Top Banner
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi dan tindakan, hasil tindakan, refleksi, analisis data, penerapan pembelajaran GASING, dan pembahasan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut. 4.1 Deskripsi Siklus I Pada deskripsi siklus I akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan. 4.1.1 Rencana Tindakan Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Setelah peneliti memperoleh data dari hasil observasi, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran matematika yang akan disajikan dengan pembelajaran GASING. Guru menentukan standar kompetensi (SK) yakni 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, dengan kompetensi dasar (KD) 6.4 menjumlahkan pecahan. Indikator yang digunakan pada pertemuan pertama yakni menjumlahkan pecahan biasa dengan penyebut yang sama, menunjukkan sikap kerjasama, teliti, dan percaya diri serta menunjukan keaktifan dalam belajar. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti juga menyiapkan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran yaitu berupa kotak-kotak sterofoam dan juga lembar kerja siswa untuk setiap tim. Langkah- langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan pembelajaran GASING. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti yakni menyiapkan lembar observasi penerapan metode GASING. Dengan adanya lembar
42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

Mar 18, 2019

Download

Documents

dinhcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti

lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan

tindakan dan observasi dan tindakan, hasil tindakan, refleksi, analisis data,

penerapan pembelajaran GASING, dan pembahasan. Secara rinci diuraikan sebagai

berikut.

4.1 Deskripsi Siklus I

Pada deskripsi siklus I akan diuraikan mengenai tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan

pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.

4.1.1 Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan

dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Setelah peneliti memperoleh data dari hasil observasi, maka peneliti

melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran

matematika yang akan disajikan dengan pembelajaran GASING. Guru menentukan

standar kompetensi (SK) yakni 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah, dengan kompetensi dasar (KD) 6.4 menjumlahkan pecahan. Indikator

yang digunakan pada pertemuan pertama yakni menjumlahkan pecahan biasa

dengan penyebut yang sama, menunjukkan sikap kerjasama, teliti, dan percaya diri

serta menunjukan keaktifan dalam belajar. Setelah menentukan SK, KD, dan

indikator, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti

juga menyiapkan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran yaitu berupa

kotak-kotak sterofoam dan juga lembar kerja siswa untuk setiap tim. Langkah-

langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan pembelajaran GASING.

Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti yakni

menyiapkan lembar observasi penerapan metode GASING. Dengan adanya lembar

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

54

observasi ini peneliti dapat mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang

dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam

lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni YA jika

tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah

pembelajaran yang sesuai dengan model, serta TIDAK jika langkah tersebut tidak

diimplementasikan di dalam kelas. Peneliti juga menyiapkan lembar keaktifan

siswa yang terdiri dari 8 indikator keaktifan.

2) Pertemuan kedua

Rencana tindakan pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindak lanjut

dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalah

menjumlahkan pecahan biasa dengan penyebut tidak sama, menunjukkan sikap

kerjasama, teliti, dan percaya diri, serta menunjukkan keaktifan dalam belajar.

Peneliti menyiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran seperti halnya pada

pertemuan pertama.

3) Pertemuan ketiga

Rencana tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari

pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga indikator yang

digunakan pada pertemuan ke dua adalah menjumlahkan pecahan campuran,

menunjukkan sikap kerjasama, teliti, dan percaya diri, serta menunjukkan

keaktifan dalam belajar. Alat peraga yang digunakan hanya gambar

dmatematikapan tulis dikarenakan pembelajaran dilakukan secara singkat

mengingat keterbatasan waktu sebab akan dilaksanakan pula tes evaluasi. Pada

akhir siklus ini dilaksanakan tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan

siswa terhadap materi pada siklus I. Peneliti menyiapkan lembar soal tes yang

berisi 5 soal uraian.

4.1.2 Pelaksanaan Observasi dan Tindakan Siklus I

4.1.2.1 Pelaksanaan Observasi Siklus I

Pelaksanaan observasi dilakukan pada pertemuan pertama, pertemuan

kedua dan pertemuan ketiga. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui

kesesuaian proses pembelajaran dengan lembar observasi yang mengacu pada

langkah-langkah penerapan pembelajaran GASING.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

55

Observasi Siklus I meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan

siswa. Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa

dijelaskan sebagai berikut:

a) Observasi terhadap Kegiatan Guru

Observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran

GASING dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi

terhadap kegiatan guru siklus I dalam menerapkan pembelajaran GASING sudah

terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus 1

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 23

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru dengan Penerapan Pembelajaran GASING

Siklus I No Aspek Indikator Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

1. Pra

pembelajaran

Guru menyiapkan alat

dan bahan

√ - √ - √ -

2. Guru memeriksa

kesiapan siswa

√ - √ - √ -

3. Kegiatan

pendahuluan

Guru memberikan salam,

doa dan mengecek

kehadiran siswa

√ - √ - √ -

4. Guru melakukan

apersepsi terkait materi

yang telah lalu (dialog

sederhana)

√ - √ - √ -

5. Guru mengajak siswa

untuk berimajinasi

konsep pecahan dengan

kehidupan sehari-hari

(berimajinasi/berfantasi)

√ - √ - √ -

6. Guru memberikan

motivasi

- √ - √ - √

7. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

√ - √ - √ -

8. Kegiatan inti Guru mengajak siswa

untuk berimajinasi

konsep pecahan dalam

kehidupan sehari-hari

(berimajinasi/berfantasi)

√ - √ - √ -

9. Guru memberikan contoh

yang relevan terkait

penjumlahan

pecahan.(memberikan

contoh yang relevan)

√ - √ - √ -

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

56

No Aspek Indikator Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

10. Guru membimbing siswa

untuk mengerjakan

dalam kelompok

kemudian memberikan

kesempatan untuk

mengerjakan didepan

kelas

√ - √ - √ -

11. Guru memberikan

penjelasan yang

mendalam tentang materi

yang

dipelajari.(menyajikan

materi secara mendalam)

√ - √ - √ -

12. Guru memberikan soal

yang lebih kompleks dan

dibahas bersama-sama.

(memberikan variasi

soal)

√ - √ - √ -

13. Guru membimbing siswa

untuk mengerjakan lalu

dibahas bersama-sama

√ - √ - √ -

14. Kegiatan

akhir

Guru membimbing siswa

untuk membuat

rangkuman

√ - √ - √ -

15. Guru mengajak siswa

untuk melakukan refleksi

√ - √ - √ -

16. Guru memberikan tindak

lanjut

√ - √ - √ -

17. Guru memberikan salam

penutup √ - √ - √ -

Total 16 1 16 1 16 1

Presentase 94,1 5,8 94,1 5,8 94,1 5,8

Hasil observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I dalam menerapkan

pembelajaran GASING pada mata pelajaran matematika di kelas IV SDN 03

Babadan menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru terhadap pembelajaran

GASING pada siklus I pertemuan I dari 17 indikator pada kegiatan pembelajaran

dengan penerapan pembelajaran GASING, terdapat 1 indikator yang belum

terlaksana dengan baik dan perlu ditingkatkan oleh guru yaitu guru memberikan

motivasi. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 94,1% atau sebanyak 16

indikator dari 17 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas.

Observer memberikan tanda (√) pada kolom Tidak dikarenakan pada kegiatan awal

guru belum memberikan motivasi.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

57

Berdasarkan tabel 18 menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap

kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran

GASING sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada pertemuan

pertama. Hasil observasi kegiatan guru siklus I pertemuan kedua tidak mengalami

peningkatan dibandingkan kegiatan guru pada siklus I pertemuan pertama, dari 17

indikator 16 indikator sudah terlaksana. Sedangkan pada pertemuan ketiga dari 17

indikator telah terlaksana semua. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah –

langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 94,1% atau

sebanyak 1 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di

kelas. Guru sudah menyampaikan motivasi.

b) Observasi terhadap Kegiatan Siswa

Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan

pembelajaran GASING, observer juga melakukan observasi terhadap kegiatan

siswa dalam penerapan pembelajaran GASING. Hasil observasi terhadap kegiatan

belajar siswa kelas IV SD N 03 Babadan pada kegiatan pembelajaran dengan

penerapan pembelajaran GASING siklus I dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini:

Tabel 24

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Siswa dengan Penerapan Pembelajaran GASING

Siklus I No Aspek Indikator Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

1. Pra

pembelajaran

Siswa menyiapkan

peralatan pembelajaran

(buku dan alat tulis)

√ - √ - √ -

2. Siswa siap mengikuti

pembelajaran

√ - √ - √ -

3. Kegiatan

pendahuluan

Siswa menjawab dan

memperhatikan salam,

doa dan mpengecekan

kehadiran siswa.

√ - √ - √ -

4. Siswa merespon

apersepsi terkait materi

yang telah lalu (dialog

sederhana)

√ - √ - √ -

5. Siswa berimajinasi

konsep pecahan dengan

kehidupan sehari-hari

(berimajinasi/berfantasi)

√ - √ - √ -

6. Siswa merespon motivasi

yang diberikan guru

- √ - √ - √

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

58

No Aspek Indikator Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

7. Siswa memperhatikan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan guru

- √ √ - √ -

8. Kegiatan inti Siswa berimajinasi

konsep pecahan dalam

kehidupan sehari-hari

(berimajinasi/berfantasi)

√ - √ - √ -

9. Siswa menyimak dan

mengerjakan contoh

yang relevan terkait

penjumlahan pecahan

yang diberikan guru

dalam

kelompok.(memberikan

contoh yang relevan)

√ - √ - √ -

10. Siswa untuk

mengerjakan dalam

kelompok kemudian

mengerjakan didepan

kelas

√ - √ - √ -

11. Siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang

dipelajari.(menyajikan

materi secara

mendalam)

√ - √ - √ -

12. Siswa mengerjakan soal

yang lebih kompleks dan

dibahas bersama-

sama.(memberikan

variasi soal)

√ - √ - √ -

13. Kegiatan

akhir

Siswa dibimbing untuk

membuat rangkuman

√ - √ - √ -

14. Siswa melakukan

refleksi bersama guru

√ - √ - √ -

15. Siswa mengerjakan soal

evaluasi

√ - √ - √ -

16. Siswa melaksanakan

tindak lanjut

√ - √ - √ -

17. Siswa menjawab salam. √ - √ - √ -

Total 15 1 16 1 16 1

Presentase 88,2 11,8 94,1 5,8 94,1 5,8

Berdasarkan tabel 19 mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada penerpaan

pembelajaran GASING siklus I pertemuan pertama dari 17 indikator, terdapat 2

indikator yang belum dilaksanakan dan perlu ditingkatkan oleh siswa yaitu

menanggapi motivasi yang diberika oleh guru. Berdasarkan lembar observasi

tersebut, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak

mencapai 88,2% atau sebanyak 15 indikator dari 17 indikator sesuai dengan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

59

tindakan yang dilakukan di kelas. Observer memberikan tanda (√) pada kolom

Tidak dikarenakan siswa belum merespon motivasi karena guru juga belum

memberikan stimulus serta tiga per empat bagian siswa secara keseluruhan belum

memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan tabel 19 mengenai hasil observasi kegiatan siswa siklus I

pertemuan kedua dari 17 indikator, terdapat 16 indikator yang sudah terlaksana 1

indikator yang belum terlaksana. Kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua

sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I pertemuan pertama.

Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah kegiatan pembelajaran

yang sesuai dengan sintak mencapai 94,1% atau sebanyak 16 indikator dari 17

indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Begitu juga dengan

pertemuan ketiga sebanyak 16 indikator dilaksanakan dari 17 indikator dengan

persentase 94,1%.

Kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran GASING pada siklus I

pertemuan pertama sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk kegiatan siswa

dalam penerapan pembelajaran GASING perlu peningkatan karena dari 17

indikator, 2 indikator belum dilaksanakan oleh siswa. Kegiatan guru pada

pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua belum mencapai indikator kinerja

namun sudah terlaksana dengan cukup baik. Kegiatan siswa pada pelaksanaan

tindakan siklus I pertemuan kedua juga sudah terlaksana dengan cukup baik.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan pada siklus kedua sebab indikator kinerja belum

tercapai 100%.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan

dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau 2 jam pelajaran.

Adapun pelaksanaan tindakan siklus I adalah:

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 April

2016 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu guru kelas untuk

mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa, dan keaktifan siswa dengan menerapkan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

60

pembelajaran GASING pada mata pelajaran matematika. Materi yang digunakan

dalam pelaksanaan pembelajaran adalah pecahan (penjumlahan pecahan biasa

dengan penyebut sama). Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah

pembelajaran GASING.

Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai

berikut:

a. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah

semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing

dipimpin oleh ketua kelas, dan melakukan absensi. Guru memberikan apersepsi

dengan berdialog materi yang lalu dan dikaitkan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan sehingga menimbulkan respon belajar siswa. Siswa diajak

berimajinasi tentang konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut sama dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan, kemudian melakukan pengkondisian kelas agar pembelajaran

berlangsung secara gampang, asyik dan menyenangkan (GASING).

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa dalam kelompok berdiskusi dan berimajinasi

tentang penjumlahan pecahan dengan penyebut sama dikaitan dengan kehidupan

sehari-hari. Kelompok yang sudah selesai diberikan kesempatan untuk menjawab

dan memaparkan hasil diskusinya. Kegiatan selanjutnya siswa diberikan contoh-

contoh yang relevan kemudian mereka mengerjakan bersama kelompoknya

dilanjutkan dengan pembahasan. Siswa diberikan penjelasan secara detail tentang

penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama sekaligus meluruskan hal-hal

yang kurang tepat selama diskusi kelompok. Akhir dari kegiatan inti ini ialah siswa

diberikan variasi soal yang lebih kompleks selanjutnya dibahas secara bersama-

sama, kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

61

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang

materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi dengan melakukan tanya

jawab dengan siswa, memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa belajar di

rumah mengenai materi yang akan dipelajari hari berikutnya serta mengankhiri

pembelajaran.

2. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke dua dilaksanakan pada

hari Kamis tanggal 21 April 2016 selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu

2x35 menit. Pada pertemuan ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Materi yang dibahas melanjutkan

dari materi pada siklus I pertemuan pertama. Materi pada siklus pertama pertemuan

ke dua yakni mengenai penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama

a. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah

semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, pada pertemuan ini tidak diawali dengan berdoa sebab bukan

jam pertama, dan melakukan absensi. Guru memberikan apersepsi dengan

berdialog materi yang lalu dan dikaitkan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan sehingga menimbulkan respon belajar siswa. Siswa diajak

berimajinasi tentang konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama

dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dilaksanakan, kemudian melakukan pengkondisian kelas agar

pembelajaran berlangsung secara gampang, asyik dan menyenangkan (GASING).

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa dalam kelompok berdiskusi dan berimajinasi

tentang penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama dikaitan dengan

kehidupan sehari-hari. Kelompok yang sudah selesai diberikan kesempatan untuk

menjawab dan memaparkan hasil diskusinya. Kegiatan selanjutnya siswa diberikan

contoh-contoh yang relevan kemudian mereka mengerjakan bersama kelompoknya

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

62

dilanjutkan dengan pembahasan. Siswa diberikan penjelasan secara detail tentang

penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama sekaligus meluruskan hal-hal

yang kurang tepat selama diskusi kelompok. Akhir dari kegiatan inti ini ialah siswa

diberikan variasi soal yang lebih kompleks selanjutnya dibahas secara bersama-

sama, kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman

tentang materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi dengan melakukan

tanya jawab dengan siswa, memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa belajar

di rumah mengenai materi yang akan dipelajari hari berikutnya serta mengankhiri

pembelajaran.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus I yang

dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 April 2016. Pelaksanaan tindakan siklus I

pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut, penyempurnaan, dan perbaikan proses

pembelajaran pertemuan kedua pada sikus I. Selain dilaksanakan pembelajaran

yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu : kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir

dilanjutkan dengan evaluasi. Materi pada siklus pertama pertemuan ke dua yakni

mengenai penjumlahan pecahan campuran.

a. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah

semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, pada pertemuan ini tidak diawali dengan berdoa sebab bukan

jam pertama, dan melakukan absensi. Guru memberikan apersepsi dengan

berdialog materi yang lalu dan dikaitkan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan sehingga menimbulkan respon belajar siswa. Siswa diajak

berimajinasi tentang konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama

dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

63

yang akan dilaksanakan, kemudian melakukan pengkondisian kelas agar

pembelajaran berlangsung secara gampang, asyik dan menyenangkan (GASING).

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa dalam kelompok berdiskusi dan berimajinasi

tentang penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama dikaitan dengan

kehidupan sehari-hari. Kelompok yang sudah selesai diberikan kesempatan untuk

menjawab dan memaparkan hasil diskusinya. Kegiatan selanjutnya siswa diberikan

contoh-contoh yang relevan kemudian mereka mengerjakan bersama kelompoknya

dilanjutkan dengan pembahasan. Siswa diberikan penjelasan secara detail tentang

penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama sekaligus meluruskan hal-hal

yang kurang tepat selama diskusi kelompok. Akhir dari kegiatan inti ini ialah siswa

diberikan variasi soal yang lebih kompleks selanjutnya dibahas secara bersama-

sama, kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami.

a. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang

materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi dengan melakukan tanya

jawab dengan siswa, kemudian dilakukan evaluasi yang diberikah berupa tes

tertulis dengan bentuk soal uraian dengan jumlah soal 5. Kegiatan yang dilakukan

pada pertemuan ketiga yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam

mengikuti evaluasi pembelajaran. Sebelum membagikan membagikan soal

evaluasi, guru menata tempat duduk siswa agar siswa tidak terlalu dekat duduknya

kemudian guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi

dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian

lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada masing – masing siswa. Siswa

mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya tes dari

awal sampai akhir. Setelah hasil dikumpulkan, guru dan siswa membahas secara

singkat mengenai soal tes evaluasi yang dirasa sulit. Diakhir pembelajaran guru

menutup pembelajaran yang diakhiri dengan salam.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

64

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil observasi terhadap

keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 03 Babadan

dengan penerapan pembelajaran GASING oleh guru.

1) Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar matematika Siswa Siklus I

Observasi terhadap keaktifan belajar matematika siswa siklus I dilakukan

pada pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Untuk mengukur

keberhasilan penerapan pembelajaran GASING dalam meningkatkan keaktifan

belajar matematika siswa digunakan lembar observasi yang terdiri dari 8 indikator.

Keaktifan belajar matematika siswa mengalami peningkatan pada siklus I dari

pertemuan I ke pertemuan II dan pertemuan 3. Hal ini terlihat dari jumlah skor

keaktifan belajar siswa secara keseluruhan yang mengalami peningkatan. Peneliti

kemudian membuat rekapitulasi mengenai hasil observasi keaktifan belajar siswa

siklus I pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Peneliti

menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing

siswa. Kemudian peneliti menentukan apakah rata-rata jumlah skor yang diperoleh

masing-masing siswa termasuk ke dalam kategori keaktifan tinggi, rendah, atau

sedang. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar

siswa kelas IV SD Negeri 03 Babadan dengan penerapan pembelajaran GASING

siklus I:

Tabel 25

Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I

Renta

ng

Katego

ri

Frekuensi Prosentase (%)

Pertemu

an I

Pertemu

an II

Pertemu

an III

Rata

-rata

Pertemu

an I

Pertemu

an II

Pertemu

an III

Rata-

rata

0-7 Renda

h 0 0 0 0 0 0% 0% 0%

8--14 Sedang 13 7 1 5 92,85 50,00% 7,14% 35,71

%

15-21 Tinggi 1 7 6 8 7,14 50% 42,85% 57,14

%

≥22 Sangat

tinggi 0 0 7 1 0,00 0,00% 50,00% 7,14%

jumlah 14 14 14 14 100% 100% 100% 100%

Skor terendah 9 12 14

Skor tertinggi 19 20 22

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

65

Berdasarkan tabel 25 mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar

siswa siswa siklus I pertemuan pertama dan siklus I pertemuan kedua mengalami

peningkatan. Pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga tidak ada. Pada pertemuan

pertama pada kategori sedang dengan skor 8-14 terdapat 13 siswa dengan

presentase 92,85%, sedangkan pada pertemuan kedua pada kategori sedang hanya

terdapat 7 siswa dengan presentase 50% dan pada pertemuan ketiga 1 siswa dengan

presentase 7,14%. Setelah dihitung rata-rata jumlah skor yang diperoleh masing-

masing siswa, siswa yang berada pada kategori sedang hanya berjumlah 5 siswa

dengan presentase 35,71%. Pada pertemuan pertama pada kategori tinggi dengan

skor 15-21 terdapat 1 siswa dengan presentase 7,14%, sedangkan pada pertemuan

kedua pada kategori tinggi mengalami peningkatan dengan jumlah siswa yang

berada pada kategori tinggi berjumlah 5 siswa dengan presentase 50% dan pada

pertemuan ketiga 6 siswa dengan presentase 42,85%. Pada pertemuan pertama dan

kedua belum ada siswa yang berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan pada

pertemuan ketiga terdapat 7 siswa dengan presentase 50%. Setelah dihitung rata-

rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa, siswa yang berada pada

kategori sedang 5 siswa dengan persentase 35,71%, kategori tinggi berjumlah 8

siswa dengan presentase 57,14% dan kategori sangat tinggi 1 siswa dengan

presentasi 7,14%. Jadi pada siklus I siswa yang tuntas dalam keaktifan sejumlah 9

siswa dengan kategori tinggi dan sangat tinggi sebesar 64,28%.

Untuk lebih jelasnya mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar

siswa siklus I maka disajikan diagram batang yang tertera pada gambar 2 berikut

ini:

Gambar 2 Rekap Keaktifan Belajar Siswa Siklus I

0

2

4

6

8

10

0-7 (rendah) 8-14(sedang) 15-21(tinggi) ≥22(sangat tinggi)

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

66

Berdasarkan diagram batang mengenai rekap hasil belajar matematika siswa

dengan penerapan pembelajaran GASING siklus I dapat diketahui bahwa paling

banyak siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi. Agar lebih jelas mengenai

persentase keaktifan belajar masing-masing kategori, maka disajikan diagram

lingkaran di bawah ini:

Gambar 3 Persentase Keaktifan Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan diagram mengenai keaktifan belajar siswa siklus I terlihat

bahwa ada 0% siswa yang berada pada kategori keaktifan rendah, 35,71% siswa

berada pada kategori keaktifan sedang, 57,14% siswa berada pada kategori

keaktifan tinggi dan 7,14% siswa berada pada kategori sangat tinggi. Maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran GASING untuk meningkatkan

keaktifan belajar siswa belum mencapai indikator kinerja, karena hanya 57,14%

siswa berada pada kategori keaktifan tinggi dan 7,14% siswa berada pada kategori

sangat tinggi, sedangkan perolehan indikator kinerja pada keaktifan belajar

matematika minimal 80% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi.

2) Hasil Belajar matematika

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dengan

menerapkan pembelajaran GASING selesai, maka dilakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing siswa,

apakah sudah mencapai KKM atau belum mencapai KKM. Pencapaian hasil belajar

yang diolah pada penelitian ini hanya pada aspek kognitif, sebab aspek kognitif

35,71%

57,14%

7,14%

0-7 (rendah) = 7,14% 8-14(sedang) = 35,71%

15-21 (tinggi) = 57,41% ≥22 (sangat tinggi) = 7,14%

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

67

inilah yang sedang bermasalah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran

matematika di SDN 03 Babadan adalah 70.

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran GASING dalam

meningkatkan hasil belajar matematika digunakan soal evaluasi yang diujikan

kepada siswa pada pertemuan ketiga untuk mengukur pengetahuan siswa terhadap

penerapan pembelajaran GASING pada pembelajaran matematika. Soal evaluasi

berbentuk uraian dengan jumlah soal 5 uraian yang sudah di uji tingkat validitas

dan reliabilitasnya.

Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil penilaian pengetahuan siswa

siklus I:

Tabel 26

Rekap Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I Nilai Frekuensi Prosentase

53-64 2 14,28

65-76 4 28,57

77-88 3 21,43

89-100 5 35,71

Rata-rata 78,92

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 55

Berdasarkan tabel 23 mengenai rekap hasil observasi penilaian

pengetahuan belajar siswa siklus I dengan penerapan pembelajaran GASING dapat

diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 53-64 sebanyak 2 siswa dengan

presentase 14,28%. Siswa yang mendapat nilai 65-76 sebanyak 4 siswa dengan

presentase 28,57%. Siswa yang mendapat nilai 77-88 sebanyak 3 siswa dengan

persentase 21,43%. Siswa yang mendapat nilai 89-100 sebanyak 5 siswa dengan

persentase 35,71%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian

pengetahuan siswa siklus I adalah 78,92 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah

55.

Tabel 27

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥70 11 78,57

Tidak Tuntas <70 3 21,43

Jumlah 100

Rata-rata 78,92

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 55

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

68

Dari tabel 25 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD

Negeri 03 Babadan sudah mencapai KKM, yakni 11 dari 14 siswa sudah mencapai

KKM atau dengan persentase 78,57%. Sedangkan ada 3 siswa yang belum

mencapai KKM atau dengan persentase 21,43%. Rata-rata hasil belajar matematika

siswa pada siklus I adalah 78,92 nilai tertinggi 95, dan nilai terendah 55.

Berdasarkan ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 03

Babadan siklus I pada tabel 29 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai

berikut:

Gambar 4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar matematika Siklus I

Berdasarkan gambar 5 tentang persentase ketuntasan hasil belajar

matematika siklus I dengan penerapan pembelajaran GASING mengalami

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar matematika yang diperoleh pada

pretest. Pada siklus I ada 11 siswa yang mencapai KKM atau 78,57% siswa sudah

mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran GASING

yaitu ≥80% siswa mencapai KKM (KKM=70) belum berhasil. Untuk lebih

meningkatkan hasil belajar matematika dengan penerapan pembelajaran GASING

maka penelitian dilanjutkan siklus II.

78,57%

21,43%

≥70 (tuntas) = 78,57% <70 (tidak tuntas) = 21,43

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

69

4.1.4 Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I baik pertemuan

pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai, maka peneliti melakukan refleksi terhadap

keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk

mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah

dilakukan, hasil tindakan, serta hambatan – hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi

berguna untuk menentukan apakah tindakan yang telah dilakukan sudah berhasil

atau belum berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Selain

itu, juga sebagai dasar untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran

GASING pada siklus I masih banyak kendala. Kendala tersebut antara lain :

1. Guru belum memberikan motivasi.

2. Pada saat guru melakukan tanya jawab dengan siswa, tidak semua siswa

menjawab pertanyaan guru. Hanya beberapa siswa saja yang menjawab

pertanyaan guru.

3. Guru kurang maksimal dalam mengawasi dan membimbing aktivitas siswa

selama pembelajaran berlangsung.

4. Ketika berdiskusi terdapat beberapa siswa yang cnderung mendominasi dalam

kelompok.

Untuk mengatasi kendala pada siklus I, maka dilakukan perbaikan sehingga

dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik. Perbaikan

tersebut antara lain:

1. Guru harus lebih memahami prosedur pelaksanaan pembelajaran GASING

sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar.

2. Selain memberikan pertanyaan secara klasikal, guru sebaiknya juga

memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh masing-masing siswa. Guru dapat

menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan (diusahakan semua

siswa secara bergiliran diberi pertanyaan oleh guru untuk dijawab secara

individu oleh siswa).

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

70

3. Guru memberikan penjelasan secara jelas dengan kalimat yang mudah

dmatematikahami oleh siswa, sehingga siswa tidak merasa kebingungan saat

permainan berlangsung.

4. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran GASING, guru harus

mengawasi kegiatan siswa dan membimbing siswa dengan baik agar siswa

tidak mendominasi dalam kelompok.

4.2 Dekripsi Siklus II

Pada deskripsi siklus II akan diuraikan mengenai tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan

pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Berdasarkan catatan

perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran matematika menggunakan

pembelajaran GASING yaitu masih terdapat siswa yang belum mempunyai

keaktifan tiggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, masih terdapat siswa yang

belum mencapai KKM, dan kurangnya keberanian siswa dalam mengutarakan

pendapatnya di dalam kelas, maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan

kembali agar catatan – catatan yang terdapat pada siklus I tidak terulang kembali.

4.2.1 Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan.

Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran siklus I.

Rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Rencana tindakan untuk pertemuan pertama yaitu penulis bersama guru

menentukan standar kompetensi (SK) yakni 6. Menggunakan pecahan dalam

pemecahan masalah, dengan kompetensi dasar (KD) 6.5 Mengurangkan pecahan.

Indikator yang dmatematikakai pada pertemuan pertama yakni mengurangkan

pecahan biasa dengan penyebut yang sama. Setelah menentukan SK, KD, dan

indikator, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti

juga menyiapkan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran yaitu kotak-

kotak sterofoam serta bendera warna-warni. Selain alat peraga peneliti juga

menyiapkan lembar kerja siswa. Peneliti juga menyiapkan lembar absensi siswa

dan lembar observasi guru. Dengan adanya lembar observasi ini peneliti dapat

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

71

mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah

– langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua

kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni “Ya” jika tindakan yang dilakukan

dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai

dengan model, serta “Tidak” jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di

dalam kelas. Peneliti juga menyiapkan lembar Peneliti juga menyiapkan lembar

keaktifan siswa yang terdapat 8 indikator keaktifan.

2) Pertemuan kedua

Rencana tindakan pada siklus II pertemuan ke dua merupakan tindak lanjut

dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalah

mengurangkan pecahan biasa dengan penyebut tidak sama.

3) Pertemuan ketiga

Rencana tindakan pada pertemuan ke tiga merupakan tindak lanjut dari

pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Pertemuan ke tiga indikator yang

digunakan pada pertemuan ke dua adalah mengurangkan pecahan campuran

selanjutnya dilaksanakan tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa

terhadap materi pada siklus II. Peneliti menyiapkan lembar soal tes yang berisi 5

soal uraian.

4.2.1 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

4.2.1.1 Pelaksanaan Observasi Siklus II

Pelaksanaan observasi dilakukan pada pertemuan pertama, pertemuan

kedua dan ketiga.

Observasi Siklus II meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan

siswa. Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa

dijelaskan sebagai berikut:

a) Observasi terhadap Kegiatan Guru

Observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran

GASING dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi

terhadap kegiatan guru siklus II dalam menerapkan pembelajaran GASING sudah

terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus 1

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

72

Tabel 28

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru dengan Penerapan Pembelajaran GASING

Siklus II

No Aspek Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

1. Pra

pembelajaran

Guru menyiapkan alat dan

bahan

√ - √ - √ -

2. Guru memeriksa kesiapan

siswa

√ - √ - √ -

3. Kegiatan

pendahuluan

Guru memberikan salam,

doa dan mengecek

kehadiran siswa

√ - √ - √ -

4. Guru melakukan apersepsi

terkait materi yang telah

lalu (dialog sederhana)

√ - √ - √ -

5. Guru mengajak siswa untuk

berimajinasi konsep

pecahan dengan kehidupan

sehari-hari

(berimajinasi/berfantasi)

√ - √ - √ -

6. Guru memberikan motivasi - √ - √ √ -

7. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

√ - √ - √ -

8. Kegiatan inti Guru mengajak siswa untuk

berimajinasi konsep

pecahan dalam kehidupan

sehari-hari

(berimajinasi/berfantasi)

√ - √ - √ -

9. Guru memberikan contoh

yang relevan terkait

penjumlahan

pecahan.(memberikan

contoh yang relevan)

√ - √ - √ -

10. Guru membimbing siswa

untuk mengerjakan dalam

kelompok kemudian

memberikan kesempatan

untuk mengerjakan didepan

kelas

√ - √ - √ -

11. Guru memberikan

penjelasan yang mendalam

tentang materi yang

dipelajari.(menyajikan

materi secara mendalam)

√ - √ - √ -

12. Guru memberikan soal yang

lebih kompleks dan dibahas

bersama-sama.

(memberikan variasi soal)

√ - √ - √ -

13. Guru membimbing siswa

untuk mengerjakan lalu

dibahas bersama-sama

√ - √ - √ -

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

73

No Aspek Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

14. Kegiatan

akhir

Guru membimbing siswa

untuk membuat rangkuman

√ - √ - √ -

15. Guru mengajak siswa untuk

melakukan refleksi

√ - √ - √ -

16. Guru memberikan tindak

lanjut

√ - √ - √ -

17. Guru memberikan salam

penutup √ - √ - √ -

Total 17 0 17 0 17 0

Presentase 100 0 100 0 100 0

Berdasarkan tabel 26 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru

dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran GASING sudah

meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus I. Hasil observasi

kegiatan guru siklus II pertemuan pertama mengalami peningkatan dibandingkan

kegiatan guru pada siklus I. Ada 17 indikator yang digunakan keseluruhan

indiikator sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dapat

diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar matematika menggunakan

pembelajaran GASING pada pertemuan pertama siklus II ini sudah benar – benar

dilakukan dengan baik. Guru sudah melakukan tanya jawab dengan siswa tentang

materi yang disampaikan melalui alat peraga yang digunakan, sehingga siswa aktif

bertanya jawab dengan guru. Siswa mulai aktif dan berani dalam mengeluarkan

pendapat. Semua siswa terlihat senang dan sangat berantusias dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran terutama ketika mereka menggunakan alat peraga dalam

pembelajaran sebab mereka belajar sambil bermain.

Berdasarkan tabel 26 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru

dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games

tournament sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus II

pertemuan pertama. Ada 17 indikator dan seluruhnya sudah terlaksana dengan baik.

Hasil observasi kegiatan guru siklus II pertemuan ke dua mengalami peningkatan

dibandingkan kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama. Guru sudah

melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

74

b) Observasi Terhadap Kegiatan Siswa

Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan

pembelajaran GASING, observer juga melakukan observasi terhadap kegiatan

siswa dalam penerapan pembelajaran GASING. Hasil observasi terhadap kegiatan

belajar siswa kelas IV SD Negeri 03 Babadan pada kegiatan pembelajaran dengan

penerapan pembelajaran GASING siklus II dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini:

Tabel 29

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Siswa dengan Penerapan Pembelajaran GASING

Siklus II

No Aspek Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

1. Pra

pembelajaran

Siswa menyiapkan

peralatan pembelajaran

(buku dan alat tulis)

√ - √ - √ -

2. Siswa siap mengikuti

pembelajaran

√ - √ - √ -

3. Kegiatan

pendahuluan

Siswa menjawab dan

memperhatikan salam, doa

dan mpengecekan

kehadiran siswa.

√ - √ - √ -

4. Siswa merespon apersepsi

terkait materi yang telah

lalu (dialog sederhana)

√ - √ - √ -

5. Siswa berimajinasi konsep

pecahan dengan kehidupan

sehari-hari

(berimajinasi/berfantasi)

√ - √ - √ -

6. Siswa merespon motivasi

yang diberikan guru

- √ - √ √ -

7. Siswa memperhatikan

tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru

√ - √ - √ -

8. Kegiatan inti Siswa berimajinasi konsep

pecahan dalam kehidupan

sehari-hari

(berimajinasi/berfantasi)

√ - √ - √ -

9. Siswa menyimak dan

mengerjakan contoh yang

relevan terkait penjumlahan

pecahan yang diberikan

guru dalam

kelompok.(memberikan

contoh yang relevan)

√ - √ - √ -

10. Siswa untuk mengerjakan

dalam kelompok kemudian

mengerjakan didepan kelas

√ - √ - √ -

11. Siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang

√ - √ - √ -

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

75

No Aspek Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

materi yang

dipelajari.(menyajikan

materi secara mendalam)

12. Siswa mengerjakan soal

yang lebih kompleks dan

dibahas bersama-

sama.(memberikan variasi

soal)

√ - √ - √ -

13. Kegiatan

akhir

Siswa dibimbing untuk

membuat rangkuman

√ - √ - √ -

14. Siswa melakukan refleksi

bersama guru

√ - √ - √ -

15. Siswa mengerjakan soal

evaluasi

√ - √ - √ -

16. Siswa melaksanakan tindak

lanjut

√ - √ - √ -

17. Siswa menjawab salam. √ - √ - √ -

Total 17 0 17 0 17 0

Presentase 100 0 100 0 100 0

Berdasarkan tabel 27 mengenai hasil observasi kegiatan siswa siklus II

pertemuan pertama dari 17 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan

siswa siklus II pertemuan pertama sudah mengalami peningkatan dibandingkan

siklus I. Hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua dari 17 indikator,

100% sudah terlaksana dengan baik. Hasil observasi kegiatan siswa siklus III

pertemuan kedua dari 17 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan

siswa siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan dibandingkan dengan

siklus I.

Kegiatan guru dan kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II

pertemuan kedua 100% sudah terlaksana dengan baik.

4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan

dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran.

Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah:

1. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus II

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 April 2016. Sejumlah 14 siswa kelas IV

SDN 03 Babadan hadir dalam kegiatan pembelajaran dan 1 orang tidak hadir

dikarenakan sedang sakit. Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama siklus kedua

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

76

ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti meminta

bantuan observer yaitu guru kelas untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa,

dan keaktifan siswa dengan menerapkan pembelajaran GASING pada mata

pelajaran matematika. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran

adalah pecahan (pengurangan pecahan biasa dengan penyebut sama). Pelaksanaan

tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran GASING.

Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai

berikut:

a. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah

semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing

dipimpin oleh ketua kelas, dan melakukan absensi. Guru memberikan apersepsi

dengan berdialog materi yang lalu dan dikaitkan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan sehingga menimbulkan respon belajar siswa. Siswa diajak

berimajinasi tentang konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut sama dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari. Guru memberikan motivasi melalui lagu “pecahan”.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, kemudian

melakukan pengkondisian kelas agar pembelajaran berlangsung secara gampang,

asyik dan menyenangkan (GASING).

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa dalam kelompok berdiskusi dan berimajinasi

tentang penguangan pecahan dengan penyebut sama dikaitan dengan kehidupan

sehari-hari dengan cara membeuat soal selanjutnya bermain dengan menggunakan

sterofoam terkait soal yang telah dibuat. Kelompok yang sudah selesai diberikan

kesempatan untuk menjawab dan memaparkan hasil diskusinya. Kegiatan

selanjutnya siswa diberikan contoh-contoh yang relevan kemudian mereka

mengerjakan bersama kelompoknya dilanjutkan dengan pembahasan. Siswa

diberikan penjelasan secara detail tentang pengurangan pecahan dengan penyebut

yang sama sekaligus meluruskan hal-hal yang kurang tepat selama diskusi

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

77

kelompok. Akhir dari kegiatan inti ini ialah siswa diberikan variasi soal yang lebih

kompleks selanjutnya dibahas secara bersama-sama, kemudian siswa diberikan

kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang

materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi dengan melakukan tanya

jawab dengan siswa, memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa belajar di

rumah mengenai materi yang akan dipelajari hari berikutnya serta mengankhiri

pembelajaran.

2. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada

hari Kamis tanggal 28 April 2016. Sejumlah 14 siswa kelas IV SDN 03 Babadan

hadir dalam kegiatan pembelajaran dan 1 orang tidak hadir dikarenakan sedang

sakit. Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama siklus kedua ini terdiri dari

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer

yaitu guru kelas untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa, dan keaktifan

siswa dengan menerapkan pembelajaran GASING pada mata pelajaran matematika.

Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah pecahan

(pengurangan pecahan biasa dengan penyebut tidak sama). Pelaksanaan tindakan

menggunakan langkah-langkah pembelajaran GASING.

Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai

berikut:

a. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah

semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing

dipimpin oleh ketua kelas, dan melakukan absensi. Guru memberikan apersepsi

dengan berdialog materi yang lalu dan dikaitkan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan sehingga menimbulkan respon belajar siswa. Siswa diajak

berimajinasi tentang konsep pengurangan pecahan dengan penyebut tidak sama

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

78

dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Guru memberikan motivasi melalui tanya

jawab pentingnya mempelajari pecahan. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dilaksanakan, kemudian melakukan pengkondisian kelas agar

pembelajaran berlangsung secara gampang, asyik dan menyenangkan (GASING).

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa dalam kelompok berdiskusi dan berimajinasi

tentang penguangan pecahan dengan penyebut tidak sama dikaitan dengan

kehidupan sehari-hari dengan cara membuat soal selanjutnya bermain dengan

menggunakan sterofoam terkait soal yang telah dibuat. Kelompok yang sudah

selesai diberikan kesempatan untuk menjawab dan memaparkan hasil diskusinya.

Kegiatan selanjutnya siswa diberikan contoh-contoh yang relevan kemudian

mereka mengerjakan bersama kelompoknya dilanjutkan dengan pembahasan.

Siswa diberikan penjelasan secara detail tentang pengurangan pecahan dengan

penyebut yang tidak sama sekaligus meluruskan hal-hal yang kurang tepat selama

diskusi kelompok. Akhir dari kegiatan inti ini ialah siswa diberikan variasi soal

yang lebih kompleks selanjutnya dibahas secara bersama-sama, kemudian siswa

diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang

materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi dengan melakukan tanya

jawab dengan siswa, memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa belajar di

rumah mengenai materi yang akan dipelajari hari berikutnya serta mengakhiri

pembelajaran.

3. Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus II

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 April 2016. Sejumlah 14 siswa kelas IV

SDN 03 Babadan hadir dalam kegiatan pembelajaran dan 1 orang tidak hadir

dikarenakan sedang sakit. Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama siklus kedua

ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti meminta

bantuan observer yaitu guru kelas untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa,

dan keaktifan siswa dengan menerapkan pembelajaran GASING pada mata

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

79

pelajaran matematika. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran

adalah pecahan (pengurangan pecahan campuran). Pelaksanaan tindakan

menggunakan langkah-langkah pembelajaran GASING.

Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai

berikut:

a. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah

semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing

dipimpin oleh ketua kelas, dan melakukan absensi. Guru memberikan apersepsi

dengan berdialog materi yang lalu dan dikaitkan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan sehingga menimbulkan respon belajar siswa. Siswa diajak

berimajinasi tentang konsep pengurangan pecahan campuran dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari. Guru memberikan motivasi melalui tanya jawab pentingnya

mempelajari pecahan. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan, kemudian melakukan pengkondisian kelas agar pembelajaran

berlangsung secara gampang, asyik dan menyenangkan (GASING).

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa dalam kelompok berdiskusi dan berimajinasi

tentang penguangan pecahan dengan penyebut tidak sama dikaitan dengan

kehidupan sehari-hari dengan cara membuat contoh soal. Kelompok yang sudah

selesai diberikan kesempatan untuk menjawab dan memaparkan hasil diskusinya.

Kegiatan selanjutnya siswa diberikan contoh-contoh yang relevan kemudian

mereka mengerjakan bersama kelompoknya dilanjutkan dengan pembahasan.

Siswa diberikan penjelasan secara detail tentang pengurangan pecahan campuran

sekaligus meluruskan hal-hal yang kurang tepat selama diskusi kelompok. Akhir

dari kegiatan inti ini ialah siswa diberikan variasi soal yang lebih kompleks

selanjutnya dibahas secara bersama-sama, kemudian siswa diberikan kesempatan

untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

80

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang

materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi dengan melakukan tanya

jawab dengan siswa, memberikan tindak lanjut dengan meminta siswa belajar di

rumah mengenai materi yang akan dipelajari hari berikutnya serta mengakhiri

pembelajaran. Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi yang diberikan berupa tes

tertulis dengan bentuk soal uraian dengan jumlah soal 5. Kegiatan yang dilakukan

pada pertemuan ke tiga yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam

mengikuti evaluasi pembelajaran. Sebelum membagikan soal evaluasi, guru menata

tempat duduk siswa agar siswa tidak terlalu dekat duduknya kemudian guru

menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan

selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan

lembar jawab oleh guru kepada masing – masing siswa. Siswa mengerjakan soal

evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir.

Kegiatan dilanjutkan dengan membahas soal yang dirasa sulit oleh siswa, kemudian

guru menutup pembelajaran.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil tindakan siklus II diperoleh dari hasil observasi terhadap keaktifan

belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 03 Babadan dengan

penerapan pembelajaran GASING oleh guru.

1) Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar matematika Siswa Siklus II

Observasi terhadap keaktifan belajar MATEMATIKA siswa siklus II

dilakukan pada pertemuan pertama, pertemuan kedua dan ketiga. Untuk mengukur

keberhasilan penerapan pembelajaran GASING dalam meningkatkan keaktifan

belajar matematika siswa digunakan lembar observasi yang terdiri dari 4

komponen. Masing-masing aspek terdiri dari beberapa indikator. Keaktifan belajar

matematika siswa mengalami peningkatan pada siklus I dari pertemuan I ke

pertemuan II dan pertemuan III. Hal ini terlihat dari jumlah skor keaktifan belajar

siswa secara keseluruhan yang mengalami peningkatan. Peneliti kemudian

membuat rekapitulasi mengenai hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus I

pertemuan pertama dan pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Peneliti

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

81

menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing

siswa. Kemudian peneliti menentukan apakah rata-rata jumlah skor yang diperoleh

masing-masing siswa termasuk ke dalam kategori keaktifan tinggi, rendah, atau

sedang. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar

siswa kelas IV SD Negeri 03 Babadan dengan penerapan pembelaaran GASING

siklus II:

Tabel 30

Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

Renta

ng

Katego

ri

Frekuensi Prosentase (%)

Pertemu

an I

Pertemu

an II

Pertemu

an III

Rata

-rata

Pertemu

an I

Pertemu

an II

Pertemu

an III

Rata-

rata

0-7 Renda

h 0 0 0 0 0 0% 0% 0%

8-14 Sedang 1 1 1 1 7,14 7,14% 7,14% 7,14%

15-21 Tinggi 3 2 1 1 21,42 14,28% 7,14% 7,14%

≥22 Sangat

tinggi 10 12 13 12 71,42 85,71% 92,85%

85,71

%

jumlah 14 14 14 14 100% 100% 100% 100%

Skore terendah 11 13 14 13

Skore tertinggi 31 30 31 30

Berdasarkan tabel 28 mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar siswa

siswa siklus II pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga

mengalami peningkatan. Pada kategori rendah pada pertemuan pertama, kedua dan

ketiga tidak terdapat siswa yang mendapat skor 0-7. Pada pertemuan pertama,

kedua dan ketiga pada kategori sedang dengan skor 8-14 terdapat 1 siswa dengan

presentase 7,14%, berada pada kategori sedang. Setelah dihitung rata-rata jumlah

skor yang diperoleh masing-masing siswa, siswa yang berada pada kategori sedang

berjumlah 1 siswa dengan persentase 7,14%. Pada pertemuan pertama pada

kategori tinggi dengan skor 15-21 terdapat 3 siswa dengan presentase 21,42%,

sedangkan pada pertemuan kedua pada kategori tinggi mengalami penurunan

dengan jumlah siswa yang berada pada kategori tinggi berjumlah 2 siswa dengan

presentase 14,28%. Pada pertemuan ketiga siswa yang berada pada kategori

keaktifan tinggi berjumlah 1 siswa dengan presentase 7,14%. Setelah dihitung rata-

rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa, siswa yang berada pada

kategori tinggi berjumlah 1 siswa dengan presentase 7,14%.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

82

Sedangkan pada kategori sangat tinggi dengan interval lebih dari 22 mengalami

peningatan dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga. Pada pertemuan

pertama terdapat 10 siswa dengan presentase 71,42%, pada pertemuan kedua 12

siswa dengan presntase 85,71% dan pada pertemuan ketiga 13 siswa dengan

presentase 92,85. Namun setelah dihitung nilai rata-rata setiap siswa, yang berada

pada kategori sedang terdapat 1 siswa dengan presentase 7,14%. Pada kategori

tinggi dengan jumlah 1 siswa memiliki persentase 7,14% dan kategori sangat tinggi

12 siswa dengan persentase 85,71%.

Untuk lebih jelasnya mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar

siswa siklus II maka disajikan diagram batang yang tertera pada gambar 6 berikut

ini:

Gambar 5 Rekap Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan diagram batang mengenai rekap keaktifan belajar matematika

siswa dengan penerapan pembelajaran GASING siklus II dapat diketahui bahwa

paling banyak siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi. Untuk lebih jelas

mengenai persentase keaktifan belajar masing-masing kategori, maka disajikan

diagram lingkaran di bawah ini:

0

2

4

6

8

10

12

14

0-7 (rendah) = 0% 8-14(sedang) = 7,14% 15-21(tinggi) = 7,14% ≥22 (sangat tinggi) = 85,71%

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

83

Gambar 6 Persentase Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan diagram mengenai keaktifan belajar siswa siklus II terlihat

bahwa tidak ada siswa yang berada pada kategori keaktifan rendah, tidak ada siswa

berada pada kategori keaktifan sedang, 7,14% siswa berada pada kategori keaktifan

tinggi dan 92,85% berada pada kategori sangat tinggi. Maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan pembelajaran GASING sudah mencapai indikator kinerja yakni

minimal 80% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi.

2) Hasil Belajar Matematika

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II dengan

menerapkan pembelajaran GASING selesai, maka dilakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing siswa,

apakah sudah mencapai KKM atau belum mencapai KKM. Pencapaian hasil belajar

diperoleh dari rata-rata penilaian sikap (afektif), penilaian ketrampilan

(psikomotor) dan penilaian pengetahuan (kognitif).

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran matematika di SDN 03

Babadan adalah 70. Tabel hasil belajar Siklus II berikut ini akan menunjukkan nilai

dan kategori ketuntasan siswa

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dengan

menerapkan pembelajaran GASING selesai, maka dilakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing siswa,

apakah sudah mencapai KKM atau belum mencapai KKM. Pencapaian hasil belajar

7,14%

7,14%

85,71%

0-7 (rendah) = 0% 8-14(sedang) = 7,14%

15-21(tinggi) = 7,14% ≥22 (sangat tinggi) = 85,71%

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

84

yang diolah pada penelitian ini hanya pada aspek kognitif, sebab aspek kognitif

inilah yang sedang bermasalah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran

matematika di SDN 03 Babadan adalah 70.

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran GASING dalam

meningkatkan hasil belajar matematika digunakan soal evaluasi yang diujikan

kepada siswa pada pertemuan ketiga untuk mengukur pengetahuan siswa terhadap

penerapan pembelajaran GASING pada pembelajaran matematika. Soal evaluasi

berbentuk uraian dengan jumlah soal 5 uraian yang sudah di uji tingkat validitas

dan reliabilitasnya.

Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil penilaian pengetahuan siswa

siklus II:

Tabel 31

Rekap Penilaian Hasil Belajar (Pengetahuan) Siswa Siklus II Nilai Frekuensi Prosentase

73-79 4 28,57

80-86 3 21,43

87-93 1 7,14

94-100 6 42,85 Rata-rata 87,85

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 75

Berdasarkan tabel 31 mengenai rekap hasil observasi penilaian pengetahuan

belajar siswa siklus II dengan penerapan pembelajaran GASING dapat diketahui

bahwa siswa yang mendapat nilai 73-79 sebanyak 4 siswa dengan presentase

28,57%. Siswa yang mendapat nilai 80-86 sebanyak 3 siswa dengan presentase

21,43%. Siswa yang mendapat nilai 87-93 sebanyak 1 siswa dengan persentase

7,14%. Siswa yang mendapat nilai 81-85 sebanyak 2 siswa dengan persentase

13,33%. Siswa yang mendapat nilai 94-100 sebanyak 6 siswa dengan presentase

42,85%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian hasil belajar

siswa siklus II adalah 85,87 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 75.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

85

Gambar 6

Hasil Belajar Siswa Siklus II

Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus II kemudian peneliti

melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus II yang tertera

pada tabel berikut ini:

Tabel 32

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥70 14 100

Tidak Tuntas <70 0 0

Jumlah 14 100

Rata-rata 87,85

Nilai terendah 75

Nilai tertinggi 100

Berdasarkan tabel 33 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar matematika

siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika siklus II yang telah mencapi KKM

sebanyak 14 siswa dengan persentase 100%. Ketuntasan hasil belajar matematika

siswa kelas IV SD Negeri 03 Babadan siklus II dapat digambarkan dengan diagram

lingkaran seperti yang tertera pada gambar 9 di bawah ini:

0

1

2

3

4

5

6

7

73-79 (tuntas) 80-86 (tuntas) 87-93 (tuntas) 94-100 (tuntas)

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

86

Gambar 9

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Dari gambar 9 mengenai persentase ketuntasan hasil belajar matematika

siklus II dengan penerapan pembelajaran GASING terlihat bahwa hasil belajar

matematika siswa 100% mencapai KKM. Hasil belajar matematika dengan

penerapan pembelajaran GASING pada siklus II mengalami peningkatan dari hasil

belajar matematika yang diperoleh pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa hasil

belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 03 Babadan sudah mencapai indikator

kinerja yang telah ditetapkan penulis yakni minimal 80% siswa mencapai KKM.

4.2.4 Refleksi Siklus II

Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran selama tiga kali pertemuan

maka peneliti melakukan refleksi terhadap semua kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran GASING dengan baik. Proses pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran GASING dapat membuat siswa benar-benar aktif. Peningkatan

aktivitas siswa terlihat selama proses pembelajaran, tidak hanya siswa yang aktif

saja yang memberikan pendapatnya, tetapi siswa yang biasanya hanya duduk diam

mampu memberikan pendapatnya. Hasil observasi terhadap keaktifan belajar siswa

siklus II yakni 100% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi dan sangat tinggi.

Persentase keaktifan belajar siswa yang diperoleh pada siklus II sudah

menunjukkan tercapainya indikator kinerja yang sudah ditetapkan peneliti yakni

minimal 80% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi.

100%

≥70 = tuntas <70 = tidak tuntas

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

87

Dari hasil evaluasi ketuntasan belajar matematika yang diperoleh siswa

pada siklus II dengan KKM=70 dari 14 siswa, 14 siswa sudah tuntas dengan

persentase 100% dan rata-rata 87,85. Hal ini menunjukkan bahwa, hasil belajar

matematika siswa sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan penulis

yaitu minimal 80% siswa mencapai KKM.

Secara keseluruhan, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan

penerapan pembelajaran gasing pada siklus II diperoleh hasil pengamatan sebagai

berikut:

1. Langkah-langkah pembelajaran gasing sudah dilaksanakan dengan baik dan

runtut oleh guru.

2. Guru mengawasi kegiatan siswa dan membimbing siswa dengan baik saat

pembelajaran berlangsung.

3. Siswa sudah tidak bingung lagi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

penerapan pembelajaran gasing.

4. Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat. Ini terlihat dari respon yang

diberikan siswa saat melakukan tanya jawab dengan guru. Selain itu, siswa juga

memberikan pendapatnya dalam menanggapi pekerjaan temannya. Antusiasme

siswa yang besar terlihat saat guru meminta siswa melakukan permainan

gasing.

5. Hasil belajar matematika mengalami peningkatan.

4.3. Hasil Analisis Data

Berikut ini akan dmatematikaparkan mengenai hasil analisis data

prasiklus, siklus I dan siklus II mengenai keaktifan belajar dan hasil belajar siswa.

4.3.1 Keaktifan Belajar Siswa

Sebelum dikenai tindakan, peneliti bersama kepala sekolah selaku

observer melakukan observasi mengenai keaktifan belajar siswa pada mata

pelajaran matematika. Banyak siswa yang pasif selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Namun setelah diterapkannya pembelajaran GASING pada mata

pelajaran matematika, keaktifan siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus.

Perbandingan keaktifan belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 03 Babadan

prasiklus, siklus I, siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

88

Tabel 33

Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Rentang kategori Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Jml

siswa

Presentase Jml

siswa

Presentase Jml

siswa

Presentase

0-7 Rendah 0 0 0 0 0 0 8-14 Sedang 12 85,71 5 35,71 1 7,14

15-21 Tinggi

2 14,28 8 57,14 1

7,14

≥22 Sangat

tinggi

0 0 1 7,14 12

85,71

Jumlah 14 100% 14 100% 14 100%

Berdasarkan tabel 34 mengenai perbandingan keaktifan belajar siswa pada

mata pelsajaran matematika prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan. Siswa yang memperoleh jumlah skor 0-7 tidak ada. Pada kategori

keaktifan sedang dengan jumlah skor 8-14 ada 12 siswa dengan persentase 85,71%

pada kondisi prasiklus, pada siklus I terdapat 5 siswa dengan persentase 35,71%,

dan pada siklus II menurun 1 siswa dengan persentase 7,14%. Pada kategori

keaktifan tinggi dengan jumlah skor 15-21 minimal hanya ada 2 siswa dengan

persentase 14,28%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 8 siswa dengan

persentase 57,14%, dan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 1 siswa

dengan persentase 7,14%. Untuk kategori sangat tinggi dengan skor lebih besar

sama dengan 22 pada prasiklus belum ada siswa yang berada pada kategori ini. Pada

siklus 1 terdapat 1 siswa dengan presentase 7,14% sedangkan pada siklus 2

mengalami kenaikan menjadi 12 siswa dengan presentase 85,71%.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa yang menempati masing-

masing kategori keaktifan rendah, sedang, dan tinggi, maka dibuat diagram batang

seperti pada gambar 10 berikut ini:

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

89

Gambar 9

Perbandingan Persentase Keaktifan Belajar Siswa

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

4.3.2 Hasil Belajar Matematika

Pada kondisi prasiklus, hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri

03 Babadan, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=70). Hanya ada 9 siswa yang memperoleh nilai di atas

KKM atau dengan persentase 64,28% dan 5 siswa dengan persentase 35,71% belum

mencapai KKM. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada prasiklus adalah 69,28

dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Setelah diterapkannya pembelajaran

GASING pada mata pelajaran matematika, hasil belajar matematika mengalami

peningkatan, pada siklus I ada 11 siswa dengan persentase 78,57% yang mencapai

KKM dan 3 siswa dengan persentase 21,43% belum mencapai KKM. Rata-rata

hasil belajar yang diperoleh pada siklus I meningkat menjadi 78,92 dengan nilai

tertinggi 95 dan nilai terendah 55. Pada siklus II hasil belajar mengalami

peningkatan. Jumlah siswa yang mencapai KKM ada 14 siswa dengan persentase

100% dan tidak ada siswa yang tidak mencapai KKM. Rata-rata hasil belajar yang

diperoleh pada siklus II adalah 87,85 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah

75. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi prasiklus, siklus I, dan

siklus II dapat dilihat pada tabel 33 berikut ini:

0

2

4

6

8

10

12

14

pra siklus siklus 1 siklus II

0-7 (rendah) 8-14(sedang) 15-21(tinggi) ≥22(sangat tinggi)

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

90

Tabel 33

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Nilai kategori Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Jml siswa Presentase Jml siswa Presentase Jml siswa Presentase

<70 Tidak

tuntas

5 35,71 3 21, 43 0

0

≥70 Tuntas 9 64,28 11 78,57 14 100

Jumlah 14 100% 14 100% 14 100%

Rata-rata 69,28 78,92 87,85

Tertinggi 85 95 100

Terendah 50 55 75

Berdasarkan tabel 33 mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar

matematika prasiklus, siklus I, dan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM

mengalami peningkatan. Sebelum dikenai tindakan hanya ada 9 siswa yang

mencapai KKM dengan persentase 64,28%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I,

jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan menjadi 11 siswa

dengan persentase 78,57%, dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM

meningkat menjadi 14 siswa dengan persentase 100%.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan persentase ketuntasan hasil

belajar matematika prasiklus, siklus I, dan siklus II, maka dapat dilihat pada gambar

9.

Gambar 9 Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Perolehan rata-rata hasil belajar tiap siklus juga mengalami peningkatan.

Pada prasiklus, perolehan rata-rata hasil belajar adalah 69,28, setelah dilaksanakan

siklus I rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 78,92. Setelah dilaksanakan siklus

0

20

40

60

80

100

120

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

91

II rata-rata hasil belajar meningkat lagi menjadi 87,85. Berikut disajikan gambar

mengenai perbandingan rata-rata hasil belajar matematika prasiklus, siklus I, dan

siklus II:

Gambar 10 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Matematika

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

4.4 Pembahasan

Dari data yang dipaparkan oleh peneliti, pembelajaran gasing dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika. Pada kondisi awal sebelum

diterapkannya pembelajaran gasing, hanya ada 2 siswa yang berada pada kategori

keaktifan tinggi atau dengan persentase 14,28%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

pada kondisi awal sebagian besar siswa belum aktif selama kegiatan pembelajaran.

Pada siklus I, jumlah siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi meningkat

lagi dengan persentase 57,14% atau sebanyak 8 siswa dan 1 siswa pada kategori

sangat tinggi dengan persentase 7,14. Sedangkan untuk hasil belajar sebelum

tindakan, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) hanya ada

8 siswa atau dengan persentase 53,33%. Rata-rata yang diperoleh dari hasil belajar

sebelum tindakan adalah 66. Kemudian setelah dilakukan pembelajaran siklus I,

jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 9 siswa dengan persentase

64,28%. Rata-rata yang diperoleh dari hasil belajar siklus I adalah sebesar 69,28.

Kegiatan guru dan siswa pada siklus I pertemuan pertama dan kedua belum

terlaksana dengan baik karena pelaksanaan pembelajaran gasing belum 100%

terlaksana.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

92

Hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang

ditetapkan oleh peneliti, yakni minimal 80% siswa sudah mencapai KKM.

Keaktifan belajar siswa juga belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan oleh

peneliti yaitu minimal 80% siswa berada di kategori tinggi. Berdasarkan penelitian

siklus I, siswa yang berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi dan sangat tinggi

sejumlah 64,28%. Untuk itu, penelitian dilanjutkan ke siklus II karena indikator

kinerja belum tercapai seluruhnya.

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II yaitu jumlah siswa yang

berada pada kategori keaktifan tinggi dan sangat tinggi meningkat lagi sebanyak 13

siswa dengan persentase 92,85% atau hanya 1 siswa tidak tuntas karena berada pada

kategori sedang dengan persentase 7,14. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah siswa

yang berada pada kategori keaktifan tinggi mengalami peningkatan. Pada

pembelajaran siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM adalah sebesar 14 siswa

dengan persentase 100%. Kegiatan guru dan siswa pada siklus II baik pertemuan I

maupun pertemuan ke II sudah terlaksana dengan baik. Hal ini menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan penerapan pembelajaran GASING sudah dilaksanakan

dengan baik. Penelitian yang dilakukan pada siklus II seluruhnya sudah mencapai

indikator kinerja. Baik keaktifan siswa, hasil belajar, maupun aktivitas guru dan

siswa sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran GASING dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa karena sudah mencapai indikator

kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Untuk indikator kinerja keaktifan

belajar, peneliti menetapkan bahwa pembelajaran dengan penerapan pembelajaran

GASING dikatakan berhasil jika jika minimal 80% siswa berada pada kategori

keaktifan tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan indikator kinerja dari hasil belajar,

peneliti menetapkan bahwa penerapan dengan pembelajaran GASING dikatakan

berhasil jika minimal 80% siswa mencapai KKM.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Sunarto, 2012:22 bahwa suasana belajar mengajar yang menyenangkan membantu

siswa untuk lebih mudah memusatkan perhatiannya secara penuh untuk belajar.

Penggunaan alat peraga juga penting karena siswa berada pada tahapan operasional

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

93

konkret. Dengan suasana kelas yang dibangun sedemikian rupa, maka siswa

mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga terbentuk

hubungan yang positif dan menambah semangat siswa dalam belajar. Suasana

seperti ini akan memperlancar pembentukan pengetahuan secara aktif sehingga

hasil belajar akan meningkat. Pembelajaran GASING merupakan salah satu metode

pembelajaran yang sesuai dengan dengan peserta didik dimana diciptakan sustu

pembelajaran yang gampang asyik dan menyenangkan yang dijadikan solusi untuk

mengatasi pembelajaran matematika yang cenderung sulit dan membosankan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hermawan Syarif,

dengan judul penelitian “Keefektifan Metode Matematika GASING Terhadap

Minat Dan Hasil Belajar Keliling Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan”, yang memiliki kesimpulan bahwa

metode matematika GASING terbukti efektif terhadap minat belajar matematika

siswa kelas III pada materi keliling bangun datar.

Selain itu, penelitian ini sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan

oleh Naela Ainurrahmi dengan judul penelitian “Penerapan Metode GASING

Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dan Kemampuan Berhitung Mapel

Matematika Siswa Kelas IV SDN Jepang 1 Kudus Tahun 2012/ 2013”, yang

memiliki kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran

Matematika dengan menggunakan metode GASING dapat meningkatkan minat

belajar dan kemampuan berhitung siswa yang meliputi empat aspek, yaitu perasaan

senang, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan.

Penerapan metode GASING terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa pada mata matematika kelas IV SDN 03 Babadan Kecamatan

Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015. Implikasi praktis yang terjadi

setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yakni guru dapat menggunakan

model pembelajaran yang kreatif,inovatif, dan menyenangkan untuk memperbaiki

mutu pembelajaran. Selain itu pengetahuan dan keterampilan guru juga semakin

berkembang dengan penggunaan model-model pembelajaran yang kreatif dan

inovatif. Guru juga dapat menerapkan tindakan perbaikan pembelajaran sebagai

upaya meningkatkan profesionalisme kerja.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10923/4/T1_292012128_BAB IV... · rangkuman √ - √ - √ - 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan

94

Bagi siswa, implikasi dari penelitian ini adalah menumbuhkan motivasi

dan menarik perhatian siswa agar lebih sungguh – sungguh dalam belajar,

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika,

membantu siswa dalam mengenali sesuatu yang masih abstrak menggunakan

berbagai gambar, serta membantu siswa dalam menyelesaikan pekerjaan

menggunakan bekal pengetahuan dan pengalaman mereka serta mampu

menghubungkannya di dunia nyata.