27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai berikut : 4.1 Deskriptif Setiap Variabel Deskriptif variabel berisi tentang deskripsi-deskrpsi setiap variabel mulai dari model pembelajaran, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yag nantinya akan dianalisi lebih lanjut. Berikut ini adalah deskriptif variabel sebagai berikut : 4.1.1 Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran SFAE Dalam pembelajaran menggunakan model pembelajara SFAE diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Untuk memantau jalannya kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan model peneliti menggunakan lembar observasi guru pada kelas eksperimen. 4.1.2 Deskriptif Aktivitas Belajar Pada variabel aktivitas belajar peneliti menggunakna teknik koesioner aktivitas belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Pemberian angket aktivitas belajar diberikan pada awal sebelum perlakuan dan diakhir perlakuan. 4.1.3 Deskriptif Hasil Belajar Pada variabel hasil belajar peneliti menggunakan teknik tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni dengan pretest dan posttest. Sebelum pemberian perlakuan diberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian diberikan posttest pada kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran SFAE dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
14
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3763/5/T1_292009002_BAB IV.pdfBab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil
penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai
berikut :
4.1 Deskriptif Setiap Variabel
Deskriptif variabel berisi tentang deskripsi-deskrpsi setiap variabel mulai
dari model pembelajaran, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yag nantinya
akan dianalisi lebih lanjut. Berikut ini adalah deskriptif variabel sebagai berikut :
4.1.1 Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran SFAE
Dalam pembelajaran menggunakan model pembelajara SFAE diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika. Untuk memantau jalannya kegiatan pembelajaran apakah sudah
sesuai dengan model peneliti menggunakan lembar observasi guru pada kelas
eksperimen.
4.1.2 Deskriptif Aktivitas Belajar
Pada variabel aktivitas belajar peneliti menggunakna teknik koesioner
aktivitas belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Pemberian angket aktivitas
belajar diberikan pada awal sebelum perlakuan dan diakhir perlakuan.
4.1.3 Deskriptif Hasil Belajar
Pada variabel hasil belajar peneliti menggunakan teknik tes pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol yakni dengan pretest dan posttest. Sebelum
pemberian perlakuan diberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,
kemudian diberikan posttest pada kelas eksperimen dengan penerapan model
pembelajaran SFAE dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
28
4.2 Analisis Deskriptif Setiap Variabel
Analisis deskriptif berisi tentang penjelasan lebih dalam mengenai setiap
variabel. Setelah dideskriptifkan lalu di analisis. Di bawah ini akan di jelaskan
analisis-analisis deskriptif sebagai berikut :
4.2.1 Analisis Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran SFAE
Telah dijelaskan dalam deskripsi penggunaan model pembelajaran SFAE
bahwa peneliti menggunakan lembar observasi. Observasi ini dilakukan oleh guru
kelas 4 yang memantau secara langsung kegiatan pembelajaran pada kelas
eksperimen. Penggunaan model pembelajaran SFAE dikatakan berhasil apabila
semua aspek sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
Hasil observasi selama dua kali pertemuan pada kelas eksperimen dalam
penggunaan model pembelajaran SFAE dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 13
Hasil Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran SFAE
NO ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan
I II
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar √ √
2. Mengatur kesiapan siswa menerima pembelajaran √ √
3. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran √ √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √
5. Melakukan kegiatan apersepsi √ √
6. Mendemonstrasikan materi pelajaran hari ini menggunakan
media √ √
7. Menggunakan sumber belajar yang sesuai √ √
8. Mengelola waktu dengan baik √ √
9. Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran √ √
10. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran √ √
11. Memberi kesempata kepada siswa untuk berpendapat √ √
12. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √ √
13. Guru merespon pendapat siswa √ √
14. Menyimpulkan pendapat dari siswa √ √
15. Memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai materi √ √
16. Memberi penguatan dan apresiasi terhadap hasil siswa √ √
17. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran √ √
18. Memberikan catatan tentang materi yang disampaikan √ √
19. Merefleksi dengan menugaskan siswa untuk mengaitkan
pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari √ √
20. Memberikan soal sesuai dengan materi √ √
29
Berdasarkan tabel 13 di atas mengenai hasil observasi kegiatan
pembelajaran menggunakan model SFAE menunjukkan bahwa peneliti telah
melakukan pembelajaram dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran model SFAE.
Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa19 Maret 2013. Pertemuan II
dilaksanakan pada hari Rabu20 Maret 2013.Terlihat pada lembar observasi dari
20 aspek yang ada semuanya sudah dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut
tingkat penggunaan model pembelajaran SFAE sudah dilaksanakan dengan baik.
Hasil observasi pada tanggal 19-20 Maret 2013 menunjukkan bahwa
dalam kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai dengan prosedur
atau ketentuan dai model yang digunakan. Pembelajaran telah dilaksanakan sesuai
dengan yang diharapkan dan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang
merupakan implementasi dari model pembelajaran SFAE.
Tabel 14
Hasil Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran SFAE
Berdasarkan tabel 14 di atas mengenai hasil observasi siswa menggunakan
model pembelajaran SFAE. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa19 Maret
2013. Pertemuan II pada hari Rabu 20 Maret 2013.Menunjukkan bahwa peneliti
telah melakukan pembelajaran dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran model
NO ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan
I II
1. Mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran √ √
2. Menjawab pertanyaa yang diajukan oleh guru √ √
3. Mengamati demonstrasi yang dilakukan guru √ √
4. Memperhatikan penjelasan guru √ √
5. Bersedia menjadi anggota kelompok √ √
6. Melakukan diskusi kelompok √ √
7. Memperhatikan penjelasan tugas kelompok √ √
8. Mau bekerjasama dengan kelompok √ √
9. Berani menjelaskan hasil diskusi kelompok kepada siswa
lain √ √
10. Menanggapi pendapat dari kelompok lain √ √
11. Memperhatikan penjelasan materi √ √
12. Mencatat kesimpulan hasil pembelajaran √ √
13. Menanyakan tugas yang belum dipahami √ √
14. Melaksanakan tugas individu √ √
15. Menyelesaikan lembar evaluasi √ √
30
SFAE. Terlihat pada lembar observasi dari 15 aspek yang ada semuanya sudah
dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut tingkat penggunaan model
pembelajaran SFAE sudah dilaksanakan dengan baik.
4.2.2 Analisis Deskriptif Aktivitas Belajar
Hasil data koesioner aktivitas belajar awal dan akhir kelas eksperimen dan
kontrol dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 15
Analisis Deskripsi Aktivitas Belajar
No Nilai Ket
Aktivitas Belajar Awal Aktivitas Belajar Akhir
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Jml % Jml % Jml % Jml %
1. 85-
100
Sangat
tinggi - - 14 43,7% -
2. 79-84 Tinggi - - 13 40,6% -
3. 63-78 Sedang 18 56,2% 22 73,3% 5 15,7% 21 70%
4. 47-62 Rendah 14 43,8% 8 26,7% - 9 30%
5. 31-46 Sangat
rendah - - - -
6. Rata-rata 63,4
(sedang)
64,3
(sedang)
84,4
(tinggi)
65,3
(sedang)
7. Tertinggi 71 72 97 72
8. Terendah 54 54 73 56
Analisis deskripsi hasil awal angket yang diperoleh dari skor angket kelas
4 B pada kelas eksperimen mata pelajaran matematika ditetapkan sebagai hasil
awal dengan rata-rata 63,4. Sedangkan hasil awal angket kelas 4 A pada kelas
kontrol mata pelajaran matematika ditetapkan sebagai skor awal dengan rata-rata
64,3. Untuk hasil awal angket, kelas eksperimen memiliki skor tertinggi 71 dan
terendah 54, sedangkan kelas untuk kelas kontrol memiliki skor tertinggi 72 dan
terendah 54.
Analisis deskriptif hasil akhir angket yang diperoleh dari nilai hasil pottest
kelas 4 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang timbul setelah kedua kelas
tersebut sama-sama diberi perlakuan, akan tetapi terdapat perbedaan dari hasil
yang diperoleh karena model pembelajaran yang diberikan untuk kedua kelas
31
tersebut berbeda. Untuk kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran
SFAE dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada
kelas eksperimen mata pelajaran matematika diperoleh skor angket rara-rata
sebesar 84,4 dengan skor tertinggi 97 dan terendah 73. Untuk hasil akhir angket
kelas kontrol diperoleh rata-rata 65,3 dengan skor tertinggi 72 dan terendah 56.
4.1.3 Analisis Deskriptif Hasil Belajar
Hasil nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 16
Analisis Deskripsi Hasil Belajar
No Nilai
Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Jml % Jml % Jml % Jml %
1. (≥70)
Tuntas 3 9,4% 5 16,6% 32 100% 20 66,7%
2. (≤70)
Tidak tuntas 29 90,6% 25 83,3% 0 0% 10 33,3%
3. Tertinggi 71 77 95 86
4. Terendah 64 50 71 50
5. Rata-rata 62,3 64,7 79,1 70,8
Analisis deskripsi hasil belajar pretest siswa kelas 4 B sebagai kelompok
eksperimen ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 62,3. Dan nilai hasil
belajar siswa kelas 4 B setelah diberi perlakuan memiliki rata-rata 79,1. Terdapat
selisih nilai setelah dan sebelum pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya
16,8. Nilai posttest Kelompok eksperimen memiliki nilai tertinggi (maksimum) 95
dan nilai terendah (minimum) 71 dan standar deviasi 7,196.
Nilai pretest siswa kelas 4 A sebagai kelompok kontrol ditetapkan nilai
awal dengan rata-rata 64,7. Dan nilai hasil belajar siswa kelas 4 A setelah diberi
perlakukan memiliki rata-rata 70,8. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum
pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya 6,1. Nilai posttest kelompok
32
kontrol ini memiliki nilai tertinggi (maksimum) 86 dan nilai terendah (minimum)
50 dan standar deviasi 9,200.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
kelompok eksperimen yaitu SDN Klero 01 4 B lebih tinggi dari kelompok kontrol
yaitu SDN Klero 01 kelas 4 A.
4.3 Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengolahan data untuk merumuskan
hipotesis berupa Uji T-Test dengan menggunakan data sebagai berikut:
4.3.1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk megetahui apakah kelompok data
memiliki tungkat varian yang sama tau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai
varian yang sama, maka dapat diberi perlakuan pada siswa kelompok eksperimen
yaitu menggunakan model pembelajaran SFAE. Sebagai kriteria pengujian, jika
nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok data adalah
sama. Tetapi jika signifikansi < 0,05 maka data yang diuji adalah tidak homogen. .
Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0 yaitu
dengan langkah-langkah Analyze- Comperemean- Oneway Anova
Uji homogenitas dilakukan pada hasil nilai pretest yang didapat dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil nilai uji homogenitas
menggunakan SPSS for windows version 16.0 :
Tabel 17
Hasil Uji Homogenitas Angket Aktivitas Belajar
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.001 1 60 .981
Tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dari soal adalah 0,981 > 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang
bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.
33
Tabel 18
Hasil Uji homogenitas Hasil Belajar
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.004 1 60 .949
Tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dari soal adalah 0,949 > 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang
bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.
4.3.2 Uji NormalitasPretest
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Berdasarkan hasil pretest siswa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dilakukan uji normalitas yang dianalisis dengan SPSS for
windows version 16.0.
Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat.
Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One-Sample
Kolmogorov Smirnov Test. Yaitu dengan cara Analyze-non parametric test-One
Sampel KS-masukkan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test
distribution. Data dikatakan berdistribusi normal jika memiliki signifikasi > 0,05,
sebaliknya suatu data dikatakan tidakberdistribusi normal jika memiliki
signifikansi < 0,05 (Duwi Priyatno, 2010:40). Berikut adalah hasil analisisnya:
Tabel 19
Hasil Uji Normalitas Data Pretest Angket Aktivitas Belajar dengan One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KONTROL EKSPERIMEN
N 30 32
Normal Parametersa Mean 64.2667 63.3750
Std. Deviation 4.50236 4.32360
Most Extreme Differences Absolute .123 .084
Positive .085 .062
Negative -.123 -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .671 .475
Asymp. Sig. (2-tailed) .758 .978
a. Test distribution is Normal.
34
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data pretest angket aktivitas
belajar pada tabel 19 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya
adalah 0,758 > 0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,978 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
Tabel 20
Hasil Uji Normalitas Data Pretest Hasil Belajar dengan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen
N 30 32
Normal Parametersa Mean 64.7000 62.3125
Std. Deviation 5.62108 5.34269
Most Extreme Differences Absolute .150 .176
Positive .150 .131
Negative -.148 -.176
Kolmogorov-Smirnov Z .819 .997
Asymp. Sig. (2-tailed) .513 .274
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data pretest hasil belajar pada
tabel 20 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,513 >
0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,274 > 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
4.3.3 Hasil Uji Normalitas Posttest
Uji normalitas data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
pada nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok
eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan
SPSSfor windows version 16.0 pada data akhir eksperimen dan kelas kontrol.
35
Tabel 21
Hasil Uji Normalitas PosttestAngket Aktivitas Belajar dengan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data posttest angket aktivitas
belajar pada tabel 21 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya
adalah 0,633> 0,05 dan kelompok eksperiemn signifikansinya adalah 0,725> 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
Tabel 22
Hasil Uji Normalitas Posttest Hasil Belajardengan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KONTROL EKSPERIMEN
N 30 32
Normal Parametersa Mean 70.8000 78.9688
Std. Deviation 9.20045 7.38562
Most Extreme Differences Absolute .175 .168
Positive .139 .168
Negative -.175 -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .960 .948
Asymp. Sig. (2-tailed) .315 .330
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data posttest hasil belajar pada
tabel 22 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,315>
0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,330> 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
VAR00001 VAR00002
N 30 32
Normal Parametersa Mean 66.4333 84.4062
Std. Deviation 3.56886 6.10584
Most Extreme Differences Absolute .136 .122
Positive .098 .122
Negative -.136 -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .747 .692
Asymp. Sig. (2-tailed) .633 .725
a. Test distribution is Normal.
36
4.4 Uji Hipotesis
Berdasarkan data uji homogenitas dan normalitas ternyata data
berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian uji statistik menggunakan uji
T atau independent Sample t Test.
Dilihat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka uji hipotesis
ketiga variabel dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Jika probabilitas atau signifikans < 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Jika probabilitas atau signifikan > 0,05 H0 diterima dan H1ditolak.
Untuk menguji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai posttest dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui dari hasil ketiga
variabel tersebut dapat menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Tabel 23
Uji T Hipotesis Aktivitas Belajar dengan Independent Samples Test
Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varian adalah
homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji sig. pada
Levene’sTest for Equality of Variances menunjukkan > 0,05 yaitu 0,123. Didapat
bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000. Karena signifikansi pada t-test for
Equality of Means < dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap aktivitas belajar matematika antara
model pembelajaran SFAE dan pembelajaran konvensional.