51 Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama, yaitu bagaimana cara merancang dan mengembangkan media brosur Universitas Pendidikan Indonesia berbasis augmented reality, peneliti melakukan tahap-tahap penelitian dan pengembangan mulai dari studi pendahuluan, perancangan dan pengembangan, hingga uji coba terbatas. Hasil dari tiap tahapan tersebut diungkapkan sebagai berikut: 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan a. Analisis Umum Penelitian dimulai dari studi literatur mengenai media berbasis augmented reality dan teori-teori pendukungnya. Sebagian dari hasil studi literatur tersebut telah dibahas pada BAB II dan dijadikan acuan teknis pengembangan media. Selain studi literatur, studi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui gambaran keadaan sebenarnya dari tempat penelitian, dan melihat pandangan pengguna terhadap teknologi menggunakan berbasis augmented reality. Studi lapangan dilakukan dengan penyebaran angket survei terhadap pengguna. Selain studi literatur, studi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui gambaran keadaan sebenarnya, dan melihat pandangan pengguna terhadap media informasi brosur dengan menggunakan teknologi augmented reality. Studi lapangan dilakukan dengan penyebaran angket survei, Sedangkan untuk melihat respon pengguna terhadap media yang akan dikembangkan, peneliti menunjukkan
30
Embed
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_kom_0700899_chapter4-a.pdf · merancang dan mengembangkan media brosur Universitas Pendidikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
51
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama, yaitu bagaimana cara
merancang dan mengembangkan media brosur Universitas Pendidikan Indonesia
berbasis augmented reality, peneliti melakukan tahap-tahap penelitian dan
pengembangan mulai dari studi pendahuluan, perancangan dan pengembangan,
hingga uji coba terbatas. Hasil dari tiap tahapan tersebut diungkapkan sebagai
berikut:
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan
a. Analisis Umum
Penelitian dimulai dari studi literatur mengenai media berbasis augmented
reality dan teori-teori pendukungnya. Sebagian dari hasil studi literatur tersebut
telah dibahas pada BAB II dan dijadikan acuan teknis pengembangan media.
Selain studi literatur, studi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui gambaran
keadaan sebenarnya dari tempat penelitian, dan melihat pandangan pengguna
terhadap teknologi menggunakan berbasis augmented reality. Studi lapangan
dilakukan dengan penyebaran angket survei terhadap pengguna.
Selain studi literatur, studi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui
gambaran keadaan sebenarnya, dan melihat pandangan pengguna terhadap media
informasi brosur dengan menggunakan teknologi augmented reality. Studi
lapangan dilakukan dengan penyebaran angket survei, Sedangkan untuk melihat
respon pengguna terhadap media yang akan dikembangkan, peneliti menunjukkan
52
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
video demo teknologi augmented reality dari media youtube. Berikut hasil
pengumpulan angket survey yang diberikan kepada responden pengguna dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 4. 1: Hasil angket survei
No Pertanyaan Pilihan f %
1 Apakah anda mengetahui jenis media
informasi berbentuk brosur?
Ya 59 98
Tidak 1 2
Σ 60 100
2 Adakah media informasi berbentuk
brosur di Universitas Pendidikan
Indonesia?
Ada 57 95
Tidak 3 5
Σ 60 100
3 Pentingkah media brosur yang telah ada
sebelumnya?
Ya 55 92
Tidak 5 8
Σ 60 100
4 menurut anda apakah menarik jika
gedung Fakultas UPI dijadikan sebuah
gedung virtual objek 3D?
Ya 58 97
Tidak 2 3
Σ 60 100
5 Apakah anda mengetahui tentang
teknologi augmented reality
sebelumnya?
Ya 21 35
Tidak 39 65
Σ 60 100
6 Menurut anda apakah menarik jika
dikembangkan media informasi berbasis
augmented reality dalam bentuk brosur?
Ya 58 97
Tidak 2 3
Σ 60 100
7 Bila dikembangkan , aplikasi jenis apa
yang sesuai?
Web 50 83
Desktop 10 17
Σ 60 100
Dari tabel di atas dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut:
1) Menanggapi pertanyaan nomor 1, seluruh responden pengguna
mengetahui brosur sebagai jenis media informasi.
53
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Seluruh responden pengguna menyebutkan bahwa adanya bentuk media
informasi berbentuk brosur dalam kegiatan promosi yang dilakukan
Universitas Pendidikan Indonesia.
3) Seluruh responden menyebutkan bahwa media informasi berbentuk
brosur sangat penting dalam penggunaan nya.
4) setengah responden tidak mengetahui teknologi augmented reality
sebesar 65%. dan hanya hampir setengahnya mengetahui teknologi
augmented reality sebesar 35%.
5) Setelah diberikan link video demo dan sedikit penjelasan mengenai
augmented reality, sebagian besar responden tertarik dan memberikan
respon yang antusias terhadap rencana pengembangan media informasi
brosur berbasis augmented reality.
6) Dalam pengembangan aplikasi augmented reality, 83% responden
menginginkan dalam bentuk aplikasi web, dan 17% responden
menyebutkan dalam bentuk Desktop.
Untuk pertanyaan poin 7, karena bentuknya sedikit berbeda maka
dipisahkan dalam tabel berikut:
Tabel 4. 2: Hasil kreteria angket survei
No kreteria media brosur SP P T TS
Σ
f f f f
1 Media yang dikembangkan relevan dengan
tujuan pokok sebuah brosur
16 41 3 0 60
2 efisiensi penggunaan produk ditinjau dari
segi waktu
16 42 2 0 60
3 Dapat mengatasi kekurangan brosur yg ada 11 25 19 4 60
4 fleksibilitas penggunaan media
14 41 3 0 60
54
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No kreteria media brosur SP P T TS
Σ f f f f
5 Praktis / mudah dalam penggunaan 19 39 2 0 60
6 Tampilan menarik dan tampilan model 3D 29 30 1 0 60
Dari penjelasan diatas terlihat jawaban responden pada semua kriteria
berkisar antara SP (sangat penting) dan penting (P). Oleh karena itu keenam
kriteria di atas akan menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan produk.
Mengacu pada hasil studi literatur, studi lapangan dan angket survei, maka
peneliti merancang sebuah media informasi brosur dengan kriteria sebagai
berikut:
a) Media informasi brosur ini menyampaikan informasi gedung Fakultas
yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia dan informasi Jurusan.
b) Berdasarkan hasil survey oleh responden, maka media informasi brosur
berbasis augmented reality yang akan dikembangkan dipilih yang berjenis
web application dan menggunakan teknik marker based.
c) Untuk aplikasi hanya dijalankan di server lokal sebagai simulasi kondisi
sebenarnya.
d) Karena media ini menggunakan teknik marker based, maka membutuhkan
dua bagian yaitu media yang dicetak dan aplikasi Augmented reality.
e) Media cetak yang akan dibuat berbentuk brosur dan peneliti beri nama
ARbrosur (singkatan dari Augmented Reality Brosur).
f) Media aplikasi Augmented reality yang akan dibuat peneliti beri nama
ARUPI (singkatan dari Augmented Reality Universitas Pendidikan
Indonesia).
55
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
g) Diharapkan media ini dapat menunjang kegiatan promosi Universitas
Pendidikan Indonesia dengan mengatasi masalah kekurangan media brosur
yang ada.
b. Analisis Pengguna
Sesuai dengan hasil studi lapangan, penggunaan media brosur ini ditujukan
kepada pengguna (mahasiswa) Universitas Pendidikan Indonesia. Selain itu tidak
tertutup kemungkinan Aplikasi ini dapat digunakan oleh user lain disamping
objek penelitian diatas.
c. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Untuk mengembangkan Aplikasi berbasis augmented reality ini, diperlukan
setidaknya tiga jenis perangkat lunak. Yang pertama yaitu perangkat lunak untuk
mengolah objek 3 dimensi, selanjutnya perangkat lunak pengolah gambar (untuk
keperluan layout dan texturing), dan yang terakhir perangkat lunak pembangun
aplikasi augmented reality itu sendiri. Setelah mempelajari dan
mempertimbangkan beberapa hal maka dipilihlah perangkat lunak sebagai
berikut:
1) FLARManager
FLARManager adalah sebuah framework sederhana yang memudahkan
untuk membuat aplikasi AR dengan Flash terutama yang menggunakan
library FLARToolKit.
56
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Autodesk 3DS MAX (versi 2011 32-bit)
3DS MAX merupakan program utama untuk membuat objek 3 dimensi
pada penelitian ini. Sebagian besar proses mulai tahap modeling,
texturing.
3) Adobe Flash Builder ( versi4.5 )
Sebagai aplikasi utama yang digunakan untuk membangun aplikasi
berbasis Augmented reality. Karena Bahasa script yang digunakan adalah
ActionScript yang merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek.
ActionScript mendukung event driven programming (Pemrograman
berbasis event). event-driven programming merupakan paradigma
pemrogaman yang alur program ditentukan dari event, input sensor atau
pesan dari program lain.
4) Paper Vision 3D
Salah satu library 3D (biasa disebut juga dengan engine 3D) untuk
platform Flash adalah Papervision3D, Papervison3D merupakan library
3D yang bersifat open source. Dengan Papervision 3D, model 3D bisa
dibuat di platform Flash menggunakan kelas-kelas dalam ActionScript
ataupun juga dengan meng-import model yang dibuat dari software
pemodelan 3D. Model yang telah dibuat atau di-import, bisa
dikendalikan dengan ActionScript.
57
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5) Corel Draw
Corel Draw adalah perangkat lunak pengolah gambar berbasis vector.
Pada penelitian ini, Corel Draw digunakan untuk membuat layout AR
Brosur.
d. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Untuk menjalankan perangkat lunak di atas, tentunya dibutuhkan perangkat
keras dengan spesifikasi yang cukup. Adapun spesifikasi minimum perangkat
keras untuk menjalankan 5 perangkat lunak diatas adalah:
1) CPU 2.0 GHz
2) RAM 1 Gb
3) HDD 20 Gb
4) VGA 128 Mb
5) Monitor 1024 x 768 pixel
6) Webcam (1,3 Mega pixel)
7) Printer berwarna
Sedangkan spesifikasi hardware yang digunakan saat pengembangan:
a. Laptop Processor Intel Core i3 2.53GHz
b. Random Access Memory (RAM) 3 GB
c. Harddisk dengan space 320GB
d. VGA Intel HD Graphics Integrated Share memory architecture up to 1
GB
e. Web cam 2.0 MP
f. Printer Cannon ip2770
58
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sedangkan aplikasi ini dapat berjalan pada spesifikasi komputer dibawah
Pentium IV. Spesifikasi komputer yang ada tidak terlalu berpengaruh karena
aplikasi ini tidak membutuhkan instalasi untuk dapat menjalankanya. Perangkat
keras yang paling berpengaruh adalah kualitas webcam yang ada. Semakin baik
tingkat penangkapan gambar oleh webcam, maka aplikasi ini dapat berjalan
dengan baik.
4.1.2 Perancangan dan Pengembangan Media augmented reality
Mengacu pada tahap analisis yang telah dilakukan, peneliti melanjutkan ke
tahap perancangan dan pengembangan. Tahap perancangan dimulai dengan
pembuatan aplikasi berbasis augmented reality yang akan dikembangkan.
Untuk penerapan dalam bentuk brosur augmented reality, media marker
dalam hal ini sebagai penanda harus dicetak dan ditambahkan ke dalam brosur.
Berikut pembuatan skema pengembangan media brosur augmented reality.
Gambar 4. 1: Skema Media brosur berbasis Augmented Reality
ARbrosur
Marker
Aplikasi augmented
reality
Video Input Pattern
Objek 3 dimensi Video output
59
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari skema diatas terlihat struktur media yang terbagi menjadi dua bagian,
yaitu dalam bentuk fisik (media cetak berupa brosur), dan aplikasi Augmented
Reality dimana keduanya saling melengkapi.
Penjelasan tentang cara kerja media dilihat dari skema diatas yaitu:
1) Marker dalam ARbrosur dibaca oleh kamera sebagai video input
2) Video marker yang masuk akan dibaca oleh aplikasi dan diidentifikasi
sebagai pattern dengan ID tertentu
3) aplikasi akan memanggil objek 3 dimensi sesuai dengan ID pattern yang
terbaca
4) objek 3 dimensi tersebut kemudian ditampilkan diatas marker melalui
video output.
5) Proses nomor 1 akan diulang terhadap marker-marker berikutnya,
sehingga satu marker berkorespondensi dengan satu pattern dan satu
pattern berkorespondensi dengan satu objek 3 dimensi.
Setelah perancangan dan kebutuhan perangkat selesai disiapkan, proses
penelitian berlanjut ke tahap pengembangan. Berikut tahapan-tahapan yang
dilakukan dan penjelasannya.
a. Pembuatan Konten Arbrosur
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa bentuk akhir dari media
informasi yang akan dibuat berbentuk brosur, maka pembuatan brosur harus
memuat informasi yang berguna bagi pengguna. Maka brosur harus memiliki
konten – konten yang disebut naskah konten, konten merupakan tahap yang
penting. Adapun konten yang disusun oleh peneliti mengacu pada informasi profil
60
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Fakultas dan memuat objek gambar dari gedung Fakultas tersebut. Berikut naskah
yang peneliti rancang.
Tabel 4. 3: Daftar isi konten brosur
No Isi Konten
1 Memuat riwayat singkat dari setiap Fakultas
2 Visi dan Misi tiap Fakultas
3 Tugas pokok dan fungsi
4 Jurusan dan program studi tiap Fakultas
5 Jumlah tenaga Pendidik
6 Memuat objek gambar
Dengan mengacu pada naskah konten yang telah dibuat, peneliti kemudian
menentukan berbagai gedung yang akan dijadikan model 3 dimensi yang akan
dibuat. Agar model yang dibuat mendekati bentuk objek yang sebenarnya, peneliti
menggunakan photo references dari objek nyata. Berikut objek-objek yang akan
dibuat model 3 dimensi.
Tabel 4. 4: Daftar perencanaan model 3 dimensi
No Nama Gedung Modelling Texturing Animating
1 FPMIPA Ya Ya Tidak
2 FPOK Ya Ya Tidak
3 FPEB Ya Ya Tidak
4 FPIPS Ya Ya Tidak
5 FPTK Ya Ya Tidak
6 FPBS Ya Ya Tidak
7 FPIP Ya Ya Tidak
b. Hasil Modeling Model 3D
Setelah model telah selesai dibuat maka model 3D dapat digunakan dalam
aplikasi augemnted reality Universitas Pendidikan Indonesia. pemodelan yang
peneliti buat yaitu pemodelan Gedung Fakultas yang ada di Universitas
Pendidikan Indonesia. Berikut hasil dari Modeling Model 3D:
61
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Hasil Modeling Gedung Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam ( FPMIPA ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung
FPMIPA.
Gambar 4. 2 : Model 3D Gedung FPMIPA
2. Hasil Modeling Gedung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (
FPOK ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPOK.
Gambar 4. 3 : Model 3D Gedung FPOK
62
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Hasil Modelling Gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni ( FPBS ).
Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPBS.
Gambar 4. 4 : Model 3D Gedung FPBS
4. Hasil Modelling Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan ( FIP ).Berikut gambar
dari hasil modeling gedung FIP.
Gambar 4. 5 : Model 3D Gedung FIP
63
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Hasil Modelling Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (
FPIPS ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPIPS.
Gambar 4. 6 : Model 3D Gedung FPIPS
6. Hasil Modelling Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis ( FPEB ).
Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPEB.
Gambar 4. 7 : Model 3D Gedung FPEB
64
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7. Hasil Modelling Gedung Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (
FPTK ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPTK.
Gambar 4. 8 : Model 3D Gedung FPTK
c. Perancangan layout ARbrosur
Pada tahap ini materi yang terdapat dalam naskah di-layout ke bentuk brosur
dengan program CorelDraw. Tidak lupa gambar-gambar marker juga dimasukkan
ke dalam layout sesuai dengan bahasannya. Berikut gambar hasil perangangan
layout dengan corel draw.
Gambar 4. 9: Hasil perancangan Arbrosur dengan corel draw
65
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Packaging dan uji coba prototype
ketiga komponen yang telah dilakukan diatas yaitu aplikasi augmented
reality, model 3 dimensi dan layout brosur yang telah dibuat. Selanjutnya adalah
menggabungkan ketiga komponen tersebut dan mengujinya. Sebelumnya layout
Arbrosur dicetak terlebih dahulu.
Proses pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang
dibuat sesuai dengan kebutuhan. Bentuk pengujian yang dilakukan menggunakan
metode black box. Menurut Pressman (2002, h.551), pengujian black box
dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi seperti fungsi tidak benar atau
hilang, kesalahan interface, kesalahan kinerja, atau kesalahan inisialisasi dan
terminasi.
Dalam pengujian aplikasi ini, dilakukan dengan PC notebook yang
dilengkapi webcam internal Untuk menjalankan aplikasi ini, diperlukan web
browser yang sudah terintegrasi plug-in flash player.
Spesifikasi sistem yang peneliti gunakan dalam pengujian prototype ini
adalah sebagai berikut.
Processor Intel Core i3 2.53GHz
Random Access Memory (RAM) 3 GB
standar usb 2.0 webcam
web browser Mozilla Firefox versi 4.0.1
66
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berikut hasil pengujian prototype yang dilakukan peneliti sebagai user
dalam penelitian ini.
Tabel 4. 5:Hasil Pengujian
Kode Uji Deskripsi Hasil yang Diharapkan Hasil
ARUPI-UJI-
001
User
menjalankan
dan melakukan
pendeteksian
model FPMIPA
UPI
user mengarahkan pola marker
ke arah kamera
sistem melakukan pengecekan
berdasarkan pola marker
sistem menampilkan model 3D
FPMIPA UPI
OK
ARUPI-UJI-
002
User
menjalankan
dan melakukan
pendeteksian
model FPOK
UPI
user mengarahkan pola marker
ke arah kamera
sistem melakukan pengecekan
berdasarkan pola marker
sistem menampilkan model 3D
FPOK UPI
OK
ARUPI-UJI-
003
User
menjalankan
dan melakukan
pendeteksian
model FPIPS
UPI
user mengarahkan pola marker
ke arah kamera
sistem melakukan pengecekan
berdasarkan pola marker
sistem menampilkan model 3D
FPIPS UPI
OK
ARUPI-UJI-
004
User
menjalankan
dan melakukan
pendeteksian
model FPBS
UPI
user mengarahkan pola marker
ke arah kamera
sistem melakukan pengecekan
berdasarkan pola marker
sistem menampilkan model 3D
FPBS UPI
OK
ARUPI-UJI-
005
User
menjalankan
dan melakukan
pendeteksian
model FPIP UPI
user mengarahkan pola marker
ke arah kamera
sistem melakukan pengecekan
berdasarkan pola marker
sistem menampilkan model 3D
OK
ARUPI-UJI-
006
User
menjalankan
dan melakukan
pendeteksian
model FPEB
UPI
user mengarahkan pola marker
ke arah kamera
sistem melakukan pengecekan
berdasarkan pola marker
sistem menampilkan model 3D
FPEB UPI
OK
67
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kode Uji Deskripsi Hasil yang Diharapkan Hasil
ARUPI-UJI-
007
User
menjalankan
dan melakukan
pendeteksian
model FPTK
UPI
user mengarahkan pola marker
ke arah kamera
sistem melakukan pengecekan
berdasarkan pola marker
sistem menampilkan model 3D
FPTK UPI
OK
ARUPI-UJI-
008
User melakukan
download pola
marker
user dapat mendownload pola
marker
OK
4.1.3 Validasi Produk oleh pakar dan Pengguna
Validasi diperlukan untuk mengetahui apakah produk sudah layak untuk
diujikan secara terbatas atau belum. Langkah ini juga dilakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang kedua, yaitu bagaimana kelayakan media informasi
brosur berbasis augmented reality yang dikembangkan untuk diujicobakan secara
terbatas. Proses validasi produk ini dibagi menjadi dua yaitu validasi oleh pakar
(disebut expert judgement), yang kedua validasi oleh pengguna.
a. Validasi Oleh Ahli Media
Validasi ahli media dilakukan oleh dosen yang kompeten di bidang rekayasa
perangkat lunak dan pengembangan media khususnya multimedia. Adapun aspek
yang dinilai yaitu aspek umum, aspek media, dan aspek komunikasi visual. Hasil
validasi oleh ahli media yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 6: Hasil Validasi Ahli Media
No
Aspek
Jumlah
soal
Skor
Kriterium
Jumlah
Penguji
Perolehan
Skor
Persentase
1 Umum
5 20 2 28 70
2
Media
9 36 2 57 79.16
68
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No
Aspek
Jumlah
soal
Skor
Kriterium
Jumlah
Penguji
Perolehan
Skor
Persentase
3
Komunikasi
Visual
7 28 2 37 66.07
Rata-rata
71.74
Untuk judgement yang dilakukan oleh ahli media, rata-rata yang didapatkan
dari ketiga aspek adalah 71.74 %. Aspek media menempati nilai tertinggi dengan
79.16% dan untuk nilai terendah didapat oleh aspek komunikasi visual yaitu
sebesar 66.07 %. Secara keseluruhan dapat disimpulkan media yang
dikembangkan mendapat penilaian Baik.
Selain itu, terdapat komentar, saran dan masukkan dari ahli media yang
akan dibahas dalam poin 4.4. yaitu revisi produk.
b. Validasi Oleh Pengguna
Selain validasi ahli dilakukan juga validasi oleh pengguna sebelum produk
diujicobakan di lapangan. Karakteristik penguji dicari yang sama atau diusahakan
mirip dengan karakteristik pengguna (mahasiswa) yang dijadikan objek penelitian.
Aspek penilaian yang dipakai juga sama dengan aspek yang dipakai untuk ujicoba
terbatas. Hasil dari validasi pengguna dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
69
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4. 7: Hasil Validasi Pengguna
No SS S TS STS Perolehan
Skor
Persentase
f f f f
1 5 20 100
2 5 15 75
3 5 20 100
4 1 4 16 80
5 1 2 2 14 70
6 5 15 75
7 5 15 75
8 2 3 12 60
9 1 4 16 80
10 2 3 12 60
11 1 3 1 15 75
12 2 3 17 85
13 1 4 16 80
14 1 3 1 15 75
15 4 1 14 70
16 2 3 17 85
17 5 15 75
18 5 15 75
19 2 3 12 60
20 1 4 16 80
Total Skor 307 76,75
Dari tabel diatas didapatkan total skor 307. Dengan 4 adalah skor tertinggi,
5 adalah jumlah responden, dan 20 adalah jumlah soal, maka skor kriteriumnya
adalah 4x5x20= 400. Sehingga perolehan persentasenya sebesar (307/400) x100%
= 76.75%, atau dapat dikategorikan sangat baik.
70
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk bagian pendapat (kelebihan, kekurangan, kritik dan saran) dari
validasi pengguna, akan dijadikan acuan revisi digabung dengan pendapat dari
ahli media.
4.1.4 Revisi Produk
Dari hasil validasi, didapat berbagai masukkan dan saran untuk keperluan
perbaikan sebagai berikut:
1) Sebisa mungkin media berbasis augmented reality yang dikembangkan ini
dikondisikan mudah untuk diperbaharui oleh end user sekalipun. Untuk
mengatasi hal ini peneliti membuat user guide yang setidaknya dapat
membantu pengguna kedepannya jika terdapat pembaharuan yang
dilakukan peneliti terhadap media brosur berbasis augmented reality yang
telah dikembangkan ini.
2) Beberapa objek 3 dimensi ukurannya kecil sehingga menyulitkan untuk
melihat objek 3 dimensi, untuk itu beberapa objek 3 dimensi diperbesar lagi
agar terlihat lebih jelas.
4.1.5 Uji Coba terbatas
a. Hasil Uji Coba
Untuk mengetahui penilaian dan tanggapan pengguna terhadap media brosur
berbasis augmented reality yang dikembangkan (pertanyaan penelitian ke tiga),
dilakukan ujicoba terbatas dan penyebaran angket penilaian media. Uji coba
71
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
secara terbatas dilakukan kepada Pengguna di Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung. Proses ujicoba diawali dengan demonstrasi media AR secara singkat
dan penjelasan mengenai cara kerja program.
Setelah semua Pengguna mencoba, kemudian diberikan angket penilaian dan
masing- masing pengguna (mahasiswa) memberikan pendapatnya. Data hasil
pengumpulan angket dijabarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4. 8: Rekapitulasi Hasil Angket
No
SS
S
TS
STS
Perolehan
Skor
Skor
Kriterium
Persentase
f f f f
1 14 72 13 1 299 400 74,75
2 5 70 24 1 279 400 69,75
3 13 78 5 4 300 400 75
4 4 79 17 0 287 400 71,75
5 25 63 12 0 313 400 78,25
6 13 78 9 0 304 400 76
7 41 53 6 0 335 400 83,75
8 12 53 32 3 274 400 68,5
9 2 78 19 1 281 400 70,25
10 2 71 25 2 273 400 68,25
11 12 61 25 2 283 400 70,75
12 10 77 13 0 297 400 74,25
13 5 85 10 0 295 400 73,75
14 12 82 6 0 306 400 76,5
15 19 73 4 4 307 400 76,75
16 50 48 2 0 348 400 87
17 5 73 21 1 282 400 70,5
18 6 80 14 0 292 400 73
19 2 74 21 3 275 400 68,75
20 16 68 12 4 296 400 74
TOTAL 5926 8000 74,075
Untuk memudahkan analisis dari tabel diatas, data dikelompokan lagi
berdasarkan indikator-indikator berikut:
72
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4. 9: Rekapitulasi Hasil Angket Berdasarkan Indikator
No Indikator Nomor
soal
Perolehan
Skor
Presentase
1 Relevansi dengan tujuan tugas
pokok sebuah brosur
4,17 569 71,125
2 efisiensi penggunaan produk
ditinjau dari segi waktu
6,18 596 74,5
3 efektifitas mengatasi
kekurangan brosur yang ada
11,19 558 69,75
4 fleksibilitas penggunaan
media
10,8 547 68,375
5 Tampilan media 2,9 560 70
6 Tampilan model 3 dimensi 7,15 642 80,25
7 Meningkatkan Daya tarik
Pengguna
3,20 579 72,375
8 Kemampuan mendorong
pengguna untuk menegtahui
isi konten dari brosur
1,12 576 72
9 Tingkat user friendly 13,14 601 75,125
10 Prospek pengembangan media
lain yang sejenis
16,5 661 82,625
Dari tabel sebelumnya, dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Terhadap relevansi dengan tujuan tugas pokok sebuah brosur, para
responden memberikan skor sebesar 569 atau persentase sebesar 71,125%.
Dengan kata lain, dari segi relevansi dengan tujuan tugas pokok media
yang dikembangkan ini dapat dikategorikan baik.
b) Terhadap efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi waktu, para
responden memberikan skor sebesar 596 atau persentase sebesar 74,5%.
Dengan kata lain, dari segi efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi
waktu. Media yang dikembangkan ini dapat dikategorikan baik.
73
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c) Dilihat dari efektifitas mengatasi kekurangan brosur yang ada., para
responden memberikan skor sebesar 558 atau presentase sebesar 69,75%.
dengan kata lain, media yang dikembangkan ini dapat dikategorikan baik.
d) Terhadap fleksibilitas penggunaan media, para responden memberikan
skor sebesar 547 atau presentase 68,375%. dengan kata lain, media yang
dikembangkan ini dikategorikan baik. Meskipun begitu, jika dibandingkan
dengan indikator lain memang indikator ini mendapat penilaian paling
rendah
e) Terhadap tampilan media, para responden memberikan skor sebesar 560
atau presentase 70%. dengan kata lain, media yang dikembangkan ini
dikategorikan baik.
f) Terhadap tampilan model 3D, para responden memberikan skor sebesar
642 atau presentase 80,25%. dengan kata lain, media yang dikembangkan
ini dikategorikan sangat baik.
g) Dapat meningkatkan daya tarik pengguna merupakan hal yang penting
dalam sebuah media brosur. Dan para responden memberikan skor sebesar
579 atau presentase 72,375%. dengan demikian, media dapat dikategorikan
baik.
h) Terhadap Kemampuan mendorong pengguna untuk menegtahui isi konten
dari brosur, para responden memberikan skor sebesar 576 atau presentase
72%. dengan demikian, media dapat dikategorikan baik.
74
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
i) Dilihat dari tingkat user friendly, para responden memberikan skor sebesar
601 atau presentase 75,125%. dengan demikian, media yang dikembangkan
dapat dikategorikan sangat baik.
j) Indikator terakhir yaitu prospek pengembangan media lain yang sejenis,
mendapat penilaian sebesar 661 atau persentase 82,625%. Dari skor
tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengembangan media brosur
berbasis augmented reality kedepannya memiliki prospek yang sangat
baik.
Dari hasil analisis tiap indikator di atas jika dijumlahkan secara keseluruhan,
tujuan media brosur berbasis augmented reality dalam menunjang promosi ini
mendapat penilaian baik, dengan skor total sebesar 5926 untuk skor kriterium
8000, sehingga didapat persentase sebesar 74,075%.
Meskipun telah dikategorikan baik, namun peneliti sendiri menyadari masih
banyak kekurangan dalam media yang dikembangkan ini. Catatan mengenai hal
tersebut akan dibahas di poin selanjutnya.
b. Kelebihan, Kekurangan, Hambatan dan Rekomendasi
Berikut beberapa kelebihan, kekurangan, hambatan dan rekomendasi
terhadap media brosur berbasis augmented reality yang penulis dapatkan mulai
75
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dari proses pengembangan sampai proses ujicoba terbatas, baik ungkapan dari
responden, para pakar, maupun dari peneliti sendiri:
1) Kelebihan
Media brosur mendapat penilaian kreatif, unik, dan inovatif
Memberikan pengalaman baru bagi pengguna
Aman dengan risiko kerugian akibat kesalahan penggunaan relatif
kecil.
2) Kekurangan
Tingkat interaktifitas masih kurang
Tidak dilengkapi audio.
Fleksibilitas media perlu ditingkatkan
3) Hambatan
Belum banyaknya bahan referensi terhadap penelitian sejenis di
Indonesia
Alat penunjang media yang masih terbatas
4) Rekomendasi
Interaktifitas pada media lebih ditingkatkan lagi
Dikembangkan lagi dari sisi efektifitas penggunaan aplikasi AR
Visualisasi 3D lebih menarik dan memuat informasi
76
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Perancangan Aplikasi Augmented Reality
Aplikasi AR Universitas Pendidikan Indonesia dibangun menggunakan
FLARManager, seperti telah dijelaskan FLARManager dapat mempermudah dan
mempercepat pengembangan aplikasi yang menggunakan library FLARToolKit.
Library FLARToolKit merupakan salah satu tracking library AR di lingkungan
Flash. Di dalam FLARManager sudah termasuk pengaturan kamera untuk
masukan video, kelas untuk mengatur pola marker yang digunakan, dan juga kelas
untuk memudahkan interaksi dengan library engine 3D, dengan demikian aplikasi
yang dibangun tidak perlu berhubungan langsung dengan library FLARToolKit.
Berikut gambar diagram alir aplikasi secara umum.
Gambar 4. 10: Diagram alir aplikasi secara umum
Secara keseluruhan, aplikasi dapat digambarkan dengan diagram alir pada
gambar 4.10. Aplikasi melakukan inisialisasi terlebih dahulu sebelum melakukan
77
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tracking marker, marker dideteksi dari masukan video webcam, jika marker
terdeteksi maka objek 3D di-render. Secara garis besarnya, dalam perancangan
aplikasi ini ada tiga bagian utama yaitu sebagai berikut:
a. Inisialisasi
Pada tahap ini ditentukan marker yang akan digunakan, sumber input video
nya, objek 3D yang akan digunakan serta engine 3D yang digunakan untuk me-
render objek 3D. Pada bagian inisialisasi ini, objek 3D diinisialisasi terlebih
dahulu karena loading objek 3D memerlukan waktu yang cukup lama. Setelah
objek 3D di-load, kemudian FLARManager dan engine 3D diinisialisasi. Untuk
pada tahapan Inisialisasi peneliti buat beberapa bagian antara lain.
1. Inisialisasi Model 3D
Model 3D yang akan ditampilkan di-load terlebih dahulu. Agar aplikasi
dapat menampilkan objek 3D tertentu tanpa merubah atau membangun ulang
aplikasi, diperlukan sebuah file konfigurasi untuk menentukan objek 3D yang
akan di-load sesuai dengan pola marker yang dideteksi. File konfigurasi itu berisi
informasi format file objek 3D yang digunakan, skala objek 3D dan juga rotasi
terhadap koordinat xyz sehingga penampilan objek 3D bisa lebih proporsional.
Dengan adanya file kofigurasi tersebut, objek 3D dan marker yang digunakan
dapat diatur dengan mudah.
Method untuk inisialisasi model 3D ini adalah initModels. Method ini akan
membuat objek baru ARUPIModelContainer, yang akan me-load objek- objek 3D
sesuai konfigurasi file xml nya, seperti ditunjukkan pada listing 4.1.
78
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Listing 4.1 inisialisasi model
private function initModels(configFile:String):void{
// load model source dan konfigurasinya
this.arupiContainer = new ARUPIModelContainer(configFile);
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Method parseConfigFile akan me-load objek 3D dengan bantuan objek
modelARUPI yang merupakan objek dari kelas ARUPIModel. Objek model
disimpan dalam array dengan key index -nya berupa nomor pola marker yang
ditentukan di file konfigurasi model (arupi.xml).
2. Inisialisasi FLARManager
FLARManager merupakan inti dari aplikasi ini. FLARManager akan
mengatur semua hal yang berkaitan dengan AR, mulai dari marker, video
masukan dari kamera, dan pengenalan marker dengan bantuan library
FLARToolKit. FLARManager diinisialisasi dengan membuat objek baru
FLARManager yang memerlukan file konfigurasi berupa file berformat xml dan
objek tracker (dalam hal ini FLARToolKit), kelas tracker yang digunakan untuk
objek tracker adalah FLARToolkitManager yang juga telah tersedia dalam
80
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
framework FLARManager. Inisialisasi FLARManager terdapat pada method
initAR, setelah FLARManager selesai di inisialisasi, method onFlarManagerLoad
dijalankan. Seperti ditunjukkan pada potongan listing method initAR 4.4.
Listing 4.4 : Init FLARManager
/* Inisialisasi AR */
private function initAR():void {
/* Inisiliasasi FLARManager */
this.fm = new FLARManager("resources/flar/flarConfig.xml", new
FLARToolkitManager(), this.stage);
FLARManager diinisialisasi dengan membuat objek baru FLARManager
yang disimpan dalam variabel fm. FLARManager memerlukan file konfigurasi
(arConfig.xml) dan objek tracker (dalam hal ini FLARToolkitManager).
Konfigurasi FLARManager menggunakan file xml (arConfig.xml, isi file
konfigurasi dapat dilihat secara lengkap pada lampiran), ada empat hal utama
dalam konfigurasi ini, yaitu sebagai berikut:
1. video source
Terdiri dari konfigurasi dimensi video yang di-capture ([sourceWidth]
dan [sourceHeight]), dimensi video yang ditampilkan ([displayWidth]
dan [displayHeight]), frame rate dari video yang di-capture, dan jumlah
downsampling (scaling down) yang di-capture sebelum diproses.
2. FLARManager Tracker
konfigurasi yang menyatakan video ditampilkan mirrored
[mirrorDisplay], pengaturan pergerakan AR [smoothing], kelas yang
digunakan untuk smoothing [smoother], dan akurasi dari deteksi marker
terhadap perubahan cahaya (thresholding) [thresholdAdapter].