Top Banner
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian Siswa SDN Mangunsari 02 berjumlah 127 Siswa yang terdiri mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Di sini peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 20 siswa. Rata- rata usia siswa kelas 4 sekitar 10 tahun sesuai dengan perkembangan perilaku kognitif yang dikemukakan oleh Piaget pada tahap konkret-operasional (7-11 tahun). Teori tersebut mengemukakan bahwa pada periode ini ditandai dengan adanya tambahan kemampuan yang disebut operator (satuan langkah berpikir) yang bermanfaat unutk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam pemikirannya sendiri. Pada dasarnya perkembangan kognitif anak ditinjau dari karakteristiknya sudah sama dengan kemampuan kognitif orang dewasa. Pada periode ini anak baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. 4.2 Pelaksanaan Tindakan 4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Dalam tahap pra siklus metode pembelajaran yang dilakukan masih konvensional yakni dengan berceramah. Proses transfer materi pelajaran yang disampaikan didominasi oleh guru. Dominasi yang dilakukan menimbulkan komunikasi dalam pembelajaran hanya berjalan satu arah. Siswa bertindak hanya sebagai pendengar. Pembelajaran ini menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Ketidakaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar menjadi kurang maksimal. Ketika kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, siswa pasif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tidak mengalami proses yang bermakna. Maka pengetahuan yang disampaikan tidak dapat diterima dengan maksimal.
18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

Aug 06, 2019

Download

Documents

duongthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskritif Subjek Penelitian

Siswa SDN Mangunsari 02 berjumlah 127 Siswa yang terdiri mulai dari kelas

1 sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Di sini

peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 20 siswa. Rata-

rata usia siswa kelas 4 sekitar 10 tahun sesuai dengan perkembangan perilaku

kognitif yang dikemukakan oleh Piaget pada tahap konkret-operasional (7-11

tahun). Teori tersebut mengemukakan bahwa pada periode ini ditandai dengan

adanya tambahan kemampuan yang disebut operator (satuan langkah berpikir)

yang bermanfaat unutk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan

peristiwa tertentu ke dalam pemikirannya sendiri. Pada dasarnya perkembangan

kognitif anak ditinjau dari karakteristiknya sudah sama dengan kemampuan

kognitif orang dewasa. Pada periode ini anak baru mampu berpikir sistematis

mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Dalam tahap pra siklus metode pembelajaran yang dilakukan masih

konvensional yakni dengan berceramah. Proses transfer materi pelajaran yang

disampaikan didominasi oleh guru. Dominasi yang dilakukan menimbulkan

komunikasi dalam pembelajaran hanya berjalan satu arah. Siswa bertindak hanya

sebagai pendengar. Pembelajaran ini menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan

belajar mengajar.

Ketidakaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi salah satu

faktor yang menyebabkan hasil belajar menjadi kurang maksimal. Ketika kegiatan

belajar mengajar berpusat pada guru, siswa pasif dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga tidak mengalami proses yang bermakna. Maka pengetahuan yang

disampaikan tidak dapat diterima dengan maksimal.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

50

Pelaksanan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri

Mangunsari 02 dilaksanakan setiap hari Selasa dan jumat. Jam pelajaran yang

ditentukan hari selasa pada jam kedua sampai jam pelajaran ke empat, sedangkan

hari Jumat pada jam pelajaran kedua sampai jam pelajaran ketiga.

Motivasi belajar dan hasil belajar yang kurang maksimal nampak dalam

hasil tes evaluasi pra siklus yang telah dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil

angket dan hasil tes pra siklus. Berikut tabel yang menunjukkan hasil belajar siswa

secara kognitif pada tahap pra siklus :

4.2.2 Deskripsi Kondisi Awal Motivasi Siswa

Sebelum tindakan peneliti ingin mengetahui kondisi awal kelas 4 tentang

motivasi belajar, maka peneliti menyebarkan angket kepada siswa kelas 4 dan

hasilnya terdapat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus

Kategori Rentan Nilai Frekuensi Prosentase ST 121-130 6 30% T 110-120 3 15% S 99-109 5 25% R 88-98 3 15%

SR 76-87 3 15% Jumlah 20 100%

Dari tabel 4.1 kondisi awal motivasi belajar siswa dapat dideskripsikan

bahwa siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi ada 6 anak ( 30% ), siswa yang

memiliki motivasi tinggi ada 3 anak (15% ), siswa yang memiliki motivasi sedang

ada 5 anak (25%), siswa yang memiliki motivasi rendah ada 3 anak (15%),

sedangkan siswa yang memiliki motivasi sangat rendah 3 anak (15%).

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

51

4.2.3 Deskripsi Kondisi Awal Hasil Siswa

Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 02 sebelum

diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas.

Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA hanya 30%

dengan nilai rata-rata 51. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai

pada setiap kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar

pada mata pelajaran IPA yaitu 65. Hasil belajar IPA selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri

Mangunsari 02 Pra Siklus

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 6 30%

2 Tidak tuntas 14 70%

Jumlah 20 100%

Nilai tertinggi 70

Nilai terendah 30

Rata-rata 51

Berdasarkan Tabel 4.2, tampak bahwa ketuntasan siswa sebelum diadakan

tindakan hanya 6 siswa yang tuntas dan 14 yang tidak tuntas terlihat pula ada

ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 70 dengan nilai terendah 30.

Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV disebabkan oleh guru kelas 4

SDN Mangunsari 02 kurang kreatif, dalam kegiatan mengajar hanya berceramah

saja tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi serta kurang

melibatkan siswa, membatasi kreativitas siswa, konsentrasi siswa dalam

pembelajaran lemah.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

52

Dari hasil analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sebagai sampel

penelitian. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 2

kali pertemuan dengan menerapkan metode pembelajaran picture and picture

dalam pembelajaran IPA.

4.3 Hasil Penelitian

Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan penyebab

perubahan lingkungan fisik sub pokok bahasan angin, hujan, cahaya matahari, dan

gelombang air laut. Dalam siklus 1 ini dilakukan melalui dua kali pertemuan

dengan rinciannya sebagai berikut:

4.3.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Hasil evaluasi pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat

untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Persiapan yang dilakukan peneliti

untuk melaksanakan pertemuan pertama ini adalah mempersiapkan instrumen, alat

dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 16 April 2013 melalui beberapa kegiatan

sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

Sebelum pelajaran dimulai terlebih dahulu berdoa, kemudian mengabsen

siswa. Untuk mengawali pembelajaran guru bertanya kepada siswa : ”pada

minggu sebelumnya siswa belajar tentang materi apa?” setelah kegiatan itu guru

menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

b. Kegiatan inti

Guru menjelaskan pengertian penyebab perubahan lingkungan fisik terhadap

daratan dan contohnya dengan berdemonstrasi dengan gambar. Setelah itu guru

meminta siswa untuk menyebutkan beberapa contoh yang termasuk penyebab

perubahan lingkungan fisik terhadap daratan Siswa mengklasifikasikan contoh

penyebab perubahan lingkungan fisik terhadap daratan dengan gambar.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

53

c. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang

telah dilakukan.

d. Observasi

Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan berjalan lancar akan

tetapi masih ada sedikit hambatan yaitu sebagai berikut:

a. Siswa masih belum merasa percaya diri saat kegiatan diskusi sehingga

masih banyak kelompok yang bertanya kepada guru apakah jawaban

mereka benar

b. Siswa masih saling menunjuk saat membacakan hasil diskusi sehingga

melebihi dari waktu yang dialokasikan

e. Refleksi Pertemuan ke-1

Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus 1 pertemuan pertama terdapat 6 siswa

yang tuntas dan 14 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan

pembelajaran.

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar

pada pembelajaran siklus 1 siswa sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat

keaktifannya masih kurang dan perhatian siswa dalam materi pembelajaran kurang

serta masih ada siswa belum tuntas belajar. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru

dengan siswa belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas, masih terdapat

beberapa siswa saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan

dari guru serta semangatnya masih kurang.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1 pertemuan

pertama , rata-rata nilai belum mencapai KKM (65) maka akan diperbaiki dalam

pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan kedua agar hasil belajar siswa yang

untuk berpartisipasi secara aktif. Guru juga harus memberi perhatian kepada siswa

harus secara merata pada semua siswa.

Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 19 April 2013 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

54

a. Kegiatan awal

Sebelum masuk pada materi guru bertanya kepada siswa tentang

kegiatan/materi pelajaran sebelumnya. Sebagai apersepsi guru bertanya ”siapa yang

tahu penyebab terjadi banjir?”. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan serta tujuannya.

b. Kegiatan inti

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4

siswa. Kemudian guru membagi gambar dan LKS untuk kegiatan mengurutkan

gambar dengan benar. Guru meminta siswa untuk memasang atau menempelkan

gambar contoh faktor-faktor yang menyebabkan perubahn fisik terhadap daratan

secara benar. Guru membimbing siswa yang kesulitan.

c. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah

dilakukan.Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan.

b. Observasi

Pada pertemuan kedua pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa sudah

mulai berantusias untuk ingin memulai pembelajaran, siswa sudah mulai bisa untuk

melakukan kegiatan berkelompok, sudah mampu berdiskusi. Saat membacakan

hasil diskusi sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya.

c. Refleksi Pertemuan ke-2

Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus 1 pertemuan kedua

terdapat 13 siswa yang tuntas dan 7 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu

diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui

bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus 1 pertemuan kedua siswa

sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang dan

perhatian siswa dalam materi pembelajaran kurang serta masih ada 58% siswa

belum tuntas belajar.

Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam

proses pembelajaran di kelas, Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

55

pada kelompok masih kurang. Untuk menindak lanjuti dilakukan cara memberi

petunjuk pada siswa agar berani dalam berpendapat dalam diskusi kelompok.

3) Hasil Tindakan

a. Data Temuan Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Dari temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang

telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus 1.Hasil analisis pengamatan tes

pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 yang telah dilakukan diperoleh hasil

yang tersaji pada tabel 4.3 di bawah ini :

Tabel 4.3

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Mangunsari 02 siklus 1

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 13 65%

2 Tidak tuntas 7 35% Jumlah 20 100%

Nilai tertinggi 80 Nilai terendah 35 Nilai rata-rata 63,5

Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 1 adalah

63,5 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 51. Jumlah siswa yang

tuntas belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 13 siswa, sementara pada pra

siklus 6 siswa. Nilai tertinggi diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang

mencapai nilai tertinggi yaitu 80, nilai terendah 35. Perolehan hasil belajar IPA

siswa kelas 4 SDN Mangunsari 02 dengan menerapkan metode Pembelajaran

picture and picture jumlah siswa yang nilainya ≥ 65 atau yang memenuhi KKM

sudah terlihat meningkat seperti yang dikatakan dalam hasil penelitian Ninik Sri

Moerwani (2011) bahwa metode pembelajaran picture and picture sangat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

56

1) Hasil Belajar Aspek Kognitif

Dengan penerapan metode pembelajaran Picture and Picture , hasil

belajar aspek kognitif siswa kelas 4, SD Negeri Mangunsari 02, Kecamatan

Sidomukti, Kota Salatiga mengalami peningkatan. Meningkatnya hasil

belajar dapat dilihat dari hasil tes Formatif kondisi awal, dan tes formatif

siklus I.

2) Hasil Belajar Aspek Keterampilan Sosial

Sebelum diterapkan metode permbelajaran Picture and Picture, dalam

pembelajaran IPA, siswa pasif, belum bisa diajak bekerjasama. Mereka

cenderung bekerjasama hanya dengan teman tertentu. Setelah diterapkan

metode pembelajaran Picture and Picture aspek keterampilan sosial

meningkat. Mereka sudah mulai diajak bekerjasama dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan guru/pengajar.

3) Efektifitas Cara Pembelajaran Menurut Peserta Didik

Siswa sangat senang dengan diterapkan metode pembelajaran Picture

and Picture dalam pembelajaran. Menurut mereka metode ini

menyenangkan dan memudahkan mereka memahami materi pembelajaran

IPA khususnya materi Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan.

4.3.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan pengaruh erosi,

banjir, dan longsor terhadap permukaan daratan Siklus II ini dilakukan melalui dua

pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Hasil refleksi pada siklus I dengan observer menjadi salah satu pertimbangan

untuk melaksanakn pembelajaran yang lebih baik lagi. Persiapan yang dilakukan

untuk melaksanakan pertemuan pada siklus II ini adalah dengan mempersiapkan

instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar efektifitas pembelajaran dapat

meningkat dibanding pada siklus I.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

57

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke-1

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013 melalui beberapa kegiatan

sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Sebelum pelajaran dimulai berdoa terlebih dahulu, kemudian mengabsen

siswa. Untuk mengawali pembelajaran guru bertanya pada siswa tentang

kegiatan/materi sebelumnya setelah itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang

akan dilakukan.

b. Kegiatan inti

Guru membagi siswa dalam 5 kelompok (seperti pada siklus I). Setelah itu

guru membagi dan lembar kerja siswa dan hand out materi untuk melakukan

kegiatan mengurutkan gambar tentang pengaruh erosi,abrasi,banjir dan longsor

terhadap permukaan daratan. Siswa diminta untuk mengurutkan gambar dan

mengisi lembar kerja yang sudah disediakan. Guru membimbing siswa yang

kesulitan.

c. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.

Kemudian guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil tes pada siklus II pertemuan pertama terdapat 16 siswa yang

tuntas dan 4 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan

pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru

mengajar pada pembelajaran siklus II pertemuan pertama siswa sudah aktif dan

semangat dalam mengikuti pembelajaran. Tindak lanjutnya dalam siklus ke II

pertemuan kedua nilai siswa harus meningkat lagi.

Pertemuan ke-2

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 26 April 2013 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut :

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

58

a. Kegiatan awal

Untuk mengawali pembelajaran guru bertanya kepada siswa tentang

kegiatan/materi sebelumnya. Setelah itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang

akan dilakukan.

b. Kegiatan inti

Guru membagi siswa dalam 5 kelompok (seperti pada siklus I). Setelah itu

guru membagi dan lembar kerja siswa dan hand out materi untuk melakukan

kegiatan mengurutkan gambar tentang cara mencegah erosi, abrasi, banjir dan

longsor terhadap permukaan daratan. Siswa diminta untuk mengurutkan gambar

dan mengisi lembar kerja yang sudah disediakan. Guru membimbing siswa yang

kesulitan.Setelah itu mengulas sedikit tentang materi-materi yang sudah dipelajari.

c. Kegiatan akhir

Dalam pertemuan kedua ini diadakan tes untuk mengetahui seberapa jauh

pemahaman materi yang sudah diajarkan.

d. Observasi

Pada tahap pembelajaran siklus II observer mengamati bahwa dalam

pembelajaran guru sudah menngunakan alat peraga dengan baik dan

mengoptimalkan metode diskusi sebagai sarana latihan bagi siswa. Dalam diskusi

kelompok berjalan lancar, siswa terlihat antusias karena mndapat bimbingan dari

guru dan sudah merasa percaya diri dalam mengerjakan tugas diskusi. Pada saat

membacakan hasil diskusi siswa sudah terlihat siap tidak ada saling tunjuk

menunjuk. Berdasarkan lembar observasi yang dilakukan terhadap kegiatan guru

pada siklus II telah menunjukkan tingkat penguasaan guru terhadap kondisi kelas

lebih baik dibandingkan pada siklus I.

e. Refleksi

Bardasarkan hasil tes siklus II dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah

cukup antusias dan aktif dibandingkan saat pembelajaran siklus I, hal ini terjadi

karena siswa sudah mengerti dan terlibat secara langsung dalam proses

mengurutkan gambar secara benar. Selain itu juga siswa yang pada saat siklus I

tidak mau mendengarkan arahan dari guru pada siklus II ini sudah dapat

memperhatikan dengan baik.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

59

Hasil dari tindakan Siklus II diperoleh hasil belajar IPA siswa kelas 4

meningkat. Sehingga dapat dinyatakan penerapan metode pembelajaran picture and

picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 4 pada mata pelajaran IPA.

Hasil belajar tersebut menunjukkan adanya kebenaran pernyataan dari Marlina

2012 bahwa dengan picture and picture atau gambar kita akan menghemat energy

dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang di ajarkan.

3. Hasil tindakan

a. Data Temuan Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Pada Siklus II Dapat Dilihat

Pada Tabel 4.4

Kategori Rentan nilai Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 121-130 10 50%

Tinggi 110-120 7 30% Sedang 99-109 3 15% Rendah 88-98 0 0%

Sangat rendah 76-87 0 0% Jumlah 20 100%

Dari tabel 4.4 siklus I dan II motivasi belajar siswa dapat dideskripsikan

bahwa siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi ada 10 anak (50%), siswa yang

memiliki motivasi tinggi ada 7 anak (30% ), siswa yang memiliki motivasi sedang

ada 3 anak (15% ), sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah dan sangat

rendah tidak ada.

Pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II diakhir pembelajaran

diadakan tes/evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa. Hasil belajar siswa

pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini :

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

60

Tabel 4.5

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Mangunsari 02 Siklus II

Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus II adalah 82

meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus 51 dan siklus 1 63,5. jumlah siswa

yang tuntas belajarnya pada siklus 2 meningkat menjadi 19 siswa, sementara pada

pra siklus hanya 6 siswa dan siklus 1 yaitu 13 siswa. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa

perolehan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD negeri Mangunsari 02 dengan

penerapan metode picture and picture pada siklus II dengan jumlah siswa yang

nilainya ≥ 65 atau yang memenuhi KKM sudah terlihat sangat meningkat.

4. Hasil Belajar Aspek Kognitif

Dengan penerapan metode pembelajaran Picture and Picture, hasil

belajar aspek kognitif siswa kelas 4, SD Negeri Mangunsari 02, Kecamatan

Sidomukti Kota Salatiga mengalami peningkatan. Meningkatnya motivasi

belajar dan hasil belajar IPA, dapat dilihat dari hasil angket dan hasil tes

formatif siklus 1 dan tes formatif siklus 2 . prosentase ketuntasan hasil

belajar siswa siklus 1 adalah 65 %. Pada siklus 2, mengalami peningkatan

menjadi 95%.

5. Hasil Belajar Aspek Keterampilan Sosial

Penerapan metode pembelajaran Picture and Picture dalam

pembelajaran IPA, berdampak pada keterampilan sosial. Mereka dapat

bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru/ pengajar, lebih berani mengemukakan pendapat saat diskusi.

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 19 95%

2 Tidak tuntas 1 5% Jumlah 20 100% Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 50 Nilai rata-rata 82

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

61

6. Efektifitas Cara Pembelajaran Menurut Peserta Didik

Berdasarkan hasil wawancara guru/ pengajar dengan siswa saat

refleksi akhir pembelajaran, diketahui siswa senang mengunakan metode

pembelajaran Picture and Picture, mereka mengatakan: dengan menerapkan

metode pembelajaran Picture and Picture mereka menyelesaikan tugas

dengan lebih mudah, sehingga mempengaruhi hasil belajar yang mereka

capai.

4.4 Hasil Analisis Data

Motivasi Belajar dan Hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Mangunsari

02 mengalami peningkatan setelah diterapkan metode Pembelajaran Picture

and Picture dalam mata pelajaran IPA, peningkatan tersebut dapat dilihat

dari rata-rata dan prosentase ketuntasan belajar setiap siklus. Analisis data

antar siklus dapat dilihat pada tabel 4.6

4.4.1 Data Temuan Perbandingan Ketuntasan Motivasi Belajar IPA

Kelas 4 SDN Mangunsari 02 Pra Siklus dan Siklus II

Tabel 4.6

Perbandingan Ketuntasan Angket Motivasi Pra siklus dan Siklus II

No Motivasi Belajar

Pra siklus Siklus II

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase

1 Sangat Tinggi 6 30% 10 50%

2 Tinggi 3 15% 7 35%

3 Sedang 5 25% 3 15%

4 Rendah 3 15% 0 0%

5 Sangat Rendah 3 15% 0 0%

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

62

Dari tabel 4.6 diatas diketahui bahwa motivasi siswa pada kondisi awal

yang sangat tinggi dan tinggi ada 6 siswa (30%), siklus II ada 10 siswa (50%),

motivasi belajar sedang dan rendah pada kondisi awal ada 8 siswa (35%),pada

siklus I dan II ada 3 siswa ( 15%), sedang motivasi sangat rendah kondisi awal

ada 3 siswa (15%) dan siklus II tidak ada.

Jadi peningkatan motivasi belajar siswa dari yang sangat tinggi dan tinggi

dari kondisi awal 30% menjadi 50% pada siklus II.

4.4.2 Perbandingan Hasi Belajar Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

Tabel 4.7

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Mangunsari 02

Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

No Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II Frekuensi

Prosentase

Frekuensi Prosentase

Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 6 30% 13 65% 19 95% 2 Tidak tuntas 14 70% 7 35% 1 5%

Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% Nilai tertinggi 70 80 100

Nilai terendah 30 40 50 Nilai rata-rata 51 63,5 82

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa ada kenaikan hasil belajar dari pra siklus

sampai siklus II. Nilai yang diatas KKM dari pra siklus 6 siswa meningkat pada

siklus I menjadi 13 siswa, meningkat lagi pada siklus II menjadi 19 siswa dari 20

siswa adanya peningkatan hasil belajar IPA tiap siklus setelah dilakukan metode

pembelajaran picture and picture sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

63

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan (pra siklus) yang

dilakukan di kelas 4 SD Negeri Mangunsari 02 ditemukan bahwa hasil

belajar IPA siswa masih rendah dan motivasi siswa juga kurang dalam

mengikuti pembelajaran ini di sebabkan pemahaman mengenai materi ‘’

Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan’’ belum secara aktif terlibat

dalam pembelajaran. Proses pembelajaran sebelum tindakan (pra siklus)

menunjukan siswa masih pasif selama pelajaran, yang aktif hanya guru.

Siswa lebih cenderung mendengarkan ceramah dari guru sehingga pelajaran

terkesan membosankan dan siswa tidak termotivasi untuk belajar. Siswa

masih bekerja secara individu, tidak nampak dalam pembelajaran kretifitas

siswa dan siswa tidak dibiasakan mengembangkan keterampilan bekerja

sama dalam proses pembelajaran. Siswa terlihat jenuh karena proses

pembelajaran seakan monoton dari guru saja sehingga hasil belajar siswa

rata-rata masih rendah, hasil belajar siswa dalam rata-rata sebelum tindakan

(pra siklus adalah 51). Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM = 63) hanya 6 siswa atau 30%, sedangkan siswa yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 14 siswa atau 70%. Nilai

tertinggi yang berhasil didapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 70

sedangkan nilai terendah adalah 30.

Adanya perbandingan siswa yang tuntas dan tidak tuntas di kelas 4 SD

Negeri Mangunsari 02 dikarenakan 6 siswa sudah dapat menerima materi

yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan metode ceramah saja dan

siswa ini memang mempunyai daya tangkap materi pembelajaran yang lebih

baik dibandingkan teman-teman yang lain walaupun guru menyampaikan

materi dengan menggunakan metode ceramah saja. Sebaliknya 14 siswa yang

belum tuntas disebabkan ketidakmampuan menerima materi pembelajaran

yang disajikan oleh guru menggunakan metode ceramah karena 14 siswa

dalam hal penguasaan materi pembelajaran masih rendah jika guru hanya

menggunakan metode ceramah saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai

yaitu bagaimana guru harus menekankan aktifitas siswa di kelas agar tidak

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

64

hanya mengandalkan metode konvensional (ceramah) yang sedikit

membosankan. Siswa akan lebih dapat menguasai materi jika dihadapkan

pada suatu yang konkrit dan pembelajaran yang menyenangkan agar siswa

dapat mendapatkan pengalaman belajar yang berarti serta siswa dapat terlibat

aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Pendapat yang dikemukakan oleh Sulastri (2012) dan Deden (2001)

menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa dengan penerapan metode

pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Metode pembelajaran Picture and Picture memudahkan siswa dalam

memahami materi pembelajaran, ditandai dengan keaktifan siswa dalam

mengerjakan tugas kelompok yang disertai dengan gambar-gambar dan

keberanian siswa mengemukakan pendapat dan kerjasama menyelesaikan

lembar kerja kelompok .

Pendapat yang dikemukakan oleh Yusup (2008) dan Agung (2012)

menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa dengan penerapan metode

pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan Motivasi belajar

siswa. Metode pembelajaran Picture and Picture memudahkan siswa dalam

memahami materi pembelajaran, ditandai dengan keaktifan siswa dalam

mengerjakan tugas kelompok yang disertai dengan gambar-gambar dan

keberanian siswa mengemukakan pendapat dan kerjasama menyelesaikan

lembar kerja kelompok . Peningkatan motivasi dan hasil belajar ini juga

terjadi pada saat peneliti membuktikan sendiri penerapan metode

pembelajaran Picture and Picture pada siswa kelas 4 SD Negeri Mangunsari

02. Pada saat mengunakan metode pembelajaran Picture and Picture siswa

tidak lagi terlihat pasif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, siswa

terlihat aktif, bekerja dalam kelompoknya untuk mengerjakan masalah

kontekstual yang diberikan oleh guru sehingga hal tersebut sangat

mempengaruhi motivasi belajar dan hasil belajar IPA didapatkan dari hasil

perolehan nilai angket dan nilai tes evaluasi siswa di siklus I dan II.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

65

4.5.1 Siklus I

Siklus I dengan penerapan metode pembelajaran Picture and Picture,

siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 sebanyak 13

siswa atau 65% dan sebanyak 7 siswa atau 35% yang mendapatkan nilai di

bawah KKM, nilai rata-rata siswa adalah 63,5 sedangkan nilai tertinggi

adalah 80 dan nilai terendah 35.

4.5.2 Siklus II

Siklus II dengan penerapan metode pembelajaran Picture and Picture, siswa

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 sebanyak 19 siswa atau

95% dan sebanyak 1 siswa atau 5% yang mendapatkan nilai di bawah KKM, nilai

rata-rata adalah 82 sedangkan nilai teringgi 100 dan nilai terendah 50.

Sedangkan peningkatan motivasi belajar siswa pada kondisi awal yang sangat

tinggi dan tinggi ada 9 siswa (45%), pada siklus yang ke II ada 17 siswa (85%),

motivasi belajar sedang dan rendah pada kondisi awal ada 8 siswa (40%), pada

siklus II ada 3 siswa (15%), sedangkan motivasi siswa yang sangat rendah tidak

ada. Jadi peningkatan motivasi belajar siswa dari yang sangat tinggi dan tinggi dari

kondisi awal 45% menjadi 85% pada siklus II.

Berdasarkan perolehan nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dan

siklus II bahwa penerapan metode pembelajaran Picture and Picture sebagai

salah satu alternatif metode pembelajaran yang memiliki keunggulan untuk

meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPA siswa. Peningkatan

motivasi belajar dan hasil belajar IPA dengan metode pembelajaran Picture

and Picture, menunjukan bahwa dalam memahami materi pembelajaran.

Metode pembelajaran Picture and Picture cocok diterapkan pada siswa kelas

4. Hal tersebut dapat di tunjukan dengan perhatian anak terhadap tugas yang

diberikan guru dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan

ini meningkat kan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri

Mangunsari 02 tahun pelajaran 2012/2013.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/4/T1_292009314_BAB IV.pdf49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskritif Subjek Penelitian

66

4.5.3 Implikasi Penerapan Metode Pembelajaran Terhadap Motivasi

Belajar Dan Hasil Belajar

Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya diperoleh motivasi belajar dan

hasil belajar IPA bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran Picture and

Picture pada pokok bahasan materi per pada siswa kelas 5 SDN Sumogawe 03

mengalami peningkatan. Selain hasil belajar siswa yang meningkat, kemampuan

guru dalam menggunakan model pembelajaran iniubahan lingkungan fisik dan

pengaruhnya terhadap daratan juga menunjukkan peningkatan.

Penggunaan metode pembelajaran picture and Picture dalam pembelajaran

IPA menunjukkan terjadinya peningkatan yang dapat dilihat dari peningkatan

motivasi dan hasil ketuntasan siswa dari mulai sebelum tindakan sampai tindakan

siklus II. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran

picture and picture dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa karena dalam metode

pembelajaran ini terdapat salah satu tahapan penting dalam pembelajaran yaitu cara

guru mempersiapkan dan melaksanakan pelatihan terbimbing dalam

mendemonstrasikan kegiatan praktek yang dikombinasikan dengan latihan serta

bimbingan individual terhadap setiap siswa.