53 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengumpulan data dan pengorganisasian data Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Mei 2010 pukul 08.30 WIB di RS.Roemani Muhammadiyah Semarang. Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dengan pasien dan keluarga, anamnesa dan melihat dari catatan medik: 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : Tn. S Umar : 59 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Suku/bangsa : Jawa, Indonesia Agama : Islam Status perkawinan : Kawin Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Swasta Alamat : Pedurungan lor 3 / 1 semarang Tanggal masuk : 25 Mei 2010 , jam : 19.45 No. Register : 27 89 39 Diagnosa medis : Tuberkulosis Paru
28
Embed
BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fifitbidwi... · BTA ( 1+ ) / Positive 6) Pengecatan jamur Jamur ( - ) / negative
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
53
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengumpulan data dan pengorganisasian data
Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Mei 2010 pukul 08.30 WIB di
RS.Roemani Muhammadiyah Semarang. Pengkajian dilakukan dengan cara
wawancara dengan pasien dan keluarga, anamnesa dan melihat dari catatan
medik:
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umar : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pedurungan lor 3 / 1 semarang
Tanggal masuk : 25 Mei 2010 , jam : 19.45
No. Register : 27 89 39
Diagnosa medis : Tuberkulosis Paru
54
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny .K
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hub.dengan pasien : Istri pasien
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh sesak nafas.
b. Riwayat penyakit sekarang
Sejak ± 3 hari yang lalu klien mengeluh sering sesak nafas. Sesak
bertambah bila beraktivitas dan sesak tidak dipengaruhi cuaca. Sesak
dirasa berkurang jika klien beristirahat. Klien berobat ke RSUD Kota
Semarang dan didiagnosa sakit infeksi paru, klien mendapat obat dari
RSUD Kota Semarang dan akhirnya di rujuk ke RS roemani. Klien
tinggal serumah dengan anaknya tetapi tidak pernah mengeluh sakit.
Sekitar 3 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh sesak
nafas,demam,batuk,dahak susah keluar dan dahak kental. Klien di
periksa ke RSUD Kota Semarang dan di rujuk ke RS. Roemani.
55
c. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam kelurga tidak ada yang sakit tuberkulosis seperti klien. Keluarga
klien juga tidak ada yang menderita penyakit keturunan maupun
penyakit menular lainnya.
d. Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini dan
klien pun juga tidak memiliki penyakit yang lainnya
3. Pola Kesehatan Fungsional ( Data Fokus )
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan saat sakit seperti
sekarang klien berusaha mendapatkan pengobatan di RS agar cepat
sembuh.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Klien mengatakan makan 3x sehari, sebelum masuk RS klien sudah
mengalami penurunan nafsu makan. Selama di RS klien juga
mengalami penurunan nafsu makan, klien makan ± ½ porsi dari yang
disediakan rumah sakit. Klien minum 800-900cc/hari, BB: 50 kg
( klien mengalami penurunan BB yaitu 6 kg ), klien mengeluh mual.
c. Pola eliminasi
1) Eliminasi Feses
Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, tidak ada keluhan
saat BAB.
2) Eliminasi urine
Klien mengatakan BAK dalam sehari 6-7 kali: ± 500cc, warna
56
kuning bau khas.
d. Pola aktivitas dan latihan
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari selalu dilakukan sendiri seperti
makan, mandi, BAB, BAK. Setelah masuk RS aktivitas klien dibantu
oleh perawat. Klien mengeluh bertambah sesak saat beraktivitas dan
mengeluh batuk saat tiduran.
e. Pola istirahat dan tidur
1) Kebiasaan tidur
Klien mengatakan sebelum di RS klien jarang tidur siang dan tidur
dari jam 21.00 bangun jam 05.00 WIB. Setelah di RS klien susah
tidur karena klien mengeluh batuk terus dan dahak sulit
dikeluarkan sehingga klien sulit tidur.
2) Kesulitan tidur
Klien mengatakan mengalami kesulitan dalam istirahat / tidur dan
sering terbangun pada malam hari karena klien batuk terus dan
uluhati sakit saat batuk.
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
Klien tidak mengalami gangguan penglihatan, penciuman, perabaan,
pendengaran dan pengecap. Klien belum mengetahui tentang proses
therapy, kemungkinan kambuh dan perawatan penyakitnya. Klien
merasa bosan ditempat tidur dan batuk tidak lekas hilang, klien tampak
tegang dan gelisah.
57
g. Pola hubungan dengan orang lain
Klien mempunyai hubungan yang baik dengan anggota keluarga dan
teman-temannya baik di RS maupun dimasyarakat, dengan perawat
juga baik.
h. Pola reproduksi dan seksual
Klien berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah. Selama di RS
klien tidak dapat melakukan hubungan suami istri, tetapi itu tidak
masalah bagi klien.
i. Persepsi diri dan konsepsi diri
Identitas diri : klien adalah laki-laki normal
Peran diri : klien seorang Bapak dan kepala rumah tangga
Ideal diri : klien berharap segera sembuh dari penyakitnya
Gambaran diri : klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan
dirawat di RS
Harga diri : klien di RS merasa dirinya sebagai seseorang yang
memerlukan pengobatan dan perawatan yang tepat
sebagai layaknya manusia dan berkeyakinan akan
sembuh.
j. Pola mekanisme, koping
Saat mempunyai masalah klien beristirahat, dengan beristirahat klien
merasa beban masalah berkurang.
k. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Klien beragama Islam dan tetap beribadah dalam keadaan sakit, klien
58
berdoa supaya cepat sembuh, meski klien belum mengetahui
perawatan penyakitnya.
4. Pengkajian Fisik
a. Penampilan / keadaan umum : klien tampak lemah, tampak sesak
b. Tingkat kesadaran : composmentis GCS: E4 M6 V5
c. Tanda-tanda vital :
1) TD : 130/80 mmHg
2) N : 96 X / menit
3) RR : 24 X / menit
4) S : 370C
d. Pengukuran antropometri
BB sebelum sakit : 56 kg
BB sesudah sakit : 50 kg
TB : 167 cm
LILA : 24 cm
e. Kepala
1) Rambut : warna hitam, rambut tebal, kebersihan cukup
2) Mata : reflek cahaya positif, sklera tidak ikterik, konjungtiva
anemis, tidak memakai alat bantu pandang
3) Hidung : tidak ada polip, cuping hidung tampak saat
napas,terpasang kanul O2 3 liter/mnt
4) Telinga : bersih tidak ada penumpukan serumen, pendengaran
baik.
59
5) Mulut : tidak ada bau mulut, bibir lembab, warna merah
muda.
f. Dada
1) Paru-paru
I : secara umum bentuk simetris dan tidak ada lesi
Pal : tactil fremitus teraba sama
Per : pekak
Aus : terdengar suara wheezing dan ronchi
2) Jantung
I : ictus cordis tak tampak
Pal : ictus cordis teraba di ic 5 simetris sejajar garis
midklavikula
Per : pekak
Aus : S1-S2 murni
3) Abdomen
I : tidak ada acites
Aus : peristaltic usus 10 kali/ menit
Pal : hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Per : tympani
4) Ekstremitas
a) Ektremitas atas : tidak ada oedema pada ekstremitas atas,
akral hangat kapilery refill < 2 detik, tangan sebelah kanan
terpasang infuse Nacl 0,9% 20 tpm
60
b) Ekstremitas bawah : tidak ada oedema kaki
5) Genetalia
Bersih dan terawat, tidak terpasang DC
6) Integrumen
Kulit warna sawo matang, kulit tidak pucat dan tidak sianosis.
5. Data Penunjang
a. Laboratorium
1) Kimia klinik
Asam urat 4,20 mg/dl 2.60-7.20
Cholesterol 113 mg/dl 50-200
Trigliserida 82 mg/dl 30-150
HDL Cholesterol 19 mg/dl 35-60
IDL Cholesterol 75 mg/dl 62-130
Protein total 6,9 gr/dl 6,4-8,2
Albumin 2,5 gr/dl 3,4-5,0
2) Hematologi
Hit jenis + darah tepi
Easinofil 1% 1-3
Basofil 0% 0-2
Batang 0% 2-5
Segmen 85% 47-80
Limfosit 10% 20-45
Monosit 4% 2-10
61
Lain-lain -
Eritrosit
Anisusitosis ringan ( mikrosit )
Pulkilositosis ringan ( ovalosit )
Trombosit jumlah normal bentuk besar
Leukosit jumlah tampak normal
LED
LED 1 jm 115.0 mm 3,0-14,0 H
LED 2 jm 129,0 mm
3) Hematologi
Hematologi paket
Hemoglobin 10,90 gr% 12,00-15,00
Hematokrit 30,8% 35,0-47,0
Eritrosit 3,79 jt/mmk 3,90-5,60
MCH 28,70 Pg 27,00-32,00
MCV 81,30 Fl 76,00-96,00
MCHC 35,30 g/dl 29,00-36,00
Lekosit 9,93 ribu/mmk 150,0-400,0
Trombosit 399,0 ribu/mmk 11,60-44,80
RDW 13,70% 11,60-44,80
MPV 7,51 Fl 4.00-11,00
62
4) Pengecatan gram
Diplococcus ( + ) / positive
Streptococcus ( + ) / positive
5) Pengecatan ziehl Nielsen
BTA ( 1+ ) / Positive
6) Pengecatan jamur
Jamur ( - ) / negative
7) Reduksi II
HbA1C 10,6% 4,8-6,0
8) Hasil foto thorak
Kesan: cor tak membesar
Gambaran TB paru aktif dengan pneumonia
Reduksi II
Elektrolit
Natrium : 127 mmol / L, N : 136-145
Kalium : 4,5 mmol / L, N : 3,5-5,1
Chlorida : 102 mmol / L, N : 98-107
9) Therapy
O2 nasal 3 lt/mnt
Ceftriaxone 2 x 1 gr ( IV )
Ambroxol 3 x 1 tab
Paracetamol ( jika suhu ≤ 38oC )
OBH 3 x cth
63
Metroclorpramid 3 x 1 amp
Nacl 0,9 % 20 tpm
Inj ceftriaxone 2 x 1mg stop
Tambahan :
- Glimepirrid 2 mg ( 1-0-0 ) P.O ( pg )
- FDC 1 x 3 tablet ( hr-2 )
b. Diet
Diet yang didapat klien adalah lunak diit biasa, tinggi kalori, tinggi
protein 1700 Kkal / hari, protein 30 %
64
B. Analisa Data
No. DATA Problem Etiologi
1. DS : Klien mengatakan setiap
nafas dan batuk
mengeluarkan dahak putih
kental
DO :
- Batuk produktif
- Sputum warna putih kental
- Ekspirasi memanjang suara
nafas tambahan wheezing
- Perkusi : suara paru pekak
- Palpasi : ada peregangan
intercosta saat inspirasi
Bersihkan jalan
nafas tidak
efektif
Akumulasi
sekret yang
berlebih
2. DS : klien mengatakan nafsu
makan menurun, sering
mual dan kadang muntah,
lemah.
DO :
- Klien habis ½ porsi setiap
kali makan
- Mukosa bibir kering
- Diit : TKTP 1700 kkal / hari,
protein 30%
- Konjungtiva anemis
Perubahan/
gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Intake yang
tidak adekuat
sekunder
terhadap mual
65
- BB : 56 Kg turun 6 Kg
BB I : 56 – 50
IMT : 17,98 Kg / m ( kurus )
HB : 10,90 gr %
3. DS : Klien mengatakan sering
terbangun dan susah tidur
karena batuk terus dan
sesak
DO : Klien tidak dapat tidur
Wajah tampak kusut
Klien gelisah
Klien tampak cemas
TD : 130/80 mmHg
ND : 96x/menit
S : 370C
Gangguan pola
istirahat tidur
Sesak dan batuk
C. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret
yang berlebihan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat sekunder terhadap mual.
3. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan sesak napas dan
batuk.
66
D. Intervensi Keperawatan
Tgl. Diagnosa
Keperawatan
Intervensi TTD
Tujuan LKH Tindakan
Keperawatan
Rasional
26/5/10 Bersihan
jalan napas
tidak efektif
berhubungan
dengan
akumulasi
sekret yang
berlebihan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
2x24 jam
diharapkan
bersihan jalan
napas efektif
dengan KH :
pasien dapat
mempertahank
an jalan napas
dan
mengeluarkan
sekret tanpa
bantuan
a. Kaji fungsi
pernapasan,
ex : bunyi
nafas, kec.
Irama dan
penggunaan
alat bantu
b. Catat
kemampuan
untuk
mengeluarkan
mukosa batuk
efektif, catat
karakter
jumlah
sputum
adanya
hemoptisis
- Peningkat
an bunyi
napas
dapat
menunjuk
kan
ronchi,
mengi,
menung.
akumulasi
secret
- Pengeluar
an sulit
bila
secret
sangat
kental
67
c. Berikan klien
posisi
semi/fowler
tinggi
d. Bersihkan
sekret dari
mulut dan
trakea
penghisapan
sesuai
keperluan.
e. Pertahankan
masukan
cairan
sedikitnya
2500 ml/hari
- Posisi
membantu
memaksi
malkan
ekspansi
paru
untuk
menurunk
an upaya
pernapasa
n
- Mencegah
obstruksi
respirasi,
penghisap
an dapat
diperluka
n bila
pasien
tidak
mampu
mengeluar
kan
secret
- Pemasuka
n tinggi
cairan
membantu
untuk
68
kecuali kontra
indikasi
mengence
rkan
sekret
membantu
untuk
mudah
dikeluarka
n
27/5/10 Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
intake yang
tidak
adekuat
sekunder
terhadap
mual
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
jam
diharapkan
kebutuhan
nutrisi
terpenuhi
dengan KH :
pasien
menunjukkan
peningkatan
berat badan
dan
melakukan
prilaku atau
perubahan
pola hidup.
a. Catat status
nutrisi pasien
dari
penerimaan,
catat turgor
kulit, BB dan
derajat
kekurangan
BB, riwayat
mual muntah
diare.
b. Pastikan pada
diet yang
disukai / tidak
disukai.
- Berguna
dalam
mendefini
sikan
derajat/lua
snya
masalah
dan
pilihan
intervensi
yang
tepat.
- Membant
u dalam
mengident
ifikasi
kebutuhan
pertimban
gan
keinginan
individu
69
c. Selidiki
anoreksia
mual dan
muntah dan
catat
kemungkinan
hubungan
dengan obat,
awasi
frekuensi vol
konsistensi
feses
d. Dorong dan
berikan
periode
istirahat
sering
dapat
memperba
iki
masukan
diet.
- Dapat
mempeng
aruhi
pilihan
diet an
mengident
ifikasi
area
pemecaha
n masalah
untuk
meningkat
kan
pemasuka
n/penggun
aan
nutrien.
- Membant
u
menghem
at energi
khususnya
bila
kebutuhan
70
e. Berikan
perawatan
mulut
f. Dorong
makan sedikit
dan sering
dengan
makanan
tinggi protein
g. Kolaborasi
rujuk keahli
diet untuk
menentukan
komp diet
meningkat
saat
demam
- Menurunk
an rasa
tidak enak
karena
sisa
sputum,ob
at untuk
pengobata
n respirasi
yang
merangsa
ng pasien
muntah
- Membant
u dalam
pemasuka
n
kebutuhan
nutrisi
- Bantu
dalam
perencana
an diet
dengan
nutrisi
71
adekuat
untuk
ketahanan
metabolik
diet.
28/5/10 Gangguan
pola istirahat
tidur
berhubungan
dengan
sesak napas
dan batuk.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
jam
diharapkan
pola tidur
terpenuhi
dengan KH:
pasien dapat
istirahat tidur
tanpa
terbangun
a. Diskusikan
perbedaan
individu
dalam
kebutuhan
tidur
berdasarkan
hal usia
tingkat
aktivitas, gaya
hidup tingkat
stress
b. Rekomendasi
kan tidur 8
jam tiap
malam
tingkatkan
relaksasi
berikan
lingkungan
yang gelap
dan tenang,
berikan
kesempatan
untuk memilih
- Perbedaan
usia dapat
mempeng
aruhi
kebutuhan
tidur
- Tidur
akan sulit
dicapai
sampai
tercapai
relaksasi,
Lingkung
an RS
dapat
menggang
gu
relaksasi.
72
penggunaan
bantal, linen
dan selimut,
berikan ritual
waktu tidur
yang
menyenangka
n
73
E. Implementasi Keperawatan
Tgl/jam No.Dx Implementasi Respon Pasien
26/5 10
08.20
08.25
09.00
10.00
10.40
11.30
12.00
1
1,2.3
1
2
1
1, 2
- Mengkaji pernafasan,
frekuensi, irama,
kedalaman, bunyi nafas,
alat bantu nafas
- Mengobservasi TTV
- Memberikan posisi
semi/fowler tinggi
- Injeksi metroclorpamid 1
ampul IV ( 2ml/10mg )
- Mengajarkan pasien
latihan napas dalam dan
batuk efektif
- Menganjurkan pasien
untuk minum air hangat.
S : klien mengatakan sesak nafas
O : pernafasan cepat, dangkal, RR :
24x/menit, terpasang O2 3 lt /
mnt
S : klien tampak lemah
O : TD :130/ 80 mmHg
N : 96 x/menit, S: 37oC
RR : 24x/menit
S : klien mengatakan sesak
berkurang
O : klien tampak lebih nyaman,
S : -
O : obat dapat masuk ( 2ml/10mg ),
tidak ada alergi
S: Klien mengatakan sekret bisa
dikeluarkan
O : sekret bisa dikeluarkan
Klien kooperati
S: klien mengatakan tenggorokan
terasa gatal
74
12.15
12.30
12.40
13.00
2
2
2
2
3
- Mengkaji status nutrisi
- Menganjurkan klien untuk
makan sedikit tapi sering
- Menimbang BB dan
mengukur lila
- Mengkaji adanya mual dan
muntah
- Mengkaji penyebab klien
tidak bisa tidur
O : klien tampak lebih nyaman
Minum habis 500 cc
S : Klien mengatakan tidak nafsu
makan dan terasa mual
O :
A. IMT : 17,98 kg / m
B. HB : 10,90 gr %
Albumin : 2,5 gr/dl
C. Konjungtiva anemis
D. TKTP : 1700 Kkal
S : klien mengatakan nafsu makan
berkurang
O : klien menghabiskan ½ porsi
makanan
S : klien mengatakan BB berkurang
6 kg dalam sebulan
O : BB : 50 kg, sebelumnya 56 kg,
Lila: 24 cm
S : pasien mengatakan mual
O : klien tampak lemah
S : klien mengatakan tidak bisa tidur
karena batuk terus dan sesak
O : klien tampak tegang
75
13.10
13.20
27/5 10
09.00
09.15
09.30
09.40
1, 3
3
3
1
2
1
- Mengajarkan pasien
distraksi relaksasi
- Menganjurkan klien
minum air hangat
- Menciptakan lingkungan
yang tenang dan nyaman
dengan membatasi
pengunjung
- Mengkaji pernafasan
- Mempertahankan dan
memberikan posisi semi
fowler
- Mempertahankan asupan
cairan sedikitnya 2500
ml/hari
S : klien mengatakan lebih
mendingan
O : klien tampak tenang
S : klien mengatakan susah tidur
karena batuk dan sekret susah
dikeluarkan
O : klien tampak tegang dan gelisah
S : -
O : klien tampak tenang dan nyaman
S : Klien mengatakan kadang masih
sesak
O : Sekret dapat dikeluarkan, RR:
24x/menit
S : klien mengatakan kadang-
kadang masih sesak dan batuk
O : klien terlihat rilek
S : klien mengatakan dahak masih
kental dan susah dikeluarkan
Klien mengatakan minum
habis + 1 botol aqua besar
76
09.50
10.00
11.00
11.10
11.30
12.30
13.00
1
1
2
1,2,3
2
2
3
- Membantu pasien latihan
napas dalam dan batuk
efektif
- Menyarankan pasien untuk
menggunakan tisue saat
batuk dan bersin
- Injeksi metoclorpramid 1
ampul IV ( 2ml/10mg )
- Mengukur TTV
- Menganjurkan perawatan
mulut sebelum dan sesudah
makan
- Memotivasi pasien untuk
makan dan menganjurkan
klien untuk makan sedikit
tapi sering
- Mengobservasi keadaan
O : klien masih batuk dan berdahak
Minum habis + 1500 ml/hari
S : klien mengatakan lebih enakan
dan lega
O : sekret berkurang
S : klien mengatakan mau
melakukannya
O : klien kooperatif
S : -
O : obat dapat masuk( 2ml/10mg ),
tidak ada alergi
S : -
O : TD : 130/80mmHg, N :
96x/menit, RR : 24x/menit, S :
37o C
S : klien mengatakan lebih segar dan
mual berkurang
O : klien tampak segar
S : klien mengatakan mau makan
O : klien menghabiskan 1 porsi
makanannya
S : Klien mengatakan semalam
77
13.30
28/5 10
09.30
10.00
11.00
3
3
1
1
umum klien
- Meningkatkan relaksasi
dan memberikan
lingkungan yang tenang
dan nyaman
- Memotivasi pasien untuk
istirahat
- Memberikan masase pada
punggung dan postural
drainase
- Mempertahankan O2 3
lt/mnt dan memberikan
posisi semi fowler
belum bisa tidur karena masih
batuk terus dan sesak
O : Klien tampak tegang, wajah
kusut
S : klien mengatakan nyaman
O : klien tampak senang dan nyaman
S : klien mengatakan susah tidur
O : klien tampak tegang
S : klien mengatakan rasanya lebih
enakan
O :
klien tampak nyaman
sekret keluar warna putih
kental
S : klien mengatakan sesak
berkurang
O :
klien tampak tenang dan
nyaman
O2 masuk 3 lt / hari
78
12.00
13.00
13.15
1,2,3
2
3
3
- Mengukur TTV
- Memotivasi pasien untuk
makan sedikit tapi sering
dan menganjurkan pasien
untuk minum obat sesuai
advis dokter
- Menciptakan lingkungan
yang tenang dan nyaman
dengan membatasi
pengunjung
- Mengobservasi ulang pola
istirahat tidur Tn. S
S : -
O : TD : 130/80 mmHg, N:
96x/menit, RR: 24x/menit S:
37oC
S : klien mengatakan tidak mual lagi
O : klien menghabiskan 1 porsi
makanan yang disediakan RS
dan mau minum obat
S : -
O : klien tampak tenang
S : klien mengatakan semalam
tidurnya nyenyak, batuk
berkurang,dan sesak nafas hilang
O : klien tampak segar, wajah tidak
kusut,tidak ada kantung mata
79
F. Evaluasi
Tgl/jam No Dx Evaluasi ( SOAP ) TTD
29/5/ ‘10
14.00
14.00
14.00
1
2
3
S : klien mengatakan mengatakan sudah tidak sesak lagi, sekret
bisa dikeluarkan
O : klien tidak sesak,klien dapat melakukan batuk efektif, tidak
ada ronchi dan wheezing, sekret bisa dikeluarkan,TD : 130/80,
`N : 96x/menit, S : 37OC
A : masalah teratasi
P : optimalkan intervensi ( latihan nafas dalam dan batuk
efektif )
S : klien mengatakan tidak mual lagi, nafsu makan sudah
meningkat
O : klien menghabiskan 1 porsi makanannya, konjungtiva tidak