BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN Dilakukan tanggal 22 Agustus 2006 1. Biodata Nama : Ny. F, umur 24 tahun, pekerjaan guru, pendidikan Sarjana Pendidikan, agama Islam, suku/bangsa : Jawa/Indonesia, alamat : Pegandon 2/4 Pegandon. Penanggung jawab Tn B, umur : 27 tahun, pekerjaan pedagang,alamat Pegandon 2/4 Pegandon, hubungan dengan klien suami. Masuk rumah sakit tanggal 21 Agustus 2006 jam 11.00 WIB, dirawat di ruang Hamzah kelas II, diagnosa masuk Sectio Caesaria. 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan utama yang dirasakan : nyeri pada luka oprasi. b. Riwayat kehamilan sekarang Klien dengan status kehamilan GII P0 AI, HPHT 15 September 2005, HPL 22 Agustus 2006. Klien mengatakan ANC ke bidan teratur sebulan sekali dan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali. Klien mempunyai keluhan mual, muntah, saat umur kehamilan 2-3 bulan tetapi tidak
25
Embed
BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIANdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/13/jtptunimus-gdl-s1-2008... · melahirkan pasien merencanakan akan mengikuti KB hormonal (suntik). f. Riwayat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Dilakukan tanggal 22 Agustus 2006
1. Biodata
Nama : Ny. F, umur 24 tahun, pekerjaan guru, pendidikan Sarjana
Pendidikan, agama Islam, suku/bangsa : Jawa/Indonesia, alamat :
Pegandon 2/4 Pegandon.
Penanggung jawab Tn B, umur : 27 tahun, pekerjaan
pedagang,alamat Pegandon 2/4 Pegandon, hubungan dengan klien suami.
Masuk rumah sakit tanggal 21 Agustus 2006 jam 11.00 WIB,
dirawat di ruang Hamzah kelas II, diagnosa masuk Sectio Caesaria.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama yang dirasakan : nyeri pada luka oprasi.
b. Riwayat kehamilan sekarang
Klien dengan status kehamilan GII P0 AI, HPHT 15 September 2005,
HPL 22 Agustus 2006.
Klien mengatakan ANC ke bidan teratur sebulan sekali dan telah
mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali. Klien mempunyai
keluhan mual, muntah, saat umur kehamilan 2-3 bulan tetapi tidak
sampai dirawat di rumah sakit. Setelah usia kehamilan lebih dari tiga
bulan klien mengatakan tidak ada keluhan.
c. Riwayat persalinan sekarang
Klien datang ke UGD RSI Kendal rujukan dari RB Baitul
Hikmah tanggal 21-8-2006 jam 11.00 WIB. Pasien mengatakan
perutnya tidak kenceng-kenceng, hasil pemeriksaan dalam belum ada
pembukaan dan riwayat ketuban rembes sejak tanggal 20 -8-2006 di
rumah. Pada tanggal 21-8-2006 jam 12.00 WIB dilakukan Sectio
Caesaria dengan menggunakan anestesi spinal.
Bayi lahir tanggal 21-8-2006 jam 12.50 WIB dengan berat
badan 4000 gr, panjang badan 50cm, lingkar dada 38 cm, lingkar
kepala 38 cm, apgar score menit ke – I : 9, menit ke – 5 : 10, dan
menit ke – 10 : 10 dengan jenis kelamin bayi laki-laki.
d. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Klien mengatakan pernah abortus + 1 tahun yang lalu saat umur
kehamilan 3 bulan dan telah dilakukan curretase.
e. Riwayat KB
Klien mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB, setelah
melahirkan pasien merencanakan akan mengikuti KB hormonal
(suntik).
f. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang pernah SC atau
abortus.
g. Riwayat menstruasi
Klien menarche saat usia 13 tahun, siklus teratur lamanya 6–7
hari , keluhan menstruasi tidak ada.
3. Pola Fungsional Menurut Gordon
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting untuk
dijaga dan bila sakit klien mapun keluarga selalu periksa ke pelayanan
kesehatan terdekat.
Saat hamil klien teratur memeriksakan kehamilannya,
imunisasi dan menjaga kebersihan diri. Klien tidak pernah
mengkonsumsi jamu, alcohol, rokok, kopi dan olahraga kadang-
kadang.
Klien tidak mempunyai asuransi / jaminan kesehatan.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Selama hamil klien mengatakan makan 3x sehari dengan jenis
makanan nasi, lauk pauk, sayur dan buah, satu porsi habis, minum
tablet Fe sehari sekali.
Setelah melahirkan dan keluar dari kamar operasi pasien sudah
diperbolehkan makan dan minum secara bertahap bila tidak mual atau
muntah, klien makan 3x sehari jenis bubur, lauk-pauk, sayur dan
buah, habis satu porsi, klien tidak muntah.
Sebelum dan sesudah dirawat tidak ada alergi atau pantangan
dan pembatasan terhadap makanan tertentu serta tidak ada keyakinan
atau kebudayaan yang mempengaruhi diet. Tidak ada keluhan dalam
makan, kemampuan mengunyah dan menelan baik.
Berat badan sebelum melahirkan 65kg, tinggi badan 160 cm.
Berat badan sesudah melahirkan tidak terkaji. Tidak ada penurunan
berat badan selama hamil.
Selama hamil klien minum + 8 – 9 gelas per hari, jenis air
putih, teh dan susu.
Sesudah melahirkan klien minum + 5-6 gelas perhari jenis air
putih dan susu.
Klien terpasang infus RL 20 tetes permenit dan tidak ada
keluhan demam.
c. Riwayat eliminasi
Selama hamil klien mengatakan buang air kecil lancar 7-8 x
sehari, warna kuning jernih. Tidak ada keluhan dalam berkemih.
Buang air besar lancar sehari sekali, konsistensi lembek, warna
kuning, tidak ada keluhan.
Setelah melahirkan klien masih terpasang kateter, warna urin
kuning jernih. Klien mengatakan belum buang air besar selama 2 hari.
Tidak ada keluhan pada kulit.
d. Pola aktivitas dan latihan
Selama hamil klien melakukan aktivitas sehari-hari secara
mandiri. Setelah melahirkan (SC) aktivitas klien dibantu keluarga dan
perawat.
Klien tampak bedrest dan membatasi aktivitas. Klien
mengatakan nyeri bertambah bila beraktivitas.
e. Pola Istirahat dan Tidur
Selama hamil klien mengatakan biasa tidur malam jam 22.00
WIB, bangun jam 05.00 WIB, tidur siang + 2 jam. Tidak ada
gangguan tidur.
Setelah melahirkan tidur malam jam 21.00 WIB, bangun jam
05.00 WIB. Tidur sering terbangun karena nyeri.
f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan pada fungsi
panca indra dan tidak menggunakan alat bantu (kaca mata, alat bantu
dengar).
Klien mampu mengingat, berbicara dan memahami pesan yang
diterima serta pengambilan keputusan yang bersifat sederhana.
Persepsi terhadap nyeri yaitu nyeri luka operasi diatas sympisis, skala
nyeri 5-6, nyeri seperti diiris-iris, nyeri timbul saat kaki mulai terasa
(saat efek anestesi hilang, + 3-4 jam setelah oprasi).
g. Pola hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan hubungan dengan tenaga kesehatan dan
pasien lain baik. Kemampuan klien dalam berkomunikasi relevan,
jelas dan mampu mengekspresikan, mampu mengerti orang lain.
Orang yang terdekat dengan klien adalah suaminya, dan bila
mempunyai masalah klien minta bantuan ke suami dan ibunya.
h. Pola reproduksi
Klien mengatakan sebelum dan selama kehamilan klien dan
suami tetap melakukan aktivitas seksual dan tidak ada gangguan
dalam berhubungan.
Setelah melahirkan klien mengatakan tidak akan melakukan
hubungan seksual dulu karena masih masa nifas.
i. Persepsi diri dan konsep diri
Klien mengatakan saat ini merasa gembira karena anaknya
lahir dengan selamat dan normal walaupun harus melahirkan dengan
sectio caesaria, pasien tidak merasa menyesal, dia menerima keadaan
dan bentuk tubuhnya. Sebagai seorang perempuan dan ibu rumah
tangga klien merasa puas. Klien mengatakan sangat menyukai
pekerjaannya sebagai guru yang sementara itu tidak dapat
dilaksanakan karena cuti melahirkan dan klien berharap bisa
menyusui anaknya sampai anaknya berumur 2 tahun. Klien merasa
percaya diri dengan keadaannya.
j. Pola mekanisme koping
Dalam mengambil keputusan klien mengatakan kadang
dibantu keluarga. Jika menghadapi masalah klien biasa berbicara atau
meminta bantuan kepada orang lain . Dalam menghadapi masalah
sekarang klien meminta bantuan kepada keluarga dan perawat.
Menurut klien, untuk membuatnya merasa nyaman perawat harus
memberikan obat anti nyeri.
k. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Menurut klien sumber kekuatannya adalah Allah SWT.
Sebelum melahirkan pasien menjalankan sholat 5 waktu, setelah
melahirkan pasien tidak menjalankan sholat karena dalam masa nifas.
Tidak ada keyakinan / kebudayaan yang bertentangan dengan
kesehatan dan keyakinan terhadap pengobatan yang dijalani tidak
bertentangan dengan nilai dan kebudayaan yang dianut.
4. Pengkajian Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2006
a. Keadaan Umum : tampak meringis kesakitan, tampak lemah.
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD 130/90 mm Hg, N:80 ×/menit, suhu
36,5º C, RR 18 t/menit.
d. Kepala : bentuk mesocepal, rambut hitam, tidak
mudah dicabut.
e. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, tidak ada gangguan penglihatan.
f. Telinga : Tidak ada cerumen, tidak ada gangguan
pendengaran.
g. Hidung : Tidak ada secret, tidak ada septum deviasi,
tidak ada pembesaran polip.
h. Mulut : Gigi bersih, mukosa bibir lembab, tidak
cyanosis, tidak stomatitis.
i. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
j. Dada
- Bentuk dada : Simetris, tidak ada benjolan
- Payudara : Membesar, puting kanan dan kiri menonjol
areola warna coklat kehitaman, tidak ada
pembekakan, ASI belum keluar. Keadaan
payudara bersih.
- Paru-paru : Pernafasan normal, RR 18 x / menit, tidak
ada whezing, tidak ada ronchi.
- Jantung Terdengar bunyi jantung I dan II, tidak
terdengar bunyi jantung tambahan .
k Abdomen : Terdapat luka post oprasi melintang di supra
sympisis , tidak terdapat rembesan pada
balutan,TFU setinggi pusat, tidak ada
distensi, peristaltic baik.
L Genital : Kebersihan kurang, terdapat lochea warna
merah (lochea rubra) bau amis, jumlah satu
pembalut penuh, terpasang keteter.
l. Ekstrimitas : Ekstrimitas atas dan bawah tidak terjadi
odema, tangan kiri terpasang infus dalam
kondisi tetesan lancar, tanda plebitis tidak
ada, Homans sign negative.
m. Kulit : Tidak pucat, lembab, turgor baik.
5. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 22 – 8 – 2006 Harga normal
Hb = 10,0 gr % 12-16 gr %
6. Therapi
Therapi tanggal 22 – 8 – 2006
Infus RL 20 gtt
Inj Sharox 2 x 750 mg
Mefix tab 3 x 500 mg
Diet bubur
Mobilisasi bertahap.
Therapi tanggal 23-9-2006
Infus dan DC aff
Cefadroxil 3 × 1 cap
Mefix 3 × 1 tab
Latihan jalan
Pengkajian tanggal 24 – 9- 2006
Klien mengatakan cara menyusui yang benar.
Klien mengatakan belum mengerti cara memandikan bayi.
Pemeriksaan fisik
Payudara membesar teraba hangat , agak keras colostrum keluar,
payudara tampa bersih.
B PENGELOMPOKAN DATA
Data Subyektif
- Klien mengatakannyeri pada luka oprasi, skala nyeri 5-6, nyeri seperti
diiris-iris.
- Klien mengatakan nyeri bertambah bila beraktivitas
- Klien mengatakan belum meengerti cara menyusui yang benar.
- Klien mengatakan belum mengerti cara memandikan bayi.
Data Obyektif
- Klien GII P0 A1
- Klien Post SC hari ke-1
- T = 130/90 mmltg, nadi 80 x / menit, suhu 365 0C.
- Ada luka oprasi melintang di supra sympisis , tidak ada rembesan pada
balutan
- Klien tampak lemah
- Wajah tampak meringis kesakitan.
- Klien tampak bedrest dan membatasi aktifitasnya
- Tinggi fundus uteri setinggi pusat.
- Lochea rubra.
- Segala aktifitas tampak dibantu keluarga dan perawat.
- Payudara membesar teraba hangat, agak keras, colostrums keluar .
payudara tampak bersih
C ANALISA DATA
Tanggal 22-8-2006
1 S : Klien mengatakan nyeri pada luka oprasi, skala nyeri 5-6, nyeri
seperti diiris-iris.
O : Klien post sectio caesaria hari ke-1
Ada luka operasi melintang di supra sympisis ,
Tensi 130/80 mm Hg, nadi 88 x/menit.
Wajah tampak meringis kesakitan
Klien tampak bedrest dan membatasi aktifitasnya
E : Trauma pembedahan
P : Nyeri Akut.
2 S : -
O : Klien post sectio caesaria hari ke-1.
Terdapat luka oprasi melintang di supra sympisis, tidak ada
rembesan pada balutan.
Lochea rubra, tinggi fundus uteri setinggi pusat.
Suhu 36,5 º C, nadi 80 ×/ menit
E : Trauma jaringan
P : Resiko Infeksi
3 S : Klien mengatakan nyeri bertambah bila beraktivitas.
O : Segala aktivitas dibantu keluarga dan perawat ,klien tampak
bedrest dan membatasi aktivitasnya.
Klien tampak lemah
E : Ketidaknyamanan dan kelemahan fisik
P : Defisit perawatan diri.
Tanggal 24-8-2006
4. S : Klien mengatakan belum menyusui bayinya dan belum
mengetahui cara menyusui yang benar.
Klien mengatakan belum mengerti cara memandikan bayi.
O : Payudara membesar teraba hangat agak keras, kolostrum keluar,
payudara tampak bersih.
Klien G1I P0 A1
E : Kurang berpengalaman
P : Kurang pengetahuan tentang cara menyusui yang benar dan cara
memandikan bayi.
D DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal 22-8-2006
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma pembedahan ditandai dengan
DS :- Klien mengatakan nyeri pada luka oprasi, skala nyeri 5-6, nyeri
seperti diiris-iris.
DO : -Klien post sectio caesaria hari ke- 1.
-Ada luka oprasi melintang di supra sympisis tidak ada rembesan
pada balutan.
- Tensi 130/80 mm Hg, nadi 88 x / menit.
-Wajah tampak meringis kesakitan
. -Klien tampak bedrest dan membatasi aktifitasnya.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan ditandai dengan
DS : -
DO :- Klien post SC hari ke-1
- Terdapat luka oprasi melintang di supra sympisis , tidak ada
rembesan pada balutan.
- Tinggi fundus uteri setinggi pusat, lochea rubra.
- Suhu 36,5ºC nadi 80 ×/menit
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidaknyamanan dan
kelemahan fisik ditandai dengan
DS : - Klien mengatakan nyeri bertambah bila beraktivitas.
DO -:Klien tampak bedrest dan membatasi aktivitasnya..
- Segala aktivitas tampak dibantu keluarga dan perawat.
- Klien tampak lemah
Tanggal 24-8-2006 ( hari ke – 3)
4. Kurang pengetahuan tentaang cara menyusui yang benar dan cara
memandikan bayi berhubungan dengan kurang berpengalaman ditandai
dengan
DS : -Klien mengatakan belum mengetahui cara menyusui yang benar.
-Klien mengatakan belum mengetahui cara memandikan bayi
DO :Klien G1I P0 A1
-Payudara membesar, teraba hangat, agak keras kolostrum keluar,
payudara tampak bersih.
E RENCANA TINDAKAN
Tanggal 22-8-2006
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma pembedahan.
a.Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam nyeri dapat
berkurang / hilang.
b.Kriteria hasil
Klien mengatakan nyeri berkurang skala 1-3, ekspresi wajah tenang, T
: 120 / 80 mm Hg ,N : 80 x / menit.
c.Intervensi
1) Kaji skala nyeri
2) Monitor tensi dan nadi
3) Informasikan penyebab nyeri
4) Ajarkan teknik relaxasi.
5) Lanjutkan pemberian analgetik.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
a.Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam tidak
terjadi infeksi.
b.Kriteria hasil
1). Tidak ada tanda – tanda infeksi (rubor,, color, dolor, rubor, fungcio