34 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukakan pada tanggal 28 April 2011 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : Tn. P Umur : 25 th Jenis kelamin : Laki-laki Suku / Bangsa : Jawa / WNI Agama : Islam Status perkawinan : Belum kawin Pendidikan : STM Pekarjaan : Swasta Alamat : Krobokan, Semarang No. Register : 25.50.81 Diagnosa : Tuberkulosis Paru b. Penanggung jawab Nama : Ny. P Umur : 47 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : Tidak sekolah
30
Embed
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-lisakurnia... · Pola Hubungan dengan Orang Lain ... konfigurasi jantung dengan bunyi normal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
34
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukakan pada tanggal 28 April 2011
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Tn. P
Umur : 25 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Jawa / WNI
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum kawin
Pendidikan : STM
Pekarjaan : Swasta
Alamat : Krobokan, Semarang
No. Register : 25.50.81
Diagnosa : Tuberkulosis Paru
b. Penanggung jawab
Nama : Ny. P
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak sekolah
35
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan pasien : Ibu pasien
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh batuk berdahak sudah lama ± 2 tahun namun
tidak kunjung sembuh.
b. Riwayat Penyakir Sekarang
Pasien mengeluh mual, muntah tiap kali makan, batuk terus
menerus serta nyeri perut, kemudian pasien dibawa ke Rumah Sakit
Roemani untuk diperiksa dan dokter meminta pasien untuk dirawat
namun pasien menolak. Seminggu kemudian pasien datang ke
Rumah Sakit Tugurejo dengan keluhan yang sama akhirnya pasien
mau untuk dirawat inap.
c. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu
Pasien belum pernah dirawat sebelumnya di Rumah sakit. Pasien
hanya memeriksakan diri ke dokter praktek dekat rumah pasien
apabila memiliki gangguan dengan kesehatannya. Keluhan yang
biasanya diderita pasien sebelum dirawat adalah batuk berdahak,
nyeri perut, mual. Pasien mengatakan bahwa dulu saat periksa ke
dokter, dokter mengatakan bahwa pasien menderita gastritis. Pasien
memiliki kebiasaan merokok sejak pasien sekolah, pasien belum
pernah menjalani pengobatan TB sebelumnya.
36
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga pasien, ibu pasien juga memiliki sakit yang sama
dengan pasien dan pernah dirawat di Rumah Sakit. Sampai
sekarang gejala batuk masih dialami ibu pasien walaupun sudah
agak berkurang. Ibu pasien masih berobat sampai saat ini. Namun
ibu pasien tidak mengetahui bahwa beliau menderita penyakit TB
Paru, yang diketahui hanyalah terapat gangguan pada paru – paru
beliau. Ibu pasien juga tidak mengetahui cara penularan, dan
pencegahan peyakit TB paru itu sendiri.
3. Pola Kesehatan Fungsional (data fokus)
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengerti tentang pentingnya kesehatan diri, upaya yang
dilakukan dalam memperhatikan kesehatan adalah memperiksakan
diri ke dokter prktek terdekat. Pasien kurang begitu mengerti
tentang penyakit yang diderita. Ibu pasien mengatakan pasien
hampir lupa meminum obat OATnya. Pasien memiliki kebiasaan
merokok sudah lama sejak pasien sekolah.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Pola makan pasien sebelum sakit 3 kali sehari dengan porsi
banyak. Namun setelah menderita batuk yang tak kunjung sembuh,
pasien mengalami penurunan nafsu makan. Pasien hanya makan 1
– 2 kali sehari dengan porsi sedang. Dan saat dirawat ini pasien
makan makanan yang didiitkan rumah sakit, yaitu bubur halus
37
namun juga tidak pernah habis satu porsi. Pasien hanya makan 1 –
2 sendok bubur saja. Berat badan pasien saat ini 38 kg dan tinggi
badan 163 cm. Sedangkan berat badan pasien sebelum sakit sekitar
42 kg, pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 6 kg.
IMT 14, 28 % termasuk dalam kategori underwight. Pasien
mengeluh mual dan badan terasa lemas. Sedangkan pola minum
pasien sebelum sakit ± 1500 cc air putih, pasien juga memiliki
kebiasaan minum kopi. Saat dirawat pasien minum banyak ± 1,5
liter aqua dalam sehari. Pasien terpasang infus NaCl 20 tpm. Pasien
mengeluh demam naik turun, badan teraba panas. Suhu tubuh 39,20
C.
c. Pola Eliminasi
1) Pola Eliminasi Feses
Pasien memiliki kebiasaan BAB 1 – 2 kali sehari dengan
konsistensi lembek. Tidak ada keluhan terhadap pola BAB
pasien saat ini.
2) Pola Eliminasi Urine
Pola BAK pasien dalam sehari 4 – 5 kali sehari denga
warna kuning jernih. Tidak gangguan dalam pola BAK
pasien. Pasien tidak terpasang kateter.
d. Pola Aktifitas dan Latihan
Pasien adalah seorang karyawan ditempat persewaan mobil. Pasien
tidak memiliki kebiasaan olahraga. Saat ini pasien mengeluh
38
lemas, aktivitas pasien sebagian dibantu oleh ibu pasien. Pasien
terdengar serak ketika berbicara. Pasien mengatakan dahak tidak
bisa keluar.
e. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien memiliki kebiasaan tidur selama 5 – 6 jam. Pasien
mengatakan terkadang terbangun karena terganggu dengan
batuknya. Saat dirawat pasien juga mengatakan sering terbangun
karena batuk, pasien tidur selama 8 – 10 jam sehari dikarena saat
dirawat pasien tidak memiliki kegiatan apa-apa sehingga waktunya
dihabiskan untuk beristirahat.
f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Kemampuan penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan,
dan sensori perabaan baik. Pasien tidak menggunakan alat bantu
kacamata maupun alat bantu dengar. Kemampuan mengingat
masih baik. Kemampuan bicara, memahami pesan dan mengambil
keputusan juga masih baik. Tidak ada penurunan terhadap
rangsang nyeri dan sensitifitas terhadap rangsang panas atau
dingin. Pengetahuan pasien tentang penyakitnya kurang. Pasien
mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya, cara penularan,
serta pencegahannya.
g. Pola Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan dengan kelurga baik. Kemampuan pasien dalam
berkomunikasi masih baik. Orang terdekat pasien yang sangat
39
berpengaruh bagi pasien saat ini adalah ibu pasien. Kepada
keluargalah pasien meminta bantuan apabila menghadapi masalah.
h. Pola Reproduksi dan Seksual
Pasien paham terhadap fungsi seksual. Pasien berusia 25 tahun dan
belum menikah.
i. Persepsi Diri dan Konsep Diri
Harapan pasien saat ini adalah ingin segera sembuh dan pulang
serta dapat bekerja kembali seperti biasanya. Tidak ada gangguan
atau perubahan dalam perilaku nonverbal pasien.
Konsep Diri :
1) Citra tubuh : Tidak ada masalah dengan body image,
pasien menerima keadaan tubuhnya saat
ini.
2) Identitas : Sebelum sakit pasien dapat bekerja dan
beraktifitas dengan baik serta dapat
berkumpul dengan keluarga, namun saat
sakit aktifitas pasien harus dibatasi karena
kondisi kesehatan yang menurun.
3) Peran : Ada perubahan peran saat sakit, elama
dirawat pasien tidaj dapat bekerja dan
tidak memiliki penghasilan. Pasien hanya
tergantung pada keluarganya.
4) Ideal diri : Harapan pasien adalah ingin sembuh,
40
pulang dan dapat bekerja kembali.
5) Harga Diri : Tidak ada gangguan dalam harga diri
pasien.
j. Pola Mekanisme Koping
Dalam mengambil keputusan pasien dibantu oleh keluarga. Yang
dilakukan pasien apabila menghadapi masalah adalah meminta
bantuan kepada keluarga serta teman terdekat pasien.
k. Pola Nilai Kepercayaan / Keyakinan
Sumber kekuatan pasien adalah Tuhan YME, pasien tidak
menjalankan ibadah selama dirawat di Rumah Sakit.
4. Pengkajian Fisik
a. Penampilan / keadaaan umum : Tampak lemah
b. Tingkat kesadaran : Sadar penuh / composmentis
c. Tanda – tanda vital
1) Suhu tubuh : 39,2º C
2) Tekanan darah : 110/70 mmHg
3) Respiratori rate : 22 x/mnt
4) Nadi : 94 x/mnt
d. Pengukuran antropometri
1) Tinggi badan : 163 cm
2) Berat badan : 38 kg
3) IMT :14,28 termasuk dalam kategori
underweight
41
e. Kepala : bentuk mesochepale, tidak ada luka
1) Rambut : hitam, tebal, bersih
2) Mata : kemapuan penglihatan baik, konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada
sekret.
3) Hidung : bersih tidak ada sekret, tidak ada polip,
tidak ada septum deviasi, tidak ada nafas
cuping hidung
4) Telinga : tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada