dalam
belajar
4,44 Sesuai
5 Kalimat-kalimat di dalam modul ini mudah
dipahami
4,24 Sesuai
6 Petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam LKS
ini mudah dipahami
4,45 Sangat Sesuai
7 Soal-soal yang terdapat dalam LKS ini
membantuku dalam penguasaan materi
4,45
Rata-rata Keseluruhan 4,47 Sangat Sesuai
Dari hasil angket respon siswa di atas, dapat diketahui bahwa
rata-rata
keseluruhan adalah 4,47 dengan presentase 89,31% menunjukkan
kategori
sangat setuju dengan penggunaan LKS.
-
95
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kevalidan Pembuatan LKS
Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa LKS dengan
konsep
tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik, pada kelas III
sesuai Kurikulum
2013. Proses pembuatan dari penelitian ini adalah menggunakan
model
pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 langkah yaitu (Analysis,
Design,
Development, Implementation, Evaluation). Bahan ajar dan
pembelajaran dalam
LKS ini sudah divalidasi dan disetujui oleh validator. Hasil
validasi tersebut
kemudian diuji cobakan.Pengujicobaan dilaksanakan sebanyak dua
kali, yang
pertama dilakukan uji terbatas. Uji terbatas dilakukan pada anak
kelas 3 SD yang
berjumlah 4 orang, dan dilaksanakan pada tanggal 23 April 2016.
Kemudian yang
ke dua kali diuji cobakan saat implementasi dengan 42 siswa
kelas III.
LKS yang baik merupakan bahan ajar yang dapat digunakan
sebagai
pendamping bahan ajar yang digunakan guru, ditulis dengan
menggunakan bahasa
yang mudah difahami siswa, disajikan secra menarik sesuai dengan
tingkat
berfikir siswa, isi materi dan latihan soal dalam LKS pun juga
harus dapat
membantu siswa untuk aktif serta kritis dalam pembelajaran.
Revisi pada LKS
meliputi revisi materi meliputi penulisan teks, pembuatan
latihan soal, dan
rangkuman materi. Revisi media pembelajaran pada LKS terkait
dengan cover,
tampilan gambar, dan penggunaan shape.
Revisi materi pada LKS, dimulai dengan perubahan LKS yang
semula
penuh dengan teks bacaan dan masih terlihat seperti LKS pada
umumnya. Sesuai
pendapat pakar materi, teks pada LKS mengalami perubahan, yaitu
pengurangan
isi teks bacaan tanpa menghilangkan ide pokok setiap
paragrafnya. Pemilihan soal
juga dijadikan bahan revisi. Jenis soal yang terlalu panjang dan
banyak, direvisi
menjadi soal yang singkat namun bermakna dan dapat menjadikan
siswa berfikir
secara saintifik. Pemilihan gambar dan kalimat dalam rangkuman
materi dijadikan
lebih sederhana, agar mudah dipahami siswa.
Berdasarkan beberapa kali revisi materi, sehingga diperoleh
hasil uji pakar
materi pada aspek materi dan bahasa. Didapatkatkan hasil skor
rata-rata
keseluruhan 4,16 dan termasuk kategori baik.
-
96
Revisi LKS terkait dengan kevalidan apek media, meliputi
tampilan, isi
media, bahada, dan kepraktisan. Pada aspek ini revisi dimulai
dengan perubahan
cover LKS, agar terlihat menonjolkan isi dan tokoh dalam LKS.
Gambar yang
ukurannya berbeda-beda dan kurang menonjol juga dilakukan
revisi, dengan
menghapus atau mengganti dengan gambar lain. Perbaikkan shape
yang terlalu
banyak dan menyebabkan halaman LKS menjadi penuh juga dilakukan
agar
tampilan LKS menjadi lebih proporsional. Berdasarkan beberapa
kali revisi pada
aspek media, diperoleh hasil penilaian dengan skor rata-rata
keseluruhan 3,84 dan
masuk kategori sedang. Secara keseluruhan berdasarkan aspek
materi dan media,
LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik
valid.
Proses pembuatan LKS, bertujuan sebagai bahan ajar tambahan yang
dapat
membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan dapat melatih
kemampuan
berfikir secara saintifik dan kritis.Pembuatan dan revisi yang
dilakukan pada LKS,
bertujuan untuk menghasilkan sumber belajar dengan konsep
tematik terintegrasi
dan pendekatan saintifik yang sesuai dengan Kurikulum 2013.
4.2.2 Keefektifan Pembuatan LKS
Berdasarkan analisis hasil pretest dan posttest yang telah
dilakukan, dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,001
-
97
4.2.3 Kepraktisan Pembuatan LKS
Analisis kepraktisan pembuatan LKS ini bertujuan untuk
mengetahui hasil
dari penilaian yang didapatkan berdasar penilaian observer dan
pendapat siswa.
Penilaian ini dilakukan pada saat peneliti mengimplementasikan
LKS saat
pembelajaran. Hasil penilaian dan pendapat siswa sebagai
berikut.
1. Penilaian Guru Kelas
Berdasarkan penilaian guru kelas terhadap pembelajaran yang
menggunakan LKS, mendapatkan skor rata-rata 4,62 dengan
persentase 92%,
dengan demikian guru sangat setuju penggunaan LKS dalam
pembelajaran. Hal
ini karena selama pembelajaran berlangsung, siswa mendapatkan
kesempatan
untuk berfikir secara saintifik dan kelas dapat dikelola dengan
baik serta langkah-
langkah pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan RPP. LKS ini
juga dinilai
oleh guru kelas sudah baik dan pembelajaran tematik terintegrasi
sudah sesuai
dengan K13, serta langkah saintifiknya terlihat jelas dan dapat
diikuti siswa
dengan baik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
berkelompok
terlaksana dengan baik serta memberikan kesempatan siswa untuk
saling
bekerjasama untuk menemukan memhami materi dan membuat siswa
antusias
selama proses pembelajaran.
2. Respon Siswa
Berdasarkan angket yang sudah diisi siswa, diketahui bahwa
rata-rata
keseluruhan adalah 4,47 dengan presentase 89,31%. Hal ini
menunjukkan bahwa,
siswa sangat setuju dengan pembelajaran menggunakan LKS yang
dikembangkan.
Angket tersebut terdiri dari 7 pertanyaan, dimana siswa
dibebaska untuk menilai
LKS sesuai dengan pengelaman belajar yang mereka dapatkan.
Berdasarkan butir
pertanyaan tersebut, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan
LKS, rata-rata
siswa menjadi semangat dalam mengikuti pembelajaran. Secara umum
dapat
disimpulkan bahwa respon siswa sangat positif dengan
4.3 Temuan Penelitian
Berdasarkan obeservasi penelitian penggunaak LKS dengan
konsep
tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik yang telah
dilakukan peneliti. Maka
mendapatkan beberapa hal yang dapat dijadikan temuan penelitian
antara lain:
-
98
1. Pembelajaran yang dilaksanakan secara berkelompok, membuat
siswa dapat
bekerja sama dan menyelesaikan kegiatan dalam LKS dengan baik.
Siswa
yang awalnya kesulitan untuk mengungkapkan pendapatnya,
dengan
berkelompok akhrinya dapat beradaptasi dan mengungkapkan
pendapatnya
dengan lancar.
2. Respon siswa terhadap penggunaan LKS yang dikembangkan
dalam
pembelajaran sangat antusias. Hal tersebut ditunjukkan dengan
banyaknya
siswa yang mau bertanya dan menanggapi pertanyaan yang
dilontarkan oleh
guru maupun dari siswa lain. Pembelajaran yang menggunakan
pendekatan
saintifik juga membuat siswa lebih aktif dalam berfikir, yang
ditunjukkan
dengan pengerjaan semua latihan soal dengan tepat waktu dan
dengan
jawaban yang benar.
3. Siswa tidak jenuh dengan LKS yang mereka kerjakan, yang
berwarna-warni
dan terdapat tohoh yang seolah-olah mengajak mereka untuk
belajar melalui
percakapan yang dilakukan tokoh. Siswa juga antusias dalam
pengerjaan
soal-soal latihan, karena soal dalam LKS terbentuk dari tahapan
saintifik yang
dikemas dalam percakapan dan pemikiran tokoh pada LKS.