Top Banner
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika menggunakan metode kumon, dan pembahasan yang mengenai proses pembelajaran matematika menggunakan metode kumon yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Jadwal penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Jadwal Penelitian Siklus Pertemuan 1 2 3 1 12 Februari 2014 14 Februari 2014 17 Februari 2014 2 18 Februari 2014 21 Februari 2014 24 Februari 2014 4.1 Pra Siklus Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Ungaran 03 pada pelajaran matematika. Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa pada Ulangan harian terakhir semester 2 tahun 2013/2014. Presentase hasil belajar siswa yang telah tuntas sesuai KKM yang ditentukan (70) adalah 70,37 % dan yang belum tuntas sesuai KKM adalah 29,62 %. Tabel 4.2 Rekapitulasi Daftar Nilai Siswa Prasiklus ≥ KKM (70) Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase Tuntas 19 70,37 % Belum Tuntas 8 29,62 % Dari tabel daftar nilai siswa prasiklus di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut.
18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

Apr 09, 2019

Download

Documents

lamquynh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian berkaitan dengan peningkatan

hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika menggunakan metode kumon,

dan pembahasan yang mengenai proses pembelajaran matematika menggunakan

metode kumon yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Jadwal

penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

Siklus Pertemuan

1 2 3

1 12 Februari 2014 14 Februari 2014 17 Februari 2014

2 18 Februari 2014 21 Februari 2014 24 Februari 2014

4.1 Pra Siklus

Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Ungaran 03 pada pelajaran

matematika. Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian dapat dilihat dari hasil

belajar matematika siswa pada Ulangan harian terakhir semester 2 tahun

2013/2014. Presentase hasil belajar siswa yang telah tuntas sesuai KKM yang

ditentukan (70) adalah 70,37 % dan yang belum tuntas sesuai KKM adalah

29,62 %.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Daftar Nilai Siswa Prasiklus ≥ KKM (70)

Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Tuntas 19 70,37 %

Belum Tuntas 8 29,62 %

Dari tabel daftar nilai siswa prasiklus di atas dapat dibuat diagram sebagai

berikut.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

36

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus

4.2 Siklus 1

4.2.1 Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian menggunakan Metode Kumon pada

Pembelajaran Matematika di kelas V, guru bersama peneliti berdiskusi mengenai

RPP, alat peraga, dan instrumen yang terdiri dari lembar observasi guru, lembar

observasi siswa, lembar kegiatan siswa, dan lembar evaluasi. Instrumen yang

berupa soal tes, diuji validasi dan reliabilitas terlebih dahulu di kelas VI sebelum

diberikan kepada siswa yang akan diteliti.

Kegiatan perencanaan bertujuan untuk merencanakan dan mempersiapkan

segala sesuatu sebelum pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan saat

perencanaan tindakan meliputi:

a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun oleh peneliti dengan bimbingan guru kelas. RPP yang

disusun telah memenuhi karakteristik pembelajaran matematika dengan

Penerapan Metode Kumon dalam EEK. Pada pertemuan ke-1, RPP yang

Tuntas 70%

Belum tuntas 30%

Ketuntasan Siswa Prasiklus

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

37

disusun meliputi materi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

segitiga. Pada pertemuan ke-2, RPP yang disusun meliputi materi tentang

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat.

2) Lembar Latihan Soal

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar

Latihan Soal. Penyusunan Lembar Latihan Soal dimaksudkan untuk

membimbing siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan metode

kumon. Lembar Latihan Soal disusun oleh peneliti kemudian

dikonsultasikan dengan guru kelas. Lembar Latihan Soal 1 berisi tentang

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga. Lembar Latihan Soal 2

berisi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat.

b) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

pengamatan terhadap pembelajaran matematika dengan metode kumon.

Observasi ini berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap

aktivitas siswa selama pembelajaran, dan juga tentang aktivitas guru

dalam melaksanakan langkah-langkah metode kumon,

mengorganisasikan, membimbing, memotivasi siswa, serta menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif.

2) Wawancara

Wawancara kepada Guru dan Kepala Sekolah digunakan untuk

mengetahui dalam mendapatkan jawaban atau informasi dari dengan

tanya-jawab. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakter siswa

dilakukan sebelum melakukan penelitian agar mempermudah peneliti

menyusun dalam pembelajaran sejauh mana ketertarikan dan usaha

siswa dalam mengembangkan kemampuan terhadap pembelajaran

matematika dengan menggunakan metode kumon pada siklus I.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

38

3) Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan pada siklus I berupa 18 soal menjawab benar atau

salah dan 3 soal melanjutkan menggambar bangun datar. Tes hasil

belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang dipelajari, dan seberapa besar pengaruh dari

metode kumon terhadap kemampuan belajar matematika siswa.

4.2.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

a. Pertemuan I

Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan pada materi geometri dan

pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan

hubungan antar bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.1 yaitu Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun datar. Rencana pada pertemuan pertama hanya fokus di sifat bangun

datar segitiga yang dilaksanakan tanggal 12 Februari 2014.

Guru dan siswa beramah tamah terlebih dahulu untuk mengawali

pembelajaran matematika. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, lalu

dilanjutkan dengan do’a bersama. Guru memperkenalkan diri dan

menginformasikan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari kali ini adalah

Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Hal ini dilakukan untuk lebih

mempererat hubungan antara guru dan siswa. Selain itu, dilakukan agar siswa

lebih tenang dan senang saat belajar di kelas dengan materi yang baru dan akan

dipelajari.

Guru masuk ke pelajaran dengan menjelaskan secara singkat materi sifat-sifat

bangun datar segitiga yang dibahas bersama dengan melibatkan benda-benda yang

berada di ruang kelas mereka untuk dijadikan contoh langsung dalam

penerapannya. Sesudah menjelaskan secara singkat, guru langsung memberikan

lembar latihan untuk di kerjakan sesuai kemampuan siswa secara individu. Waktu

dibatasi dalam beberapa menit untuk mengerjakan lembar latihan soal. Saat siswa

sudah selesai mengerjakannya, maka lembaran soal latihan materi bangun datar

segitiga yang sudah di jawab dikumpulkan kepada guru untuk dinilai dan

dikoreksi pada tiap-tiap soalnya. Saat guru menilai soal lembaran tes tersebut,

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

39

siswa mendapatkan alat peraga berbentuk segitiga dari bahan sedotan untuk

dipelajari secara pemahaman secara individu. Setelah selesai mengkoreksi guru

membagikan lembaran soal kepada siswa untuk dibenahi, beberapa siswa

mendapatkan kesalahan, maka siswa akan membenahi jawaban yang dilingkari

oleh guru dan mendapatkan bimbingan dari guru. Beberapa siswa mengerjakan

soal latihan dengan hasil semuanya benar maka siswa dapat berlatih dengan alat

peraga yang telah diberikan. Setelah kedua kalinya dikoreksi oleh guru dan di

benahi oleh siswa maka guru mencatat nilai lagi yang kedua, apakah sudah

mencapai nilai KKM atau belum, siswa mendapatkan bimbingan penuh ketika

siswa sulit memahami materi dengan pemahaman siswa sendiri. Guru

mendapatkan beberapa siswa yang harus mendapatkan bimbingan secara lebih,

karena kemampuan siswa yang belum paham dengan materi dengan pemahaman

secara mandiri.

Kegiatan terakhir siswa telah menyelesaikan tugas individu adalah mengikuti

latihan secara lisan untuk mengasah kemampuan siswa dalam pemahaman materi

bangun datar segitiga. Tiap siswa aktif tunjuk tangan dan memberikan jawaban

secara lisan dari pertanyaan guru. Setelah kesuluruhan siswa dapat menjawab

pertanyaan dan menguasai pemahamann materi, guru bersama dengan siswa

menyimpulkan jawaban yang paling benar dengan menggunakan alat peraga

sedotan yang dibuat sebelumnya oleh guru. Siswa yang dapat menguasai materi

dalam pembelajaran ini terlihat sangat senang. Guru memberikan pekerjaan rumah

dengan materi bangun datar segitiga, siswa diminta untuk menggambar dan

mewarnai jenis-jenis segitiga dan diberi keterangan sifatnya lembar HVS yang

sudah disiapkan oleh guru, dan siswa diminta untuk membawa pekerjaan rumah

saat ada materi matematika selanjutnya.

b. Pertemuan 2

Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan pada materi geometri dan

pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan

hubungan antar bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.1 yaitu Mengidentifikasi sifat-

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

40

sifat bangun datar. Pembelajaran matematika dilaksanakan tanggal 14 Februari

2014 dengan berfokus materi sifat bangun datar segi empat.

Langkah-langkah pembelajaran mulai dari ramah tamah, penyampaian materi,

pemberian lembar kerja, bimbingan, mengisi daftar nilai, tes lisan dan pemberian

pekerjaan rumah, dilakukan sama dengan saat kegiatan pembelajaran pada

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segi empat. Pada kegiatan kedua ini,

siswa yang aktif dan antusias jauh lebih banyak. Bahkan mereka mengambil buku

saku yang dia miliki untuk dibuat contoh guru mengajar. Pada kegiatan kedua ini,

guru menggunakan figura foto yang berbentuk segi empat untuk menjelaskan

secara singkat sifat-sifat yang dimiliki. Ada salah satu siswa yang memberikan

contoh lain tentang bangun datar segi empat yang tidak berada dalam kelas, siswa

menyebutkan bentuk TV yang dia miliki untuk memberikan contoh sesuai materi.

Sesudah guru menjelaskan secara singkat, guru langsung memberikan lembar

latihan untuk di kerjakan sesuai kemampuan siswa secara individu. Waktu

dibatasi dalam beberapa menit untuk mengerjakan lembar latihan soal. Saat siswa

sudah selesai mengerjakannya, maka lembaran soal latihan materi bangun datar

segi empat yang sudah di jawab dikumpulkan kepada guru untuk dinilai dan

dikoreksi pada tiap-tiap soalnya. Saat guru menilai soal lembaran tes tersebut,

siswa mendapatkan alat peraga berbentuk segi empat dari bahan sedotan untuk

dipelajari secara pemahaman secara individu. Setelah selesai mengkoreksi guru

membagikan lembaran soal kepada siswa untuk dibenahi, beberapa siswa

mendapatkan kesalahan, maka siswa akan membenahi jawaban yang dilingkari

oleh guru dan mendapatkan bimbingan lebih dari guru. Suasana kelas mulai tidak

terkontrol, tetapi guru menggunakan manajemen waktu yang tepat dan disiplin,

maka suasana dalam kelas menjadi kondusif. Beberapa siswa mengerjakan soal

latihan dengan hasil semuanya benar maka siswa dapat berlatih dengan alat peraga

yang telah diberikan. Setelah kedua kalinya dikoreksi oleh guru dan di benahi

oleh siswa maka guru mencatat nilai lagi yang kedua, Guru mulai mengecek

pekerjaan siswa dengan mematok untuk melebihi dan mencapai nilai KKM atau

belum, siswa mendapatkan bimbingan penuh ketika siswa sulit memahami materi

dengan pemahaman siswa sendiri. Guru tidak mendapatkan siswa yang harus

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

41

mendapatkan bimbingan secara lebih, karena kemampuan siswa dapat melakukan

pemahaman secara mandiri dengan baik. Saat tes secara lisan dan menarik

kesimpulan siswa lebih aktif dalam menyampaikan gagasan yang sebelumnya

mereka pahami.

c. Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga ini, siswa mempresentasikan pekerjaan rumah yang

telah dikerjakan siswa sebelumnya dengan pekerjaan individu. Guru mengulas

kembali materi sifat-sifat bangun datar yang diajarkan dengan tanya jawab secara

lisan. Siswa sangat antusias dengan materi yang diajarkan, siswa aktif menjawab

pertanyaan. Guru membuka pertanyaan kepada siswa, maka siswa langsung

berpartisipasi dengan tunjuk tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.

Ada beberapa siswa yang setelah menunjuk tangan, lalu lupa untuk menjawab

pertanyaan. Guru mengalihkan kepada siswa yang lain untuk menjawab soal

evaluasi materi bangun datar tersebut.

Siswa sangat senang dengan materi bangun datar yang diberikan oleh guru

pada sebelumnya, karena saat pembelajaran menggunakan alat peraga. Jadi siswa

sangat memahami materi dengan kemampuanya sendiri. Saat akan mengerjakan

tes pada Siklus 1 yang bermaterikan sifat-sifat bangun datar segitiga dan segi

empat tersebut siswa sangat siap untuk mengerjakannya, dapat dilihat dari

antusias siswa yang aktif dalam tanya jawab sebelum melakukan tes.

Pada akhir dari pembelajaran pertemuan 3 ini, siswa diminta untuk

mengerjakan soal evaluasi atau tes pada Siklus 1 untuk mengetahui hasil belajar

dari kedua materi yang berbeda. Pada pertemuan ketiga ini ada salah satu siswa

yang tidak hadir, dan tidak mengikuti tes, di karenakan sakit. Tetapi ini tidak

mengganggu siswa yang lain. Saat tes berlangsung, keadaan ruang kelas V ini

sangat kondusif dan tenang, manajemen waktu yang diberikan oleh guru sangat

tepat untuk mengakhiri tes. Pembelajaran ini sesuai dengan kriteria RPP dengan

menggunakan prosedur metode kumon. Setelah siswa mengerjakan soal, satu

persatu siswa maju kedepan untuk menyerahkan lembar kerja tes untuk

dikumpulkan di meja guru. Siswa kembali ke bangku masing-masing dan belajar

membuka buku, untuk melanjutkan mata pelajaran berikutnya. Guru menutup

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

42

pembelajaran dengan mengecek nama seluruh siswa yang telah dikumpulkan di

meja guru. Pembelajaran pada Siklus 1 selesai.

4.2.3 Hasil Pelaksanaan dan Pengamatan

Pada kegiatan pembelajaran Siklus 1, siswa telah mengalami peningkatan

hasil belajar matematika ditinjau dari KKM yang telah ditentukan, yaitu 70.

Rekapitulasi hasil belajar siswa yang mengikuti evaluasi dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.3 Daftar nilai siswa Siklus 1 ≥ KKM (70)

Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Tuntas 19 73,07 %

Belum Tuntas 7 26,92 %

Dari tabel daftar nilai siswa prasiklus di atas dapat dibuat diagram sebagai

berikut.

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus 1

Berdasar gambar dan dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

telah ditentukan yaitu 70, terdapat 19 siswa telah mencapai KKM dengan

tuntas 19 siswa 73%

belum tuntas 7 siswa 27%

Ketuntasan Siswa Siklus 1

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

43

presentase 73,07 % dan 7 siswa yang belum mencapai KKM dengan presentase

26,92 %. Walaupun mengalami peningkatan, akan tetapi presentase siswa yang

telah tuntas belum mencapai target yang ditetapkan peneliti yaitu 80%.

Tidak hanya dalam hasil belajar, peneliti juga mengamati adanya proses

pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan hasil belajar dengan

menggunakan lembar observasi. Lembar observasi meliputi 11 aspek pengamatan

untuk lembar observasi guru dan 14 aspek pengamatan untuk observasi siswa.

Lembar observasi ini diisi dengan hanya memberi centang (√) pada kolom “ya”

dan “tidak” sesuai kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa berdasar aspek

yang diteliti. Berikut adalah tabel hasil observasi kegiatan guru dan siswa.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus 1

No. Pertemuan Lembar observasi guru Lembar observasi siswa

Ya Tidak Ya Tidak

1. 1 9 poin 2 poin 12 poin 2 poin

2. 2 9 poin 2 poin 12 poin 2 poin

3. 3 11 poin - 14 poin

Dari tabel diatas, hanya sedikit aspek yang belum dilaksanakan oleh peneliti

pada pertemuan pertama, meskipun terdapat peningkatan pada pertemuan kedua

dan ketiga. Aspek yang telah dilaksanakan oleh guru yaitu mengenai penjelasan

indikator yang harus dicapai siswa, pelaksanaan refleksi, dan pemberian pada tes.

Pelaksanaan dalam refleksi dan pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar

siswa hanya dilaksanakan pada pertemuan ketiga.

4.2.4 Refleksi

Berdasar pelaksanaan dan pengamatan yang telah diperoleh di Siklus 1, ada

beberapa hal yang harus diperbaiki untuk pembelajaran di Siklus 2, yaitu:

a. Guru harus lebih banyak memberikan contoh benda disekitar siswa yang

berbentuk bangun datar segitiga dan segi empat sebagai alat peraga

sehingga siswa lebih mudah untuk memahami dan berimajinasi.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

44

b. Alat peraga yang digunakan guru seharusnya lebih kuat dan lebih banyak

sehingga dapat membuat siswa lebih aktif lagi dalam menjawab lisan dan

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Guru harus memotivasi siswa yang kurang aktif untuk dituntut lebih aktif

dalam memberikan pendapat pada saat berdiskusi.

4.3 Siklus 2

4.3.1 Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian Pembelajaran Matematika

menggunakan Metode Kumon di kelas V, guru bersama peneliti berdiskusi

mengenai RPP, alat peraga, dan instrumen yang terdiri dari lembar observasi guru,

lembar observasi siswa, lembar kegiatan siswa, dan lembar evaluasi. Instrumen

yang berupa soal tes, diuji validasi dan reliabilitas terlebih dahulu di kelas VI

sebelum diberikan kepada siswa yang akan diteliti.

Kegiatan perencanaan bertujuan untuk merencanakan dan mempersiapkan

segala sesuatu sebelum pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan saat

perencanaan tindakan meliputi:

a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun oleh peneliti dengan bimbingan guru kelas. RPP yang

disusun telah memenuhi karakteristik pembelajaran matematika dengan

Penerapan Metode Kumon dalam EEK. Pada pertemuan ke-1, RPP yang

disusun meliputi materi tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

kubus. Pada pertemuan ke-2, RPP yang disusun meliputi materi tentang

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak.

2) Lembar Latihan Soal

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar

Latihan Soal. Penyusunan Lembar Latihan Soal dimaksudkan untuk

membimbing siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan metode

kumon. Lembar Latihan Soal disusun oleh peneliti kemudian

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

45

dikonsultasikan dengan guru kelas. Lembar Latihan Soal 1 berisi tentang

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus. Lembar Latihan Soal 2

berisi tentang mengidentifikasi sifat-sifat ruang prisma tegak.

b) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

pengamatan terhadap pembelajaran matematika dengan metode kumon.

Observasi ini berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap

aktivitas siswa selama pembelajaran, dan juga tentang aktivitas guru

dalam melaksanakan langkah-langkah metode kumon,

mengorganisasikan, membimbing, memotivasi siswa, serta menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif.

2) Wawancara

Wawancara kepada Guru dan Kepala Sekolah digunakan untuk

mengetahui dalam mendapatkan jawaban atau informasi dari dengan

tanya-jawab. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakter siswa

dilakukan sebelum melakukan penelitian agar mempermudah peneliti

menyusun dalam pembelajaran sejauh mana ketertarikan dan usaha

siswa dalam mengembangkan kemampuan terhadap pembelajaran

matematika dengan menggunakan metode kumon pada siklus II.

3) Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan pada siklus II berupa 23 soal menjawab benar atau

salah dan 4 soal melanjutkan menggambar bangun ruang. Tes hasil

belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang dipelajari, dan seberapa besar pengaruh dari

metode kumon terhadap kemampuan belajar matematika siswa.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

46

4.3.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

a. Pertemuan 1

Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan pada materi geometri dan pengukuran.

Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.2 yaitu Mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang. Rencana pada pertemuan pertama hanya fokus di sifat bangun ruang kubus

yang dilaksanakan tanggal 18 Februari 2014.

Sebelum pertemuan pertama dilaksanakan guru membagikan hasil pekerjaan

tugas dan pekerjaan rumah yang telah diberi nilai oleh guru. Hasil pekerjaan tes

dinilai oleh guru dan disebutkan hasil nilai yang mereka kerjakan sebelumnya,

walaupun guru tidak memberikan lembaran hasil tes pada Siklus 1.

Guru dan siswa beramah tamah terlebih dahulu untuk mengawali pembelajaran

matematika. Hal ini dilakukan untuk lebih mempererat hubungan antara guru dan

siswa. Selain itu, dilakukan agar siswa lebih tenang dan senang saat belajar di

kelas.

Guru masuk ke pelajaran dengan menjelaskan secara singkat materi sifat-sifat

bangun ruang kubus yang dibahas bersama dengan melibatkan benda-benda yang

berada di ruang kelas mereka untuk dijadikan contoh langsung dalam

penerapannya. Sesudah menjelaskan secara singkat, guru langsung memberikan

lembar latihan untuk di kerjakan sesuai kemampuan siswa secara individu. Waktu

dibatasi dalam beberapa menit untuk mengerjakan lembar latihan soal. Saat siswa

sudah selesai mengerjakannya, maka lembaran soal latihan materi bangun ruang

kubus yang sudah di jawab dikumpulkan kepada guru untuk dinilai dan dikoreksi

pada tiap-tiap soalnya. Saat guru menilai soal lembaran tes tersebut, siswa

mendapatkan alat peraga berbentuk segitiga dari bahan sedotan untuk dipelajari

secara pemahaman secara individu. Setelah selesai mengkoreksi guru

membagikan lembaran soal kepada siswa untuk dibenahi, beberapa siswa

mendapatkan kesalahan, maka siswa akan membenahi jawaban yang dilingkari

oleh guru dan mendapatkan bimbingan dari guru. Beberapa siswa mengerjakan

soal latihan dengan hasil semuanya benar maka siswa dapat berlatih dengan alat

peraga. Setelah kedua kalinya dikoreksi oleh guru dan di benahi oleh siswa maka

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

47

guru mencatat nilai lagi yang kedua, apakah sudah mencapai nilai KKM atau

belum, siswa mendapatkan bimbingan penuh ketika siswa sulit memahami materi

dengan pemahaman siswa sendiri.

Kegiatan terakhir siswa telah menyelesaikan tugas individu adalah mengikuti

latihan secara lisan untuk mengasah kemampuan siswa dalam pemahaman materi

bangun ruang kubus. Tiap siswa aktif tunjuk tangan dan memberikan jawaban

secara lisan dari pertanyaan guru. Setelah keseluruhan siswa dapat menjawab

pertanyaan dan menguasai pemahamann materi, guru bersama dengan siswa

menyimpulkan jawaban yang paling benar dengan menggunakan alat peraga

sedotan yang dibuat sebelumnya oleh guru. Alat peraga dari sedotan ini lebih kuat

disbanding siklus sebelumnya, karena pembuatanya menggunakan lem tembak

untuk mengkaitkan pada tiap titik sudutnya. Siswa yang dapat menguasai materi

dalam pembelajaran ini terlihat sangat senang. Guru memberikan pekerjaan rumah

dengan materi bangun ruang kubus, siswa diminta untuk menggambar dan

mewarnai kubus dan diberi keterangan sifatnya lembar HVS yang sudah disiapkan

oleh guru, dan siswa diminta untuk membawa pekerjaan rumah saat ada materi

matematika selanjutnya. Pada pertemuan pertama ini siswa merasa lebih antusias,

karena guru lebih memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk lebih

aktif dalam memberikan gagasan, jawaban, maupun pendapat.

b. Pertemuan 2

Pelaksanaan dan pengamatan dilakukan tanggal 21 Februari 2014 pada materi

geometri dan pengukuran. Standar Kompetensi 6 yaitu memahami sifat-sifat

bangun dan hubungan antar bangun. Pada Kompetensi Dasar 6.2 yaitu

Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang, berfokus pada materi sifat bangun

ruang prisma tegak.

Langkah-langkah pembelajaran mulai dari ramah tamah, penyampaian materi,

pemberian lembar kerja, bimbingan, mengisi daftar nilai, tes lisan dan pemberian

pekerjaan rumah, dilakukan sama dengan saat kegiatan pembelajaran pada

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang prisma tegak. Pada kegiatan kedua ini,

guru menggunakan kotak obat yang berbentuk prisma tegak segi empat / balok

untuk menjelaskan secara singkat sifat-sifat yang dimiliki.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

48

Pada akhir pembelajaran, siswa diminta untuk berkompetisi secara lisan untuk

menjawab pertanyaan dari guru sebelum pulang, berhubung pembelajaran

matematika jam terakhir maka siswa berkompetisi cepat, tepat, dan benar dalam

menjawab pertanyaan dari guru. Guru memberikan soal dari materi yang telah

diberikan pada Siklus 2, hal ini guru bertujuan agar siswa siap untuk tes pada

pertemuan ke 3. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar, tepat dan cepat

maka siswa dapat berkemas untuk pulang. Ada beberapa siswa yang bertanya

lebih dengan materi bangun ruang dengan bimbingan secara perseorangan setelah

pulang sekolah, mereka bertanya tentang materi bangun ruang kubus.

c. Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga ini, siswa mempresentasikan pekerjaan rumah yang

telah dikerjakan siswa sebelumnya dengan pekerjaan individu. Guru menunjuk

beberapa siswa untuk maju kedepan kelas untuk presentasi pekerjaan rumah yang

telah dikerjakan, semua siswa rata-rata mengerjakan pekerjaan rumah dengan

perintah yang sesuai diberikan oleh guru. Salah satu siswa ada yang masih kosong

pada lembar kerja pekerjaan rumah, maka guru memerintahkan untuk

mengerjakannya sebelum dikumpulkan.

Setelah itu guru mulai untuk mengulas kembali materi yang diajarkan dengan

tanya jawab secara lisan. Guru memberikan sodoran agar siswa bertanya untuk

materi yang belum mereka pahami dengan jelas, guru juga membuka pertanyaan

kepada siswa yang belum paham. Siswa juga belajar memahami sifat bangun

ruang yang lain seperti limas dan bola. Pada pertemuan ini ada salah satu siswa

yang tidak hadir, dan tidak mengikuti tes, di karenakan sakit. Akhir dari

pembelajaran, siswa diminta mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui hasil

belajar dari kedua materi yang berbeda yaitu kubus dan prisma tegak. Setelah tes

berakhir, siswa meminta semua hasil belajar yang dilakukan pada Siklus 1 dan

Siklus 2 untuk diberikan kepada siswa.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

49

4.3.3 Hasil Pelaksanaan Pengamatan

Pada kegiatan pembelajaran Siklus 2, siswa telah mengalami peningkatan

hasil belajar matematika. Hasil belajar siswa yang mengikuti evaluasi dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Daftar nilai siswa Siklus 2 ≥ KKM (70)

Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Tuntas 26 100 %

Belum Tuntas 0 0 %

Dari tabel daftar nilai siswa prasiklus di atas dapat dibuat diagram sebagai

berikut.

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus 2

Berdasar gambar dan dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

telah ditentukan yaitu 70, terdapat 26 siswa telah mencapai KKM dengan

presentase 100 % dan 0 siswa yang belum mencapai KKM dengan presentase 0 %.

Jumlah seluruh siswa pada kelas V adalah 27, tidak masuk 1 karena sakit, Jadi,

terdapat 26 siswa yang mengikuti tes. Peningkatan yang terjadi begitu banyak,

tuntas 26 siswa 100%

belum tuntas 0

siswa 0%

Ketuntasan Siswa Siklus 2

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

50

bahkan semua siswa mencapai nilai diatas KKM, presentase siswa yang telah

mencapai target yang ditetapkan peneliti yaitu 80%.

Pada Siklus kedua ini mengalami peningkatan yang signifikan, menjadi

peningkatan yang sempurna menjadi 100 %, peningkatan ini mempunyai beberapa

faktor mendukung dalam tes, yaitu (1) Sebelum tes dimulai siswa diberikan

evaluasi dan tanya jawab atas kekurangan siswa yang sebelumnya di dahului

presentasi siswa atas pemberian pekerjaan rumah, (2) Saat tes berlangsung guru

membolehkan untuk menggunakan alat peraga, agar siswa lebih memahami soal

yang diberikan, (3) Pada pertemuan kedua pada Siklus 2, guru memberikan kisi-

kisi soal di akhir pembelajaran siswa agar siswa belajar dan memahami materi tes

terlebih dahulu. Faktor-faktor tersebut digunakan guru untuk menunjang metode

kumon dalam pembelajaran matematika, agar siswa dapat memahami dengan

kemampuannya diri sendiri dalam kemampuan belajar mandiri. Hal ini diberikan

oleh guru agar meningkatkan hasil belajar.

Seperti pada Siklus pertama, dalam hasil belajar, peneliti juga mengamati

adanya proses pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan hasil belajar

dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi meliputi 11 aspek

pengamatan untuk lembar observasi guru dan 14 aspek pengamatan untuk

observasi siswa. Berikut adalah tabel hasil observasi kegiatan guru dan siswa.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siklus 1

No. Pertemuan Lembar observasi guru Lembar observasi siswa

Ya Tidak Ya Tidak

1. 1 8 poin 3 poin 11 poin 3 poin

2. 2 10 poin 1 poin 13 poin 1 poin

3. 3 11 poin - 14 poin

Dari tabel diatas, terdapat dua aspek yang belum dilaksanakan oleh peneliti

pada pertemuan pertama dan kedua karena memang tidak melaksanakan dua

aspek tersebut. Aspek yang tidak dilaksanakan oleh guru adalah mengenai

pelaksanaan refleksi, dan pemberian tes. Pelaksanaan refleksi dan pemberian tes

untuk mengetahui hasil belajar siswa hanya dilaksanakan pada pertemuan ketiga.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

51

4.3.4 Refleksi

Berdasar pelaksanaan dan pengamatan yang telah diperoleh di Siklus 2

dengan adanya pertimbangan hasil dari refleksi pada siklus 1, hasil belajar siswa

telah meningkat dan mencapai indikator yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu

dari presentase jumlah siswa yang nilainya lebih dari KKM > 80%. Oleh sebab itu

tidak perlu lagi ada siklus berikutnya.

4.4 Perbandingan Prasiklus – Siklus 1 – Siklus 2

Tabel 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Jumlah Siswa Presentase Siswa

Prasiklus 19 70,37 %

Siklus 1 19 73,07 %

Siklus 2 26 100 %

Pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan hasil belajar siswa yang

telah tuntas mencapai KKM (70) pada tiap Siklus. Kenaikan yang tidak begitu

tinggi antara prasiklus dengan siklus 1 sebesar 70,37 % dan kenaikan yang terjadi

signifikan dan sempurna antara siklus 2 sebesar 100 %. Berdasar pengamatan

peneliti dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8271/4/T1_292010507_BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Siswa Prasiklus . 4.2 Siklus 1 . 4.2.1

52

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa ada 19 siswa dari 27 siswa yang

mendapat nilai ≥ KKM, yaitu 70 pada prasiklus. Hasil presentase prasiklus adalah

70,37%. Presentase ini belum mencapai indikator yang ditargetkan peneliti yaitu

80%. Di siklus 1, terdapat kenaikan jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ KKM,

dengan presentase 73,03%. Meskipun telah mengalami peningkatan, akan tetapi

presentase ini belum sesuai dengan presentase keberhasilan yang ditentukan

peneliti. Di siklus 2 mengalami peningkatan signifikan, 26 siswa yang mendapat

nilai ≥ KKM, dengan presentase yang lebih dari target dari peneliti, yaitu sebesar

100%.

70.37% 73.07%

100%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar