48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemaparan mengenai hasil penelitian yang telah didapatkan dan pembahasan akan dipaparkan lebih rinci pada Bab ini, pemaparan ini berlandaskan pada tujuan penelitian yang terdapat pada Bab I yakni, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK) pada materi energi bunyi, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam memahami materi energi bunyi dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK) dengan menggunakan metode konvensional, untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK), dan untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat pembelajaran pada materi energi bunyi dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK). Berikut ini akan dipaparkan hasil peneliatian dan pembahasannya. A. Analisis Data Kuantitatif 1. Analisis Data Hasil Belajar Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK) pada materi energi bunyi. Maka diperlukan beberapa analisis dan interpretasi data, data yang dimaksud adalah data mengenai kemampuan awal hasil belajar siswa pada sampel penelitian (kelas eksperimen dan kelas kontrol) yang didapatkan berdasarkan hasil pretes, data mengenai kemampuan akhir hasil belajar siswa pada sampel penelitian (kelas eksperimen dan kelas kontrol),yang didapatkan berdasarkan hasil postes, data mengenai perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pembelajaran, dan data mengenai respon siswa pada sampel penelitian yang didapatkan dari hasil pengisian angket respon siswa setelah pembelajaran. Penjelasan mengenai analisis data kuantitatif beserta interpretasi di kedua kelas, sebagai berikut.
40
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.upi.edu/19627/6/s_pgsd_kelas_1105211_chapter4.pdfdan pembahasannya. A. Analisis Data Kuantitatif 1. Analisis Data Hasil Belajar ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pemaparan mengenai hasil penelitian yang telah didapatkan dan
pembahasan akan dipaparkan lebih rinci pada Bab ini, pemaparan ini
berlandaskan pada tujuan penelitian yang terdapat pada Bab I yakni, untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Visual,
Auditory, dan Kinestethic (VAK) pada materi energi bunyi, untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam memahami materi energi bunyi
dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK) dengan
menggunakan metode konvensional, untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic
(VAK), dan untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat
pembelajaran pada materi energi bunyi dengan menggunakan metode Visual,
Auditory, dan Kinestethic (VAK). Berikut ini akan dipaparkan hasil peneliatian
dan pembahasannya.
A. Analisis Data Kuantitatif
1. Analisis Data Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK) pada materi energi bunyi. Maka
diperlukan beberapa analisis dan interpretasi data, data yang dimaksud adalah data
mengenai kemampuan awal hasil belajar siswa pada sampel penelitian (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) yang didapatkan berdasarkan hasil pretes, data
mengenai kemampuan akhir hasil belajar siswa pada sampel penelitian (kelas
eksperimen dan kelas kontrol),yang didapatkan berdasarkan hasil postes, data
mengenai perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
setelah pembelajaran, dan data mengenai respon siswa pada sampel penelitian
yang didapatkan dari hasil pengisian angket respon siswa setelah pembelajaran.
Penjelasan mengenai analisis data kuantitatif beserta interpretasi di kedua kelas,
sebagai berikut.
49
a. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun tujuan dari dilakukannya pretes adalah untuk mengetahui
kemampuan awal hasil belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
IPA dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK)
terhadap hasil belajar siswa pada materi energi bunyi diperlukan analisis dan
interpretasi data. Data yang dimaksud adalah data hasil pretes kelas eksperimen
dan kelas kontrol, soal yang digunakan untuk pretes adalah soal yang telah di
ujicobakan terlebih dahulu di kelas V yang telah mempelajari materi energi bunyi.
Pretes di kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 30 April 2015.
Data yang dianalisis dari hasil pretes pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah data yang telah diuji normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorof-Smirnov, jika data dari kedua kelas tersebut berdistribusi normal
maka dilanjutkan dengan uji perbedaan rata-rata dari kedua kelas dengan
menggunakan uji-t, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis n-Gain untuk
mengetahui peningkatan hasil pretes ke postes yang berasal dari kelas eksperimen
dan kelas kontrol dengan menggunakan aplikasi Microsoft Exel dan SPSS versi
16.0 for Windows. Jika terdapat salah satu data dari kedua kelas yang berdistribusi
tidak normal maka perhitungan selanjutnya menggunakan uji non-parametrik
dapat menggunakan uji Wilcoxon untuk sampel terikat atau dapat menggunakan
uji Mann Whitney (uji- U) untuk sampel bebas. Pengujian tersebut dapat
dilakukan jika soal-soal pretes telah dijawab oleh siswa dan diperiksa oleh
peneliti. Data hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
Tabel 4.1 dan 4.2.
50
Tabel 4.1
Data Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen
No. Kode Siswa Skor Nilai
1. Siswa 1 13 92,86
2. Siswa 2 12 85,71
3. Siswa 3 12 85,71
4. Siswa 4 10 71,43
5. Siswa 5 9 64,29
6. Siswa 6 9 64,29
7. Siswa 7 9 64,29
8. Siswa 8 9 64,29
9. Siswa 9 8 57,14
10. Siswa 10 8 57,14
11. Siswa 11 8 57,14
12. Siswa 12 7 50
13. Siswa 13 7 50
14. Siswa 14 7 50
15. Siswa 15 7 50
16. Siswa 16 7 50
17. Siswa 17 7 50
18. Siswa 18 7 50
19. Siswa 19 6 42,86
20. Siswa 20 6 42,86
21. Siswa 21 6 42,86
22. Siswa 22 6 42,86
23. Siswa 23 6 42,86
24. Siswa 24 6 42,86
25. Siswa 25 6 42,86
26. Siswa 26 6 42,86
27. Siswa 27 5 35,71
28. Siswa 28 5 35,71
29. Siswa 29 5 35,71
30. Siswa 30 5 35,71
31. Siswa 31 5 35,71
32. Siswa 32 4 28,57
33. Siswa 33 4 28,57
34. Siswa 34 4 28,57
35 Siswa 35 4 28,57
Jumlah 1750
Rata-rata 50
Simpangan Baku 16,34
51
Tabel 4.2
Data Pretes Hasil Belajar Kelas Kontrol
No. Kode Siswa Skor Nilai
1. Siswa 1 14 100
2. Siswa 2 14 100
3. Siswa 3 13 92,86
4. Siswa 4 12 85,71
5. Siswa 5 11 78,57
6. Siswa 6 11 78,57
7. Siswa 7 10 71,43
8. Siswa 8 10 71,43
9. Siswa 9 10 71,43
10. Siswa 10 10 71,43
11. Siswa 11 9 64,29
12. Siswa 12 9 64,29
13. Siswa 13 9 64,29
14. Siswa 14 9 64,29
15. Siswa 15 9 64,29
16. Siswa 16 9 64,29
17. Siswa 17 9 64,29
18. Siswa 18 9 64,29
19. Siswa 19 8 57,14
20. Siswa 20 8 57,14
21. Siswa 21 8 57,14
22. Siswa 22 8 57,14
23. Siswa 23 8 57,14
24. Siswa 24 8 57,14
25. Siswa 25 7 50
26. Siswa 26 7 50
27. Siswa 27 6 42,86
28. Siswa 28 6 42,86
29. Siswa 29 5 35,71
30. Siswa 30 5 35,71
31. Siswa 31 5 35,71
32. Siswa 32 5 35,71
33. Siswa 33 4 28,57
34. Siswa 34 4 28,57
35 Siswa 35 0 0
Jumlah 2064
Rata-rata 58,98
Simpangan Baku 21,03
Untuk melihat kemampuan awal hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3.
52
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Nilai Pretes pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Jumlah
Siswa
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah Rata-rata
Simpangan
Baku
Eksperimen 35 92,86 28,57 50 16,34
Kontrol 35 100 0 58,98 21,03
Dilihat dari Tabel 4.3 dapat diuraikan bahwa selisih rata-rata nilai pretes
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 8,98 dengan rata-rata kelas
kontrol lebih unggul daripada kelas eksperimen. Selain itu, pada kelas eksperimen
dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa memiliki nilai rata-rata sebesar 50
dengan simpangan baku 16,34 sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa
sebanyak 35 siswa memiliki nilai rata-rata sebesar 58,98 dengan simpangan baku
21,03. Pengolahan data selanjutnya adalah uji normalitas dan perbedaan rata-rata,
berikut hasil analisis data yang dimaksud.
1) Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui, maka
dilanjutkan dengan menganalisis data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorof-
Smirnov dengan bantuan SPSS versi 16.0 for Windows dengan taraf signifikan
yaitu α = 0,05. Adapun hipotesis pengujian normalitas data pretes sebagai berikut.
H0 = Data nilai pretes yang berasal dari sampel berdistribusi normal.
H1 = Data nilai pretes yang berasal dari sampel berdistribusi tidak normal.
Dengan kriteria pengambilan keputusan:
Jika P-Value < α maka H0 ditolak.
Jika P-Value ≥ α maka H1 diterima.
Data hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorof-Smirnov
dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Data Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kelas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Nilai_Pretes Eksperimen .186 35 .004
Kontrol .151 35 .042
53
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas data
pretes pada kelas eksperimen memiliki P-Value (Sig.) sebesar 0.004 yang berarti
P-Value (Sig.) < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga data
pretes untuk kelas eksperimen berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.4 juga menunjukkan bahwa hasil uji normalitas data pretes pada
kelas kontrol memiliki P-Value (Sig.) sebesar 0,042 yang berarti P-Value (Sig.) <
0,05. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima sehingga data pretes untuk
kelas kontrol juga berdistribusi tidak normal. Untuk memperjelas mengenai
penyebaran mengenai penyebaran nilai pretes pada kedua kelas dapat dilihat pada
diagram berikut.
Diagram 4.1
Histogram Hasil Uji Normalitas Data Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Diagram 4.2
Histogram Hasil Uji Normalitas Data Pretes Hasil Belajar Kelas Kontrol
54
Deskriptor histogram:
a) Frekuensi : angka dari jumlah siswa yang mengikuti pretes.
b) Nilai pretes : angka dari hasil pretes soal hasil belajar.
c) Batang histogram: gambaran dari hasil pretes. Misalnya, jika batang
histogram nilai pretes menunjukkan angka 40 sejajar dengan frekuensi 2
artinya jumlah siswa yang mendapatkan nilai pretes 40 sebanyak 2 siswa.
Berdasarkan uji normalitas data pretes hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol memberikan hasil yang sama yaitu berdistribusi
tidak normal. Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, maka dilanjutkan dengan
uji beda rata-rata.
2) Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji perbedaan rata-rata data pretes menggunakan uji Mann-Whitney
sampel bebas karena kedua sampel berdistribusi tidak normal. Perhitungan uji
perbedaan rata-rata menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Taraf
signifikasi α = 0,05. Adapun hipotesis untuk perhitungan ini sebagai berikut.
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen dengan kemampuan awal hasil belajar siswa pada
kelas kontrol.
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen dengan kemampuan awal hasil belajar siswa pada kelas
kontrol.
Dengan kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika P-Value (Sig-2 tailed) ≤
0,05 dan H0 diterima jika P-Value (Sig-2 tailed)> 0,05. Data hasil perhitungan uji
perbedaan rata-rata dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Uji-U Data Pretes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Nilai_Pretes
Mann-Whitney U 415.500
Wilcoxon W 1045.500
Z -2.332
Asymp. Sig. (2-tailed) .020
55
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.5 dipeoleh hasil P-Value (Sig-
2 tailed) sebesar 0,020 yang berarti P-Value(Sig-2 tailed) ≤ 0,05. Alasan
menggunakan P-Value (Sig-2 tailed) karena data tersebut dua arah. Dengan
demikian H0 ditolak dan H1 diterima sehingga terdapat perbedaan rata-rata
kemampuan awal hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan kemampuan
awal hasil belajar siswa pada kelas kontrol.
b. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data postes hasil belajar siswa diperoleh setelah siswa dan guru
melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, misalnya pada kelas eksperimen siswa
belajar dengan menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK)
sedangkan di kelas kontrol siswa belajar dengan menggunakan metode
konvensional. Soal postes yang diberikan kepada siswa sebanyak lima buah soal,
soal tersebut sama dengan soal pretes yang telah diberikan sebelum kegiatan
pembelajaran yaitu pada saat pretes. Data yang dianalisis dari hasil postes hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol meliputi normalitas data
kelas eksperimen dan kelas kontrol, apabila data tersebut berdistribusi normal
dilanjutkan dengan melakukan uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji-t
sampel bebas, alasan menggunakan uji-t sampel bebas karena data tersebut
terdapat pada dua kelas yang berbeda. Tetapi apabila terdapat salah satu data yang
berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji non-parametrik dengan
menggunakan uji Mann-Whitney (Uji-U). Berikut ini merupakan hasil pengolahan
data postes hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
56
Tabel 4.6
Data Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen
No. Kode Siswa Skor Nilai
1. Siswa 1 14 100
2. Siswa 2 14 100
3. Siswa 3 14 100
4. Siswa 4 14 100
5. Siswa 5 14 64,29
6. Siswa 6 14 64,29
7. Siswa 7 14 64,29
8. Siswa 8 13 92,86
9. Siswa 9 13 92,86
10. Siswa 10 13 92,86
11. Siswa 11 13 92,86
12. Siswa 12 13 92,86
13. Siswa 13 13 92,86
14. Siswa 14 12 85,71
15. Siswa 15 12 85,71
16. Siswa 16 12 85,71
17. Siswa 17 12 85,71
18. Siswa 18 12 85,71
19. Siswa 19 11 78,57
20. Siswa 20 11 78,57
21. Siswa 21 11 78,57
22. Siswa 22 11 78,57
23. Siswa 23 10 71,43
24. Siswa 24 10 71,43
25. Siswa 25 10 71,43
26. Siswa 26 10 71,43
27. Siswa 27 9 64,29
28. Siswa 28 9 64,29
29. Siswa 29 9 64,29
30. Siswa 30 8 57,14
31. Siswa 31 8 57,14
32. Siswa 32 7 50
33. Siswa 33 7 50
34. Siswa 34 6 42,86
35 Siswa 35 5 35,71
Jumlah 2771,4
Rata-rata 79,18
Simpangan Baku 18,12
57
Tabel 4.7
Data Postes Hasil Belajar Kelas Kontrol
No. Kode Siswa Skor Nilai
1. Siswa 1 14 100
2. Siswa 2 14 100
3. Siswa 3 14 100
4. Siswa 4 14 100
5. Siswa 5 13 92,86
6. Siswa 6 13 92,86
7. Siswa 7 13 92,86
8. Siswa 8 13 92,86
9. Siswa 9 12 85,71
10. Siswa 10 12 85,71
11. Siswa 11 12 85,71
12. Siswa 12 11 78,57
13. Siswa 13 11 78,57
14. Siswa 14 11 78,57
15. Siswa 15 10 71,43
16. Siswa 16 10 71,43
17. Siswa 17 10 71,43
18. Siswa 18 10 71,43
19. Siswa 19 9 64,29
20. Siswa 20 9 64,29
21. Siswa 21 9 64,29
22. Siswa 22 9 64,29
23. Siswa 23 9 64,29
24. Siswa 24 8 57,14
25. Siswa 25 8 57,14
26. Siswa 26 7 50
27. Siswa 27 7 50
28. Siswa 28 6 42,86
29. Siswa 29 6 42,86
30. Siswa 30 6 42,86
31. Siswa 31 5 35,71
32. Siswa 32 5 35,71
33. Siswa 33 5 35,71
34. Siswa 34 4 28,57
35 Siswa 35 3 21,43
Jumlah 2371
Rata-rata 67,76
Simpangan Baku 22,74
Untuk melihat kemampuan akhir dari hasil belajar siswa pada kedua kelas
dapat dilihat pada Tabel 4.8.
58
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Jumlah
Siswa
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah Rata-rata
Simpangan
Baku
Eksperimen 35 100 35,71 79,18 18,12
Kontrol 35 100 21,43 67,76 22, 74
Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan bahwa nilai tertinggi kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu 100. Sementara nilai terendah pada kelas
eksperimen sebesar 35,71 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 21,43. Selisih
nilai rata-rata postes hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebesar 11,42.Pengolahan data selanjutnya adalah uji normalitas dan perbedaan
rata-rata, berikut ini hasil analisis data yang dimaksud.
1) Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji normalitas data postes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah data postes berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Uji
normalitas data menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov yang perhitungannya
dibantu dengan SPSS 16.0 for Windows, dengan taraf signifikansi α =0,05.
Adapun hipotesis untuk perhitungan ini sebagai berikut.
H0 = Data nilai postes berasal dari sampel berdistribusi normal.
H1 = Data nilai postes berasal dari sampel berdistribusi tidak normal.
Dengan kriteria pengambilan keputusan:
Jika P-Value (Sig.) ≥ α diterima.
Jika P-Value (Sig.)< α ditolak.
Data hasil perhitungan normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Data Postes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol.
Kelas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Nilai_Postes Eksperimen .155 35 .033
Kontrol .099 35 .200*
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diuraikan bahwa hasil uji normalitas data
postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan. Pada kelas
eksperimen P-Value (Sig.) 0,033 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga
59
data nilai postes yang berasal dari sampel berdistribusi tidak normal. Sedangkan
pada kelas kontrol didapatkan P-Value (Sig.) 0,200 sehingga H0 diterima dan H1
ditolak sehingga data nilai postes yang berasal dari sampel berdistribusi normal.
Setelah diketahui bahwa data kedua kelas tersebut berbeda, dan terdapat
salahsatu kelas yang berdistribusi tidak normal maka dilanjutkan dengan uji
perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji Mann Whitney. Untuk memperjelas
mengenai penyebaran nilai postes kedua kelas tersebut dapat dilihat pada diagram
berikut.
Diagram 4.3
Histogram Hasil Uji Normalitas Data Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Diagram 4.4
Histogram Hasil Uji Normalitas Data Postes Hasil Belajar Kelas Kontrol
60
Deskriptor histogram:
a) Frekuensi : angka dari jumlah siswa yang mengikuti postes.
b) Nilai pretes : angka dari hasil postes soal hasil belajar.
c) Batang histogram: gambaran dari hasil postes. Misalnya, jika batang
histogram nilai postes menunjukkan angka 20 sejajar dengan frekuensi 2
artinya jumlah siswa yang mendapatkan nilai postes 20 sebanyak 2 siswa.
2) Uji Perbedaan Rata-rata Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji perbedaan rata-rata data postes hasil belajar siswa menggunakan uji
Mann Whitney sampel bebas karena terdapat salahsatu data yang berdistribusi
tidak normal. Perhitungan ini dibantu dengan SPSS 16.0 for Windows dengan taraf
signifikansi α = 0,05. Adapun hipotesis yang digunakan untuk hasil belajar
sebagai berikut.
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan akhir hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen dengan kemampuan akhir hasil belajar siswa pada
kelas kontrol.
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan akhir hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen dengan kemampuan akhir hasil belajar siswa pada kelas
kontrol.
Dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu H0 ditolak apabila P-Value
(Sig-2 tailed) <0,05 dan H0 diterima apabila P-Value (Sig-2 tailed) ≥ 0,05. Hasil
perhitungan uji perbedaan rata-rata dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Uji-U Data Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata data
postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,034. Hal ini berarti P-
Value (Sig-2 tailed) < 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga terdapat
Nilai_Postes
Mann-Whitney U 433.000
Wilcoxon W 1063.000
Z -2.122
Asymp. Sig. (2-tailed) .034
61
perbedaan rata-rata kemampuan akhir hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
dengan kemampuan akhir hasil belajar siswa pada kelas kontrol.
B. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif dibutuhkan untuk mengetahui respon siswa dan faktor-
faktor yang mendukung dan menghambat terhadap pembelajaran dengan
menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK) pada materi
energi bunyi sesuai dengan tujuan yang tercantum pada Bab I. Maka peneliti
melakukan pengambilan data melalui observasi kinerja guru, observasi aktivitas
siswa, dan angket respon siswa.
1. Hasil Observasi
a. Hasil Observasi Kinerja Guru
Peneliti menggunakan format observasi kinerja guru untuk mengetahui
faktor yang mendukung dan menghambat selama pembelajaran IPA di kelas.
Guru merupakan salahsatu faktor terpenting dalam tercapainya sebuah tujuan
pembelajaran, dalam pelaksanaan pembelajaran guru dituntut untuk menyusun
skenario pembelajaran terlebih dahulu sehingga pembelajaran yang dilaksanakan
mempunyai tujuan yang dicapai. Berangkat dari masalah tersebut, peneliti
menggunakan lembar format observasi kinerja guru pada saat melakukan
penelitian baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol untuk memantau
kinerja guru di kedua kelas tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukatali sebagai kelas eksperimen dan
SDN Sukajadi sebagai kelas kontrol, yang menjadi observer selama pembelajaran
adalah wali kelas IV dari SD tersebut. Di bawah ini tabel data hasil kinerja guru
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. (Format observasi kinerja guru kelas
eksperimen dan kelas kontrol terlampir).
Tabel 4.11
Persentase Hasil Kinerja Guru Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Persentase Pertemuan Ke- Persentase
Keseluruhan 1 2 3
Eksperimen 92,98% 87,72% 96,49% 92,39%
Interpretasi Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Kontrol 84,31% 88,23% 92,18% 88,24%
Interpretasi Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
62
Tabel 4.11 hasil kinerja guru selama tiga pertemuan menunjukkan bahwa
setiap pertemuan memperoleh hasil yang baik hal tersebut dapat dilihat pada
persentase keseluruhan dari setiap kelas. Pada kelas eksperimen mendapatkan
92,39% dan pada kelas kontrol mendapatkan 88,24%. Setiap pertemuan pada
masing-masing kelas selalu mengalami peningkatan kecuali pada pertemuan
kedua di kelas eksperimen mengalami penurunan sebesar 5,26% karena pada
pertemuan pertama mendapatkan persentase sebesar 92,98% sedangkan
pertemuan kedua hanya 87,72% tetapi pada pertemuan selanjutnya guru dapat
memperbaiki kesalahan tersebut sehingga persentase kinerja guru naik menjadi
96,49%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa di
kedua kelas tersebut, dan dapat disimpulkan bahwa baik pembelajaran dengan
menggunakan metode Visual, Auditory, dan Kinestethic (VAK) maupun
pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi energi bunyi.
b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Observasi aktivitas siswa dilakukan untuk melihat sejauh mana siswa ikut
berpartisipasi secara aktif pada saat pelaksanaan pembelajaran baik itu di kelas
eksperimen maupun di kelas kontrol. Melalui observasi aktivitas siswa dapat
mengetahui faktor yang menghambat dan mendukung pembelajaran IPA.
Penilaian hasil observasi aktivitas siswa dilakukan dengan cara
menyimpulkan hasil pengamatan observer selama proses pembelajaran. Kegiatan
observasi dilakukan sebanyak jumlah pertemuan di kelas eksperimen dan kelas
kontrol yaitu sebanyak tiga pertemuan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas
siswa yang telah dilakukan pada kedua kelas tersebut menunjukkan hasil bahwa
secara keseluruhan aktivitas siswa berada pada tafsiran baik. Hal tersebut dapat
terlihat dari rata-rata perolehan skor dan persentase yang di dapatkan oleh siswa di
setiap pertemuannya yang tercantum pada tabel berikut. (Format observasi
aktivitas siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol terlampir).
63
Tabel 4.12
Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen